12
“Kawasan Hutan Mangrove yang sangat luas, tapi tidak dimanfaatkan sebagai ekowisata” A. Kondisi kawasan hutan mangrove daerah A Hutan mangrove merupakan hutan yang tumbuh pada tanah berlumpur dan berpasir di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut laut (Tuwo.A 2011). Ekosistem hutan mangrove juga tergolong dinamis karena hutan mangrove dapat terus berkembang serta mengalami suksesi sesuai dengan perubahan tempat tumbuhnya, namun hutan mangrove juga tergolong labil, karena mudah sekali rusak dan sulit untuk pulih kembali (Arifin, 2003). Ekowisata merupakan salah satu produk pariwisata alternatif yang mempunyai tujuan seiring dengan pembangunan pariwisata berkelanjutan yaitu pembangunan pariwisata yang secara ekologis memberikan manfaat yang layak secara ekonomi dan adil secara etika, memberikan manfaat sosial terhadap masyarakat guna memenuhi kebutuhan wisatawan dengan tetap memperhatikan kelestarian kehidupan sosial- budaya, dan memberi peluang bagi generasi muda

Tugas KASUS Kawasan Hutan Mangrove Yang Sangat Luas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah ini berisi tentang opini pengembangan ekowisata disuatu daerah.

Citation preview

Page 1: Tugas KASUS Kawasan Hutan Mangrove Yang Sangat Luas

“Kawasan Hutan Mangrove yang sangat luas, tapi tidak dimanfaatkan

sebagai ekowisata”

A. Kondisi kawasan hutan mangrove daerah A

Hutan mangrove merupakan hutan yang tumbuh pada tanah

berlumpur dan berpasir di daerah pantai dan muara sungai yang

dipengaruhi oleh pasang surut laut (Tuwo.A 2011). Ekosistem hutan

mangrove juga tergolong dinamis karena hutan mangrove dapat terus

berkembang serta mengalami suksesi sesuai dengan perubahan tempat

tumbuhnya, namun hutan mangrove juga tergolong labil, karena mudah

sekali rusak dan sulit untuk pulih kembali (Arifin, 2003).

Ekowisata merupakan salah satu produk pariwisata alternatif yang

mempunyai tujuan seiring dengan pembangunan pariwisata berkelanjutan

yaitu pembangunan pariwisata yang secara ekologis memberikan manfaat

yang layak secara ekonomi dan adil secara etika, memberikan manfaat

sosial terhadap masyarakat guna memenuhi kebutuhan wisatawan dengan

tetap memperhatikan kelestarian kehidupan sosial-budaya, dan memberi

peluang bagi generasi muda sekarang dan yang akan datang untuk

memanfaatkan dan mengembangkannya.

Kawasan mangrove pada daerah A memiliki luas sekitar 382,85

hektar. Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi mangrove,

didapatkan kondisi vegetasi mangrove di daerah A terdiri atas 7 famili dan

terdiri dari 10 spesies. Hutan mangrove di daerah A secara umum dapat

digambarkan dengan kerapatan pohon yang sangat baik dengan kategori

sangat padat. Nilai rata-rata kerapatan pohon adalah 3955.56 Ind/Ha

dengan spesies yang mendominasi adalah Avicennia alba, Sonneratia alba

dan Scyphiphora hydrohyllacea. sangat sesuai untuk dijadikan ekowisata

mangrove. Perlu adanya perhatian pemerintah dalam pengembangan

sarana dan prasarana yang dapat menunjang pengembangan kegiatan

ekowisata mangrove dan perlu adanya keterlibatan masyarakat di dalam

mengelola, menjaga dan melindungi ekosistem mangrove yang ada agar

Page 2: Tugas KASUS Kawasan Hutan Mangrove Yang Sangat Luas

terjaga kelestarian ekosistem mangrove sehingga masyarakat dapat hidup

dengan sejatera. Banyak masyarakat sekitar yang mencari hewan – hewan

laut seperti ikan, kepiting udang, dan lain – lain untuk dijadikan sebagai

makanan sehari – hari. Mangrove tersebut dapat pula di jadikan sebagai

bahan baku pembuatan kerajinan yang bernilai rupiah. Mangrove juga dapat

sebagai tempat perkembang biakan hewan laut seperti kepiting. Pada lokasi

tersebut memiliki daya dukung kawasan ekowisata dengan jumlah

pengunjung 500 orang yang dapat ditampung. Agar pengunjung mudah

mencapai tempat tersebut, sebaiknya pemerintah melakukan perbaikan

sarana dan prasarasa seperti perbaikan jalan dan penyediaan kendaraan

pariwisata khusus untuk menuju ke daera kawasan ekowisata hutan

mangrove. Akan tetapi kurangnya perhatian keberadaannya yang dapat

dijadikan sebagai kawasan ekowisata oleh pemerintah dan masyarakat di

daerah tersebut.

