84
The Voice of Business Travel & Tourism Industry issue 2, 2009 Standarisasi Pariwisata: Harga Mati? Pulau Rambut: Surga Burung Teluk Jakarta Herman Wenas: Berjalan Kaki Keliling Dunia Sea Safari: Menyulap Phinisi Jadi Cruise Ship Art Competition: Menangkan voucher menginap di Pulau Umang Resort Hotel Rp 35.000 TravelWan Edisi 2, 2009

TravelWan 2nd edition

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TravelWan magazine 2nd edition. TravelWan, The Voice of Business Travel and Tourism Industry. The only travel magazine in Bahasa Indonesia focusing on the Indonesian tourism industry.

Citation preview

Page 1: TravelWan 2nd edition

The Voice of Business Travel & Tourism Industryissue 2, 2009

Standarisasi Pariwisata: Harga Mati?

Pulau Rambut: Surga Burung Teluk JakartaHerman Wenas: Berjalan Kaki Keliling Dunia Sea Safari: Menyulap Phinisi Jadi Cruise Ship

Art Competition: Menangkan

voucher menginap di Pulau Umang

Resort Hotel

Rp 3

5.000

Trav

elW

an E

disi

2, 2

009

Page 2: TravelWan 2nd edition
Page 3: TravelWan 2nd edition
Page 4: TravelWan 2nd edition

2

Page 5: TravelWan 2nd edition

3

cont

ents 3 Contents

6 DariKami:BersiapMemasukiPasarBebas

7 TanyaRedaksi

TravelNews8 Sajianberita-beritapilihanter-

baruseputarduniapariwisata • Tour de Singkarak : Paduan Olah Raga

dan Wisata • Kanada Cabut Travel Warning • Reog Ponorogo Berhasil Memukau

Penonton di Singapura • Makau Garap Pasar Indonesia

Headline10 MenyongsongPasarBebas

denganSertifikasiProfesi

TravelTalk14 DilemaPromosiPariwisata

Transportasi16 JadwalPenerbangan,Kapal,

danKeretaApiExecutive19 Transportasi—News: • Emirates Operasikan A380 untuk Menyam-

but Visit Korea Year 2010 • Etihad Akan Membuka Rute Penerbangan

ke Istambul • Kios Charger di Changi Airport • Hong Kong Kembali Bergabung Dengan

Jaringan Global Garuda

21 Transportasi—Feature:E-Payment,MempermudahTransaksidiTol

TravelBiz22 SeaSafariCruises,Ber-

layarSambilBernos-talgiadenganKapalPhinisi

Profil28 HermanWenas,Ber-

jalanKakiKelilingDuniauntukProyekPendidikan

Hobi&Komunitas32 JakartaGreenMonster,

Birdwatchingsebagaiwisataedukatif

Trip36 WisataSejarahdiSan

Antonio,Texas

Hotel&Resto:40 EnDining:Memanja-

kanLidahdanMenye-hatkanTubuhdenganMasakanOkinawa

42 PuriCasablanca,Mem-bidikTamuHarian

44 LeDian,MICEHotelBernuansaResort

46 MenginapdenganSuasanaAlamidiSepaParadise

Foto

: Sea

Saf

ari

Page 6: TravelWan 2nd edition

4

TravelWanInsert49 KepulauanSeribu:The

ThousandIslandsofIndonesia

50 MasterPlanMening-katkanDayaSaingKepulauanSeribu

54 SejutaPukaudiGugu-sanKepulauanSeribu

60 Eksotisme“TheLastParadiseofBirds”Pu-lauRambut

62 BerburuAnekaMaka-nandanKerajinandiKepulauanSeribu

64 Resort,HomeStaydanRestaurantdiKepu-lauanSeribu

Snapshot66 ChefTable9:SushiIsi

AsinanBogor68 NontonCapGoMehDi

BawahGuyuranHujan

TechnoFile70 MenjaringPengunjungdengan

FasilitasFreeHotSpot

Etalase72 Berbagaijenisprodukpilihanter-

barudariTravelWan: Docking iPod, GPS Navigasi Motorola,

Victorinox, Kamera Menyelam Liquid Image, Charger Bertenaga Surya

CalendarofEvent74 TravelWanCalendarofEvent

Maret-April2009

EnglishSection76 AroundtheWorldonFeetforthe

SakeofEducation77 CruisingonLuxuriousTraditional

‘Phinisi’Ship78 TourisminBrief79 ProfessionalCertificationon

IndonesianTourismIndustry:ChallengesandExpectations

cont

ents

Foto

: Okt

o Be

rbud

i. Lo

kasi

: Pul

au P

ram

uka,

Kep

ulau

an S

erib

u

Page 7: TravelWan 2nd edition

'tre-ffel-wãn'

KonsepBerasal dari kata-kata seperti 'hartawan', 'jutawan', ataupun 'karyawan' yang intinya menunjuk kepada si pelaku atau orang yang bersangkutan.

BahasaKombinasi antara Bahasa Inggris 'travel' yang berarti wisata atau perjalanan dengan bahasa Indonesia 'wan' yang berarti si pelaku, menunjukkan kepada siapa tar-get audience majalah TravelWan ini: para pelaku bisnis dan industri di bidang pariwisata, dinas pariwisata pemerintah daerah, dan para wisatawan, terutama di Indonesia.

