47
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN RADIOLOGI PERIODE 14 SEPT 2015 – 17 OKT 2015 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA, UNGARAN KAB. SEMARANG, JAWA TENGAH

Tuberkulosis Amanda

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tb paru

Citation preview

Page 1: Tuberkulosis Amanda

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN RADIOLOGIPERIODE 14 SEPT 2015 – 17 OKT 2015

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA, UNGARANKAB. SEMARANG, JAWA TENGAH

Page 2: Tuberkulosis Amanda

Penyakit Granulomatosis nekrosis kronik.

Etiologi Mycobacterium tuberculosis, M. africanum, M. bovis

Page 3: Tuberkulosis Amanda

2009 9.4 juta kasus baru 1.7 juta kematian 55% kasus (ASIA) 30 % kasus (AFRIKA)•2011

Page 4: Tuberkulosis Amanda

TB PRIMER TB SEKUNDER

Page 5: Tuberkulosis Amanda

TB Paru Primer0-3 minggu

Page 6: Tuberkulosis Amanda

TB Paru Primer> 3 minggu

Page 7: Tuberkulosis Amanda
Page 8: Tuberkulosis Amanda

TB Sekunder

Page 9: Tuberkulosis Amanda

Kompleks primer menjadi :-Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat-Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas fibrotik, kalsifikasi di hilus kuman dormant-Menyebar secara a. Perkontinuitatum, menyebar ke sekitarnyab. Bronkogen, ke paru sebelahnya

Page 10: Tuberkulosis Amanda

c. Kuman dapat tertelan bersama sputum dan ludah menyebar ke usus

d. Hematogen, ke organ lainPenyebaran hematogen kuman

membentuk koloni dan bereplikasi memicu imunitas seluler kuman dorman dapat reaktivasi lagi pada organ yang terkena.

Page 11: Tuberkulosis Amanda

Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya dibagi menjadibeberapa tipe pasien, yaitu:

1) Kasus baruAdalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudahpernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu).2) Kasus kambuh (Relaps)Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapatpengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh ataupengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA positif (apusanatau kultur).3) Kasus setelah putus berobat (Default )Adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebihdengan BTA positif.

Page 12: Tuberkulosis Amanda

4) Kasus setelah gagal (Failure)Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan.5) Kasus Pindahan (Transfer In)Adalah pasien yang dipindahkan dari UPK yang memiliki register TB lain untuk melanjutkan pengobatannya.6) Kasus lain:Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas. Dalam kelompok ini termasuk Kasus Kronik, yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulangan.

Page 13: Tuberkulosis Amanda

a. Gejala KlinikGejala klinik tuberkulosis dapat dibagi menjadi 2

golongan, yaitu gejala lokal dan gejala sistemik, bila organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal ialah gejala respiratorik (gejala lokal sesuai organ yang terlibat).

1. Gejala respiratorik- batuk 2 minggu- batuk darah- sesak napas- nyeri dada

Page 14: Tuberkulosis Amanda

2. Gejala sistemik- Demam- Gejala sistemik lain: malaise, keringat

malam, anoreksia, berat badan menurun

3. Gejala tuberkulosis ekstra paru

Page 15: Tuberkulosis Amanda

b. Pemeriksaan Fisik

- Demam subfebris

- Badan kurus

- Px paru, jika dicurigai infiltrasi di apex paru : perkusi redup, ronki. Jika kavitas yg cukup besar maka suara hipersonor atau timpani.

- Suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah, tanda-tanda penarikan paru, diafragma & mediastinum.

Page 16: Tuberkulosis Amanda

- Pada pleuritis tuberkulosa, kelainan pemeriksaan fisik tergantung dari banyaknya cairan di rongga pleura. Pada perkusi ditemukan pekak, pada auskultasi suara napas yang melemah sampai tidak terdengar pada sisi yang terdapat cairan.

Page 17: Tuberkulosis Amanda

limfadenitis tuberkulosa pembesaran kelenjar getah beningleher (pikirkan kemungkinan metastasis tumor) / kadang-kadang di daerah ketiak. Pembesaran kelenjar tersebut dapat menjadi “cold abscess”

Page 18: Tuberkulosis Amanda

SPUTUM BTA GOLDEN STANDARD

MANTOUX TUBERCULIN TEST

RADIOGRAPHY

Page 19: Tuberkulosis Amanda

Pemeriksaan laboratoriumDarah : Leukosit sedikit meninggiSputum : ditemukan kuman BTA , diagnosis TB sudah dapat dipastikan.Tes Tuberkulin. Biasanya dipakai tes Mantoux. Tes tuberculin hanya menyatakan apakah seseorang sedang atau pernah mengalami infeksi M.tuberculosae.

Page 20: Tuberkulosis Amanda
Page 21: Tuberkulosis Amanda
Page 22: Tuberkulosis Amanda
Page 23: Tuberkulosis Amanda

Pemeriksaan RadiologiTuberculosis PrimerTB primer sering menunjukkan gambaran foto normal. Pada 15% kasus tidak ditemukan kelainan, bila infeksi berkelanjutan barulah ditemukan kelainan pada foto toraks.

