30
1. Berapa kalori yang terdapat dalam : a. 1 butir telur = 80 kalori. b. 1 gram nasi 200 gram nasi = 300 kalori Jadi, 1 gram nasi = 1 200 x 300 kalori = 1,5 kalori. c. 1 gelas susu = 125 kalori. 2. Komposisi dan penggunaan oralit. Oralit merupakan campuran garam elektrolit seperti natrium klorida (Nacl), kalium klorida (Kcl), dan trisodium sitrat hidrat serta glukosa anhidrat. Larutan ini sering disebut rehidrasi oral. Glukosa dan beberapa campuran garam yang dikenal sebagai garam rehidrasi oral (ORS) yang dilarutkan dalam air membentuk larutan ORS atau oralit. Larutan ORS diserap di usus kecil bahkan selama terjadi diare yang berlebihan, sehingga menggantikan air dan elektrolit yang hilang dalam tinja. Terdapat dua jenis oralit yaitu : Oralit dengan basa sitrat Oralit dengan basa bikarbonat Penggunaan : Obat diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung garam elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare.

tugas biosel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tugas biosel

1. Berapa kalori yang terdapat dalam :a. 1 butir telur = 80 kalori.b. 1 gram nasi

200 gram nasi = 300 kalori

Jadi, 1 gram nasi = 1

200 x 300 kalori

= 1,5 kalori.c. 1 gelas susu = 125 kalori.

2. Komposisi dan penggunaan oralit.Oralit merupakan campuran garam elektrolit seperti natrium klorida (Nacl),

kalium klorida (Kcl), dan trisodium sitrat hidrat serta glukosa anhidrat. Larutan ini sering disebut rehidrasi oral.

Glukosa dan beberapa campuran garam yang dikenal sebagai garam rehidrasi oral (ORS) yang dilarutkan dalam air membentuk larutan ORS atau oralit. Larutan ORS diserap di usus kecil bahkan selama terjadi diare yang berlebihan, sehingga menggantikan air dan elektrolit yang hilang dalam tinja.

Terdapat dua jenis oralit yaitu :

Oralit dengan basa sitrat Oralit dengan basa bikarbonat

Penggunaan :

Obat diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung garam elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare. Oralit tersedia dalam bentuk serbuk untuk dilarutkan dan dalam bentuk larutan diminum perlahan-lahan.

Cara Pemberian Oralit :

Anak kurang dari 1 tahun diberi 50 – 100 cc cairan oralit setiap kali buang air besar.

Anak lebih dari 1 tahun diberi 100 – 200 cc cairan oralit setiap kali buang air besar.

Bila anak muntah, tunggu sekitar 10 menit dan lanjutkan pemberian cairan oralit sedikit demi sedikit setiap 2 atau 3 menit.

Larutan oralit jangan disimpan lebih dari 24 jam.

Page 2: tugas biosel

Perbedaan komposisi oralit lama dan oralit baru :

Tingkat osmolalitas Tingkat osmolalitas oralit baru lebih rendah yaitu 245 mmol / liter dibanding total osmolalitas oralit lama yaitu 331 mmol / liter.

Keunggulan oralit formula baru :

Penelitian menunjukan bahwa oralit formula baru mampu :

Mengurangi volume tinja hingga 25 % Mengurangi muntah – muntah hingga 30 % Mengurangi secara bermakna pemberian cairan melalui intravena.

Anak tidak menjalani terapi intravena, tidak harus dirawat di rumah sakit. Ini artinya resiko anak terkena infeksi di rumah sakit berkurang, pemberian asi tidak terganggu.

3. Filtrasi Metoda pemisahan untuk memisahkan campuran yang heterogen antara fluida dan

partikel – partikel padatan, dipisahkan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan partikel - partikel padatan.

Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat pelarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut.

Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong.

Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan haris dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Hasil penyaringan disebut filtrate sedangkan sisa yang tertinggal di penyaring adalah residu.

Metode filtrasi :

Filtrasi dengan aliran vertikal dilakukan dengan membagi limbah ke beberapa filter bed (2 atau 3 unit) secara bergantian. Pembagian limbah secara bergantian tersebut dilakukan dengan pengaturan klep (dosing)dan untuk itu perlu dilakukan oleh operator. Karena perlu dilakukan pembagian secara bergantian tersebut, pengoperasian sistem ini rumit hingga tidak praktis.

Filtrasi dengan aliran horizontal dilakukan dengan mengalirkan limbah melewati media filter secara horizontal. Cara ini sederhana dan praktis tidak membutuhkan perawatan, khususnya bila di desain dan dibangun dengan baik.

Page 3: tugas biosel

Filtrasi dengan aliran vertikal dan horizontal mempunyai prinsip kerja yang berbeda. Filtrasi horizontal secara permanen terendam oleh air limbah dan proses yang terjadi adalah sebagian aerobik dan sebagian anaerobik.Sedangkan pada filtrasi vertikal, proses yang terjadi cenderung anaerobik.

Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri baik dengan cara batch maupun kontinyu :

1)      Filtrasi Skala Laboratorium.

Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut dalam cairan. Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan hasil saringan disebut filtrat.

2)      Filtrasi Skala Industri

Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak berfungsi secara optimum. Fluida mengalir melalui media penyaring karena adanya perbedaan tekanan yang melalui media tersebut. penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:

1. Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring

2. Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring

3. Vakum pada bagian bawah

Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan menggunakan partikel kasar seperti pasir.

Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring terus-menerus (steady) atau hanya sebagian. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan yang terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.

Page 4: tugas biosel

Klasifikasi  penyaringan

Dalam beberapa penyaringan, padatan-saring yang terbentuk merupakan medium penyaring yang baik. Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

1. Penyaring gaya berat (gravity filters)

2. Penyaring tekanan (Pressure filters)

3. Penyaring vakum (Vacuum filters)

4. Penyaring sentrifugal ( Centrifugal filters)

Berdasarkan operasinya dibagi atas :

1. Cara batch (bertahap )

2. Cara continue (berkesinambungan)

Tipe-tipe penyaring :

1. Penyaring pasir (sand filter) :

a.tangki terbuka

b.tangki tertutup

2. Penyaring tekan (filters press):

a.Pelat berongga (recessed plate)

b.Pelat dan bingkai (plate and frame)

3. Penyaring – Daun ( leaf )

a.Moore

b. Kelly

c. Sweetland

d. Niagara

Page 5: tugas biosel

4. Penyaring tabung ( tubular / candle filter )

5. Penyaring – Teromol

a. Oliver ( Rotary drum )

b. Topfeed ( Dorco )

6. Penyaring Sabuk mendatar ( Horizontal Belt Filter )

Filtrasi dengan metoda kromatografi :

1. Kromatografi eksklusi

Pemisahan berbagai konstituen dengan meninjau perbedaann ukuran dan geometri molekul adalah dasar Kromatografi eksklusi. Peredaan ukuran menyebabkan beberapa partikel bergerak lebih cepat ddaari yang lainya sehingga menimbulkaan perbedan permukaan migrasi. Kromatografi eksklusi dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu :

a) Teknik permeasi gel atau filtrasi gel

Teknik permeasi atau Filtrasi adalah suatu teknik yang menguraikan campuran zat-zat sesuai dengan ukuran molekulnya. Teknik ini didasari atas inklusi dan eksklusi suatu zat terlarut melalui suatu fase diam yang terbuat dari gel polimer yang terikat silang dan berpori heterogen. Dalam kromatografi eksklusi cair-padat pemisahan terjadi antara vase cair di dalam partike gel dan cairan di luar mengelilingi partikel gel. Sebagai penunjang fase diam dalam pemisahan ini biasanya digunakan xerogel. Xerogel adalah suatu gel organik yang dapat bersifat hidrofilik (yaitu : agar dan dekstran yang terikat silang pada poliakrilamida) ataupun hidrofobik (poistirena). Xerogel-xerogel ini tersedia di pasaran dengan nama dagang biogel p-2 (poliakrilamida),sepadex G-10-200 (dekstran) juga styrogel (gel polistirena yang dimodifikasi) dan agarose. Kolom yang digunakan adalah kolom biaya pengelusi (eluent) dibiarkan mengalir karena grafitasinya. Laju aliran akan bertambah dengan bertambahnya ukuran partikel seperti kromatografi pertukaran ion, laju aliran juga dapat dipengaruhi oleh variasi porositas gel. Untuk suatu gel yang tidak padat, volume intens isi dapat diturukan dengan pemberian tekanan, volume eluent berkisar antara 25 – 100 ml. sepertii juga metode kromatografi lainnya, konsekwensi eluaennya diukur melalui sifat-sifat fisik yang sesuai seperti indeks refraksi, absorbansi, intensitas pendar flour atau sifat-sifat listriknya.

Page 6: tugas biosel

Pemisahan suatu tipe gel bergantung pada ukuran molekul dan sifat kimia dari zat yang akan dipisahkan. Misalkan biogel 0 – 10 digunakan untuk zat-zat dengan berat molekul berkisar antara 500-17000 satuan. Molekul dengan besar molekul diatas batas ini yaitu limit eksklusif, akan lewat saja tanpa rintangan dari gel. Di bawah limit eksklusi, zat tersebut akan terelusi pada volume elusi yang sesuai dengan volume bed total. Untuk bekerja dalam medium tidak berair, gel yang tepat digunakan adalah sephadex LH-20. Pemakain Kromatografi permeasi gel digunakan untuk analisis campuran molekul dengan berat molekul yang berbeda seperti pemisahaan rafinosa, maltose, dengan menggunakan sephadex pada pH 7,0, laju aliran 5 ml/jam ddan H2O sebagai eluent. Pemisahan molekul- molekul dengan berat molekul sama dapat juga dilakukan dengan pemilihan yang tepat tipe gel dan tinggi kolomnya. Pengeluaran garam (desalting) adalah salah satu pemisahan yang meliputi pembebasan garam dan senyawa berberat dengan molekul makro.

