23
SOSIAL INSTITUSI DAN PERUBAHAN SOSIAL Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Sosiologi Dosen : Yuherina Gusman,MA Dususun Oleh : Eva Astuti (46112110049) Retno Partiwi (46112110056) Anggun Aprilia (46112110071) Yenni Liance (46112110012) Erna Ratna (46112110033) Intan Nuraini ( 46112110079 ) Dewi Wulan ( 46112110019 ) JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

tugas makalah Sosiologi Retno.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Perkembangan Individu II

SOSIAL INSTITUSI DAN PERUBAHAN SOSIALMakalah ini disusun sebagai salah satu tugas Mata Kuliah SosiologiDosen :Yuherina Gusman,MA

Dususun Oleh :Eva Astuti (46112110049) Retno Partiwi (46112110056) Anggun Aprilia (46112110071)Yenni Liance (46112110012)Erna Ratna (46112110033)Intan Nuraini ( 46112110079 )Dewi Wulan ( 46112110019 )

JURUSAN PSIKOLOGIFAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS MERCUBUANA

Tahun 2013

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan petunjuknya sehingga makalah Sosial Institusi dan Perubahan Sosial dapat diselesaikan sebagaimana mestinya meskipun dalam bentuk yang sederhana dan masih terdapat kekurangan yang masih memerlukan perbaikan seperlunya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian makalah ini tidak dapat kami selesaikan tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu patutlah kiranya kami sampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Jakarta, 29 April 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................. 1DAFTAR ISI................................................. 2

BAB I INSTITUSI SOSIAL a. Institusi Sosial .................................... 3b. Institusi Keluarga.................................7c. Institusi Pendidikan..............................10d. Institusi Agama ..................................12e. Institusi Ekonomi ................................12f. Institusi Politik ...................................13

BAB II PERUBAHAN SOSIAL A. Pola Perubahan Sosial ............................. 15B. Perubahan Sosial di abad 20 .....................16C. Teori Modern Mengenai Perubahan Sosial.... 18

BAB III PENUTUPA. Kesimpulan ..........................................B. Saran .................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................

BAB IINSTITUSI SOSIAL

A. Institusi SosialSeiring dengan berkembangnya peradaban manusia, maka ilmu pengetahuan yang tersambung dalam ilmu filsafat memisahkan diri. Sosiologi sebagai ilmu mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat sangat beragam kajiannya, seperti menjelaskan tentang status sosial, Budaya Sosial, Stratifikasi Sosial, termasuk Institusi Sosial.Terjadinya Institusi Sosial atau lembaga Sosial bermula dari tumbuhnya suatu kekuatan ikatan hubungan antar manusia sangat erat kaitannya dengan suatu norma sebagai patokan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti kebutuhan akan rasa keindahan, keadilan, pendidikan ketentraman, keluarga dan sebagainya.1. Definisi Institusi SosialIstilah Institusi berasal dari kata Institusion yang menunjuk pada pengertian tentang suatu yang telah mapan. Dalam pengertian sosiologis, institusi dilukiskan sebagai suatu organ yang berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Lembaga-lembaga pada mulanya terbentuk dari suatu kebiasaan yang dilakukan terus menerus sampai menjadi adat istiadat kemudian berkembang menjadi tata kelakuan (mores).Institusi Sosial meru pakan satu set / kelompok norma sosial yang terintegrasi di dalam masyarakat yang memelihara nilai-nilai dasar sebuah komunitas/masyarakat.Durkheim mengemukakan sosiologi mempelajari institusi, menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan, menurut Koentjaraningrat menggunakan istilah Pranata.Kornblum mengemukakan definisi suatu struktur status dan peran yang diarahkan untuk keperluan anggota masyarakat.Harry M Jhonson mengemukakan institusi ialah seperangkat norma yang terinstitusionalisasi yaitu :1. Telah diterima sejumlah besar anggota sistem sosial2. Ditanggapi secara sungguh-sungguh3. Diwajibkan dan terhadap pelanggarnya dikenakan sanksi tertentu.Peter L Berger mengemukakan institusi sebagai a distinctive complex of Sosial actions untuk memudahkannya mengacu pada pendapat Arnold Gehlen yang menamakan institusi sebagai Regulator agency, yang menyalurkan tindakan manusia laksakaan naluri mengatur tindakan hewan. Contoh dari Berger adalah dorongan untuk menikah.