B. Rumusan Permasalahan

Adapun rumusan permasalahannya yaitu :

1. Apa manfaat dari ekowisata hutan mangrove?

2. Bagaimana pemerintah dalam mengembangkan kawasan hutan

Mangrove menjadi ekowisata?

Manfaat yang dapat diambil dari pengembangan ekowisata hutan

mangrove adalah banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke areal yang

alami sekaligus dapat melakukan kegiatan bisnis. Kawasan ekowisata hutan

mangrove dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa.

Pemda setempat bisa menambah kas keuangan daerah dengan menjual

tiket masuk kawasan wisata, masyarakat sekitar akan dengan senang hati

membuka lapak-lapak mereka yang berisi makanan/minuman atau souvenir

khas daerah setempat. Pemandu wisata yang berasal daari masyarakat

lokal bisa mendapatkan fee dari menyewakan jasanya membawa para

wisatawan berkeliling menikmati keindahan panorama hutan Mangrove.

Rupiah juga bisa didapatkan dari menyewakan perahu bagi para wisatawan

Page 3: Tugas KASUS Kawasan Hutan Mangrove Yang Sangat Luas

yang ingin menikmati liukan pohon Mangrove dari atas perahu. Para

investor pun akan melirik kawasan itu untuk dijadikan area investasi, bisa

berupa penyewaan tempat menginap seperti homestay, motel, hotel, atau

cottage; tentunya dengan tetap memperhatikan adat setempat (kearifan

lokal).

Mangrove tidak hanya bermanfaat sebagai ekologis bagi kelangsungan

ekosistem pesisir dan laut, tetapi juga memberikan manfaat bagi kehidupan

ekonomi masyarakat di daerah A, saat ini hingga berkelanjutan masa yang

akan datang.

Pemerintah dalam pengembangan kawasan ekowisata tidak terlepas

dari bantuan beberapa instansi yang terkait, dimana bantuan berupa dana

ataupun tenaga sangat di butuhkan untuk terealisasinya kawasan tersebut.

Mahasiswa geografi sebagai pemunculan ide awal pengembangan kawasan

ekowisata hutan mangrove, dengan keterlibatan ini mahasiswa sangat

berperan penting dalam menyebarluaskan atau mensosialisasikan

keberadaan hutan mangrove yang sangat luas dan memiliki potensi yang

luar biasa dalam pengembangan ekowisata. Untuk investor sendiri, penyalur

dana pengembangan kawasan ekowisata hutan mangrove agar

pengembangan tersebut berjalan sesuai rencana dengan target yang telah

di sepakati. Sedangkan masyarakat itu sendiri sebagai pendukung

terealisasinya kawasan tersebut. Karena tanpa persetujuan masyarakat

setempat kawasan hutan mangrove berada, pengembangan ekowisata

tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar.

C. Target yang akan dicapai (outcome)

Adapun target yang akan dicapai adalah terealisasinya ekowisata

kawasan hutan mangrove pada daerah A. Dimana ada beberapa instansi

yang terkait dalam pengembangan ekowisata tersebut yang nantinya bisa

menjadi pendapatan daerah dan membantu pembangunan infrastruktur

agar banyak pengunjung yang akan datang berwisata pada kawasan

Page 4: Tugas KASUS Kawasan Hutan Mangrove Yang Sangat Luas

ekowisata hutan mangrove di daerah tersebut nantinya. Model

pengembangan dalam ekowisata adalah menghargai kaidah-kaidah alam

dengan melaksanakan program pembangunan dan pelestarian sumberdaya

secara terpadu (integrating, conservation and development) secara

berkelanjutan. Keterpaduan ini antara upaya konservasi sumberdaya alam

dengan pengembangan ekonomi masyarakat sehingga kegiatan ekowisata

mendukung upaya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Pembangungan ekonomi dalam konsep ekowisata adalah memberikan

peluang kesempatan kerja bagi masyarakat setempat dan menjadi salah

satu sumber pendapatan daerah dalam rangka otonomi serta memberikan

sumbangan devisa kepada negara dengan memanfaatkan sumberdaya

lokal secara lestari sejak perencanaan, pengelolaan dan pembagian

hasilnya. Manfaat penting lainnya daari ekosistem ini adalah sebagai

penyeimbang ekosistem darat, laut, dan udara. Ekosistem mangrove dapat

membantu pembentukan daratan baru dan hasil sedimentasi lumpur yang

dibawa oleh aliran sungai. Dengan kemampuan mengikat zat pencemaran

maka mangrove dapat berfungsi sebagaai biofilter alami, yang dapat

menetralkan dan menjernihkan kawasan perairan pesisir. Berkaitan dengan

produktivitas, ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang

sangat

D. Instansi yang terkait / Stake Holder

Ada beberapa instansi yang terkait dalam pengembangan ekowisata

hutan mangrove pada daerah A, sebagai berikut.

