81
1 TINJAUAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN RUMAH PROYEK PERUMAHAN SUKUN PT. ABC TUGAS AKHIR Oleh : Nabila Novia Satyari 123141914111018 PENDIDIKAN VOKASI BIDANG KEAHLIAN AKUNTANSI TERAPAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

Tugas Akhir Nabil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skripsi ilmu politik

Citation preview

Page 1: Tugas Akhir Nabil

1

TINJAUAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN RUMAH

PROYEK PERUMAHAN SUKUN PT. ABC

TUGAS AKHIR

Oleh :

Nabila Novia Satyari

123141914111018

PENDIDIKAN VOKASI

BIDANG KEAHLIAN AKUNTANSI TERAPAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: Tugas Akhir Nabil

2

TINJAUAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN RUMAH

PROYEK PERUMAHAN SUKUN PT. ABC

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Program Diploma III Akuntansi

Oleh :

Nabila Novia Satyari

123141914111018

PENDIDIKAN VOKASI

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

BIDANG KEAHLIAN AKUNTANSI TERAPAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 3: Tugas Akhir Nabil

i

Page 4: Tugas Akhir Nabil

ii

Page 5: Tugas Akhir Nabil

iii

Page 6: Tugas Akhir Nabil

iv

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan

tugas akhir ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli

Madya Program Diploma III Akuntansi Terapan di Program Pendidikan Vokasi

Universitas Brawijaya dengan judul Tinjauan Perhitungan Harga Pokok

Penjualan Rumah Proyek Perumahan Sukun PT. ABC.

Penulis pada kesempatan ini ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak – pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung baik dalam bentuk dukungan, do’a maupun bimbingan yang telah

diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Moch. Munir, MS selaku Ketua Program Pendidikan

Vokasi Universitas Brawijaya.

2. Dr. Ir. Agoes Soeprijanto, MS selaku Pembantu Dekan 1 Program

Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya.

3. Susenohaji, SE, Ak, MSi selaku Ketua Bidang Keahlian Akuntansi

Terapan serta Dosen Pembimbing On The Job Training dan Tugas

Akhir yang telah membimbing dalam penulisan Tugas Akhir ini.

4. Suyono, SE, Ak, CA selaku Pembimbing Perusahaan yang telah

banyak memberikan saran dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Kedua orang tua penulis, Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa

dan dukungannya baik moril maupun materi.

6. Saudaraku tersayang Reny, Lita, dan Nadia yang selalu memberikan

semangat, motivasi, serta dukungan dalam penyusunan Tugas Akhir

ini.

7. Semua Dosen Pengajar Akuntansi Terapan yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis.

8. Direktur utama dan semua staf-staf PT. ABC, yang telah membantu

memberikan informasi dalam menyusun Tugas Akhir.

9. Seseorang yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang, tawa,

canda, semangat, dorongan dan juga doa’nya untuk penulis. Zeinendyo

Anging, terimakasih atas nasihat yang diberikan, terimakasih telah

menjadi teman, sahabat, kakak, dan pacar yang selalu memberikan

dukungan membangun saat penulis sedang jatuh sekalipun,

terimakasih tetap selalu ada dan sabar menghadapi penulis

bagaimanapun keadaannya.

10. Sahabat-sahabat tercinta saya Rizky Azizia, Rita Novikartikasari, Ade

Noorlita, Nandia Samlistya, Mona Triana, Risca Dwi Jayanti, Putri

Dewi, Sekly Bestyantari yang selalu memberikan semangat, support,

motivasi dan berbagai informasi yang bermanfaat.

Page 7: Tugas Akhir Nabil

v

11. Teman-teman SGR-27G Rany Nurmalasari, Rahayu Hosniyati, Intan

Widyaningrum, Aesty Arievia, Agustina, dan Maya Puspito

terimakasih atas segala semangat kalian untuk penulis, terimakasih

atas segala kebersamaan kita yang tak akan terlupakan, untuk segala

cerita, canda, serta tawa yang telah kalian berikan.

12. Teman-teman senasib, sepenanggungan, dan seperjuanganku seluruh

keluarga besar Akuntansi Vokasi angkatan 2012 yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu. Terimakasih karena kalian telah

menjadi teman-teman yang baik selama perkuliahan, teman-teman

yang kocak sehingga membuat masa-masa kuliah menjadi berwarna

dan bermakna. Sukses selalu untuk kalian semua.

13. Semua pihak–pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih belum

sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna

meningkatkan mutu dari penulisan tugas akhir ini. penulis juga berharap tugas

akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Malang, 9 Mei 2015

Penulis

Page 8: Tugas Akhir Nabil

vi

ABSTRAK

Tinjauan Perhitungan Harga Pokok Penjualan Rumah

Proyek Perumahan Sukun PT. ABC

Oleh :

Nabila Novia Satyari

123141914111018

Salah satu kota di provinsi Jawa Timur khususnya kota Malang yang tiap

tahunnya mengalami peningkatan jumlah mahasiswa. Tentunya hal ini

menimbulkan dampak yang cukup besar bagi pertumbuhan perekonomian kota

Malang salah satunya dapat dilihat pada bidang properti. Studi kasus ini

dilaksanakan pada PT. ABC yang bergerak di bidang general contractor dan

khususnya developer. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

perusahaan melakukan perhitungan harga pokok penjualan rumah untuk tipe

36/66, tipe 40/72, dan 45/84 pada proyek Perumahan Sukun. Studi kasus ini

menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data sekunder yang

diperoleh langsung dari perusahaan. Teknik pengumpulan data menggunakan

metode observasi, wawancara, dan kerja praktik.

Adapun hasil dari studi kasus ini adalah : pertama, perusahaan telah

menerapkan perhitungan harga pokok produksi rumah berdasarkan unsur biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Kedua,

dalam menentukan harga pokok penjualan, perusahaan menambahkan harga

pokok produksi rumah dengan harga pokok tanah sesuai dengan luas tanah

masing-masing tipe rumah yang diproduksi. Ketiga, margin laba kotor yang

diperoleh perusahaan untuk rumah tipe 36/66 sebesar 126% untuk rumah tipe

40/72 sebesar 135% dan untuk rumah tipe 45/84 sebesar 158%. Dari ketiga tipe

tersebut penyumbang laba kotor terbesar terdapat pada rumah tipe 45/84.

Kata kunci : Harga Pokok Penjualan, Harga Pokok Produksi, Biaya

Page 9: Tugas Akhir Nabil

vii

ABSTRACT

Overview Calculation of Cost of Goods Sold Houses

Housing project Sukun PT. ABC

Oleh :

Nabila Novia Satyari

123141914111018

One city in the province of East Java town of Malang particularly

annually increasing number of students. Obviously this is a pretty big impact for

economic growth in the city of Malang one of which can be seen in the property

sector. This case study conducted at PT. ABC is engaged in the general

contractor and in particular developer. This case study aims to determine how the

company conducts calculation of the cost of home sales for 36/66 type, type 40/72,

and 45/84 on Sukun Housing project. This case study using qualitative methods

using secondary data obtained directly from the company. Data collection

technique used observation, interview, and work practices.

The results of this case study are: first, the company has implemented the

calculation of cost of production house based element of the cost of materials,

direct labor costs, and factory overhead costs. Second, in determining the cost of

goods sold, the company added the cost of production house with a base price of

land in accordance with a land area of each type of manufactured homes. Thirdly,

gross profit margin from the company to house type 36/66 by 126% for houses of

135% type 40/72 and 45/84 for the house type of 158%. Of the three types is the

largest contributor to gross profit are on the house type 45/84.

Keywords : Cost of Sales, Cost of Production, Costs

Page 10: Tugas Akhir Nabil

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................ 5

1.3 Batasan Masalah ................................................................................. 5

1.4 Maksud dan Tujuan Tugas Akhir ...................................................... 6

1.5 Kegunaan Laporan Tugas Akhir ......................................................... 6

1.6 Metodologi Laporan Tugas Akhir ...................................................... 7

1.7 Sistematika Penulisan ......................................................................... 8

1.8 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ........................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 10

2.1 Akuntansi Biaya .................................................................................. 10

2.1.1 Definisi Akuntansi Biaya ........................................................... 10

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya ............................................................ 11

2.2 Biaya ................................................................................................... 11

2.2.1 Definisi Biaya ............................................................................ 11

2.2.2 Klasifikasi Biaya ........................................................................ 13

Page 11: Tugas Akhir Nabil

ix

2.3 Harga ................................................................................................... 16

2.3.1 Pengertian Harga ........................................................................ 16

2.3.2 Pengertian Harga Jual ................................................................ 17

2.3.3 Penetapan Harga Jual ................................................................. 18

2.3.4 Langkah-langkah Dalam Penetapan Harga Jual ........................ 19

2.3.5 Tujuan Penetapan Harga Jual ..................................................... 20

2.3.6 Metode Penetapan Harga Jual .................................................... 21

2.4 Harga Pokok Penjualan ....................................................................... 23

2.4.1 Pengertian Harga Pokok Penjualan ............................................ 25

2.5 Metode-metode Harga Pokok Penjualan ............................................ 26

2.6 Sistem Harga Pokok ............................................................................ 28

2.7 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi .................................... 29

2.8 Tahapan Perhitungan HPP Perusahaan Developer ............................. 32

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................. 34

3.1 Sejarah Perusahaan ............................................................................. 34

3.2 Lokasi Perusahaan .............................................................................. 35

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................... 36

3.4 Aktivitas Bisnis Perusahaan ................................................................ 39

3.5 Pengelompokkan Biaya ...................................................................... 40

3.6 Perhitungan HPP Tanah ...................................................................... 41

3.7 Perhitungan Harga Pokok Produksi .................................................... 42

3.7.1 Rumah Tipe 36/66...................................................................... 42

3.7.2 Rumah Tipe 40/72...................................................................... 46

3.7.3 Rumah Tipe 45/84...................................................................... 49

3.8 Perhitungan Harga Pokok Penjualan .................................................. 52

3.8.1 Rumah Tipe 36/66...................................................................... 53

3.8.2 Rumah Tipe 40/70...................................................................... 53

3.8.3 Rumah Tipe 45/84...................................................................... 53

3.9 Perhitungan Laba Kotor Per Unit ....................................................... 53

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 55

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 55

5.2 Saran .................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 57

LAMPIRAN ....................................................................................................... 58

Page 12: Tugas Akhir Nabil

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahapan Harga Pokok Penjualan ...................................................... 32

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. ABC ............................................................ 36

Page 13: Tugas Akhir Nabil

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tipe Rumah Yang Diproduksi .............................................................. 42

Tabel 3.2 Harga Pokok Produksi Rumah Tipe 36/66 ........................................... 42

Tabel 3.3 Total Biaya Material Rumah Tipe 36/66 .............................................. 43

Tabel 3.4 Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Rumah Tipe 36/66 ..................... 45

Tabel 3.5 Total Biaya Overhead Pabrik Rumah Tipe 36/66 ................................. 45

Tabel 3.6 Harga Pokok Produksi Rumah Tipe 40/72 ........................................... 46

Tabel 3.7 Total Biaya Material Rumah Tipe 40/72 .............................................. 46

Tabel 3.8 Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Rumah Tipe 40/72 ..................... 48

Tabel 3.9 Total Biaya Overhead Pabrik Rumah Tipe 40/72 ................................. 48

Tabel 3.10 Harga Pokok Produksi Rumah Tipe 45/84 ......................................... 49

Tabel 3.11 Total Biaya Material Rumah Tipe 45/84 ............................................ 49

Tabel 3.12 Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Rumah Tipe 45/84 ................... 51

Tabel 3.13 Total Biaya Overhead Pabrik Rumah Tipe 45/84 ............................... 52

Tabel 3.14 Laba Kotor Per Unit ............................................................................ 54

Page 14: Tugas Akhir Nabil

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 PT. ABC Site Plan Perumahan Sukun .......................................... 58

Lampiran 2 PT. ABC Site Plan Rumah Tipe 36/6 .......................................... 59

Lampiran 3 PT. ABC Site Plan Rumah Tipe 40/72 ........................................ 60

Lampiran 4 PT. ABC Site Plan Rumah Tipe 45/84 ......................................... 61

Lampiran 5 PT. ABC Harga Pokok Produksi Rumah Tipe 36/66 ................... 62

Lampiran 6 PT. ABC Harga Pokok Produksi Rumah Tipe 40/72 ................... 64

Lampiran 7 PT. ABC Harga Pokok Produksi Rumah Tipe 45/84 ................... 66

Page 15: Tugas Akhir Nabil

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara yang padat akan penduduknya.

Hal itu disebabkan karena tingkat kelahiran yang mengakibatkan

bertambahnya jumlah penduduk Indonesia setiap tahunnya. Beberapa tahun

terakhir ini kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal cukup meningkat,

karena mempunyai fungsi yang penting bagi masyarakat untuk kelangsungan

hidup setiap individu. Kota malang merupakan salah satu kota pendidikan di

provinsi Jawa Timur. Hal itu menyebabkan banyaknya masyarakat dari luar

kota ataupun luar provinsi yang menempuh pendidikan di kota Malang.

Dengan bertambahnya jumlah masyarakat dari luar kota Malang maka

berdampak pada kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal. Selain itu letak

kota Malang yang berdekatan dengan kota wisata Batu menjadikan kota

Malang sangat prospek untuk menjadi pilihan berinvestasi. Dengan demikian

prospek bidang usaha properti di kota Malang sangat berpotensi.