b) Eksklusi dan reterdasi ion

Eksklusi ion adalah suatu proses untuk memisahkan materi ionic dari materi nonionic didasari pada perbedaan distribusi pada ke dua tipe zat pelarut ini di antara vase resin penukar ion dan larutan air. Jika suatu resin penukar ion diletakkan dalam larutan elektrolit encer atau dalam air, konsentrasi elektrolit pada kesetimbangan dalam fase resin akan lebih kecil dari pada larutan sekelilingnya yaitu fase luarnya, tetapi bila resin diletakkan dalam suatu larutan nondielektrolit (dalam air), maka nonelektrolit ini akan berubah untuk terdistribbusi secara merata pada kedua fase. Jadi sebenarnya tidak terjadi penukaran ion dalam peristiwa absobsi elektrolit dan elektrolit tersebut. Karena ke dua tipe zat terlarut ini dapat diekstraksi dari resin dengan hanya mengencerkan larutan luarnya (sekelilingnya). Dengan air,jika suatu larutan yang mengandung baik materi-materi ionic dan nonionic diletakkan pada bagian atas kolom berisi resin dan dicuci dengan air, materi ionic akan mengalir mengelilingi partikel resin sedang materi nonionic berdifusi kedalam pertikel-partikel resin dan masuk kedalam rongga-rongga kosong antara partikel resin. Laju perpindahan materi nonionic akibatnya akan lebih rendah dari pada komponen ionicnya dan akan teramati komponen ionic muncul terlebih dahulu sebagai efluen. Jelasbahwa resin penukaran ion digunakan sebagai fase diam, dank arena tidak terjadi penukaran ion, resindapat dipakai terus-menerustanpa regenerasi.

Mekanisme Eksklusi Ion

Suatu resin penukaran ion tidaklah sama dengan absobsi biasa. Dengan mengatur jaringan muatan suatu resin, dapat diperoleh keadaan dimana hanya satu macam ion elektrolit yang dieksklusikan. Jumlah total elektrolit yang berdifusi kedalam resin dibatasi eloh prinsip elektronetralitas. Makin kuat terionisasi suatu resin penukaran makin

Page 7: tugas biosel

efesien untuk eksklusi ion. Banyaknya garam yang erdifusi kedalam resin berkurang dengan bertamnbahnya kapasitas penukar ion suatu resin. Sebagian besar ion elektrolit berberat elektrolit rendah yang mudah larut dalam air, bebas berdifusi kedalam dan keluar resin tidak peduli besarnya kapasitas resin, sehingga cenderung berkonsentrasi sama dengan ke dua fase saat kesetimbangan tercapai.

Aplikasi Metode Ion Eksklusi

Gula dan garam tidak dapat dipisahkan dengan metode ini karena ukuran dan ketidakmampuanya relative dari molekul sukrosa dan glukosa untuk berdifusi secara cepat kedalam fase resin. Pemisahan elektrolit kuat dan molekul netral paling baik dicapai dengan metode eksklusi ion, misalnya pemisahan NaCl dan etilen glikol, HCl dan HC3COOH, CH3COOH; NaCl dan etano. Riechenberg telah menggunakan teknik ini untuk pemisahan anggota deret Homolog, misalkan pemisahan asam asetat dan asam n- butirat. Gugusan sulfanat yang bersiafat asam pada resin penukaran ion, dapat menghasilkan efek garam pada materi organic dan cenderung untuk menehan efek absorbsi matriks resin. Oleh karena itu rieman menggunakan larutan garam sebagai pengganti larutan H2O untuk eluen dalam memisahkan methanol, etanol dan propanol. Efek yang menguntungkan adanya garam dalam eluen adalah efek garam selektif terhadap komponen nonionic dari fase larutannya.

c) Inorganic molecular sieves

Zeolit alam dan sintesis membentuk suatu saringan molekul untuk pemisahan gas-gas dan molekul organic berukuran organic berukuran kecil. Volume suatu zeolit terbentuk dari suatu rongga-romgga yang saling dihungbungkan dengan saluran-saluran (channels). Penyaringan dan aksi penghambatan dari saluran dikombinasikan dengan aktifitas adsobsi permukaan matriks Kristal sehingga memungkinkan digunakannya zeolit untuk memisahkan molekul—molekul yang lebih kecil dari ukuran saluran ini dari molekul yang lebih besar ukurannya dari ukuran saluran. Aktifitas permukaan dan geometris molecular berperanan dalam pemisahan ini. Secara structural zeolit adalah rangka tetrahedral yang bersatu membetuk struktur sarang tawon dengan rongga-rongga besar yang saling berhubungan melalui saluran-saluran kecil. Penampang lintang dari saluran inilah yang menentukan ukuran molekul yang dapat masuk ke dalam rongga-rongga. Ukuran dari posisi ion logam (misal Na, Ca) dalam Kristal zeolit,dan tipe struktur jaringan rangka tetra hedral alumina silica zeolit menentukan diameter efektif dari saluran-saluran tersebut. Beberapa macam tipe zeolit, misalkan tipe molecular sieve 4A adalah [Na12 (AlO2)12 (SiO2)12]. Molekul berdiameter lebih kecil dari 4A akan terabsorbsi, misalkan H2O, CO2, H2S, SO2dan hidrokarbon borongga 1-2 atom karbon. Etana dapat masuk kedalam molecular sieve 5A, yang dibuat dari molecular sieve 4A dengan menggantikan Na oleh Ca dan K. paraffin lantai lurus dapat masuk kedalamnya,

Page 8: tugas biosel

demikian juga alcohol sampai dengan C 4, tetapi siklopropana tidak dapat masuk. Demikian juga asam naftanik dan olekul aromatic lainya. Tipe 10 x dan 13 x adalah Na8 (AlO2)80 (SiO2)106. Mereka mengabsobsi molekul berdiameter sampai 10 A.

