Upload
capluk11
View
53
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Antena & Kabel Koaksial
Citation preview
Antena & Propagasi 1
BAB I
PENDAHULUAN
Antena merupakan sebuah perangkat yang digunakan memancarkan dan menerima
gelombang elekromagnetik secara efesien. Sebagai contoh penggunaan antenna yaitu : a.
Komunikasi Tanpa Kabel (Wireless Comunication) berupa system komunikasi personal
(PCS), system Global Positioning Satelite (GPS), Wireless Local Area Network (WLAN),
Direct Broadcast Sateliten (DBS) Television, Mobile Comunication, Telephone
Microwave/Satelite Links, Broadcast Television dan Radio, dan lain-lain. b. Penginderaan
jauh (Remote Sensing) berupa: Radar (Penginderaan jauh aktif yang bekerja meradiasi dan
menerima gelombang), Pemakaian untuk militer sebagai pencari target dan tracking, radar
cuaca, pengaturan lalu lintas udara, deteksi kecepatanmobil, pengaturan lalu lintas
(magnetometer), ground penetrating radar (GPR), pemakaian untuk pertanian. Radiometry
(Penginderaan jauh pasif yang bekerja dengan cara menerima emisi gelombang),
penggunaan militer dalam bentuk perlakuan gelombang dan penggabungan sinyal.
Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan
energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari udara ke
media kabel. Saluran transmisi adalah alat yang berfungsi sebagai penghantar atau
penyalur energi gelombang elektromagnetik. Suatu sumber yang dihubungkan dengan
saluran transmisi yang tak berhingga panjangnya menimbulkan gelombang berjalan yang
uniform sepanjang saluran itu.
Dari sudut pembahasan saluran transmisi, antena dapat dipandang sebagai beban di
sisi pemancar akan tetapi dianggap sebagai generator di sisi penerima. Dalam hubungan ini
maka berlaku satu kondisi, yaitu keadaan matching impedance, atau kesesuaian beban.
Dimana impedansi beban harus sama dengan impedansi karakteristik saluran transmisi atau
impedansi output transmitter untuk sisi pengirim.
Di sisi penerima, impedansi antena harus sama dengan impedansi tahap awal system
penerima. Bila tidak dipenuhi keadaan matching, maka akan terjadi pantulan balik
sebagian energy yang dikirim. Ini merupakan kerugian (losses) yang kemudian kita kenal
dengan istilah return loss.
Antena & Propagasi 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Antena
Antena adalah suatu perangkat yang digunakan untuk merambat gelombang radio atau
elektromagnetik atau digunakan untuk menerima gelombang radio atau elektromagnetik.
Emisi adalah satu proses transfer gelombang radio atau elektromagnetik dari online
pengiriman ke ruang bebas melalui antena pemancar. Sedangkan penerimaan pula adalah
satu proses penerimaan gelombang radio atau elektromagnetik dari ruang bebas melalui
antena penerima.
Biasanya, setiap bahan konduktor yang membawa arus listrik bisa dijadikan antena.
Jika bahan konduktor tersebut membawa arus yang berubah-ubah, ia akan memancar satu
gelombang elektromagnetik yang tidak efisien.
Bila satu antenna digunakan untuk mentransmisi gelombang radio, arus listrik akan
dialirkan dan digetarkan oleh pemancar di sepanjang kabel atau rod antena tersebut. Energi
yang dihasilkan dari getaran cas-cas akan dipancarkan ke dalam ruang bebas sebagai
gelombang radio. Antena yang digunakan untuk tujuan penerimaan sinyal akan
mengenakan suatu arus listrik dalam kabel atau rod besinya. Arus ini akan digandakan oleh
gelombang radio yang diterima.
Jenis-jenis Antena
2.1.1 Antena Horn
2.1.1.1 Antena Horn
Antena horn merupakan jenis antena yang paling banyak dipakai dalam sistem
komunikasi gelombang mikro. Antena ini ada dan mulai digunakan untuk komunikasi
sejak tahun 1800-an. Keunggulan antena ini mempunyai gain yang tinggi, VSWR yang
lebih rendah daripada antena jenis yang lainnya, lebar pita (bandwidth) yang relatif besar,
tidak berat, dan mudah dibuat.
