21
Dikerjakan Oleh : Nama : AGUSSETIAWAN NASHAR NIM : C1D210023 Tugas Ilmu Alamiah Dasar 1. Apakah cirri-ciri Manusia sebagai makhluk ? Penjelasan : Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

  • Upload
    cimo49

  • View
    464

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

Dikerjakan Oleh :

Nama : AGUSSETIAWAN NASHAR

NIM : C1D210023

Tugas Ilmu Alamiah Dasar

1. Apakah cirri-ciri Manusia sebagai makhluk ?

Penjelasan :

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani,

dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia

diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies

primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam

hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di

mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau

makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.

Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan

bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan

teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok

dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis

kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-

laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa

sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa

sebagai wanita.

Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita,

anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.

Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya,

berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan),

afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ,

Page 2: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh,

keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.

Tokoh adalah istilah untuk orang yang tenar (misalnya 'tokoh politik', 'tokoh yang

tampil dalam film', 'tokoh yang menerima penghargaan', dll).

Manusia sebagai makhluk memiliki ciri-ciri : 

1.                  Memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otaknya.

2.                  Mengadakan pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.

3.                  Memberikan tanggapan terhadap rangsangan.

4.                  Memiliki potensi berkembang biak

5.                  Tumbuh dan bergerak.

6.                  Berinterkasi dengan lingkungan

7.                  Mati

referensi : http://id.wilkipedia.org dan http://irfanzizi.multiply.com/item/reply-to-message/irfanzizi:journal:2

2. Mengapa keinginan Manusia berbeda dengan keiginan hewan tingkat tinggi

lainnya ?

Penjelasan :

Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu.  Hewan juga mempunyai “rasa

ingin tahu” akan tetapi tidak berkembang atau disebut “idle curiousity” atau

“instinct.”  Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu dengan tujuan untuk

melestarikan hidupnya.  Untuk itulah mereka mencari makan, melindungi diri dan

berkembang biak.

Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang.  Akumulasi dari segala

yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu

merupakan “pengetahuan”-nya.  Pengetahuan manusia selalu berkembang.  Ia selalu

tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa,” “bagaimana” dan

“mengapa” demikian.

Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya,

manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya

untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Page 3: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

referensi : http://irfanzizi.multiply.com/item/reply-to-message/irfanzizi:journal:2

3. Uraikan langkah-langkah yang digunakan dalam menerapkan Metode

Ilmiah ?

Penjelasan :

Para ilmuwan mempelajari gejala alam dan permasalahannya senantiasa

menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan suatu kegiatan penelitian

objektif untuk menemukan dan mengembangkan serta menguji ilmu pengetahuan.

Kegiatan atau penelitian menggunakan metode ilmiah meliputi enam langkah berikut.

a. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dimulai dengan mengajukan pertanyaan apa (what), mengapa

(why), di mana (where), kapan (when), dan bagaimana (how). Barangkali di antara

kita ada yang bertanya demikian: Apakah maksudnya dari masalah itu? Mengapa

harus mencari dan menemukan masalah? Bagaimanakah caranya menemukan

masalah untuk penelitian itu? Terlebih dahulu perlu dibedakan pemahaman istilah

atau kalimat dari ”mencari masalah”, yaitu ”mencari masalah” dalam arti (1)

perbuatan mengganggu kepentingan orang lain sehingga cenderung menciptakan

gangguan keamanan dan ketentraman bagi orang lain, dengan ”mencari masalah”

dalam arti (2) menelusuri sesuatu yang belum diketahui sebab-akibatnya, sehingga

jika ditanyakan kepada orang lain menyebabkan orang lain pun menyadari

ketidaktahuannya sehingga perlu dipelajari dan diteliti. Yang kita maksudkan dalam

penelitian dan metode ilmiah tentang mencari masalah tadi adalah (2) menelusuri

sesuatu yang belum diketahui sebab-akibatnya, sehingga jika ditanyakan kepada

orang lain menyebabkan orang lain pun menyadari ketidaktahuannya sehingga perlu

dipelajari dan diteliti. Sebagai contoh masalah ”bersama” adalah fakta-fakta berikut

ini:

a. Mengapa pada jam-jam tertentu ayam suka berkokok dan kejadiannya rutin?

b. Mengapa semut selalu berjalan beriring dan seperti bersalam-salaman

dengan sesama?

