Upload
nguyenhanh
View
228
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
PRESENTASI TUGAS AKHIR
TRANSPORTATION
KAJIAN PERUBAHAN STATUS JALAN
PROVINSI MENJADI JALAN NASIONAL
PADA RUAS JALAN KETAPANG –
BATAS KABUPATEN PAMEKASAN,
MADURA (No.Link 224)
Oleh :
RAVIALDHI A.P.P – 3110 100 150
Dosen Pembimbing :
BUDI RAHARDJO, ST, MT
CONTENT
BAB I - PENDAHULUAN
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA
BAB III – METODOLOGI
BAB IV – ANALISA DATA
BAB V – KESIMPULAN &
SARAN
Latar Belakang
Jalan sebagai salah satu prasarana perhubungan hakekatnyamerupakan unsur penting dalam usaha pengembangan daerahterkait.
Penetapan fungsi dan status jalan perlu diwujudkan agar selaludapat memenuhi kebutuhan perencanaan, pembangunan danpemeliharaan. Selain itu kejelasan status jalan akan memudahkanpenanganan pembiayaan,pembangunan, pemeliharaan danpengembangan dikemudian hari.
Sistem jaringan jalan di ruas jalan Madura ini hanya bertumpu padasatu jalur utama yaitu jalur jalan provinsi/Negara yang melalui pusatkota, sehingga perkembangan kota hanya berada disekitar koridorruas jalan utama tersebut.
Untuk mengembangkan potensi ekonomi yang ada disepanjang ruasjalan dipantai utara Pulau Madura, Pemerintah Maduramerencanakan pembenahan dan peningkatan jalan sehingga bisamemacu perkembangan ekonomi masyarakat yang beradadidaerah tersebut.
Jalan Provinsi
Jalan kolektor primer yang menghubungkan lbukotaProvinsi dengan Ibukota Kabupaten/Kotamadya.Merupakan jalan kolektor primer yang menghubungkanantar lbukota Kabupaten/ Kotamadya dan jalan lainyang mempunyai kepentingan strategis terhadapkepentingan provinsi. Jalan dalam Daerah KhususIbukota Jakarta yang tidak termasuk jalan nasional.Penetapan status suatu jalan sebagai jalan provinsidilakukan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeriatas usul Pemerintah Daerah Tingkat I yangbersangkutan, dengan memperhatikan pendapatMenteri.
Jalan Nasional
Jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan antar
ibukota provinsi, dan jalan strategis nasional serta
jalan tol. Merupakan jalan yang pengelolaan dan
wewenangnya berada di tingkat Nasional dan
jalan yang mempunyai nilai strategis terhadap
kepentingan nasional. Penetapan status suatu jalan
sebagai jalan nasional dilakukan dengan
Keputusan Menteri.
Perumusan Masalah
Dengan adanya permasalahan tersebut dibutuhkan kajian
tentang perubahan status jalan yang berfungsi untuk
memaksimalkan fungsi jalan tersebut . Beberapa macam rincian
permasalahan dari permasalahan umum yang terjadi, yaitu :
• Bagaimana karakteristik ruas jalan provinsi sekarang ?
• Hal-hal apakah yang harus dilakukan agar status ruas Ketapang
– Batas Kabupaten Pamekasan (no.link 224) dapat menjadi jalan
nasional ?
• Bagaimana analisa ekonomis dari penyesuaian tersebut ?
Tujuan StudiTujuan studi yang utama adalah berusaha mencari jawaban atas
pertanyaan yang telah disebutkan pada sub-sub permasalahan
diatas. Jadi tujuan studi disini adalah :
• Memahami karakteristik ruas jalan provinsi (eksisting)
sekarang.
• Membandingkan kondisi jalan eksisting dengan karakteristik
jalan rencana agar dapat mengetahui aspek-aspek yang akan
ditingkatkan.
• Mengetahui cakupan manfaat (benefit) dan biaya (cost) dari
pembangunan dan dapat mengetahui kelayakan dari proyek
tersebut dengan metode Benefit Cost Ratio.
