37
LEMBAR PENGESAHAN REFERAT LEMBAGA KESEHATAN ANGKATAN LAUT Judul referat “Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik terhadap Peningkatan Volume Maksimal Oksigen Paru-paru” telah diperiksa dan disetujui sebagai salah satu tugas baca dalam rangka menyelesaikan studi kepaniteraan Dokter Muda di bagian Lembaga Kesehatan Angkatan Laut. Mengetahui, Pembimbing Letkol Laut (K) dr. Djati Widodo, EP., M.Kes. i

tugas hiperbarik vo2max

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hiperbarik

Citation preview

LEMBAR PENGESAHAN REFERAT

LEMBAGA KESEHATAN ANGKATAN LAUT

Judul referat Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik terhadap Peningkatan Volume Maksimal Oksigen Paru-paru telah diperiksa dan disetujui sebagai salah satu tugas baca dalam rangka menyelesaikan studi kepaniteraan Dokter Muda di bagian Lembaga Kesehatan Angkatan Laut.

Mengetahui,

PembimbingLetkol Laut (K) dr. Djati Widodo, EP., M.Kes.KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya, referat Lembaga Kesehatan Angkatan Laut yang berjudul Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik terhadap Peningkatan Volume Maksimal Oksigen Paru-paru ini dapat terselesaikan. Referat ini kami susun sebagai bagian dari proses belajar mengajar.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengajar dan semua pihak yang telah membantu kami mengerjakan referat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kami sadar bahwa referat ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami terbuka atas saran dan kritik yang dapat meningkatkan kinerja kami. Kami berharap referat ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi siapa saja yang membaca.

Surabaya, 02 Februari 2015

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi dalam bidang ilmu kedokteran semakin dituntut kemajuannya. Karena kesehatan adalah harta terbesar bagi setiap individu. Untuk itu berbagai macam penelitian lebih lanjut dilakukan guna memajukan tingkat kesehatan makhluk hidup, khususnya manusia. Selain obat-obatan kimia, perkembangan pada peralatan medis juga diperlukan untuk kemajuan pada ilmu kedokteran. Bidang engineering juga mengambil bagian penting dalam upaya pengembangan peralatan medis untuk menyembuhkan penyakit. Salah satu peralatan medis yang dapat dikembangkan dari sisi engineeringnya adalah ruang udara bertekanan tinggi atau yang sering disebut ruangan hiperbarik (Hyperbaric Chamber). Ruangan hiperbarik digunakan untuk tempat dilakukannya terapi oksigen hiperbarik atau disebut Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT). Terapi oksigen hiperbarik ini merupakan penggunaan oksigen pada tingkat tekanan yang lebih tinggi. Rata-rata tekanan terapi oksigen hiperbarik dilakukan mencapai tekanan 3 ATA.

Terapi oksigen hiperbarik bisa menjadi terapi perawatan utama maupun perawatan alternatif untuk menyembukan berbagai macam penyakit, baik penyakit yang bersifat serius maupun pernyakit ringan yang dapat disembuhkan dengan lebih cepat. Penggunaan terapi ini sangat bervariasi pada tekanannya. Hingga saat ini telah banyak penelitian yang dilakukan terhadap metode perawatan ini dalam bidang medis.

Terapi oksigen hiperbarik bertujuan untuk meningkatkan jumlah molekul oksigen yang masuk ke dalam tubuh melaui pernafasan maupun pori-pori atau jaringan luar tubuh. Dengan meningkatnya oksigen yang dihirup, maka jumlah oksigen yang terlarut di dalam darah semakin meningkat. Oksigen diangkut oleh darah ke seluruh sel-sel dan jaringan-jaringan tubuh. Banyak fungsi-fungsi sel dan jaringan tubuh yang bergantung pada oksigen, sehingga meningkatkan kemampuan sel-sel dan jaringan-jaringan tubuh untuk membelah atau beregenerasi, membunuh kuman penyakit, dan masih banyak lagi.. Indikasi-indikasi pada terapi oksigen hiperbarik dibahas pada landasan teori. Ruangan hiperbarik adalah ruangan tempat dimana dilakutan terapi oksigen hiperbarik. Ruangan ini dibangun untuk menahan kenaikan tekanan internal ketika udara ataupun oksigen dikompresikan langsung ke dalam ruangan hiperbarik hingga mencapai tekanan tertentu di atas tekanan atmosfir normal pada durasi waktu tertentu. Biasanya ruangan hiperbarik berbentuk silindris, bulat, ataupun persegi panjang. Di dalam ruangan ini, pasien menghirup oksigen murni (O2 100%) yang bertekanan selama menjalani terapi. Biasanya terapi oksigen hiperbarik diberikan pada 2,4 hingga 2,8 ATA dalam durasi 60 hingga 90 menit. Ada dua tipe utama ruangan hiperbarik: ruangan hiperbarik monoplace dan ruangan hiperbarik multiplace. Ruangan hiperbarik monoplace adalah ruangan terapi hanya untuk satu orang, sedangkan ruangan hiperbarik multiplace adalah ruangan terapi untuk dua orang atau lebih. Namun sebenarnya banyak sekali jenis terapi hiperbarik yang disebabkan karena variasi penggunaannya sangat banyak.

