Upload
novi-ayu-putri
View
241
Download
0
Embed Size (px)
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
1/13
Tuberkulosis mycobacterium
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar di
dunia. Prevalensi kasus TB ini seperti yang telah dicatat oleh WHO pada
tahun !!" mencapai #$ juta% dengan insidensi mencapai "%$ juta orang.&aat ini yang menjadi masalah besar adalah pasien dengan TB dapat
mendapat koin'eksi dengan H dan telah banyak berkembang TB menjadi
resisten terhadap pengobatan yang diberikan yang disebut dengan
TB multidrug-resistant(TB*+,-).#
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh in'eksi Mycobacterium
tuberculosis complex.Pasien dapat dikatakan suspek TB jika terdapat gejala
atau tanda TB yang meliputi batuk produkti' lebih dari minggu dan disertai
dengan gejala pernapasan (sesak napas% nyeri dada% hemoptisis) danatau
gejala tambahan meliputi tidak na'su makan% penurunan berat badan%keringat malam% dan mudah lelah). &edangkan yang dimaksud dengan kasus
TB pasti adalah pasien TB dengan ditemukan Mycobacterium tuberculosis
complexyang diidenti/kasi dari spesimen klinik (jaringan% cairan tubuh% usap
tenggorok%dll) dan kultur. Pada negara dengan keterbatasan kapasitas
laboratorium dalam mengidenti/kasi M. Tuberculosismaka kasus TB paru
dapat ditegakkan apabila ditemukan satu atau lebih dahak BT0 positi'.
,e/nisi lainnya yang dapat digunakan untuk mengidenti/kasi kasus TB
adalah seorang pasien yang setelah dilakukan pemeriksaan penunjang untuk
TB sehingga didiagnosis TB oleh dokter maupun petugas kesehatan dandiobati dengan panduan dan lama pengobatan yang lengkap.#
Patogenesis
Kuman tuberkulosis yang masuk melalui saluran napas akan bersarang di jaringan paru sehingga
akan terbentuk sarang pneumonik, yang disebut dengan sarang primer atau afek primer. Sarang
primer ini mungkin timbul di bagian mana saja dalam paru, berbeda dengan sarang reaktivasi.
Dari sarang primer akan kelihatan peradangan saluran getah bening menuju hilus (limfangitis
lokal). Perdangan tersebut diikuti oleh pembesaran kelenjar getah bening di hilus (limfadenitis
regional). Afek primer bersamasama dengan limfangitis regional dikenal sebagai komplekprimer. Kompleks primer akan mengalami salah satu hal di ba!ah ini"
#. &embuh dengan tidak meninggalkan cacat sama sekali
. &embuh dengan meninggalkan sedikit bekas
1. +enyebar dengan cara2 perkontinuitatum menyebar ke sekitarnya%
penyebaran secara bronkogen% secara hematogen atau lim'ogen.#
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
2/13
Klasifkasi Kasus TB
#. 3etak anatomis penyakit
Tuberkulosis paru% yaitu kasus TB yang mengenai parenkim paru.
Tuberkulosis milier diklasi/kasikan sebagai TB paru karena lesinya terletak
di dalam paru.
Tuberkulosis ekstraparu% yaitu kasus TB yang mengenai organ
lain selain paru seperti pleura% kelenjar getah bening (termasuk
mediastinum danatau hilus)% abdomen% traktus genitourinarius% kulit%
sendi% tulang dan selaput otak.#%
. Hasil pemeriksaan dahak atau bakteriologi Tuberkulosis paru BT0 positi'% yaitu apabila 2 +inimal satu dari
sekurang*kurangnya dua kali pemeriksaan dahak menunjukkan hasil positi'
pada laboratorium yang memenuhi syarat 4uality e5ternal assurance(670).
&ebaiknya satu kali pemeriksaan dahak tersebut berasal dari dahak pagi
hari. &aat ini di ndonesia sudah memiliki beberapa laboratorium yang
memenuhi syarat 670. Pada negara atau daerah yang belum memiliki
laboratorium dengan syarat 670% maka TB paru BT0 positi' adalah2 ,ua
atau lebih hasil pemeriksaan dahak BT0 positi'% atau satu hasil
pemeriksaan dahak BT0 positi' dan didukung hasil pemeriksaan 'oto torakssesuai dengan gambaran TB yang ditetapkan oleh klinisi% atau satu hasil
pemeriksaan dahak BT0 positi' ditambah hasil kultur +. tuberculosis positi'.