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang

properti tersebut, maka persaingan yang bergerak di bidang properti ini

semakin ketat. Dan pada umumnya perusahaan didirikan untuk beroperasi

secara terus menerus. Tujuan ini bukanlah merupakan sesuatu yang terjadi

secara kebetulan, karena keberhasilan hanya dapat terjadi jika semua tahap-

tahap kegiatan yang akan dilakukan harus direncanakan secara seksama dan

Page 16: Tugas Akhir Nabil

2

teliti serta terperinci oleh mereka yang bertanggung jawab terhadap kegiatan

perusahaan.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang usaha properti adalah

PT. ABC. PT. ABC berlokasi di area ruko Soekarno Hatta kota Malang.

Perusahaan ini bergerak di bidang general contractor dan developer. Target

pasar PT. ABC adalah masyarakat menengah keatas.

Untuk dapat terus bertahan dan maju dalam persaingan suatu

perusahaan harus menciptakan perbedaan-perbedaan yang lebih baik dari

produk yang ditawarkan oleh pesaing perusahaan baik dalam harga, kualitas

produk, pelayanan yang diberikan kepada konsumen, maupun dalam strategi

pemasaran.

Perlunya strategi harga dalam perusahaan akan mempengaruhi tingkat

penjualan produk yang dihasilkan. Strategi harga yang ditawarkan

perusahaan sebaiknya tidak hanya memperhatikan harga namun perlu

memperhatikan faktor-faktor diluar harga yang memperngaruhi jumlah

permintaan, situasi pasar global, perilaku konsumen, siklus kehidupan

produk, dll, sehinga strategi penetapan harga ini dapat terarah, efektif dan

sesuai dengan tujuan perusahaan atas produk yang dihasilkan. Strategi harga

yang diterapkan pada PT. ABC sendiri yaitu harga jual yang ditetapkan

perusahaan sudah termasuk biaya sertifikat rumah, biaya ijin mendirikan

bangunan, biaya PLN 1300 w, biaya PDAM, dan juga lebih bermain dengan

diskon.

Harga adalah salah satu variabel bauran pemasaran yang penting bagi

perusahaan. Perusahaan melakukan penetapan harga untuk membedakan

Page 17: Tugas Akhir Nabil

3

penawarannya dari pesaing. Sedangkan bagi konsumen, harga merupakan

segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk

memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dan barang

beserta pelayanan dari suatu produk.

Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang

mengolah informasi biaya sedemikian rupa sehingga manajemen dapat

mendeteksi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang

dari biaya standar yang ditentukan. Biaya standar adalah biaya yang

ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya

dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai

kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-

faktor lain tertentu. Pada PT. ABC, biaya standar digunakan dalam

penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Dimana RAB berfungsi

sebagai acuan perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi dan

perhitungan HPP.

Pada dasarnya akuntansi biaya bertujuan untuk menyediakan

akuntansi biaya bagi manajemen yang akan dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam mengelola perusahaan. Agar akuntansi biaya dapat

mencapai tujuan tersebut, setiap biaya yang terjadi di dalam perusahaan harus

dicatat dan digolongkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan penentuan

harga pokok penjualan secara teliti, pengendalian biaya, dan analisa biaya.

Apabila terdapat kesalahan dalam penentuan harga pokok penjualan, maka

tentunya hal tersebut akan mempengaruhi harga jual produk yang

Page 18: Tugas Akhir Nabil

4

bersangkutan dan pada akhirnya juga akan mempengaruhi tingkat penjualan

produk dan laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

Pada sektor properti harga jual untuk produk yang dihasilkan biasanya

ditentukan oleh harga pokok bangunan yang ditambah dengan harga pokok

tanah dan ditambah dengan suatu presentasi laba tertentu yang diinginkan

oleh perusahaan. Jika harga pokok terlalu tinggi atau terlalu rendah, hal ini

akan mempengaruhi laba rugi perusahaan, sehingga besar resikonya jika

perusahaan tidak teliti dalam memperhitungkan harga pokok suatu bangunan.

Perusahaan didirikan dengan orientasi memperoleh laba yang

maksimal. Agar dapat bertahan dalam persaingan maka perlu ditetapkan

kebijakan-kebijakan dalam menciptakan strategi untuk merebut pasar. Salah

satu cara adalah dengan menekan harga pokok penjualan tanpa mengurangi

mutu atau kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini dapat dilakukan dengan

cara menghitung dan mengalokasikan harga pokok penjualan tersebut secara

layak dan tepat.

Harga pokok penjualan merupakan salah satu informasi penting yang

digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, perencanaan laba,

pengendalian biaya, penyusunan, anggaran dan sebagainya. Oleh sebab itu,

perhitungan harga pokok penjualan yang tepat menjadi sangat penting.

Kesalahan dalam perhitungan harga pokok penjualan dapat memberikan

pengaruh terhadap keputusan yang diambil pihak manajemen.

Kesalahan dalam perhitungan harga pokok penjualan menyebabkan

harga pokok penjualan menjadi terlalu tinggi atau rendah. Jika harga pokok

penjualan terlalu tinggi dan digunakan sebagai dasar harga jual produk akan

Page 19: Tugas Akhir Nabil

5

mengakibatkan barang tidak laku dijual karena tidak mampu bersaing

dipasaran. Dan sebaliknya, jika perhitungan harga pokok penjualan terlalu

rendah akan dapat merugikan perusahaan. Kesalahan dalam perhitungan

harga pokok penjualan juga akan berpengaruh pada target pasar PT. ABC itu

sendiri. Jika harga pokok penjualan terlalu tinggi dan digunakan sebagai

dasar penentuan harga jual akan mempengaruhi target pasar perusahaan yaitu

masyarakat menengah keatas untuk membeli produk perusahaan.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas masalah

perhitungan penetapan harga pokok penjualan rumah proyek Perumahan

Sukun pada PT. ABC sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil judul

Tinjauan Perhitungan Harga Pokok Penjualan Rumah Proyek

Perumahan Sukun pada PT. ABC.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka penulis mencoba

mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perhitungan harga pokok penjualan rumah proyek

Perumahan Sukun pada PT. ABC ?

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan saat mengerjakan tugas akhir lebih terfokus, maka

observasi tugas akhir ini di batasi dalam hal :

1. Perhitungan harga pokok penjualan rumah proyek Perumahan Sukun

untuk tipe 36/66, tipe 40/72, dan tipe 45/84.

Page 20: Tugas Akhir Nabil

6

1.4 Maksud dan Tujuan Tugas Akhir

Maksud dilaksanakan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sistem

informasi akuntansi perusahaan yang selama ini berjalan, dengan melihat

aktivitas penjualan khususnya dalam perhitungan harga pokok yang

dilakukan oleh PT. ABC sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian

sidang Diploma III Program Pendidikan Vokasi Bidang Keahlian Akuntansi

Terapan Universitas Brawijaya.

Sesuai dengan masalah yang teridentifikasi di atas, maka tujuan

penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis perhitungan harga pokok penjualan

rumah proyek Perumahan Sukun pada PT. ABC.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis laba kotor setiap unit rumah proyek

Perumahan Sukun pada PT. ABC.

1.5 Kegunaan Laporan Tugas Akhir

Penulisan Laporan Tugas Akhir yang dilakukan melalui tinjauan

perusahaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi perusahaan, metode harga pokok penjualan ini diharapkan dapat

digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan

guna mencapai laba perusahaan untuk mengadakan peningkatan dan

perbaikan dari segala bidang dan juga bermanfaat untuk kelancaran

aktivitas perusahaan guna menunjang kemajuan perusahaan.

2. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis

khusunya dalam mengenai perhitungan harga pokok penjualan pada

perusahaan properti. Serta menambah pengetahuan dan pengalaman

Page 21: Tugas Akhir Nabil

7

penulis dengan cara membandingkan teori yang sudah diterima selama

masa kuliah dengan kenyataan yang dihadapi dalam dunia kerja.

3. Bagi pembaca, diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan juga dapat bermanfaat

bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan tidak menutup kemungkinan

sebagai dasar penelitian lebih lanjut di bidang ini.

1.6 Metodologi Laporan Tugas Akhir

Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang menganalisis tentang

gambaran kondisi perusahaan berdasarkan fakta yang ada untuk dianalisis

berdasarkan teori sehingga pada akhirnya mendapatkan sebuah kesimpulan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan

Penelitian langsung pada perusahaan untuk memperoleh data dan

informasi yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini penulis melakukan

kegiatan yang meliputi pengenalan akan kegiatan usahanya dan

pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah yang menjadi

pokok bahasan dalam Laporan Tugas Akhir. Adapun teknik yang

digunakan adalah sebagai berikut :

a. Observasi (Observation)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung pada

objek perusahaan yang akan diteliti melalui pengamatan dan

pencatatan yang diperoleh kebenarannya.

Page 22: Tugas Akhir Nabil

8

b. Wawancara (Interview)

Yaitu mengadakan wawancara secara langsung dengan pimpinan

dan karyawan perusahaan yang bersangkutan mengenai hal-hal

yang berhubungan dengan bidang yang diteliti dalam penyusunan

Laporan Tugas Akhir ini.

c. Kerja Praktik

Yaitu peninjauan secara langsung ke perusahaan yang menjadi

objek pengamatan selama waktu yang ditentukan.

2. Penelitian Kepustakaan

Yaitu penulis melakukan studi kepustakaan dengan membaca,

mempelajari dari buku-buku referensi yang ada hubungannya dengan

penulisan tugas akhir ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Agar lebih mudah untuk dibaca dan dimengerti, maka penulis

membuat sistematika penulisan pada Tugas Akhir ini. Adapun sistematika

penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan mengenai latar belakang, identifikasi

masalah, maksud dan tujuan tugas akhir, kegunaan laporan tugas akhir,

metodologi laporan tugas akhir, sistematika penulisan, dan lokasi & waktu

kerja praktek.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang pengenalan tentang akuntansi

biaya, tujuan akuntansi biaya, biaya, klasifikasi biaya, harga, penetapan

Page 23: Tugas Akhir Nabil

9

harga, langkah-langkah penetapan harga, tujuan penetapan harga, metode

penetapan harga, harga pokok penjualan, metode harga pokok penjualan,

sistem harga perusahaan, metode pengumpulan harga pokok produksi, dan

tahapan perhitungan HPP perusahaan developer.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis menguraikan gambaran umum perusahaan,

pengelompokkan biaya pada PT. ABC, perhitungan harga pokok tanah,

perhitungan harga pokok bangunan, perhitungan harga pokok penjualan

rumah, dan perhitungan laba kotor per unit.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang menguraikan mengenai kesimpulan

yang penulis ambil dari pembahasan pada bab-bab yang diharapkan dapat

bermanfaat bagi pemecahan masalah tersebut.

1.8 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik

Untuk memperoleh data dan informasi dalam penyusunan Laporan

Tugas Akhir ini, penulis mengadakan kerja praktik disebuah perusahaan yang

bergerak dibidang usaha properti bernama PT. ABC yang berlokasi di area

Ruko Soekarno Hatta, Malang. Waktu kerja praktik ini dilakukan terhitung

sejak 2 Februari 2015 sampai dengan 28 Februari 2015.

Page 24: Tugas Akhir Nabil

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya merupakan perangkat yang dibutuhkan

manajemen untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki

kualitas, meningkatkan efesiensi serta membuat keputusan-keputusan yang

bersifat rutin maupun yang bersifat strategis. Berkaitan dengan hal tersebut,

akuntansi biaya dapat membantu manajemen dalam memilih sistem dan

prosedur dari alternatif yang terbaik, guna dapat menaikkan pendapatan

maupun menurunkan biaya.

2.1.1 Definisi Akuntansi Biaya

Menurut Mulyadi (2010:7) Akuntansi Biaya adalah :

“Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,

dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan

cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.”

Sedangkan menurut Bustami dan Nurela (2013:4) Akuntansi biaya

adalah :

“Akuntansi biaya adalah bidang ilmu akuntansi yang mempelajari

bagaimana cara mencatat, mengukur dan pelaporan informasi biaya yang

digunakan. Disamping itu akuntansi biaya juga membahas tentang

penentuan harga pokok produksi dari suatu produk yang diproduksi dan

dijual kepada pemesan maupun untuk pasar, serta untuk persedian produk

yang dijual.”

Page 25: Tugas Akhir Nabil

11

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya

merupakan salah satu cabang yang mencatat, menghitung, menganalisa,

mengawasi dan melaporkan kepada manajemen mengenai informasi biaya

dan produksi. Laporan biaya ini juga disajikan untuk membantu

pengambilan keputusan.

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya

Menurut Mulyadi (2010:7) menyatakan bahwa :

“Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok : penentuan cost produk,

pengendalian biaya dan pengambilan keputusan.

Maka secara garis besar tujuan akuntansi biaya adalah membantu

manajemen dalam memberikan informasi yang memadai mengenai harga

pokok juga sebagai alat pengendalian biaya serta pengambilan keputusan

yang diperlukan.

2.2 Biaya

2.2.1 Definisi Biaya

Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, baik

manufaktur maupun jasa. Umumnya macam biaya yang terjadi dan cara

klasifikasi biaya tergantung pada tipe organisasinya. Istilah biaya umumnya

digunakan untuk pengorbanan manfaat ekonomis untuk memperoleh jasa

yang tidak dapat dikapitalisir nilainya.