Gambar 1.1 Salah Jenis Bentuk Pressure ChamberBAB 2PEMBAHASAN2.1 AnatomiSaluran nafas manusia dapat di bagi menjadi 2 yaitu :

Saluran nafas bagian atas dan bagian bawah. Dimana saluran nafas bagian atas terdiri atas nasal, cavum nasi, faring, dan laring, sedangkan saluran nafas bagian bawah terdiri dari trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.Pulmo manusia berbentuk kerucut/piramid dan berjumlah sepasang, dibungkus oleh pleura dan terletak di dalam cavum thorax. Bagian apex paru terletak setinggi costa 1, sedangkan pada bagian basis dibatasi oleh diafragma.

Pulmo dextra memiliki 3 lobus yaitu superior, medius dan inferior danPulmo sinistra memiliki 2 lobus yaitu superior dan inferior.

Selain itu Bronchus pulmo dextra lebih lebar,vertikal dan lebih pendek dibanding dengan bronkus pulmo sinistra. Vaskularisasi pada pulmo yaitu vasa bronchialis dan vasa pulmonalis dan dinervasi oleh plexus pulmonalis yang terdiri dari n.vagus dan truncus simpatikus, sedangkan sirkulasi limfatik terdapat pada bronchopulmonary lnn yang menuju ke tracheobronchial lnn, paratracheal lnn dan duct.limfatikus yang akhirnya bermuara pada v.brachiocephalica.2.2 Histologi Paru

1. Bronkus

Bronkus intrapulmonary tampak bulat dan tidak memperlihatkan bagian posterior yang rata seperti yang terlihat pada trakea atau bronkus ekstrapulmonar. Di bagian posterior tersebut terdiri dari lempeng-lempeng tulang rawan hialin yang bentuknya tidak beraturan dan sebagian melingkari lumen secara lengkap. Lempeng tulang rawan hialin dikitari oleh jaringan ikat pada fibrosa yang mengandung banyak serat elastin.

2. Bronkiolus

Suatu bronkiolus dianggap sebagai suatu saluran penghantar bergaris tengah 1mm atau kurang, terbenam di dalam sedikit jaringan ikat dan di kelilingi oleh jaringan pernafasan. Bronkiolus mempunyai ciri tidak mengandung tulang rawan, kelenjar, dan kelenjar limfe, hanya terdapat adventisia tipis yang terdiri dari jaringan ikat. Lamina propria terutama oleh berkas otot polos yang cukup menyolok serta serat-serat elastic. Epitel yang membatasi bronkiolus besar merupakan epitel silindris bersilia dengan sedikit sel goblet, dan pada brionkiolus kecil (kira-kira 0,3 mm), sel goblet hilang dan sel bersilia merupakan sel kubis atau silindris rendah. Diantara sel-sel itu, tersebar sejumlah sel silindris berbentuk kubah, tidak bersilia, bagian puncaknya menonjol ke dalam lumen, yang disebut sel bronkiolar atau sel Clara. Sel ini bersifat sebagai sel sekresi dengan reticulum bergranula di basal, suatu aparat Golgi di atas inti dan di dalam sitoplasma apical terdapat granula-granula secret serta reticulum tidak bergranula yang menyolok.

3. Bronkiolus Respiratorius

Bronkiolus Respiratorius merupakan saluran pendek, bercabang-cabang, panjangnya 1-4mm, biasanya bergaris tengah kurang dari 0,5mm, berasal dari bronkiolus terminalis. Dinding bronkiolus respiratorius diselingi oleh kantung-kantung (alveoli) tempat terjadinya pertukaran gas. Jumlah alveoli meningkat dan terletak lebih berdekatan dengan bercabangnya bronkiolus respiratorius.