Tuberkulosis paru BT0 negati'% apabila2 Hasil pemeriksaan dahak
negati' tetapi hasil kultur positi'. &edikitnya dua hasil pemeriksaan dahak
BT0 negati' pada laboratorium yang memenuhi syarat 670. ,ianjurkan
pemeriksaan kultur pada hasil pemeriksaan dahak BT0 negati' untuk
memastikan diagnosis terutama pada daerah dengan prevalens H8 #9
atau pasien TB dengan kehamilan : ;90T0ah ini2
Hasil pemeriksaan H positi' atau secara
laboratorium sesuai H% atau
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
3/13
=ika H negati' (atau status H tidak diketahui atau
prevalens H rendah)% tidak menunjukkan perbaikan setelah pemberian
antibiotik spektrum luas (kecuali antibiotik yang mempunyai e'ek anti TB
seperti ?uorokuinolon dan aminoglikosida).
@asus Bekas TB
Hasil pemeriksaan BT0 negati' (biakan juga negati' bila ada) dan gambaran
radiologi paru menunjukkan lesi TB yang tidak akti'% atau 'oto serial (dalam
bulan) menunjukkan gambaran yang menetap. -i>ayat pengobatan O0T
adekuat akan lebih mendukung. Pada kasus dengan gambaran radiologi
meragukan dan telah mendapat pengobatan O0T bulan tetapi pada 'oto
toraks ulang tidak ada perubahan gambaran radiologi.#%
#. $i!ayat pengobatan sebelumnya
$i!ayat pengobatan sangat penting diketahui untuk melihat risiko resistensi obat atau %D$.
Pada kelompok ini perlu dilakukan pemeriksaan kultur dan uji kepekaan &A'. 'ipe berdasarkan
ri!ayat pengobatan sebelumnya, yaitu"
Pasien baru adalah pasien yang belum pernah mendapatkan
pengobatan TB sebelumnya atau sudah pernah mendapatkan O0T kurang
dari satu bulan. Pasien dengan hasil dahak BT0 positi' atau negati' dengan
lokasi anatomi penyakit di manapun.
Pasien dengan ri!ayat pengobatan sebelumnya adalah pasien yang sudah mendapatkan
pengobatan ' sebelumnya minimal selama satu bulan, dengan hasil dahak 'A positif atau
negatif dengan lokasi anatomi penyakit di manapun, terdiri dari
@asus kambuh (relaps) yaitu pasien tuberkulosis yang sebelumnya
pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh
atau pengobatan lengkap% didiagnosis kembali dengan BT0 positi' (apusan
atau kultur). @asus setelah putus obat (default) yaitu pasien yang telah berobat dan
putus berobat bulan atau lebih dengan BT0 positi'.
@asus setelah gagal (failure) yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan
dahak tetap positi' satu kembali menjadi positi' pada bulan kelima atau lebih
selama pengobatan
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
4/13
@asus pindahan (transfer in) yaitu pasien yang dipindahkan ke register
lain untuk melanjutkan pengobatannya.
@asus lain yaitu semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan di atas%
seperti yang tidak diketahui ri>ayat pengobatan sebelumnya% pernah diobati
tetapi tidak diketahui hasil pengobatannya% dan kembali diobati dengan BT0
negati'.#%
Diagnosis Tuberkulosis
Diagnosis ' dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan
bakteriologi, radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Aejala @linis
ejala klinis ' dapat dibagi menjadi * golongan yaitu gejala lokal dan gejala sistemik. ila
organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal adalah gejala respiratori (gejala lokal sesuai
organ yang terlibat). ejala respiratori terdiri dari batuk + * minggu, batuk darah, sesak napas,dan nyeri dada. Sedangkan gejala sistemik terdiri dari demam, malaise, keringat malam,
anoreksia dan berat badan menurun. Pada ' ekstraparu gejala tergantung dari organ yang
terlibat, misalnya limfadenitis ' akan terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari
kelenjar getah bening. Pada meningitis ' akan terlihat gejala meningitis. Sedangkan pada
pleuritis ' terdapat gejala sesak napas dan kadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya
terdapat airan.#%
Pemeriksaan isis
Pada ' paru, kelainan yang didapat tergantung luas kelainan struktur paru. Pada permulaan
(a!al) perkembangan penyakit umumnya tidak (atau sulit sekali) menemukan kelainan. Kelainan
paru pada umumnya terletak di daerah lobus superior terutama daerah apeks dan segmen
posterior (S- dan S*), serta daerah apeks lobus inferior (S). Pada pemeriksaan fisik dapat
ditemukan antara lain suara napas bronkial, amforik suara napas melemah, ronki basah, tanda
tanda penarikan paru, diafragma, dan mediastinum.#%
Pemeriksaan Bakteriologi
ahan yang dapat digunakan untuk pemeriksaan bakteriologi adalah dahak, airan pleura, liquor
cerebrospinal, bilasan bronkus, bilasan lambung, kurasan bronkoalveolar (bronhoalveolar
lavage/A0), urine, feses dan jaringan biopsi (termasuk biopsi jarum halus/12). 3ntukpemeriksaan dahak dilakukan pengambila dahak * kali dengan minimal satu kali dahak pagi hari.
