141
i TUGAS AKHIR KELAYAKAN SUMBER MATA AIR BAGI PEMENUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT PEDESAAN (Studi Kasus : Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo) Diajukan Kepada Universitas Teknologi Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Disusun Oleh: N. TRIO NUGROHO 5105111049 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

tugas akhir analisis air

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penelitian tugas akhir

Citation preview

Page 1: tugas akhir analisis air

i

TUGAS AKHIR

KELAYAKAN SUMBER MATA AIR BAGI PEMENUHAN

AIR BERSIH MASYARAKAT PEDESAAN

(Studi Kasus : Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo)

Diajukan Kepada Universitas Teknologi Yogyakarta Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil

Disusun Oleh:

N. TRIO NUGROHO

5105111049

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: tugas akhir analisis air
Page 3: tugas akhir analisis air

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak

merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

suatu Perguruan Tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang tertulis sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, …. Juli 2014

Yang menyatakan,

N. TRIO NUGROHO

5105111049

Page 4: tugas akhir analisis air

iv

MOTTO

“FASTABIQUL KHOIROT”“FASTABIQUL KHOIROT”“FASTABIQUL KHOIROT”“FASTABIQUL KHOIROT”

“Berlomba-lombalah dalam hal kebaikan”

(QS. AL Baqarah : 148)

Page 5: tugas akhir analisis air

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur atas segala karunia dan rahmat yang telah diberikan Allah

SWT, sehingga Tugas Akhir ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. Karya

tulis ini penulis persembahkan untuk :

1) Allah SWT yang senantiasa melindungi dan menyertaiku dalam setiap

langkah hidupku

2) Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan spiritual dan

material untukku.

3) Kakak dan adikku tercinta.

4) Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil yang selalu mendukung

kegiatanku di sipil UTY.

5) Serta teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

Page 6: tugas akhir analisis air

vi

INTISARI

Air adalah salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting bagi masyarakat. Di wilayah

Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo terdapat banyak sumber mata air yang dimanfaatkan

oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Dengan dimanfaatkannya sumber mata air

untuk memenuhi kebutuhan air bersih, maka perlu dilakukan pengujian kualitas air bersih yang

bertujuan untuk menjamin kualitas air bersih di Kecamatan Kokap. Selain itu perlu juga dilakukan

pengukuran debit mata air yang bertujuan untuk mengetahui mata air mampu untuk mencukupi

kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Kokap.

Penelitian mata air dilakukan dengan survei lokasi. Data yang diambil di lokasi antara

lain data koordinat lokasi, keadaan sekitar mata air, pengambilan sampel air dan pengukuran debit

pada setiap mata air. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitas dan kuantitas mata air.

Analisis kualitas mata air dari parameter fisik yaitu suhu, bau, rasa, kekeruhan, dan TDS. Analisis

kuantitas yaitu mengacu pada debit mata air dan kebutuhan air bersih untuk domestik masyarakat.

Dari hasil analisis keduanya akan dianalisis kelayakan sumber mata air bagi pemenuhan air bersih

masyarakat di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa mata air yang berada di Kecamatan Kokap ada 23

yang terletak di Desa Hargorejo, Hargowilis, Kalirejo, dan Hargotirto. Kualitas sebanyak 20 mata

air layak digunakan sebagai penyedia air bersih ditinjau dari parameter fisik yaitu suhu, bau, rasa,

kekeruhan, dan TDS. Ada 3 mata air yang memiliki kadar kekeruhan lebih dari 5 NTU yaitu Mata

Air Sekandang I, Sekandang II, dan Pancuran. Kuantitas mata air di Kecamatan Kokap tidak layak

untuk dijadikan sumber kebutuhan air bersih. Debit mata air yang ada saat ini adalah 14,6627

liter/detik, sedangkan kebutuhan air bersih untuk domestik adalah 45,8789 liter/detik.

Kata Kunci : Mata Air, Kelayakan, Parameter Fisik, Debit, Kebutuhan Air

Page 7: tugas akhir analisis air

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala ramat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul

“Kelayakan Sumber Mata Air Bagi Pemenuhan Air Bersih Masyarakat Pedesaan”.

Tugas Akhir ini sesuai dengan kurikulum yang ada di Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Sains dn Teknologi Universitas Teknologi Yogyakarta sebagai salah satu

syarat dalam menempuh jenjang kesarjanaan Strata 1.

Selama penyusunan laporan Tugas Akhir penulis telah banyak

mendapatkan bimbingan, dorongan, dan bantuan yang sangat berarti dari berbagai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan

ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Bambang Hartadi, MM., PhD., CPA. Selaku Rektor Universitas

Teknologi Yogyakarta

2. Bapak Dr. Arief Hermawan, S.T., M.T, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

3. Bapak Adi Setiabudi Bawono, S.T., MT., selaku Ketua Program Studi

Teknik Sipil.

4. Ibu Ratna Septi Hendrasari, S.T., M.Eng selaku Dosen Pembimbing.

5. Segenap Dosen dan karyawan Fakultas Sains dan Teknologi.

6. Bapak Sukijo Hasyim Abdulah dan Ibu Suratun selaku orang tua saya tercinta

yang selalu memberikan dukungan finansial, spiritual dan moral dalam

perjalanan menempuh gelar S1.

7. Kakak dan adikku yang selalu memberi semangat dan mendukung segala

aktivitasku dalam segala hal.

8. Temanku Prisma O.G.S, Fendi, Ari, dan Arif yang telah membantuku survei.

9. Teman-teman Teknik Sipil UTY angkatan 2010, yang selalu membantuku.

10. Teman-teman PARADHE, SELO UNITED, yang selalu memberikan rasa

senang dan menjadi obat ketika saya sedang terpuruk.

Pada akhirnya segala daya dan upaya serta kemampuan telah penulis

curahkan sepenuhnya demi terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini, namun

Page 8: tugas akhir analisis air

viii

semua ini tidak pula terlepas dari segala kekurangan yang ada. Oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kebaikan

laporan ini. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat.

Yogyakarta, Juli 2014

N. TRIO NUGROHO

Page 9: tugas akhir analisis air

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ iii

MOTTO ...................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

INTISARI.................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 2

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 2

1.4. ManfaatPenelitian .................................................................... 3

1.5. Batasan Masalah....................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 4

2.1. Umum ..................................................................................... 4

2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................ 4

2.3. Pengertian Air Bersih .............................................................. 6

2.4. Sumber Air .............................................................................. 6

BAB IIILANDASAN TEORI ..................................................................... 7

3.1. Siklus Hidrologi ...................................................................... 7

3.2. Air Tanah ................................................................................ 8

3.3. Mata Air .................................................................................. 8

3.4. Persyaratan dalam Penyediaan Air Bersih ................................ 9

3.4.1. Persyaratan Kualitas Air ditinjau dari Parameter Fisik .. 9

3.4.2. Persyaratan Kuantitas ................................................... 11

Page 10: tugas akhir analisis air

x

3.5. Debit Mata Air ........................................................................ 11

3.6. Kebutuhan Air Domestik ......................................................... 12

3.7. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih................................................ 13

BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN ................................................... 15

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian .................................................... 15

4.2. Waktu Penelitian ..................................................................... 17

4.3. Alur Penelitian......................................................................... 17

4.3.1. Studi Pustaka ................................................................ 17

4.3.2. Survei Lokasi dan Pengumpulan Data .......................... 17

4.3.2.1.Survei Lokasi .................................................... 17

4.3.2.2. Pengumpulan Data ........................................... 18

4.3.3. Bahan dan Alat Penelitian ............................................ 19

4.3.4. Pengolahan Data ........................................................... 20

4.3.5. Analisis Kelayakan ...................................................... 21

BAB VANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 23

5.1.Wilayah Penelitian ................................................................... 23

5.2. Mata Air danKoordinatLokasi ................................................. 24

5.3. Situasi Daerah Sekitar Mata Air ............................................... 25

5.4. Debit Mata Air ........................................................................ 26

5.5. AnalisisKualitas Mata Air........................................................ 29

5.6. AnalisisProyeksiKebutuhan Air ............................................... 30

5.6.1. JumlahPenduduk .......................................................... 30

5.6.2. Kebutuhan Air Bersih ................................................... 31

5.7. Pembahasan ............................................................................. 32

5.8. Kualitas Mata Air Dari Parameter Fisik ................................... 34

5.9. Kebutuhan Air ......................................................................... 37

5.10. Analisis Kelayakan ................................................................ 38

5.10.1. KelayakanKualitas...................................................... 38

5.10.2. KelayakanKuantitas .................................................... 39

5.11. Sebaran Kebutuhan Air .......................................................... 40

Page 11: tugas akhir analisis air

xi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 42

6.1. Kesimpulan ............................................................................. 42

6.2. Saran ....................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. xv

LAMPIRAN

Page 12: tugas akhir analisis air

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kebutuhan Air Bersih Domestik Berdasarkan Kategori Kota ........... 13

Tabel 5.1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk .............................................. 23

Tabel 5.2 Mata Air dan Koordinat Lokasi ....................................................... 24

Tabel 5.3. Debit Mata Air ............................................................................... 28

Tabel 5.4. Kualitas Mata Air Ditinjau dari Parameter Fisik ............................. 29

Tabel 5.5. Perkiraan Jumlah penduduk Kecamatan Kokap .............................. 31

Tabel 5.6. Perkiraan Kebutuhan Air Bersih di Kecamatan Kokap .................... 32

Tabel 5.7 Waktu Pengambilan Sampel Air ...................................................... 34

Tabel 5.8 Perkiraan Sebaran Kebutuhan Air Bersih dan Debit Mata Air .......... 40

Page 13: tugas akhir analisis air

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus Hidrologi ....................................................................... 8

Gambar 4.1. Peta Lokasi Penelitain ............................................................... 16

Gambar 4.2. Peta Kecamatan Kokap ............................................................. 16

Gambar 4.3. Alur Penelitain .......................................................................... 22

Page 14: tugas akhir analisis air

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Keadaan Sekitar Mata Air

2. Lampiran 2. Tabel Pengukuran Debit

3. Lampiran 3. Tabel Perhitungan Jumlah Penduduk dan Kebutuhan Air Bersih

4. Lampiran 4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MEN.KES/PER/IX/1990

5. Lampiran 5. Badan Pusat Statistik

6. Lampiran 6. Gambar Pengambilan Sampel

7. Lampiran 7. Gambar Pengukuran Debit

8. Lampiran 8. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

9. Lampiran 9. Alat Penelitian

10. Lampiran 10. Surat Izin Penelitian

11. Lampiran 11. Peta Lokasi Mata Air

Page 15: tugas akhir analisis air

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air adalah salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting bagi

masyarakat. Air digunakan untuk berbagai keperluan dalam kehidupan, seperti

untuk memasak, minum, mencuci, dan mandi. Oleh karena itu, ketersediaan air

sangat berpengaruh dalam mencapai kehidupan yang bersih dan sehat.

Berdasarkan letaknya ada dua jenis sumber air, yaitu air permukaan dan

air tanah. Air permukaan adalah air yang berada di permukaan bumi, misalnya

sungai, danau, dan waduk. Sedangkan air tanah adalah air yang berada di bawah

permukaan tanah. Air tanah dapat diperoleh dengan cara menggali tanah/bor. Air

tanah juga dapat secara alamiah keluar ke permukaan tanah yang disebut dengan

mata air.

Kabupaten Kulon Progo merupakan Kabupaten yang berada di Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Kabupaten Kulon Progo adalah

58.627,512 ha yang terdiri dari 12 kecamatan dan 88 desa. Secara geografis

Kabupaten Kulon Progo terbagi menjadi tiga bagian wilayah. Bagian utara

merupakan wilayah dataran tinggi/pegunungan, meliputi Kecamatan Girimulyo,

Kokap, Kalibawang, dan Samigaluh. Bagian tengah merupakan wilayah

perbukitan, meliputi Kecamatan Nanggulan, Sentolo, Pengasih, dan sebagian

Lendah. Bagian selatan merupakan wilayah dataran rendah, meliputi Kecamatan

Temon, Wates, Panjatan, Galur, dan sebagian Lendah.

Page 16: tugas akhir analisis air

2

Di wilayah Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo terdapat banyak

sumber mata air yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

air bersih. Dengan dimanfaatkannya sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan

air bersih, maka perlu dilakukan pengujian kualitas air bersih yang bertujuan

untuk menjamin kualitas air bersih di Kecamatan Kokap. Selain itu perlu juga

dilakukan pengukuran debit mata air yang bertujuan untuk mengetahui mata air

mampu untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Kokap.

Semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan air bersih juga

semakin meningkat. Dengan meningkatnya kebutuhan air bersih pada masyarakat,

maka perlu mengadakan pengkajian/perhitungan kembali kebutuhan air bersih

untuk Kecamatan Kokap pada saat sekarang dan 5 tahun mendatang (2019).

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya

adalah :

1. Berapa jumlah dan posisi mata air di Kecamatan Kokap?

2. Bagaimana kelayakan sumber mata air ditinjau dari kualitas airnya?

3. Bagaimana kelayakan sumber mata air ditinjau dari kuantitas airnya?

4. Bagaimana kelayakan sumber mata air ditinjau dari kuantitas airnya pada 5

tahun mendatang (2019)?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Page 17: tugas akhir analisis air

3

1. Untuk mengetahui jumlah dan posisi mata air yang ada di Kecamatan Kokap.

2. Untuk mengetahui kelayakan sumber mata air ditinjau dari kualitas airnya.

3. Untuk mengetahui kelayakan sumber mata air ditinjau dari debit airnya.

4. Untuk mengetahui kelayakan sumber mata air ditinjau dari kuantitas airnya

pada 5 tahun mendatang (2019).