Informasi biaya sangat penting dalam membuat perencanaan,

pengendalian, penetapan harga, efisiensi penggunaan sumber daya, dan

bahkan evaluasi tentang lini produk yang paling menguntungkan. Untuk itu

manajemen harus mempunyai informasi yang lengkap mengenai

perusahaan terutama dalam informasi biaya. Jumlah biaya juga diperlukan

Page 26: Tugas Akhir Nabil

12

untuk memantau dukungan berbagai fungsi dalam bisnis termasuk operasi

personalia, pemasaran, dan departemen akuntansi.

Menurut Mulyadi (2010:8) menyatakan bahwa pengertian dalam

arti luas adalah :

“Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan yang akan terjadi untuk

tujuan tertentu.”

Menurut Bustami dan Nurela (2013:7) menyatakan bahwa :

“Biaya atau cost adalah pengorbanan ekonomis yang diukur dalam satuan

uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai

tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa pakainya dan digolongkan

sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca.”

Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2009:47) menyatakan

bahwa :

“Biaya adalah asset kas atau nonkas yang dikorbankan untuk barang dan

jasa yang diharapkan keuntungannya bagi perusahaan pada masa sekarang

atau masa yang akan datang.”

Tidak semua pengorbanan sumber ekonomi disebut dengan istilah

biaya. Istilah lain yang digunakan untuk menggambarkan pengorbanan

sumber ekonomi, baik yang sudah terjadi maupun yang secara potesial akan

terjadi adalah kos atau rugi. Berdasarkan definisi diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa biaya mempunyai 4 unsur pokok, yaitu :

1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi

2. Diukur dalam satuan uang

3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi

4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu

Page 27: Tugas Akhir Nabil

13

2.2.2 Klasifikasi Biaya

Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam

cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang

hendak dicapai dengan penggolongan tersebut.

Menurut Mulyadi (2010:13) biaya dapat digolongkan sebagai

berikut :

1. Objek pengeluarannya

2. Fungsi pokok dalam perusahaan

3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perilaku volume biaya

5. Jangka waktu manfaatnya

Adapun penjelasan dari penggolongan biaya diatas adalah sebagai

berikut :

1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluarannya

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran

merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek

pengeluarannya adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang

berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.

2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan

Biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu :

a. Biaya Produksi

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku

menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contonya adalah

biaya depresiasi mesin dan equipment, biaya bahan baku, biaya

Page 28: Tugas Akhir Nabil

14

bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian-

bagian, baik yang langsung maupun tidak langsung berhubungan

dengan proses produksi.

b. Biaya Pemasaran

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan

pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi,

biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji

karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran,

biaya contoh (sample).

c. Biaya Administrasi dan Umum

Merupakan biaya-biaya yang mengkoordinasi kegiatan produksi

dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji

karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, dan bagian

hubungan masyarakat, biaya pemerikasaan akuntan, dan biaya

photocopy.

3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya Dengan Sesuatu

Yang Dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen.

Dalam hubungannya dengan sesuatu dibiayai, biaya dapat digolongkan

menjadi dua golongan, yaitu :

a. Biaya langsung (direct cost)

Adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah

karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung

terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Page 29: Tugas Akhir Nabil

15

b. Biaya tidak langsung (indirect cost)

Adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu

yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan

produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau

biaya overhead pabrik (factory overhead cost).

4. Penggolongan Biaya Menurut Perilaku Biaya Dalam

Hubungannya Dengan Perubahan Volume Aktivitas

Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya

dapat digolongkan menjadi :

a. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah

sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya

variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

b. Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding

dengan perubahan voleme kegiatan. Biaya semi variabel

mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

c. Biaya semi tetap adalah biaya yang tetap untuk tingkat kegiatan

tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume

produksi tertentu.

d. Biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah totalnya tetap dalam

kaisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji

direktur produksi.

5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Pemanfaatnya

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi

manjadi dua, yaitu :

Page 30: Tugas Akhir Nabil

16

a. Pengeluaran modal (capital expenditures)

Merupakan biaya yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu

periode akuntansi (satu tahun kalender).

b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures)

Merupakan biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode

akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

2.3 Harga

2.3.1 Pengertian Harga

Menurut Swasta (2005:52) pada bidang ekonomi, harga, dan

faedah merupakan istilah–istilah yang berhubungan. Faedah adalah atribut

suatu barang yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan nilai adalah

uangkapan secara kuantitatif tentang kekuatan barang untuk dapat menarik

barang lain dalam pertukaran. Tetapi perekonomian kita bukan sistem

barter, maka untuk mengadakan atau untuk mengukur nilai suatu barang

kita menggunakan uang, dan istilah yang dipakai adalah harga. Jadi harga

adalah nilai yang dinyatakan dalam rupiah.

Biasanya penjual menetapkan harga berdasarkan suatu kombinasi

barang secara fisik ditambah beberapa jasa lain serta keuntungan yang

memuaskan. Memang sulit untuk mendefinisikan harga. Pada sebuah mobil

misalnya, harga yang ditetapkan termasuk pula harga radio, kaset, atau alat

pendingin udara dan sebagainya. Tetapi dalam keadaan lain harga dapat

didefinisikan sebagai jumlah yang dibayarkan oleh pembeli. Menurut

Swasta (2005:52) secara singkat harga dapat dikatakan bahwa :

Page 31: Tugas Akhir Nabil

17

“Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin)

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang

beserta pelayanannya”.

Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009:67) berpendapat

bahwa :

“harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Mungkin harga adalah

elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur

produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak

waktu.”

Harga merupakan satu-satunya bauran pemasaran yang

memberikan pendapatan bagi perusahaan, harga seringkali digunakan

sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan

manfaat yang dirasakan suatu barang atau jasa. Untuk menetapkan tingkat

harga biasanya perusahaan melakukan percobaan terhadap pasarnya.

Pengujian tersebut untuk mengetahui apakah pasar menerima atau menolak

harga yang ditetapkan oleh perusahaan. Keputusan tentang penetapan harga

tersebut perlu diintegrasikan dengan keputusan tentang produk. Hal ini

disebabkan karena harga merupakan bagian dari penawaran sebuah produk.

2.3.2 Pengertian Harga Jual

Menurut Hansen dan Mowen (2006:633) mendefinisikan sebagai

berikut :

“Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha

kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau

diserahkan”.

Page 32: Tugas Akhir Nabil

18

Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2008:439) berpendapat

bahwa :

“Harga jual adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau

jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat,

karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah

sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu

barang atau jasa ditambah dengan presentase laba yang diinginkan

perusahaan. Karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh

perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen

adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang

terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk

suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada

konsumen.

2.3.3 Penetapan Harga Jual

Salah satu keputusan sulit yang dihadapi suatu perusahaan adalah

menetapkan harga. Meskipun cara penetapan harga yang mungkin dipakai

sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan atas biaya, persaingan,

permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor-faktor tersebut

berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan.

Menurut Kotler (2009:75) menerangkan bahwa :

“Perusahaan harus menetapkan harga pada saat pertama kali mereka

mengembangkan produk baru, ketika perusahaan mengenalkan produk

regulernya ke saluran distribusi atau wilayah geografis baru, dan ketika

perusahaan memasukkan penawaran pekerjaan kontrak baru. Perusahaan

Page 33: Tugas Akhir Nabil

19

harus memutuskan dimana memposisikan produknya berdasrkan kualitas

dan harga.”

Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai cara.

Pada perusahaan-perusahaan kecil harga biasanya ditetapkan oleh

manajemen puncak bukan oleh bagian pemasaran. Sedangkan pada

perusahaan-perusahaan besar penetapan harga biasanya ditangani oleh

manajer divisi dan lini produk. Bahkan disini manajemen puncak juga

menetapkan tujuan dan kebijakan umum penetapan harga serta memberikan

persetujuan atas usulan harga dari manajemen dibawahnya.

Harga memainkan bagian yang sangat penting dalam bauran

pemasaran jasa, karena penetapan harga memberikan penghasilan bagi

bisnis. Keputusan-keputusan penetapan harga sangat signifikan dalam

menentukan nilai bagi pelanggan dan memainkan peran penting dalam

pembentukan citra bagi perusahaan tersebut.

2.3.4 Langkah-langkah Dalam Penetapan Harga Jual

Menurut Buchory & Saladin (2010:160) langkah-langkah dalam

penetapan harga jual bagi perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Menyelesaikan tujuan penetapan harga

b. Menentukan permintaan (determinant demand)

c. Memperkirakan biaya

d. Menganalisa biaya, harga, dan tawaran pesaing

e. Memilih metode penetapan harga

f. Memilih harga akhir

Page 34: Tugas Akhir Nabil

20

2.3.5 Tujuan Penetapan Harga Jual

Menurut Kotler (2009:76) ada lima tujuan utama penetapan harga.

Tujuan-tujuan tersebut yaitu :

1. Kemampuan Bertahan

Perusahaan mengejar kemampuan bertahan sebagai tujuan utama

mereka jika mereka mengalami kelebihan kapasitas, persaingan ketat,

atau keinginan konsumen yang berubah.

2. Laba Saat Ini Maksimum

Banyak perusahaan berusaha menetapkan harga yang akan

memaksimalkan laba saat ini. Mereka memperkirakan permintaan dan

biaya yang berasosiasi dengan harga alternatif dan memilih harga yang

menghasilkan laba saat ini, arus kas, atau tingkat pengembalian atas

investasi maksimum.

3. Pangsa Pasar Maksimum

Beberapa perusahaan ingin memaksimalkan pangsa pasar mereka,

mereka percaya bahwa semakin tinggi volume penjualan, biaya unit

akan semakin rendah dan laba jangka panjang akan semakin tinggi.

Mereka menetapkan harga terendah, mengasumsikan pasar sensitive

terhadap harga.

4. Pemerahan Pasar Maksimum

Perusahaan mengungkapkan teknologi baru yang menetapkan harga

tinggi untuk memaksimalkan pasar. Pada penetapan harga ini

perusahaan mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya tetapi

nantinya harga akan turun mengikuti jaman.

Page 35: Tugas Akhir Nabil

21

5. Kepemimpinan Kualitas Produk

Perusahaan mungkin berusaha menjadi pemimpin kualitas produk di

pasar, banyak merek berusaha menjadi “kemewahan terjangkau”.

Produk atau jasa yang ditentukan karakternya oleh tingkat kualitas

anggapan, selera, dan status yang tinggi dengan harga yang cukup

tinggi agar tidak berada diluar jangkauan konsumen.

Apapun tujuan khususnya, bisnis menggunakan harga sebagai alat

strategis akan menghasilkan lebih banyak laba dibandingkan bisnis yang

hanya membiarkan biaya atau pasar menentukan penetapan harga mereka.

2.3.6 Metode Penetapan Harga Jual

Menurut Swasta (2000:54-56) ada beberapa metode penetapan

harga :

1. Metode Penetapan Harga Berdasarkan Biaya

a. Cost-Plus Pricing

Penjual atau produsen menetapkan harga jual untuk satu unit

barang yang besarnya sama dengan jumlah biaya per unit ditambah

dengan suatu jumlah tertentu untuk menutup laba yang diinginkan

(disebut margin) pada unit tersebut, formulanya dapat dilihat

berikut ini :

Biaya Total + Margin = Harga Jual

b. Mark-up Pricing Method

Variasi lain dari metode cost-plus adalah mark-up pricing method

yang banyak dipakai oleh para pedagang. Pedagang yang membeli

Page 36: Tugas Akhir Nabil

22

barang-barang dagangan akan menentukan harga jualnya setelah

menambah harga beli dengan sejumlah mark-up.

Harga Beli + Mark-up = Harga Jual

Mark-up merupakan kelebihan harga jual diatas harga belinya.

Keuntungan bisa diperoleh dari sebagian mark-up tersebut. Jadi,

mark-up terdiri dari laba yang diinginkan ditambah dengan biaya

marketing.

2. Metode Penetapan Harga Dalam Hubungannya Dengan Pasar

a. Penetapan harga sama dengan harga pesaing

b. Penetapan harga di bawah harga pesaing

c. Penetapan harga di atas harga pesaing

3. Metode Penetapan Harga Berdasarkan Keseimbangan Permintaan

dan Penawaran

Metode penetapan harga yang berdasarkan keseimbangan

permintaan dan penawaran dan permintaan adalah penetapan analisis

marjinal. Analisis marjinal yaitu analisis informasi dengan cara menguji

hasil nilai tambah ketika suatu variable meningkat akibat meningkatnya

variable lain.

4. Metode Penetapan Harga Permintaan

Metode penetapan harga ini adalah dengan analisis “Break

Event Point” yang dapat dilihat dalam formula berikutini :

Kontribusi per unit pada overhead dapat diartikan sebagai

kelebihan harga jual per unit atas biaya variabel rata-rata yang dipakai

Page 37: Tugas Akhir Nabil

23

untuk menutup biaya tetap. Jadi, kontribusi per unit produk pada

overhead ini dapat diperoleh dengan menggunakan formula, sebagai

berikut :

Kontribusi per unit produk pada overhead = harga jual per

unit – biaya variabel rata.

2.4 Harga Pokok Penjualan

Harga pokok dikenal dengan nama singkatnya “HPP” adalah salah

satu komponen dari laporan laba rugi, yang menjadi perhatian manajemen

perusahaan dalam mengendalikan operasional perusahaan.