Page 4: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

c. Mengapa lalat lebih menyukai tempat yang kotor dari pada tempat yang

bersih?

Jika kita tidak ada yang mengetahui jawabannya dengan benar, berarti

pertanyaan dari fakta itu tersebut dapat dijadikan sebagai masalah, dan layak untuk

diteliti sehingga dapat diperoleh jawabannya dengan benar berdasarkan data yang ada.

Ada pun cara menemukan masalah untuk penelitian adalah dapat dengan secara tak

sengaja, misalnya pada saat menyendiri atau berjalan-jalan di suatu tempat, lalu

mendapatkan suatu kejadian dan menarik perhatian untuk diketahui lebih dalam. Lalu

dari keingintahuan tersebut selanjutnya dibuatlah pertanyaan yang mendorong ke

tindakan penelitian. Selain itu dapat pula secara sengaja, misalnya ketika mendapat

permasalahan pada waktu memanfaatkan atau berada di sekitar benda yang kemudian

ditelitinya. Misalnya, seseorang memiliki sebuah televisi beukuran kecil (14 ”),

kemudian tidak merasa puas karena baik gambar dan suaranya dirasakannya tidak

memuaskan. Dengan adanya keberanian dan kemauan untuk mencoba mengubah dari

ukuran gambar dan suara tv-nya yang kecil ke ukuran yang besar, maka dia kemudian

menyusun rencana kerja untuk percobaannya.

b. Pengumpulan Informasi.

Seorang calon peneliti kemudian melakukan pengumpulan informasi dengan

cara studi literatur (membaca dan mempelajari buku dan sumber informasi lainnya)

berupa teori, konsep, keterangan atau hasil penelitian/pengamatan orang lain

sebelumnya yang dapat membantu menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan

masalah yang dihadapinya. Misalnya terdapat masalah: ”Apakah wabah penyakit di

desa A disebabkan oleh lingkungan yang kotor?”. Dalam hal ini, calon peneliti harus

mempelajari sekurang-kurangnya informasi tentang:

a. Apakah yang dimaksud dengan kata wabah itu?

b. Bagaimana wabah itu dapat muncul?

c. Apakah yang dimaksud dengan penyakit?

d. Bagaimanakah ciri-ciri penyakit yang ditemukan dalam masalah tersebut?

e. Berdasarkan ciri-cirinya, penyakit yang diamati tersebut sebenarnya

penyakit apa?

f. Kondisi yang bagaimanakah yang dapat memunculkan penyakit tersebut?

g. Apa yang dimaksud dengan lingkungan itu?

Page 5: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

h. Apa yang dimaksud dengan kotor?

i. Kondisi yang bagaimana yang dimaksud dengan kotor tersebut?

j. Hal apakah yang dapat dimunculkan dari kondisi kotor tersebut?

Kata-kata yang bercetak tebal pada pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan

kata-kata penting yang harus lebih dahulu dipahami penjelasannya oleh si calon

peneliti. Dalam istilah penelitian, kata-kata penting itu di sebut “Kata Kunci” atau

”Key-note” Seorang calon peneliti wajib mengetahui dan mengumpulkan kata kunci

dari pertanyaan atau permasalahannya sendiri sebelum dia melakukan pengkajian

literaturnya. Dengan penentuan kata kunci itu seorang peneliti akan memiliki arah

pencarian informasi yang khusus-tidak mengembang tak terarah, sehingga secara

tidak langsung membatasi diri dalam membahas bahan penelitiannya. Sedangkan bagi

pembaca atau penguji, penjelasan (definisi) kata kunci itulah yang akan terlebih

dahulu ditanyakan kepada si peneliti tersebut manakala hasil penelitiannya

dipublikasikan kepada umum. Oleh sebab itu pula dalam menentukan permasalahan,

seorang calon peneliti tidak boleh mengunakan suatu kata atau istilah yang mana dia

sendiri tidak mampu menjelaskannya kepada orang lain.

c. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara untuk permasalahan yang diajukan

atau yang sedang dihadapi. Hipotesis bersifat teoritis. Pada contoh perumpamaan,

Martina berhipotesis (menjawab dengan jawaban hasil dugaan/perkiraan) bahwa

penyakit itu mungkin disebabkan karena lingkungan desa yang kotor. Pada dasarnya

hipotesis merupakan serangkaian kalimat yang menjelaskan tentang faktor penyebab

atau akibat sesuatu sehingga menimbulkan permasalahan. Untuk memudahkan

penentuan hipotesis, kita dapat menggunakan rumus kalimat sebab-akibat: ”Apakah

jika..... maka ....?”, atau ”Apakah .... karena ...?” atau ”Apakah ... disebabkan

oleh/menyebabkan .... ?” Kalimat tersebut lalu dijawab dengan jawaban seolah-olah

kita sudah tahu, misalnya: Ya (Positif), atau Bukan (Negatif). Selanjutnya setelah

merasa yakin dengan jawaban Ya/Bukan tersebut, disusunlah menjadi suatu kalimat

penjelasan, misalnya:

a. Ada hubungan antara .... dengan .....

b. Timbulnya .... adalah karena ....

c. Terjadinya .... disebabkan oleh faktor ....

Page 6: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

d. Tidak ada hubungan antara .... dengan ....

e. Timbulnya ... bukan disebabkan oleh .....

Kalimat –kalimat a—e yang merupakan hipotesis inilah yang selanjutnya wajib

dibuktikan kebenarannya, yaitu melalui percobaan (eksperimen) atau penelitian.

d. Melakukan Percobaan/Eksperimen/Uji-Coba

Dalam melakukan eksperimen, kita harus menentukan perlakuan-perlakuan

tertentu. Dikenal dua macam perlakuan, yaitu perlakuan kontrol dan perlakuan yang

bervariasi (disebut juga variabel atau faktor penentu). Beberapa variabel dalam

eksperimen dikenal sebagai berikut.

a) Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam satu

eksperimen.

b) Variabel terikat adalah variabel yang terjadi karena perlakuan variabel

bebas.

c) Variabel terkontrol adalah variabel yang dibuat sama dalam suatu

eksperimen.

d) Variabel pengganggu adalah variabel yang tidak diharapkan tetapi dapat

mengganggu hasil percobaan. Variabel pengganggu ini harus diusahakan

tidak ada.

Pada suatu penelitian yang membandingkan 2 atau lebih kondisi (sering

dilakukan pada penelitian di bidang IPA), biasanya digunakan 2 atau lebih sampel

(contoh perwakilan dari objek yang diteliti) yang diberi perlakuan yang berbeda.

Sampel pertama misalnya dikenai variabel terkontrol (variabel kontrol), dan sampel

kedua dikenai variabel bebas.

Sampel yang dikenai variabel kontrol akan diperlakukan secara alami (apa

adanya seperti yang terjadi di lingkungan dan dianggap sebagai sesuatu yang normal)

dan digunakan untuk pembanding terhadap sampel lain yang diberi perlakuan khusus,

atau diberi variabel bebas.

Untuk lebih jelasnya, simaklah contoh materi penelitian berikut.

Judul penelitian: Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan kacang tanah.

Peneliti akan menyediakan 2 sampel kacang tanah yang ditanam pada dua

wadah/tempat yang berbeda.

Page 7: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

a) Sampel pertama, diberi variabel kontrol, yaitu segala kondisi alami.

Kacang tanah pada sampel ini akan dibiarkan tumbuh pada tempat yang

dikenai sinar matahari sebagaimana kacang tanah yang biasa di tanam oleh

petani pada umumnya.

b) Sampel kedua, diberi perlakuan khusus, yaitu kacang tanahnya ditanam di

tempat yang tidak dikenai pengaruh sinar matahari (di tempat yang gelap).

