24
MARAKNYA KENAKALAN REMAJA DALAM LINGKUNGAN MASYARAKAT TUGAS MAKALAH oleh : ADE REFRIAMITA MARITO ( 2014-41-047 ) EMMA SURYANI ( 2014-41-042 ) IMELDA FIRDASURI ( 2014-41-039 ) SEPTI SAHARA ( 2014-52-005) SYAKILA MITA NANDA ( 2014-41-056 ) i

Tugas Makalah b.indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah bahasa indonesia

Citation preview

MARAKNYA KENAKALAN REMAJA DALAM LINGKUNGAN MASYARAKAT

TUGAS MAKALAHoleh : ADE REFRIAMITA MARITO ( 2014-41-047 )EMMA SURYANI ( 2014-41-042 )IMELDA FIRDASURI ( 2014-41-039 )

SEPTI SAHARA ( 2014-52-005)SYAKILA MITA NANDA ( 2014-41-056 )

UNIVERSITAS ESA UNGGUL2014KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan kasihNya. Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul Maraknya Kenakalan Remaja Dalam Lingkunagan Masyarakat.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun perbaikan makalah ini sangat penulis harapkan dari pembaca, guna untuk memperbaiki dan meningkatkan pembuatan makalah atau tugas yang lainnya pada waktu mendatang.

Jakarta, 06 Agustus 2014PenyusunDAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . I

KATA PENGANTAR ...II

DAFTAR ISI ....III

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 41.2 Rumusan Masalah ...51.3 Tujuan ..5BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Narkoba ... 6-82.2 Tawuran Pelajar .. 8-92.3 Geng Motor ..10-112.4 Cara Penanggulangan ...11-12BAB III. KAJIAN TEORI

3.1 Menurut Pasal-Pasal .13-15BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan ..16 4.2 Saran 16DAFTAR PUSTAKA .....17BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja. Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. kita melihat pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya. Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa dampak atau bahaya narkoba terhadap remaja?

2. Bagaimana dinamika tawuran antar pelajar pada saat sekarang ini?

3. Mengapa ada sebagian kalangan remaja yang mudah terbujuk untuk mengikuti Punkkers dan geng-geng motor?1.3 Tujuan-Mencari tahu apa dampak atau bahaya narkoba terhadap remaja.-Mengetahui Dinamika Tawuran antar Pelajar pada saat sekarang ini.

-Mengetahui sebagian kalangan remaja yang mudah terbujuk untuk mengikuti Punkkers dan geng-geng motor.BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Narkoba

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di Indonesia dari tahun 1998 2003 adalah 20.301 orang, di mana 70% diantaranya berusia antara 15 -19 tahunNarkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap RemajaPenyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematiaan :a. Dampak Pisikis:1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisaHilang h2. kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh dirib. Dampak Sosial:1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suramc. Dampak Langsung bahaya Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh ManusiaGangguan pada jantung, Gangguan pada hemoprosik, Gangguan pada traktur urinarius, Gangguan pada otak, Gangguan pada tulang, Gangguan pada pembuluh darah, Gangguan pada endorin, Gangguan pada kulit, Gangguan pada sistem syaraf, Gangguan pada paru-paru, Gangguan pada sistem pencernaan, Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.

d. Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia1. Menyebabkan depresi mental.Menyebabkan gangguan jiwa atau psikotik 2. Menyebabkan bunuh diri3. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat atau,kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan melupakan masalah dirinya, akan tetapi semua itu tidak benar.

e. Dampak FisikSelain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver yang rusak. Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus {Hepatitis C dan HIV/AIDS} yang sangat umum terjadi di kalangan pengguna jarum suntik.Walaupun begitu, setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak positif narkotika:1. OpioidOpioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.2. KokainDaun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.3. Ganja (ganja/cimeng)Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.