2.1.1.1 Jenis – Jenis Antena Horn
Pada dasarnya, antena ini di klasifikasikan menurut luasnya menjadi dua jenis yaitu
antena horn persegi (Rectangular Horn Antenna) dan antena horn kerucut (Conical Horn
Antenna). Untuk model antena bisa dijelaskan melalui gambar berikut :
Antena & Propagasi 3
tampak 3D
tampak samping
D L1 L2
b H B
Antena & Propagasi 4
tampak atas
tampak depan
Gambar. tampak 3D, tampak samping, tampak atas, tampak depan
2.1.1.2 Karakteristik
Karakteristik pada antena ini antara lain pola radiasi, faktor penguatan, keterarahan
dan sebagainya sangat ditentukan oleh dimensi antena horn, seperti panjang horn R (ρ1
atau ρ2), lebar a dan tinggi b atau ukuran-ukuran aperture. Untuk penguatan maksimum
dari antenna horn diuraikan dengan persamaan:
2.1.1.3 Pola Radiasi, Impedansi
Pola radiasi suatu antena didefinisikan sebagi suatu pernyataan secara grafis yang
menggambarkan sifat radiasi suatu antena sebagian fungsi dari arah itu adalah pointing
vektor, maka bisa disebut sebagai Pola Daya (Power Pattern).
A
D L1 L2
a
C
-80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80
-60
-40
-20
0
20
40
60
A
B H
a
Antena & Propagasi 5
Untuk menentukan pola radiasi antena horn piramida sebagai fungsi dari medan jauh,
maka terlebih dahulu ditentukan medan listriknya pada luasan horn.
Sedangkan untuk impedansi pada horn dapat dilihat dari antena horn hasil perancangan ini.
Dalam simulasi, impedansi dari antena horn adalah sebesar 59,5 - J5,5Ω seperti
digambarkan dalam smith chart
Antena & Propagasi 6
Dengan nilai impedansi 59,5 - J5,5Ω, apabila antena horn dihubungkan dengan
saluran transmisi yang mempunyai impedansi karakteristik sebesar 50 Ω, maka akan
Antena & Propagasi 7
menimbulkan gelombang pantul yang perbandingannya disebut dengan istilah VSWR
(Voltage Standing Wave Ratio).
2.1.1.4 Pemanfaatan Antena Horn
Antena horn digunakan secara luas, diantaranya sebagai elemen penerima untuk radio
astronomi, tracking satelit, serta sebagai pencatu pada reflektor antena parabola.Jenis
antena horn yang sering dipakai dalam praktek adalah antena horn piramida. Horn dapat
dianggap sebagai bumbung (pandu) gelombang yang dibentangkan sehingga gelombang-
gelombang di dalam pandu tersebut menyebar menurut suatu orde tertentu dan akan
menghasilkan suatu distribusi medan melalui mulut horn sehingga dapat dianggap sebagai
sumber radiasi yang menghasilkan distribusi medan melalui suatu luasan tangkap.
Amplitudo dan fase medan pada bidang mulut horn tergantung pada jenis dan mode
gelombang catu yang masuk ke horn melalui pandu gelombang dan tergantung pada sifat-
sifat horn.
2.1.2 Antena Sectoral
2.1.2.1 Antena Sector
Antenna Sektoral kadang kala di sebut dengan Antenna Patch Panel.
Pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan antenna omni, Biasanya digunakan untukAccess
Point bagi sambungan Point-to-Multi-Point (P2MP). Beberapa antenna sectoral dibuat
tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.
Umumnya antenna sektoral mempunyai polarisasi vertikal, beberapa diantaranya juga
mempunyaipolarisasi horizontal dan mempunyai penguatan lebih tinggi dari antenna omni
sekitar 10-19 dBi.
Antena & Propagasi 8
• Antenna SektoralSangat baik untuk digunakan dalam jarak 6-8 km. Tinggi penguatan
pada antenna sektoral biasanya di kompensasi dengan lebar polaradiasi yang sempit 45-
180 derajat.
• Antenna sektoral ini biasanya di letakan di atas tower yang tinggi, karena dapat
menguntungkan penerimaan yang ada di bawah nya baik pada suatu sector atau wilayah
pancaran yang telah di tentukan.
• Secara umum radiasi antenna lebih banyak ke muka antenna, karena tidak
banyak radiasi di belakang antennasektoral.
• Radiasi potongan vertikal tidak berbeda jauh dengan antenna omni.
• Pada gambar di bawah di perlihatkan pola radiasi antenna sektoral.
Antena & Propagasi 9
2.1.3 Antena Grind
2.1.3.1 Antena Grind
Pola Radiasi
Antena ini sebenarnya adalah antena parabola yangmemiliki fokus pada titik tengah
lingkarannya. Dinamakan antena grid karean reflektor yang digunakan berupa grid / kotak
kotak yang tidak fill seperti antena parabolic pada umumnya.