2. Proses Pembentukan Institusi SosialProses pembentuakan Institusi Sosial terbagi dua yaitu:1. Secara tidak terencana2. Secara terencanaSecara tidak Terencana Institusi itu lahir secara bertahap dalam kehidupan masyarakat, biasanya hal ini terjadi ketika masyarakat dihadapkan pada masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan kehidupan hidup yang sangat penting.Secara TerencanaInstitusi muncul melalui suatu proses perencanaan yang matang yang diatur oleh seseorang atau kelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. 3. Syarat Institusi SosialMenurut Koentjaraningrat aktivitas manusia atau aktivitas masyarakat untuk menjadi institusi sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu antara lain Suatu tata kelakuan yang baku berupa norma-norma dan adat istiadat yang hidup dari ingatan maupun tertulis .1. Kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem borma tersebut.2. Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan tertentu, yang disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan 3. Mempunyai perlengkapan dan peralatan.4. Sistem aktivitas itu biasanya atau disadarkan kepada kelompok-kelompok yang bersangkutan dalam suatu masyarakat atau kurun waktu yang lama.4. Fungsi Institusi SosialMenurut Soerjono Soekanto, Institusi sosial memiliki fungsi sebagai berikut:1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat, bagaimana harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah yang muncul atau berkembang dilingkungan masyarakat termasuk hubungan pemenuhan kebutuhan.2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.3. Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap anggotanya.Menurut Horton dan Hunt fungsi lembaga sosial adalah:1. Fungsi manifes atau fungsi nyata yaitufungsi lembaga yang disadari dan diakui seluruh masyarakat.2. Funhgsi laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak di sadari atau bahkan tidak dikehendaki atau jika diikuti dianggap sebagai hasil sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.

B. Institusi KeluargaKeluarga adalah unit sosial yang terkecil dalam masyarakat dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan. Pada umumnya keluarga terbentuk melalui perkawinan yang sah menurut agama, adat atau pemerintah dengan proses sebagai berikut:1. Diawali dengan adanya inetraksi antara pria dan wanita2. Interaksi dilakukanj berulang-ulang menjadi hubungan sosial yang lebih intim sehingga menjadi proses perkawinan3. Setelah terjadi perkawinan terbentuklah keturunan kemudian terbentuklah keluarga inti.Dalam sosiologi keluarga dikenal beberapa tipe keluarga:1. keluarga bersistem Konsanguinal, menekankan pada pentingnya ikatan darah.2. keluarga bersistem konjugal, menekankan pada pentingnya hubungan perkawinan misalnya hubungan suami istri.3. keluarga orintasi (family of Orientation), keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan4. keluarga prokreasi ( family of procreation), keluarga yang dibentuk seseorang dengan jalan menikah dan mempunyai keturunan.5. Keluarga batih (nuclear family), merupakan suatu keluarga terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Menurut William Goode keluarga batih tidak mengandung hubungan fungsional dengan kerabat dari keluarga orintasi asalah satu pihak. Apabila suatu pasangan beserta anak mempunyai hubungan dengan kerabaat dari keluarga orintasi salah satu atau kedua belah pihak , maka keluarga demikian menurutnya lebih tepat dinamakan keluarga konjugal (conjugal family)6. Keluarga luas (extended family), terdiri atas beberapa keluarga batih, salah satunya adalah joint family yang terdiri atas beberapa orang laki-laki kakak beradik beserta anak-anak mereka, dan saudara kandung perempuan mereka yang belum menikah.

1. Bentuk Perkawinan.Terdapat dua macam bentuk perkawinan:1. Perkawinan Monogami (perkawinan antara laki-laki dengan perempuan pada saat yang sama)2. Perkawinan Poligami (perkawinan antara laki-laki dan perempuan pada waktu yang sama, atau antara seorang perempuan dengan beberapa laki-laki pada waktu yang sama)

Perkawinan Poligami terbagi menjadi;1. Poligini (perkawinan antara seorang laki-laki dengan lebih dari seorang perempuan pada waktu yang sama)2. Poliandri (Perkawinan antara seorang perempuan dengan lebih dari seorang laki-laki pada waktu yang sama)3. Perkawinan kelompok (antara dua orang laki-laki atau lebh dengan dua orang perempuan atau lebih pada waktu yang sama)Kita mengenal perkawinan Poligini khusus yang dinamakan sororal polygyny yaitu perkawinan antara seorang laki-laki pada waktu yang sama dengan beberapa orang peerempuanyang merupakan saudara kandung.2. Aturan dalam perkawinanTerdapat 2 aturan yaitu:1. Eksogami, merupakan suatu sistem yang melarang perkawinan dengan anggota kelompok.2. Endogami, sistem yang mewajibkan perkawinan dengan anggota kelompok.