Bila berbicara mengenai HPP, maka kita temukan 3 macam harga

pokok yaitu:

1. Harga Pokok Persediaan

2. Harga Pokok Produksi

3. Harga Pokok Penjualan

Ketiganya adalah komponen yang saling terkait namun bila kita

mendengar perkataan HPP, maka kita harus konsen mana yang

dimaksudkan. Permasalahan itu timbul karena perbedaan kebutuhan

masing-masing tingkat manajemen. Manajer bagian pembelian (purchase

manager) lebih fokus pada harga pokok persediaan, manajer produksi

(production manager) atau manajer operasional (operation manager) lebih

fokus pada harga pokok produksi. Manajemen tingkat puncak tentunya

akan lebih cenderung fokus pada harga pokok penjualan.

Komponen yang paling besar dalam operasional perusahaan pada

perusahaan dagang maupun perusahaan industri adalah persediaan. Karena

Page 38: Tugas Akhir Nabil

24

harga pokok persediaan adalah bagian dari persediaan yang telah

digunakan, jadi perhatian lebih besar ditujukan pada harga pokok

persediaan cukup beralasan. Namun hal itu tidak cukup bagi manajer

operasional karena komponen biaya produksi baik biaya tenaga kerja

langsung maupun biaya overhead pabrik juga merupakan komponen

penting yang berada dalam ruang lingkup tugasnya. Karena itu manajer

produksi dan manajer operasional pada perusahaan industri akan fokus

pada harga pokok produksi yaitu harga pokok persediaan ditambah biaya

produksi. Perusahaan jasa tidak memiliki kedua komponen tersebut

sehingga pada perusahaan jasa jelas hanya harga pokok yang terdiri dari

biaya-biaya operasional.

Walaupun harga pokok adalah bagian dari laporan laba rugi namun

laporan harga pokok juga dilaporkan secara terpisah. Bentuk laporan harga

pokok disesuaikan dengan kebutuhan manajemen dan metode akuntansi

yang dipilih. Metode pepertual inventory adalah metode yang banyak

digunakan pada system akuntansi komputer namun masih banyak akuntan

yang masih familiar dengan metode phisikal inventory. Metode phisikal

inventory semakin ditinggalkan karena sistem akuntansi komputer dengan

metode pepertual dapat memberikan informasi setiap saat tanpa harus

menunggu perhitungan fisik persediaan bahkan dapat menampilkan hasil

perhitungan harga pokok untuk suatu produk yang akan diproduksi. Dengan

demikian diperoleh laporan harga pokok dalam bentuk rencana dan laporan

harga pokok realisasi. Biaya merupakan suatu elemen yang sangat

berpengaruh dalam sistem akuntansi biaya maupun akuntansi manajemen.

Page 39: Tugas Akhir Nabil

25

Dimana informasi tentang biaya yang berhubungan dengan suatu proses

produksi sangat diperlukan dalam penentukan harga pokok. Apabila tidak

ada informasi biaya atau klasifikasi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan,

perusahaan tidak akan bisa menetapkan harga pokok dengan tepat. Jadi

biaya dan harga pokok memiliki suatu hubungan yang terikat, karena biaya

merupakan elemen yang penting dalam perhitungan harga pokok.

2.4.1 Pengertian Harga Pokok Penjualan

Definisi harga pokok penjualan menurut Carter dan Usry

(2002:72), yang diterjemahkan oleh Krista adalah sebagai berikut :

“Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan

dari barang yang dijual”

Ada dua manfaat harga pokok penjualan seperti dikemukakan oleh

Carter dan Usry (2002:72) dalam bukunya Cost Accounting yang

diterjemahkan oleh Krista (2002:72), yaitu :

1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual

2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga

jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba,

sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan

akan diperoleh kerugian.

Menurut Mulyadi (2005:70) harga pokok penjualan merupakan

harga perolehan dari barang yang dijual oleh perusahaan, yang dihitung

dengan cara sebagai berikut :

Contoh perhitungan harga pokok penjualan dari perusahaan :

Page 40: Tugas Akhir Nabil

26

Persediaan awal, 1 Jan x x

Ditambah : Biaya Produksi x x

(bahan langsung yang digunakan,

Tenaga kerja langsung, overhead)

Harga pokok yang tersedia untuk dijual x x

Dikurangi : Persediaan akhir, 31 Des x x

Harga Pokok Penjualan x x

Sedangkan menurut Jusup (2001:104), harga pokok penjualan

adalah sebagai berikut :

“Harga pokok penjualan merupakan persediaan awal ditambah dengan

harga pokok barang yang dibeli sama dengan harga pokok barang yang

tersedia dijual, dan harga pokok barang yang tersedia dijual dikurangi

persediaan akhir sama dengan harga pokok penjualan”

2.5 Metode – Metode Harga Pokok Penjualan

Menurut Bustami dan Nurlela (2007:48) mengenai penentuan

harga pokok adalah bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu

produk atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara

memasukkan seluruh biaya variabel saja.

Menurut Mulyadi (2005:17-22) dalam menentukan unsur-unsur

biaya ke cost produksi terdapat dua pendekatan :

1. Full Costing

Full costing merupakan penentukan harga pokok produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok

produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel

Page 41: Tugas Akhir Nabil

27

maupun tetap. Dengan demikian harga pokok produksi menurut

metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :

Biaya Bahan Baku x x

Biaya Tenaga Kerja Langsung x x

Biaya Overhead Pabrik Variable x x

Biaya Overhead Pabrik Tetap x x

Harga Pokok Produksi x x

2. Variable Costing

Variable costing merupakan penentuan harga pokok produksi yang

hanya memperhitungkan biaya produksi yang berlaku variabel ke

dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variable. Dengan

demikian harga pokok produksi menurut metode variable costing

terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :

Biaya Bahan Baku x x

Biaya Tenaga Kerja Langsung x x

Biaya Overhead Pabrik Variable x x

Harga Pokok Produksi x x

3. Activity Based Costing

Menurut Mursyidi (2008:25) klasifikasi biaya ini dihubungkan dengan

jenis kegiatan yang menimbulkan biaya. Hal ini sangat diperlukan

dalam rangka perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity based

costing). Dalam satu jalur produksi terdapat beberapa aktivitas

misalnya : persiapan produksi, pemotongan, peleburan, pencetakan,

Page 42: Tugas Akhir Nabil

28

perakitan, penyelesaian, pengepakan, dan pengapaian, maka jenis –

jenis biaya akan diklasifikasikan berdasarkan aktivitas tersebut.

Menurut Horngren, Foster, dan Datar (2000:140) bahwa :

“Activity Based Costing (ABC) system refine costing systems by

focusing on individual activities asthe fundamental cost object. An

activity is an event, task or unit of work with a specified puspose: for

example; design product, setting of machines, and distributing

product. ABC system calculate the cost of individual activities and

assign cost to cost object such as product and service on the basic of

the activities undertaken to produce each product each product or

service.”

2.6 Sistem Harga Pokok

Harga pokok merupakan akumulasi biaya yang telah

diklasifikasikan, dalam perhitungannya berbeda antara perusahaan

manufaktur, perdagangan, perusahaan jasa, dan perusahaan developer.

1. Pada perusahaan manufaktur, perhitungan harga pokok penjualan

terdiri dari harga pokok pabrik ditambah dengan persediaan awal

barang jadi dikurangi dengan persediaan akhir barang jadi. Sedangkan

perhitungan harga pokok pabrik terdiri dari pemakaian bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

2. Untuk perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan manufaktur,

dimana harga pokok penjualan adalah merupakan perhitungan dari

nilai persediaan awal ditambah dengan nilai pembelian dikurangi

dengan nilai persediaan akhir.

3. Harga pokok diperlukan juga oleh perusahaan jasa seperti halnya

perusahaan manufaktur. Namun perbedaan yang sangat mencolok

Page 43: Tugas Akhir Nabil

29

antara perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa adalah hal

penggunaan bahan baku dimana pada perusahaan jasa tidak tergantung

pada bahan baku. Kalaupun terjadi penggunaan bahan baku jumlahnya

tidak material.

4. Untuk perusahaan developer, perhitungan harga pokok penjualan

terdiri dari harga pokok bangunan ditambah dengan harga pokok

tanah. Sedangkan perhitungan harga pokok bangunan terdiri dari

pemakaian biaya bahan baku, biaya tenaga kerja lansung, dan biaya

overhead pabrik.

2.7 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Penentuan harga pokok produksi sangat ditentukan oleh cara

produksi. Secara garis besar cara memproduksi produk dapat dibagi

menjadi dua macam, yaitu :

a. Produk atas Dasar Pesanan (Job Order Cost)

Menurut Mulyadi, yang dimaksud dengan harga pokok pesanan

adalah sebagai berikut :

“Merupakan metode pengumpulan biaya produk, dimana dalam

metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu

dan harga pokok produks per satuan dihitung dengan cara membagi

total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan

produk dalam pesanan yang bersangkutan”.

Siklus kegiatan perusahaan developer dimulai dengan

pengolahan bahan baku dan berakhir dengan penyerahan produk jadi

kepada user. Dalam perusahaan tesebut, siklus akuntansi biaya dimulai

dengan pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam

proses produksi, dilanjutkan dengan proses pencatatan biaya tenaga

Page 44: Tugas Akhir Nabil

30

kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untk

produksi, serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produksi.

Akuntansi biaya dalam perusahaan developer ini bertujuan untuk

menyajikan informasi harga pokok produksi per satuan produk jadi.

Karakteristik dalam metode pengumpulan harga pokok

produksi berdasarkan pesanan dalah sebagai berikut :

1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan

spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga

pokok produksinya secara individual.

2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya

dengan produk menjadi dua kelompok berikut ini : biaya produksi

langsung dan biaya produksi tidak langsung.

3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku da biaya

tenaga kerja langsung sedangkan biaya produksi tidak langsung

disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.

4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok

produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya

terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam

harga pokok pesanan berdasarkan yang ditentukan di muka.

5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai

diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang

dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk

yang dihasilkan.

Page 45: Tugas Akhir Nabil

31

Manfaat informasi harga pokok produksi berdasarkan pesanan

adalah sebagai berikut :

1. Menentukan harga jual yang dibebankan kepada pemesan.

2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.

3. Memantau realisasi biaya produksi.

4. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan.

5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam

proses yang disajikan dalam neraca.

b. Produk atas Dasar Proses (Process Costing)

Setiap produk atas dasar proses (process costing) digunakan

dalam perusahaan yang memproduksi satu jenis produk dalam jumlah

besar dalam jangka panjang. Dalam metode ini, biaya produksi

dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan

biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya

produksi dalam proses tertentu, selama periode tertentu, dengan jumlah

satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka

waktu yang bersangkutan.

Karakteristik dalam metode pengumpulan harga pokok

produksi berdasarkan proses adalah sebagai berikut :

1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.

2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.

3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah

produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka

waktu tertentu.

Page 46: Tugas Akhir Nabil

32

Manfaat informasi harga pokok produksi berdasarkan proses

adalah sebagai berikut :

1. Menentukan harga jual produk.

2. Memantau realisasi biaya produksi.

3. Menghitung laba atau rugi periodic.

4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam

proses yang disajikan dalam neraca.

2.8 Tahapan Perhitungan Harga Pokok Penjualan Perusahaan Developer

Gambar 2.1 Tahapan Harga Pokok Penjualan

Berdasarkan gambar 2.1 dapat dilihat bahwa perusahaan dalam

menghitung harga pokok penjualan diawali dengan pembelian bahan baku,

dilanjutkan dengan pencatatan biaya yang berhubungan dengan proses

Pembelian Bahan

Biaya Tenaga Kerja

Langsung

Biaya Bahan Baku Biaya Overhead

Pabrik

Pengumpulan Biaya

Produksi

Penentuan Harga

Pokok Produksi

HPP Tanah

Penentuan Harga

Pokok Penjualan

Page 47: Tugas Akhir Nabil

33

produksi sampai dengan dihasilkannya produk jadi diantaranya yaitu biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Selanjutnya biaya-biaya tersebut dikumpulkan dan digunakan untuk

menentukan harga pokok produksi yang selanjutnya ditambah dengan harga

pokok penjualan tanah yang kemudian akan membentuk harga pokok

penjualan produk yang dihasilkan perusahaan.

Page 48: Tugas Akhir Nabil

34

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Perusahaan

PT. ABC merupakan badan usaha milik swasta yang didirikan pada

tahun 2010. PT. ABC pertama kali didirikan pada tanggal 8 Juli 2010

berdasarkan akta pendirian Nomor 12 dan mengalami perubahan pada

tanggal 21 November 2012 dengan Akta Notaris Nomor 7 dan disahkan

oleh Menteri Kehakiman dengan SK No. C-630.HT.0301 pada tanggal 25

Maret 2002.

Pemilik perseroan ini adalah seorang wiraswasta, selain menjadi

pemilik dia juga sebagai Direktur Utama PT. ABC.

Tujuan didirikan PT. ABC sendiri adalah untuk ikut serta

melaksanakan program pemerintah dalam pembangunan ekonomi nasional

dengan cara membina dan mengembangkan perusahaan atas dasar prinsip-

prinsip ekonomi yang sehat dan rasional. Semula PT. ABC ini masih dalam

bentuk CV, tetapi pada akhir tahun 2012 terjadi perubahan struktur

perusahaan yang dari awal berbentuk badan Commanditaire Vennootschap

(CV) ke Perseroan Terbatas (PT).

PT. ABC bergerak dalam bidang usaha general contractor dan

developer, sejauh ini PT. ABC sudah menjalankan berbagai proyek

diantaranya rumah Candi Agung, Kost-kostan Sigura-gura, Balai Arjosari

Page 49: Tugas Akhir Nabil

35

dan proyek yang sedang berjalan yaitu Perumahan Sukun dan Perumanan di

Jogogrand.