Arti lainKata 'wan' di dalam Bahasa Mandarin juga berarti sepuluh ribu (10.000) atau kelipatan-nya. Contohnya: 'i bai wan'/'i pai wan' yang berarti seratus kali sepuluh ribu, atau satu juta. Konsep kata 'wan' kami ambil un-tuk menunjukkan besar & banyaknya potensi wisata Indonesia yang terdiri dari 17.508 pulau, negara ke-pulauan (archipelago) terbesar di dunia menurut CIA World Factbook [source: wikipedia.org].

Page 8: TravelWan 2nd edition

6

Pasar bebas semakin mendekat, terutama untuk wilayah ASEAN (Association of South East Asia Nations) yang akan memasuki ASEAN Free Trade Agreement untuk sektor pariwisata setahun lagi (2010). Mau tak mau, siap tak siap, industri pari-

wisata Indonesia harus mau dan siap untuk lebih frontal lagi menghadapi persaingan dengan negara tetangga.

Masalah klasik yang sering disebut-sebut sebagai penghambat perkembangan pariwisata kita biasanya buruknya infrastruktur dan akses, minimnya anggaran promosi, ketimpangan dalam standar pelayanan dan harga, belum lagi masalah pema-lakan dan pengemis baik yang meminta uang secara langsung atau dengan kedok seperti pelayanan cuci mobil secara paksa atau menjual barang dagangan yang juga setengah memaksa.

Mungkin semua kendala tersebut terlihat seperti benang kusut, bagi para pesimis; untuk mereka yang ber-jiwa optimis dan terbuka, ini merupakan tantangan yang menarik untuk dibenahi. Nah, kita membutuhkan orang-orang optimistis untuk duduk di tempat-tempat strategis yang berhubungan dengan industri pariwisata.

Karena pariwisata itu terkait dengan banyak sektor, maka sudah pasti ego sektoral harus dikesampingkan jauh-jauh. Biasanya untuk membuat sektor-sektor terkait bersatu padu mendukung pariwisata, dibutuhkan leader-ship yang kuat. Tak lama lagi, kita akan memasuki pemili-han umum 2009. Gunakan hak pilih Anda sebaik-baiknya

untuk memilih pemimpin yang pro pariwisata dan punya leadership yang kuat.

Travelwan diterbitkan oleh Travelwan is published by

PT. Wanardi Media Emporium

Pluit Karang Permai III, N9 Selatan, No. 56 Jakarta 14450, Indonesia

Tel. +62.21.667.8261 Fax. +62.21.660.2802 Email: [email protected]

website: www.travelwan.com

Bekerja sama dengan

Percetakan / Printing by: PT. Jaya Cipta Mandiri

© 2009 Wanardi Media Emporium ISSN: 2085-1936

Managing DirectorJennifer T. D. Wanardi

Editor-in-chiefInggit Agustina

EditorOkto Berbudi

ReporterDessy Riyanti

CreativeJennifer T. D. Wanardi

photographyA2K photography

Photo & Art Contributors (this issue)Yuyun A. Dewi

hadiOkto BerbudiHijrahDesign

E-mail redaksi (editorial): [email protected]

Marketing & Business developmentChing Ching

M. Sigit Wahyu Advertising, circulation and other general info, E-mail:

[email protected]

Area Representatives Jawa Tengah (Central Java):

Ika (marketing & Circulation)HP: +62.853.2800.1959

Bali & Sekitarnya: Windry (marketing & Circulation)

HP: +62.812.395.6682E-mail: [email protected]

Inggit Agustina,Editor-in-Chief (Photo source by A. A. Kresna, Illustrated by Jennifer T. D. W)

Bersiap Memasuki

Pasar Bebas

Cover Photo credit: Sea SafariThis page, Photo: Sungai Barito, Banjarmasin by A. A. Kresna

Page 9: TravelWan 2nd edition

7

tanyaredaksi

sura

t ter

pilih Dear Redaksi TravelWan,

Salam perkenalan, saya pembaca baru majalah ini, sebelumnya saya mengenal secara tidak sengaja via pasien yg berobat & membawa majalah ini ke tempat praktek saya. Setelah saya baca, ternyata materinya sangat menarik karena tidak hanya mem-bahas masalah wisata, tapi juga gaya hidup. Majalah ini pun telah memberikan referensi bagi saya untuk mengenal lebih dekat beragam tempat wisata & biro travel yg sangat variatif & bisa dijadikan alternative pilihan. Demikian dari saya sukses selalu untuk TravelWan... salam.

Dr. Maria Magdalena PadmidewiSolo Jawa Tengah 57129

Dear Redaksi Travel Wan,Salam kenal... saya mengenal majalah ini dari rekan sekantor yg membawanya sebagai bacaan utk mengusir kejenuhan rutinitas kerja. Setelah saya baca, ternyata membaca Travel Wan memang bisa mengusir kejenuhan bahkan melalui majalah ini saya bisa merencanakan waktu, tempat & acara liburan mendatang, baik untuk gathering kantor maupun pribadi. Tidak ada saran yang perlu saya sampaikan via email ini, karena menurut saya apa yang disajikan TravelWan sudah sesuai untuk kemauan pembaca.

Best Regards,Christine RoseSerpong, Tangerang

Kirimkan surat Anda ke redaksi TravelWan!