Hal ini dilakukan karena peneliti ingin mengetahui pengaruh sinar matahari.

Pada sampel ini, kacang tanah diberi variabel bebas, yaitu sinar matahari.

Sedangkan variabel kontrolnya adalah segala sesuatu yang sama dengan pada

sampel pertama selain sinar matahari, misalnya sama-sama disiram (diberi

air), dipupuk, jenis dan pH tanahnya sama. Ada pun yang disebut variabel

terikat pada contoh penelitian ini adalah pertumbuhan dari kacang tanah.

Artinya apa yang terjadi pada pertumbuhan kacang tanah terikat (bergantung

kepada) pengaruh sinar matahari (variabel bebasnya). Sedangkan yang

dimaksud dengan variabel pengganggu, misalnya kondisi cuaca (cerah atau

mendung), ada-tidaknya penyakit atau gangguan fisik terhadap kacang tanah

yang diteliti yang kesemuanya juga turut mempengaruhi pertumbuhan kacang

tanah selain dipengaruhi oleh sinar matahari.

c) Untuk lebih mudahnya memahami hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat, simaklah persamaan matematika berikut: y = 2x. Dari

persamaan ini dapat kita ketahui bahwa nilai y tergantung kepada nilai x.

Simbol y adalah perumpamaan untuk pertumbuhan kacang tanahnya,

sedangkan x sebagai sinar mataharinya. Selama pengamatannya, peneliti akan

(harus) mengamati kondisi apa yang terjadi pada masing-masing sampel

tersebut. Setelah diperoleh data, misalnya ternyata pertumbuhan kacang tanah

dari kedua sampel itu berbeda, maka peneliti akan mempelajari dan meneliti

sebab-sebab perbedaan tersebut dengan menitik beratkan kepada sinar

matahari dan segala sesuatu yang ada pada kacang tanah. Misalnya, mengapa

sinar matahari dapat menimbulkan kondisi tersebut?, Faktor apa yang

dipengaruhi oleh sinar matahari terhadap kacang tanah itu? Semua jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan seperti itu nantinya menjadi materi bahasan dalam

pengolahan data. Oleh sebab itu pula isi materi bahasan laporan penelitian

sangat bergantung kepada data hasil pengamatan/ penelitian.

Page 8: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

Dalam merancang suatu eksperimen, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah

sebagai berikut:

a). Memilih, merencanakan dan menyusun cara-cara melakukan pekerjaan

pengamatan/ penelitian. Susun langkah-langkah kegiatan pengamatannya

secara rinci, jelas dan berurutan. Cara kerja yang rinci dapat mempermudah

kejelasan tentang apa dan bagaimana suatu pekerjaan itu dilakukan. Kejelasan

maksud perintah atau petunjuk kerja akan memberikan kemudahan dalam

ketepatan melakukan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan, tidak salah

paham. Dan keruntutan urutan cara kerja dapat menentukan hasil akhir dari

pekerjaan.

b). Memilih alat dan bahan yang tepat. Makna tepat di sini adalah sesuai dengan

kebutuhan dan kewajaran alat yang digunakan (tidak berlebihan atau terlalu

sederhana). Misalnya untuk menimbang berat benda dalam satuan kilogram

akan lebih tepat menggunakan timbangan dalam satuan kilogram seperti

timbangan untuk barang belanjaan di toko-toko (lebih tepat lagi dengan

timbangan khusus yang biasa digunakan di laboratorium), dan akan tidak

cocok jika menggunakan timbangan untuk emas yang mengukur dalam satuan

gram atau miligram. Demikian pula dalam menggunaan bahan, bila dalam

penelitian tidak dituntut (menjadi syarat wajib) bahan yang murni-yang

biasanya lebih sulit didapat dan harganya mahal-maka tidak salah jika

menggunakan bahan yang lebih mudah didapat dan lebih murah. Misalnya

dalam penggunaan air, jika dalam percobaan tidak disyaratkan menggunakan

air murni (akuades), maka kita dibenarkan dalam penggunaan air tersebut

misalnya dengan menggunakan air hujan atau air bersih lainnya.