2.2 Dinamika Tawuran Pelajar Tawuran pelajar adalah kejahatan yang biasanya di kota-kota besar. Mereka (pelajar) bergerombol/berkumpul di tempat-tempat keramain (halte, mall-mall, jalan-jalan protokol) siap mencari lawannya, tetapi tak jarang sasaran mereka justru pelajar sekolah yang tidak pernah ada masalah dengan sekolahan mereka. Dengan berpura-pura menanyakan nama seseorang yang mereka cari, dengan beraninya merampas atau meminta uang dengan paksa kepada pelajar yang mereka temui. Dengan berbekal senjata tajam, gier, rantai, dan alat pemukul mereka siap mencari sasaraan dan melakukan tindak kekerasan. Para pelajar ini menurunkan kebiasan buruknya kepada adik-adik kelasnya, sementara mereka sudah naik satu jenjang menjadi mahasiswa. Dengan berbekal pengalaman tawuran ini, jadilah mahasiswa yang memiliki bibit-bibit kekerasan. Dengan perkembangan aktivitas kampus, maka mereka kerap mendompleng nama reformasi untuk bisa berbuat tindak kekerasan dan memicu terjadinya konflik dengan aparat keamanan.Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, mahasiswa tawuran bukan saja antar kampus tetapi terjadi juga di dalam satu kampus. Ini bisa terjadi karena kebiasaan buruk mereka sebelum menjadi mahasiswa. Bibit-bibit kekerasan sudah tertanam begitu dalam sebelum mereka melangkah ke jenjang mahasiswa.

Kembali lagi kepada latar belakang, mengapa pelajar begitu mudah untuk melakukan tindak kekerasan tawuran, inilah penyimpangan-penyimpangan yang tumbuh subur pada diri para pelajar. Mereka beralasan karena solidaritas pertemanan, di sinilah kekeliruan awal yang harus cepat dibetulkan sehingga tidak berkembang menjadi suatu kebutuhan untuk melakukan tawuran ini. Remaja atau generasi muda berada dalam dua paradigma yang saling bertolak belakang. Di satu sisi remaja dianggap sebagai usia potensial di mana mereka mempunyai kelebihan energi, berpikir tanggap, tangkas dan bermotivasi kuat. Di sisi lain masa remaja diasosiasian sebagai sumber keributan, sumber pemasalahan sosial, dan pertikaian.

Anak-anak pelajar adalah remaja harapan bangsa, yang akan menggantikan para pemimpin bangsa ini. Peran sekolah, lingkungan, orangtua dan pemerintah merupakan satu kesatuan yang harus bertanggung jawab dan bekerjasama dengan baik untuk menanggulangi permasalahan ini. Dengan adanya kerjasama, baik lingkungan pendidikan, orangtua dan pemerintah akan memberikan solusi untuk pemecahan masalah ini. Kementrian Pendidikan agar selalu menekankan sekolah-sekolah untuk berkomunikasi aktif dengan orang tua siswa dan pemerintah sendiri agar bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan untuk membuat kebijakan-kebijakan dan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan selalu melakukan evaluasi secara kontinyu.

Berikan motivasi pelajar-pelajar dengan menggerakkan mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi agar mau membimbing dan berinteraksi sehingga bisa merubah pola pandang mereka untuk berbuat yang terbaik bagi dirinya, orang tuanya dan nama baik sekolah mereka.

2.3 Geng Motor ( Keanggotaan )

Karakteristik anggota Punkkers maupun geng motor adalah sebagai berikut: usia antara 14-32 tahun; kebanyakan berjenis kelamin laki-laki; sangat bangga dengan statusnya sebagai salah satu anggota Punkers; agresif dan menantang bahaya; tingkat pendidikan antara SMP sampai dengan perguruan tinggi; menjadi anggota Punkers atas ajakan rekan sekolah maupun lingkungan.