Molecular sieve mempunyai afinitas lebih besar terhadap molekul polar dan senyawa yang berpolarisasi karena induksi pada molekul nonpolar yang berukuran sama. Molekul-molekul polar tertahan dengan kuat dalam rongga Kristal. Pada pemurnian dan industry gas, molekul sieve digunakan untuk menghilangkan molekul-molekul tidak jenuh (polar). Zeolit digunakan juga sebagai medium berlangsungnya reaksi. Bahan kimia didalamnya sebagai hasil reaksi dapat dikeluarkan dengan menggunakan teknik vakum atau dengan pergeseran menggunakan materi yang berabsorbsi kuat, misalkan air. Molecular sieve ini dapat diaktifkan kemali dengan peanasan 200-3500 C. mereka juga digunakan dalam kromatografi gas padat sebagai fase diamnya dalam kolom.

4. Garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan).

Macam – macam garam :

1. Kalsium (Ca)

Kalsium berfungsi membantu proses pembekuan dan penggumpalan darah, kontraksi otot, bersama fosforus membentuk matriks tulang dan gigi, dan transmisi impuls syaraf.Penggunaannya diatur parathormon yang dihasilkan oleh kelenjar anak gondok.Jumlah kebutuhan per Hari : dewasa : 0,8 g

anak-anak : 1,4 gibu hamil : 1,5 gibu menyusui : 2,0 g

Sumber : Susu, keju, kuning telur, mentega, udang, sayuran, kol, wortel, kacang-    kacangan, bawang, buah-buahan.Akibat Defisiensi : kejang otot, darah sukar membeku, osteoporosis, rakitis (pertumbuhan tulang tidak sempurna), karies pada gigi.Akibat Kelebihan : hiperkalsemia.        

2. Phosporus (P)

Phosporus berfungsi untuk pembentukan matriks tulang, kontraksi otot, metabolisme, bahan baku fosfatid, pembelahan sel.Jumlah kebutuhan per Hari : 1,14% berat tubuh (0,8 g)Sumber : Ikan, jagung, kacang-kacangan.

Page 9: tugas biosel

Akibat Defisiensi : pada hakikatnya sama dengan Ca, demineralisasi tulang.Akibat Kelebihan : pengikisan rahang.

3. Besi (Fe)

Besi berfungsi  sebagai komponen enzim sitokrom yang berperan dalam respirasi sel, komponen inti logam dari hemoglobin.Jumlah kebutuhan per Hari : 15 – 30 mgSumber : Sayuran hijau (bayam, kangkung)Akibat Defisiensi : anemiaAkibat Kelebihan : sirosis pada hati

4. Natrium (Na)

Natrium berfungsi untuk membentuk natrium bikarbonat yang berperan dalam keseimbangan asam basa cairan tubuh, iritabilita (kepekaan terhadap rangsang) sel dan impuls syaraf), menjaga keseimbangan osmotik cairan ekstraseluler.Jumlah kebutuhan per Hari : 0,1 – 0,2% berat tubuh.Sumber : garam dapur.Akibat Defisiensi : tekanan osmotik cairan ekstraseluler dalam tubuh menurun yang mengakibatkan terganggunya pengaturan suhu tubuh, kejang otot, kelelahan.Akibat Kelebihan : tekanan darah tinggi

5. Kalium (K)

Kalium berfungsi untuk transmisi impuls syaraf, memelihara denyut jantung, kontraksi otot, sebagai katalisator pembentukan karbohidrat dan protein, pengaturan pelepasan insulin dan pankreas.Jumlah kebutuhan per Hari : 0,1 – 0,2% berat tubuh.Sumber : Daging unggas, buah-buahan, sayur-sayuran.Akibat Defisiensi : hambatan pertumbuhan, kelemahan otot, denyut jantung tidak normal.Akibat Kelebihan : kejang otot, bahkan kematian.

6. Iodin (I)

Iodin berperan penting dalam faal kelenjar tiroid, komponen penyusun hormon tiroksin.Jumlah kebutuhan per Hari : 0,14% berat tubuh

Page 10: tugas biosel

Sumber : Ikan laut, minyak ikan, sayuran hijau, kulit kentang, garam beriodin.Akibat Defisiensi : kurangnya pendengaran pada janin yang dikandung, pembengkakan kelenjar gondok, kecerdasan menurun, kerdil.Akibat Kelebihan : aktivitas tiroid menurun.

7. Belerang (S)

Belerang merupakan komponen penyusun beberapa vitamin : thiamin, biotin, asam pantothenat, aktivator enzim, membantu penyimpanan dan pembebasan energi.Jumlah kebutuhan per Hari : tergantung kebutuhan asma amino sulfur.Sumber : telur, daging, keju, sayuran.Akibat Defisiensi : berhubungan dengan asam amino sulfur.Akibat Kelebihan : pertumbuhan terhambat.

8. Magnesium (Mg)

Magnesium berfungsi untuk respirasi sel, katalisator beberapa reaksi biokimia tubuh, unsur penting dalam otot, tulang, dan eritrosit.Jumlah kebutuhan per Hari : 0,07% berat tubuh.Akibat Defisiensi : kontrol emosi dan mental turun, perubahan yang mengarah pada kerusakan ginjal dan kardiovaskular.Akibat Kelebihan : diare.

9. Fluorin (F)

Fluorin berfungsi untuk menguatkan dan meningkatkan daya tahan gigi.Sumber : telur, susu, garam, ikan laut, teh.Akibat Defisiensi : gigi gigis (caries dentist)Akibat Kelebihan : gigi corang-coreng, kepadatan gigi meningkat, mengganggu impuls syaraf.