Pada umumnya pancaran antena ini adalah seperti gambar di bawah ini.Jadi antena ini
hanya meradiasikan secara sektoral saja.
Secara umum, Antena Grid ini mempunyai impedansi sebesar 50 ohm dan gain 26
dBi. Berikut adalah salah satu datasheet dari sebuah tipe antena grid.
Antena & Propagasi 10
Untuk mencari titik fokus dari antena ini dengan persamaan ini :
Dimana :
F= jarak titik F dari titik nol (meter)
Q= faktor kualitas berkisar antara 2-4 (ambil 2,6)
D= diameter parabola (meter)
Sedang untuk mencari gain adalah :
Dimana :
Kelebihan :
1. Daya yang dipancarkan besar karena mempunyai mempunyai gain yang besar
2. Jarak jangkau jauh karena hanya memancarkan pada satu arah saja / sektoral.
Kekurangan :
1. Hanya mampu memancarkan pada satu arah saja. HPBW vertikal horizontal yang
sempit.
2. Harga mahal.
Antena & Propagasi 11
2.1.4 Antena Wajan Bolic
2.1.4.1 Antena Wajan Bolic
Karakteristik
Pada dasarnya antena wajan bolic hampir sama dengan antena parabola.Letak per
bedaannya hanya pada reflektor.Jika pada antena parabola biasa reflektor adalah dish yang
didesain khusus agar dapat memantulkan sinyal dengan sebagaimana mestinya,maka jika
pada antena wajan bolic,reflektor berupa wajan yang sering kita jumpai.
Karena hampir sama, maka parameter parameter dan bagiannya nya pun juga
hampir sama. Antena parabola secara umum terdiri atas reflektor, dan waveguide.Reflektor
adalah sebuah permukaan yang terbuat dari bahan logam yang dibentuk lingkaran
paraboloid yang biasannya merupakan diameter dari antena tersebut.Parabola ini memiliki
titik fokus yang berbeda-beda berdasarkan atas diameter reflektor dan kedalaman
reflektor. Waveguide sebagai salah satu komponen dari antena parabola (dan juga
antena wajanbolic) terletak pada fokus reflektor. Pada antena wajanbolic feed atau
waveguide sebenarnya juga merupakan sebuah antena tipe low- gain seperti half-wave
dipole atau small waveguide horn. Pada waveguide ini terdapat sebuah alat yang berfungsi
untuk memancarkan dan menerima sinyal radio-frequency (RF). Berikut gambarnya :
Gambar pola radiasi antenna parabola secara umum
Antena wajan bolic yang telah jadi
Antena & Propagasi 12
Pola Radiasi
Half Power Beam width
Pada antenna ini, rata rata memiliki HPBW pada polarisasi vertikal sebesar 21 derajad dan
14 derajad untuk untuk polarisasi horizontalnya.
14 derajad untuk horizontal 21 derajad untuk vertikal
Melanjutkan dari point sebeluumnya, antenna ini memiliki gain sebesar 16,14 dBi dengan
polarisasi yang sejajar dengan antena pemancar. Serta mempunyai directivity sebesar 21,4
dB.
Impedansi
Karena antena ini menggunakan sebuah reflektor kemudian langsung ditangkap oleh usb
wifi, sehingga impedasinya adalah impedansi dari usb wifi tersebut.
2.1.5 Antena Corner
2.1.5.1 Antena Corner
Karakteristik
Sebenarnya antena ini hampir sama dengan antena parabolic yang lainnya yang
mempunyai reflektor, hanya saja sesuai namanya “corner” maka reflektor yang digunakan
adalah berbentuk sudut untuk memfokuskan sinyal ke sebuah penerima / feed. Berikut
gambarnya :
Antena & Propagasi 13
Pola Radiasi
Karena berupa plat yang disusun sedemikian rupa yang membentuk sudut, maka pola
pembelokan sinyalnya adalah sebagai berikut :
pada jenis ini kami akan menggunakan salah satu tipe antena corner yaitu
S4020CSM/60/AH/2450 yang merupakan produksi dari Nearson Corp.
polarisasi
Pola radiasi vertical antena Pola radiasi horizontal antena
untuk tipe ini memiliki impedansi sebesar 50 ohm, VSWR <=1.6, Gain 15 dBi dan bekerja
pada frekuensi 2.4 sampai 2.5 GHz. Berikut detalinya :
Antena & Propagasi 14
2.1.6 Antena Monopole
2.1.6.1 Antena Monopole
Karakteristik Antena Monopole :
Salah satu bagian penting dari suatu stasiun radio boradcast adalah antena, yang
merupakan sebatang logam yang berfungsi menerima getaran listrik dari transmitter dan
memancarkannya sebagai gelombang radio. Ia berfungsi pula sebaliknya ialah
menampung gelombang radio dan meneruskan gelombang listrik ke receiver.