Ada pun syarat-syarat penggunaan alat dan bahan serta cara kerja penelitian

tersebut harus memenuhi kriteria berikut:

1) Valid (sah, sahih, benar): benar dalam penggunaan alat dan bahan serta cara

kerjanya. Seperti contoh penggunaan timbangan di atas.

Yaitu untuk mengetahui berat suatu benda, bukanlah dengn mergangkatnya

dengan tangan, lalu dirasakan berat-ringannya, melainkan harus menggunakan

alat ukur berat, yaitu timbangan. Dan dalam menentukan timbangan pun masih

perlu lagi diperhatikan unsur ketepatan dan kecocokannya, karena harus

memperhatikan faktor ketelitiannya, semakin teliti, semakin sahih. Demikian

Page 9: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

pula misalnya dalam cara menimbang benda yang ditimbang adalah

sebagaimana orang lain menimbang, yaitu meletakkan benda pada timbangan,

kemudian diperhatikan kesetimbangannya dan diketahui (dicatat) bilangan

yang ditunjukkan pada timbangannya. Bukan dengan cara meletakkan benda

pada timbangan, lalu diperhatikan kecondongan/turunnya salah satu lengan

timbangan. Jika demikian, berat benda tidak akan diketahui dengan benar.

Cara demikian dikatakan cara penimbangan benda yang tidak valid (invalid,

cacat).

Beberapa contoh lainnya:

a) Valid:

- Untuk mengukur luas lapangan bola digunakan meteran gulung yang panjang

pitanya 100 m atau 1000 m.

- Untuk melihat bentuk bakteri digunakan mikroskop.

- Untuk mengukur diameter sebatang jarum digunakan mikrometer sekrup.

- Untuk menanyakan informasi tentang luas wilayah suatu desa mencari

informasinya ke kantor Kecamatan.

b) Tidak valid

- Untuk mengukur luas lapangan bola digunakan mistar plastik yang panjangnya

30 cm.

- Untuk melihat bentuk bakteri digunakan kaca pembesar (loup).

- Untuk mengukur diameter sebatang jarum digunakan mistar bersatuan

milimeter.

- Untuk Untuk menanyakan informasi tentang luas wilayah suatu desa mencari

informasinya ke kantor polisi.

Dari contoh-contoh di atas, dapat kita simpulkan bahwa yang perlu

diperhatikan validitas (kesahihan) dalam penelitian itu adalah valid (sahih)

dalam menggunakan alat, bahan dan cara kerjanya. Demikian pula dalam

menentukan informasi (bahan referensi). Kita perlu memperhatikan kapasitas

seseorang (jika manusia, jika melalui wawancara atau angket), perlu

diperhatiakn latar belakang pengetahuannya, jabatannya, atau keterkaitannya

dengan permasalahan yang sedang dihadapi. Sedangkan terhadap media,

misalnya buku, karya tulis ilmiah, internet, surat kabar, dan yang sejenisnya,

Page 10: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

perlu diperhatikan antara lain: tahun penerbitannya (semakin baru semakin

baik, biasanya 5 tahun ke bawah), sera lembaga atau organisasi apa yang

mempublikasikannya.

2) Logis (sesuai daya nalar, masuk akal)

Segala sesuatu yang dilibatkan dan dikerjakan dalam percobaan harus bersifat

logis (masuk akal). Biasanya sesuatu yang valid akan logis. Tetapi sesuatu

yang logis belum tentu valid, karena mempertimbangkan efektifitas dan

ketepatan. Misalnya dalam pengukuran luas lapangan bola yang menggunakan

mistar yang panjangnya 30 cm. Fungsi mistar adalah untuk mengukur panjang

suatu benda (logis), tetapi tidak valid (tidak sah) karena dengan menggunakan

mistar tersebut akan dihasilkan faktor kesalahan pengukuran yang lebih besar.