10. Klorin (Cl)

Klorin berfungsi sebagai komponen penyusun asam lambung, keseimbangan asam basa.Jumlah kebutuhan per Hari : 2gSumber : garam dapur.Akibat Defisiensi : kontraksi otot abnormal.

Cara menguji residu obat dengan kromatografi :

Yaitu menguji residu obat dengan kromatografi cair kinerja tinggi ( KCKT ).

Page 11: tugas biosel

Metode analisa secara KCKTsuatu teknik analisa kualitatif dan kuantitatif yang didasarkan pada pemisahan zat terlarutoleh suatu proses migrasi deferensial dinamis dalam sistem yang terdiri dari dua fase yaitu fase diam dan fase cair yang bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan didalamnya zat-zat terpisah berdasarkan perbedaan mobilitas karena perbedaan absorbsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul dan muatan ion.

PrinsipContoh diekstraksi dengan larutan Na2EDTA - buffer McIlvaine, fraksi buffer dipisahkandengan sentrifuga. Supernatan dielusikan pada Solid Phase Extraction (SPE) C18 yangsebelumnya telah di deaktivasi dengan larutan silylasi. Hasil elusi dipekatkan menggunakan rotary-vacum-evaporator hingga tersisa volume 2 ml sampai 5 ml. Hasil pemekatan ditambah 5 ml etanol dan dipindahkan ke tabung reaksi selanjutnya dikeringkan dengan gas nitrogen. Residu dilarutkan kembali dengan 1 ml fase gerak (Asetonitril: Asam oksalat 0,02 M : Metanol = fraksi volume 15 % : 80 % : 5 %). Analit dalam fase gerak diinjeksikan pada kromatograf yang dilengkapi dengan kolom phenyl (150 mm x 4,6 mm) dengan prekolom CN 4 μm (20 mm x 3,9 mm) dan detektor fotometri pada 355 nm dengan menggunakan fase gerak (Asetonitril: Asam oksalat 0,02 M : Metanol = fraksi volume 15 % : 80 % : 5 %) . Respon KCKT berupa puncak-puncak kromatogram yang mempunyai waktu tambat (RT) yang spesifik. Identifikasi puncak dilakukan dengan membandingkan RT contoh terhadap RT baku pembanding. Luas (area) kromatogam sebanding dengan jumlah analit tersebut.

5. Air yang sehat adalah :

Secara fisik, air yang sehat adalah yang jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. Secara kimia, air sehat memiliki kadar pH-nya netral dan kandungan mineral-

mineralnya terbatas. Secara mikrobiologi, air sehat tidak mengandung E coli dan salmonela.

TDS atau jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)

Bahan pada adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 1030 – 105oC, dalam portable water kebanyakan bahan bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas

Page 12: tugas biosel

yang terlarut. Kandungan total solids pada portable water biasanya berkisar antara 20 sampai dengan 1000 mg/l dan sebagai satu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya total solids, disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloit yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai derajat dari pencemaran (Sutrisno, 1991 : 33). Zat pada selalu terdapat dalam air dan kalau terlalu banyak tidak baik untuk air minum, banyaknya zat padat yang disyaratkan untuk air minum adalah kurang dari 500 mg/l. pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan kualitas air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan meberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual.

Macam-macam air :

Air tanah

Bagi penduduk di pedesaan air minum dapat diambil dari air tanah yang diambil dari sumur atau sungai. Tetapi, perlu diwaspadai bila sumber air tersebut berada di kawasan industri atau lokasi pembuangan sampah. Sedangkan di kota-kota besar, misalnya Jakarta, air tanah tidak lagi layak untuk dikonsumsi, karena banyak mengandung bakteri Eschericia coli (E-coli), kandungan besi (Fe) dan Mangan (Mn) serta kadar keasaman (pH) yang melebihi kriteria air minum sehat. Ini disebabkan karena banyaknya polutan yang dihasilkan manusia sehingga merusak air tanah.

Air PAM

Untuk dapat menghasilkan air yang baik, Perusahaan Air Minum (PAM) sebenarnya memiliki teknologi yang sesuai dengan pengolahan air minum, tetapi ini juga dipengaruhi oleh kualitas dari air yang dijadikan sebagai bahan baku apakah air tersebut tercemar atau tidak.

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

Adalah air yang diolah dengan teknologi khusus seperti teknologi sterilisasi kemudian dikemas dalam botol plastik atau wadah lainnya. Izin untuk perusahaan ini biasanya baru akan dikeluarkan bila hasil uji laboratorium baik. Agar mendapat air minum yang baik, perusahaan perlu selalu melakukan kontrol terhadap hasil air minum dan merawat peralatan produksinya dengan baik.

Air Mineral

Page 13: tugas biosel

Adalah air yang diperoleh dari sumbernya, umumnya dari pegunungan dan langsung dikemas sehingga terdapat mineral di dalamnya dengan kadar tertentu yang diperbolehkan.

Air heksagonal

Air jenis ini memiliki rangkaian molekul yang terstruktur, berbentuk segi enam sehingga disebut heksagonal. Air jenis ini lebih mudah diserap tubuh, lebih cepat menghantar nutrisi untuk seluruh tubuh, membuang racun sisa metabolisme, serta akan mengoptimalkan metabolisme tubuh.