1.4. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat

diantaranya adalah:

1. Memberikan masukan kepada instansi terkait penyediaan sumber mata air

yang dilakukan untuk pengembangan pelayanan air bersih terutama di

Kabupaten Kulon Progo.

2. Memberikan informasi tentang sumber mata air yang layak digunakan sebagai

air bersih di Kabupaten Kulon Progo.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembahasan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo.

2. Parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas air bersih adalah

parameter fisik, yaitu bau, rasa, suhu, kekeruhan dan TDS.

Page 18: tugas akhir analisis air

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Umum

Air merupakan bagian dari sumber daya alam sekaligus juga sebagai

bagian dari ekosistem. Kuantitas dan kualitasnya pada lokasi dan waktu tertentu

tergantung dan dipengaruhi oleh berbagai hal, berbagai kepentingan dan berbagai

tujuan. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, berbagai persoalan yang terkait

dengan air atau sumber daya air telah dan terus berlangsung. Ketersediaan air

cenderung menurun namun di lain pihak kebutuhan air semakin meningkat

(Kodoatie dan Sjarief).

2.2. Penelitian Terdahulu

Haryono, S., (2013), melakukan penelitian tentang kelayakan sumber mata

air ditinjau dari parameter fisik sebagai sumber penyediaan air baku di Kabupaten

Klaten. Kualitas mata air diteliti berdasarkan sampel mata air yang telah diambil

dari seluruh mata air yang ada di Kabupaten Klaten. Masing-masing mata air

dianalisis kualitasnya dari parameter fisik, yaitu suhu, bau, rasa,dan kekeruhan.

Hasilnya kualitas mata air di Kabupaten Klaten sebagian besar memiliki kualitas

yang baik ditinjau dari parameter fisik. Terdapat 2 mata air yang memiliki bau dan

kekeruhan yaitu mata air Waduk Rowo Jombor dan mata air Ngruweng. Setiap

tahun kebutuhan domestik masyarakat semakin bertambah. Bertambahnya

kebutuhan domestik masyarakat disebabkan karena pertambahan jumlah

Page 19: tugas akhir analisis air

5

penduduk. Pada tahun 2010 jumlah penduduk adalah 1.129.862 jiwa dengan

kebutuhan domestik 2.157,72 liter/detik. Pada tahun perencanaan 2020 perkiraan

jumlah penduduk adalah 1.149.217 jiwa sehingga kebutuhan domestik masyarakat

diperkirakan 2.194,69 liter/detik.

Darmawan, R.A., (2006), potensi ketersediaan air (debit) didapat dengan

melakukan pengukuran debit secara langsung pada mata air yang bersangkutan.

Pengukuran potensi debit ini dilakukan di mata air Clikutuk Desa Sunyalangu

Kecamatan Karanglewas, pada bulan Juni 2006. Dari hasil pengukuran potensi

ketersediaan air (debit) di atas, diperoleh kesimpulan bahwa debit mata air

Clikutuk Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas adalah sebesar 3935,78 ml/dt

atau sebesar 340.051,4 l/hr. Apabila kebutuhan air bersih masyarakat pedesaan

adalah sebesar 30 l/orang/hr (Kimpraswil,2002), maka potensi debit mata air

tersebut diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan air bersih untuk 4.619 jiwa

(2004). Hal ini berarti bahwa ketersediaan air sebesar 340.051,4 lt/hr lebih besar

dari kebutuhan air masyarakat Desa Sunyalangu yaitu sekitar 138.570 lt/hr.

Marhadiyanto, (2009), data penduduk diproyeksikan untuk memperoleh

jumlah penduduk pada tahun yang diinginkan. Jumlah penduduk akan

mempengaruhi kebutuhan air bersih. Untuk memproyeksikan penduduk, metode

yang digunakan adalah proyeksi dengan metode linear. Dari proyeksi dengan

metode linear didapat persamaan y = 83,35x – 16340. Dari persamaan tersebut, y

merupakan jumlah penduduk, dan x merupakan tahun. Dengan persamaan tersebut

dilakukan proyeksi penduduk sampai tahun 2019 yang. Hasilnya dengan perkiraan

jumlah penduduk sebanyak 4.894 orang pada tahun 2019, kebutuhan air bersih

Page 20: tugas akhir analisis air

6

yang perlu dipenuhi dengan sistem penampungan air hujan adalah 264.222 liter

per hari.

2.3. Pengertian Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan

menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air

bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum.

Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang

meliputi kualitas fisik.

(Ketentuan Umum Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990).

2.4. Sumber Air

Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu

sistem penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu sistem

penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. Macam-macam sumber air yang dapat

dimanfaatkan sebagai sumber air minum antara lain air laut, air atmosfer (air

hujan), air permukaan, air tanah, dan mata air. (Asmadi dkk, 2011 dalam

Haryono. S., 2013)

Page 21: tugas akhir analisis air

7

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi merupakan proses kontinyu dimana air bergerak dari

bumi ke atmosfer dan kemudian kembali ke bumi lagi. Gambar 2.1 menunjukkan

siklus hidrologi. Air di permukaan tanah, sungai, danau dan laut menguap ke

udara. Uap air tersebut bergerak dan naik ke atmosfer, yang kemudian mengalami

kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air yang berbentuk awan. Selanjutnya

titik-titik air tersebut jatuh sebagai hujan ke permukaan laut dan daratan. Hujan

yang jatuh sebagian tertahan oleh tumbuh-tumbuhan (intersepsi) dan selebihnya

sampai ke permukaan tanah. Sebagian air hujan yang sampai ke permukaan tanah

akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan sebagian lainnya mengalir di atas

permukaan tanah (aliran permukaan atau surface runoff) mengisi cekungan tanah,

danau, dan masuk ke sungai dan akhirnya mengalir ke laut. Air yang meresap ke

dalam tanah sebagian mengalir di dalam tanah (perkolasi) mengisi air tanah yang

kemudian keluar sebagai mata air atau mengalir ke sungai. Akhirnya aliran air

sungai akan sampai ke laut. Proses tersebut berlangsung terus menerus yang

disebut dengan siklus hidrologi (Triatmojo, 2010).

Page 22: tugas akhir analisis air

8

Gambar 2.1. Siklus Hidrologi

(Sumber : Haryono, 2013)

3.2. Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah

terutama berasal dari air hujan yang jatuh di permukaan tanah dan sebagian besar

meresap ke dalam tanah dan mengisi rongga-rongga di dalam tanah. Kandungan

air tanah di dalam tanah tergantung struktur tanahnya. Air tanah terbagi atas air

tanah dangkal dan air tanah dalam.

3.3. Mata Air

Mata air yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan

tanah. Berdasarkan keluarnya mata air terbagi atas :

1) Rembesan dimana air keluar dari lereng-lereng

2) Umbul, dimana air keluar pada permukaan pada suatu dataran

(Asmadi dkk, 2011 dalam Haryono. S., 2013)

Page 23: tugas akhir analisis air

9

3.4. Persyaratan dalam Penyediaan Air Bersih

Sistem penyedian air bersih harus memenuhi beberapa persyaratan utama.

Persyaratan tersebut meliputi persyaratan kualitas dan persyaratan kuantitas.

3.4.1. Persyaratan Kualitas Air ditinjau dari Parameter Fisik

Kualitas air adalah karakteristik mutu yang dibutuhkan untuk pemanfaatan

tertentu dari sumber-sumber air. Kualitas air yang baik harus memenuhi

persyaratan yang tercantum di dalam standar kualitas. Standar kualitas air bersih

di Indonesia mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI

No.416/MEN.KES/PER/IX/1990 (Suryana H, 2013).

Parameter fisik yang harus diketahui untuk sumber air yang akan dijadikan

air baku atau untuk pengolahan selanjutnya adalah meliputi :

1) Rasa

Kualitas air yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena

adanya zat organik atau bakteri/unsur lain yang masuk ke badan air.

2) Bau

Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau karena bau ini dapat

ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan

akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan terutama sistem sanitasi.

3) Suhu

Secara umum kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan

aktivitas biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu

Page 24: tugas akhir analisis air

10

perairan secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktivitas penebangan vegetasi

di sekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari

yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung atau tidak

langsung.

4) Kekeruhan

Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan

anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika

kekeruhan air dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui

buangan sedang warna air tergantung pada warna buangan yang memasuki badan

air.

5) Total Dissolved Solids (TDS)

Total Dissolved Solids adalah bahan padat yang tertinggal sebagai residu

pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103°C – 105°C dalam portable water

kebanyakan bahan bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam

anorganik selain itu juga gas-gas yang terlarut.

Kandungan total solids pada portable water biasanya berkisaran antara 20

sampai dengan 1000 mg/l dan sebagai suatu pedoman kekerasan dari air akan

meningkatnya total solids, disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloid

yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai derajat dari

pencemaran. (Asmadi dkk, 2011 dalam Haryono S, 2013).

Page 25: tugas akhir analisis air

11

3.4.2. Persyaratan Kuantitas

Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari

banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan

untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah

penduduk yang akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari debit

mata air yang mengalir.

3.5. Debit Mata Air

Debit adalah banyaknya air yang mengalir melalui saluran tiap satuan

waktu. Secara matematis debit dapat ditulis dengan persamaan (3.1).

� = � � � � �.............................................................................................(3.1)

Dimana:

Q = debit aliran (liter/dt)

A = luas penampang saluran (dm2)

K = koefisien pelampung

V = kecepatan aliran (dm/dt)

Luas penampang saluran diperoleh dengan mengukur elevasi permukaan

air dan dasar saluran. Kecepatan aliran diukur dengan menggunakan alat ukur

kecepatan seperti pelampung, dihitung dari jarak lintasan dibagi waktu tempuh.

Page 26: tugas akhir analisis air

Kecepatan rata – rata yang diperoleh harus dikalikan koefisien pelampung.

(Triatmojo, 2010).

Nilai k tergantung dari jenis pelampung yang dipakai, dan dapat dihitung

dengan persamaan (3.2).

Dimana:

h = kedalaman pelampung yang terendam

d = kedalaman air

3.6. Kebutuhan Air Domestik

Kebutuhan domestik adalah kebutuhan air bersih untuk pemenuhan

kegiatan sehari – hari atau rumah tangga seperti untuk minum, masak, mandi,

cuci, menyiram tanaman dan halaman. K

terbesar dalam perencanaan kebutuhan

dipengaruhi oleh faktor kebiasaan, pola dan tingkat kehidupan yang didukung

oleh adanya perkembangan

bersih untuk domestik dapat dilihat pada Tabel 3.1.

k =

rata yang diperoleh harus dikalikan koefisien pelampung.

Nilai k tergantung dari jenis pelampung yang dipakai, dan dapat dihitung

dengan persamaan (3.2).

kedalaman pelampung yang terendam

Domestik

Kebutuhan domestik adalah kebutuhan air bersih untuk pemenuhan

hari atau rumah tangga seperti untuk minum, masak, mandi,

tanaman dan halaman. Kebutuhan air domestik merupakan bagian

terbesar dalam perencanaan kebutuhan air. Jumlah kebutuhan air domesti

tor kebiasaan, pola dan tingkat kehidupan yang didukung

oleh adanya perkembangan sosial ekonomi (Sirampun dkk, 2013). Kebutuhan air

ik dapat dilihat pada Tabel 3.1.

……………………………………….......(3.2)

12

rata yang diperoleh harus dikalikan koefisien pelampung.

Nilai k tergantung dari jenis pelampung yang dipakai, dan dapat dihitung

Kebutuhan domestik adalah kebutuhan air bersih untuk pemenuhan

hari atau rumah tangga seperti untuk minum, masak, mandi,

merupakan bagian

air. Jumlah kebutuhan air domestik ini

tor kebiasaan, pola dan tingkat kehidupan yang didukung

ekonomi (Sirampun dkk, 2013). Kebutuhan air

……………………………………….......(3.2)

Page 27: tugas akhir analisis air

13

Tabel 3.1. Kebutuhan Air Bersih Untuk Domestik Berdasarkan Kategori Kota

No

Kategori Kota

Jumlah Penduduk

(jiwa)

Kebutuhan

(liter/orang/hari)

1 Metropolitan >1.000.000 170 – 190

2 Kota Besar 500.000 – 1.000.000 150 – 170

3 Kota Sedang 100.000 – 500.000 130 – 150

4 Kota Kecil 20.000 – 100.000 100 – 130

5 Kota Kecamatan < 20.000 90 – 100

(Sumber : Ditjen Cipta Karya, Dep. PU, 1997)

3.7. Proyeksi Kebutuhan Air Bersih

Proyeksi kebutuhan air bersih yang diperlukan untuk suatu daerah

pelayanan ditentukan berdasarkan jumlah penduduk dan kebutuhan air.

1) Jumlah Penduduk

Dengan menggunakan salah satu metode proyeksi, diantaranya metode

geometrik seperti persamaan (3.3).