Anda memiliki pertanyaan ataupun komentar seputar dunia pariwisata, ataupun hal-hal mengenai TravelWan? Kirimkan komentar & pertanyaan Anda ke email kami di: [email protected] beserta nama lengkap, alamat & nomor telepon. Akan ada hadiah menarik tiap bulannya bagi surat pembaca yang terpilih oleh redaksi kami. Bagi yang memiliki pertanyaan

seputar iklan ataupun prospek kerjasama lain, Anda bisa kirim email ke [email protected]. Kami tunggu komentar Anda!

Pane

n Ba

wan

g by

Yuyu

n A.

D.

Loka

si: o

n th

e way

to P

urw

orej

o, J

awa

Teng

ah

Dr. Maria Padmidewi mendapatkan hadiah 3 bulan gratis berlangganan majalah TravelWan sebagai surat terpilih bulan ini. Congratulations!

Indonesia masih mempunyai banyak potensi yang belum dikem-bangkan. Semoga dengan adanya TravelWan, potensi tersebut akan semakin kelihatan untuk dapat dikembangkan.

Kevin William Keith, programmer, Singapore

Aku suka menjelajahi tempat / daerah yang belum atau jarang di expose dengan keindahannya yang masih alami. Aku senang Travel-Wan mau mengupas tentang daerah-daerah tersebut.

James, traveller

Selamat atas terbitnya majalah TravelWan. Semoga dapat membawa angin segar bagi dunia pariwisata sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya yang berarti meningkatkan kemakmuran bagi bangsa Indonesia.

Sutanto, Jakarta

Selamat, TravelWan! Semoga dengan liputanmu, bangsa Indonesia tersadarkan bahwa tempat-tempat pariwisata di Indonesia lebih menarik dari negara lain dan pemerintah mau meningkatkan sarana dan prasarana penunjangnya.

Su Fen, Lampung

Semoga dengan liputan TravelWan dapat membuka mata orang bahwa Indonesia itu cantik.

Ketut Risa, Bali

Selamat, TravelWan.Semoga dengan adanya liputan dari team TravelWan dapat menda-tangkan para investor bagi daerah-daerah di Indonesia.

Yongki, Bogor

Page 10: TravelWan 2nd edition

8

TravelNews

JAKARTA - Sebuah ajang lomba sepeda yang dipadu dengan gelaran budaya dan seni akan diselenggarakan di Sumatra Barat. Sebanyak 20 tim dalam dan luar negeri telah konfir-masi untuk ikut berpartisipasi dalam lomba yang memperebutkan total hadiah sebesar US$60,000 itu.

JAKARTA – Kebijakan pemerintah Kanada untuk mencabut travel warning (larangan bepergian) kepada Indonesia diharapkan dapat meningkat-kan jumlah wisatawan Kanada untuk berkun-jung ke negara ini.

Tour de Singkarak: Paduan Olahraga dan Pariwisata

Kanada cabut travel warning bepergian ke Indonesia

Rencananya acara akan dimulai tanggal 29 April malam dengan konser musik oleh Dwiki Darmawan dan menampilkan artis ibukota seperti grub band Ungu, Krisdayanti, Andien, Ita Permatasari, Iis Dahlia dan Kristina.

Sebagian dari mereka akan tampil di pembukaan dan sebagain lagi di penutupan.

Lomba dimulai tanggal 30 April dan berakhir 3 Mei dengan jarak tempuh 459,6 kilometer yang dibagi dalam lima etape. Di setiap akhir etape, peserta akan disuguhi pentas seni budaya setempat. Etape pertama merupa-kan Team Time Trial di dalam kota Padang dengan jarak tempuh 4 km.

Etape II dari Padang menuju Bukittinggi dengan jarak tempuh 92,3 km, etape III Bukittinggi-Sawah Lunto 85 km, etape IV Sawah Luntau – Danau Singkarak 90,3 km, dan yang terakhir etape V Danau Singkarak – Danau Kembar 188 km.

Selain pentas seni dan budaya, peserta lomba juga akan menikmati indahnya pemandangan sepanjang rute perjalanan lomba. Peserta luar negeri diantaranya dari Iran, Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Swedia, Austra-lia, Korea, Swiss, dan Yunani.

Ajang balap sepeda ini akan menjadi yang pertama kali digelar di luar Jawa-Bali dan yang pertama kali di Indonesia yang dikemas dengan sentuhan paket wisata alam serta seni budaya. Acara ini rencananya akan dijadi-kan acara regular yang diadakan setahun sekali.

Dalam Travel Report yang rutin dikeluarkan sebagai pedoman warga Kanada sebelum bepergian ke luar negeri disebutkan penca-butan itu terhitung sejak 11 Februari 2009.

Keputusan ini menambah daftar negara yang telah mencabut larangan bepergian warganya ke Indonesia. Sebelumnya pada tahun 2008, pemerintah Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama.

Sejak diberlakukannya larangan tersebut pada tahun 2002, pariwisata Indonesia mengalami dampak negatif berupa penurunan jumlah wisatawan yang signifikan. Sebelum adanya larangan itu jumlah rata-rata kunjungan wisatawan Kanada mencapai 55.000 orang per tahun. Namun setelah kebijakan itu berlaku, pada periode 2002-2007 jumlah wisatawan Kanada yang datang ke Indonesia hanya berada di bawah angka tersebut.

Pemerintah Indonesia menyambut baik keputusan ini dan berharap setelah larangan bepergian dicabut dapat meningkatkan daya tarik dan daya saing Indonesia untuk menarik wisatawan Kanada.

