7
TUGAS KELOMOK STUDI KASUS “MASALAH PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP” Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia Lingkungan Yang dibina oleh Bapak Samsuri Disusun Oleh: Kelompok I / Offering C Elinira Subanndi (100331) Indah Adhistyanti (100331) Oktaviani Harlita (100331) Winona Wahyusasi (100331) Yudhistira (100331406389)

Tugas Kelomok - Studi Kasus (Masalah Pelestarian Lingkungan Hidup)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Kelomok - Studi Kasus (Masalah Pelestarian Lingkungan Hidup)

TUGAS KELOMOK

STUDI KASUS

“MASALAH PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Praktikum Kimia Lingkungan

Yang dibina oleh Bapak Samsuri

Disusun Oleh:

Kelompok I / Offering C

Elinira Subanndi (100331)

Indah Adhistyanti (100331)

Oktaviani Harlita (100331)

Winona Wahyusasi (100331)

Yudhistira (100331406389)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

November 2012

Page 2: Tugas Kelomok - Studi Kasus (Masalah Pelestarian Lingkungan Hidup)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Masalah

Adapun masalah yang akan diangkat dalam penyusunan makalah ini ialah “ Apakah

pengaruh pelestarian lingkungan hidup terhadap kehidupan manusia ? ”

1.2 Uraian Masalah

Lingkungan hidup disebut juga dengan istilah Sistem Ekologi atau Ekosistem yang

menurut A.G.Transley adalah suatu komunitas dari organisme (makhluk hidup) yang saling

berinteraksi satu dengan yang lainnya dan juga dengan lingkungan fisisnya (energi matahari,

udara, air, tanah, panas,angin, dan bahan-bahan kimia). Di antara komponon-komponen

lingkungan hidup, “manusia” merupakan salah satu komponen yang paling dapat berinteraksi

secara dinamis dengan komponen-komponen lainnya; bahkan suatu komponen penentu

karena manusia baik sengaja ataupun tidak ternyata dapat mengubah suatu lingkungan hidup

sehingga timbul masalah lingkungan. Namun sebaliknya, manusia juga dapat mengatasi

masalah lingkungan ini untuk dipertahankan dan bahkan dapat meningkatkan kesejahteraan

hidupnya.

Sejak kurang lebih 20 tahun yang lalu, dunia kita pernah dihebohkan dengan beberapa

masalah yang timbul pada lingkungan hidup manusia. Hal ini terutama muncul di Amerika,

kemudian menjalar ke negara-negara yang sedang berkembang. Masalah lingkungan hidup

yang banyak dibicarakan dan sangat menonjol antara lain : banjir, kekeringan, kegiatan

gunung berapi, kepadatan penduduk, erosi, dan yang paling penting masalah pencemaran

lingkungan. Pada tahun 1972 di Stocholm (Swedia) pertama kali diadakan pembahasan

tentang masalah Lingkungan Hidup di suatu konferensi yang disebut “UNITED NATION

CONFERENCE ON THE HUMAN ENVIRONMENT”, yang kemudian lebih dikenal

dengan “Stocholm Conference”.

Dewasa ini, kegiatan pembangunan dan pesatnya kemajuan teknologi di berbagai bidang

telah dan akan terus menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif pada lingkungan,

yaitu berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang pada akhirnya akan berakibat

pada penurunan kualitas atau degradasi lingkungan. Sebagai contoh, berdasarkan data

Statistik Kehutanan Indonesia tahun 1993 dan 2001, kondisi luas hutan Indonesia

telah menyusut dari 130,1 juta ha menjadi 123,4 juta ha. Dengan demikian, proporsi luas

kawasan hutan terhadap luas daratan di Indonesia menurun dari 67,7 persen pada 1993

Page 3: Tugas Kelomok - Studi Kasus (Masalah Pelestarian Lingkungan Hidup)

menjadi 64,2 persen pada 2001. Penyusutan luas hutan disebabkan oleh beberapa hal, antara

lain penjarahan hutan, kebakaran, perubahan (konversi) untuk kegiatan pembangunan lain di

luar kehutanan seperti untuk kegiatan pembangunan terjadi pada berbagai sektor industri,

pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, pariwisata, kesehatan, pertambangan,

perumahan, perdagangan dan transportasi.. Kegiatan-kegiatan tersebut diperkirakan akan dan

telah mempengaruhi kelestarian lingkungan hidup (Sastrawijaya, 2009).

Padahal antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal balik.

Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia dipengaruhi oleh

lingkungan hidupnya. Manusia ada di dalam lingkungan hidupnya dan ia tidak dapat

terpisahkan daripadanya (Sastrawijaya, 2009). Jika lingkungan rusak, maka manusia dalam

melakukan aktivitasnya akan terganggu juga. Lingkungan hidup yang rusak adalah

lingkungan yang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam mendukung kehidupan.

Keinginan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya merupakan sesuatu yang tidak

dapat dihindari, namun tanpa disertai kearifan dalam proses pencapaiannya, justru

kemerosostan kualitas hidup yang akan diperoleh. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

manusia melakukan eksploitas sumber daya alam. Seiring dengan perubahan peradaban,

kebutuhan terus berkembang baik jenis maupun jumlahnya, sedangkan penyediaan sumber

daya alam terbatas. Eksploitasi yang berlebihan akan mengakibatkan merosotnya daya

dukung lingkungan.

Kondisi yang terjadi sekarang terhadap lingkungan sungguh menyedihkan. Manusia yang

seharusnya memelihara, menjaga, serta melestarikan lingkungan malah semakin membuat

tekanan yang luar biasa terhadap lingkungan. Eksploitasi besar-besaran terhadap SDA,

pertumbuhan penduduk yang meningkat, perkembangan teknologi, ekonomi dan aktivitas

sosial tanpa memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan telah menyebabkan

kemerosotan lingkungan dan pencemaran. Terkait masalah-masalah lingkungan yang makin

hari makin bertambah banyak dan beragam tersebut, sangat diperlukan adanya suatu upaya

pelestarian agar lingkungan yang ada dan yang sudah mengalami penurunan kualitas tersebut

tidak menjadi semakin parah, namun terjadi pemulihan yang lebih baik.

Page 4: Tugas Kelomok - Studi Kasus (Masalah Pelestarian Lingkungan Hidup)