Terutama dalam penyusunan urutan kerja dalam percobaan, atau pada saat

pengolahan data, seringkali terjadi kesalahan penempatan urutan pengerjaan

sesuatu (urutan kerja). Akibat dari kesalahan ini dapat menimbulkan kondisi

tidak logis (tidak masuk akal), atau setidak-tidaknya mempengaruhi mutu hasil

pekerjaan seandainya dari serangkaian cara kerja itu diubah dan menghasilkan

sesuatu yang mutunya/hasilnya berbeda. Pada kondisi seperti ini, perlu

diperhatkan, urutan kerja mana yang lebih logis dari pada urutan kerja lainnya.

Misalnya, mana yang harus lebih dulu dikerjakan agar hasil yang diperoleh

lebih sesuai dengan kebutuhan dari pada cara kerja yang sudah ada.

Dalam operasi hitungan matematika, bagian mana yang harus dikerjakan lebih

dahulu agar nilai x-nya benar?.

Misalnya pada persamaan: x=((1+1)-1)+((1+1)+1+1+(1+1))).

Jawab: x=5Jika mengabaikan fungsi tanda kurung: x=1+1-1+1+1+1+1+1+1

Jika memperhatikan fungsi tanda kurung: x=((1+1)-1)+((1+1)+1+1+(1+1))).

x=((2)-1)+((2)+1+1+(2))) = x=((1)+((2)+2+(2))).

x=((1)+(6)).

x=7.

Kesimpulannya: Karena cara pengerjaannya berbeda, maka hasil akhir

pekerjaannya juga berbeda.

Page 11: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

3) Measurable (Terukur, Dapat Diukur)

Segala sesuatu yang diteliti, atau setiap bahan yang diteliti dalam percobaan

harus menghasilkan data hasil pengukuran, baik secara kualitatif (baik, buruk,

kecil, besar, sedikit, banyak, dan sejenisnya) atau secara kuantitatif yang

dinyatakan dalam nilai bilangan dan satuan tertentu. Misalnya untuk berat: 10

mg, panjang: 10 cm, volume: 10 cm3. Sesuatu yang tidak dapat diukur, atau

tidak dapat dinyatakan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif tidak

dapat dibawa ke dalam kegiatan penelitian. Dalam hal ini pula terdapat suatu

ketentuan, selama sesuatu itu dapat dinyatakan atau diubah (dikonversi) ke

nila kuantitatif (dinyatakan dalam bentuk nilai angka), maka harus diupayakan

dalam bentuk nilai angka. Misalnya dinyatakan dengan kata ”Banyak”, maka

banyak tersebut seberapa banyak? Berapa jumlahnya sehingga dapat

dinyatakan banyak? Dalam hal ini harus ada ketentuan batasan, misalnya jika

jumlah benda di atas 1000 buah, maka dinyatakan banyak, sehingga bila

dikonversi dalam bentuk rumus misalnya dapat dinyatakan sebagai x>1000.

Demikian pula untuk kata-kata lainnya yang digunakan dalam pengumpulan

data penelitian tersebut.

4) Reliable (Dapat dipercaya, tepat, akurat)

Antara sifat “reliabel” dengan “valid” adalah sangat mirip. Kembali ke tentang

contoh timbangan. Dimisalkan terdapat benda yang apabila ditimbang

misalnya beratnya :

10 kg atau jika lebih telitinya dapat dinyatakan seberat 10,10 kg.

4.1. Keakuratan cara kerja.

Jika terdapat ketentuan bahwa berat benda tersebut boleh dinyatakan dalam satuan

terbesar saja (Mialnya di sini dalam satuan kg) dan jika kurang atau lebih sedikit

saja masih dianggap benar. Maka jika untuk menyatakan berat sebuah bahan

kimia mungkin dapat dinyatakan dengan 10 kg saja, jika ternyata kelebihan

beratnya atau kurang sedikit (tidak tepat 10 kg) tidak mempengaruhi hasil akhir

penelitian. Tetapi jika terdapat ketentuan yang menuntut keteliian tinggi karena

nilia beratnya menentukan hasil akhir penelitian, maka beratnya bahan kimia tadi

harus diukur seteliti mungkin sesuai dengan kemampuan alat timbangan yang

digunakan. Sehingga jika berat bahan kimia tadi dinyatakan sebagai 10 kg saja,

Page 12: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

maka dapat saja dinyatakan salah karena tidak reliabel, karena setelah diukur

ternyata berat bahan kimia tersebut tepatnya adalah 10,10 kg.