“Travel warning telah dicabut dalam laporan ini. In-formasi yang terdapat dalam Laporan Perjalanan ini telah melalui peninjauan dan pemutakhiran yang diperlukan. Kami tidak lagi memberlakukan status untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu ke Indonesia,” demikian pernyataan resmi dari Departemen Luar Negeri dan Perda-gangan Internasional Kanada (DFAIT).

Keputusan untuk mencabut travel warning tersebut adalah hasil dari peninjauan menyeluruh serta pemutakhi-ran terhadap kondisi Indonesia di segala aspek dalam beberapa tahun terakhir. Pencabutan larangan ini meru-pakan hasil kerja keras yang dilakukan oleh semua pihak untuk terus menerus menyakinkan Pemerintah Kanada bahwa Indonesia adalah tempat yang aman.

Secara khusus seringkali disampaikan kepada Pemerintah Kanada bahwa keberhasilan penyelengga-raan Konferensi Perubahan Iklim di Bali pada tahun 2007 merupakan bukti tidak ada yang perlu dikhawatirkan di Indonesia. Pada konferensi itu, Kanada juga ikut mengirim-kan utusan setingkat menteri.

Spot News

Passenger service charge (airport tax) Bandara Soekarno-Hatta per 1 Maret naik dari Rp100.000 menjadi Rp150.000 untuk penerbangan internasional dan dari Rp30.000 menjadi Rp40.000 untuk penerbangan domestik per 15 Maret.

TravelWan sekarang juga available di dunia maya. Pembaca TravelWan sekarang bisa melihat updates terbaru di website kami di http://www.travelwan.com Para pecinta pariwisata juga bisa bergabung dan berdiskusi dengan pecinta pariwisata lainnya dari seluruh dunia di TravelWan Group atau menjadi fans TravelWan Page di Facebook.

Page 11: TravelWan 2nd edition

9

JAKARTA – Kesenian Reog Ponorogo berhasil memukau sekitar 75.000 penonton yang menyaksikan Parade Chingsay 2009 yang berlangsung pada tanggal 30-31 Januari di Singapura. Kesenian asal Jawa Timur ini tampil untuk pertama kalinya pada parade tahunan yang merupakan bagian dari perayaan tahun baru China di negara pulau tersebut.

JAKARTA – Pasar Indonesia yang potensial men-dorong Macau Government Tourist Office (MGTO) membuka kantor perwakilannya di Jakarta dengan menunjuk IntraREPS sebagai kantor perwakilan MGTO ke-17 di seluruh dunia.

Reog Ponorogo Berhasil Memukau Penonton di Singapura

Makau berusaha menggarap pasar Indonesia

Para penonton tidak hanya memberikan sambutan yang meriah ketika para penari Reog Ponorogo tampil di depan panggung kehormatan, tetapi juga di sepanjang jalan yang dilalui parade tersebut.

Penampilan kesenian oleh Group Sadupi yang dipimpin oleh Bupati Wonogiri, Jawa Tengah, Begug Poernomosidi merupakan perwakilan dari Indonesia pada Parade tahun ini.

Pertunjukan Reog Ponorogo pada Parade Chingsay mempunyai arti yang sangat penting bagi promosi budaya dan pariwisata Indone-sia di Singapura. Khususnya karena festival ini merupakan acara yang berskala internasional dan mendapat liputan publik secara luas.

Pada tanggal 1 Februari, kesenian ini juga ditampilkan di Civic Plaza, Takashimaya yang berada di pusat perbelanjaan Orchard Road. Sambutan yang tidak kalah meriah juga diberikan oleh penonton yang berada di tempat tersebut. Mereka sangat antusias untuk menyak-sikan pertujukan di panggung Civic Plaza hingga akhir dan sebagian penonton tetap tinggal untuk berfoto bersama dengan para penari.

Penampilan tarian tradisional Indonesia dalam kedua event terse-but merupakan awal dari berbagai rangkaian promosi pariwisata yang dilakukan Kedutaan Besar RI untuk Singapura di tahun 2009.

Singapura merupakan pangsa pasar yang potensial bagi pari-wisata nasional karena merupakan negara asal wisatawan terbesar bagi negeri ini. Selain banyaknya expatriat yang tinggal di sana, negara tersebut juga merupakan tempat transit bagi sekitar 37,3 juta orang.

Phot

o: R

ahm

ad (S

ocia

l & C

ultu

ral A

ffai

rs),

KBRI

Sin

gapu

ra.

Sour

ce: w

ww

.kbr

isin

gapu

ra.c

om

Sena

do S

Qua

re, M

akau

. Fo

to: w

ww

.mac

auto

uris

m.g

ov.m

o

Direktur MGTO João Manuel Costa Antunes mengata-kan bahwa pasar Indonesia adalah salah satu pasar yang potensial di Asia. Menurutnya dengan adanya kantor perwakilan yang telah berpengalaman dan memiliki jaringan dalam industri pariwisata di Indone-

sia, akan membantu mempromosikan dan memperluas pasar Asia Tenggara bagi Makau.

Data statistik menunjukkan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asal Indonesia ke Makau. Pada tahun 2008, jumlah wisatawan dari Indonesia ke Makau tercatat lebih dari 187.752 orang, meningkat 40,72% dari tahun sebelumnya.

Ketua perwakilan MGTO di Indonesia Elly Hutabarat menjelas-kan bahwa Makau menawarkan banyak hal, diantaranya fasilitas MICE, berbagai atraksi budaya serta pemandangan alam yang indah. Ia juga berharap diluncurkanya website MGTO Indonesia dapat membantu memperluas target pasar di negara ini.