Batasan Masalah
• Tidak menghitung tebal perkerasan dan IRI
• Perbandingan Jalan Provinsi dan Nasional hanya seputar
kelengkapan fasilitas jalan ,dimensi ukuran jalan dan
kecepatan .
• Tidak menghitung perkuatan struktur tanah.
• Manfaat dan Analisa ekonomi hanya menggunakan analisa
BOK, Nilai Waktu dan BCR.
Manfaat Penelitian
Penyusunan Tugas Akhir ini diharapkan mampu mendapatkan
beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui seberapa besar manfaat bagi masyarakat
dan pemerintah dari peningkatan status jalan ini.
2. Dapat menjadi refrensi bagi penelitian sejenis selanjutnya.
LOKASI STUDI
BAB III
Studi mengenai perubahan status jalan ini dilakukan untukmengetahui aspek-aspek teknis dalam perencanaan jalan sesuai
statusnya dan juga menganalisa kelayakan suatu ruas jalan yangperlu ditingkatkan status jalannya berdasarkan Biaya OperasionalKendaraan (BOK) dan Benefit Cost Ratio (BCR).
Dalam kajian perubahan status jalan ini diperlukan tinjauan teknisantara jalan nasional dan provinsi. Adapun peraturan-peraturan
teknis yang mengatur tentang persyaratan teknis jalan yangdibedakan menurut statusnya. Peraturan Penetapan Status Jalandapat dilihat pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia,nomor 34 tahun 2006 tentang Jalan Umum dan pada penetapanstatus jalan tersebut telah ditegaskan dalam pasal 62,64,dan 65.
Perbandingan Teknis
Jalan Provinsi dan
Nasional
Ketentuan Teknis Provinsi Nasional Peraturan Terkait
Lajur
Lebar Jalan
Kecepatan
(km/jam)
*MST(Muatan Sumbu
Terpusat)
*Tipe Perkerasan
Jalan Minimum
*Jarak akses langsung
*Perlengkapan fasilitas
jalan
*LHR, kend/hari
*Jarak antar
persimpangan sebidang
*Lebar Perkerasan (m)
2/2 UD
4 m
40
8 ton
Perkerasan
Beraspal
400 m
Tanpa Median
6.000-20.000
1 km
4-5
2/2 UD
7 m
60
10 ton
Beton Aspal /
Beton Semen
500 m
Median 10m (rata)/ 1.5m ditinggikan
>20.000
3 km
7 /
2x(2x3.5)
Peraturan
Pemerintah no.34
tentang jalan,bab II
*Tatacara Penetapan
dan Persyaratan Laik
Fungsi Jalan, Tabel
Parameter
Perencanaan Jalan
untuk menentukan
SPM Jalan,
Direktorat Bina
Teknik, DitJen Bina
Marga.
*Lebar Bahu (m)
*Kemiringan
Perkerasan
*Kemiringan
Bahu
*Superelevasi
maks
*R min, Tikungan
*Kelandaian
Maksimum
IRI
1 -1.25
3%
6%
10%
50 m
7%
5-8m
1.5- 2.5
2%
4%
10%
115m-
210m
8%
4-6m
Indikator teknis
IRI (Ditjen
Praswil,
2004;Watanata
da dkk, 1998)
untuk
menelaah
kualitas hasil
penanganan
struktural
perkerasan
jalan
(International
Roughness
Index)
Sumber, Peraturan Pemerintah tentang jalan 2014
Kriteria Pemilihan Aspek teknis yang
Akan Ditinjau
Dalam studi kajian perubahan status jalan ini perlu adanya kejelasan tentangaspek-aspek yang ditinjau, untuk itu perlu diadakannya survey kondisieksisting yang bertujuan untuk mengetahui apakah dengan kondisi eksistingtersebut sudah memenuhi kriteria teknis untuk jalan nasional. Berikutmerupakan beberapa aspek teknis yang dipilih untuk dianalisa lebih lanjut :
Lebar Jalan
Kecepatan Kendaraan
Perlengkapan Fasilitas Jalan
Kapasitas/LHR (Lalulintas Harian Rata-Rata)
Untuk kriteria teknis yang lain sengaja tidak dipilih karena keterbatasan waktudan tingkat kesulitan yang tinggi untuk dilakukan survey butuh tenaga ahli danperalatan khusus. Sedangkan untuk pemilihan diatas berdasarkan kemudahandan waktu yang memungkinkan tetapi tetap pada poin-poin penting yangditinjau untuk studi ini.