Bronkiolus respiratorius yang lebih besar dilapisi oleh epitel kubis bersilia yang akan menjadi epitel selapis kubis pada saluran yang lebih kecil dan dilanjutkan dengan epitel selapis gepeng yang membatasi alveolus pada muara alveolus. Di luar lamina epitel, dindingnya disusun oleh anyaman berkas otot polos dan jaringan ikat fibroelastis

4. Duktus Alveolaris

Duktus Alveolaris adalah saluran berdinding tipis, berbentuk kerucut, dilapisi oleh epitel selapis gepeng. Di luar epitel, dindingnya dibentuk oleh jaringan fibroelastis. Di sekeliling muara duktus alveolaris terdapat banyak alveolari tunggal dan sakus alveolaris (sekelompok alveoli). Serat-serat otot polos Nampak menyolok terutama pada muara alveoli dan sakus alveolaris

Duktus alveolaris bermuara ke dalam atria, yaitu suatu ruang tidak teratur atau gelembung tempat alveoli dan sakus alveolaris bermuara.

5. Sakus Alveolaris

Sakus alveolaris adalah multikular, yaitu sekelompok alveoli yang bermuara ke dalam suatu ruangan pusat sedikit lebih besar. Di seputar muara atria, sakus alveolaris dan alveoli terdapat jala-jala penyokong terdiri dari serat-serat elastin dan serat-serat retikulin. Serat-serat elastin memungkinkan alveoli mengembang pada saat inspirasi dan mengerut seperti kontraksi pada saat ekspirasi. Sedangkan serat retikulin mencegah pengambangan yang berlebihan serta mencegah kerusakan pada jaringan paru yang halus.

6. Alveoli

Alveoli bentuknya polyhedral atau heksagonal, tanpa satu dindingnya yang memungkinkan difusi udara dari bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, atria atau sakus alveolaris. Alveoli yang berdampingan dipisahkan oleh septum interalveolaris, masing-masing alveolus dilapisi epitel gepeng yang sangat halus tapi sempurna. Terdapat celah pada septum sehingga memungkinkan hubungan antara dua alveoli yang saling berdampingan disebut porus alveolaris. Septum interalveolaris dibungkus pada masing-masing permukaannya oleh epitel tipis yang membatasi alveoli serta mengandung banyak pleksus kapiler di dalam kerangka jaringan ikat penyokongnya. Sel utama yang terletak di dalam septum interalveolaris ada tiga jenis yaitu:

a. Sel alveolar gepeng (tipe I) atau sel epitel permukaan

b. Sel alveolar besar (tipe II) atau sel septa

c. Sel endotel2.3 Fisiologi ParuFisiologi umum respirasi terdiri atas dua proses yang terintegrasi, yaitu respirasi eksternal (external respiration) dan respirasi internal (internal respiration). Respirasi eksternal terdiri atas semua proses yang berhubungan dengan pertukaran gas yaitu antara oksigen dan karbondioksida antara cairan interstisial (darah) dengan lingkungan luar. Tujuan dari respirasi eksternal tergantung pada kebutuhan tiap-tiap sel. Respirasi internal adalah absorpsi oksigen dan menghasilkan karbondioksida oleh sel-sel tersebut.

Sedangkan respirasi eksternal sebagai berikut:

1. Ventilasi: bernafas yang berhubungan dengan perjalanan udara (gas) dari atau ke paru.2. Difusi: absorpsi gas (udara) antara membrane alveoli dan pembuluh darah alveoli (alveolar cappilary), serta antara dinding pembuluh darah antara darah dan jaringan-jaringan lain.3. Transpor: merupakan transport oksigen dan karbondioksida antara kapiler alveoli dan membrane kapiler pada jaringan lain.

Macam-macam volume paru

Terdapat 4 volume paru pada manusia, yang bila semuanya di jumlahkan, sama dengan volume maksimal paru yang mengembang. Arti dari masing-masing volume ini adalah sebagai berikut :1. Volume tidal

Adalah volume udara udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali bernapas normal; yang besarnya kira-kira 500 mililiter pada laki-laki dewasa.

2. Volume cadangan inspirasi

Adalah volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah dan diatas volume tidal normal bila dilakukan inspirasi kuat; biasanya mencapai 3000 mililiter.

3. Volume cadangan ekspirasi

Adalah volume udara maksimal yang dapat diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidal normal; jumlahnya normalnya adalah 1100 mililiter.

4. Volume residu

Adalah volume udara yang masih tetap berada dalam paru setelah ekspirasi paling kuat; volume ini besarnya kira-kira 1200 mililiter.Volume dan kapasitas paru-paru pada wanita lebih kecil 20-25% daripada pria, dan lebih besar lagi pada orang yang atletis dan bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil.2.4 HIPERBARIK

Definisi

Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) adalah suatu cara pengobatan dimana pasien masuk ke dalam suatu ruangan tertutup (chamber) yang disebut RUBT (Ruang Udara Bertekanan Tinggi ) kemudian diberi tekanan yang lebih besar dari tekanan udara normal yaitu lebih dari 1 atm (atmosfer) dan bernafas dengan oksigen murni (100%). Terapi ini dapat merupakan terapi utama atau terapi penunjang untuk berbagai pengobatan penyakit dan dapat dikombinasikan dengan terapi medis konvensional.