Dalam acara peresmian yang berlangsung pada 9 Februari, MGTO menggelar berbagai kegiatan untuk mempromosikan Makau di Indonesia, termasuk membawa 20 mitra dagangnya.

Sebanyak 17 maskapai penerbangan, biro perjalanan, hotel, tempat konvensi dan pameran serta asosiasi MICE terlibat dalam seminar untuk memperkenalkan perkembangan pariwisata terbaru beserta produk yang mereka tawarkan pada 200 pembeli. Selain itu juga digelar pameran wisata mini untuk mendiskusikan kesempatan bisnis dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Selama ini MGTO mencoba menganekaragamkan profil pasar internasionalnya. Penerbangan langsung dari Makau ke Indonesia yang dibuka pada tahun 2006 menyebabkan kunjungan wisatawan Indonesia meningkat hampir dua kali lipat dalam setahun. Pada tahun 2007 dan 2008, MGTO dan Viva Macau bekerjasama untuk mempromosikan pariwisata Makau di Indonesia sekaligus memper-luas pasar Asia Tengara bagi Makau.

Page 12: TravelWan 2nd edition

10

Headline

Lulus Standar

Lulus Standar

Lulus Standar

Lulus

Standar

Page 13: TravelWan 2nd edition

11

Menyusul kese-pakatan untuk membuka pasar bebas pari-wisata di ASEAN

(Association of South East Asian Nations ), maka dibutuhkan standar kompetensi kerja profesi di bidang ini yang berlaku di semua negara anggota. Untuk itu disusun ASEAN Common Competency Standard for Tourism Professionals (ACCSTP).

“Penyusunan ACCSTP terse-but sebenarnya berdasarkan pada standar kompetensi kerja masing-masing negara anggota. Seperti Indonesia yang punya SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), negara anggota yang lain juga mempunyai aturan standar sendiri. Lalu kita olah sedemikan rupa sehingga jadilah ACCSTP yang bisa diterima semua negara ang-gota,” kata Ida Trisnasari, direktur eksekutif Lembaga Sertifikasi Profesi

Pariwisata (LSPP) yang ikut serta dalam penyusunan ACCSTP.

Ida yang juga menjadi anggota tim penyusuanan SKKNI mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya tidak perlu takut untuk menghadapi pasar bebas atau kebanjiran tenaga asing. “SKKNI milik kita disusun berdasar-kan standar international, karena itu tenaga kerja Indonesia yang sudah mengantongi sertifikasi profesi bisa lebih mudah bersaing di pasar luar negeri. Di sisi lain, pekerja luar negeri yang ingin masuk Indonesia harus juga memenuhi SKKNI.”

Saat ini, SKKNI di bidang pariwisata meliputi biro perjalanan wisata, hotel dan restoran, spa, jasa boga, konvensi dan pramuwisata. Untuk menjalankan aplikasi SKKNI, pemerintah membentuk LSPP yang walaupun terbentuk lebih dahulu, tapi merupakan perpanjangan tan-gan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Karena komponen utama produk pariwisata adalah jasa, sudah semestinya jika sumber daya manusia menjadi pusat perhatian dalam pembangunan sektor ini. Dalam kaitan itulah, untuk menyongsong pasar bebas di bidang jasa pariwisata ASEAN 2010, pemerintah Indonesia menggalakkan standarisasi kompetensi profesi di sektor tersebut. Asosiasi-asosiasi pun didorong untuk mensertifikasi anggotanya.

Lulus Standar

Menyongsong Pasar Bebas dengan Sertif kasi Profesi

Foto

: A2K

Pho

togr

aphy

, Ilus

tras

i: Je

tede

Page 14: TravelWan 2nd edition

12

Headline

Berdiri tahun 2004, LSPP kini baru mempunyai kantor cabang di Yogyakarta, Semarang (untuk wilayah Jawa Tengah), Makassar, dan Surabaya. “Hal ini disebabkan kami ingin, inisiatif untuk mendirikan cabang LSPP datang dari daerah, bukan dari kami,” kata Ning Soedjito, ketua LSPP.

Ia menambahkan bahwa dalam waktu dekat cabang LSPP di Samarinda, yang akan melayani Balikpapan dan wilayah Kalimantan Timur pada umumnya, akan diresmi-kan. “Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk meresmikannya.”

Di luar LSPP bentukan pe-merintah tersebut, ada LSPP lain yang didirikan di Bali, Bandung dan Jakarta. Kini semua LSPP yang ada berdiri sendiri dan umumnya masih terpusat di kota-kota besar, padahal tempat-tempat wisata justru berada di daerah dan kota-kota kecil.

“Itu merupakan salah satu se-bab kenapa sertifikasi menjadi mahal, karena kita harus mendatangkan ase-sor luar kota dan menyediakan ako-modasi buat mereka,” kata Ida, yang menambahkan bahwa jumlah asesor (penguji) juga kurang mencukupi. “Saat ini jumlahnya sekitar 500an.”

Untuk biaya sertifikasi, bisa sangat bervariasi tergantung bahan yang dibutuhkan dalam uji kom-petensinya. LSPP hanya menetap-kan tarif asesornya yang sebesar Rp400.000 per 8 jam per hari. Uji

kompetensi bisa makan waktu sehari atau lebih tergantung bidang yang diujikan. Yang paling cepat biasanya untuk front office dan yang paling lama kitchen.