Pemeriksaan mikroskopis biasa menggunakan pe!arnaan 4iehl5ielsen dan mikroskopis
fluoresens menggunakan pe!arnaan auraminrhodamin.#%
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
5/13
erdasarkan rekomendasi 62&, interpretasi pemeriksaan mikroskopis dibaa dengan
skalaInternational Union Against Tuberculosis dan Lung Disease(73A'0D), antara lain"
Tidak ditemukan BT0 dalam #!! lapang pandang disebut negati'
,itemukan #*" BT0 dalam #!! lapang pandang% ditulis jumlah kuman
yang ditemukan
,itemukan #!*"" BT0 dalam #!! lapang pandang disebut C#
,itemukan #*#! BT0 dalam # lapang pandang disebut C
,itemukan 8 #! BT0 dalam # lapang pandang disebut C1
Pemeriksaan identifikasiM.tuberculosis dapat dilakukan dengan ara biakan (pada egg
basemedia, yaitu 0o!enstein1ensen, &ga!a, dan Kudoh8 pada agar base media yaitu %iddle
rook,Mycobacterium growth indicator tube test, BAT!), melalui uji molekular seperti P9$
Based Methods o" I#$%%& 'enotyping. 3ji kepekaaan yang dapat digunakan antara lain hain
test (uji kepekaan terhadap $ dan 2),molecular beacon testing(uji kepekaan untuk $), dangene
()pert(uji kepekaan untuk $).#%Pemeriksaan -adiologi
Pemeriksaan standar yang dapat digunakan adalah foto toraks PA. Pemeriksaan lain atas indikasi
yaitu foto lateral, top)lordotic, oblik, atau 9'San. ambaran radiologi yang diurigai sebagai
lesi ' aktif adalah"
Bayangan bera>annodular di segmen apikal dan posterior lobus atas
paru dan segmen superior lobus ba>ah
@avitas% terutama lebih dari satu% dikelilingi oleh bayangan opak
bera>an atau nodular
Bayangan bercak milier
6'usi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)#%
ambaran radiologi yang diurigai sebagai lesi ' inaktif"
ibrotik
@alsi/kasi
&ch>arte atau penebalan paru.#%
0uluh paru (destroyed lung)"
Terdapatnya gambaran radiologi yang menunjukkan kerusakanjaringan paru yang berat% biasanya secara klinis disebut dengan luluh paru.
Aambaran radiologi luluh paru terdiri dari atelektasis% ektasismultikavitas
dan /brosis parenkim paru. &ulit untuk menilai aktivitas lesi atau penyakit
hanya berdasarkan gambaran radiologi tersebut.
Perlu dilakukan pemeriksaan bakteriologi untuk memastikan aktivitas
proses penyakit.#%
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
6/13
0uas proses yang tampak pada foto toraks dapat dinyatakan sebagai berikut ini"
3esi minimal% bila proses mengenai sebagian dari satu atau dua paru%
dengan luas tidak lebih dari volume paru yang terletak di atas chondrostenal
junction dari iga kedua dan prosesus spinosus dari vertebra torakalis atau
korpus vertebra torakalis (sela iga ) dan tidak dijumpai kavitas.
3esi luas% bila proses lebih luas dari lesi minimal.#%
Pemeriksaan Penunjang 3ain
0nalisa cairan pleura
Pemeriksaan analisis airan pleura dan uji $ivalta airan pleura perlu dilakukan pada pasien
efusi pleura untuk membantu menegakkan diagnosis. 7nterpretasi hasil analisis yang mendukung
diagnosis ' adalah uji $ivalta positif dan kesan airan eksudat, serta pada analisis airan pleura
terdapat sel limfosit dominan dan glukosa rendah.#%
Pemeriksaan histopatologi jaringan
Pemeriksaan histopatologi dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis '. Pemeriksanyang dilakukan ialah pemeriksaan histopatologi. ahan jaringan dapat diperoleh melalui biopsi
atau autopsi.#%
Pemeriksaan darah
2asil pemeriksaan darah rutin kurang menunjukkan indikator spesifik untuk '. 0aju endap
darah (0:D) jam pertama dan kedua dapat digunakan sebagai indikator penyembuhan pasien.