Ruangan Hiperbarik

Adalah ruang berbentuk seperti kapsul yang terbuat dari baja dan aluminium yang memiliki lubang jendela akrilik. Ruangan/chamber terdiri dari ruang dengan dua pintu, satu untuk ke luar chamber dan satu ke ruang utama dari chamber, yang dapat diberi tekanan masing-masing sehingga memungkinkan pasien untuk masuk atau keluar ruang utama chamber saat masih bertekanan.

Adanya airlock memungkinkan obat-obatan, instrumen atau makanan dimasukkan ke dalam ruang utama chamber. Melalui televisi sirkuit tertutup, teknisi dan staf medis di luar chamber dapat memantau keadaan di dalam ruangan chamber. Komunikasi dua arah antara bagian dalam chamber dan bagian luar dapat dilakukan melalui intercom. Karbondioksida scrubber terdiri dari sebuah kipas yang mengalirkan gas di dalam ruang melalui soda lime canister. Panel kontrol di luar chamber digunakan untuk membuka dan menutup katup yang memungkinkan udara untuk memasuki atau meninggalkan ruangan serta oksigen yang dipasok untuk masker.

SejarahTerapi Oksigen Hiperbarik (TOHB) pertama kali oleh Behnke 1930 digunakan untuk rekompresi (mengembalikan tekanan) para penyelam untuk menghilangkan simptom penyakit dekompresi (Caissons Disease) setelah menyelam. Penyakit dekompresi adalah penyakit yang terjadi karena perubahan tekanan. Misalnya saat kita menyelam atau kalo kita naik pesawat terbang tekanan naik), akan terjadi pelepasan dan mengembangnya gelembung-gelembung gas dalam organ. Jika kita kembali ke tekanan awal, maka akan terjadi perubahan tekanan yang dapat menganggu fungsi beberapa organ tubuh/penyakit dekompresi.Pemakaian Oksigen Hiperbarik dikembangkan sebagai komplemen terhadap efek radiasi pada perawatan kanker oleh Churchill Davidson pada tahun 1950 selain dikenal sebagai perawatan penunjang selama pembedahan jantung, perawatan gas gangrene klostridial, dan perawatan terhadap keracunan karbon monoksida. Oksigen hiperbarik mulai dikenal untuk menunjang penyembuhan luka pada tahun 1965 pada korban luka akibat ledakan pada tambang minyak dengan keracunan karbon monoksida diketahui dengan penggunaan oksigen hiperbarik, penyembuhan terjadi lebih cepat.Dasar dari terapi hiperbarik sedikit banyak mengandung prinsip fisika. Teori Toricelli yang mendasari terapi digunakan untuk menentukan tekanan udara 1 atm adalah 760 mmHg. Dalam tekanan udara tersebut komposisi unsur-unsur udara yang terkandung di dalamnya mengandung Nitrogen (N2) 79 % dan Oksigen (O2) 21%. Dalam pernafasan kita pun demikian. Pada terapi hiperbarik oksigen ruangan yang disediakan mengandung Oksigen (O2) 100%. Terapi hiperbarik juga berdasarkan teori fisika dasar dari hukum-hukum Dalton, Boyle, Charles dan Henry.

Sedangkan prinsip yang dianut secara fisiologis adalah bahwa tidak adanya O2 pada tingkat seluler akan menyebabkan gangguan kehidupan pada semua organisme. Oksigen yang berada di sekeliling tubuh manusia masuk ke dalam tubuh melalui cara pertukaran gas. Fase-fase respirasi dari pertukaran gas terdiri dari fase ventilasi, transportasi, utilisasi dan diffusi. Dengan kondisi tekanan oksigen yang tinggi, diharapkan matriks seluler yang menopang kehidupan suatu organisme mendapatkan kondisi yang optimal.Mekanisme kerja

Sistem kerja TOHB, pasien dimasukkan dalam ruangan dengan tekanan lebih dari 1 atm, setelah mencapai kedalaman tertentu disalurkan oksigen murni (100%) kedalam ruang tersebut . Ketika kita bernapas dalam keadaan normal, udara yang kita hirup komposisinya terdiri dari hanya sekitar 20% adalah Oksigen dan 80%nya adalah Nitrogen.