Kelainan foto toraks pada tuberculosis primer ini adalah adalah limfadenopati, parenchymal disease, miliary disease, dan efusi pleura.

Page 24: Tuberkulosis Amanda
Page 25: Tuberkulosis Amanda
Page 26: Tuberkulosis Amanda
Page 27: Tuberkulosis Amanda

Kavitas merupakan ciri utama Pembesaran kelenjar limfe jarang

ditemui

Page 28: Tuberkulosis Amanda
Page 29: Tuberkulosis Amanda

Ada beberapa bentuk kelainan yang dapat dilihat pada foto roentgen, antara lain :Sarang eksudatif, berbentuk awan atau bercak-bercak yang batasnya tidak tegas dengan densitas rendah.Sarang produktif, berbentuk butir-butir bulat kecil yang batasnya tegas dan densitasnya sedang.Sarang induratif atau fibrotik, yaitu berbentuk garis-garis berbatas tegas, dengan densitas tinggi.Kavitas atau lubang

Page 30: Tuberkulosis Amanda

Cara pembagian yang lazim di Amerika Serikat adalah :Sarang-sarang berbentuk awan atau bercak infiltrat dengan densitas rendah hingga sedang dengan batas tidak tegas. Sarang -sarang ini biasanya menunjukan suatu proses aktif.Lubang ( kavitas ). Berarti proses aktif kecuali bila lubang sudah sangat kecil, yang dinamakan residual cavity .Sarang-sarang seperti garis ( fibrotik ) atau bintik - bintik kapur ( kalsifikasi, yang biasanya menunjukkan proses telah tenang ( fibrocalcification)

Page 31: Tuberkulosis Amanda

Pemeriksaan CT-SCAN mendeteksi kavitas, garis fibrotik lebih baik daripada pemeriksaan rontgen biasa.

Page 32: Tuberkulosis Amanda
Page 33: Tuberkulosis Amanda

Komplikasi dini :Pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis

Komplikasi lanjut Obstruksi jalan napas → Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis (SOPT), kerusakan parenkim berat → fibrosis paru, kor pulmonal, amiloidosis, karsinoma paru, sindrom gagal napas dewasa (ARDS), sering terjadi pada TB milier dan kavitas TB.

Page 34: Tuberkulosis Amanda

Ada beberapa bentuk kelainan yang dapat dilihat pada foto rontgen, antara lain :Sarang eksudatif, berbentuk awan atau bercak-bercak yang batasnya tidak tegas dengan densitas rendah.Sarang produktif, berbentuk butir-butir bulat kecil yang batasnya tegas dan densitasnya sedang.Sarang induratif atau fibrotik, yaitu berbentuk garis-garis berbatas tegas, dengan densitas tinggi.Kavitas atau lubang

Page 35: Tuberkulosis Amanda

Cara pembagian yang lazim di Amerika Serikat adalah :Sarang-sarang berbentuk awan atau bercak infiltrat dengan densitas rendah hingga sedang dengan batas tidak tegas. Sarang -sarang ini biasanya menunjukan suatu proses aktif.Lubang ( kavitas ). Berarti proses aktif kecuali bila lubang sudah sangat kecil, yang dinamakan residual cavity .Sarang-sarang seperti garis ( fibrotik ) atau bintik - bintik kapur ( kalsifikasi, yang biasanya menunjukkan proses telah tenang ( fibrocalcification)

Page 36: Tuberkulosis Amanda

Pemeriksaan CT-SCAN mendeteksi kavitas, garis fibrotik lebih baik daripada pemeriksaan rontgen biasa.

Page 37: Tuberkulosis Amanda
Page 38: Tuberkulosis Amanda

Tahap awal (intensif)Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat.Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi) dalam 2 bulan.Tahap LanjutanPada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lamaTahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten sehingga mencegah terjadinya kekambuhan

Page 39: Tuberkulosis Amanda

Pengobatan TB bertujuan untuk : Menyembuhkan pasien Mencegah kematian Mencegah kekambuhan Memutuskan rantai penularan, dan Mencegah terjadinya resistensi

kuman terhadap OAT

Page 40: Tuberkulosis Amanda
Page 41: Tuberkulosis Amanda

a. Kategori-1 (2HRZE/ 4H3R3)Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:• Pasien baru TB paru BTA positif.• Pasien TB paru BTA negatif foto toraks lesi luas• Pasien TB ekstra paru

Page 42: Tuberkulosis Amanda

b. Kategori -2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3)Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah diobati sebelumnya:• Pasien kambuh• Pasien gagal• Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat (default)

Page 43: Tuberkulosis Amanda

c. Kategori 3 (2RHZE /4 R3H3) :TB paru BTA negatif lesi minimal

Page 44: Tuberkulosis Amanda
Page 45: Tuberkulosis Amanda
Page 46: Tuberkulosis Amanda
Page 47: Tuberkulosis Amanda

TERIMA KASIH :D