0:D sering meningkat pada proses aktif, tetapi laju endap darah yang normal tidak
menyingkirkan '. 0imfosit juga kurang spesifik.#%
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
7/13
Terapi Tuberkulosis
Pengobatan ' terbagi menjadi * fase yaitu fase intensif dan fase lanjutan. Pada umumnya lama
pengobatan adalah ; bulan. &bat lini pertama adalah 7sonia
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
8/13
Pengobatan ' standar dibagi menjadi"
@ategori *# (H-D6$H1-1)
Kategori - ini dapat diberikan pada pasien ' paru 'A positif, ' paru 'A negatif foto toraks
positif dan ' ekstra paru.
@ategori* (H-D6&H-D6;H-6)
Kategori* ini diberikan pada pasien 'A positif yang telah diobati sebelumnya yaitu pada
pasien kambuh, gagal maupun pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (de"ault*. Pada
pasien dengan ri!ayat pengobatan ' lini pertama, pengobatan sebaiknya berdasarkan hasil uji
kepekaan seara individual. Selama menunggu hasil uji kepekaan diberikan panduan pengobatan
*2$4:S/2$4:/=2$:. 2$4: merupakan obat sisipan tahap intensif yang diberikan selama satu
bulan.
Pasien multi-drug resistant(+,-)$egimen standar ' %D$ di 7ndonesia adalah"
4(:)Kn0f>:to9s/ -;4(:)0f>:to9s
4" Pira" 0evofloksasin, :to" :tionamid, 9s"
Sikloserin.#%
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
9/13
6'ek &ing Obat
Sebagian besar pasien ' dapat menyelesaikan pengobatan tanpa efek samping. 5amun
sebagian keil dapat mengalami efek samping, oleh karena itu pemantauan kemungkinan
terjadinya efek samping sangat penting dilakukan selama pengobatan.#%
:valuasi pasien meliputi evaluasi klinis, bakteriologi, radiologi, dan efek samping obat serta
evaluasi keteraturan berobat.
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
10/13
6valuasi klinis
Pasien dievaluasi secara periodik
6valuasi terhadap respons pengobatan dan ada tidaknya e'ek samping
obat serta ada tidaknya komplikasi penyakit 6valuasi klinis meliputi keluhan% berat badan% pemeriksaan /sis
6valuasi bakteriologi (!**EF bulan pengobatan)
'ujuannya adalah untuk mendeteksi ada tidaknya konversi dahak. Pemeriksaan dan evaluasi
pemeriksaan mikroskopis yaitu pada"
&ebelum pengobatan dimulai
&etelah bulan pengobatan (setelah 'ase intensi')
Pada akhir pengobatan
ila ada fasilitas biakan, dilakukan pemeriksan biakan dan uji kepekaan
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
11/13
6valuasi radiologi (!**EF bulan pengobatan)
Pemeriksaan dan evaluasi foto toraks dilakukan pada"
&ebelum pengobatan
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
12/13
&etelah bulan pengobatan (kecuali pada kasus yang juga dipikirkan
kemungkinan keganasan dapat dilakukan # bulan pengobatan)
Pada akhir pengobatan
6valuasi pada pasien yang telah sembuh
Pasien ' yang telah dinyatakan sembuh sebaiknya tetap dievaluasi minimal dalam * tahun
pertama setelah sembuh. 2al ini dimaksudkan untuk mengetahui kekambuhan. 2al yang
dievaluasi adalah mikroskopis 'A dahak dan foto toraks (sesuai indikasi/bila ada gejala).
Reerensi
7/25/2019 Tuberkulosis mycobacterium
13/13
#. Perhimpunan ,okter Paru ndonesia. Tuberkulosis2 pedoman diagnosis
dan penatalaksanaan di ndonesia. =akarta2 Perhimpunan ,okter Paru
ndonesiaG !##. h.*1!.
. @ementerian @esehatan -epublik ndonesia ,irektorat =enderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 3ingkungan. Pedoman nasional
pengendalian tuberkulosis. =akarta2 Bakti HusadaG !##. h.##*1.