Adapun visi dan misi PT. ABC adalah sebagai berikut :

Visi

Menjadi spesialis dalam jasa kontraktor dan penciptaan

pemukiman yang indah, sehat, harmonis, dan berkualitas untuk berbagai

segmentasi pasar.

Misi

1) Membangun kawasan pemukiman yang indah, sehat, harmonis untuk

berbagai segmentasi pasar.

2) Memberikan dukungan dan partisipasi aktif dalam merealisasikan

program pemerintah dalam hal tempat tinggal yang layak huni untuk

masyarakat Indonesia khusunya di kawasan kota Malang.

3) Menjadi perusahaan yang terdepan, berkembang, bermanfaat dalam

percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

3.2 Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan merupakan aspek yang menunjang keberhasilan

suatu perusahaan karena dengan pemilihan lokasi perusahaan yang tepat,

kegiatan perusahaan diharapkan dapat berjalan dengan lancar. Pemilihan

lokasi perusahaan yang strategis akan membuat perusahaan mudah dikenal

oleh masyarakat, sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi roda

perekonomian perusahaan.

PT. ABC pada awal pendiriannya di tahun 2010, berkedudukan di

komplek Ruko Ocean Garden Soekarno Hatta, kemudian pada bulan Januari

Page 50: Tugas Akhir Nabil

36

tahun 2015 berpindah tempat di area Ruko Taman Niaga Soekarno Hatta,

Malang.

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu kerangka hubungan tanggung

jawab dan wewenang dari bagian-bagian organisasi dalam mencapai

tujuannya. Pada struktur tersebut ditunjukkan hubungan antara bawahan dan

pimpinan serta pimpinan dan bawahan. Pada PT. ABC ini, bagian-bagiannya

yang dikoordinasi dalam satu kesatuan yang dipimpin oleh pimpinan

perusahaan dimana pendiri perusahaan ini sekaligus menjabat sebagai

Direktur Utama. Hal tersebut mendorong perusahaan memperkuat karyawan

dengan jumlah 8 orang dan pekerja lapangan sejumlah 50 orang. Adapun

struktur organisasi PT. ABC terdiri dari :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. ABC

Job Description

Demi kelancaran operasional PT. ABC, perlu adanya struktur

organisasi yang secara tegas, wewenang, dan tanggung jawab tentang

masing-masing bagian dalam perusahaan, merupakan salah satu syarat yang

Komisaris / Direktur

Marketing

Teknik

Keuangan I

Admin Legal

Keuangan

Logistik

Page 51: Tugas Akhir Nabil

37

harus dipenuhi. Dalam tugas akhir ini penulis menguraikan tugass-tugas

setiap bagian yang ada di PT. ABC dimana penulis melakukan penelitian.

a. Direktur

Direktur mempunyai tanggung jawab penuh terhadap segala

kegiatan perusahaan kepada para pemegang saham dalam rapat umum

pemegang saham. Tugas dan tanggung jawab direktur adalah sebagai

berikut :

- Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya dengan baik

untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan

tujuannya dan selalu mengindahkan peraturan-peraturan yang ada.

- Mewakili perseroan didalam dan diluar tentang semua hal dan

segala kejadian yang mengikat perseroan dengan pihak lain.

- Melakukan koordinasi dengan seluruh manager dan kepala bagian

yang ada.

- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerjasama, meningkatkan

kualitas sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan.

- Memeriksa dan mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan oleh

bawahannya dan menilai prestasi dan potensi karyawannya.

- Memberikan otoritas atau persetujuan mengenai pengeluaran

penerimaan uang yang sesuai dengan hasil rapat umum pemegang

saham.

- Mempertanggung jawaban hasil usaha dan kegiatan perusahaan

dalam rapat umum pemegang saham.

- Mempertanggung jawabkan semua kewajiban perusahaan.

Page 52: Tugas Akhir Nabil

38

b. Marketing

- Mempunyai hak dan wewenang dalam memasarkan hasil-hasil

produksi dalam hal ini memasarkan rumah.

- Menyusun program dan strategi pemasaran, baik jangka pendek

maupun jangka panjang sesuai dengan kebijakan yang ditentukan

oleh perusahaan.

c. Bagian Keuangan

- Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pencatatan semua

data keuangan yang terdapat dalam perusahaan.

- Bertanggung jawab terhadap pengawasan biaya-biaya proyek

dengan menyusun suatu anggaran.

- Bertanggung jawab terhadap bukti-bukti dan faktur penyusunan

laporan keuangan.

- Mengenai semua urusan yang berhubugan dengan pajak

- Menyusun laporan keuangan

d. Admin Legal

- Menjaga dan mengupdate informasi administrasi.

- Mempersiapkan arrangement meeting detail, absensi staff, serta

melakukan hal-hal yang berhubungan dengan surat menyurat.

- Mengurus surat-surat perizinan mendirikan rumah atau bangunan

dan lain-lain

- Melayani user dalam proses pembelian rumah secara kredit dengan

pihak bank.

- Bertanggung jawab atas arsip-arsip user.

Page 53: Tugas Akhir Nabil

39

e. Teknik

- Mengatur dan melaksanakan proses pembangunan mulai dari

bahan baku sampai bangunan jadi.

- Membuat rekomendasi tentang kebutuhan bahan dan membuat

laporan tentang pemakaian bahan.

- Bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan kerja dan

mengawasi buruh.

f. Logistik

- Mempelajari spesifikasi material dan jadwal penggunaan material.

- Memantau keluar masuknya bahan material.

- Melakukan pengadaan material sesuai jadwal.

3.4 Aktivitas Bisnis Perusahaan

PT. ABC adalah perusahaan yang lebih khusus bergerak pada

bidang developer atau pembangunan perumahan, selain itu PT. ABC juga

melayani jasa kontraktor lainnya. Perumahan-perumahan yang telah

dibangun pada umumnya dapat diterima oleh masyarakat menengah, karena

rumah yang dibangun rata-rata tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil

dengan harga yang terjangkau.

Adapun tipe-tipe rumah yang dibangun oleh PT. ABC diantaranya

tipe 36/66, 40/72, dan tipe 45/86. Sistem penjualan yang dilakukan oleh

perusahaan adalah penjualan tunai dan penjualan kredit. Masyarakat selaku

konsumen diberikan sistem pembayaran melalui kredit pembayaran rakyat

(KPR) yang bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN). Kredit

perumahan ini dapat dicicil dengan bunga pinjaman yang relative rendah.

Page 54: Tugas Akhir Nabil

40

3.5 Pengelompokkan Biaya

PT. ABC dalam mengelompokkan biaya produksi terdiri dari biaya

langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dapat

dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan. Sedangkan

biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah

ke objek biaya yang bersangkutan.

Biaya-biaya yang terjadi pada PT. ABC diatas lalu digolongkan

menjadi tiga bagian, yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

dan biaya overhead pabrik yang berperilaku tetap maupun variabel,

sehingga membentuk harga pokok produksi (HPP).

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikorbankan dalam rangka

untuk memperoleh barang yang digunakan dalam proses produksi. Yang

temasuk biaya bahan baku dalam pembangunan rumah proyek Perumahan

Sukun adalah biaya pemakaian material. Material yang digunakan pada

proses produksi antara lain yaitu semen, kapur, pasir, fly ass, besi, bendrat,

paku, dll. Biaya tenaga kerja langsung adalah upah dari semua tenaga kerja

langsung yang secara fisik baik yang menggunakan tangan maupun mesin

ikut dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk atau barang

jadi. Dan yang termasuk biaya tenaga kerja langsung adalah biaya upah

tukang dan biaya pekerja. Sedangkan biaya overhead pabrik adalah biaya

produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung atau bisa

dikatakan biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang tidak langsung

terhadap produk. Biaya overhead pabrik yang dihitung oleh perusahaan

adalah biaya gaji mandor, biaya borongan listrik, biaya galvalum, borongan

Page 55: Tugas Akhir Nabil

41

plafon, biaya lisplank, biaya lis gibs, biaya pemasangan listrik, dan biaya

pemasangan PDAM.

3.6 Perhitungan HPP Tanah

Dalam perusahaan developer perhitungan HPP tanah tidak dihitung

bersama dengan harga pokok bangunan namun dihitung secara terpisah.

Perhitungan HPP tanah adalah sebagai berikut :

Harga Beli Tanah per M2 Rp. 300.000,-

Harga Perolehan Tanah Rp. 2.995.200.000,-

Luas Tanah Total 9.984 M2

Luas Fasum 3.175 M2

Luas Tanah Efektif 6.809 M2

HPP Tanah Per M2 = Harga Perolehan Tanah : Luas Tanah Efektif

= Rp. 2.995.200.000,- : 6.809 M2

= Rp. 439.888,- per M2

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa perusahaan dalam

menghitung harga pokok tanah diawali dengan menghitung luas tanah

efektif yang dimiliki perusahaan untuk proses produksi, dimana luas tanah

efektif diperoleh dari total luas tanah keseluruhan dikurangi dengan luas

fasum. Selanjutnya untuk menghitung harga pokok tanah dengan cara total

harga beli tanah keseluruhan dibagi luas tanah efektif yang dimiliki

perusahaan, maka akan diperoleh harga pokok penjualan tanah per m2

sebesar Rp. 439.888,-. Kemudian dalam menentukan harga pokok tanah per

unit dengan cara harga pokok tanah per M2 dikalikan dengan luas tanah

masing-masing tipe rumah yang diproduksi.

Page 56: Tugas Akhir Nabil

42

3.7 Perhitungan Harga Pokok Produksi Rumah

Di dalam mengalokasikan total biaya produksi tersebut ke masing-

masing tipe rumah dilakukan perusahaan dengan cara menambahkan total

biaya produksi langsung maupun biaya biaya produksi tidak langsung.

Kemudian hasilnya dibagi dengan luas bangunan dari masing-masing tipe

rumah yang dihasilkan.

Untuk lebih jelas berikut disajikan tipe rumah yang dihasilkan dan

pengalokasian biaya produksi oleh perusahaan pada tabel V.1 Berikut :

Tabel 3.1 Tipe Rumah yang Diproduksi PT. ABC

Tipe Rumah Jumlah

Luas Bangunan

(M2)

Luas Tanah

(M2)

Harga Jual

(Rp)

36/66 36 66 207.000.000

40/72 40 72 229.000.000

45/84 45 84 282.000.000 Sumber : PT. ABC

Berdasarkan pada tabel 3.1 maka perusahaan menentukan harga

pokok rumah per unit untuk masing-masing tipe yang diproduksi terlihat

pada tabel-tabel berikut:

3.7.1 Rumah Tipe 36/66

Tabel 3.2 Harga Pokok Tipe 36/66 PT. ABC

Jenis Biaya Total Biaya (Rp)

HPP Tanah

29.032.608

Biaya Bahan Baku

- Pemakaian Material

44.325.200

Biaya Tenaga Kerja Langsung 12.600.000

Biaya Overhead pabrik 5.766.000

Harga Pokok Produksi 62.691.200

Harga Pokok Produksi Per M2

1.741.422 Sumber : Data Olahan

Page 57: Tugas Akhir Nabil

43

Berdasarkan tabel 3.2 diketahui bahwa total harga pokok produksi

untuk rumah tipe 36/66 sebesar Rp. 62.691.200,- sehingga menghasilkan

harga pokok produksi per M2 sebesar Rp. 1.741.422,-.

Dari data diatas penulis sajikan rincian pengalokasian biaya

produksi untuk rumah tipe 36/66 sebagai berikut :

Tabel 3.3 Biaya Pemakaian Material Rumah Tipe 36/66 PT.XXX

No Material Volume Satuan Harga

(Rp)

Total

(Rp)