Air heksagonal umumnya dijual dalam kemasan, tetapi minuman seperti ini dipercaya lebih menyehatkan untuk tubuh juga dapat mencegah penuaan. Dengan meminum air heksagonal dianggap dapat meningkatkan vitalitas, memperlambat proses penuaan dan mencegah penyakit. Hanya saja, air jenis ini umumnya lebih mahal dibandingkan jenis lainnya.

Parameter-Parameter Air

A. Parameter Fisik

a. Suhu

Temperatur air akan mempengaruhi kesukaan konsumen terhadap air tersebut. Temperatur air yang diharapkan adalah antara 10O – 15O C. Penyimpangan terhadap ketetapan ini akan mengakibatkan:

- Air tidak disukai oleh konsumen

- Meningkatnya daya/tingkat toksisitas bahan kimia atau bahan pencemar dalam air

- Pertumbuhan mikroba dalam air

b. Warna

Banyak air permukaan khususnya yang berasal dari daerah rawa rawa seringkali berwarna sehingga tidak dapat diterima oleh masyarakat baik untuk keperluan rumah tangga maupun keperluan industri, tanpa dilakukannya pengolahan untuk menghilangkan warna tersebut.

Bahan bahan yang menimbulkan warna tersebut dihasilkan dari kontak antara air dengan reruntuhan organis yang mengalami dekomposisi.

Page 14: tugas biosel

c. Bau

Air yang memenuhi standar kualitas harus bebas dari bau. Biasanya bau disebabkan oleh bahan-bahan organik yang dapat membusuk serta senyawa kimia lainnya fenol. Air yang berbau akan dapat mengganggu estetika

d. Rasa

Biasanya rasa dan bau terjadi bersama-sama, yaitu akibat adanya dekomposisi bahan organik dalam air. Seperti pada bau, air yang memiliki rasa juga dapat mengganggu estetika

e. Kekeruhan

Air dikatakan keruh, apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa yang berlumpur dan kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi tanah liat, lumpur, bahan bahan organik yang tersebar dan partikel-partikel kecil lain yang tersuspensi.

Standar yang ditetapkan oleh U.S Public Health Service mengenai kekeruhan ini adalah batas maksimal 10 ppm dengan skala silikat. Menurut Clair N Sawyer, dkk dikatakan bahwa kekeruhan pada air merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan dalam penyediaan air bagi masyrakat, mengingat bahwa kekeruhan akan berpengaruh dalam segi estetika, menyulitkan dalam usaha penyaringan, dan akan mengurangi efektifitas usaha desinfeksi.

B. Parameter Kimia

a. Derajat keasamaan (pH)

pH merupakan salah satu faktor yang sangat penting mengingat pH dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba di dalam air. Sebagian besar mikroba di dalam air. Sebagian besar mikroba akan tumbuh dengan baik pada pH 6,0-8,0 pH juga akan menyebabkan perubahan kimiawi di dalam air. Menurut standar kualitas air , pH 6,5-9,2. Apabila pH kecil dari 6,5 atau lebih besar dari 9,2 maka akan menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air yang dibuat dari logam dan dapat mengakibatkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang dapat mengganggu kesehatan manusia

b. Total solids

Page 15: tugas biosel

Tingginya angka total solids merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan sesuai atau tidaknya air untuk penggunaan rumah tangga. Air yang baik digunakan untuk keperluan rumah tangga adalah dengan angka total solid di dalam air minum adalah 500-1500 mg/l. Apabila melebihi, maka akan berakibat :

- Air tidak enak rasanya

- Rasa mual

- Terjadinay cardiac diseases serta toxaemia pada wanita-wanita hamil

c. CO2 agresif

CO2 yang terkandung dalam air berasal dari udara dan hasil dekomposisi zat organik. Permukaan air biasanya mengandung CO2 bebas kurang dari 10 mg/l, sedangkan pada dasar air dapat lebih dari 10 mg/l. Menurut bentuknya CO2 dalam air dapat dibedakan atas:

a. CO2 bebas, yaitu CO2 yang larut dalam air

b. CO2 kesetimbangan (equilibirium), disebut pula CO2 bikarbonat yaitu CO2 yang dalam air setimbang dengan HCO3

c. CO2 agresif yaitu CO2 yang dapat merusak bangunan perpisahan dalam distribusi air minum

CO2 agresif yang melewati ambang batas akan menyebabkan terjadinya korosifitas pada pipa-pipa logam

d. Kesadahan jumlah (total hardness)

Kesadahan adalah merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya ion-ion (kation) logam valensi dua. Ion-ion ini mampu bereaksi dengan sabun membentuk kerak air. Kation-kation penyebab utama dari kesadahan Ca++,Mg++, Sr++,Fe++ dan Mn++. Kesadahan total adalah kesadahan yang disebabkan oleh Ca++ dan Mg++ secara bersama-sama. Standar kualitas menetapkan kesadahan total adalah 5-10 derajat jerman. Apabila kesadahan kuran dari 5 derajat jerman maka air akan menjadi lunak. Jika lebih dari 10 derajat jerman maka akan mengakibatkan :