� = �(1 + )�...........................................................................................(3.3)

Dimana:

P = jumlah penduduk sampai akhir tahun perencanaan (jiwa)

Po = jumlah penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa)

r = tingkat pertambahan penduduk per tahun (%)

n = umur perencanaan (tahun)

Page 28: tugas akhir analisis air

14

2) Kebutuhan air

Kebutuhan air total dihitung berdasarkan jumlah pemakai air yang telah

diproyeksikan untuk 5 tahun mendatang. Kebutuhan total ini dipakai untuk

mengetahui apakah sumber air yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat. Perhitungan kebutuhan air ditentukan dengan dengan

persamaan (3.4).

� = � � q ....................................................................................................(3.4)

Dimana :

Q = kebutuhan air (liter/hari)

q = kebutuhan air perorang per hari (liter/orang/hari)

p = jumlah penduduk (jiwa)

(Haryono, 2013)

Page 29: tugas akhir analisis air

15

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian sumber mata air dilakukan di Kabupaten Kulon Progo tepatnya

di Kecamatan Kokap Kulon Progo Provinsi D.I. Yogyakarta. Kecamatan Kokap

merupakan salah satu kecamatan dari 12 kecamatan di wilayah Kabupaten Kulon

Progo.

Kecamatan Kokap mempunyai luas wilayah 7.379,95 Ha yang terdiri dari

5 desa. Menurut topografi Kecamatan Kokap terletak di dataran tinggi /

Perbukitan Menoreh dengan ketinggian 500 - 1000 meter di atas permukaan air

laut. Secara geografis Kecamatan Kokap mempunyai batas wilayah sebagai

berikut :

Utara : Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo

Timur : Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo

Selatan : Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo

Barat : Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah

Peta lokasi penelitian dapat dilahat pada gambar 4.1 dan 4.2.

Page 30: tugas akhir analisis air

16

Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian

(Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo)

Gambar 4.2 Peta Kecamatan Kokap

(Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo)

Lokasi

Penelitian

Page 31: tugas akhir analisis air

17

4.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan sekitar 3 bulan yaitu pada bulan Februari –

Mei 2014. Penelitian dimulai dari tahap persiapan sampai survei lapangan.

4.3. Alur Penelitian

Alur penelitian adalah tahapan atau langkah-langkah yang akan dilakukan

dengan menguraikan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian. Selain

itu juga dilakukan identifikasi terhadap sumber mata air dengan cara mengambil

sampel mata air.

4.3.1. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan kegiatan mencari literatur yang berkaitan dengan

kelayakan sumber mata air bagi pemenuhan air bersih masyarakat pedesaan

ditinjau dari kualitas dan kuantitas/debit. Literatur yang data digunakan adalah

jurnal, laporan penelitian dan buku yang berkaitan dengan permasalahan dalam

penelitian.

4.3.2. Survei Lokasi dan Pengumpulan Data

4.3.2.1. Survei Lokasi

Survei lokasi adalah kegiatan mengetahui sumber mata air yang ada di

Kecamatan Kokap. Survai lokasi juga bertujuan untuk mengetahui jumlah mata

air dan situasi daerah sekitar mata air.

Page 32: tugas akhir analisis air

18

4.3.2.2. Pengumpulan Data

Data-data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data

primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan secara langsung di

lokasi. Sedangkan data sekunder merupakan data-data pendukung yang diperoleh

dari instansi.

1) Data primer

a) Kualitas mata air

Kualitas mata air diteliti berdasarkan sampel mata air yang telah diambil

dari seluruh mata air yang ada di Kecamatan Kokap. Masing-masing mata air

akan dianalisis kualitasnya dari parameter fisik.

b) Debit air

Debit air didapat dengan melakukan pengukuran debit secara langsung

pada mata air yang bersangkutan. Berdasarkan kondisi mata airnya, pengukuran

debit dilakukan dengan tiga cara yaitu :

Cara 1 : Mengukur kecepatan dan luas penampang basah aliran.

Cara 2 : Mengukur volume air dengan dengan cara ditampung dengan wadah.

Cara 3 : Mengukur volume air pada kolam mata air.

c) Koordinat lokasi

Koordinat lokasi dilakukan untuk mengetahui letak mata air yang ada di

Kecamatan Kokap.

Page 33: tugas akhir analisis air

19

d) Situasi daerah sekitar mata air

Daerah sekitar mata air dapat mempengaruhi kualitas mata air sehingga

situasi daerah sekitar mata air harus lebih diketahui agar dapat mengetahui

penyebab pencemaran sumber mata air.

e) Jumlah mata air

Pencarian jumlah mata air berdasarkan dari observasi di lapangan.

Penelitian dilaksanakan dengan wawancara dengan perangkat desa dan warga

sekitar.

2) Data sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah

penduduk. Data jumlah penduduk didapat dari hasil sensus penduduk oleh Badan

Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo tahun 2010. Data penduduk digunakan

untuk menghitung kebutuhan air masyarakat.

4.3.3. Bahan dan Alat Penelitian

1) Bahan yang digunakan adalah air dari sumber mata air yang ada di Kecamatan

Kokap.

2) Alat penelitian

a) Botol ukuran 600 ml

Botol ukuran 600 ml digunakan untuk mengambil sampel mata air yang

akan diteliti di seluruh mata air di Kecamatan Kokap.

Page 34: tugas akhir analisis air

20

b) Termometer

Termometer digunakan untuk mengukur suhu sumber mata air dengan

skala 1:10

c) Meteran

Meteran digunakan untuk mengukur dimensi kolam dan saluran mata air.

d) Handphone Nokia C1-01

Digunakan sebagai stopwatch untuk mengetahui waktu dalam mengukur

debit.

e) Handphone Lenovo A390

Handphone digunakan untuk menentukan koordinat letak sumber mata air.

f) Kamera Digital BenQ DC C1220

Kamera digunakan untuk mengambil gambar mata air dan keadaan sekitar

sumber mata air serta lokasi pengambilan sampel.

g) Alat tulis

Alat tulis digunakan untuk mencatat kegiatan penelitian dan keadaan

sekitar sumber mata air yang mempengaruhinya.

4.3.4. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara analisa kualitas mata air dari

parameter fisik dan analisis kebutuhan air.

Page 35: tugas akhir analisis air

21

1) Analisa Kualitas Mata Air dari Parameter Fisik

Analisa yang dilakukan adalah dengan memeriksa sampel sumber mata air

dari parameter fisik yaitu bau, rasa, suhu, kekeruhan, dan TDS.

2) Analisa Kebutuhan Air

Analisa kebutuhan air dilakukan dengan cara mengetahui tingkat konsumsi

air dan jumlah penduduk di Kecamatan Kokap.

4.3.5. Analisa Kelayakan

Analisa kelayakan mengacu pada hasil analisa fisik dan kebutuhan air

masyarakat di Kecamatan Kokap. Analisa fisik yang digunakan adalah sesuai

dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.416/MEN.KES/PER/IX/1990. Kelayakan dari segi kuantitas mengacu pada

kebutuhan masyarakat dan debit yang tersedia di mata air. Apabila debit air yang

ada dapat mencukupi masyarakat, mata air dapat dikatakan layak untuk digunakan

tetapi apabila debit air yang ada tidak dapat mencukupi masyarakat, mata air dapat

dikatakan tidak layak untuk digunakan. Dari hasil analisa kelayakan dapat diambil

suatu kesimpulan tentang kelayakan sumber mata air di Kecamatan Kokap untuk

dijadikan sumber penyediaan air bersih.

Alur penelitian sumber mata air dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Page 36: tugas akhir analisis air

22

Gambar 4.3 Alur Penelitian

Data Primer

Analisis Kuantitas Analisis Kualitas Mata Air dari parameter Fisik

Analisis Kelayakan

Kesimpulan

Analisis Kebutuhan Air Bersih

Selesai

Studi Pustaka

Survei Lokasi & Pengumpulan Data

Data Primer

Data Sekunder

Jumlah penduduk

1. Jumlah mata air

2. Debit

1. Kualitas mata air dari

parameter fisik

2. Koordinat lokasi

3. Situasi daerah sekitar

MULAI

Page 37: tugas akhir analisis air

23

BAB V

ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1. Wilayah Penelitian

Kabupaten Kulon Progo terdiri dari 12 Kecamatan yang memiliki luas

wilayah 58.627,512 ha. Jumlah penduduk Kabupaten Kulon Progo adalah 388.755

jiwa pada tahun 2010.

Kecamatan Kokap adalah salah satu kecamatan yang ada di wilayah

Kabupaten Kulon Progo. Kecamatan Kokap terdiri atas 5 desa yang memiliki luas

wilayah 7.379,950 ha. Jumlah penduduk Kecamatan Kokap adalah 31.172 jiwa

pada tahun 2010. Luas wilayah dan jumlah penduduk Kecamatan Kokap dapat

dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk

No Kecamatan Luas Wilayah (ha) Jumlah Penduduk (jiwa)

1 Temon 3.629,890 24.462

2 Wates 3.200,239 43.999

3 Panjatan 4.459,230 33.374

4 Galur 3.291,232 29.107

5 Lendah 3.559,192 36.410

6 Sentolo 5.265,340 44.512

7 Pengasih 6.166,468 45.162

8 Kokap 7.379,950 31.172

9 Girimulyo 5.490,424 21.875

Page 38: tugas akhir analisis air

24

Lanjutan Tabel 5.1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk

No Kecamatan Luas Wilayah (ha) Jumlah Penduduk (jiwa)

10 Nanggulan 3.960,670 27.221

11 Kalibawang 5.296,368 26.806

12 Samigaluh 6.929,308 24.655

Kab. Kulon Progo 58.627,512 388.755

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo

5.2. Mata Air dan Koordinat Lokasi

Data mata air diperoleh dari hasil wawancara dengan masyarakat dan

perangkat desa yang ada di Kecamatan Kokap. Berdasarkan hasil survei lapangan

yang dilakukan, dari 5 desa yang ada di Kecamatan Kokap yaitu Desa

Hargomulyo, Hargorejo, Hargowilis, Kalirejo, dan Hargotirto tidak semua

terdapat mata air. Desa yang tidak terdapat mata air adalah Desa Hargomulyo.

Mata air dan koordinat lokasi yang diambil dapat dilihat pada tabel 5.2, sedangkan

lokasi mata air lebih lengkapnya dapat dilihat dalam peta pada Lampiran 11.

Tabel 5.2 Mata Air dan Koordinat Lokasi

No

Lokasi

Mata Air

Koordinat Desa Dusun

1 Hargomulyo - - -

2 Hargorejo Kliripan Krompakan 7,87567° LS – 110,10985° BT

Kliripan Sipacar 7,86601° LS – 110,15695° BT

Selo Timur Klampok 7,86601° LS – 110,15695° BT

Selo Timur Mbeji 7,86367° LS – 110,10732° BT

Page 39: tugas akhir analisis air

25

Lanjutan Tabel 5.2 Mata Air dan Koordinat Lokasi

No

Lokasi

Mata Air

Koordinat Desa Dusun

3 Hargowilis Clapar I Sumber Rejo 7,86855° LS – 110,28473° BT

Clapar II Ngringin 7,85660° LS – 110,25878° BT

4 Kalirejo Sangon II Slaban 7,86262° LS – 110,06822° BT

Plampang I Wuluh 7,86608° LS – 110,15476° BT

Plampang I Gunung Bolong I 7,85715° LS – 110,06022° BT

Plampang III Gunung Bolong II 7,85629° LS – 110,06743° BT

Plampang III Sekandang I 7,85692° LS – 110,06736° BT

Plampang III Sekandang II 7,89873° LS – 110,18640° BT

Plampang III Cluwek 7,90969° LS – 110,14479° BT

Kalibuko I Kalibuko 7,88581° LS – 110,37892° BT

5 Hargotirto Nganti Pancuran 7,81766° LS – 110,10360° BT

Teganing III Sewatu 7,98343° LS – 110,16039° BT

Teganing III Sepasang 7,86538° LS – 110,10763° BT

Teganing III Panthuran Lor 7,86883° LS – 110,14922° BT

Teganing III Panthuran Kidul 7,86855° LS – 110,14339° BT

Soropati Segandrung 7,84687° LS – 110,17036° BT

Soropati Sepodang 7,86928° LS – 110,10334° BT

Soropati Seglundung 7,82974° LS – 110,16799° BT

Segajih Bendo 7,85780° LS – 110,13676° BT

5.3. Situasi Daerah Sekitar Mata Air

Situasi daerah sekitar mata air dapat menimbulkan terjadinya pencemaran

mata air. Pencemaran mata air dapat mempengaruhi kualitas mata air yang

digunakan untuk keperluan air bersih. Pada umumnya mata air dimanfaatkan

Page 40: tugas akhir analisis air

26

untuk memenuhi berbagai keperluan dalam kehidupan, seperti memasak, minum,

mencuci, dan mandi. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, situasi daerah

sekitar mata air pada umumnya masih berupa alam terbuka hijau. Di sekitar mata

air banyak tumbuh pohon – pohon besar antara lain pohon beringin, pohon kelapa,

pohon jati, dan bambu. Daerah sekitar juga jauh dari pabrik yang menghasilkan

limbah sisa produksi. Kondisi ini memungkinkan mata air tidak mengalami

pencemaran oleh limbah pabrik. Salah satu mata air yaitu Mata Air Mbeji terletak

di belakang rumah warga. Bangunan kolam yang tinggi pada mata air tersebut

melindungi mata air dari limbah rumah warga.

