TUGAS Askep halusinasi

7/21/2019 TUGAS Askep halusinasi

1/23

Makalah

Asuhan keperawatan

Halusinasi

Disusun oleh:

Achmad romdhoni

(mas donnny)

STIKes PATRIA HUSADA BLITAR

Program studi S! Keperawatan

"#!#$"#!!

KATA P%&'A&TAR


2/23

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga makalah askep!alusinasi ini dapat terselesaikan dengan

"aik dan tidak menemui ham"atan yang "erarti# $ntuk memperoleh suatu ilmu

pengetahuan maka dilakukan pem"uatan suatu makalah yang dapat dipakai dan

dipelajari se"agai ilmu pengetahuan dalam suatu pem"elajaran# Makalah ini disusun

"erdasarkan pengkajian dan asuhan kepera%atan yang menyangkut tentang halusinasi#

Penyusunan makalah ini secara akti& meli"atkan 'osen yang mem"idangi mata ajar

ini, kami se"agai penulis mengucapkan terima kasih#

Tujuan pem"uatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas kuliah dan untuk

sarana "elajar dan pengetahuan "agi mahasis%a# emoga makalah ini dapat

"erman&aat dalam pem"elajaran serta mutu pendidikan saat ini dan di masa yang akan

datang#

Akhirnya, demi penyempurnaan Makalah ini kami sangat mengharapkan

adanya masukan atau saran yang "ersi&at mem"angun agar memperoleh hasil yang

diharapkan#

litar, *+ April +**

Penulis

BAB I

P%&DAHULUA&


3/23

!(!( Latar Belakang

!alusinasi merupakan "entuk yang paling sering dari gangguan persepsi#

entuk halusinasi ini "isa "erupa suara-suara yang "ising atau mendengung, tapi yang

paling sering "erupa kata-kata yang tersusun dalam "entuk kalimat yang agak

sempurna# iasanya kalimat tadi mem"icarakan mengenai keadaan pasien sedih atau

yang dialamatkan pada pasien itu# Aki"atnya pasien "isa "ertengkar atau "icara

dengan suara halusinasi itu# isa pula pasien terlihat seperti "ersikap dalam

mendengar atau "icara keras-keras seperti "ila ia menja%a" pertanyaan seseorang atau

"i"irnya "ergerak-gerak# adang-kadang pasien menganggap halusinasi datang dari

setiap tu"uh atau diluar tu"uhnya# !alusinasi ini kadang-kadang menyenangkanmisalnya "ersi&at tiduran, ancaman dan lain-lain#

!(" Tu)uan

!( Memahami 'e&inisi !alusinasi

"( Memahami etiologi dari halusinasi

*( Memahami klasi&ikasi halusinasi

+( Memahami tanda dan gejala halusinasi

,( Memahami pato&isiologi klien dengan halusinasi

-( Memahami penatalaksanaan klien dengan halusinasi

.( Memahami askep klien dengan halusinasi

/( Mengetahui "agaimana diagnosa halusinasi

!(* Man0aat

!( Paham tentang de&inisi halusinasi

"( Mengetahui etiologi dari halusinasi

*( Mengetahui klasi&ikasi halusinasi


4/23

+( Mengetahui tanda dan gejala halusinasi

,( Mengetahui pato&isiologi halusinasi

-( Mengetahui penatalaksanaan klien dengan halusinasi

.( Mengetahui askep klien dengan halusinasi

/( Mengetahui diagnosa klien dengan halusinasi


5/23

BAB II

TI&1AUA& PUSTAKA

Halusinasi

!( De0inisi

!alusinasi adalah pengalaman panca indera tanpa adanya rangsangan

(stimulus) misalnya penderita mendengar suara-suara, "isikan di telinganya padahal

tidak ada sum"er dari suara "isikan itu (!a%ari, +*)#

!alusinasi adalah persepsi sensorik yang keliru dan meli"atkan panca indera

(.saacs, ++)#

!alusinasi adalah gangguan penyerapan atau persepsi panca indera tanpa

adanya rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada sistem penginderaan dimana