Variabel Penelitian
Variabel yang mempengaruhi perhitungan dalam studi pada analisa ,manfaatdan biaya antara lain sebagai berikut :
1. Manfaat (benefit) adalah semua yang bersifat positif yang akandirasakan oleh masyarakat umum dengan terlaksananya suatupembangunan proyek. Yang meliputi manfaat dari peningkatan statusjalan ini:
a.Penghematan biaya operasional kendaraan (BOK) akibat peningkatan statusjalan
b.Penghematan waktu perjalanan (time value) bagi pengguna jalan akibatadanya selisih kecepatan dan selisih waktu tempuh perjalanan
2. Total Biaya adalah biaya yang dikeluarkan baik biaya awal proyekmaupun biaya yang biasanya dibutuhkan untuk operasional danpemeliharaan rutin dan berkala. Yang meliputi Biaya dari peningkatanstatus jalan :
a. Biaya konstruksi, biaya perencanaan.
b. Biaya perawatan berkala jalan
Langkah-langkah Penelitian
Langkah – langkah yang diambil dalam penyusunan
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah
2. Konsep teori dan bahan pustaka.
3. Pengumpulan Data
4. Analisa dan pembahasan
5. Mendapatkan hasil kesimpulan penelitian
FLowchart
BAB IV
Analisa Perbandingan Kondisi Jalan Eksisting dengan Kriteria
Jalan Nasional, 2/2 UD
Dalam rencana peningkatan status jalan eksisting (provinsi)
menjadi jalan nasional perlu adanya penyesuaian kriteria/aspek
teknis yang harus dipenuhi sebagai syarat peningkatan status
jalan tersebut.
Analisa Hasil Survey JalanEksisting
Data yang digunakan merupakan hasil
dari pengamatan di lapangan secara
langsung dan data sekunder. Pemilihan
lokasi Pengamatan/ survey dipilih
berdasarkan tingkat kepadatan lalulintas
disepanjang ruas Ketapang-Batas
Kabupaten Pamekasan tepatnya di Jalan
Raya Ketapang, Km.83 dengan titik Pos di
Polsek Ketapang, Madura.
Hasil survey volume lalu lintas
untuk ke-2 arah
Jenis Kendaraan empJumlah
Kend/ hari Smp/ hari
1. Sepeda Motor /
Kendaraan Bermotor
Roda3
0.25 12.473 3118
2. Mobil Pribadi 1 728 728
3. Opelet, Micro Truck dan
Mobil Hantaran 1 1293 1293
4. Truk 2 Sumbu :
Ukuran ¾ 1.3 247 321
Sedang 1.3 `14 18
Analisa Kinerja Jalan Eksisting
1. Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR)
Untuk menghitung Lalu lintas Harian Rata-ratadiperlukan data volume lalu lintas yang didapat darihasil survey traffic counting dengan lama pengamatan24 jam.
Untuk Lalu lintas Harian Rata-rata diambil pada jamsibuk saja untuk mendapatkan hasil yang maksimalsebagai berikut :
𝑄 =𝑃𝑒𝑎𝑘 𝐻𝑜𝑢𝑟
𝐾Jadi, volume peak lalu lintas harian rata-rata di ruasKetapang - Batas Kabupaten Ketapang tersebutadalah sebesar 708.55 smp/jam.