4.2. Keakuratan alat.

Jika berat benda (bahan kimia) tersebut harus dapat dinyatakan hingga satuan

terkecil karena dituntut tingkat ketelitian tertinggi, maka :

a. Jika timbangan untuk mengukur berat benda tersebut hanya mampu sampai

satuan kg saja (Misalnya timbangan untuk jual beli bahan sembako di

toko/warung), maka timbangan tesebut tidak akurat/reliable untuk menimbang

berat benda tadi karena tidak dapat menghitung hingga ke satuan miligram.

b. Jika timbangan untuk mengukur berat benda tersebut memiliki kemampuan

untuk berat sampai satuan mg (Misalnya timbangan untuk emas di toko emas),

maka timbangan tesebut cukup akurat/reliable untuk menimbang berat benda

tadi.

Oleh sebab itulah dalam melakukan suatu peneltian, penentuan alat yang

disebut alat terbaik bukanlah berarti alat terbaru atau alat paling bagus dari

segi model atau bentuk, melainkan alat yang paling mampu memenuhi

tuntutan dalam penelitian tersebut.

e. Analisis Data

Analisis artinya diuraikan, atau penguraian sesuatu yang besar atau rumit menjadi

sesuatu yang lebih kecil atau lebih sederhana. Data yang diperoleh dari hasil

eksperimen kemudian harus dapat dibahas secara rinci dan dijelaskan hubungannya

dengan ilmu pengetahuan yang sudah ada. Data tersebut harus diolah dalam bentuk

hasil perhitungan matematis atau kajian ilmu tertentu misalnya disesuaikan dengan

hukum, teori, postulat, atau pernyataan tertentu dari ilmu yang bersesuaian dengan

bahan penelitian yang dilakukan. Agar lebih mudah dipelajari dan diamati oleh pihak

lain, maka hasil pengolahan data tersebut sebaiknya disajikan dalam bentuk

kesimpulan atau uraian singkat, tabel, grafik, atau diagram. Selanjutnya hasil

pengolahan data tersebut dibandingkan dengan teori, fakta, dan konsep yang ada

dalam studi literatur.

f. Pengambilan Kesimpulan

Kesimpulan harus mengacu pada tujuan eksperimen. Ada dua kemungkinan yang

ada dalam kesimpulan, yaitu kemungkinan hipotesis diterima dan kemungkinan

Page 13: Tugas Ilmu Alamiah Dasar_tugas_2

hipotesis ditolak. Hipotesis dinyatakan diterima jika pernyataan pada hipotesis itu

ternyata cocok dengan hasil pengolahan data (sesuai). Dan hipotesis dinyatakan

ditolak jika pernyataan pada hipotesis tersebut tidak terbukti karena tidak sesuai

dengan hasil pengolahan data. Perhatikan contoh kejadian berikut ini.

a. Judul Penelitian: Pengaruh Air Limbah Sabun terhadap Perkembangbiakan Ikan

Lele.

b. Hipotesis : Air sabun dapat menurunkan kemampuan perkembangbiakan ikan

lele.

Setelah dilakukan uji coba, ternyata air sabun dapat menyebabkan ikan lele

keracunan dan kesulitan untuk berkembang-biak. Jika demikian berarti hipotesisnya

sesuai dengan hasil penelitian. Dengan demikian hipotesis tersebut diterima.

Sumber dan referensi : http://sman1mempawahhulu.blogspot.com/2010/08/metode-ilmiah-dan-langkah-langkah.html