terjadi pada saat kesadaran indi/idu itu penuh dan "aik# Maksudnya rangsangan

terse"ut terjadi pada saat klien dapat menerima rangsangan dari luar dan dari dalam

diri indi/idu# 'engan kata lain klien "erespon terhadap rangsangan yang tidak nyata,

yang hanya dirasakan oleh klien dan tidak dapat di"uktikan (Nasution, +0)#

!alusinasi merupakan gangguan atau peru"ahan persepsi dimana klien

mempersepsikan sesuatu yang se"enarnya tidak terjadi# uatu penerapan panca indra

tanpa ada rangsangan dari luar# uatu penghayatan yang dialami suatu persepsi

melalui panca indra tanpa stimulus eksteren1 persepsi palsu (Maramis, +2)#

!alusinasi adalah sensasi panca indera tanpa adanya rangsangan# lien merasa

melihat, mendengar, mem"au, ada rasa ra"a dan rasa kecap meskipun tidak ada

sesuatu rangsang yang tertuju pada kelima indera terse"ut (.33udin, +2)#


6/23

!alusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah (tuart,

+4)#

!alusinasi pendengaran adalah mendengar suara manusia, he%an atau mesin,

"arang, kejadian alamiah dan musik dalam keadaan sadar tanpa adanya rangsang

apapun (Maramis, +2)#

!alusinasi pendengaran adalah mendengar suara atau "unyi yang "erkisar dari

suara sederhana sampai suara yang "er"icara mengenai klien sehingga klien "erespon

terhadap suara atau "unyi terse"ut (tuart, +4)#

'ari "e"erapa pengertian yang dikemukan oleh para ahli mengenai halusinasi

di atas, maka peneliti dapat mengam"il kesimpulan "ah%a halusinasi adalah persepsi

klien melalui panca indera terhadap lingkungan tanpa ada stimulus atau rangsangan

yang nyata# edangkan halusinasi pendengaran adalah kondisi dimana pasien

mendengar suara, terutamanya suara5suara orang yang sedang mem"icarakan apa

yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu#

"( %tiologi

Menurut tuart (+4), &aktor penye"a" terjadinya halusinasi adalah1

2aktor predisposisi

*)# iologis

A"normalitas perkem"angan sistem sara& yang "erhu"ungan dengan respon

neuro"iologis yang maladapti& "aru mulai dipahami# .ni ditunjukkan oleh penelitian-

penelitian yang "erikut1

Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterli"atan otak yang le"ih luas

dalam perkem"angan ski3o&renia# 6esi pada daerah &rontal, temporal dan lim"ik

"erhu"ungan dengan perilaku psikotik#

e"erapa 3at kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter yang "erle"ihan dan

masalah-masalah pada system reseptor dopamin dikaitkan dengan terjadinya

ski3o&renia#

Pem"esaran /entrikel dan penurunan massa kortikal menunjukkan terjadinya

atropi yang signi&ikan pada otak manusia# Pada anatomi otak klien dengan

ski3o&renia kronis, ditemukan pele"aran lateral /entrikel, atropi korteks "agian


7/23

depan dan atropi otak kecil (cere"ellum)# Temuan kelainan anatomi otak terse"ut

didukung oleh otopsi (post-mortem)#

+)# Psikologis

eluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan

kondisi psikologis klien# alah satu sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi

gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang

hidup klien#

0)# osial udaya

ondisi sosial "udaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti1

kemiskinan, kon&lik sosial "udaya (perang, kerusuhan, "encana alam) dan kehidupan

yang terisolasi disertai stress#

7aktor Presipitasi

ecara umum klien dengan gangguan halusinasi tim"ul gangguan setelah

adanya hu"ungan yang "ermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak "erguna, putus

asa dan tidak "erdaya# Penilaian indi/idu terhadap stressor dan masalah koping dapat