2. Perhitungan Kapasitas Jalan (C)
Persamaan untuk menentukan kapasitas suatujalan luar kota 2/2 UD, dengan alinyemenumum menurut MKJI 1997 adalah:
C = Co x FCW x FC sp x FC sf (smp/jam)
Dimana:
Co = 3100 smp/jam (Tabel 2.9 )
FCW = 0.69 (Tabel 2.10)
FC sp = 1 (Tabel 2.11)
FC sf = 0.94 (Tabel 2.12)
Sehingga didapatkan nilai kapasitas sebesar :
C = 3100 x 0.69 x 1 x 0.94 (smp/jam)
= 2010.66 smp/jam
3. Derajat Kejenuhan (DS)
Derajat Kejenuhan atau Degree of saturation (DS)didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas,digunakan sebagai faktor utama dalam penentuantingkat kinerja ruas jalan tersebut apakah mempunyaimasalah kapasitas atau tidak. Persamaan yangdigunakan untuk menghitung nilai Derajat Kejenuhanadalah :
DS = Q/C
Dimana :
Q = 708.55 smp/jam/2 arah
C = 2010.66 smp/jam
Sehingga didapatkan nilai derajat kejenuhan adalah :
DS = 708.55 / 2010.66
= 0.352
Dari hasil perhitungan diatas nilai DS <0.75 yang berartiruas tersebut tidak mempunyai masalah kapasitas(aman).
Kecepatan Arus Bebas 2/2 UD
(FV)
FV = (FV0 + FVW) x FFVSF + FFVRC
Dimana :
FV0 (MC) = 55 km/jam (Tabel 2.5)
FV0 (LV) = 68 km/jam (Tabel 2.5)
FV0 (HV) = 60 km/jam (Tabel 2.5)
FVW = -11 (Tabel 2.6)
FFVSF = 0.93 (Tabel 2.7)
FFVRC = 0.97 (Tabel 2.8)
Kajian Menurut Kriteria Jalan
Nasional
Menurut hasil survey kondisi jalan eksistingbanyak aspek yang belum memenuhi kriteriayang diperlukan untuk ditingkatkan menjadijalan nasional. Seperti lalu-lintas harian rata-rataruas jalan Ketapang-Batas KabupatenPamekasan sebanyak 14.755 kendaraan/haridimana nilai tersebut masih dibawa kriteriajalan nasional dengan 20.000 kendaraan/haridan tidak banyak kemacetan yang terjadi jadikondisi jalan saat ini masih mampumenanggung jumlah kendaraan yangmelewati jalan tersebut .
Perbandingan Kriteria Jalan Eksistingdengan Jalan Nasional
Kriteria Jalan Eksisting Jalan Nasional Ket.Jln eksisting
Lebar Jalan 4-6 meter 7 meter Survey
Kecepatan Kendaraan 46 km/jam 60 km/jamData Primer
/survvey
Perlengkapan Fasilitas
JalanTanpa Median
Median 10m
(rata) atau 1.5m
ditinggikan
Survey
Kapasitas 14.755 kend/hari>20.000
kend/hariSurvey
Lebar Bahu 1.5 meter 1.5 meter Survey
Analisa Biaya Operasional Kendaraan
Biaya operasional kendaraan (User Cost)dihitung berdasarkan penjumlahan 7 (tujuh)kategori sebagai variabel penentu , yangmeliputi (a) konsumsi bahan bakar, (b)konsumsi minyak pelumas, (c) konsumsi ban,(d) pemeliharaan, (e) depre-siasi, (f) bungamodal, (g) asuransi. Ketujuh katagori tersebutperhitungannya didasarkan pada kecepatankendaraan. Setelah penjumlahan ketujuhkatagori tersebut akan didapat User Costtiap 1 kendaraan/1000km.