3. Aturan Keturunan1. Sistem patrilineal, menurut Murdock merupakan sistem yang paling banyak dijumpai, garis keturunan ditarikmelalui laki-laki.2. Sistem Bilateral, banyak dijumpai pada berbagai masyarakat meskipun tidak sebanyak sistem patrilineal, garis keturunan ditarik melalui pihak laki-laki dan perempuan.3. Sistem Matrilineal, garis keturunan ditarik melalui perempuan.4. Sistem keturunan rangkap, garis keturunan ditarik melalui laki-laki secara patrilineal dan melalui perempuan secara matrilineal.

4. Fungsi KeluargaPara ilmuan sosial ahli sosiologi mengidentifikasi berbagai fungsi. Horton dan Hunt mengidentifikasi daintaranyafungsi pengaturan seks, reproduksi, sosialisasi,aeksi,definisi status, perlindungan dan ekonomi.C. Institusi PendidikanPara ahli sosiologi pendidikan membagi pokok bahasan menjadi pokok pendidikan:1. Pendidikan jenjang makro, mempelajari hubungan antara pendidikan dan institusi lain dalam masyarakat.2. Pendidikan jenjang Meso, mempelajari hubungan dalam suatu organisasi pendidikan.3. Pendidikan jenjang Mikro, membahas interaksi sosial yang berlangsung dalam institusi pendidikan.

1.Fungsi PendidikanMenurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) yaitu fungsi yang tercantum dalam kurikulum sekolah:1. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.2. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.3. Melestarikan kebudayaan.4. Menanmkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.Fungsi laten Pendidikan:1. Pemupukan keremajaan.2. Pengurangan pengendalian orang tua3. Penyediaan sarana untukpembangkangan4. Dipertahankannya sistem kelas sosial

D. Institusi AgamaPranata agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan.1. Fungsi AgamaFungsi Agama terdiri dari: Sebagai pedoman hidup Sumber kebenaran Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan Tuntunan Prinsip benar dan salah Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan didalam agamadiwajibkan berbuat baik terhadap sesama. Pedoman keyakinan manusia berbuat baik Pedoman keberadaanyang pada hakikatnya makhluk hidup didunia adalah ciptaan tuhan semata Pengungkapan estetika manusia cenderung menyukai keindahan karena keindahan merupakan bagian dari jiwa manusia. Pedoman untuk rekreasi dan hiburan

E. Institusi EkonomiSecara sederhana lembaga ekonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1. Sektor Agraris2. Sektor Industri3. Sektor Perdagangan

1. Fungsi Institusi EkonomiFungsi Institusi ekonomi terdiri dari:1. Memberikan pedoman untuk mendapatkan bahan pangan2. Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter3. Memberikan pedoman tentang harga jual beli barang4. Memberokan pedoman untuk menggunakan tenaga kerja5. Memberikan pedoman tentang cara pengupahan6. Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja7. Memberi identitas bagi masyarakat.

F. Institusi Politik/PemerintahanMerupakan pranata yang menangani masalaah administrasi dan tatat tertib umum demi tercapainya kedamaian dan ketentraman masyarakat. Bentuk pranata atau institusi politik yang mengkoordinasi segala kegiatan diatas disebut Negara.

1.Fungsi institusi Politik/PemerintahTerdiri dari:1. Pelembagaan norma melalui UU yang disampaikan oleh badan-badan legislatif2. Melaksanakan UU yang telah disetujui3. Menyelesaikan konfliik yang terjadi diantara para warga masyarakat yang bersangkutan.4. Menyelenggarakan pelayanan seperti perawatan kesehatan, pendidikan kesejahteraan daan seterusnya.5. Melindungi para warga masyarakat atau warga negara dari serangan bangsa lain.6. Memelihara kesiapsiagaan/kewaspadaan menghadapi bahaya.