mengindikasikan kemungkinan kekam"uhan (eliat, +8)# Menurut tuart (+4),

&aktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah1

*)# iologis

9angguan dalam komunikasi dan putaran "alik otak, yang mengatur proses

in&ormasi serta a"normalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang

mengaki"atkan ketidakmampuan untuk secara selekti& menanggapi stimulus yang

diterima oleh otak untuk diinterpretasikan#

+)# tress lingkungan

Am"ang toleransi terhadap stress yang "erinteraksi terhadap stressor

lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku#

0)# um"er koping

um"er koping mempengaruhi respon indi/idu dalam menanggapi stressor#

!( Klasi0ikasi halusinasi


8/23

!alusinasi dengar (akustik, auditorik), pasien itu mendengar suara yang

mem"icarakan, mengejek, menerta%akan, atau mengancam padahal tidak ada

suara di sekitarnya#

!alusinasi lihat (/isual), pasien itu melihat pemandangan orang, "inatang atausesuatu yang tidak ada#

!alusinasi "au : hirup (ol&aktori)# !alusinasi ini jarang di dapatkan# Pasien

yang mengalami mengatakan mencium "au-"auan seperti "au "unga, "au

kemenyan, "au mayat, yang tidak ada sum"ernya#

!alusinasi kecap (gustatorik)# iasanya terjadi "ersamaan dengan halusinasi

"au : hirup# Pasien itu merasa (mengecap) suatu rasa di mulutnya#

!alusinasi singgungan (taktil, kinaestatik)# .ndi/idu yang "ersangkutan

merasa ada seseorang yang mera"a atau memukul# ila ra"aa" ini merupakan

rangsangan seksual halusinasi ini dise"ut halusinasi heptik#

"( Tanda dan 'e)ala Halusinasi

Menurut !amid (+), perilaku klien yang terkait dengan halusinasi adalah

se"agai "erikut1

icara sendiri#

enyum sendiri#

eta%a sendiri#

Menggerakkan "i"ir tanpa suara#

Pergerakan mata yang cepat

;espon /er"al yang lam"at

Menarik diri dari orang lain#

erusaha untuk menghindari orang lain#

Tidak dapat mem"edakan yang nyata dan tidak nyata#

Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah#

Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya "e"erapa detik#

erkonsentrasi dengan pengalaman sensori#

ulit "erhu"ungan dengan orang lain#

Ekspresi muka tegang#


9/23

Mudah tersinggung, jengkel dan marah#

Tidak mampu mengikuti perintah dari pera%at#

Tampak tremor dan "erkeringat#

Perilaku panik#

Agitasi dan kataton#


10/23

Mungkin kehilangan kemampuan untuk mem"edakan antara halusinasi

dengan realitas#

6e"ih cenderung mengikuti petunjuk yang di"erikan oleh halusinasinya

daripada menolaknya#

esulitan dalam "erhu"ungan dengan orang lain#

;entang perhatian hanya "e"erapa menit atau detik#

erkeringat "anyak#

Tremor#

etidakmampuan untuk mengikuti petunjuk#

Perilaku menyerang teror seperti panik#

angat potensial melakukan "unuh diri atau mem"unuh orang lain#

egiatan &isik yang mere&leksikan isi halusinasi seperti amuk dan agitasi#

Menarik diri atau katatonik#

Tidak mampu "erespon terhadap petunjuk yang kompleks#

Tidak mampu "erespon terhadap le"ih dari satu orang#

+( Pato0isiologi

iologis Psikologis osial "udaya

tress

;espon koping


11/23

9angguan konsep diri

(harga diri rendah)

.solasi sosial(menarik diri)

,( Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada pasien halusinasi dengan cara 1

Menciptakan lingkungan yang terapeutik# $ntuk mengurangi tingkat

kecemasan, kepanikan dan ketakutan pasien aki"at halusinasi, se"aiknya pada

permulaan pendekatan di lakukan secara indi/idual dan usahakan agar terjadi

kontak mata, kalau "isa pasien di sentuh atau di pegang#

Peru"ahan persepsi sensori

(halusinasi)