Sebagian besar mata air terletak di lereng pegunungan. Karakteristik tanah

di daerah sekitar mata air cenderung tanah berpasir, terdapat kandungan batu dan

kerikil. Tanah seperti ini termasuk jenis tanah litosol. Tanah berwarna merah

kecoklatan. Keadaan sekitar mata air lebih lengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 1

5.4. Debit Mata Air

Debit mata air digunakan untuk mengetahui ketersediaan air di mata air.

Debit mata air diperoleh dari hasil perhitungan berdasarkan pengukuran langsung

di lapangan. Berdasarkan kondisi mata airnya, pengukuran debit dilakukan dengan

tiga cara.

Cara pertama yaitu dengan mengukur kecepatan aliran dikalikan luas

penampang basah aliran atau sesuai dengan persamaan (3.1). Kecepatan aliran

diukur dengan menggunakan alat ukur kecepatan yaitu pelampung yang berupa

Page 41: tugas akhir analisis air

27

styrofoam. Luas penampang saluran diperoleh dengan mengukur elevasi

permukaan air dan dasar saluran. Mata air yang diukur dengan cara ini antara lain

Mata Air Gunung Bolong I, Pancuran, Sepasang, Segandrung, dan Sepodang.

Cara kedua yaitu dengan mengukur volume air dengan dengan cara

ditampung dengan wadah. Debit adalah banyaknya volume air yang mampu

ditampung oleh wadah dalam satuan waktu tertentu. Mata Air yang diukur dengan

cara ini antara lain Mata Air Sumber Rejo, Ngringin, Gunung Bolong II a,

Sekandang I, Sekandang II, Cluwek, Kalibuko, Sewatu, Panthuran Lor, Panthuran

Kidul, dan Seglundung.

Cara ketiga yaitu dengan mengukur volume air pada kolam mata air. Debit

adalah banyaknya air yang bertambah pada kolam dalam satuan waktu tertentu.

Air yang bertambah pada kolam didapat dengan mengalikan luas kolam dengan

kenaikan muka air. Mata Air yang diukur dengan cara ini antara lain Mata Air

Krompakan, Sipacar, Klampok, Mbeji, Slaban, Wuluh, Gunung Bolong II b, dan

Bendo.

Dari mata air yang ada di Kecamatan Kokap, debit tertinggi ada di Mata

Air Sepasang yaitu 7,8864 liter/detik dan debit terendah ada di Mata Air Wuluh

yaitu 0,0252 liter/detik . Debit mata air dapat dilihat pada Tabel 5.3 dan

perhitungan debit mata air lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Page 42: tugas akhir analisis air

28

Tabel 5.3. Debit Mata Air

No

Lokasi

Mata Air

Debit (liter/dt) Desa Dusun

1 Hargomulyo - - -

2 Hargorejo Kliripan Krompakan 0,0381

Kliripan Sipacar 0,0539

Selo Timur Klampok 0,0924

Selo Timur Mbeji 0,1045

3 Hargowilis Clapar I Sumber Rejo 0,0682

Clapar II Ngringin 0,0255

4 Kalirejo Sangon II Slaban 0,0491

Plampang I Wuluh 0,0252

Plampang I Gunung Bolong I 1,3070

Plampang III Gunung Bolong II 0,0707

Plampang III Sekandang I 0,2343

Plampang III Sekandang II 0,2286

Plampang III Cluwek 0,1234

Kalibuko I Kalibuko 0,4084

5 Hargotirto Nganti Pancuran 0,2208

Teganing III Sewatu 0,2258

Teganing III Sepasang 7,8864

Teganing III Panthuran Lor 0,3188

Teganing III Panthuran Kidul 0,4346

Soropati Segandrung 1,1911

Soropati Sepodang 0,9547

Soropati Seglundung 0,5845

Segajih Bendo 0,2425

Page 43: tugas akhir analisis air

29

5.5. Analisis Kualitas Mata Air

Kualitas mata air yang ditinjau adalah kualitas mata air dari parameter

fisik yaitu suhu, bau, rasa, kekeruhan, dan TDS. Untuk mengetahui kualitas mata

air dari parameter fisik dilakukan dua pengujian yaitu pengujian secara langsung

di lapangan dan pengujian di laboratorium. Pengujian yang dilakukan secara

langsung di lapangan yaitu meliputi suhu, bau, dan rasa. Sedangkan pengujian di

laboratorium yaitu meliputi kekeruhan dan TDS. Pengujian laboratorium

dilakukan di UPTD Laboratorium Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon

Progo. Hasil pengujian kualitas mata air dari parameter fisik dapat dilihat pada

tabel 5.4.

Tabel 5.4. Kualitas Mata Air Ditinjau dari Parameter Fisik

No

Desa

Mata Air

Parameter Fisik

Bau

Rasa

Suhu

(°C)

Kekeruhan

(NTU)

TDS

(mg/l)

1 Hargomulyo - - - - - -

2 Hargorejo Krompakan tidak berbau tidak berasa 21 0,18 482

Sipacar tidak berbau tidak berasa 22 0,12 500

Klampok tidak berbau tidak berasa 23 0,49 500

Mbeji tidak berbau tidak berasa 22,5 2,22 423

3 Hargowilis Sumber Rejo tidak berbau tidak berasa 18 0,97 268

Ngringin tidak berbau tidak berasa 17 3,98 124

4 Kalirejo Slaban tidak berbau tidak berasa 19 1,47 462

Wuluh tidak berbau tidak berasa 17,5 3,88 477

Gunung Bolong I tidak berbau tidak berasa 18 1,19 180

Gunung Bolong II tidak berbau tidak berasa 17,5 0,59 155

Sekandang I tidak berbau tidak berasa 17 5,13 355

Sekandang II tidak berbau tidak berasa 17 5,07 244

Cluwek tidak berbau tidak berasa 17 1,64 162

Page 44: tugas akhir analisis air

30

Lanjutan Tabel 5.4. Kualitas Mata Air Ditinjau dari Parameter Fisik

Kalibuko tidak berbau tidak berasa 19 4,00 155

5 Hargotirto Pancuran tidak berbau tidak berasa 20,5 6,55 266

Sewatu tidak berbau tidak berasa 19 0,72 176

Sepasang tidak berbau tidak berasa 19 0,71 114

Panthuran Lor tidak berbau tidak berasa 20 0,30 299

Panthuran Kidul tidak berbau tidak berasa 20 0,46 231

Segandrung tidak berbau tidak berasa 21 0,16 235

Sepodang tidak berbau tidak berasa 19 0,53 262

Seglundung tidak berbau tidak berasa 21 0,16 210

Bendo tidak berbau tidak berasa 20,5 0,51 358

5.6. Analisis Proyeksi Kebutuhan Air

Analisis proyeksi kebutuhan air digunakan untuk menghitung perkiraan

kebutuhan air bersih pada 5 tahun mendatang. Proyeksi kebutuhan air bersih

dihitung dengan membandingkan perkiraan jumlah penduduk Kecamatan Kokap

dan kebutuhan air bersih.

5.6.1. Jumlah Penduduk

Proyeksi jumlah penduduk mengacu pada salah satu metode proyeksi yaitu

metode geometrik atau sesuai dengan persamaan (3.3). Data penduduk pada awal

tahun perencanaan yang digunakan dalam analisis kebutuhan air ini adalah data

penduduk Kecamatan Kokap tahun 2010. Berdasarkan sensus penduduk BPS

Kulon Progo tahun 2010, jumlah penduduk Kecamatan Kokap adalah 31.172

jiwa. Perkiraan jumlah penduduk sampai akhir tahun masa perencanaan mengacu

pada besarnya angka pertumbuhan penduduk Kecamatan Kokap yaitu sebesar

Page 45: tugas akhir analisis air

31

-0,55 % per tahun. Perkiraan jumlah penduduk Kecamatan Kokap sampai tahun

perencanaan 2019 dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.5. Perkiraan Jumlah penduduk Kecamatan Kokap

No Tahun Jumlah Penduduk (jiwa)

1 2010 31.172

2 2011 31.001

3 2012 30.830

4 2013 30.660

5 2014 30.492

6 2015 30.324

7 2016 30.157

8 2017 29.991

9 2018 29.827

10 2019 29.663

5.6.2. Kebutuhan Air Bersih

Jumlah Penduduk Kabupaten Kulon Progo tahun 2010 adalah 388.755

jiwa. Berdasarkan Ditjen Cipta Karya, Dep. PU, 1997 (Tabel 3.1), Kabupaten

Kulon Progo masuk dalam dalam kategori Kota Sedang sehingga kebutuhan air

bersih untuk domestik di Kecamatan Kokap adalah 130 liter/orang/hari atau

0,0011505 liter/detik. Angka aini dipakai untuk memperkirakan jumlah kebutuhan

air bersih di Kecamatan Kokap sampai tahun 2019, sesuai dengan persamaan

(3.4). Perkiraan kebutuhan air bersih di Kecamatan Kokap sampai tahun 2019

dapat dilihat pada tabel 5.6.

Page 46: tugas akhir analisis air

32

Tabel 5.6. Perkiraan Kebutuhan Air Bersih di Kecamatan Kokap

No Tahun Kebutuhan (liter/detik)

1 2010 46,9023

2 2011 46,6444

3 2012 46,3878

4 2013 46,1327

5 2014 45,8789

6 2015 45,6266

7 2016 45,3757

8 2017 45,1261

9 2018 44,8779

10 2019 44,6311

5.7. Pembahasan

Kabupaten Kulon Progo terdiri dari 12 Kecamatan. Kecamatan Kokap

adalah salah satu kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Hasil

survai mata air pada tahun 2014 di Kecamatan Kokap terdapat 23 mata air yang

terletak di 4 desa yaitu Desa Hargorejo, Hargowilis, Kalirejo, dan Hargotirto.

Desa yang tidak terdapat mata air adalah Desa Hargomulyo, sehingga sebagian

besar masyarakat di Desa Hargomulyo dalam mencukupi keperluan air bersih

dengan memanfaatkan sumur gali, sumur bor, dan PDAM Kulon Progo.

Kecamatan Kokap merupakan wilayah Kulon Progo bagian utara dimana

wilayahnya merupakan dataran tinggi Pegunungan Menoreh. Hampir sebagian

besar mata air terletak di lereng pegunungan tersebut. Mata air yang terletak di

lereng dengan kemiringan tebing mulai dari 35° sampai 80° berada di Desa

Page 47: tugas akhir analisis air

33

Hargowilis, Kalirejo dan Hargotirto. Salah satunya yaitu Mata Air Seglundung

yang ada di desa Hargotirto. Mata air ini terletak di lereng pegunungan dengan

kemiringan tebing sekitar 80°. Berdasarkan cara keluarnya, maka mata air ini

termasuk rembesan. Berbeda dengan Desa Hargorejo yang wilayahnya berada di

dataran rendah. Mata air berupa umbul dimana air keluar ke permukaan tanah

pada dataran dan berbentuk kolam. Mata air yang ada di Desa Hargorejo antara

lain Mata Air Krompakan, Sipacar, Klampok, dan Mbeji.

Sebagian besar keadaan bangunan mata air yang ada di Kecamatan Kokap

masih sederhana. Ada beberapa mata air yang hanya dibangun bangunan

permanen yang digunakan untuk menangkap atau menampung air. Namun seperti

pada Mata Air Sewatu bak penampungan yang digunakan untuk menampung air

hanya menggunakan diligen. Sedangkan pada Mata Air Sepodang, aliran air dari

sumber air menuju bak penampungan hanya menggunakan bambu yang dibelah.

Berdasarkan survei masyarakat sekitar, sebagian besar mata air mengalami

penurunan debit pada saat musim kemarau. Mata air yang mengalami penurunan

debit pada musim kemarau antara lain Mata Air Krompakan, Sipacar, Klampok,

Mbeji, Ngringin, Wuluh, Gunung Bolong I, Gunung Bolong II, Kalibuko, Sewatu,

Sepasang, Panthuran Kidul, Segandrung, Sepodang, dan Bendo. Sedangkan mata

air yang debitnya tetap stabil pada musim kemarau antara lain Mata Air Sumber

Rejo, Slaban, Sekandang I, Sekandang II, Cluwek, Pancuran, Panthuran Lor, dan

Seglundung. Penurunan debit pada mata air tersebut tidak terlalu signifikan

sehingga mata air masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

Page 48: tugas akhir analisis air

34

5.8. Kualitas Mata Air dari Parameter Fisik

a. Suhu

Pengambilan dan pengujian sampel mata air dilakukan pada 15 April – 20

April 2014. Waktu pengambilan sampel yaitu antara jam 10.04 WIB – 14.37

WIB. Karena selisih waktu pengambilan sampel yang jauh maka pengambilan

sampel dibagi menjadi 3 bagian waktu. Pembagian waktu pengambilan sampel

dapat dilihat pada tabel 5.7.