1 Semen 95,5 Zak 54.000 5.157.000

2 Kapur 514 Zak 3.000 1.542.000

3 Fly ass 36 Zak 11.000 396.000

4 Besi ø 6 30 Lonjor 17.000 510.000

5 Besi ø 8 65 Lonjor 33.000 2.145.000

6 Bendrat 21,5 Kg 16.000 344.000

7 Paku 2,5” 8 Kg 16.000 128.000

8 Papan 31 Lembar 8.500 263.000

9 Kayu 4/6 62 Lonjor 8.500 527.000

10 Bambu 5 Lonjor 20.000 100.000

11 Benang 2 Buah 6.000 12.000

12 Bata merah 15000 Biji 470 7.050.000

13 Pasir pasang 30,42 M3 70.000 2.129.400

14 Pasir cor 4,52 M3

165.000 745.800

15 Batu belah 7,59 M3

85.000 645.150

16 Coral/tinsla 1,6 M3

185.000 296.000

17 Keramik 40/40 33 Duz 44.000 1.452.000

18 Keramik 30/30 12 Duz 49.000 588.000

19 Keramik 20/25 3 Duz 47.000 141.000

20 Keramik 20/20 3 Duz 44.000 132.000

21 Semen putih 20 Kg 90.000 1.800.000

22 Lem rajawali 13 Buah 11.000 143.000

23 Kalsium 2 Zak 38.000 76.000

24 Kapi 2 Buah 4.000 8.000

25 Kuas 2,5” 3 Buah 17.000 51.000

26 Kuas 4” 3 Buah 26.000 78.000

27 Cat luar 2 Galon 195.000 390.000

28 Cat dalam 2,5 Galon 88.000 220.000

29 Cat plafond 1 Gallon 88.000 88.000

30 Cat genteng 2,5 Gallon 149.000 372.500

31 Woodfiller 1 Kg 21.000 21.000

32 Aqua politer 1 Kg 60.600 60.600

33 Pipa 1/2” 2 Lonjor 23.600 47.200

34 Pipa 2 1/2” 2 Lonjor 50.200 100.400

Page 58: Tugas Akhir Nabil

44

35 Pipa 3” 2 Lonjor 58.300 116.600

36 Knee 1/2" 6 Buah 2.500 15.000

37 Scock 1/2" 1 Buah 2.500 2.500

38 Knee drat 1/2” 2 Buah 5.000 10.000

39 Kran 1 Buah 100.000 100.000

40 Lem pvc 2 Buah 6.000 12.000

41 Tba 1 Buah 3.000 3.000

42 Kloset 1 Buah 749.000 749.000

43 Selot 4 Sett 135.000 540.000

44 Ensel pintu 4 Sett 27.500 110.000

45 Ensel jendela 5 Sett 15.000 75.000

46 Grendel jendela 5 Sett 25.000 125.000

47 Sikutan 5 Sett 15.000 75.000

48 Kaleng cor 1 Buah 8.500 8.500

49 Shika board 18 Lembar 39.000 702.000

50 Lisplank 6 Lembar 20.000 120.000

51 Avour lantai 1 Buah 25.000 25.500

52 Avour bak mandi 1 Buah 15.000 15.000

53 Beton bis 60 3 Buah 62.500 187.500

54 Genteng beton 600 Buah 3.800 2.280.000

55 Wuwung tengah 26 Nuah 4.000 104.000

56 Wuwung samping 30 Buah 4.000 120.000

57 Baut galvalume 1 Pack 160.000 160.000

58 Dinaboll 8 Buah 1.100 8.800

59 Galvalume C 25 Lonjor 57.000 1.425.000

60 Reng galvalume 45 Lonjor 29.000 1.305.000

61 Hollow 25 Lonjor 13.750 343.750

62 Wall angle 25 Lonjor 7.000 175.000

63 Skrup kuning 1 Pack 60.000 60.000

64 Skrup hitam 1 Pack 38.000 38.000

65 Compound 1 Zak 60.000 60.000

66 Perban 1 Buah 10.000 10.000

67 Pintu utama 1 Buah 700.000 700.000

68 Pintu panil 3 Buah 400.000 1.200.000

69 Daun jendela 5 Buah 275.000 1.375.000

70 Pintu pvc 1 Buah 210.000 210.000

71 Kusen kayu 1 Lusin 4.000.000

Total Material 44.325.000

Sumber : PT. ABC

Berdasarkan tabel 3.3 diketahui bahwa total biaya bahan baku yang

digunakan dalam proses produksi untuk rumah tipe 36/66 sebesar

Rp. 44.325.200,-.

Page 59: Tugas Akhir Nabil

45

Tabel 3.4 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rumah Tipe 36/66 PT.XXX

No Keterangan Total Biaya

(Rp)

1 Upah Kerja

- Upah Tukang 5.850.000

- Upah Pekerja 6.750.000

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung 12.600.000

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 3.4 diatas diketahui biaya upah kerja yang terdiri

dari upah tukang sebesar Rp. 5.850.000,- dan upah pekerja sebesar Rp.

6.750.000,- sehingga total biaya tenaga kerja langsung sebesar

Rp. 12.600.000,-.

Tabel 3.5 Biaya Overhead Pabrik Rumah Tipe 36/66 PT. ABC

No Keterangan Total Biaya

(Rp)

1 Gaji Mandor 900.000

2 Upah Borongan Listrik 900.000

3 Upah Borongan Galvalume 688.000

4 Upah Borongan Plafon 630.000

5 Upah Borongan Lipslang 270.000

6 Upah Borongan Lisgibs 378.000

7 Biaya Pemasangan Listrik 1.000.000

8 Biaya Pemasangan PDAM 1.000.000

Total Biaya Overhead Pabrik 5.766.000

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa total biaya overhead

pabrik sebesar Rp. 5.766.000,- yang terdiri dari biaya gaji mandor sebesar

Rp. 900.000,- upah borongan listrik sebesar Rp. 900.000,- upah borongan

galvalume sebesar Rp. 688.000,- upah borongan plafon sebesar Rp. 630.000,-

upah borongan lipslang Rp. 270.000,- upah borongan lisgibs sebesar Rp.

378.000,- biaya pemasangan listrik sebesar Rp. 1.000.000,- dan biaya

pemasangn PDAM sebesar Rp. 1.000.000,-

Page 60: Tugas Akhir Nabil

46

3.7.2 Rumah Tipe 40/72

Tabel 3.6 Harga Pokok Produksi Rumah Tipe 40/72 PT. ABC

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 3.6 diketahui bahwa total harga pokok produksi

untuk rumah tipe 40/72 sebesar Rp. 65.772.550,- sehingga menghasilkan

harga pokok produksi per M2 sebesar Rp. 1.644.313,-.

Dari data diatas penulis sajikan data rincian pengalokasian biaya

produksi untuk rumah tipe 40/72 sebagai berikut :

Tabel 3.7 Biaya Pemakaian Material Rumah Tipe 40/72 PT. ABC

No Material Volume Satuan Harga

(Rp)

Total

(Rp)

1 Semen 89 Zak 54.000 4.806.000

2 Kapur 583 Zak 3.000 1.749.000

3 Fly ass 52 Zak 11.000 572.000

4 Besi ø 6 34 Lonjor 17.000 578.000

5 Besi ø 8 69 Lonjor 33.000 2.277.000

6 Bendrat 9 Kg 16.000 144.000

7 Paku 2” 3 Kg 16.000 48.000

8 Paku 2,5” 5 Kg 16.000 80.000

9 Papan 31 Lembar 8.500 263.500

10 Kayu 4/6 20 Lonjor 8.500 170.000

11 Bambu 5 Lonjor 20.000 100.000

12 Benang 3 Buah 6.000 18.000

13 Bata merah 15000 Biji 470 7.050.000

14 Pasir pasang 24 M3 70.000 1.680.000

15 Pasir cor 3 M3

165.000 495.000

16 Batu belah 12 M3

85.000 1.020.000

17 Coral/tinsla 2 M3

185.000 370.000

18 Keramik 40/40 37 Duz 44.000 1.628.000

19 Keramik 30/30 8 Duz 49.000 392.000

20 Keramik 20/25 8 Duz 47.000 376.000

Jenis Biaya Total Biaya

(Rp)

HPP Tanah 31.671.936

Biaya Bahan Baku

- Pemakaian Material

45.660.550

Biaya Tenaga Kerja Langsung 13.800.000

Biaya Overhead pabrik 6.312.000

Harga Pokok Produksi 65.772.550

Harga Pokok Produksi Per M2

1.644.313

Page 61: Tugas Akhir Nabil

47

21 Keramik 20/20 3 Duz 44.000 132.000

22 Semen putih 25 Kg 90.000 2.250.000

23 Lem rajawali 20 Buah 11.000 220.000

24 Kalsium 2 Zak 38.000 76.000

25 Kapi 2 Buah 4.000 8.000

26 Kuas 3” 2 Buah 17.000 34.000

27 Kuas 5” 4 Buah 26.000 104.000

28 Cat luar 3 Galon 195.000 585.000

29 Cat dalam 3,5 Galon 88.000 308.000

30 Cat plafond 1,5 Gallon 88.000 132.000

31 Cat genteng 2 Gallon 149.000 298.000

32 Woodfiller 4 Kg 21.000 84.000

33 Aqua politer 4 Kg 60.600 242.400

34 Pipa 1/2” 3 Lonjor 23.600 70.800

35 Pipa 1” 0,25 Lonjor 50.200 12.550

36 Pipa 2 1/2” 4 Lonjor 50.200 200.800

37 Pipa 3” 4 Lonjor 58.300 233.200

38 Knee 1/2" 3 Buah 2.500 7.500

39 Knee 2 1/2” 3 Buah 5.000 15.000

40 Knee 3” 4 Buah 6.000 24.000

41 Scock 1/2" 2 Buah 2.500 5.000

42 Tee 1” 1 Buah 3.000 3.000

43 Knee drat 1/2” 2 Buah 5.000 10.000

44 Kran 1 Buah 100.000 100.000

45 Lem pvc 2 Buah 6.000 12.000

46 Tba 1 Buah 3.000 3.000

47 Kloset 1 Buah 749.000 749.000

48 Selot 4 Sett 135.000 540.000

49 Ensel pintu 4 Sett 27.500 110.000

50 Ensel jendela 5 Sett 15.000 75.000

51 Grendel jendela 5 Sett 25.000 125.000

52 Sikutan 5 Sett 15.000 75.000

53 Kaleng cor 5 Buah 8.500 42.500

54 Gibsum board 20 Lembar 39.000 780.000

55 Lisplank 7 Lembar 20.000 140.000

56 Avour lantai 1 Buah 25.000 25.000

57 Avour bak mandi 1 Buah 15.000 15.000

58 Beton bis 60 3 Buah 62.500 187.500

59 Genteng beton 630 Buah 3.800 2.394.000

60 Wuwung tengah 26 Buah 4.000 104.000

61 Wuwung samping 30 Buah 4.000 120.000

62 Baut galvalume 1 Pack 160.000 160.000

63 Dinaboll 8 Buah 1.100 8.800

64 Galvalume C 25 Lonjor 57.000 1.425.000

65 Reng galvalume 45 Lonjor 29.000 1.305.000

66 Hollow 36 Lonjor 13.750 495.000

Page 62: Tugas Akhir Nabil

48

67 Wall angle 25 Lonjor 7.000 175.000

68 Skrup kuning 1 Pack 60.000 60.000

69 Skrup hitam 1 Pack 38.000 38.000

70 Compound 0,5 Zak 60.000 30.000

71 Perban 1 Buah 10.000 10.000

72 Pintu panil 1 Buah 700.000 700.000

73 Pintu triplex 3 Buah 400.000 1.200.000

74 Daun jendela 5 Buah 275.000 1.375.000

75 Pintu pvc 1 Buah 210.000 210.000

76 Kusen kayu 43 Lusin 4.000.000

Total Material 45.660.550

Sumber : PT. ABC

Berdasarkan tabel 3.7 diketahui bahwa total biaya bahan yang

digunakan dalam proses produksi sebesar Rp. 45.660.550,-.

Tabel 3.8 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rumah Tipe 40/72

No Keterangan Total Biaya

(Rp)

1 Upah Kerja

- Upah Tukang 7.800.000

- Upah Pekerja 6.000.000

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung 13.800.000

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 3.8 diatas diketahui biaya upah kerja yang terdiri

dari upah tukang sebesar Rp. 7.800.000,- dan upah pekerja sebesar

Rp. 6.000.000,- sehingga total biaya tenaga kerja langsung sebesar

Rp. 13.800.000,-.

Tabel 3.9 Biaya Overhead Pabrik Rumah Tipe 40/72 PT. ABC

No Keterangan Total Biaya

(Rp)

1 Gaji Mandor 1.200.000

2 Upah Borongan Listrik 900.000

3 Upah Borongan Galvalume 784.000

4 Upah Borongan Plafon 690.000

5 Upah Borongan Lipslang 360.000

6 Upah Borongan Lisgibs 378.000

7 Biaya Pemasangan Listrik 1.000.000

8 Biaya Pemasangan PDAM 1.000.000

Page 63: Tugas Akhir Nabil

49

Total Biaya Overhead Pabrik 6.312.000

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 3.9 dapat diketahui bahwa total biaya overhead

pabrik sebesar Rp. 6.312.000,- yang terdiri dari biaya gaji mandor sebesar

Rp. 1.200.000,- upah borongan listrik sebesar Rp. 900.000,- upah borongan

galvalume sebesar Rp. 784.000,- upah borongan plafon sebesar Rp.

690.000,- upah borongan lipslang Rp. 3600.000,- upah borongan lisgibs

sebesar Rp. 378.000,- biaya pemasangan listrik sebesar Rp. 1.000.000,- dan

biaya pemasangn PDAM sebesar Rp. 1.000.000,-

3.7.3 Rumah Tipe 45/84

Tabel 3.10 Harga Pokok Tipe 45/84 PT. ABC

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 3.10 diketahui bahwa total harga pokok produksi

untuk rumah tipe 45/84 sebesar Rp. 72.527.000,- sehingga menghasilkan

harga pokok produksi per M2 sebesar Rp. 1.611.711,-.