;esiko perilaku kekerasan

pada diri sendiri dan oranglain

'e&isit pera%atan

diri1

mandi:ke"ersihan

":d ketidak

mampuan dalam

mera%at diri

Peru"ahan

proses pikir1%aham ":d

harga diri

rendah

9angguan pola tidur ":d

halusinasi


12/23

Pasien jangan di isolasi "aik secara &isik atau emosional# etiap

pera%at masuk ke kamar atau mendekati pasien, "icaralah dengan pasien#

egitu juga "ila akan meninggalkannya hendaknya pasien di "eritahu# Pasien di

"eritahu tindakan yang akan di lakukan# 'i ruangan itu hendaknya di sediakan sarana yang dapat merangsang

perhatian dan mendorong pasien untuk "erhu"ungan dengan realitas, misalnya

jam dinding, gam"ar atau hiasan dinding, majalah dan permainan#

Melaksanakan program terapi dokter# ering kali pasien menolak o"at

yang di "erikan sehu"ungan dengan rangsangan halusinasi yang di terimanya#

Pendekatan se"aiknya secara persuati& tapi instrukti Pera%at harus mengamati

agar o"at yang di "erikan "etul di telannya, serta reaksi o"at yang di "erikan# Menggali permasalahan pasien dan mem"antu mengatasi masalah yang

ada# etelah pasien le"ih kooperati& dan komunikati&, pera%at dapat menggali

masalah pasien yang merupakan penye"a" tim"ulnya halusinasi serta mem"antu

mengatasi masalah yang ada# Pengumpulan data ini juga dapat melalui

keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat dengan pasien#

Mem"eri akti/itas pada pasien# Pasien di ajak mengakti&kan diri untuk

melakukan gerakan &isik, misalnya "erolah raga, "ermain atau melakukankegiatan# egiatan ini dapat mem"antu mengarahkan pasien ke kehidupan nyata

dan memupuk hu"ungan dengan orang lain# Pasien di ajak menyusun jad%al

kegiatan dan memilih kegiatan yang sesuai#

Meli"atkan keluarga dan petugas lain dalam proses pera%atan#

eluarga pasien dan petugas lain se"aiknya di "eritahu tentang data pasien agar

ada kesatuan pendapat dan kesinam"ungan dalam proses kepera%atan, misalnya

dari percakapan dengan pasien di ketahui "ila sedang sendirian ia sering

mendengar laki-laki yang mengejek# Tapi "ila ada orang lain di dekatnya suara-

suara itu tidak terdengar jelas# Pera%at menyarankan agar pasien jangan

menyendiri dan menyi"ukkan diri dalam permainan atau akti/itas yang ada#

Percakapan ini hendaknya di "eritahukan pada keluarga pasien dan petugas lain

agar tidak mem"iarkan pasien sendirian dan saran yang di "erikan tidak

"ertentangan


13/23

BAB III

K4&S%P DASAR ASUHA& K%P%RA5ATA&

lien yang mengalami halusinasi sukar untuk mengontrol diri dan sukar untuk

"erhu"ungan dengan orang lain# $ntuk itu pera%at harus mempunyai kesadaran yang

tinggi agar dapat mengenal, menerima dan menge/aluasi perasaan sendiri sehingga


14/23

dapat menggunakan dirinya secara terapeutik dalam mem"erikan asuhan kepera%atan

terhadap klien halusinasi pera%at harus "ersikap jujur, empati, ter"uka dan selalu

mem"eri penghargaan namun tidak "oleh tenggelam juga menyangkal halusinasi yang

klien alami# Asuhan kepera%atan terse"ut dimulai dari tahap pengkajian sampai

dengan e/aluasi#

!( Pengka)ian

Pada tahap ini pera%at menggali &aktor-&aktor yang ada di"a%ah ini yaitu 1

a# 7aktor predisposisi#

Adalah &aktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sum"er yang dapat

di"angkitkan oleh indi/idu untuk mengatasi stress# 'iperoleh "aik dari klien maupun

keluarganya, mengenai &aktor perkem"angan sosial kultural, "iokimia, psikologis dan

genetik yaitu &aktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sum"er yang dapat

di"angkitkan oleh indi/idu untuk mengatasi stress#

"# 7aktor Perkem"angan

?ika tugas perkem"angan mengalami ham"atan dan hu"ungan interpersonal

terganggu maka indi/idu akan mengalami stress dan kecemasan#

c# 7aktor osiokultural

er"agai &aktor dimasyarakat dapat menye"a"kan seorang merasa

disingkirkan oleh kesepian terhadap lingkungan tempat klien di "esarkan#

d# 7aktor iokimia

Mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan ji%a# 'engan adanya

stress yang "erle"ihan dialami seseorang maka didalam tu"uh akan dihasilkan suatu