Tabel 5.7 Waktu Pengambilan Sampel Air

< 11.00 WIB 11.00 – 13.00 WIB > 13.00 WIB

Mbeji Krompakan Sumber Rejo

Kalibuko Sipacar Ngringin

Pancuran Klampok Sepodang

Sepasang Slaban Seglundung

Wuluh Bendo

Gunung Bolong I

Gunung Bolong II

Sekandang I

Sekandang II

Cluwek

Sewatu

Panthuran Lor

Panthuran Kidul

Segandrung

Page 49: tugas akhir analisis air

35

Dari hasil pengujian mata air didapatkan suhu antara 17°C – 23°C. Pada

pengujian kurang dari jam 11.00 WIB, suhu terendah terdapat pada Mata Air

Kalibuko dan Sepasang yaitu 17°C, sedangkan suhu tertinggi terdapat pada Mata

Air Mbeji yaitu 22,5°C. Pada pengujian antara jam 11.00 WIB – 13.00 WIB, suhu

terendah terdapat pada Mata Air Sekandang I, Sekandang II dan Cluwek yaitu

17°C, sedangkan suhu tertinggi terdapat pada Mata Air Klampok yaitu 23°C. Pada

pengujian lebih dari jam 13.00 WIB, suhu terendah terdapat pada di Mata

Ngringin yaitu 17°C, sedangkan suhu tertinggi terdapat pada Mata Air Bendo

yaitu 20,5°C. Dari hasil pengujian suhu mata air didapat selisih suhu antara

3,5°C – 6°C, meskipun waktu pengambilan dilakukan pada jam yang hampir sama

dan juga cuaca yang sama – sama cerah.

Perbedaan suhu disebabkan karena keadaan sekitar mata air. Sebagian

mata air terletak di dataran tinggi sehingga mata air memiliki suhu air yang relatif

rendah. Suhu udara di dataran tinggi akan lebih rendah dibandingkan dengan suhu

udara yang ada di dataran rendah. Hal itu terjadi karena pengaruh gaya gravitasi

bumi. Setiap lapisan udara akan menindih lapisan udara di bawahnya sehingga

lapisan udara yang di bawah akan lebih mampat. Semakin mampat lapisan udara

maka jumlah partikel udara akan semakin banyak. Partikel udara yang lebih

banyak akan bisa lebih banyak menyerap sinar matahari sehingga suhu udaranya

akan lebih panas. Pada Mata Air Krompakan, Sipacar, Klampok dan Mbeji yang

terletak di daerah dataran rendah maka suhu airnya relatif lebih tinggi. Selain itu

perbedaan suhu juga disebabkan oleh banyaknya pohon – pohon besar yang ada di

sekitar mata air. Mata air sebagian besar berada di antara pohon – pohon besar

Page 50: tugas akhir analisis air

36

membuat intensitas cahaya matahari yang masuk ke perairan tidak bisa maksimal.

Hal itu bisa terjadi karena pohon tersebut menghalangi panas matahari untuk bisa

menembus sampai ke perairan mata air sehingga suhu air relatif rendah.

b. Bau

Semua mata air di Kecamatan Kokap tidak berbau. Hal itu disebabkan

karena tidak terjadi pencemaran dari daerah sekitarnya. Mata air dimanfaatkan

untuk memenuhi keperluan seperti memasak, minum, mencuci, dan mandi. Mata

air tidak dimanfaatkan untuk kegiatan yang lain seperti tambak ikan sehingga air

tidak tercemar oleh kotoran dan sisa makan ikan.

c. Rasa

Sebagian besar mata air di Kecamatan Kokap tidak memiliki rasa. Salah

satunya disebabkan karena mata air sebelum keluar dari tanah melewati

penyaringan – penyaringan oleh lapisan tanah dan mineral sudah tersaring oleh

tanah.

d. Kekeruhan

Sebagian besar kualitas mata air tidak keruh. Kekeruhan dalam air bersih

tidak boleh lebih dari 5 NTU. Namun ada 3 mata air yang kekeruhannya lebih dari

5 NTU, yaitu Mata Air Sekandang I, Sekandang II dan Pancuran. Kadar

kekeruhan masing – masing mata air tersebut adalah 5,13 NTU, 5,07 NTU, dan

6,55 NTU.

Page 51: tugas akhir analisis air

37

Kekeruhan disebabkan adanya kandungan Total Suspended Solid baik

yang bersifat organik maupun anorganik. Zat organik berasal dari lapukan

tanaman dan hewan, sedangkan zat anorganik berasal dari lapukan batuan dan

logam. Kekeruhan pada Mata Air Sekandang I,Sekandang II, dan Pancuran terjadi

karena tidak ada bangunan pelindung mata air secara permanen, sehingga tanah di

sampingnya mudah longsor masuk ke mata air. Sedangkan untuk mata air yang

tidak keruh itu disebabkan karena pada mata air terdapat kolam/bak penampungan

permanen yang sudah dibuat dari pasangan batu bata atau semen sehingga kotoran

tidak mudah masuk untuk mencemari air.

e. Total Dissolved Solids (TDS)

Zat padat yang terdapat dalam air dalam jumlah terlalu banyak tidak baik

sebagai air bersih. Banyaknya zat padat yang disyaratkan untuk air bersih adalah

kurang dari 1000 mg/l. Semua mata air di Kecamatan Kokap mempunyai nilai

TDS kurang dari 1000 mg/l. Jumlah zat padat terlarut (TDS) yang melebihi kadar

maksimum air bersih akan mengakibatkan pengaruh terhadap kesehatan antara

lain rasa tidak enak di lidah dan rasa mual.

5.9. Kebutuhan Air

Kebutuhan air bersih masyarakat setiap tahun pasti akan semakin

bertambah. Hal itu disebabkan karena pertambahan jumlah penduduk.

Berdasarkan sensus penduduk BPS Kabupaten Kulon Progo tahun 2010, angka

persentase pertambahan penduduk Kecamatan Kokap adalah -0,55 %. Karena

Page 52: tugas akhir analisis air

38

angka persentase pertambahan penduduk di Kecamatan Kokap adalah minus maka

penduduk di Kecamatan Kokap setiap tahun akan semakin berkurang. Faktor yang

mendorong terjadinya penurunan laju pertambahan penduduk di Kecamatan

Kokap adalah karena adanya penduduk yang melakukan transmigrasi untuk

membuka usaha baru di tempat lain dan menetap di sana maupun adanya

kebutuhan penduduk untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi atau

yang sesuai keinginan belum tersedia di Kecamatan Kokap tersebut.

Berkurangnya jumlah penduduk maka kebutuhan air bersih juga akan semakin

berkurang. Pada tahun 2010 jumlah penduduk Kecamatan Kokap adalah 31.172

jiwa dengan kebutuhan air bersih sebesar 54,1181 liter/detik, sedangkan pada

tahun perencanaan 2019 jumlah penduduk Kecamatan Kokap adalah 29.663 jiwa

dengan kebutuhan air sebesar 44,6311 liter/detik.

5.10. Analisis Kelayakan

5.10.1. Kelayakan Kualitas

Kualitas air yang baik harus memenuhi persyaratan yang tercantum di

dalam standar kualitas. Berdasarkan hasil pengujian secara langsung, semua mata

air di Kecamatan Kokap tidak memiliki bau dan rasa sehingga layak digunakan.

Mata air memiliki suhu yang berkisar antara 17° C – 22,5° C. Suhu maksimal

yang disyaratkan dalam standar kualitas air bersih adalah 30° C sehingga mata air

masih layak digunakan. Sedangkan berdasarkan pengujian yang dilakukan di

UPTD Laboratorium Kesehatan Kabupaten Kulon Progo sebagian besar mata air

mempunyai nilai kekeruhan yang disyaratkan yaitu kurang dari 5 NTU. Hanya

Page 53: tugas akhir analisis air

39

ada 3 mata air yang mempunyai nilai kekeruhan lebih dari 5 NTU yaitu Mata Air

Sekandang I, Sekandang II, dan Pancuran. Mata air juga layak dari segi TDS

karena semua mata air di Kecamatan Kokap memiliki nilai TDS yang disyaratkan

yaitu kurang dari 1000 mg/l.

Mengacu pada hasil pengujian dan standar kualitas air bersih dari

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.416/MEN.KES/PER/IX/1990, sebagian besar mata air di Kecamatan Kokap

layak digunakan sebagai sumber kebutuhan air bersih masyarakat dari parameter

fisik yaitu suhu, bau, rasa, kekeruhan, dan TDS. Kecuali Mata Air Sekandang1,

Sekandang 2, dan Pancuran yang mempunyai nilai kekeruhan masing – masing

mata air adalah 5,13 NTU, 5,07 NTU, dan 6,55 NTU.

5.10.2. Kelayakan Kuantitas

Dari hasil pengukuran debit secara langsung di lapangan pada tahun 2014

menunjukkan bahwa debit mata air total yang terukur adalah 14,6627 liter/detik.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 30.492 jiwa pada tahun 2014 kebutuhan air

bersih untuk domestik di Kecamatan Kokap adalah 45,8789 liter/detik. Berarti

dapat disimpulkan bahwa debit tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan air

bersih untuk domestik masyarakat di Kecamatan Kokap. Berdasarkan hasil

analisis proyeksi kebutuhan air bersih pada Tabel 5.5 dan 5.6 jumlah penduduk

Kecamatan Kokap pada tahun 2019 adalah 29.663 jiwa dengan kebutuhan air

bersih untuk domestik adalah 44,6311 liter/detik. Dengan debit yang ada saat ini

maka dapat disimpulkan bahwa debit tersebut tetap tidak dapat mencukupi

Page 54: tugas akhir analisis air

40

kebutuhan air bersih untuk domestik masyarakat di Kecamatan Kokap pada tahun

perencanaan 2019. Debit total tersebut hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan

air bersih untuk 9.743 jiwa. Untuk itu agar bisa mencukupi kebutuhan air bersih di

Kecamatan Kokap harus ada solusi dengan mencari sumber air yang lain misalnya

dengan membuat sumur gali, sumur bor, atau dengan berlangganan pada PDAM

Kulon Progo yang mengambil sumber air dari Waduk Sermo yang juga terletak di

Kecamatan Kokap.

5.11. Sebaran Kebutuhan Air

Kebutuhan air bersih per desa mengacu pada jumlah penduduk tahun

2010. Perkiraan kebutuhan air bersih sesuai dengan persamaan (3.3). Hasil

perkiraan sebaran kebutuhan air bersih dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2014, di Kecamatan Kokap

terdapat 23 mata air yang tersebar di 4 desa yaitu Desa Hargorejo, Hargowilis,

Kalirejo, dan Hargotirto. Sebaran debit mata air dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8 Perkiraan Sebaran Kebutuhan Air Bersih dan Debit Mata Air

No

Desa

Jumlah

Penduduk 2010

(jiwa)

Perkiraan Jumlah

Penduduk 2014

(jiwa)

Kebutuhan Air

Besih

(liter/detik)

Debit

(liter/detik)

1 Hargomulyo 6867 6717 10,1068 -

2 Hargorejo 8253 8073 12,1468 0,2889

3 Hargowilis 5614 5492 8,2627 0,0937

4 Kalirejo 4045 3957 5,9534 2,4467

5 Hargotirto 6345 6207 9,3386 12,0592

Page 55: tugas akhir analisis air

41

Berdasarkan Tabel 5.8 maka dapat disimpulkan bahwa debit yang ada di

setiap desa di Kecamatan Kokap tidak semuanya mampu memenuhi kebutuhan air

bersih semua penduduknya. Hanya mata air di Desa Hargotirto yang mampu

mencukupi kebutuhan air bersih semua penduduknya, sedangkan mata air di

ketiga desa yaitu Desa Hargorejo, Hargowilis, dan Kalirejo hanya mampu

mencukupi masing – masing 192 jiwa, 62 jiwa, dan 1626 jiwa. Kekurangan air

yang ada di Desa Hargorejo dan Kalirejo dapat dipenuhi dengan mencari sumber

mata air baru, membuat sumur gali atau berlangganan pada PDAM Kulon Progo,

sedangkan untuk kekurangan air di Desa Hargowilis dapat diambilkan dari Desa

Hargotirto. Selain itu juga memanfaatkan adanya Waduk Sermo di Hargowilis

yang sudah di kelola PDAM Kulon Progo. Sedangkan untuk Desa Hargomulyo

yang tidak memiliki debit mata air, untuk memenuhi kebutuhan air bersih dapat

memanfaatkan sumur gali, sumur bor, atau berlangganan pada PDAM Kulon

Progo.

Page 56: tugas akhir analisis air

42

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1) Jumlah mata air yang ada di Kecamatan Kokap adalah 23 yang terletak di

Desa Hargorejo, Hargowilis, Kalirejo, dan Hargotirto.

2) Mata air di Kecamatan Kokap ditinjau dari kualitas parameter fisik yaitu suhu,

bau, rasa, kekeruhan dan TDS layak dijadikan sumber kebutuhan air bersih

masyarakat kecuali ada 3 mata air yang memiliki kadar kekeruhan lebih dari

5 NTU yaitu Mata Air Sekandang I, Sekandang II, dan Pancuran.

3) Mata air di Kecamatan Kokap ditinjau dari kuantitas tidak layak untuk

dijadikan sumber kebutuhan air bersih. Debit mata air yang ada saat ini adalah

14,6627 liter/detik, sedangkan kebutuhan air bersih untuk domestik adalah

45,8789 liter/detik.