Dari data diatas penulis sajikan data rincian pengalokasian biaya

produksi untuk rumah tipe 45/84 sebagai berikut :

Tabel 3.11 Biaya Pemakaian Material Rumah Tipe 45/84 PT. ABC

No Material Volume Satuan Harga

(Rp)

Total

(Rp)

1 Semen 86 Zak 54.000 4.644.000

2 Kapur 524 Zak 3.000 1.572.000

Jenis Biaya Total Biaya

(Rp)

HPP Tanah 36.950.592

Biaya Bahan Baku

-Pemakaian Material

49.984.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung 15.375.000

Biaya Overhead pabrik 7.168.000

Harga Pokok Produksi 72.527.000`

Harga Pokok Produksi Per M2

1.611.711

Page 64: Tugas Akhir Nabil

50

3 Fly ass 59 Zak 11.000 649.000

4 Besi ø 6 80 Lonjor 17.000 1.360.000

5 Besi ø 8 35 Lonjor 33.000 1.155.000

6 Bendrat 21 Kg 16.000 336.000

7 Paku 2,5” 5 Kg 16.000 80.000

8 Papan 31 Lembar 8.500 263.500

9 Kayu 4/6 62 Lonjor 8.500 527.000

10 Bambu 5 Lonjor 20.000 100.000

11 Bata merah 18000 Biji 470 8.460.000

12 Pasir pasang 29 M3 70.000 2.030.000

13 Pasir cor 4,5 M3

165.000 742.500

14 Batu belah 7,59 M3

85.000 645.150

15 Coral/tinsla 2 M3

185.000 370.000

16 Keramik 40/40 42 Duz 44.000 1.848.000

17 Keramik 30/30 5 Duz 49.000 245.000

18 Keramik 20/25 12 Duz 47.000 564.000

19 Keramik 20/20 3 Duz 44.000 132.000

20 Semen putih 20 Kg 90.000 1.800.000

21 Lem rajawali 10 Buah 11.000 110.000

22 Kalsium 1 Zak 38.000 38.000

23 Cat luar 3 Galon 195.000 585.000

24 Cat dalam 5 Galon 88.000 440.000

25 Cat plafond 2 Gallon 88.000 176.000

26 Cat genteng 2 Gallon 149.000 298.000

27 Woodfiller 3 Kg 21.000 63.000

28 Aqua politer 3 Kg 60.600 181.800

29 Pipa 1/2” 2 Lonjor 23.600 47.200

30 Pipa 2 1/2” 2 Lonjor 50.200 100.400

31 Pipa 3” 2 Lonjor 58.300 116.600

32 Knee 1/2" 2 Buah 2.500 5.000

33 Knee 2 1/2” 2 Buah 5.000 10.000

34 Knee 3” 2 Buah 6.000 12.000

35 Scock 1" 1 Buah 3.000 3.000

36 Knee drat 1/2” 2 Buah 5.000 10.000

37 Kran 1 Buah 100.000 100.000

38 Lem pvc 2 Buah 6.000 12.000

39 Kloset 1 Buah 749.000 749.000

40 Selot 2 Sett 135.000 270.000

41 Ensel pintu 5 Sett 27.500 137.500

42 Ensel jendela 7 Sett 15.000 105.000

43 Grendel jendela 7 Sett 25.000 175.000

44 Sikutan 7 Sett 15.000 105.000

45 Kaleng cor 2 Buah 8.500 17.000

46 Gibsum board 25 Lembar 39.000 975.000

47 Lisplank 10 Lembar 20.000 200.000

48 Avour lantai 1 Buah 25.000 25.000

Page 65: Tugas Akhir Nabil

51

49 Avour bak mandi 1 Buah 15.000 15.000

50 Beton bis 60 3 Buah 62.500 187.500

51 Genteng beton 685 Buah 4.200 2.877.000

52 Wuwung tengah 26 Buah 5.000 130.000

53 Wuwung samping 45 Buah 5.000 225.000

54 Baut galvalume 1 Pack 160.000 160.000

55 Dinaboll 16 Buah 1.100 17.600

56 Galvalume C 34 Lonjor 57.000 1.938.000

57 Reng galvalume 55 Lonjor 29.000 1.595.000

58 Hollow 47 Lonjor 13.750 13.750

59 Skrup kuning 1 Pack 60.000 60.000

60 Skrup hitam 1 Pack 38.000 38.000

61 Compound 1 Zak 60.000 60.000

62 Perban 1 Buah 10.000 10.000

63 Pintu utama 1 Buah 700.000 700.000

64 Pintu panil 4 Buah 400.000 1.600.000

65 Daun jendela 7 Buah 275.000 1.925.000

66 Pintu pvc 1 Buah 210.000 210.000

67 Kusen kayu 1 Lusin 5.000.000

Total Material 49.984.000

Sumber : Data PT. ABC

Berdasarkan tabel 3.11 diketahui bahwa total biaya bahan baku yang

digunakan dalam proses produksi sebesar Rp. 49.984.000,-.

Tabel 3.12 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rumah Tipe 45/84 PT. ABC

No Keterangan Total Biaya

(Rp)

1 Upah Kerja

- Upah Tukang 9.750.000

- Upah Pekerja 5.625.000

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung 15.375.000

Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 3.12 diatas diketahui biaya upah kerja yang terdiri

dari upah tukang sebesar Rp. 9.750.000,- dan upah pekerja sebesar

Rp. 5.625.000,- sehingga total biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.

15.375.000,-.

Page 66: Tugas Akhir Nabil

52

Tabel 3.13 Biaya Overhead Pabrik Rumah Tipe 40/72

No Keterangan Total Biaya

(Rp)

1 Gaji Mandor 1.500.000

2 Upah Borongan Listrik 1.080.000

3 Upah Borongan Galvalume 848.000

4 Upah Borongan Plafon 795.000

5 Upah Borongan Lipslang 450.000

6 Upah Borongan Lisgibs 495.000

7 Biaya Pemasangan Listrik 1.000.000

8 Biaya Pemasangan PDAM 1.000.000

Total Biaya Overhead Pabrik 7.168.000

Sumber :Data Olahan

Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui bahwa total biaya overhead

pabrik sebesar Rp. 7.168.000,- yang terdiri dari biaya gaji mandor sebesar

Rp. 1.500.000,- upah borongan listrik sebesar Rp. 1.080.000,- upah borongan

galvalume sebesar Rp. 848.000,- upah borongan plafon sebesar Rp.

795.000,- upah borongan lipslang Rp. 450.000,- upah borongan lisgibs

sebesar Rp. 495.000,- biaya pemasangan listrik sebesar Rp. 1.000.000,- dan

biaya pemasangn PDAM sebesar Rp. 1.000.000,-

Perusahaan dalam menghitung harga pokok rumah yang dihasilkan

dengan cara menambahkan biaya produksi langsung maupun tidak langsung

yang kemudian hasilnya dibagi dengan luas bangunan dari masing-masing

tipe rumah yang diproduksi.

3.8 Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Berdasarkan uraian 3.6 dan 3.7 yang telah penulis sajikan maka dapat

dibuat perhitungan harga pokok penjualan per masing-masing untuk rumah

tipe 36/66, rumah tipe 40/72 dan rumah tipe 45/84 yang diproduksi

perusahaan sebagai berikut :

Page 67: Tugas Akhir Nabil

53

3.8.1 Tipe 36/66 = HPP Bangunan + HPP Tanah

= Rp. 62.691.200,- + Rp. 29.032.608,-

= Rp. 91.723.808,-

3.8.2 Tipe 40/72 = HPP Bangunan + HPP Tanah

= Rp. 65.772.550,- + Rp. 31.671.936,-

= Rp. 97.444.486,-

3.8.3 Tipe 45/84 = HPP Bangunan + HPP Tanah

= Rp. 72.527.000,- + Rp. 36.950.592,-

= Rp. 109.477.592,-

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa harga pokok

penjualan untuk rumah tipe 36/66 sebesar Rp. 91.723.808,- untuk rumah tipe

40/72 sebesar Rp. 97.444.486,- dan untuk rumah tipe 45/84 sebesar

Rp. 109.477.592,-

Perusahaan dalam menghitung harga pokok penjualan rumah yang

dihasilkan dengan cara menambahkan harga pokok bangunan dan harga

pokok tanah.

3.9 Perhitungan Laba Kotor Per Unit

Berdasarkan data rincian alokasi harga pokok penjualan yang telah

dilakukan perusahaan tersebut dapat pula diketahui laba kotor untuk rumah

tipe 36/66, rumah tipe 40/72, dan rumah tipe 45/84 yang diproduksi oleh PT.

ABC. Laba kotor per unit yang diperoleh perusahaan dapat dilihat pada tabel

V.14 berikut :

Page 68: Tugas Akhir Nabil

54

Tabel 3.14 Laba Kotor Per Unit PT. ABC

Tipe Harga

Pokok

Penjualan

(Rp)

Harga

Pokok

Penjualan

(%)

Harga Jual

(Rp)

Laba Kotor

(Rp)

Laba

Kotor

(%)

36/66 91.723.808 44 207.000.000 115.276.192 126

40/72 97.444.486 42 229.000.000 131.555.514 135

45/84 109.477.592 38 282.000.000 172.522.408 158 Sumber : Data Olahan

Berdasarkan tabel 3.14 dapat diketahui bahwa laba kotor yang

diperoleh perusahaan untuk rumah tipe 36/66 sebesar Rp. 115.276.192,-untuk

rumah tipe 40/72 sebesar Rp. 131.555.514,- dan untuk rumah tipe 45/84

sebesar Rp. 172.522.408,-.

Perusahaan dalam menghitung laba kotor per unit dengan cara total

harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan dikurangi dengan total harga

pokok penjualan dari masing-masing tipe yang diproduksi. Dari ketiga tipe

diatas penyumbang laba kotor terbesar terdapat pada tipe 45/84 dengan

presentase laba 158%.

Page 69: Tugas Akhir Nabil

55

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi tinjauan

atas perhitungan harga pokok penjualan rumah proyek Perumahan Sukun

pada PT. ABC ini, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. PT. ABC dalam menghitung harga pokok produksi masing-masing tipe

rumah yang dihasilkan berdasarkan pengalokasian biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

2. PT. ABC dalam menghitung harga pokok penjualan masing-masing

tipe rumah yang dihasilkan dengan cara harga pokok produksi

ditambah dengan harga pokok tanah.

3. Margin laba kotor yang diperoleh perusahaan untuk rumah tipe 36/66

sebesar 126% untuk rumah tipe 40/72 sebesar 135% dan untuk rumah

tipe 45/84 sebesar 158%. Dari ketiga tipe tersebut penyumbang laba

kotor terbesar terdapat pada rumah tipe 45/84.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan penulis mengemukakan

beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

memperbaiki dan meningkatkan perhitungan harga pokok penjualan sehingga

dapat bermanfaat bagi perusahaan adapun saran tersebut antara lain :

Page 70: Tugas Akhir Nabil

56

1. Dalam menentukan harga pokok produksi rumah yang dihasilkan,

diharapkan perusahaan lebih spesifik dalam mempertimbangkan biaya-

biaya yang berhubungan dengan pembuatan rumah dan juga laba yang

diharapkan sehingga dapat membantu dan memudahkan didalam

pengambilan keputusan untuk menetapkan harga pokok produksi

rumah.

2. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan sistem pengendalian

internal khususnya dibagian produksi agar tidak terjadi penyimpangan

biaya, sehingga biaya yang keluar benar-benar biaya untuk

memproduksi rumah.

3. Sebaiknya perusahaan menambah jumlah pembangunan untuk rumah

tipe 45/84 karena dari perhitungan yang telah dilakukan rumah tipe

45/84 merupakan penyumbang laba kotor terbesar yang diperoleh

perusahaan. Dengan begitu laba yang diperoleh perusahaan akan

meningkat.

Page 71: Tugas Akhir Nabil

57

DAFTAR PUSTAKA

Buchory, Herry Achmad dan Djaslim Saladin. 2010. Manajemen Pemasaran.

Bandung: Linda Karya Bandung

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2007. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2013. Akuntansi Biaya. Edisi 4. Jakarta : Mitra

Wacana Media.

Carter, William K. dan M.F. Usry. 2002. Akuntansi Biaya. Buku I. Edisi 13.

Jakarta : Salemba Empat

Hansen, Don R. dan M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. Buku I. Edisi 7.

Jakarta : Salemba Empat.

Hansen, Don R. dan M. Mowen. 2009. Manajemen Biaya. Buku Satu. Jakarta :

Salemba Empat.

Hongren, Charles T., G. Foster, dan S. Datar. 2000. Cost Accounting. New Jersy.

Prientice Hall, Inc. Eagle Wood Clift

Jusup, Al Haryono. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi 6. Yogyakarta : STIE-

YKPN.

Kotler, Philip dan G. Amstrong. 2008. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta :

Erlangga.

Kotler, Philip dan K. Keller. 2009. Manajemen Biaya. Edisi 12. Jakarta : Indeks.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta : BPFE.

Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta : Akademi Manajemen

Perusahaan YKPN.

Mursyidi, 2008. Akuntansi Biaya, Bandung : PT. Refika Aditama.

Swasta, 2000. Akuntansi Manajemen, Jakarta : Salemba Empat.

Swasta, 2005. Akuntansi Manajemen, Jakarta : Salemba Empat.