3at yang dapat "ersi&at halusinogenik neurokimia seperti u&&o&enon dan

'imetytran&erase ('MP)

e# 7aktor Psikologis

!u"ungan interpersonal yang tidak harmonis serta adanya peran ganda yang

"ertentangan dan sering diterima oleh anak akan mengaki"atkan stress dan kecemasan

yang tinggi dan "erakhir dengan gangguan orientasi realitas#

7aktor genetik


15/23

9en apa yang "erpengaruh dalam ski3oprenia "elum diketahui, tetapi hasil

studi menunjukkan "ah%a &aktor keluarga menunjukkan hu"ungan yang sangat

"erpengaruh pada penyakit ini#

g# 7aktor Presipitasi

Yaitu stimulus yang dipersepsikan oleh indi/idu se"agai tantangan,

ancaman:tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk koping# Adanya rangsang

lingkungan yang sering yaitu seperti partisipasi klien dalam kelompok, terlalu lama

diajak komunikasi, o"jek yang ada dilingkungan juga suasana sepi:isolasi adalah

sering se"agai pencetus terjadinya halusinasi karena hal terse"ut dapat meningkatkan

stress dan kecemasan yang merangsang tu"uh mengeluarkan 3at halusinogenik#

h# Prilaku

;espon klien terhadap halusinasi dapat "erupa curiga, ketakutan, perasaan

tidak aman, gelisah dan "ingung, prilaku merusak diri, kurang perhatian, tidak mampu

mengam"il keputusan serta tidak dapat mem"edakan keadaan nyata dan tidak nyata#

Menurut ;a%lins dan !eacock, *==0 menco"a memecahkan masalah halusinasi

"erlandaskan atas hakekat ke"eradaan seorang indi/idu se"agai mahkluk yang

di"angun atas dasar unsur-unsur "io-psiko-sosio-spiritual sehingga halusinasi dapat

dilihat dari lima dimensi yaitu 1

*# 'imensi 7isik

Manusia di"angun oleh sistem indera untuk menanggapi rangsang eksternal

yang di"erikan oleh lingkungannya# !alusinasi dapat ditim"ulkan oleh "e"erapa

kondisi &isik seperti kelelahan yang luar "iasa, penggunaan o"at-o"atan, demam

hingga delirium, intoksikasi alkohol dan kesulitan untuk tidur dalam %aktu yang

lama#

+# 'imensi Emosional

Perasaan cemas yang "erle"ihan atas dasar pro"lem yang tidak dapat diatasi

merupakan penye"a" halusinasi itu terjadi# .si dari halusinasi dapat "erupa perintah

memaksa dan menakutkan# lien tidak sanggup lagi menentang perintah terse"ut

hingga dengan kondisi terse"ut klien "er"uat sesuatu terhadap ketakutan terse"ut#

0# 'imensi .ntelektual

'alam dimensi intelektual ini menerangkan "ah%a indi/idu dengan halusinasi

akan memperlihatkan adanya penurunan &ungsi ego# Pada a%alnya halusinasi

merupakan usaha dari ego sendiri untuk mela%an impuls yang menekan, namun


16/23

merupakan suatu hal yang menim"ulkan ke%aspadaan yang dapat mengam"il seluruh

perhatian klien dan tak jarang akan mengontrol semua prilaku klien#

@# 'imensi osial

'imensi sosial pada indi/idu dengan halusinasi menunjukkan adanya

kecenderungan untuk menyendiri# .ndi/idu asyik dengan halusinasinya, seolah-olah ia

merupakan tempat untuk memenuhi ke"utuhan akan interaksi sosial, kontrol diri dan