Pada TOHB, tekanan udara meningkat sampai dengan 2 kali keadaan nomal dan pasien bernapas dengan oksigen 100%. Pemberian oksigen 100% dalam tekanan tinggi, menyebabkan tekanan yang akan melarutkan oksigen kedalam darah serta jaringan dan cairan tubuh lainnya hingga mencapai peningkatan konsentrasi 20 kali lebih tinggi dari normal.

Oksigenasi ini dapat memobilisasi penyembuhan alami jaringan, hal ini merupakan anti inflamasi kuat yang merangsang perkembangan pembuluh darah baru, dapat membunuh bakteri dan mengurangi pembengkakan.

Manfaat hiperbarikManfaat awal dari terapi ini adalah untuk mengobati penyelam laut dalam yang menderita akibat emboli udara. Setelah banyak penelitian medis dan tes, para ilmuwan telah menemukan lebih banyak penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan TOHB, misalnya: cedera kepala, cerebral palsy, stroke dan bahkan kelelahan kronis, luka diabetes dan autis. Karena tekanan tinggi, oksigen murni diambil oleh tubuh lebih cepat. Oksigen ini akan tersaturasi dalam darah pada tingkat yang jauh lebih tinggi dan diserap oleh setiap sel, otot dan jaringan yang ada pada tubuh. Hal ini disebabkan adanya tekanan yang tinggi mendorong sirkulasi sehingga oksigen akan terbawa ke tiap sel dan konsentrasi oksigen dalam sel cukup tinggi. TOHB ebih popular pada akhir ini karena memiliki efek samping yang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan terapi yang menggunakan obat-obatan.Manfaat TOHB antara lain :

1. Mengurangi volume gelembung gas pada penyakit dekompresi

2. Meningkatkan penyaluran oksigen pada jaringan yang kekurangan oksigen

3. Mendorong / merangsang pembentukan pembuluh darah baru

4. Menekan pertumbuhan kuman

5. Mendorong pembentukan jaringan dan meningkatkan daya bunuh kuman oleh sel darah putih.

6. Mengeleminasi dan menurunkan zat beracun.7. Meningkatkan konsentrasi oksigen pada seluruh jaringan tubuh, bahkan pada aliran darah yang berkurang

8. Merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru untuk meningkatkan aliran darah pada sirkulasi yang berkurang.

9. Menyebabkan pelebaran arteri rebound sehingga meningkatkan diameter pembuluh darah, dibanding pada permulaan terapi.

10. Merangsang fungsi adaptif pada peningkatan superoxide dismutase (SOD), merupakan salah satu antioksidan dalam tubuh untuk pertahanan terhadap radikal bebas dan bertujuan mengatasi infeksi dengan meningkatkan kerja sel darah putih sebagai antibiotic pembunuh kuman.Fungsi TOHB Dalam Terapi Penyakit Terapi Primer: Penyakit Dekompresi

Emboli Gas

Keracunan CO

Terapi Sekunder Kerusakan jaringan akibat radiasi Gas Gangren Osteoradionecrosis

Akut ischemia dan crush injuries

Luka Bakar

Anemia Akut

Luka Bakar yang sukar sembuh

Skin Flap

Osteomyelitis

Ulcus / Gangren pada diabetes

Tuli mendadak + Tinitus

Patah tulang

Rehabilitasi motilitas sperma pada infertilitas

Kebugaran dan estetika Manfaat TOHB untuk KebugaranDengan bertambahnya usia, kita berupaya untuk terus dapat mempertahankan kebugaran. TOHB dapat meningkatkan energi secara keseluruhan, meningkatkan kemampuan kognitif dan kesehatan dengan memerangi radikal bebas yang bersifat racun dan berbahaya, membantu meningkatkan metabolisme, dan membuat kulit dan rambut menjadi lebih sehat dan berkilau.Peran TOHB dalam kebugaran adalah dengan:

Menurunkan asam laktat

Meningkatkan kekuatan otot

Meningkatkan kapasitas latihan fisikKONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL (VO2max)DefinisiVO2max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi kelelahan. Karena VO2max ini dapat membatasi kapasitas kardiovaskuler seseorang, maka VO2max dianggap sebagai indikator terbaik ketahanan aerobik.