4) Kebutuhan air bersih untuk domestik masyarakat di Kecamatan Kokap pada

tahun perencanaan 2019 adalah 44,6311 liter/detik sehingga ditinjau dari

kuantitas tidak layak untuk dijadikan sumber kebutuhan air bersih.

Page 57: tugas akhir analisis air

43

6.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian maka dapat diajukan saran

penelitian sebagai berikut :

1) Perlu dilakukan penelitian kualitas mata air ditinjau dari parameter kimia dan

biologis.

2) Perlu dilakukan penelitian tentang perhitungan distribusi air dari mata air

menuju rumah – rumah warga menggunakan pipa.

Page 58: tugas akhir analisis air

xv

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1990, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.416/MEN.KES/PER/IX/1990.

Darmawan, Rio Awan, 2006, Analisis Kelayakan Sumber Mata Air Alami Untuk

Perencanaan Jaringan Sumber Air Bersih Pedesaan Studi Kasus Mata Air

Alami di Desa Sunyalangu, Karanglewas, Purwokerjo, Kabupaten

Purwokerto – Jawa Tengah.

Haryono, Setiyawati, 2013, Analisis Kelayakan Sumber Mata Air Ditinjau Dari

Parameter Fisik Sebagai Sumber Penyediaan Air Di Kabupaten Klaten,

Yogyakarta.

Kodoatie, Roberrt J dan Syarief, Roestam, Pengelolaan Sumber Daya Air

Terapadu, Andi Offset.

Marhadiyanto, 2009, Studi Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Dengan Sistem

Penampungan Air Hujan di Pulau Panggang, Bandung.

Suryana H, Rifda, 2013, Analisis Kualitas Sumur Dangkal di

KecamatanBiringkanayya Kota Makassar, Makassar.

Sirampun dkk, 2013, Perencanaan Bak Pengendapan Dan Penampungan Air

Yang Berasal Dari Mata Air Di Kecamatan Lamala, Kabupaten Banggai –

Sulawesi Tengah.

Triatmodjo, Bambang, 2010, Hidrologi Terapan, Beta Offset.

Page 59: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN

Page 60: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN 1

KEADAAN SEKITAR MATA

AIR

Page 61: tugas akhir analisis air

No Mata Air Gambar Keterangan

1 Krompakan

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Selasa,15 April 2014

Jam : 11.05 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk mandi dan mencuci oleh

masyarakat sekitar.

c) Mata air terletak di antara

rumah penduduk dan jalan

setapak.

d) Bangunan pelindung mata air

dibangun dengan seadanya

hanya untuk menangkap mata

air agar tidak terbuang sia-sia.

Page 62: tugas akhir analisis air

2 Sipacar

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Selasa,15 April 2014

Jam : 12.04 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk mandi dan mencuci oleh

masyarakat sekitar. Terdapat

pompa-pompa air milik warga

yang digunakan untuk

mengambil air dan dialirkan ke

rumahnya.

c) Mata air terletak di antara jalan

setapak dan kebun warga.

d) Bangunan pelindung mata air

dibangun kolam untuk

menangkap mata air.

e) Karena letaknya di bawah

pohon, bagian atas kolam

ditutup agar daun yang gugur

tidak masuk ke kolam den

mengotori air.

Page 63: tugas akhir analisis air

3 Klampok

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Kamis, 17 April 2014

Jam : 11.08 WIB

Cuaca :

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk mandi man mencuci oleh

masyarakat setempat.

c) Mata air terletak dibawah

pohon besar, di antara jalan

setapak dan rumah penduduk.

d) Bangunan pelindung mata air

dibangun kolam untuk

menangkap mata air.

Page 64: tugas akhir analisis air

4 Mbeji

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Kamis, 17 April 2014

Jam : 10.20 WIB

Cuaca :

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk mandi dan mencuci oleh

masyarakat sekitar. Terdapat

pompa-pompa air milik warga

yang digunakan untuk

mengambil air dan dialirkan ke

rumahnya.

c) Mata air terletak di belakang

masjid dan rumah warga.

d) Bangunan pelindung mata air

dibangun kolam untuk

menangkap mata air.

Page 65: tugas akhir analisis air

5 Sumber Rejo

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Rabu, 16 April 2014

Jam : 14.18 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di antara jalan

setapak di lereng gunung.

d) Bangunan pengambilan mata

air dibangun dengan seadanya,

menggunakan pipa yang

ditanam di dalam tanah dan

kemudian dialirkan ke kolam

penampungan.

Page 66: tugas akhir analisis air

6 Ngringin

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Rabu, 16 April 2014

Jam : 14.37 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di lereng

pegunungan.

d) Bangunan pengambilan mata

air dibuat seadanya dengan

menggunahan bambu yang

dibelah untuk mengalirkan air,

dan ditampung pada kolam

penampungan air.

Page 67: tugas akhir analisis air

7 Slaban

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Sabtu, 19 April 2014

Jam : 11.50 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar. Pengambilan air

dilakukan dengan sistem

gravitasi dengan menggunakan

selang.

c) Mata air terletak antara jalan

setapak di lereng pegunungan.

d) Bangunan pelindung mata air

dibangun dengan seadanya

hanya untuk menangkap mata

air agar tidak terbuang sia-sia.

Lam

piran

1.7

Page 68: tugas akhir analisis air

8 Wuluh

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : , Minggu, 20 April 2014

Jam : 12.41 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di aliran

sungai kecil di pinggir jalan

pedesaan.

d) Bangunan pelindung mata air

dibangun dengan seadanya

hanya untuk menangkap mata

air agar tidak terbuang sia-sia.

Lam

piran

1.8

Page 69: tugas akhir analisis air

9 Gunung Bolong I

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Minggu, 20 April 2014

Jam : 12.15 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di aliran

sungai kecil di pinggir jalan

pedesaan.

d) Bangunan pelindung mata air

dibangun dengan seadanya

hanya untuk menangkap mata

air agar tidak terbuang sia-sia.

Page 70: tugas akhir analisis air

10 Gunung Bolong II

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Minggu, 20 April 2014

Jam : 11.57 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di antara jalan

setapak di lereng pegunungan.

d) Bangunan pelindung mata air

dibangun dengan seadanya

hanya untuk menangkap mata

air agar tidak terbuang sia-sia.

Page 71: tugas akhir analisis air

11 Sekandang I

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Minggu, 20 April 2014

Jam : 11.20 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak antara jalan

setapak di lereng pegunungan.

d) Bangunan pengambilan mata

air dibangun dengan seadanya,

menggunakan pipa yang

ditanam di dalam tanah dan

kemudian dialirkan ke bak

penampungan.

Lam

pira

n 1

.11

Page 72: tugas akhir analisis air

12 Sekandang II

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Minggu, 20 April 2014

Jam : 11.32 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak pada aliran

sungai kecil di lereng

pegunungan.

d) Bangunan pengambilan mata

air dibangun dengan seadanya,

menggunakan pipa yang

kemudian dialirkan ke kolam

penampungan.

Page 73: tugas akhir analisis air

13 Cluwek

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Minggu, 20 April 2014

Jam : 11.00 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di aliran

sungai kecil di lereng

pegunungan. Berada di pinggir

jalan setapak.

d) Bangunan pengambilan mata

air dibuat seadanya dengan

menggunahan bambu yang

dibelah untuk mengalirkan air,

dan ditampung pada kolam

penampungan air.

Page 74: tugas akhir analisis air

14 Kalibuko

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Minggu, 20 April 2014

Jam : 10.45 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di antara jalan

setapak di lereng pegunungan.

d) Bangunan pengambilan mata

air dibangun dengan seadanya,

menggunakan pipa yang

ditanam di dalam tanah dan

kemudian dialirkan ke kolam

penampungan.

Page 75: tugas akhir analisis air

15 Pancuran

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Rabu, 16 April 2014

Jam : 10.04 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di antara jalan

pedesaan dan bangunan bekas

puskesmas.

d) Bangunan pengambilan mata

air dibangun dengan seadanya,

menggunakan pipa yang

ditanam di dalam tanah dan

kemudian dialirkan ke bak

penampungan.

Page 76: tugas akhir analisis air

16 Sewatu

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Rabu, 16 April 2014

Jam : 12.15 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di antara jalan

setapak di lereng pegunungan.

d) Bangunan pengambilan mata

air dibuat seadanya dengan

menggunahan bambu yang

dibelah untuk mengalirkan air,

dan ditampung pada bak

penampung yang kemudian

dialirkan ke rumah warga

dengan sistem gravitasi

menggunakan selang.

Page 77: tugas akhir analisis air

17 Sepasang

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Rabu, 16 April 2014

Jam : 10.58 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak pada aliran

sungai.

d) Bangunan pelindung mata air

dibangun dengan seadanya

hanya untuk menangkap mata

air agar tidak terbuang sia-sia.

Page 78: tugas akhir analisis air

18 Panthuran Lor

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Rabu, 16 April 2014

Jam : 11.30 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di

pegunungan yang jauh dari

rumah warga.

d) Bangunan pengambilan mata

air dibuat seadanya dengan

menggunahan pipa yang

ditanam di dalam tanah untuk

mengalirkan air, dan

ditampung pada bak

penampung yang kemudian

dialirkan ke rumah warga

dengan sistem gravitasi

menggunakan selang.

Page 79: tugas akhir analisis air

19 Panthutan Kidul

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Rabu, 16 April 2014

Jam : 11.45 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak Mata air

terletak di pegunungan yang

jauh dari rumah warga.

d) Bangunan pengambilan mata

air dibuat seadanya dengan

menggunahan pipa yang

ditanam di dalam tanah untuk

mengalirkan air, dan

ditampung pada bak

penampung yang kemudian

dialirkan ke rumah warga

dengan sistem gravitasi

menggunakan selang.

Page 80: tugas akhir analisis air

20 Segandrung

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Rabu, 16 April 2014

Jam : 13.00 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di belakang

rumah warga, di kebun yang

ada di lereng pegunungan.

d) Bangunan pelindung mata air

dibangun dengan seadanya

hanya untuk menangkap mata

air agar tidak terbuang sia-sia.

Lam

piran

1.2

0

Page 81: tugas akhir analisis air

21 Sepodang

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Rabu, 16 April 2014

Jam : 13.21 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di antara jalan

setapak di lereng pegunungan.

d) Bangunan pengambilan mata

air dibuat seadanya dengan

menggunahan bambu yang

dibelah untuk mengalirkan air,

dan ditampung pada kolam

penampungan air.

Page 82: tugas akhir analisis air

22 Seglundung

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Rabu, 16 April 2014

Jam : 13.35 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak di lereng

pegunungan yang jauh dari

rumah penduduk.

d) Bangunan pengambilan mata

air dibuat seadanya dengan

menggunahan pipa untuk

mengalirkan air, dan

ditampung pada bak

penampung yang kemudian

dialirkan ke rumah warga

dengan sistem gravitasi

menggunakan selang.

Page 83: tugas akhir analisis air

23 Bendo

a) Penelitian dilaksanakan pada

Hari : Rabu, 16 April 2014

Jam : 14.00 WIB

Cuaca : Cerah

b) Sumber mata air dimanfaatkan

untuk kebutuhan air pokok

sehari-hari oleh masyarakat

sekitar.

c) Mata air terletak dilereng

pegunungan di bawah jalan

setapak.

d) Bangunan pelindung mata air

dibangun kolam untuk

menampung mata air, dan

dibuat tertutup agar air tidak

kotor oleh longsoran tanah dari

atasnya.

e) Pengambilan air oleh warga

dengan sistem gravitasi

menggunakan selang.