Perhitungan User Cost untuk BOK Jalan
Eksisting dan Rencana
Setelah kecepatan kendaraan ruas jalan diketahui (Tabel 4.4) maka BOK bisadihitung berdasarkan harga dasar komponen Perhitungan BOK. Berikut adalahparameter dalam perhitungan Biaya Operasi Kendaraan (BOK):
Parameter :
• Kecepatan Eksisting : VEKSISTING LV = 46 km/jam V RENCANA = 60 km/jam
VEKSISTING HV = 40,57 km/jam
• Harga Kendaraan :
• Golongan I (SUV, MPV, Pickup)
• Golongan II A (Truck Kecil,Bus Kecil)
• Golongan II B (Truck Besar, Bus Besar)
• Upah Kerja (UMK Kabupaten Sampang 2014)
Kemudian setelah menentukan parameter untuk perhitungan BOK selanjutnya perluditetapkan harga-harga komponen dasar setiap golongan.
User Cost (Per hari)
Jenis KendaraanEksisting
(Rp/1000km)
Rencana
(Rp/1000km)
LV 2.568.381 2,533,045
HV 2.837.550 3.034.354
Konversi MC terhadap LV (AUTO)
Penambahan akibat adanya sepeda motor terhadap
auto
= ([0.18 x 12437/100]/ 2021) x 100% = 1,11%
= 2021 x (1,11/100) = 22,422
= 2021 + 22.422 = 2043.43 kend/hari
BOK Eksisting
BOK EKSISTING :
LV(AUTO) = (2.568.381/1000) x 23 x 2043,43 x 0,1 x 4
= Rp 48.284.422,44
HV = (2.662.904/1000) x 23 x 261 x 0,1 x 4
= Rp 6.394.165,09
Total BOKEKSISTING
= Rp 54.678.587,52 /hari x 365 hari
= Rp 19.957.869.013 / tahun
BOK Rencana
BOKRENCANA :
LV=(2.515.468/1000) x 23 x 2043,43 x 0,1 x 4
=Rp 47.289.681,53
HV=(3.023.389/1000) x 23 x 261 x 0,1 x 4
=Rp 7.259.761,67
Total BOKRENCANA = Rp 54.549.443,2/hari x 365 hari
= Rp 19.910.727.532 / tahun
Perhitungan Nilai Waktu Dasar
(1 + Suku bunga )n + nilai waktu dasar 1996
Suku bunga (i) Bank Indonesia = 7,5 %
Gol.I = 1 +7,5
100
18+ Rp 12.287
= Rp 45.165 jam/kendaraan
Gol.IIa = 1 +7,5
100
18+ Rp 12.287+ Rp 18.534
= Rp 68.127 jam/kendaraan
Nilai waktu dasar untuk kendaraan golongan I tahun 2014 yaitu Rp45.165 jam/kendaraan dan untuk golongan IIa sebesar Rp 68.127 jam/kendaraan.
Perhitungan Waktu Tempuh Kendaraan
Jenis
Kendaraan
Jarak
(L)
Kecepatan
(V)
Waktu Tempuh
(TT=l/v)
LV
HV
46 km/jam
41 km/jam
23 km
23 km
0,5 jam
0,56 jam
NW Eksisting-Gol.I (Passanger Car)
Peak hour = 4 jam
Peak hour factor (PHF) = 0,1
Jumlah gol 1 (LV) = 2043,43 smp/hari
Suku bunga (i) B.I = 7,5 % (www.bi.go.id;Mei2014)
K – Surabaya = 0.74
L = 23 km
Nilai waktu min = Rp 6000 Kend/jam (selain DKI)
Nilai waktu dasar 2014 = Rp 45.165 jam/kendaraan
Commercial trip = 100 %
TT = 0.5 jam
Gol.I = K x Nw dasar x TT x Jmlh Gol.I x jam sibukx Commercial trip
= 0,74 x Rp 45.165 x 0,5 x 2043,43 x 4 x 1
= Rp 136.590.249 / hari
NWEKSISTING - Gol.IIa (HV)
Peak hour = 4 jam
Peak hour factor (PHF) = 0,1
Jumlah gol 2a (HV) = 261 smp/hari
Suku bunga (i) Bank Indonesia= 7,5 % (www.bi.go.id;Mei2014)
K – Surabaya = 0.74
L = 23 km
