11
Pengertian Pariwasata Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. (UU No 10 Tahun 2009) Kawasan Peruntukan Pariwisata kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pariwisata atau segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Permen PU Nomor 41 Tahun 2007) Kawasan Strategis Pariwisata kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

Tugas i pariwisata dan pesisir 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas i pariwisata dan pesisir 2

Pengertian

Pariwasata

Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. (UU No 10 Tahun 2009)

Kawasan Peruntukan Pariwisata

kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pariwisata atau segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Permen PU Nomor 41 Tahun 2007)

Kawasan Strategis Pariwisata

kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

Page 2: Tugas i pariwisata dan pesisir 2

Bagaimana dengan Kawasan Pariwisata Pesisir?

Indonesia merupakan negara bahari terbesar di dengan jumlah pulau sebanyak 13.487 pulau, dengan garis pantai sepanjang 81.000 kilometer. (kementrian perikanan dan kelautan, 2011)

Potensi wisata bahari Indonesia (Harian Kompas, Jumat 20 Maret 2009) • Laut, pantai pasir putih dan sinar matahari.• 950 species terumbu karang dengan luas 75.000 km persegi.• 8.500 species ikan tropis.• 555 species rumput laut.• 18 species padang lamun.

Page 3: Tugas i pariwisata dan pesisir 2

Kawasan Pariwisata Pesisir

Kebijakan, Peraturan, Pedoman Perencanaan Kawasan Pariwisata Pesisir

Page 4: Tugas i pariwisata dan pesisir 2

PEDOMAN PERENCANAAN KAWASAN PARIWISATA PESISIR

Page 5: Tugas i pariwisata dan pesisir 2

Kriteria Pemanfaatan Ruang Kawasan Pariwisata Pesisir:- Tersedia sarana dan prasarana;- Tersedia aksesibilitas yang tinggi ke pusat pelayanan niaga dan kesehatan;- Memiliki obyek dan daya tarik wisata;- Pemberlakuan lebar garis sempadan pantai (Perda atau hukum pengusahaan atau sistem pemilikan pantai);- Pengaturan pemakaian air tanah yang disesuaikan dengan kapasitas ketersediaan air tanah dan waktu yang dibutuhkan untuk pengisian kembali;- Lebar garis sempadan pantai 100-300 meter dari titik pasang tertinggi.

Pedoman Pemanfaatan Ruang Tepi Pantai Di Kawasan Perkotaan, Departemen PU, Direktorat Jenderal Penataan Ruang

Page 6: Tugas i pariwisata dan pesisir 2

Ketentuan Teknis a. Kriteria kawasan pariwisata yang ditetapkan dalam RTRW Kabupaten/Kota : - Mempunyai kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan - Mempunyai struktur tanah yang stabilb. Sarana dan prasarana : jalan, air bersih telepon, listrik, hotel/penginapan, rumah makan, kantor pengelola, tempat rekreasi dan hiburan, WC umum, mushola, dan angkutan umum.c. Jaringan jalan : Perencanaan jaringan jalan di kawasan ini mengacu pada ketentuan Pedoman Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan yang berlaku.d. Pengembangan obyek buatan dengan memperhatikan aspek-aspek visual, kondisi dan kesalarasan dengan lingkungane. Didukung dengan perencanaan landscape yang memadai.