Page 84: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN 2

TABEL PENGUKURAN

DEBIT

Page 85: tugas akhir analisis air

Pengukuran debit dengan cara 1

Mengukur kecepatan dan luas penampang basah aliran

No Mata Air Sketsa Penampang Aliran Luas penampag aliran (A)

1 Gunung Bolong I 1 = 2.410 dm/dt 1 = 0.400 dm2

2 = 1.975 dm/dt 2 = 0.840 dm2

3 = 2.606 dm/dt Rata-rata = 0.620 dm2

Rata-rata = 2.330 dm/dt

Waktu = t (dt) Koefisien pelampung

1 = 3.32 dt k =

2 = 4.05 dt

3 = 3.07 dt h = 0.030 dm

Rata-rata = 3.480 dt d = 0.200 dm

k = 0.905

Jarak (s) = 8 dm Debit

Q = V.A.k = 1.3070 liter/dt

No Mata Air Sketsa Penampang Aliran Luas penampag aliran (A)

2 Pancuran 1 = 2.326 dm/dt 1 = 0.075 dm2

2 = 2.479 dm/dt 2 = 0.128 dm2

3 = 2.239 dm/dt Rata-rata = 0.102 dm2

Rata-rata = 2.348 dm/dt

Waktu = t (dt) Koefisien pelampung

1 = 2.58 dt k =

2 = 2.42 dt

3 = 2.68 dt h = 0.030 dm

Rata-rata = 2.560 dt d = 0.065 dm

k = 0.926

Jarak (s) = 6 dm Debit

Q = V.A.k = 0.2208 liter/dt

No Mata Air Sketsa Penampang Aliran Luas penampag aliran (A)

3 Sepasang 1 = 3.912 dm/dt 1 = 1.890 dm2

2 = 3.279 dm/dt 2 = 2.560 dm2

3 = 4.651 dm/dt Rata-rata = 2.225 dm2

Rata-rata = 3.947 dm/dt

Waktu = t (dt) Koefisien pelampung

1 = 4.09 dt k =

2 = 4.88 dt

3 = 3.44 dt h = 0.030 dm

Rata-rata = 4.137 dt d = 0.750 dm

k = 0.898

Jarak (s) = 16 dm Debit

Q = V.A.k = 7.8864 liter/dt

Kecepatan (V = s/t)

Kecepatan (V = s/t)

Kecepatan (V = s/t)

Page 86: tugas akhir analisis air

No Mata Air Sketsa Penampang Aliran Luas penampag aliran (A)

4 Segandrung 1 = 1.822 dm/dt 1 = 0.560 dm2

2 = 2.247 dm/dt 2 = 0.760 dm2

3 = 1.956 dm/dt Rata-rata = 0.660 dm2

Rata-rata = 2.009 dm/dt

Waktu = t (dt) Koefisien pelampung

1 = 4.39 dt k =

2 = 3.56 dt

3 = 4.09 dt h = 0.020 dm

Rata-rata = 4.013 dt d = 0.400 dm

k = 0.899

Jarak (s) = 8 dm Debit

Q = V.A.k = 1.1911 liter/dt

No Mata Air Sketsa Penampang Aliran Luas penampag aliran (A)

5 Sepodang 1 = 2.326 dm/dt 1 = 0.450 dm2

2 = 2.479 dm/dt 2 = 0.450 dm2

3 = 2.239 dm/dt Rata-rata = 0.450 dm2

Rata-rata = 2.348 dm/dt

Waktu = t (dt) Koefisien pelampung

1 = 2.58 dt k =

2 = 2.42 dt

3 = 2.68 dt h = 0.020 dm

Rata-rata = 2.560 dt d = 0.150 dm

k = 0.904

Jarak (s) = 6 dm Debit

Q = V.A.k = 0.9547 liter/dt

Kecepatan (V = s/t)

Kecepatan (V = s/t)

Page 87: tugas akhir analisis air

Pengukuran debit dengan cara 2

Mengukur volume air dengan cara ditampung dengan wadah

Air ditampung dengan wadah berbentuk tabung (terisi penuh) dengan ukuran :

Diameter (D) 0.95 dm

Tinggi (t) 1.5 dm

Volume (V)

V = ¼.3,14.D2

.t 1.063 liter

Volume (liter)

Vt1 = 15.20 Q1 = 0.0699

t2 = 15.47 Q2 = 0.0687

t3 = 16.13 Q3 = 0.0659

0.0682

Volume (liter)

Vt1 = 41.55 Q1 = 0.0256

t2 = 42.09 Q2 = 0.0252

t3 = 41.38 Q3 = 0.0257

Q rata2

0.0255

Volume (liter)

Vt1 = 83.02 Q1 = 0.0128

t2 = 82.53 Q2 = 0.0129

t3 = 83.15 Q3 = 0.0128

Q rata2

0.0128

Volume (liter)

Vt1 = 4.60 Q1 = 0.2310

t2 = 4.83 Q2 = 0.2200

t3 = 4.22 Q3 = 0.2518

Q rata2

0.2343

Debit (liter/dt)

t Q = V/t

4 Sekandang I 1.063

3 Gunung Bolong II a

No Mata AirWaktu (dt)

Waktu (dt) Debit (liter/dt)

t Q = V/t

1.063

Ngringin2

1.063

1.063

No Mata Air

No Mata AirWaktu (dt) Debit (liter/dt)

t Q = V/t

Waktu (dt)

t

Debit (liter/dt)

Q = V/t

1 Sumber Rejo

No Mata Air

Page 88: tugas akhir analisis air

Volume (liter)

Vt1 = 10.15 Q1 = 0.1047

t2 = 11.03 Q2 = 0.0963

t3 = 10.48 Q3 = 0.1014

Q rata2

0.1008

t1 = 15.39 Q1 = 0.0691

t2 = 15.15 Q2 = 0.0701

t3 = 16.58 Q3 = 0.0641

Q rata2

0.0678

t1 = 17.34 Q1 = 0.0613

t2 = 18.14 Q2 = 0.0586

t3 = 17.67 Q3 = 0.0601

Q rata2

0.0600

Total Sekandang II 0.2286

Volume (liter)

Vt1 = 8.51 Q1 = 0.1249

t2 = 8.32 Q2 = 0.1277

t3 = 9.03 Q3 = 0.1177

Q rata2

0.1234

Volume (liter)

Vt1 = 4.56 Q1 = 0.2330

t2 = 4.28 Q2 = 0.2483

t3 = 4.31 Q3 = 0.2466

Q rata2

0.2426

t1 = 6.35 Q1 = 0.1674

t2 = 6.51 Q2 = 0.1632

t3 = 6.38 Q3 = 0.1666

Q rata2

0.1657

Total Kalibuko 0.4084

7 Kalibuko a

Kalibuko b

Cluwek6 1.063

No Mata AirWaktu (dt) Debit (liter/dt)

t Q = V/t

1.063

1.063

No Mata AirWaktu (dt) Debit (liter/dt)

t Q = V/t

5 Sekandang II a

Sekandang II b

Sekandang II c

1.063

1.063

1.063

No Mata AirWaktu (dt) Debit (liter/dt)

t Q = V/t

Page 89: tugas akhir analisis air

Volume (liter)

Vt1 = 11.75 Q1 = 0.0904

t2 = 12.42 Q2 = 0.0856

t3 = 11.83 Q3 = 0.0898

Q rata2

0.0886

t1 = 14.80 Q1 = 0.0718

t2 = 13.25 Q2 = 0.0802

t3 = 13.60 Q3 = 0.0781

Q rata2

0.0767

t1 = 17.90 Q1 = 0.0594

t2 = 17.45 Q2 = 0.0609

t3 = 17.39 Q3 = 0.0611

Q rata2

0.0605

Total Sewatu 0.2258

Volume (liter)

Vt1 = 3.64 Q1 = 0.2919

t2 = 3.26 Q2 = 0.3260

t3 = 3.14 Q3 = 0.3384

Q rata2

0.3188

Volume (liter)

Vt1 = 2.48 Q1 = 0.4285

t2 = 2.49 Q2 = 0.4268

t3 = 2.37 Q3 = 0.4484

Q rata2

0.4346

Volume (liter)

Vt1 = 1.86 Q1 = 0.5713

t2 = 1.69 Q2 = 0.6288

t3 = 1.92 Q3 = 0.5535

Q rata2

0.5845

11 Seglundung 1.063

10

9 Panthuran Lor

Panthuran Kidul

1.063

1.063

No Mata AirWaktu (dt) Debit (liter/dt)

t Q = V/t

No Mata AirWaktu (dt) Debit (liter/dt)

t Q = V/t

No Mata AirWaktu (dt) Debit (liter/dt)

t Q = V/t

Sewatu a

Sewatu b

Sewatu c

8 1.063

1.063

1.063

Waktu (dt) Debit (liter/dt)

t Q = V/tNo Mata Air

Page 90: tugas akhir analisis air

Pengukuran debit dengan cara 3

Mengukur volume air pada kolam mata air

1. Mata Air Krompakan

Luas (dm2) Kenaikan Air (dm) Volume (liter) Waktu (dt) Debit (liter/dt) Debit rata2

L h V = L.h t (Q = V/t) Q

Pengukuran 1 208 0.12 24.96 600 0.0416

Pengukuran 2 208 0.08 16.64 480 0.0347

2. Mata Air Sipacar

Luas (dm2) Kenaikan Air (dm) Volume (liter) Waktu (dt) Debit (liter/dt) Debit rata2

L h V = L.h t (Q = V/t) Q

Pengukuran 1 646.25 0.05 32.3125 600 0.0539

Pengukuran 2 646.25 0.04 25.85 480 0.0539

3. Mata Air Klampok

Luas (dm2) Kenaikan Air (dm) Volume (liter) Waktu (dt) Debit (liter/dt) Debit rata2

L h V = L.h t (Q = V/t) Q

Pengukuran 1 1280 0.07 89.6 900 0.0996

Pengukuran 2 1280 0.04 51.2 600 0.0853

0.0381

Sketsa

Sketsa

0.0539

Sketsa

0.0924

Page 91: tugas akhir analisis air

4. Mata Air Mbeji

Luas (dm2) Kenaikan Air (dm) Volume (liter) Waktu (dt) Debit (liter/dt) Debit rata2

L h V = L.h t (Q = V/t) Q

Pengukuran 1 522.5 0.18 94.05 900 0.1045

Pengukuran 2 522.5 0.12 62.7 600 0.1045

5. Mata Air Slaban

Luas (dm2) Kenaikan Air (dm) Volume (liter) Waktu (dt) Debit (liter/dt) Debit rata2

L h V = L.h t (Q = V/t) Q

Pengukuran 1 275 0.08 22 420 0.0524

Pengukuran 2 275 0.05 13.75 300 0.0458

6. Mata Air Wuluh

Luas (dm2) Kenaikan Air (dm) Volume (liter) Waktu (dt) Debit (liter/dt) Debit rata2

L h V = L.h t (Q = V/t) Q

Pengukuran 1 15.125 0.1 1.5125 60 0.0252

Pengukuran 2 15.125 0.05 0.75625 30 0.02520.0252

Sketsa

Sketsa

0.1045

Sketsa

0.0491

Page 92: tugas akhir analisis air

7. Mata Air Gunung Bolong II b

Luas (dm2) Kenaikan Air (dm) Volume (liter) Waktu (dt) Debit (liter/dt) Debit rata2

L h V = L.h t (Q = V/t) Q

Pengukuran 1 37 0.2 7.4 108 0.0685

Pengukuran 2 37 0.27 9.99 153 0.0653

8. Mata Air Bendo

Luas (dm2) Kenaikan Air (dm) Volume (liter) Waktu (dt) Debit (liter/dt) Debit rata2

L h V = L.h t (Q = V/t) Q

Pengukuran 1 97.5 0.3 29.25 120 0.2438

Pengukuran 2 97.5 0.24 23.4 97 0.2412

Sketsa

0.0669

Sketsa

0.2425

Page 93: tugas akhir analisis air

`

Page 94: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN 3

TABEL PERHITUNGAN

JUMLAH PENDUDUK DAN

KEBUTUHAN AIR BERSIH

Page 95: tugas akhir analisis air

Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Air Bersih Kecamatan Kokap

Persamaan 3.2 Persamaan 3.3

P = Po(1+r)n

Q = p.q

Keterangan Keterangan

P = Q =

Po = p =

r = q =

n =

Po 1 r n P q q(dtk) Q

2010 31172 31172 130 0.00150463 46.9023

2011 31172 1 -0.0055 1 31001 130 0.00150463 46.6444

2012 31172 1 -0.0055 2 30830 130 0.00150463 46.3878

2013 31172 1 -0.0055 3 30660 130 0.00150463 46.1327

2014 31172 1 -0.0055 4 30492 130 0.00150463 45.8789

2015 31172 1 -0.0055 5 30324 130 0.00150463 45.6266

2016 31172 1 -0.0055 6 30157 130 0.00150463 45.3757

2017 31172 1 -0.0055 7 29991 130 0.00150463 45.1261

2018 31172 1 -0.0055 8 29827 130 0.00150463 44.8779

2019 31172 1 -0.0055 9 29663 130 0.00150463 44.6311

Kebutuhan AirJumlah Penduduk

jumlah penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa)

jumlah penduduk sampai akhir tahun perencanaan (jiwa)

tingkat pertambahan penduduk per tahun (%)

umur perencanaan

kebutuhan air (liter/detik)

kebutuhan air bersih per orang per hari (liter/detik/hari)

jumlah penduduk (jiwa)

Page 96: tugas akhir analisis air

Proyeksi Penduduk dan Kebutuhan Air Bersih Per Desa di Kecamatan Kokap

Persamaan 3.2 Persamaan 3.3

P = Po(1+r)n

Q = p.q

Keterangan Keterangan

P = Q =

Po = p =

r = q =

n =

Hargomulyo

Po 1 r n P q q(dtk) Q

2010 6867 6867 130 0.00150463 10.3323

2011 6867 1 -0.0055 1 6829 130 0.00150463 10.2755

2012 6867 1 -0.0055 2 6792 130 0.00150463 10.2189

2013 6867 1 -0.0055 3 6754 130 0.00150463 10.1627

2014 6867 1 -0.0055 4 6717 130 0.00150463 10.1068

Hargorejo

Po 1 r n P q q(dtk) Q

2010 8253 8253 130 0.001505 12.4177

2011 8253 1 -0.0055 1 8208 130 0.001505 12.3494

2012 8253 1 -0.0055 2 8162 130 0.001505 12.2815

2013 8253 1 -0.0055 3 8118 130 0.001505 12.2139

2014 8253 1 -0.0055 4 8073 130 0.001505 12.1468

umur perencanaan

Jumlah Penduduk Kebutuhan Air

Jumlah Penduduk Kebutuhan Air

jumlah penduduk sampai akhir tahun perencanaan (jiwa) kebutuhan air (liter/detik)

jumlah penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa) kebutuhan air bersih per orang per hari (liter/detik/hari)

tingkat pertambahan penduduk per tahun (%) jumlah penduduk (jiwa)