VO2Max juga dapat diartikan sebagai kemampuan maksimal seseorang untuk mengkonsumsi oksigen selama aktivitas fisik pada ketinggian yang setara dengan permukaan laut. VO2max merefleksikan keadaan paru, kardiovaskuler, dan hematologik dalam pengantaran oksigen, serta mekanisme oksidatif dari otot yang melakukan aktivitas. Selama menit-menit pertama latihan, konsumsi oksigen meningkat hingga akhirnya tercapai keadaan steady state di mana konsumsi oksigen sesuai dengan kebutuhan latihan. Bersamaan dengan keadaan steady state ini terjadi pula adaptasi ventilasi paru, denyut jantung, dan cardiac output. Keadaan di mana konsumsi oksigen telah mencapai nilai maksimal tanpa bisa naik lagi meski dengan penambahan intensitas latihan inilah yang disebut VO2max. Konsumsi oksigen lalu turun secara bertahap bersamaan dengan penghentian latihan karena kebutuhan oksigen pun berkurang.Secara teori, nilai VO2Max dibatasi oleh cardiac output, kemampuan sistem respirasi untuk mengantarkan oksigen ke darah, atau kemampuan otot untuk menggunakan oksigen. Dengan begitu, VO2max pun menjadi batasan kemampuan aerobik, dan oleh sebab itu dianggap sebagai parameter terbaik untukmengukur kemampuan aerobik (atau kardiorespirasi) seseorang. VO2max merupakan nilai tertinggi dimana seseorang dapat mengkonsumsi oksigen selama latihan, serta merupakan refleksi dari unsur kardiorespirasi dan hematologik dari pengantaran oksigen dan mekanisme oksidatif otot.

Orang dengan tingkat kebugaran yang baik memiliki nilai VO2max lebih tinggi dan dapat melakukan aktivitas lebih kuat dibanding mereka yang tidak dalam kondisi baik.SatuanVO2max dinyatakan sebagai volume total oksigen yang digunakan permenit (ml/menit). Semakin banyak massa otot seseorang, semakin banyak pula oksigen (ml/menit) yang digunakan selama latihan maksimal. Untuk menyesuaikan perbedaan ukuran tubuh dan massa otot, VO2max dapat dinyatakan sebagai jumlah maksimum oksigen dalam mililiter, yang dapat digunakan dalam satu menit per kilogram berat badan (ml/kg/menit). Satuan ini yang akan dipergunakan dalam pembahasan selanjutnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai VO2maxBeberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai VO2max dapat disebutkan sebagai berikut.

1. UmurPenelitian cross-sectional dan longitudinal nilai VO2max pada anak usia 8-16 tahun yang tidak dilatih menunjukkan kenaikan progresif dan linier dari puncak kemampuan aerobik, sehubungan dengan umur kronologis pada anak perempuan dan laki-laki. VO2max anak laki-laki menjadi lebih tinggi mulai umur 10 tahun, walau ada yang berpendapat latihan ketahanan tidak terpengaruh pada kemampuan aerobik sebelum usia 11 tahun.Puncak nilai VO2max dicapai kurang lebih pada usia 18-20 tahun pada kedua jenis kelamin. Secara umum, kemampuan aerobik turun perlahan setelah usia 25-28 tahun. Penelitian dari Jackson AS et al. menemukan bahwa penurunan rata-rata VO2max per tahun adalah 0.46 ml/kg/menit untuk pria (1.2%) dan 0.54 ml/kg/menit untuk wanita (1.7%). Penurunan ini terjadi karena beberapa hal, termasuk reduksi denyut jantung maksimal dan isi sekuncup jantung maksimal..2. Jenis kelaminKemampuan aerobik wanita sekitar 20% lebih rendah dari pria pada usia yang sama. Hal ini dikarenakan perbedaan hormonal yang menyebabkan wanita memiliki konsentrasi hemoglobin lebih rendah dan lemak tubuh lebih besar. Wanita juga memiliki massa otot lebih kecil daripada pria. Mulai umur 10 tahun, VO2max anak laki-laki menjadi lebih tinggi 12% dari anak perempuan. Pada umur 12 tahun, perbedaannya menjadi 20%, dan pada umur 16 tahun VO2max anak laki-laki 37% lebih tinggi dibanding anak perempuan.

Sehubungan dengan jenis kelamin wanita, Lebrun et al dalam penelitiannya tahun 1995 pada 16 wanita yang mendapat latihan fisik sedang, melakukan pengukuran serum hormon estradiol dan progesteron untuk memantau fase-fase menstruasi. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa VO2max absolut meningkat selama fase folikuler dibanding dengan fase luteal.