“Peserta uji kompetensi untuk kitchen bisa membutuhkan biaya yang tinggi jika bahan-bahan yang dibutuhkan import. Karena itu kami mempersilakan jika calon peserta ingin menyediakan sendiri bahannya, kalau mereka meminta kami yang me-nyediakan, kami juga bisa,” kata Ida.

Tanpa menyebutkan data yang pasti, menurut Ida, saat ini yang paling banyak mengajukan sertifikasi adalah pihak hotel dan restoran. “Akan tetapi, jasa boga dan spa sudah menunjukkan tanda-tanda kenaikan.”

Untuk mendorong pelaku dalam industri pariwisata agar melengkapi dirinya dengan sertifikasi standar kompentensi profesi, LSPP secara regular melakukan kampanye awareness. Selain itu juga dalam ben-tuk subsidi, yang berasal pemerintah.

“Saat ini kami dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sedang menyusun kriteria untuk menetapkan siapa-siapa yang berhak untuk mendapatkan bantuan subsidi,” kata I Gusti Putu Laksa-guna, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Menurut Laksaguna, sertikasi profesi di bidang pariwisata perlu didorong lebih lanjut mengingat masih sangat minimnya peserta serti-fikasi. “Karena itulah asosiasi-asosiasi diharapkan ikut berperan aktif.”

Peran AsosiasiMenurut T.M Kelana, sek-

retaris jenderal Indonesian Chef Association (ICA), idealnya standar kompetensi dijalankan oleh asosiasi profesi, “karena mereka yang paling tahu profesi yang bersangkutan.”

ICA sendiri telah menyusun standar kompetensi yang telah diakui oleh BNSP. Ada 175 jenis kom-petensi yang harus diujikan kepada juru masak, jika ingin memenuhi standar internasional.

“Awalnya kami bermaksud mendirikan lembaga sertifikasi profesi untuk para juru masak. Ternyata, para pengujinya saja jumlahnya masih sangat minim. Karena itu kami memutuskan untuk menghasilkan asesor dulu,” kata Toni Iswanto, ketua panitia program sertifikasi dari ICA. Jumlah asesor untuk restoran, menurut Toni, baru 60-an orang.

Rencananya ICA akan menye-lenggarakan Workplace Assessor (semacam training yang diakhiri

Spot NewsIndonesia mendapat penghargaan International Wellness Award oleh majalah Senses karena Bali terpilih sebagai tujuan wisata spa ter-baik di dunia. Penghargaan tersebut akan diserahkan pada pameran pariwisata International Tourism Bourse (ITB) yang berlangsung pada 11-15 Maret 2009

Untuk mendorong pelaku dalam industri pariwisata agar melengkapi dirinya dengan sertifikasi standar kompentensi profesi, LSPP secara regular melakukan kampanye aware-ness. Selain itu juga dalam bentuk subsidi, yang berasal dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Spa, salah satu bisnis pariwisata yang menunjuk-

kan tanda-tanda kenaikan

Foto: stock.sxchng

Page 15: TravelWan 2nd edition

13

mempunyai master.”Untuk ujian menjadi master, biasa-

nya membutuhkan waktu selama dua minggu dan diadakan di Sumatra. Hal ini membuat biaya untuk sertifikasi master menjadi relatif mahal.

Wedyana mengatakan bahwa ICA dalam program jangka pendeknya akan memfokuskan pada pendidikan selain mensosialisasikan pentingnya sertifikasi profesi. “Kami ingin mendidik secara internal dulu agar anggota ICA bisa menjadi juru masak yang andal.”

Untuk menunjang program terse-but, ICA sedang mempersiapkan website yang isinya tentang info sekaligus pen-didikan tentang kuliner pada umumnya dan kegiatan-kegiatan ICA.

Kelana menambahkan bahwa ICA ingin nantinya para chef bisa bangga de-ngan profesinya, setara dengan kebang-gaan akan gelar insinyur. “Karena pada dasarnya ilmu kuliner pun sebenarnya juga ilmiah.”

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) juga telah mendirikan LSP Hotel dan Restoran akhir tahun lalu. Sementara itu Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia) juga berencana mendirikan lembaga sertifikasi profesi untuk biro perjalanan.

Lulus Standar

dengan uji kompetensi) selama seminggu di Lido tahun ini setelah pemilu di bulan April. Asosiasi ini mentargetkan untuk menghasilkan sekitar 30 penguji dalam tahun ini.

“Dari 17 propinsi yang mem-punyai cabang ICA di Indonesia, mereka diharapkan untuk mengirim dua orang perwakilan. Dengan begitu nantinya paling tidak tiap daerah sudah mempunyai dua ase-sor,” kata Toni.

Ia menambahkan bahwa biaya untuk mengikuti Workplace Assessor adalah Rp3.5 juta per orang. “Untuk beberapa daerah mungkin akan terasa berat, karena itu kami sedang berusaha agar ada bantuan dari pemerintah dan BNSP agar biayanya bisa ditekan lebih rendah.”

Syarat untuk bisa mengikuti Workplace Assessor, menurut Toni adalah minimal sudah setingkat supervisor dan berpengalaman kerja selama dua tahun. Untuk menguji para calon asesor dibutuhkan master.

