19
GOLONGAN III A Unsur-unsur golongan IIIA terdiri dari lima unsur yaitu Boron (B), Aluminium (Al), Galium (Ga), Indium (In) dan Talium (Tl). Pada umumnya unsur golongan IIIA merupakan unsur logam, kecuali unsur Boron yang merupakan unsur metalloid (mempunyai sifat diantara logam dan nonlogam). Unsur- Unsur Golongan IIIA 1. BORON ( B ) Boron terletak diperbatasan antara logam dan nonlogam dalam sistem periodik. Dari unsur- unsur yang ada dalam golongan IIIA, boron merupakan unsur non logam sedangkan unsur lainnya adalah logam. Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor dari pada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron yaitu boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. 2. ALUMINIUM ( Al ) Aluminium merupakan logam yang keras, meskipun sangat elektro positif dan tahan terhadap korosi yang disebabkan karena aluminium mempunyai lapisan oksida yang sangat kuat. Lapisan oksida yang tebal, dilapiskan secara elektrolisis pada

Tugas Kimia Anorganik 1,Golongan 3a

Embed Size (px)

Citation preview

GOLONGAN III A

Unsur-unsur golongan IIIA terdiri dari lima unsur yaitu Boron (B), Aluminium (Al), Galium (Ga), Indium (In) dan Talium (Tl). Pada umumnya unsur golongan IIIA merupakan unsur logam, kecuali unsur Boron yang merupakan unsur metalloid (mempunyai sifat diantara logam dan nonlogam). Unsur- Unsur Golongan IIIA 1. BORON ( B )

Boron terletak diperbatasan antara logam dan nonlogam dalam sistem periodik. Dari unsur- unsur yang ada dalam golongan IIIA, boron merupakan unsur non logam sedangkan unsur lainnya adalah logam. Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor dari pada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron yaitu boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam.

2. ALUMINIUM ( Al )

Aluminium merupakan logam yang keras, meskipun sangat elektro positif dan tahan terhadap korosi yang disebabkan karena aluminium mempunyai lapisan oksida yang sangat kuat. Lapisan oksida yang tebal, dilapiskan secara elektrolisis pada Al yang disebut proses anodisasi . Aluminium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Al dan nomor atom 13. Aluminium merupakan logam yang berwarna putih perak dan tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm3. Aluminium juga merupakan logam aktifseperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya. Aluminium dijumpai terutama dalam bijih bauksit dan terkenal karena daya tahan pengoksidaannya dan oleh sebab keringanannya. Aluminium digunakan dalam banyak industri. 3. GALLIUM ( Ga )

Diantara logam yang ada galium memiliki perbedaan titik leleh dan titik didih terbesar. Karena galium meleleh sedikit di atas suhu kamar, rentang suhu keberadaan cairan galium sangat lebar dan galium digunakan dalam termometer suhu tinggi. Dalam tahun-tahun terakhir ini, galium digunakan untuk produksi senyawa semikonduktor galium arsenida (GaAs) dan galium fosfida (GaP). Galium disebut-sebut sebagai eka-aluminium oleh D.I Mendeleev pada tahun 1870 dan ditemukan pada tahun 1875 oleh P.E. Lecoq de Boisbaudran menggunakan spektroskopi. Indikasi pertama datang dengan mengobservasi dua garis ungu baru dalam spectrum dari sebuah sampel yang terdeposit dalam besi. Dan dapat diisolasi 1 gram logam awal dari ratusan kilogram bijih zink blende dan diberi nama latin Gallia. Sifat fisika dan kimia dari Galium diprediksi oleh Mendeleev. (Greenwood dan Earnshaw, 1998).

Galium sering ditemukan sebagai elemen yang terkandung di dalam diaspore, sphalerite, germanite, bauksit dan batubara. Analisa debu dari hasil pembakaran batubara pernah menunjukkan kandungan galium sebanyak 1.5%.Unsur ini satu dari empat logam: raksa, cesium dan rubidium yang dapat berbentuk cair dekat pada suhu ruangan. Oleh karena itu galium dapat digunakan pada termometer suhu tinggi. Ia memiliki tekanan uap rendah pada suhu tinggi. Ada tendensi yang kuat untuk galium menjadi super dingin dibawah titik bekunya. Oleh karena itu proses seeding diperlukan untuk menginisiasi solidifikasi. 4. INDIUM (In)

Indium adalah logam lunak dan juga memiliki titik leleh rendah. Indium digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa semikonduktor InP, InAs, dsb. Indium memiliki dua keadaan stabil, In (I) atau In (III), dan senyawa In (II) dianggap senyawa valensi campuran indium monovalen dan trivalen. 5. THALLIUM ( TI )

Talium memiliki dua valensi Tl(I) dan Tl(III), sedangkan Tl(II) adalah senyawa valensi campuran Tl monovalen dan trivalen. Karena unsur ini sangat beracun sehingga logam dan senyawa ini harus ditangani dengan sangat hati-hati. Karena senyawa ini adalah reduktor lemah dibandingkan Na(C5H5), talium siklopentadiena, Tl(C5H5), kadang digunakan untuk preparasi senyawa siklopentadienil, dan merupakan reagen yang bermanfaat dalam kimia organologam. Talium dan juga Indium ditemukan dalam spektroskopi yang disebut sebagai indikator. Talium ditemukan pada tahun 1861-1862 oleh W.Crookes dan C.A Lamy. Diberi nama talium karena menghasilkan garis warna spectra hijau pada spectrum nyalanya yang dalam bahasa Yunani disebut Thallos.Sifat Golongan IIIA

1. Sifat Fisik

LogamAtomic NumberRelative Atomic MassaMelting Point/KDensity/ kg m-3

B510.8125732340

Al1326.98933.522698

Ga3169.72302.95907

In49114.82429.327310

Tl81204.38576.711850

a. Jari-jari atom dan ionik

Perbandingan jari-jari atom dan ionik dari unsur-unsur golongan IIIA bersesuaian dengan unsure-unsur golongan II. Hal ini disebabkan oleh kenaikan muatan inti ketika berpindah satu unsure golongan II ke golongan IIIA dalam satu periode. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, muatan inti magnet mengalami kenaikan tetapi elektronnya bertambah pada kulit yang sama.b. Melting Point/K

Dalam satu golongan IIIA, titik didih dan titik leleh menurun dari atas kebawah, penurunan titik leleh tidak setetap penurunan dalam titik didih.c. Energi ionisasi

Energi ionisasi akan mengalami kenaikan (energi ionisasi tingkat I< energi ionisasi tingkat II< energi ionisasi tingkat III) jumlah dari ketiga energi ionisasi dari unsure-unsur ini sangat tinggi. Sehingga Boron tidak mempunyai kecenderungan membentuk ikatan ion dan selalu berada dalam bentuk ikatan kovalen. Unsur-unsur selain Boron umumnya membentuk senyawa kovalen kecuali pada saat berada dalam larutan.d. Tingkat oksidasi

Atom pada unsur -unsur ini mempunyai tiga electron valensi, 2 di subkulit s dan 1 di sub kulit p.Sehingga semua unsur mempunyai tingkat oksidasi 3. Secara umum tingkat oksidasi yang ditemukan pada unsur-unsur golongan III adalah +3 dan +1. kestabilan tingkat oksidasi +1 berurutan yaitu dari Ga