Page 7: Tugas i pariwisata dan pesisir 2

Ketentuan Lebar Sempadan Kawasan Pariwisata Tepi Pantai

Jenis kegiatan Bentuk PantaiKondisi fisik pantai & Lebar

sempadanKawasan Pariwisata

Landai dengan gelombang < 2 m

- Stabil dengan pengendapan = 100 m

- Stabil tanpa pengendapan = 150 m

- Labil dengan pengendapan= 150 m

- Labil tanpa pengendapan= 200 m

Landai dengan gelombang > 2 m

- stabil dengan pengendapan = 150 m

- stabil tanpa pengendapan = 200 m

- labil dengan pengendapan = 200 m

- labil tanpa pengendapan = 250 m

Curam dengangelombang < 2 m

- Stabil = 200- Labil = 250

Curam dengangelombang > 2 m

- Stabil = 250- Labil = 300

Page 8: Tugas i pariwisata dan pesisir 2

a. Kriteria Struktur Ruang - Prasarana : jaringan jalan, air bersih, drainase, sanitasi, pemadam kebakaran; - Utilitas : jaringan listrik, telepon dan gas; - Sarana : pasar rakyat tradisional/seni/art & craft shop, kesehatan, peribadatan, keamanan, niaga, jasa informasi, kegiatan budi daya (produksi), keamanan dan pelayanan kesehatan, museum; - Didukung dengan akses ke pusat pelayanan ke pusat pelayanan niaga (pasar rakyat/art & craft shop), daerah tujuan wisata, jasa dan pusat informasi wisata, kegiatan budi daya (produksi), lokasi tujuan industri wisata alam (bila ada), mixed use area, keamanan kawasan dan pelayanan kesehatan; - Kelengkapan transportasi: - Harus menyediakan ruang dan mengatur parkir dengan sistem: Kantong parkir; Inner court yard parking; Back yard parking.

Pedoman Perencanaan Tata Ruang, Kawasan Reklamasi Pantai, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.40 Tahun 2007

Page 9: Tugas i pariwisata dan pesisir 2

a. Kriteria Pola Ruang - Bangunan penunjang pariwisata = 40%; - Fasum dan fasos = 10%; - Site development (infrastruktur, ruang terbuka hijau/taman/lansekap, ruang terbuka publik, ruang terbuka biru/ waterscape, jalan & parkir umum) = 50%.

Pedoman Perencanaan Tata Ruang, Kawasan Reklamasi Pantai, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.40 Tahun 2007

Page 10: Tugas i pariwisata dan pesisir 2

Ketentuan Teknis Intensitas Penggunaan Lahan Di Kawasan Reklamasi Pantai Untuk Kegiatan Pariwisata

Jenis

Kawasan

KDB KLB KDH GSB GSS / GSP

Kawasan

Peruntuka

n

Pariwisata

darat &

laut =

maks 40%

- KLB di darat

& laut =

maks 2 atau

Ketinggian

bangunan =

maks 4

lantai

- KLB untuk

hotel = maks

10 atau

Ketinggian

bangunan =

maks 12

lantai

min

60 %

(a) GSB depan bangunan

tiap unit bangunan = 1/2

ROW jalan umum di depan

bangunan, dimanfaatkan

untuk taman.

(b) GSB samping bangunan

tiap unit bangunan resort =

minimal 5 meter,

sedangkan hotel = minimal

1/10 tinggi bangunan.

(c) GSB belakang

bangunan tiap unit resort =

minimal 5 meter,

sedangkan hotel = minimal

1/10 tinggi bangunan.

(a) GSS = ½ lebar badan

sungai, dimanfaatkan

untuk jalan inspeksi atau jalur

hijau.

(b) GSP = 30 m - 50 m dari

titik pasang tertinggi, atau GSP

= 0 (penanganan rekayasa

teknis/ engineering harus

profesional).

(c) GSP yang besar bisa

dimanfaatkan untuk ruang

wisata pantai dan atau green

belt area

Page 11: Tugas i pariwisata dan pesisir 2

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya

Jenis Wisata

Kriteria TeknisFisik Prasarana Sarana

Wisata Bahari

- Mempunyai struktur tanah yang stabil

- Mempunyai kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan

- Mempunyai daya tarik, flora & fauna aquatic, pasir putih, dan terumbu karang

- Harus bebas bau tidak enak, debu, asap, serta air tercemar

- Jenis prasarana yang tersedia antara lain jalan, air bersih, listrik, dan telepon

- Mempunyai nilai pencapaian dan kemudahan hubungan yang tinggi dan mudah dicapai dengan kendaraan bermotor

- Memperhatikan risiko bahaya dan bencana

- Perancangan sempadan pantai yang memperhatikan tinggi gelombang laut

- Tersedia angkutan umum

- Jenis sarana yang tersedia yaitu hotel/penginapan, rumah makan, kantor pengelola, tempat rekreasi & hiburan, WC umum, dan mushola

- Gaya bangunan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan dianjurkan untuk menampilkan ciri-ciri budaya daerah