Nilai waktu min = Rp 6000 Kend/jam (selain DKI)
Nilai waktu dasar 2014 = Rp 68.127 jam/kendaraan
Commercial trip = 100 %
TT = 0.56 jam
Gol.IIa = K x Nw dasar x TT x Jmlh Gol.IIa x jam sibuk x Commercial trip
= 0,74 x Rp 68.127 x 0,56 x 261 x 4 x 1
= Rp 29.525.531 / hari
NWRENCANA - Gol.I (PC)
Peak hour = 4 jam
Peak hour factor (PHF) = 0,1
Jumlah gol 1 (LV) = 2043,43 smp/hari
Suku bunga (i) B.I = 7,5 % (www.bi.go.id;Mei2014)
K – Surabaya = 0.74
L = 23 km
Nilai waktu min = Rp 6000 Kend/jam (selain DKI)
Nilai waktu dasar 2014 = Rp 45.165 jam/kendaraan
Commercial trip = 100 %
TT = 0.38 jam
Gol.I = K x Nw dasar x TT x Jmlh Gol.I x jam sibuk x Commercial trip
= 0,74 x Rp 45.165 x 0,38 x 2043,43 x 4 x 1
= Rp 104.719.191 / hari
NWRENCANA - Gol.IIa (HV)
Peak hour = 4 jam
Peak hour factor (PHF) = 0,1
Jumlah gol 1 (LV) = 261 smp/hari
Suku bunga (i) B.I = 7,5 % (www.bi.go.id;Mei2014)
K – Surabaya = 0.74
L = 23 km
Nilai waktu min = Rp 6000 Kend/jam (selain DKI)
Nilai waktu dasar 2014 = Rp 68.127 jam/kendaraan
Commercial trip = 100 %
TT = 0.38 jam
Gol.IIa = K x Nw dasar x TT x Jmlh Gol.I x jam sibuk x Commercial trip
= 0,74 x Rp 68.127 x 0,38 x 261 x 4 x 1
= Rp 20.175.779 / hari
• ∑NWEKSISTING = Rp 136.590.249 + Rp 29.525.531
= Rp 166.115.779/hari
• ∑NWRENCANA = Rp 104.719.191 + Rp 20.175.779
= Rp 124.894.970/hari
Saving/ tahun
Setelah melakukan perhitungan Biaya Operasional Kendaraan
dan Nilai Waktu maka langkah selanjutnya adalah menganalisa
saving yang didapat dari perhitungan tersebut.
∑EKSISTING = ∑BOKEKSISTING + ∑NWEKSISTING
= Rp 19.957.869.013 + Rp 166.115.779
= Rp 220.794.367
∑RENCANA= ∑BOKRENCANA + ∑NWRENCANA
= Rp 19.910.727.532 + Rp 124.894.970
= Rp 179.444.413
Saving = ∑EKSISTING - ∑RENCANA
= Rp 220,794,367 - Rp 179,444,413
= Rp 41.349.954 / hari
Saving/ tahun = Rp 41.349.954 / hari x 365 hari
= Rp 15,256,471,722.71 / tahun
Analisa Biaya Pembangunan
dan Perawatan BerkalaBiaya pembangunan didapat dari hasil perhitungan manualyang kemudian dijumlahkan dengan hasil biaya pemeliharaan/maintenance. Berikut hasil analisa dan tabel biaya(cost) untukpembangunan dan pemeliharaan berkala.
Biaya Pembangunan (Investasi)
= Rp 98,172,097,290
Biaya Perawatan Berkala/tahun
= Rp 4,525,047,562
Untuk lebih jelasnya tentang perhitungan biaya investasi(cost) dapat dilihat pada halaman lampiran.
BI Rate = 7.5% (http://www.bi.go.id/en/moneter/bi-rate/data/Default.aspx)
Inflasi = 9.3%(http://www.bps.go.id/aboutus.php?inflasi=1)
Analisa Ekonomi AkibatPertumbuhan Penduduk
Pada analisa ekonomi bab sebelumnya
ternyata proyek tersebut masih belum
layak secara ekonomi untuk direalisasikan
untuk mengetahui kapan waktu yang
tepat untuk merealisasikan proyek
tersebut.