Page 72: Tugas Akhir Nabil

58

Lampiran 1. Site Plan Perumahan Sukun

Page 73: Tugas Akhir Nabil

59

Lampiran 2. Site Plan Rumah Tipe 36/66

Page 74: Tugas Akhir Nabil

60

Lampiran 3 Site Plan Rumah Tipe 40/72

Page 75: Tugas Akhir Nabil

61

Lampiran 4 Site Plan Rumah Tipe 45/84

Page 76: Tugas Akhir Nabil

62

Lampiran 5 Harga Pokok Produksi Rumah Tipe 36/66

No Material Volume Satuan Harga

(Rp)

Total

(Rp)

1 Semen 95,5 Zak 54.000 5.157.000

2 Kapur 514 Zak 3.000 1.542.000

3 Fly ass 36 Zak 11.000 396.000

4 Besi ø 6 30 Lonjor 17.000 510.000

5 Besi ø 8 65 Lonjor 33.000 2.145.000

6 Bendrat 21,5 Kg 16.000 344.000

7 Paku 2,5” 8 Kg 16.000 128.000

8 Papan 31 Lembar 8.500 263.000

9 Kayu 4/6 62 Lonjor 8.500 527.000

10 Bambu 5 Lonjor 20.000 100.000

11 Benang 2 Buah 6.000 12.000

12 Bata merah 15000 Biji 470 7.050.000

13 Pasir pasang 30,42 M3 70.000 2.129.400

14 Pasir cor 4,52 M3

165.000 745.800

15 Batu belah 7,59 M3

85.000 645.150

16 Coral/tinsla 1,6 M3

185.000 296.000

17 Keramik 40/40 33 Duz 44.000 1.452.000

18 Keramik 30/30 12 Duz 49.000 588.000

19 Keramik 20/25 3 Duz 47.000 141.000

20 Keramik 20/20 3 Duz 44.000 132.000

21 Semen putih 20 Kg 90.000 1.800.000

22 Lem rajawali 13 Buah 11.000 143.000

23 Kalsium 2 Zak 38.000 76.000

24 Kapi 2 Buah 4.000 8.000

25 Kuas 2,5” 3 Buah 17.000 51.000

26 Kuas 4” 3 Buah 26.000 78.000

27 Cat luar 2 Galon 195.000 390.000

28 Cat dalam 2,5 Galon 88.000 220.000

29 Cat plafond 1 Gallon 88.000 88.000

30 Cat genteng 2,5 Gallon 149.000 372.500

31 Woodfiller 1 Kg 21.000 21.000

32 Aqua politer 1 Kg 60.600 60.600

33 Pipa 1/2” 2 Lonjor 23.600 47.200

34 Pipa 2 1/2” 2 Lonjor 50.200 100.400

35 Pipa 3” 2 Lonjor 58.300 116.600

36 Knee 1/2" 6 Buah 2.500 15.000

37 Scock 1/2" 1 Buah 2.500 2.500

38 Knee drat 1/2” 2 Buah 5.000 10.000

39 Kran 1 Buah 100.000 100.000

40 Lem pvc 2 Buah 6.000 12.000

41 Tba 1 Buah 3.000 3.000

42 Kloset 1 Buah 749.000 749.000

43 Selot 4 Sett 135.000 540.000

Page 77: Tugas Akhir Nabil

63

44 Ensel pintu 4 Sett 27.500 110.000

45 Ensel jendela 5 Sett 15.000 75.000

46 Grendel jendela 5 Sett 25.000 125.000

47 Sikutan 5 Sett 15.000 75.000

48 Kaleng cor 1 Buah 8.500 8.500

49 Shika board 18 Lembar 39.000 702.000

50 Lisplank 6 Lembar 20.000 120.000

51 Avour lantai 1 Buah 25.000 25.500

52 Avour bak mandi 1 Buah 15.000 15.000

53 Beton bis 60 3 Buah 62.500 187.500

54 Genteng beton 600 Buah 3.800 2.280.000

55 Wuwung tengah 26 Nuah 4.000 104.000

56 Wuwung samping 30 Buah 4.000 120.000

57 Baut galvalume 1 Pack 160.000 160.000

58 Dinaboll 8 Buah 1.100 8.800

59 Galvalume C 25 Lonjor 57.000 1.425.000

60 Reng galvalume 45 Lonjor 29.000 1.305.000

61 Hollow 25 Lonjor 13.750 343.750

62 Wall angle 25 Lonjor 7.000 175.000

63 Skrup kuning 1 Pack 60.000 60.000

64 Skrup hitam 1 Pack 38.000 38.000

65 Compound 1 Zak 60.000 60.000

66 Perban 1 Buah 10.000 10.000

67 Pintu utama 1 Buah 700.000 700.000

68 Pintu panil 3 Buah 400.000 1.200.000

69 Daun jendela 5 Buah 275.000 1.375.000

70 Pintu pvc 1 Buah 210.000 210.000

71 Kusen kayu 1 Lusin 4.000.000

Upah Kerja 13.500.000

Borongan Listrik 900.000

Upah Galvalume 688.000

Upah Plafon 630.000

Upah Lipslang 270.000

Upah Lisgibs 378.000

Biaya Listrik 1.000.000

Biaya PDAM 1.000.000

HPP 62.691.200

HPP Per M2 1.741.422

Page 78: Tugas Akhir Nabil

64

Lampiran 6 Harga Pokok Produksi Rumah Tipe 40/72

No Material Volume Satuan Harga

(Rp)

Total

(Rp)

1 Semen 89 Zak 54.000 4.806.000

2 Kapur 583 Zak 3.000 1.749.000

3 Fly ass 52 Zak 11.000 572.000

4 Besi ø 6 34 Lonjor 17.000 578.000

5 Besi ø 8 69 Lonjor 33.000 2.277.000

6 Bendrat 9 Kg 16.000 144.000

7 Paku 2” 3 Kg 16.000 48.000

8 Paku 2,5” 5 Kg 16.000 80.000

9 Papan 31 Lembar 8.500 263.500

10 Kayu 4/6 20 Lonjor 8.500 170.000

11 Bambu 5 Lonjor 20.000 100.000

12 Benang 3 Buah 6.000 18.000

13 Bata merah 15000 Biji 470 7.050.000

14 Pasir pasang 24 M3 70.000 1.680.000

15 Pasir cor 3 M3

165.000 495.000

16 Batu belah 12 M3

85.000 1.020.000

17 Coral/tinsla 2 M3

185.000 370.000

18 Keramik 40/40 37 Duz 44.000 1.628.000

19 Keramik 30/30 8 Duz 49.000 392.000

20 Keramik 20/25 8 Duz 47.000 376.000

21 Keramik 20/20 3 Duz 44.000 132.000

22 Semen putih 25 Kg 90.000 2.250.000

23 Lem rajawali 20 Buah 11.000 220.000

24 Kalsium 2 Zak 38.000 76.000

25 Kapi 2 Buah 4.000 8.000

26 Kuas 3” 2 Buah 17.000 34.000

27 Kuas 5” 4 Buah 26.000 104.000

28 Cat luar 3 Galon 195.000 585.000

29 Cat dalam 3,5 Galon 88.000 308.000

30 Cat plafond 1,5 Gallon 88.000 132.000

31 Cat genteng 2 Gallon 149.000 298.000

32 Woodfiller 4 Kg 21.000 84.000

33 Aqua politer 4 Kg 60.600 242.400

34 Pipa 1/2” 3 Lonjor 23.600 70.800

35 Pipa 1” 0,25 Lonjor 50.200 12.550

36 Pipa 2 1/2” 4 Lonjor 50.200 200.800

37 Pipa 3” 4 Lonjor 58.300 233.200

38 Knee 1/2" 3 Buah 2.500 7.500

39 Knee 2 1/2” 3 Buah 5.000 15.000

40 Knee 3” 4 Buah 6.000 24.000

41 Scock 1/2" 2 Buah 2.500 5.000

42 Tee 1” 1 Buah 3.000 3.000

43 Knee drat 1/2” 2 Buah 5.000 10.000

Page 79: Tugas Akhir Nabil

65

44 Kran 1 Buah 100.000 100.000

45 Lem pvc 2 Buah 6.000 12.000

46 Tba 1 Buah 3.000 3.000

47 Kloset 1 Buah 749.000 749.000

48 Selot 4 Sett 135.000 540.000

49 Ensel pintu 4 Sett 27.500 110.000

50 Ensel jendela 5 Sett 15.000 75.000

51 Grendel jendela 5 Sett 25.000 125.000

52 Sikutan 5 Sett 15.000 75.000

53 Kaleng cor 5 Buah 8.500 42.500

54 Gibsum board 20 Lembar 39.000 780.000

55 Lisplank 7 Lembar 20.000 140.000

56 Avour lantai 1 Buah 25.000 25.000

57 Avour bak mandi 1 Buah 15.000 15.000

58 Beton bis 60 3 Buah 62.500 187.500

59 Genteng beton 630 Buah 3.800 2.394.000

60 Wuwung tengah 26 Buah 4.000 104.000

61 Wuwung samping 30 Buah 4.000 120.000

62 Baut galvalume 1 Pack 160.000 160.000

63 Dinaboll 8 Buah 1.100 8.800

64 Galvalume C 25 Lonjor 57.000 1.425.000

65 Reng galvalume 45 Lonjor 29.000 1.305.000

66 Hollow 36 Lonjor 13.750 495.000

67 Wall angle 25 Lonjor 7.000 175.000

68 Skrup kuning 1 Pack 60.000 60.000

69 Skrup hitam 1 Pack 38.000 38.000

70 Compound 0,5 Zak 60.000 30.000

71 Perban 1 Buah 10.000 10.000

72 Pintu panil 1 Buah 700.000 700.000

73 Pintu triplex 3 Buah 400.000 1.200.000

74 Daun jendela 5 Buah 275.000 1.375.000

75 Pintu pvc 1 Buah 210.000 210.000

76 Kusen kayu 43 Lusin 4.000.000

Upah Kerja 15.000.000

Borongan Listrik 900.000

Upah Galvalume 784.000

Upah Plafon 690.000

Upah Lipslang 360.000

Upah Lisgibs 378.000

Biaya Listrik 1.000.000

Biaya PDAM 1.000.000

HPP 65.772.550

HPP Per M2 1.644.3114

Page 80: Tugas Akhir Nabil

66

Lampiran 7 Harga Pokok Produksi Rumah Tipe 45/84

No Material Volume Satuan Harga

(Rp)

Total

(Rp)

1 Semen 86 Zak 54.000 4.644.000

2 Kapur 524 Zak 3.000 1.572.000

3 Fly ass 59 Zak 11.000 649.000

4 Besi ø 6 80 Lonjor 17.000 1.360.000

5 Besi ø 8 35 Lonjor 33.000 1.155.000

6 Bendrat 21 Kg 16.000 336.000

7 Paku 2,5” 5 Kg 16.000 80.000

8 Papan 31 Lembar 8.500 263.500

9 Kayu 4/6 62 Lonjor 8.500 527.000

10 Bambu 5 Lonjor 20.000 100.000

11 Bata merah 18000 Biji 470 8.460.000

12 Pasir pasang 29 M3 70.000 2.030.000

13 Pasir cor 4,5 M3

165.000 742.500

14 Batu belah 7,59 M3

85.000 645.150

15 Coral/tinsla 2 M3

185.000 370.000

16 Keramik 40/40 42 Duz 44.000 1.848.000

17 Keramik 30/30 5 Duz 49.000 245.000

18 Keramik 20/25 12 Duz 47.000 564.000

19 Keramik 20/20 3 Duz 44.000 132.000

20 Semen putih 20 Kg 90.000 1.800.000

21 Lem rajawali 10 Buah 11.000 110.000

22 Kalsium 1 Zak 38.000 38.000

23 Cat luar 3 Galon 195.000 585.000

24 Cat dalam 5 Galon 88.000 440.000

25 Cat plafond 2 Gallon 88.000 176.000

26 Cat genteng 2 Gallon 149.000 298.000

27 Woodfiller 3 Kg 21.000 63.000

28 Aqua politer 3 Kg 60.600 181.800

29 Pipa 1/2” 2 Lonjor 23.600 47.200

30 Pipa 2 1/2” 2 Lonjor 50.200 100.400

31 Pipa 3” 2 Lonjor 58.300 116.600

32 Knee 1/2" 2 Buah 2.500 5.000

33 Knee 2 1/2” 2 Buah 5.000 10.000

34 Knee 3” 2 Buah 6.000 12.000

35 Scock 1" 1 Buah 3.000 3.000

36 Knee drat 1/2” 2 Buah 5.000 10.000

37 Kran 1 Buah 100.000 100.000

38 Lem pvc 2 Buah 6.000 12.000

39 Kloset 1 Buah 749.000 749.000

40 Selot 2 Sett 135.000 270.000

41 Ensel pintu 5 Sett 27.500 137.500

42 Ensel jendela 7 Sett 15.000 105.000

Page 81: Tugas Akhir Nabil

67

43 Grendel jendela 7 Sett 25.000 175.000

44 Sikutan 7 Sett 15.000 105.000

45 Kaleng cor 2 Buah 8.500 17.000

46 Gibsum board 25 Lembar 39.000 975.000

47 Lisplank 10 Lembar 20.000 200.000

48 Avour lantai 1 Buah 25.000 25.000

49 Avour bak mandi 1 Buah 15.000 15.000

50 Beton bis 60 3 Buah 62.500 187.500

51 Genteng beton 685 Buah 4.200 2.877.000

52 Wuwung tengah 26 Buah 5.000 130.000

53 Wuwung samping 45 Buah 5.000 225.000

54 Baut galvalume 1 Pack 160.000 160.000

55 Dinaboll 16 Buah 1.100 17.600

56 Galvalume C 34 Lonjor 57.000 1.938.000

57 Reng galvalume 55 Lonjor 29.000 1.595.000

58 Hollow 47 Lonjor 13.750 13.750

59 Skrup kuning 1 Pack 60.000 60.000

60 Skrup hitam 1 Pack 38.000 38.000

61 Compound 1 Zak 60.000 60.000

62 Perban 1 Buah 10.000 10.000

63 Pintu utama 1 Buah 700.000 700.000

64 Pintu panil 4 Buah 400.000 1.600.000

65 Daun jendela 7 Buah 275.000 1.925.000

66 Pintu pvc 1 Buah 210.000 210.000

67 Kusen kayu 1 Lusin 5.000.000

Upah Kerja 16.875.000

Borongan Listrik 1.080.000

Upah Galvalume 848.000

Upah Plafon 795.000

Upah Lipslang 450.000

Upah Lisgibs 495.000

Biaya Listrik 1.000.000

Biaya PDAM 1.000.000

HPP 75.527.000

HPP Per M2 1.611.711