Apabila geng mereka diekspos di media massa, mereka merasa sangat bangga, sehingga semakin berlomba-lomba untuk lebih banyak melakukan perilaku yang mereka anggap menimbulkan sensasi yang akan dipublikasikan oleh media. Kadang-kadang mereka tidak menyadari bahwa perbuatan tersebut dapat dikategorikan sebagai perbuatan kriminal. Misalnya merampas milik orang lain, melakukan tindak kekerasan, tawuran antargeng, dan melakukan pembunuhan terhadap anggota geng lain . Namun setelah kami melakukan interview langsug pada komunitas geng tersebut (Punkkers Gresik), semua realita diatas tidak sesuai dengan tujuan utama terbentuknya Punkkers dan geng-geng tersebut. Karena tujuan utama pendirian kelompok tersebut merupakan upaya (expresi) penolakan terhadap benyaknya peraturan-paraturan dalam masyarakat yang banyak membatasi kegiatan (aktivitas) mereka. Menurut hasil analisis kami, hal ini terjadi karena mereka tidak sadar bahwa ada kemungkinan terbuka peluang bagi para penjahat yang menyusup ke dalam punkkers maupun geng motor, sehingga masyarakat menganggap perilaku kriminal tersebut dilakukan oleh para remaja yang sebenarnya tidak berniat untuk melakukan tindak kriminal. Penyusupan tersebut sulit untuk diidentifikasikan, karena jumlah Punkers di kota-kota sangat banyak. Dan ketika melakukan operasi, mereka menggunakan penutup yang menutupi seluruh wajah. Jadi sulit sekali mengidentifikasi pelaku.Inilah yang membuat polisi melakukan tindakan represif dan mempermaklumkan tindakan tembak di tempat untuk para pelaku kekerasan dari geng motor. Namun demikian, polisi harus berhati-hati menumpas perilaku kriminal tersebut, sehingga masyarakat tidak resah, terutama bagi para orang tua yang kebetulan anak remajanya terlibat dalam Punkkers maupun geng motor. Polisi harus benar-benar bekerja keras untuk menyisir mana remaja yang delinquent dan mana para kriminal yang berkedok geng motor atupun punkkers juga provokator.Membubarkan atau melarang tumbuhnya Punkers bukan merupakan jalan keluar yang baik, bahkan akan jadi bumerang bagi penegakan hukum. Karena akan melahirkan masalah sosial yang baru; remaja akan kehilangan ruang publik untuk berekspresi diri, dan mencari kegiatan lain yang boleh jadi lebih patologis wujudnya, misalnya kebut-kebutan di jalan.

2.4 Cara PenanggulanganA. Narkoba

Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Preventifa. Pendidikan Agama sejak dinib. Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan kasih sayang.c. Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anakd. Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak.e. Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak negatifnya.2. Tindakkan HukumDukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika dan UU no: 22/1997 tentang Narkotika.

3. RehabilitasiDidirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. B. Tawuran Pelajar

1) Membuat Peraturan Sekolah Yang Tegas

2) Memberikan Pendidikan Anti Tawuran

3) Kolaborasi Belajar Bersama Antar Sekolah

4) Membuat Program Ekstrakurikuler Tawuran

5) Siswa diarahkan ke hal hal positif dengan diberikan tanggungjawab

6) Orang tua memberikan perhatian yang semestinya kepada anak

7) Instituti dan orang tua jangan terlalu menekan siswa dengan berbagai peraturan yang berlebihan

8) Lingkungan masyarakat perlu dibangun sarana organisasi yang menampung aspirasi & semangat muda

C. Geng Motor

1. Internalisasi atau penanaman nilai-nilai sosial melalui kelompok informal atau formal.

2. Penerapan hukum pidana yang dilakukan secara formal oleh pihak negara. Seperti kepolisian, pengadilan, dan lembaga pemenjaraan, digunakan untuk mengatasi geng motor maupun punkers

3. Dekriminalisasi yang berarti bahwa eksistensi geng-geng motor ataupun punkkers justru diakui secara hukum oleh negara.

BAB III

KAJIAN TEORI

3.1 Menurut Pasal Pasal

A. Narkoba

Selain hukuman untuk pembuat, pengedar dan pengguna Narkotika, Pemerintah juga membuat batasan tertentu untuk melakukan rehabilitasi bagi seseorang yang telah menajadi pecandu. Beberapa ketentuan tersebut terdapat dalam Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 25 tahun 2011, tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika:

Pasal 1

Ayat 1. Wajib lapor adalah kegiatan melaporkan diri yang dilakukan oleh pecandu narkotika yang telah cukup umur atau keluarganya, dan / atau orang tua

atau wali dari pecandu narkotika yang belum cukup umur kepada institusi

penerima wajib lapor untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.Ayat 3. Pecandu Narkotika adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan Narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada Narkotika, baik secara fisik maupun psikis.Ayat 4. Korban penyalahgunaa Narkotika adalah seseorang yang tidak sengaja

menggunakan Narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa, dan atau diancam untuk menggunakan Narkotika.