Berikut data PDRB dan PresentasePertumbuhan Penduduk Kab.Madurawilayah Ketapang 2013 yang disajikandalam tabel berikut :
Analisa Kinerja Jalan Akibat
Pertumbuhan Kendaraan
Karena adanya pertumbuhan kendaraan
secara tidak langsung akan mengganggu
kinerja jalan eksisting, kapasitas / Derajat
Kejenuhan (DS) akan meningkat. Berikut
hasil analisa kinerja jalan akibat
pertumbuhan kendaraan.
Lalu lintas Harian Rata-rata
(LHR)
Untuk menghitung Lalu lintas Harian Rata-
rata diperlukan data volume lalu lintas yang
didapat dari hasil survey traffic counting
dengan lama pengamatan 24 jam. Dari
hasil LHR sebelumnya data jumlah
kendaraan harian rata-rata tersebut
kemudian diramalkan pertumbuhannya
dengan cara membandingkan dengan
faktor pertumbuhan penduduk (PDRB).
Pertumbuhan Kendaraan
Dari data sebelumnya ditahun 2014 dapat dilihatbahwa pada ruas jalan studi untuk kendaraangolongan IIb sama sekali tidak ada yang melewatidaerah tersebut berdasarkan hasil survey yangdilakukan surveyor. Kemudian untuk peramalanpertumbuhan kendaraan ditahun-tahun berikutnyadiramalkan akan ada beberapa pertumbuhankendaraan golongan IIb yang diasumsikan akanmelintasi daerah tersebut dengan tujuanmengembangkan perekonomian daerahtersebut.Berikut hasil analisa pertumbuhankendaraan yang berdampak pada meningkatnyanilai DS (Derajat Kejenuhan).
Peningkatan nilai DS
Dari tabel 4.15-4.16 sebelumnya didapat hasilpeningkatan kendaraan dan DS ditiap tahunkedepannya dan untuk perhitungan analisaekonomi akibat pertumbuhan pendudukdiambil hasil yang memenuhi kriteria jalannasional yaitu pada tahun ke-10 (2024).dengan data sebagai berikut :
Data LHR :
MC = 22077 kend/hari
LV = 3577 kend/hari
HV (Gol II a) = 290 kend/hari
(Gol II b) = 28 kend/hari
Nilai DS pada tahun 2024 adalah 1.22
Kecepatan Arus Bebas 2/2 UD
(FV)
Dengan cara yang sama melalui grafik
pada bab sebelumnya didapatkan
kecepatan actual untuk tiap jenis
kendaraan pada tahun ke-10. Berikut
merupakan nilai kecepatan ditahun 2024,
karena DS meningkat.
Kecepatan Kendaraan Ringan dan Berat
Ruas Ketapang - Bts.Kab.Pamekasan Tahun
ke-10
Analisa Penghematan Biaya Operasional
Kendaraan dan Nilai Waktu
Analisa penghematan BOK pada bab ini
dihitung berdasarkan pertumbuhan
penduduk pada tahun ke-10 yaitu pada
tahun 2024. Sama seperti sebelumnya untuk
mendapatkan hasil analisa perhitungan
BOK dengan tepat digunakan metode
kombinasi jasa marga dengan N.D lea.
Perhitungan BOK dan Nilai
Waktu
Perhitungan BOK dan Nilai Waktu ditahun 2014 dan
2024, dari BOK dan NW didapat nilai penghematan
dengan cara membandingkan antara keadaan
eksisting dengan keadaan rencana.