Kuat tidaknya pancaran kita yang sampai di pesawat lawan bicara, atau sebaliknya
baik buruknya penerimaan kita tergantung dari beberapa faktor :
- Faktor pertama : kondisi propagasi
- Faktor kedua : posisi stasiun (posisi antena) beserta lingkungannya,
- Faktor ketiga : kesempurnaan antena.
- untuk Antenna transmitter ada faktor ke-empat : kelebaran bandwidth transmitter
- dan Faktor kelima : power.
Antena & Propagasi 15
Seringkali agar pancaran kita cukup besar diterima setasiun lawan bicara, kita
berusaha menaikkan power dengan tanpa memperhatikan faktor-faktor lain tersebut di atas.
Memang usaha memperbesar power secara teknis merupakan usaha yang paling mudah,
akan tetapi rasanya ini adalah usaha yang kurang efektif dan cenderung merupakan suatu
pemborosan.
Mengenai propagasi dan posisi stasiun, kita cenderung tidak dapat berbuat
banyak.Faktor bandwidth pancaran dapat dikatakan bahwa makin sempit bandwidth makin
kuatlah pancaran kita, ini ada batasnya mengingat faktor readibility.
Sebatang logam yang panjangnya 1⁄4 Lambda (λ) akan beresonansi dengan baik
bila ada gelombang radio yang menyentuh permukaannya. Jadi bila pada ujung coax
bagian inner kita sambung dengan logam sepanjang 1⁄4 λ dan outer-nya di ground, ia akan
menjadi antena. Antena semacam ini hanya mempunyai satu pole dan disebut monopole
(mono artinya satu). Apabila outer dari coax tidak di-ground dan disambung dengan seutas
logam sepanjang 1⁄4 λ lagi, menjadi antena dengan dua pole dan disebut dipole 1⁄2 λ (di
artinya dua).
Pola Radiasi Antena Monopole : Omni-directional yaitu menyebar ke segala arah hingga
jarak tertentu, Antena ini mempunyai panjang gelombang antara 200m hingga 600m.
Directivity : karena pola antenna ini omnidirectional dibandingkan dengan antenna yagi
dan lainnya, antenna ini termasuk non-derectivity sehingga mencakup jangkauan yang
cukup luas.
Gain :Pancaran gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai kekuatan yang sama ke
segala arah mata angin, pancaran semacam ini dinamakan omni-directional. Pada antena
dipole, pancaran ke arah tegak lurus bentangannya besar sedang pancaran ke samping
kecil, pancaran semacam ini disebut bi-directional. Gain dinyatakan dengan decibel (dB).
Antena & Propagasi 16
Polarisasi : Antena dipole memiliki arah linear vertikal sedangkan monopole hanya pada
satu arah. Namun untuk mengakalinya dapat menggunakan teknik ground plane sebagai
konduktornya dan membuat bayangan monopole pada ground palne seperti dipole. Pada
frekwensi ini polarisasi vertikal lebih sedikit kerugiannya pada LOS dibanding polarisasi
horisontal.
3D Pola radiasi
omni-
directional
2.1.7 Antena Yagi
2.1.7.1 Antena Yagi
Ditemukan pada tahun 1926 oleh 2 orang profesor berkebangsaan jepang
Salah satu antena dengan desain terbaik karena konstruksinya simple, murah, namun
memiliki gain yang cukup besar.
Sangat umum dan sudah familier di mata masyarakat, bisa dibuat sendiri.
Antena & Propagasi 17
Antena yagi uda merupakan pengembangan dari antena dipole. Yaitu dengan
menambahkan dua elemen tambahan di bagian depan dan belakang antena.