Ayat 5. Ketergantungan Narkotika adalah kondisi yang ditandai oleh dorongan untuk menggunakan Narkotika secara terus menerus dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan apabila penggunaannya dikurangi dan/ atau dihentikan secara tiba-tiba menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas.Ayat 6. Rehabilitasi Medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan Narkotika.Ayat 7. Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar mantan Pecandu Narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat.Ayat 8. Keluarga adalah orang yang mempunyai hubungan darah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah dan garis menyamping sampai derajat kesatu.Ayat 9. Pecandu Narkotika belum cukup umur adalah seseorang yang dinyatakan sebagai Pecandu Narkotika dan belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun dan/ atau belum menikah.

Ayat 10. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.Ayat 11. Wali adalah orang atau badan yang dalam kenyataannya menjalankan

kekuasaan asuh sebagai orang tua terhadap anak.

B. Tawuran Pelajar

PASAL 187 KUHP( MENDATANGKAN BAHAYA BAGI KEAMANAN UMUM/ MEMBAKAR PELEDAKAN )Unsur unsur yang dipersyaratkan:

Membakar meledakan/ menjadikan letusan atau mengakibatkan kebanjiran

a) Mendatangkan bahaya umum, bahaya maut atau ada orang mati

b) Dengan sengaja Ancaman hukuman

c) Bahaya bagi orang maxsimum 12 (dua belas) tahun

d) Bahaya maut bagi orang maxsimin 13 (tiga belas ( tahun

e) Bahaya maut dan orang mati maxsimum seumur hidup atau 20 (dua puluh ) tahun.PASAL 170 KUHP( PENGEROYOKAN DAN PENGRUSAKAN)Unsur ocial yang dipersyaratkan :

a) Bersama sama melakukan kekerasan.

b) Terhadap orang atau barang.

c) Dimuka umum.Ancaman hukuman maxsimum :

a) Menyebabkan luka maxsimum 7 (tujuh ) tahun.b) Menyebabkan luka berat maxsimum 7 (tujuh ) tahun.c) Menyebabkan mati maxsimum 12 (dua belas ) tahun.C. Geng Motor

Pasal 311 UU LLAJ:

a. Setiap orang yang dengan sengaja mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan cara atau keadaan yang membahayakan bagi nyawa atau barang dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah).Dasar hukum:

1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Wetboek van Strafrecht) Staatsblad Nomor 732 Tahun 1915.2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.BAB IV

PENUTUP

b. Kesimpulan

Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya

Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa factor. Perilaku nakal remaja disebabkan oleh factor remaja itu sendiri (internal) maupun factor dari luar (eksternal).

Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin social orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

c. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan untuk lebih menaruh perhatian terhadap persoalan sosial, terutama kenakalan remaja. Hendaknya kita dapat mencegah dan mengendalikan perilaku remaja sehingga tidak menimbulkan masalah ocial yang terjadi akibat kenakalan-kenakalan remaja tersebut. DAFTAR PUSTAKA1. WEB : http://jhohandewangga.wordpress.com/2012/06/13/makalah-remaja-tentang-narkoba/ ( 14.49 wib).

2. WEB : http://elitasuratmi.wordpress.com/2012/05/02/tawuran-antar-pelajar/ (14.55 wib).

3. WEB : http://ferikurniawanpanggul1.blogspot.com/2013/05/makalah-geng-motor-dan-punkkers-dalam.html (14.58 wib).

4. http://zahratul931.blogspot.com/ (Pasal Narkoba )(16:45 WIB).

5. http://patuhorangindonesia.blogspot.com/2012/10/pasal-pasal-kuhp-bagi-pelaku-tawuran.html ( Pasal Tawuran Pelajar ) ( 17:02 WIB).

6. http://metro.sindonews.com/read/839171/31/sebab-geng-motor-marak-di-masyarakat

i