harga diri yang tidak didapatkan dalam dunia nyata# .si halusinasi dijadikan sistem

kontrol oleh indi/idu terse"ut, sehingga jika perintah halusinasi "erupa ancaman,

dirinya atau orang lain indi/idu cenderung untuk itu# leh karena itu, aspek penting

dalam melaksanakan inter/ensi kepera%atan klien dengan mengupayakan suatu

proses interaksi yang menim"ulkan pengalaman interpersonal yang memuaskan, serta

mengusakan klien tidak menyendiri sehingga klien selalu "erinteraksi dengan

lingkungannya dan halusinasi tidak "erlangsung#

2# 'imensi piritual

Manusia diciptakan Tuhan se"agai makhluk sosial, sehingga interaksi dengan

manusia lainnya merupakan ke"utuhan yang mendasar# Pada indi/idu terse"ut

cenderung menyendiri hingga proses diatas tidak terjadi, indi/idu tidak sadar dengan

ke"eradaannya dan halusinasi menjadi sistem kontrol dalam indi/idu terse"ut# aat

halusinasi menguasai dirinya indi/idu kehilangan kontrol kehidupan dirinya#

i# um"er oping

uatu e/aluasi terhadap pilihan koping dan strategi seseorang# .ndi/idu dapat

mengatasi stress dan anBietas dengan menggunakan sum"er koping dilingkungan#

um"er koping terse"ut se"agai modal untuk menyelesaikan masalah, dukungan

sosial dan keyakinan "udaya, dapat mem"antu seseorang mengintegrasikan

pengalaman yang menim"ulkan stress dan mengadopsi strategi koping yang "erhasil#

j# Mekanisme oping

Tiap upaya yang diarahkan pada pelaksanaan stress, termasuk upaya

penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan yang digunakan untuk

melindungi diri#

"( Diagnosa Keperawatan

Masalah yang dapat dirumuskan pada umumnya "ersum"er dari apa yang

klien perlihatkan sampai dengan adanya halusinasi dan peru"ahan yang penting dari


17/23

respon klien terhadap halusinasi# Adapun diagnosa kepera%atan yang mungkin terjadi