BAB IIPERUBAHAN SOSIALA. Pola Perubahan Sosial1. Pola LinearEtzioni halevy dan Etzioni mengemukakan bahwa pemikiran para tokoh sosiologi klasik mengenai perubahan sosial dapat digolongkan dalam beberapa pola yaitu pola linear , perkembangan masyarakat mengikuti suatu pola yang pasti. Contoh yang diberikan adalah karya Comte dan Spencer , menurut Comte kemajuan progresif peradaban manusia mengikuti suatu jalan yang alami, pasti, lama dan tak terelakkan, dalam teorinya dikenal Humum Tiga Tahap yaitu:a) Tahap Teologis dan Militer, semua konseptik teoritik dilandaskan pada pemikiran mengenai kekuatan adikodratib) Tahap Metafisik dan Yuridis, merupakan tahap antara yang menjembatani masyarakat militer dengan masyarakat industri.c) Tahap Ilmu pengetahuan dan Industri, industri mendominasi hubungan sosial dan produksi menjadi tujuan utama masyarakat

2. Pola SiklusMasyarakat berkembang laksana suatu roda, akadng naik keatas kadang turun kebawah. Contoh yang dikemukakan ialah karya Oswald Spenger dan Vilfredo Pareto.Mencerminkan bahwa kebudayaan tumbuh , berkembang dan pudar laksana perjalanan gelombang, yang muncul mendadak, berkembang dan kemudian lenyap. Sebagai contoh Spengler mengacu pada kebudayaan besar yang kini telah tiada. Menurut Spengler kebudayan Barat akan mengalami hal serupa oleh karena itu bukunya diberi judul The Decline of The West (Pudarnya Barat)

B. Perubahan Sosial di Abad ke 20Berakhirnya perang dunia II diikuti perubahan sosial besar dikawasan Asia, Afrika dan Amerika Selatan baik negara-negara yang telah ada maupun negara baru telah bebas dari jajahan. Perhatian sejumlah ilmuwan sosial dipusatkan pada proses perubahan kawasan dimana mayoritas masyarakat dunia hidup, dan sebagai akibatnya muncul baerbagai teori mengenai perubahandinegara kawasan ini. Pusat-pusat studi yangbmengkhususkan diripada masyarakat Non barat dimulai berkembang di berbagai negara Barat. Negara Non Barat ini mulai diberi bernagai julukan seperti Masyarakat Masyarakat Dunia Ketiga (Third World Societies),Negara-negara Terbelakang(Underdeveloped Countries atau Less Developed Countries),Negara-negara Sedang Berkembang(Developing Countries) atau Negara-negara Selatan (South Countries).Istilah masyarakat Dunia ketiga mengacu pada mayoritas masyarakat dunia yang pernah dijajah negara-negara Barat dan yang masyarakatnya hidup dari pertanian. C. Teori-Teori Modern Mengenai Perubahan SosialTeori modern yang terkenal ialah teori modernisasi para penganut pendekatan fungsionalisme seperti Neil J.Smelser dan Alex Inkeles.Teori ketergantungan Andre Gunder frank yang merupakan pendekatan konflik dan teori mengenai sistem dunia dari Wallerstein.Sebagaimana halnya dengan pandangan mengenai perkembangan masyarakat secara linear yang dikemukakan oleh tokoh klasik seperti Comte dan Spencer, maka teori modernisasi pun cenderung melihat bahwa perkembangan masyarakat dunia ketiga berlangsung secara evolusioner dan linear dan bahwa masyarakat bergerak ke arah kemajuan dari tradisi ke modernisasi.Terdapat beberapa teori :1. Teori Modernisasi , menganggap bahwa negara-negara terbelakang akan menempuh jalan sama dengan negara industri maju di barat, sehingga akan menjadi negara berkembang mellaui proses modernisasi.2. Teori Ketergantungan, menurut teori ini yang didasarkan pada pengalaman negara-negara Amerika latin , perkembangan dunia tidak merata, negar industri menduduki posisi dominan sedang negara-negara Dunia ketiga secara ekonomis tergantung padanya. Perkembangan negara Industri dan Keterbelakangan negara-negara Dunia Ketiga menurut teoriini berjalan bersamaan.3. Teori Sistem Dunia, menurut teori yang dirumuskan Immanuel Wallerstein perekonomian kapitalis dunia kini tersusun atas tiga jenjang yaitu negara-negara inti,negara-negara semi Perifer dan negara-negara periferi.

Tugas Sosiologi || Page 4 of 19