3. SuhuPada fase luteal menstruasi, kadar progesteron meningkat. Padahal progesteron memiliki efek termogenik, yaitu dapat meningkatkan suhu basal tubuh. Efek termogenik dari progesteron ini rupanya meningkatkan BMR, sehingga akan berpengaruh pada kerja kardiovaskuler dan akhirnya berpengaruh pula pada nilai VO2max. Sehingga, secara tidak langsung, perubahan suhu akan berpengaruh pada nilai VO2max.4. Keadaan latihanLatihan fisik dapat meningkatkan nilai VO2max.Namun begitu, VO2max ini tidak terpaku pada nilai tertentu, tetapi dapat berubah sesuai tingkat dan intensitas aktivitas fisik. Contohnya, bed-rest lama dapat menurunkan VO2max antara 15%-25%, sementara latihan fisik intens yang teratur dapat menaikkan VO2max dengan nilai yang hampir serupa. Latihan fisik yang efektif bersifat endurance (ketahanan) dan meliputi durasi, frekuensi, dan intensitas tertentu7. Sehingga dengan begitu dapat dikatakan bahwa kegiatan dan latar belakang latihan seorang atlet dapat mempengaruhi nilai VO2max-nya.

Faktor-Faktor yang Menentukan Nilai VO2Max1. Fungsi paruPada saat melakukan aktivitas fisik yang intens, terjadi peningkatan kebutuhan oksigen oleh otot yang sedang bekerja. Kebutuhan oksigen ini didapat dari ventilasi dan pertukaran oksigen dalam paru-paru. Ventilasi merupakan proses mekanik untuk memasukkan atau mengeluarkan udara dari dalam paru. Proses ini berlanjut dengan pertukaran oksigen dalam alveoli paru dengan cara difusi. Oksigen yang terdifusi masuk dalam kapiler paru untuk selanjutnya diedarkan melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh. Untuk dapat memasok kebutuhan oksigen yang adekuat, dibutuhkan paru-paru yang berfungsi dengan baik, termasuk juga kapiler dan pembuluh pulmonalnya. Pada seorang atlet yang terlatih dengan baik, konsumsi oksigen dan ventilasi paru total meningkat sekitar 20 kali pada saat ia melakukan latihan dengan intensitas maksimal. Dalam fungsi paru, dikenal juga istilah perbedaan oksigen arteri-vena (A-VO2 diff). Selama aktivitas fisik yang intens, A-VO2 diff akan meningkat karena oksigen darah lebih banyak dilepas ke otot yang sedang bekerja, sehingga oksigen darah vena berkurang. Hal ini menyebabkan pengiriman oksigen ke jaringan meningkat hingga tiga kali lipat daripada kondisi biasa. Peningkatan A-VO2 diff terjadi serentak dengan peningkatan cardiac output dan pertukaran udara sebagai respon terhadap olah raga berat.2. Fungsi kardiovaskulerRespon kardiovaskuler yang paling utama terhadap aktivitas fisik adalah peningkatan cardiac output. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan isi sekuncup jantung maupun heart rate yang dapat mencapai sekitar 95% dari tingkat maksimalnya. Karena pemakaian oksigen oleh tubuh tidak dapat lebih dari kecepatan sistem kardiovaskuler menghantarkan oksigen ke jaringan, maka dapat dikatakan bahwa sistem kardiovaskuler dapat membatasi nilai VO2max.3. Sel darah merah (Hemoglobin)Karena dalam darah oksigen berikatan dengan hemoglobin, maka kadar oksigen dalam darah juga ditentukan oleh kadar hemoglobin yang tersedia. Jika kadar hemoglobin berada di bawah normal, misalnya pada anemia, maka jumlah oksigen dalam darah juga lebih rendah. Sebaliknya, bila kadar hemoglobin lebih tinggi dari normal, seperti pada keadaan polisitemia, maka kadar oksigen dalam darah akan meningkat. Hal ini juga bisa terjadi sebagai respon adaptasi pada orang-orang yang hidup di tempat tinggi. Kadar hemoglobin rupanya juga dipengaruhi oleh hormon androgen melalui peningkatan pembentukan sel darah merah. Laki-laki memiliki kadar hemoglobin sekitar 1-2 gr per 100 ml lebih tinggi dibanding wanita.4. Komposisi tubuhJaringan lemak menambah berat badan, tapi tidak mendukung kemampuan untuk secara langsung menggunakan oksigen selama olah raga berat.