BOK = (User cost/1000) x Jarak x LHR x PHF x Peakhour
NW = K x Nw dasar x TT x Jumlah golongan kendaraan
x Peak Hour x Commercial trip
∑EKSISTING = ∑BOKEKSISTING + ∑NWEKSISTING
∑RENCANA = ∑BOKRENCANA + ∑NWRENCANA
Perhitungan Cost
AnalisaBenefit Cost Ratio (BCR)• Sebagai parameter penilaian secara ekonomi adalah
nilai BCR dari peningkatan jalan pada ruas JalanKetapang-Batas Kabupaten Pamekasan. PerhitunganBCR membanding antara benefit yang didapat daripenghematan BOK dan Nilai Waktu dengan cost yangdikeluarkan untuk peningkatan jalan. Dimana sebagaibahan analisa adalah user cost benefit danconstruction cost yang diekivalenkan dengan carapresent worth. Dengan cara ini semua biaya baik itupengeluaran ataupun pemasukan dikembalikansebagai biaya awal (present worth), dengan discountrates = 10% (bunga bank untuk sarana publik).
BCR = 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡
Biaya
BCR
Total Biaya (Cost) Jumlah Eksisting Jumlah Rencana Total saving (Benefit)
(Rupiah/Tahun) ∑BOK+∑NW ∑BOK+∑NW (Rupiah/Tahun)
a b c d e f=d-e g=f/c
2014 0 98,172,097,290.00Rp 80,590,131,703.76Rp 65,333,659,981.05Rp 15,256,471,722.71Rp 0.16
2024 10 143,583,110,834.88Rp 500,594,218,981.72Rp 352,746,530,170.03Rp 147,847,688,811.69Rp 1.03
n BCRtahun
• BCR 2014 = 0.16 < 1 …… Tidak Layak Secara Ekonomi
• BCR 2024 = 1.03 > 1 …… Layak Secara Ekonomi
Jadi untuk analisa ekonomi yang dilakukan saat ini ditahun 2014masih belum memenuhi kriteria kelayakan yang dianalisamenggunakan Metode Benefit Cost Ratio (BCR). Untukmendapatkan benefit yang sebanding dengan biaya pengeluaran(Cost) maka sebaiknya pekerjaan ini ditunda terlebih dahulu dandapat dilakukan ditahun ke-10 karena menurut studi yangdilakukan proyek ini baru akan mendapatkan benefit yang cukupbagus ditahun 2024.
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil daripenelitian ini adalah sebagai berikut:
Hasil analisa teknis menunjukkan bahwa kondisi jalan saat ini masih baik dantidak ada kemacetan yang berarti karena nilai DS juga rendah 0.35 selain ituperhitungan BCR kurang dari 1, yang berarti proyek peningkatan status jalan inimasih belum layak untuk dikerjakan saat ini.
Untuk meningkatkan status jalan pada suatu ruas jalan diperlukan beberapakriteria yang harus dipenuhi baik dari segi teknis maupun ekonomi. Pada jalanstudi ini hal-hal yang harus dilakukan agar status provinsi jalan tersebut dapatditingkatkan menjadi nasional perlu penyesuaian dengan ketentuan yang telahditetapkan pemerintah tentang jalan nasional seperti jumlah lalu lintas harianrata-rata, lebar jalan, kecepatan dll.
Hasil analisa ekonomi dari perubahan status jalan ini didapat nilai saving BOKdan Nilai Waktu sebesar Rp. 15.256.471.722 dimana nilai Cost sebesar Rp.98.172.097.290 sehingga menghasilkan nilai BCR ≤1, karena hasil BCR tidak layakmaka dilakukan uji peramalan lalu lintas dimana untuk 10 tahun kedepanmenunjukkan bahwa proyek peningkatan status jalan ini telah layak dari segiteknis DS > 0.75 dan segi ekonomi dengan nilai BCR ≥1 .
Saran
Saran yang dapat penulis rekomendasikan adalahmelakukan kajian ulang rencana pemerintahtentang peningkatan status jalan diruas JalanKetapang-Batas Kabupaten Pameksan, dan bilaperlu menunda pengerjaan proyek ini agar tidakterjadi kerugian dikedua belah pihak baikpenyelenggara maupun kontraktor yangbersangkutan selain itu akan lebih efisien jikaproyek dilakukan di waktu yang tepat.