pad aklien dengan halusinasi adalah se"agai "erikut 1

a# ;esiko perilaku kekerasan pada diri sendiri dan orang lain

"erhu"ungan dengan halusinasi

"# Peru"ahan persepsi sensorik 1 halusinasi "erhu"ungan dengan menarik

diri

c# 'e&isit pera%atan diri 1 Mandi:ke"ersihan "erhu"ungan dengan

ketidakmampuan dalam mera%at diri

d# Peru"ahan proses pikir 1 Caham "erhu"ungan dengan harga diri

rendah

e# 9angguan pola tidur "erhu"ungan dengan halusinasi

*( Inter6ensi dan rasional

'B Tujuan .nter/ensi ;asional

*# Tidak terjadi

perilaku

kekerasan pada

diri sendiri dan

orang lain#

Menye"utkan

tindakan yang

"iasa dilakukan

saat halusinasi,

cara memutuskan

halusinasi dan

melaksanakan

cara yang e&ekti&

"agi klien untuk

digunakan

Menggunakan

keluarga untuk

mengontrol

halusinasi

dengan cara

ina !u"ungan

saling percaya

eri kesempatan

pada klien untuk

mengungkapkan cara

memutuskan

halusinasi yang sesuai

dengan klien

Anjurkan klien

untuk mengikuti terapi

akti/itas kelompok

Anjurkan klien

untuk mem"eritahu

keluarga ketika

mengalami halusinasi

$ntuk

memudahkan dalam

inter/ensi atau

tindakan

selanjutnya#

Mem"antu klien

dalam mengatasi

rasa halusinasinya

Terapi akti/itas

kelompok mungkin

dapat mem"antu

mengurangi rasa

halusinasinya

!alusinasi dapat

segera diatasi#


18/23

sering

"erinteraksi

dengan keluarga

.denti&ikasi

"ersama klien situasi

yang menim"ulkan

dan tidakmenim"ulkan

halusinasi, isi, %aktu,

&rekuensi#

?elaskan pada klien

tanda-tanda halusinasi

dengan

menggam"arkan

tingkah laku halusinasi

eri kesempatan

klien untuk

mengungkapkan

perasaannya


19/23

keluarga dalam

mengem"angkan

kemampuan

"erhu"ungan

dengan orang

lain#

lien mampu

mengadakan

hu"ungan:sosiali

sasi dengan

orang lain 1

pera%at atau

klien lain secara

"ertahap

"ergaul:menarik diri#

eri pujian

terhadap kemampuan

klien mengungkapkanperasaan#

antu klien untuk

mengerti "ah%a hanya

klien yang dapat

meru"ah dirinya "ukan

orang lain

'orong klien untuk

merumuskan

perencanaan:tujuannya

sendiri ("ukan

pera%at)