- Kurangya efektifitas sabun

- Menyebabkan lapisan kerak pada alat dapur

Page 16: tugas biosel

- Sayur-sayuran menjadi keras apabia dicuci dengan air ini

e. Zat organik

Adanya zat organik di dalam air, disebabkan karena air buangan dari rumah tangga, industri, kegiatan pertanian dan pertambangan. Zat organik di dalam air dapat ditentukan dengan mengukur angka permangantnya (KmnO4). Di dalam standar kualitas, ditentukan maksimal angka permangantnya 10mg/l. Penyimpangan standar kualitas tersebut akan mengakibatkan:

- Timbulnya bau tak sedap

- Menyebabkan sakit perut

f. Kimia anorganik

a. Calcium (Ca)

Adanya Ca dalam air sangat dibutuhkan dalam jumlah tertentu, yaitu untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Sedangkan bila telah melewati ambang batas, kalsium dapat menyebabkan kesadahan, kesadahan dapat berpengaruh secara ekonomis maupun terhadap kesehatan yaitu efek korosif dan menurunnya efektifitas dari kerja sabun. Standar yang ditetapkan DEPKES sebesar 75-200 mg/l. Sedangkan WHO inter-regional water study group adalah sebesar 75-150 mg/l.

b. Tembaga

Ukuran batas ada atau tidaknya tembaga adalah 0,05-1,5 mg/l. Dalam jumlah kecil Cu sangat diperlukan untuk pembentukan sel darah merah, sedangkan dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan rasa yang tidak enak di lidah, disamping dapat menyebabkan kerusakan pada hati

c. Sulfida (S2 atau H2S)

H2S sangat beracun dan berbau busuk, oleh karena itu zat ini tidak boleh terdapat dalam air minum. Dalam jumlah besar dapat menimbulkan atau memperbesar keasaman air sehingga menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa logam

Page 17: tugas biosel

d. Amonia

Bahan ini sangat berbau yang sangat menusuk hidung atau baunya sangat tajam sehingga tidak boleh sama sekali dalam air minum

e. Magnesium

Efek yang ditimbulkan oleh Mg sama dengan kalsium yaitu menyebabkan terjadinya kesadahan. Dalam jumlah kecil Mg dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, sedang dalam jumlah yang lebih besar dari 150 mg/l dapat meyebabkan rasa mual

f. Besi (Fe)

Besi adalah metal berwarna putih keperakan, liat dan dapat dibentuk. Di alam didapat sebagai hematit. Di dalam air minum Fe menimbulkan rasa, warna (kuning), pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan. Besi dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan hemoglobin.

Di dalam standar kualitas ditetapkan kandungan besi di dalam air sebanyak 0,1 -1,0 mg/l.

Jika dalam jumlah besar Fe dapat

- merusak dinding usus.

- Rasa tidak enak dalam air, pada konsentrasi lebih dari 2 mg/l

- Menimbulkan bau dan warna dalam air

g. Florida

Flourida selalu ditemukan dalam bentuk senyawa. Florida bersifat lebih toksis dan lebih iritan daripada yang organik. Keracunan kronis dapat menyebabkan orang menjadi kurus, pertumbuhan tubuh terganggu, gangguan pencernaan dan dehidrasi.

h. Cadmium

Dalam standar kualitas ditetapkan konsentrasi maksimal 0,01 mg/l. Apabila cadmium melebihi standar, maka Cadmium tersebut akan terakumulasi dalam

Page 18: tugas biosel

jaringan tubuh sehingga mengakibatkan penyakit ginjal, gangguan lambung, kerapuhan tulang, mengurangi hemoglobine darah dan pigmentasi.

i. Mangan

Tubuh manusia membutuhkan Mangan rata-rata 10 mg/l sehari yang dapat dipenuhi dari makanan. Tetapi Mangan bersifat toxis terhadap alat pernafasan. Standar kualitas menetapkan: kandaungan mangan di dalam air 0,05-05 mg/l.

j. Air raksa

Merupakan logam berbentuk cair dalam suhu kamar yang bersifat toksis. Di dalam standar ditetapkan sebesar 0,001 mg/l. Jika dalam air terdapat air raksa lebih dari standar, akan menyebabkan:

- Keracunan sel-sel tubuh

- Kerusakan ginjal, hati dan syaraf

- Keterbelakangan mental dan cerebral polcy pada bayi

k. Seng

Satuan yang dipergunakan adalah mg/l dengan batas antara 1,0 sampai 15 mg/l. Zn dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak. Akan tetapi apabila jumlahnya besar dapat menimbulkan rasa pahit dan sepat pada air minum.

l. Arsen

Arsen dapat diperbolehkan dalam air paling banyak sebesar 0,05 mg/l. Jika dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, kanker kulit, hati dann saluran empedu

m. Phenolik

Phenol hanya boleh terdapat dalam air minum dengan kadar 0,001-0,002 mg/l dan apabila bereaksi dengan chlor dapat menimbulkan bau yang tidak enak

n. NO3

Page 19: tugas biosel

Batas maksimum NO2 dalam air minum adalah sebesar 20mg/l. Jumlah Nitra yang besar cenderung berubah menjadi nitrit, yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine yang dapat menghalangi perjalanan oksigen di dalam tubuh.

o. Sulfat

Kadar yang dianjurkan 200-400 mg/l, apabila jumlahnya besar dapat bereaksi dengan ion natrium atau magnesium dalam air sehingga membentuk garam natrium sulfat atau magnesium sulfat yang dapat menimbulkan rasa mual.