Antena yagi-uda terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :
Reflektor
Driven
Director
Reflektor
Elemen paling belakang dari antena yagi-uda
Frekuensi resonan lebih rendah dari driven
Berfungsi sebagai pemantul sinyal
Panjang fisik harus lebih panjang dari driven
Driven
merupakan feedpoint dimana feedline/kabel disambungkan dari transmitter ke
antena untuk melewatkan daya dari transmitter ke antena
Antena & Propagasi 18
merupakan titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik driven adalah
setengah panjang gelombang dari frekuensi radio yang dipancarkan atau diterima
Director
merupakan elemen yang paling pendek dan ujung dari antena
berfungsi mengarahkan pancaran
Panjang director bisa bervariasi, tergantung pada spasi/jarak antar director, jumlah
director yang digunakan
Penambahan batang director akan menambah gain antena, namun akan membuat
pola pengarahan antena menjadi lebih sempit
Antena yagi yang paling sederhana hanya terdiri dari dua elemen, yaitu driven
(sebagai radiator) , dan director.
Rumus perkiraan untuk menghitung jarak spacing dan panjang yagi 2 elemen :
Driven elemen 145 / f (dalam MHz) meter.
Director 137 / f (dalam MHz) meter.
Spacing 36.6 / f (dalam MHz) meter
Jika melihat penambahan jumlah elemen dan tambahan power gain nya, antena
yagi-uda dengan 3 elemen adalah pilihan yang terbaik. ( driven, reflector, dan 1
director).
Rumus perkiraan untuk menghitung jarak spacing dan panjang yagi 3 elemen :
Reflektor elemen 153 / f ( dalam MHz) meter
Driven elemen 144 / f (dalam MHz) meter.
Director 137 / f (dalam MHz) meter.
Spacing 36.6 / f (dalam MHz) meter
Gain akan diperoleh secara optimal dengan 3 elemen.
Penambahan elemen tidak menambah angka gain secara signifikan.
Antena & Propagasi 19
Kriteria praktis dalam membuat desain antena yagi :
Spasi antena yang semakin dekat akan meningkatkan Front to Back Rato
yang makin besar pada main beamnya
Spasi yang semkin lebar/renggang akan menghasilkan sebaliknya
Tetapi, spasi yang main lebar akan menghasilkan bandwith yang lebih lebar
Memperbanyak jumlah director akan memperbesar gain, tetapi terdapat
nilai optimal dimana penambahan jumlah director tidak dapat menambah
gain secara signifikan
Uda-yagi akan memiliki bandwith lebih lebar jika reflektor dibuat lebih
panjang dari optimum sedangkan director lebih pendek dari optimum.
Folded dipole digunakan sebagai elemen driver untuk meningkatkan gain
dan bandwith yang lebih lebar
Bandwith bisa diperlebar dengan mengganti reflektor dengan lembaran
konduktor atau jaring kawat
Reflektor sudut dapat dipakai untuk memperbesar gain dan bandwith
Antena & Propagasi 20
Aplikasi Antean Yagi
Sebagai penerima frekuensi UHF dan VHF pada TV
Menerima gelombang wifi dari internet hotspot.
Menerima gelombang dari pemancar CDMA
Memperkuat sinyal handphone
Antena yagi menjadi pilihan utama untuk antena TV, karena selain tidak terlalu
besar, harganya murah dan mudah diperoleh.
Karena frekuensi yang lebih tinggi mendapatkan perlakuan redaman yang cukup
besar dari kanal udara , maka implementasi Uda Yagi untuk frekuensi yang lebih
tinggi memerlukan gain yang lebih tinggi
Antena & Propagasi 21
2.2 Pengertian Kabel Koaksial
Kabel Koaksial adalah kabel yang memiliki dua buah konduktor, konduktor yang
pertama copper ditengahnya( pusat inti ) terbuat dari tembaga yang keras yang dilapisi
dengan isolator, konduktor yang kedua melingkar di luar isolator pertama dan tertutup
dengan insulator luar. Jenis kabel ini biasanya digunakan untuk topologi Bus dalam
jaringan komputer.
Jenis-jenis kabel koaksial
2.2.1 Thin coaxial cable
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,
terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk
Antena & Propagasi 22
digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi
standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan
biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device)
dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin
Ethernet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan,
harus mengikuti aturan sebagai berikut:
* Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
* Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
* Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
* Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
* Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
* Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
* Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
* Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
* Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
2.2.2 Thick coaxial cable
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5,
dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna
kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet,
atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
Antena & Propagasi 23
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi
dan aturan sebagai berikut:
* Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan
menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah
resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan
lebar).
* Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa
populated segments.
* Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
* Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini
repeaters.
* Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
* Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
* Setiap segment harus diberi ground.
* Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat
(device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
* Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).