Pengukuran VO2max Untuk mengukur VO2max, ada beberapa tes yang lazim digunakan. Tes-tes ini haruslah dapat diukur dan mudah dilaksanakan, serta tidak membutuhkan ketrampilan khusus untuk melakukannya. Tes ergometer sepeda dan treadmill adalah dua cara yang paling sering digunakan untuk menghasilkan beban kerja. Meskipun begitu,step test ataupun field test juga dapat dilakukan untuk kepentingan yang sama.1. Ergometer SepedaDilakukan dengan menggunakan sepeda statis yang dikayuh untuk mendapatkan beban kerja.Beban kerja dapat diberikan secara kontinyu atau intermiten. Ergometer sepeda ini dapat mekanik atau elektrik, serta dapat digunakan dalam posisi tegak lurus maupun supinasi. Dipasang EKG untuk merekam beban kerja, serta dilakukan pengukuran tekanan darah probandus pada permulaan dan akhir pembebanan. Nilai VO2max bisa didapat dengan menggunakan nomogram Astrand, khususnya menggunakan skala beban kerja. Beban kerja dapat dinyatakan dalam unit standar, sehingga hasil tes dapat dibandingkan satu sama lain..2.TreadmillBeberapa protokol yang dapat digunakan dalam pemeriksaan dengan treadmill adalah : (1) Metode Mitchell, Sproule, dan Chapman, (2) Metode Saltin-Astrand, dan (3) Metode OSU. Keuntungan menggunakan treadmill meliputi nilai beban kerja yang konstan, kemudahan mengatur beban kerja pada level yang diinginkan, serta mudah dilakukan karena hampir semua orang terbiasa dengan keahlian yang dibutuhkan (berjalan dan berlari). Meskipun demikian, karena alatnya mahal dan berat, tes ini tidak praktis dilakukan di tempat kerja melainkan di tempat kebugaran yang memiliki fasilitas treadmile.

Pengaruh TOHB terhadap VO2max

Belum ditemukan penelitian secara langsung penelitian tentang pengaruh hiperbarik terhadap VO2max, tetapi terdapat penelitian tentang perbandingan VO2max penyelam dan bukan penyelam dimana ada korelasi antara hiperbarik dan menyelam yaitu mengalami tekanan yang lebih dari 1 ATA. Disimpulkan bahwa: Rerata faal paru pada penyelam laki-laki lebih besar dibanding laki-laki bukan penyelam.

Rerata ambilan oksigen maksimal pada laki-laki penyelam lebih besar dibanding laki-laki bukan penyelam.

Semakin tua umur dan semakin besar indeks massa tubuh akan semakin turun nilai ambilan oksigen maksimal.

Latihan yang teratur akan meningkatkan ambilan oksigen maksimal.

Dan manfaat terapi hiperbarik sendiri yang bermacam-macam seperti,menurunkan asam laktat, meningkatkan kekuatan otot,meningkatkan kapasitas latihan fisik, secara tidak langsung meningkatkan VO2max seseorang karena hiperbarik bekerja dengan cara menyuplai oksigen 100% dengan tekanan tinggi keseluruh jaringan sehingga meningkatkan kemampuan otot dan untuk recovery otot. Terapi hiperbarik biasa digunakan untuk pemulihan cepat pasca atlet berlomba.

BAB IIIKESIMPULANTerapi hiperbarik sangat berperan dalam berbagai macam pengobatan penyakit. Dengan cara kerja yang digunakan mampu menyalurkan oksigen dengan maksimal, selain membantu pengobatan secara tidak langsung memberikan efek lain yaitu kebugaran bagi yang sedang menjalani terapi. Yaitu peningkatan VO2Max, sehingga memiliki tingkat kebugaran lebih baik, baik digunakan untuk atlet yang membutuhkan recovery cepat karena padatnya jadwal bertanding, tetapi VO2Max dipengaruhi juga beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, fungsi paru dan kardiovaskular seseorang.DAFTAR PUSTAKA1. Astorin T, Robergs R, Ghiasvand S, Marks D, Burns S. Incidence of the Oxygen Plateauat VO2 max during Exercise Testing to Volitional Fatigue. Journal of The American Society of Exercise Physiologists. 2000; 3:2

2. Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC3. Junqueira,LC., 2007.Histology Dasar: teks dan atlas. Edisi 10. Jakarta : EGC.4. http://elektromedik.blogspot.com/2012/11/terapi-hbot-hiperbaric-oxygen-theraphy.html#sthash.vIm3YyWy.dpuf

5. http://en.wikipedia.org/wiki/Hyperbaric_medicine 6. http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/02/25/terapi-hiperbarik-oksigen-solusi-sehat-tni-angkatan-laut-surabaya/7. http://pkhi.blogspot.com/p/artikel.html8. http://sehatnegeriku.com/menkes-terima-brevert-kehormatan-kesehatan-penyelaman-dan-hiperbarik/9. http://yulikyeppeo.wordpress.com10. Uliyandari Adhikarmika: Pengaruh Latihan Fisik Terprogram Terhadap Perubahan Nilai Konsumsi Oksigen Maksimal (VO2max) Pada Siswi Sekolah Bola Voli Tugu Muda Semarang Usia 11-13 Tahun: Meta-Analisi, Universitas Diponegoro .2009. P. 12i