a. Mahasiswa, sebagai penemu potensi hutan mangrove dan

penggagas awal dari pengembangan kawasan ekowisata hutan

mangrove pada daerah A.

b. PEMDA, sebagai yang menjalankan pengembangan ekowisata

hutan mangrove pada daerah A.

Page 5: Tugas KASUS Kawasan Hutan Mangrove Yang Sangat Luas

c. Investor, sebagai penanam modal atau penyalur dana untuk

kelancaran pengembangan ekowisata hutan mangrove.

d. Masyarakat, sebagai pendukung dan pelestari dari

pengenbangan kawasan ekowisata hutan mangrove.

MAHASISWA PEMDA INVESTOR MASYARAKAT

MAHASISWA - ++ - ++

PEMDA + - ++ ++

INVESTOR - + - -

MASYARAKAT + ++ - -

1.1.Table hubungan

Keterangan :

- : tidak berhubungan

+ : berhubungan

++ : sangat berhubungan

a. Mahasiswa >< Pemda : hubungan Mahasiswa dan Pemda sangat

berhubungan, dimana mahasiswa berperan sebagai pihak yang

memunculkan ide dalam pengembangan ekowisata hutan mangrove yang

membutuhkan peran serta Pemda agar dapat terealisasikan. Mahasiswa

harus mampu menjelaskan potensi apa yang dapat di kelola pada

temuannya padakawasan hutan mangrove pada daerah A tersebut, Agar

pemerintah dapat memahami kondisi hutan mangrove tersebut dan

berusaha untuk merealisasikan ide tersebut.

b. Mahasiswa >< Masyarakat : hubungan Mahasiswa dan Masyarakat sangat

berhubunan, karena masyarakat merupakan factor utama dalam

pengembangan ide tersebut sebagai pihak yang akan menjaga kelestarian

kawasan ekowisata hutan mangrove daerah A yang juga nantinya para

Page 6: Tugas KASUS Kawasan Hutan Mangrove Yang Sangat Luas

mahasiswa tersebut ikut dalam melestarikan kawasan hutan mangrove

pada daeah tesebut.

c. Pemda >< mahasiswa : Pemda dan Mahasiswa mempunyai hubungan,

dimana Pemda membutuhkan mahasiswa sebagai penggasgas awal dalam

pengembangan ekowisata hutan mangrove dan pemerintah sebagai

pelaksana dan yang menjalankan kegiatan pengembangan.

d. Pemda >< Investor : Pemda dan Investor sangat berperan penting dalam

pengembangan ekowisata tersebut. Dimana investor menyiapkan dana

pengembangan dan dijalankan oleh pemerintah. Dana tersebut tidak hanya

pada saat awal pengembangan tetapi juga saat berjalannya ekowisata, agar

ekowisata tersebut berlangsung secara continue dan mengalami

peningkatan yang berarti.

e. Pemda >< Masyarakat : Pemda dan masyarakat sangat berhubungan

karena tanpa dukungan dari masyarakat setempat kawasan hutan

mangrove di daerah A tidak akan terealisasiakan menjadi kawasan

ekowisata.

f. Investor >< Pemda : Investor dan Pemda mempunyai hubungan, dimana

investor menyalurkan dana atau penenm modal untuk pengembangan

ekowisata dengan tujuan mencapai sesuatu yang dapat menguntungkan

satu sama lain.

g. Masyarakat >< Mahasiswa : hubungan masyarakat dan mahsiswa dalam

pengembangan ekowisata tersebut, sama-sama menjaga kelestarian

ekowisata.

h. Masyarakat >< Pemda : masyarakat dan Pemda sangat berhubungan

diamana pemerintah sebagai pengembangan ekowisata dan masyarakat

sebagai pendukung dan pelestari kawasan ekowisata hutan mangrove

daerah tersebut.

Page 7: Tugas KASUS Kawasan Hutan Mangrove Yang Sangat Luas