Page 97: tugas akhir analisis air

Hargowilis

Po 1 r n P q q(dtk) Q

2010 5614 5614 130 0.001505 8.4470

2011 5614 1 -0.0055 1 5583 130 0.001505 8.4005

2012 5614 1 -0.0055 2 5552 130 0.001505 8.3543

2013 5614 1 -0.0055 3 5522 130 0.001505 8.3084

2014 5614 1 -0.0055 4 5492 130 0.001505 8.2627

Kalirejo

Po 1 r n P q q(dtk) Q

2010 4045 4045 130 0.001505 6.0862

2011 4045 1 -0.0055 1 4023 130 0.001505 6.0528

2012 4045 1 -0.0055 2 4001 130 0.001505 6.0195

2013 4045 1 -0.0055 3 3979 130 0.001505 5.9864

2014 4045 1 -0.0055 4 3957 130 0.001505 5.9534

Hargotirto

Po 1 r n P q q(dtk) Q

2010 6345 6345 130 0.001505 9.5469

2011 6345 1 -0.0055 1 6310 130 0.001505 9.4944

2012 6345 1 -0.0055 2 6275 130 0.001505 9.4421

2013 6345 1 -0.0055 3 6241 130 0.001505 9.3902

2014 6345 1 -0.0055 4 6207 130 0.001505 9.3386

Jumlah Penduduk Kebutuhan Air

Jumlah Penduduk Kebutuhan Air

Jumlah Penduduk Kebutuhan Air

Page 98: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN 4

PERMENKES RI NO.416

TAHUN 1990

Page 99: tugas akhir analisis air

Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990

Tentang : Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, menimbang :

a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilaksanankan pengawasan kualitasa air secara intensif dan terus menerus;

b. bahwa kualitas air yang digunakan masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan agar terhindar dari gangguan kesehatan;

c. bahwa syarat-syarat kualitas air yang berhubungan dengan kesehatan yang telah ada perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan upaya kesehatan serta kebutuhan masyarakat dewasa ini;

d. bahwa sehubungan dengan huruf a,b dan c perlu ditetapkan kembali syarat-syarat dan pengawasan kualitas air dengan Peraturan Menteri Kesehatan.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan (Lembaran Negara Tamabahan Tahun 1960 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2068)

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1962 tentang Hygiene Untuk Usaha-usaha Bagi Umum (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2455);

3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037);

4. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan Kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3347);

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 558/Menkes/SK/1984 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Kesehatan;

7. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor 02/Men.KLH/I/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.

Page 100: tugas akhir analisis air

Memutuskan : Menetapkan : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang

Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

BAB I Ketentuan Umum

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: a. Air adalah air minum, air bersih, air kolam renang, dan air pemandian

umum. b. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan

dan dapat langsung diminum. c. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

d. Air kolam renang adalah air di dalam kolam renang yang digunakan untuk olah raga renang dan kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan.

e. Air Pemandian Umum adalah air yang digunakan pada tempat pemandian umum tidak termasuk pemandian untuk pengobatan tradisional dan kolam renang yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.

f. Kakandep adalah Kepala Kantor Departemen Kesehatan Kabupaten/Kotamadya.

g. Kakanwil adalah Kepala Kantor Departemen Kesehatan Propinsi. h. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit

Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Departemen Kesehatan.

BAB II Syarat-syarat

Pasal 2

(1) Kualitas Air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan mikrobiologi, Fisika kimia, dan radioaktif.

(2) Pengawasan kualitas air sebagaimana dimaksud ayat (1) tercantum dalam lampiran I,II,III, dan IV peraturan ini.

BAB III

Pengawasan

pasal 3 (1) Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mencegah penurunan

kualitas dan penggunaan air yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan, serta meningkatkan kualitas air.

Page 101: tugas akhir analisis air

(2) Pengawasan kualitas air sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II

Pasal 4

(1) Kegiatan pengawasan kualitas air mencakup : a. Pengamatana lapangan dan pengambilan contoh air termasuk

pada proses produksi dan distribusi. b. Pemeriksaan contoh air. c. Analisis hasil pemeriksaan. d. Perumusan saran dan cara pemecahan masalah yang timbul

dalam hasil kegiatan a,b, dan c e. Kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan upaya

penanggulangan/perbaikan termasuk kegiatan penyuluhan. (2) Hasil pengawasankualitas air dilaporkan secara berkala oleh Kepala

Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II secara berjenjang dengan tembusan kepada Direktur Jenderal.

(3) Tata cara penyelenggaraan pengawasan dan syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) serta kualitas tenaga pengawas ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

Pasal 5

Pemeriksaan contoh air dilaksanakan oleh laboratorium yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan

Pasal 6 (1) Penyimpanan dari syarat-syarat kualitas air seperti yang tercantum

dalam Peraturan Menteri ini tidak dibenarkan, kecuali dalam keadaan khusus di bawah pengawasan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II setelah berkonsultasi dengan Kakanwil;

(2) Kakanwil dalam Memberikan pertimbangan setelah mendapat petunjuk Direktur Jenderal.

Pasal 7

(1) Pembinaan teknis terhadap pengawasan kualitas air di tingkat Pusat dilakukan oleh Direktur Jenderal;

(2) Pembinaan teknis terhadap pengawasan kualitas air di tingkat propinsi dilakukan oleh Kakanwil;

(3) Pembinaan teknis terhadap pengawasan kualitas air di Daerah Tingkat II dilakukan oleh Kakandep;

Pasal 8 Pembiayaan pemeriksaan contoh air yang dimaksudkan dalam Peraturan Menteri ini di bebankan kepada Pemerintah dan masyarakat termasuk swasta berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 9 Air yang digunakan untuk kepentingan umum wajib diuji kualitas airnya.

Page 102: tugas akhir analisis air

BAB IV Penindakan

Pasal 10

Barang siapa yang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Menteri ini yang dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan dan merugikan bagi kepentingan umum maka dapat dikenakan tindakan administratif dan atau tindakan pidana atau tindakan lainnya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

BAB V Ketentuan Penutup

Pasal 11

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri ini, maka : a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 01/Birhukmas/I/1975 tentang

Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum; b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 172/MenKes/Per/VIII/1978

tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Kolam Renang; c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 257/MenKes/Per/VI/1982 tentang

Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Pemandian Umum; Dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 12 Ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan dengan syarat-syarat dalam pengawasan kualitas air yang masih berlaku harus disesuaikan dengan peraturan ini.

Pasal 13 Hal-hal yang bersifat teknis yang belum diatur dalam Peraturan Menteri ini, ditetapkan oleh Direktur Jenderal. Agar setiap orang yang mengetahuinya, memerintahkan perundang Peraturan Menteri ini dengan penempatan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 3 September 1990 Menteri Kesehatan Republik Indonesia ttd Dr. Adhyatma, MPH

Page 103: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN I

Peraturan Menteri Kesehatan R.I No : 416/MENKES/PER/IX/1990

Tanggal : 3 September 1990

DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

Page 104: tugas akhir analisis air
Page 105: tugas akhir analisis air
Page 106: tugas akhir analisis air

Keterangan :

mg = miligram

ml = milliliter

L = Liter

Bg = Beguerel

NTU = Nepnelometrik Turbidity Units

TCU = True Colour Units

Logam berat merupakan logam terlarut

Page 107: tugas akhir analisis air

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 13 September 1990

Menteri Kesehatan Republik Indonesia,

ttd

Dr. Adhyatma, MPH

LAMPIRAN II

Peraturan Menteri Kesehatan R.I No : 416/MENKES/PER/IX/1990

Tanggal : 3 September 1990

DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR BERSIH

Page 108: tugas akhir analisis air
Page 109: tugas akhir analisis air
Page 110: tugas akhir analisis air

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 13 September 1990

Menteri Kesehatan Republik Indonesia,

ttd

Dr. Adhyatma, MPH

Page 111: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN III

Peraturan Menteri Kesehatan R.I No : 416/MENKES/PER/IX/1990

Tanggal : 3 September 1990

DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR KOLAM RENANG

Catatan :

Page 112: tugas akhir analisis air

Sumber air kolam renang adalah air bersih yang memenuhi persyaratan

sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan ini

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 13 September 1990

Menteri Kesehatan Republik Indonesia,

ttd

Dr. Adhyatma, MPH

LAMPIRAN IV

Peraturan Menteri Kesehatan R.I No : 416/MENKES/PER/IX/1990

Tanggal : 3 September 1990

DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR PEMANDIAN UMUM

Page 113: tugas akhir analisis air

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 13 September 1990

Menteri Kesehatan Republik Indonesia,

ttd

Page 114: tugas akhir analisis air

Dr. Adhyatma, MPH

__________________________________

Page 115: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN 5

BADAN PUSAT STATISTIK

Page 116: tugas akhir analisis air

Lampiran 5.1

Page 117: tugas akhir analisis air

Lampiran 5.2

Page 118: tugas akhir analisis air

Lampiran 5.3

Page 119: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN 6

GAMBAR PENGAMBILAN

SAMPEL

Page 120: tugas akhir analisis air

Lampiran 6.1

a. Botol kosong b. Pengambilan sampel

c. Botol berisi sampel air d. Pengukuran suhu

Contoh pengambilan sampel pada Mata Air Sipacar

Page 121: tugas akhir analisis air

Lampiran 6.2

b. Botol kosong b. Pengambilan sampel

d. Botol berisi sampel air d. Pengukuran suhu

Contoh pengambilan sampel pada Mata Air Mbeji

Page 122: tugas akhir analisis air

Lampiran 6.3

c. Botol kosong b. Pengambilan sampel

e. Botol berisi sampel air d. Pengukuran suhu

Contoh pengambilan sampel pada Mata Air Sumber Rejo

Page 123: tugas akhir analisis air

Lampiran 6.4

d. Botol kosong b. Pengambilan sampel

f. Botol berisi sampel air d. Pengukuran suhu

Contoh pengambilan sampel pada Mata Air Ngringin

Page 124: tugas akhir analisis air

Lampiran 6.5

e. Botol kosong b. Pengambilan sampel

g. Botol berisi sampel air d. Pengukuran suhu

Contoh pengambilan sampel pada Mata Air Sepodang

Page 125: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN 7

GAMBAR PENGUKURAN

DEBIT

Page 126: tugas akhir analisis air

Lampiran 7.1

a. Pengukuran dimensi kolam b. Pengukuran dimensi kolam

c. Pengukuran kenaikan air

Contoh pengukuran debit pada Mata Air Sipacar

Page 127: tugas akhir analisis air

Lampiran 7.2

b. Pengukuran dimensi kolam b. Pengukuran dimensi kolam

c. Pengukuran kenaikan air

Contoh pengukuran debit pada Mata Air Mbeji

Page 128: tugas akhir analisis air

Lampiran 7.3

c. Pengukuran Wadah b. Pengukuran Wadah

d. Pengukuran Debit

Contoh pengukuran debit pada Mata Air Sumber Rejo

Page 129: tugas akhir analisis air

Lampiran 7.4

d. Pengukuran Wadah b. Pengukuran Wadah

e. Pengukuran debit

Contoh pengukuran debit pada Mata Air Ngringin

Page 130: tugas akhir analisis air

Lampiran 7.5

e. Pengukuran Luas Penampang b. Pengukuran Luas Penampang

f. Pengukuran kecepatan dengan pelampung

Contoh pengukuran debit pada Mata Air Sepodang

Page 131: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN 8

HASIL PEMERIKSAAN

LABORATORIUM

Page 132: tugas akhir analisis air
Page 133: tugas akhir analisis air
Page 134: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN 9

ALAT PENELITIAN

Page 135: tugas akhir analisis air

Lampiran 9.1

ALAT PENELITIAN

Termometer Styrofoam

(untuk mengukur suhu air) (pelampung untuk megukur debit)

Meteran Penggaris

(untuk mengukur dimensi aliran) (untuk mengukur kenaikan muka air)

Page 136: tugas akhir analisis air

Lampiran 9.2

Handphone Nokia C1-01 wadah/toples

(sebagai stoopwatch) (untuk menampung air dalam

mengukur debit)

Botol air mineral Handphone Lenovo A390

(untuk mengambil sampel air) (untuk menentukan titik koordinat)

Page 137: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN 10

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 138: tugas akhir analisis air
Page 139: tugas akhir analisis air
Page 140: tugas akhir analisis air

LAMPIRAN 11

PETA LOKASI MATA AIR

Page 141: tugas akhir analisis air

Lampiran 11

Keterangan :

1. Mata Air Krompakan

2. Mata Air Sipacar

3. Mata Air Klampok

4. Mata Air Mbeji

5. Mata Air Sumber Rejo

6. Mata Air Ngringin

7. Mata Air Slaban

8. Mata Air Wuluh

9. Mata Air Gunung Bolong I

10. Mata Air Gunung Bolong II

11. Mata Air Sekandang I

12. Mata Air Sekandang II

13. Mata Air Cluwek

14. Mata Air Kalibuko

15. Mata Air Pancuran

16. Mata Air Sewatu

17. Mata Air Sepasang

18. Mata Air Panthuran Lor

19. Mata Air Panthuran Kidul

20. Mata Air Segandrung

21. Mata Air Sepodang

22. Mata Air Seglundung

23. Mata Air Bendo

Gambar Peta Lokasi Mata Air di Kecamatan Kokap

1

2

3

4

6

5

10

7

8

9 11

12

13

14

15

16 17

18

19

20 21

22

23