Wedyana Yanuar, anggota panitia program sertifikasi ICA, mengatakan bahwa master untuk restoran di Indonesia hanya 11 orang saja. “Bahkan khusus untuk kitchen, kita malah sama sekali belum

Subsidi Sertifikasi Profesi

Untuk mendorong sumber daya manusia pariwisata melakukan

sertifikasi profesi, pemerintah telah menggulirkan program stimulan berupa subsidi. Mereka yang tertarik untuk mendapatkan subsidi tersebut bisa mendaftar ke lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang telah mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Menurut Wakil Ketua BNSP Sumarna F. Abdurahman, tiap lembaga sertifikasi profesi di bidang pariwisata diberi kes-empatan untuk mengajukan maksimal 500 orang untuk mendapatkan subsidi sertifikasi. Saat ini ada empat lembaga sertifikasi profesi pariwisata yang sudah diakreditasi. Di Jakarta ada dua yaitu Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata (LSPP) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Hotel dan Restoran, kemudian Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata yang di Bali dan Bandung.

“Program stimulan itu diharapkan mampu menghapus keraguan pihak industri pariwisata untuk mensertifikasi SDM (sumber daya manusia) mereka,” kata Sumarna, yang menambahkan bahwa selama ini ada keraguan tentang manfaat sertifikasi profesi, di samping ketakutan akan kehilangan pegawai atau permintaan kenaikan gaji di pihak industri.

Karena itu, permintaan sertifikasi pro-fesi di bidang pariwisata berjalan amat lambat. “Dengan program stimulan yang memasuki tahun ke-dua ini, mudah-mu-dahan keraguan dan ketakutan tersebut akan terhapus,” kata Sumarna.

Sekretaris Jenderal Indonesian Chef As-sociation (ICA) T.M. Kelana mengusul-kan bahwa pendirian LSP sebaiknya dilakukan oleh asosiasi profesi karena merekalah yang paling tahu profesi bersangkutan dan manfaatnya. “Kalau mau maju seperti di negara-negara maju, mesti seperti itu.”

Saat ini lembaga sertifikasi profesi hanya boleh didirikan oleh asosiasi industri dengan alasan pihak industri-lah pemakainya. “Asosiasi profesi boleh mendirikan lembaga sertifikasi kalau menggandeng asosiasi industrinya,” kata Sumarna.

Selain itu, syarat lain pendirian LSP adalah mempunyai standar kompetensi, pedoman mutu, asesor minimal tiga, tempat uji kompetensi, dan berbadan hukum.

Page 16: TravelWan 2nd edition

TravelTalk

Di jaman yang diwarnai dengan ketatnya persaingan, promosi menjadi bagian tak terpisahkan dari hampir

semua aspek kehidupan, termasuk kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata. Di sisi lain, pariwisata yang telah diakui sebagai sektor ekonomi yang tahan banting dan mempunyai multiplying effects paling besar membutuhkan promosi yang spesifik.

Tidak seperti produk konsumsi lain, pariwisata mempunyai segmen-tasi pasar yang sangat beragam. Boleh dikata ragamnya pun bisa sangat ekstrem, dari yang suka hotel mewah dengan lantai licin mengkilap dengan tujuan bersantai sampai ke mereka yang menikmati tidur di

Kurangnya promosi seringkali dijadikan ‘kambing hitam’ tentang lambannya perkembangan pari-wisata di Indonesia. Semua setuju bahwa promosi itu penting, bahkan krusial. Per-tanyaannya, promosi seperti apa yang tepat? Yang lebih penting lagi, sudah siapkah obyek pariwisata untuk dipro-mosikan?

Dilema Promosi Pariwisata

Exotic Indonesiawww.travelwan.com

illu

stra

si f

oto:

Jete

de; s

ourc

e: st

ock.

xchn

g

14

Page 17: TravelWan 2nd edition

15

tikar dan makan di atas daun karena wisatawan jenis ini bertujuan ingin memahami budaya dan cara hidup suku bangsa lain.

Meski beragam, tentu ada benang merah yang membuat tempat-tempat wisata tertentu mendapat kunjungan tinggi, sementara yang lain sangat sepi. Kita ambil contoh Bali. Alam dan budaya Bali memang menarik. Akan tetapi daerah lain pun sebenarnya tak kalah menarik, bahkan beberapa tempat jauh lebih baik dari yang ada di Bali.

Satu hal yang pasti, jika Anda ingin kembali ke suatu tempat, berarti tempat itu membuat Anda nyaman dan Anda menikmatinya. Kenyamanan dan kenikmatan akan Anda rasakan jika Anda merasa disambut dengan baik, bahkan lebih baik daripada berada di rumah. Itulah yang terjadi di Bali. Wisatawan merasa nyaman dan nikmat berada di sana dan membuatnya ingin kembali dan kembali lagi.

Selain nyaman, keamanan juga memegang peranan penting. Hal itu terlihat ketika terjadi tragedi bom Bali, kunjungan wisatawan menurun drastis. Jadi boleh dikata kenya-manan dan keamanan merupakan benang merah utama untuk men-datangkan wisatawan. Tanpa itu, promosi segencar apapun tak akan ada gunanya.

Kalau keamanan relatif lebih mudah untuk digambarkan, yang jelas tidak ada kejahatan dan kerusu-han, tidak demikian halnya dengan kenyamanan. Nyaman buat sese-orang, belum tentu nyaman buat orang lain. Contoh yang paling seder-hana adalah pendingin ruangan (AC). Alat ini diciptakan untuk memberi kenyamanan. Tapi jangan salah, ada orang yang sama sekali tidak merasa nyaman berada di ruang ber-AC.