'orong klien untuk

memulai pengalaman

"aru untuk

"erkem"ang sesuai

potensi yang ada pada

dirinya

eri dukungan dan

rein&orcement positip

untuk mem"antu

mempertahankan

kemajuan yang sudah

dimiliki klien#

Pujian dapat

meningkatkan rasa

senang dan "anggaterhadap klien#

Mem"antu klien

untuk le"ih percaya

dengan dirinya dan

mungkin dapat

"ertujuan

meningkatkan

semangat klien

Melatih

kemandirian klien

Mungkin dapat

memoti/asi klien

untuk le"ih maju#

Meningkatkan

rasa percaya diri

klien

0# lien mampu

melaksanakan

pera%atan diri

dengan "aik

antu klien untuk

menye"utkan arti,

tujuan dan tanda-tanda

ke"ersihan diri#

lien memahami

arti ke"ersihan

untuk dirinya

sendiri#


20/23

sehingga

penampilan diri

adekuat#

lien mampumelakukan

pera%atan diri

secara mandiri

lien mampu

enjelaskan arti,

tujuan, tanda-

tanda ke"ersihan

diri

erikan pujian atas

kemampuan klien

menilai dirinya#

'orong klienmenye"utkan alat-alat

dan cara

mem"ersihkan

diri#

antu klien

melakukan pera%atan

diri secara mandiri

erikan

kesempatan klien

untuk mem"ersihkan

diri sendiri secara

"ertahap sesuai dengan

kemampuan

'orong klienmengungkapkan

man&aat yang

dirasakan setelah

mem"ersihkan diri

im"ing klien

mem"ersihkan diri

sesuai jad%al secara

mandiri

Memicu klien

untuk le"ih

termoti/asi#

lien dapat

menye"utkan alat 5

alat dan cara

menggunakannya#

Mem"antu klien

le"ih mandiri dan

tidak tergantung dgorang lain#

Melatih klien

untuk le"ih mandiri

lien "isa

merasakan man&aat

ke"ersihan itu

sendiri

Melatih klien

utuk mandiri dan

tepat %aktu

@# lien mampu

"erhu"ungan

dengan orang

lain tanpa merasa

rendah diri

lien dapat

menye"utkan

'iskusikai dengan

klien kele"ihan yang

dimilikinya

Anjurkan klien

ele"ihan yg

dimiliki klien

mungkin dapat

mem"antu dalam

proses merangsang

koping klien#

Meningkatkan


21/23

kemampuan

yang ada pada

dirinya

untuk le"ih

meningkatkan

kele"ihan yang

dimiliki

antu klien

memilih prioritas

tujuan yang mungkin

dapat dicapainya

.kut sertakan klien

dalam kegiatan

akti/itas kelompok

rasa percaya diri

klien

Memoti/asi klien

untuk le"ih maju

osialisasi dapat

meningkatkan rasa

solidaritas

2# Pasien

mampu tidur

dalam 0 menit

istirahat dan

tidur 8-> jam

tanpa alat "antu

tidur#

lien dapat

tidur dalam 0

menit istirahat

dan tidur 2 jam

tanpa ter"angun

uat catatan secara

rinci tentang pola tidur

pasien

antu dengan

tindakan-tindakan

yang dapat menam"ah

%aktu tidur,

kehangatan dan

minuman yang tidak

merangsang#

6akukan latihan

relaksasi

menggunakan musik

yang lem"ut se"elum

tidur mungkin

mem"antu#

?ad%al tidur

penting untuk

mengetahui pola

tidur pasien#

uatu tindakan

yang dapat

meningkatkan klien

untuk ingin tidur#

Musik mungkin

mem"antu klien

mempermudah

untuk tidur


22/23

BAB I7

P%&UTUP

Kesimpulan

erdasarkan uraian diatas mengenai halusinasi dan pelaksanaan asuhan

kepera%atan terhadap pasien, maka dapat diam"il "e"erapa kesimpulan se"agai

"erikut 1

*# aat mem"erikan asuhan kepera%atan pada pasien dengan halusinasi

ditemukan adanya perilaku menarik diri sehingga perlu dilakukan pendekatan

secara terus menerus, mem"ina hu"ungan saling percaya yang dapat

menciptakan suasana terapeutik dalam pelaksanaan asuhan kepera%atan yang

di"erikan#

+# 'alam melaksanakan asuhan kepera%atan pada klien khususnya

dengan halusinasi, pasien sangat mem"utuhkan kehadiran keluarga se"agai

sistem pendukung yang mengerti keadaaan dan permasalahan dirinya#

'isamping itu pera%at : petugas kesehatan juga mem"utuhkan kehadiran

keluarga dalam mem"erikan data yang diperlukan dan mem"ina kerjasama

dalam mem"eri pera%atan pada pasien# 'alam hal ini penulis dapatmenyimpulkan "ah%a peran serta keluarga merupakan &aktor penting dalam

proses penyem"uhan klien#

Saran

*# 'alam mem"erikan asuhan kepera%atan hendaknya pera%at

mengikuti langkah-langkah proses kepera%atan dan melaksanakannya secara

sistematis dan tertulis agar tindakan "erhasil dengan optimal#

+# 'alam menangani kasus halusinasi hendaknya pera%at

melakukan pendekatan secara "ertahap dan terus menerus untuk mem"ina

hu"ungan saling percaya antara pera%at klien sehingga tercipta suasana

terapeutik dalam pelaksanaan asuhan kepera%atan yang di"erikan#

0# agi keluarga klien hendaknya sering mengunjungi klien

dirumah sakit, sehingga keluarga dapat mengetahui perkem"angan kondisi klien

dan dapat mem"antu pera%at "ekerja sama dalam pem"erian asuhan

kepera%atan "agi klien#


23/23

DA2TAR PUSTAKA

http1::li"rary#usu#ac#id:do%nload:&k:kepera%atan-sitiD+saidah#pd 'iakses pada

tanggal ** april +**# pukul +# C.

http1::harna%atiaj#%ordpress#com:+>:@:*8:askep-halusinasi:# 'iakses pada tanggal

** april +**# pukul +# C.

http1::kumpulan-asuhan-kepera%atan#"logspot#com:+=:*:asuhan-kepera%atan-

pada-pasien-dengan=#html# 'iakses pada tanggal ** april +**# pukul +#

C.

http1::&akhrudin>4#"logspot#com:+*:>:asuhan-kepera%atan-halusinasi#html#

'iakses pada tanggal ** april +**# pukul +# C.
http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-siti%20saidah.pdfhttp://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/16/askep-halusinasi/http://kumpulan-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2009/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan_09.htmlhttp://kumpulan-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2009/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan_09.htmlhttp://fakhrudin87.blogspot.com/2010/08/asuhan-keperawatan-halusinasi.htmlhttp://fakhrudin87.blogspot.com/2010/08/asuhan-keperawatan-halusinasi.htmlhttp://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-siti%20saidah.pdfhttp://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/16/askep-halusinasi/http://kumpulan-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2009/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan_09.htmlhttp://kumpulan-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2009/01/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan_09.htmlhttp://fakhrudin87.blogspot.com/2010/08/asuhan-keperawatan-halusinasi.html

Documents

TUGAS Askep halusinasi