C. Parameter Radioaktifitas

Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi menjadi inti yang stabil. Materi yang mengandung inti tak-stabil yang memancarkan radiasi,disebut zat radioaktif. Besarnya radioaktivitas suatu unsur radioaktif (radionuklida) ditentukan oleh konstanta peluruhan (l), yang menyatakan laju peluruhan tiap detik, dan waktu paro(t½). Kedua besaran tersebut bersifat khas untuk setiap radionuklida

Apapun bentuk radioaktifitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian, dan perubahan komposisi genetik. Perubahan genetis dapat menimbulkan berbagai seperti kanker dan mutasi. Sinar alpha, beta dan gamma berbeda dalam kemampuan menembus jaringan tubuh. Sinar alpha sulit menembus kulit, sedangkan beta dapat menembus kulit dan gamma dapat menembus sangat dalam. Kerusakan yang terjadi ditentukan oleh intensitas sinar serta frekuensi dan luasnya pemaparan.

a. Sinar alfa

Satuan untuk mengukur besarnya sinar alfa adalah Uc/ml. Sinar ini merupakan sinar radioaktif dengan batas tertinggi adalah sebesar 10-9 Uc/ml. Apabila terdapat sinar ini di sekitar kita maka akan menimbulkan kontaminasi radioaktif pada lingkungan yang mengakibatkan rusaknya sel-sel tubuh manusia di sekitarnya. Sinar ini dipancarkan oleh uranium, radium, dan thorium.

b. Sinar beta

Sinar ini paling tinggi dalam air adalah 10-8 uc/ml. Apabila melebihi kadar maka dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel tubuh. Sinar beta memiliki massa lebih kecil dari sinar alfa dan daya tembus yang lebih besar dari sinar alfa. Jika banyak sinar beta di dalam tubuh maka akan menyebabkan luka bakar yang parah.

Page 20: tugas biosel

D. Parameter Mikrobiologis

Bakteri yang paling banyak digunakan sebagai indikator sanitasi adalah E. coli , karena bakteri ini adalah bakteri komensal pada usus manusia, umumnya bukan patogen penyebab penyakit sehingga pengujiannya tidak membahayakan dan relatif tahan hidup di air sehingga dapat dianalisis keberadaannya di dalam air yang notabene bukan merupakan medium yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. Keberadaan E. coli dalam air atau makanan juga dianggap memiliki korelasi tinggi dengan ditemukannya patogen pada pangan.

E. coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora yang merupakan flora normal di usus. Meskipun demikian, beberapa jenis E. coli dapat bersifat patogen, yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam golongan E. coli Enteropatogenik, E.coli Enteroinvasif, E. coli Enterotoksigenik dan E.coli Enterohemoragik . Jadi adanya E. coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum tersebut pernah terkontaminasi kotoran manusia dan mungkin dapat mengandung patogen usus. Oleh karenanya standar air minum mensyaratkan E. coli harus absen dalam 100 ml.

Berbagai cara pengujian E. coli telah dikembangkan, tetapi analisis konvensional yang masih banyak dipraktekkan adalah dengan 4 tahap analisis yang memerlukan waktu 5-7 hari. Empat tahap analisis tersebut adalah Uji Pendugaan dengan metode MPN ( most probable number ), Uji penguat pada medium selektif, Uji lengkap dengan medium lactose broth, serta Uji Identifikasi dengan melakukan reaksi IMViC (indol, methyl red, Vogues-Praskauer, dan citrate). Jadi untuk dapat menyimpulkan E. coli berada pada air atau makanan diperlukan seluruh tahapan pengujian di atas. Apabila dikehendaki untuk mengetahui serotipe dari E. coli yang diperoleh untuk memastikan apakah E.coli tersebut patogen atau bukan maka dapat dilakukan uji serologi. Meskipun demikian, beberapa serotipe patogen tertentu seperti O157:H7 yang ganas tidak dapat diuji langsung dengan pengujian 4 tahap ini dan memerlukan pendekatan analisis khusus sejak awal.

Karena uji E. coli yang kompleks, maka beberapa standar, misalnya Standar Nasional Indonesia (SNI), mensyaratkan tidak adanya coliform dalam 100 ml air minum. Coliform adalah kelompok bakteri Gram negatif berbentuk batang yang pada umumnya menghasilkan gas jika ditumbuhkan dalam medium laktosa. Salah satu anggota kelompok coliform adalah E. coli dan karena E. coli adalah bakteri coliform yang ada pada kotoran manusia maka E. coli sering disebut sebagai coliform fekal. Pengujian koliform jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan uji E. coli , karena hanya memerlukan Uji penduga yang merupakan tahap pertama uji E coli 4 tahap di atas. Jika terdapat coliform dalam air minum atau makanan maka ada kemungkinan air atau makanan itu mengandung E. coli , tetapi mungkin juga tidak mengandung E. coli karena bakteri-bakteri bukan patogen dan bukan asal usus dari genus Enterobacter dan beberapa Klebsiella juga menghasilkan uji

Page 21: tugas biosel

koliform positif. Jika ingin diketahui apakah coliform tersebut merupakan coliform fekal atau E. coli maka uji tersebut dapat dilanjutkan dengan uji 4 tahap di atas. Akan tetapi jika uji penduga tidak menunjukkan adanya coliform, maka tidak perlu dilakukan uji 4 tahap di atas.