Karena itu, apapun tempat wisatanya, sebenarnya yang paling penting adalah bagaimana caranya agar bisa dikemas sedemikian rupa sehingga memberi kenyamanan

kepada pengunjung. Karena kenyamanan dan kenikmatan itu sangat subyektif, ada baiknya untuk mengklasifikasikan pengunjung.

Ada pengunjung yang sangat menikmati jalan berliku dan sulit un- tuk mencapai suatu tempat yang pe-mandangannya indah, karena mereka suka tantangan. Jika jalan menuju ke tempat tersebut dipermudah, mereka akan kehilangan kenikmatan akan tempat wisata tersebut.

Di sisi lain, tempat-tempat wisata yang memang ditujukan un-tuk mereka yang ingin benar-benar rileks memang harus didukung oleh infrastruktur jalan yang bagus. Lalu ada pengunjung yang mengutama-kan privacy, tapi ada juga yang ingin bergaul dengan orang lain, bahkan penduduk setempat.

Dengan mengklasifiksikan pengunjung, akan lebih mudah bagi pemilik tempat wisata un-tuk memperkirakan pengunjung seperti apa yang kira-kira berminat untuk datang ke sana. Setelah itu, kemasan seperti apa yang paling menarik buat mereka.

Pengunjung berusia muda dengan jiwa petualang akan lebih tertarik dengan acara-acara yang ‘ramai’ dan inter-aktif. Pertunjukan seni tradisionil yang sering dianggap membosan-kan pun akan tetap menarik jika dikemas dengan sentuhan yang ‘kena’ dengan selera pengunjung.

Setelah kemasan siap dan target pengunjung

telah diketahui, pemilihan metode promosi akan menjadi jauh lebih mudah. Dengan demikian, anggaran promosi bisa ditekan seefisien mung-kin. Yang perlu diperhatikan adalah materi promosinya, jangan sampai pengunjung merasa tertipu dengan materi yang berlebihan. Hal ini bisa jadi bumerang, karena ucapan orang yang kecewa mudah sekali mempengaruhi orang lain sehingga mereka tidak mau datang.

Umumnya kendala yang diha-dapi pariwisata di Indonesia adalah infrastruktur yang kurang memadai, seperti jalanan berlubang dan sarana transportasi yang kurang nyaman. Menyiasati hal ini tentulah tidak mudah. Bagi wisatawan yang hanya punya waktu sedikit untuk berlibur, kemungkinan besar mereka enggan datang ke tempat yang membutuh-kan waktu terlalu lama.

Karena itu ada baiknya jika tar-get pasar digeser, atau memberikan insentif berupa diskon atau hadiah kejutan. Dengan begitu, wisatawan akan terkesan dan mau kembali lagi, walau untuk menuju ke sana dibu-tuhkan waktu dan tenaga ekstra.

Karena itu, apapun tempat wisatanya, sebenarnya yang paling penting adalah bagaimana caranya agar bisa dike-mas sedemikian rupa sehingga memberi kenyamanan kepada pengunjung. Karena kenyamanan dan kenikmatan itu sangat subyektif, ada baiknya untuk mengklasifikasi-kan pengunjung.

Bawah: Fasilitas lounge yang nyaman dari Sea Safari yang membuat wisatawan domestik maupun mancanegara ter-tarik untuk kembali menggunakan fasilitas mereka (Baca artikel Travel-Biz halaman 22)

Page 18: TravelWan 2nd edition

16

Transportasi | Schedule

Jadwal Kereta Api

Jadwal Penerbangan

Kereta Dari Tujuan JamArgo Lawu Solo Jakarta 08.57

Argo Lawu Jakarta Solo 02.46

Argo Dwipangga Solo Jakarta 20.47

Argo Dwipangga Jakarta Solo 14.56

Taksaka II Yogyakarta Jakarta 10.00

Taksaka Pagi Jakarta Yogyakarta 15.35

Taksaka I Yogyakarta Jakarta 20.00

Taksaka Malam Jakarta Yogyakarta 03.49

Fajar Utama Yogya Yogyakarta Jakarta 08.00

Senja Utama Yogya Yogyakarta Jakarta 18.30

Senja Utama Solo Solo Jakarta 18.51

Jayabaya Selatan Surabaya Jakarta 20.19

Bima Surabaya Jakarta 21.40

Gajayana Malang Jakarta 22.46

Argo Wilis Surabaya Bandung 12.09

Lodaya Solo Bandung 21.17

Mutiara Selatan Surabaya Bandung 22.27

Turangga Surabaya Bandung 23.34

Sancaka II Yogyakarta Surabaya 07.15

Argo Wilis Bandung Surabaya 13.51

Sancaka I Yogyakarta Surabaya 16.00

Jayabaya Selatan Jakarta Surabaya 22.20

Gajayana Jakarta Malang 00.35

Mutiara Selatan Bandung Surabaya 01.04

Bima Jakarta Surabaya 01.16

Turangga Bandung Surabaya 01.31

Senja Utama Solo Jakarta Solo 04.12

Senja Utama Solo Yogyakarta Solo 04.17

Lodaya Bandung Solo 15.19

Lodaya Yogyakarta Solo 15.24

Prameks 2 Yogyakarta Solo 06.50

Prameks 4 Yogyakarta Solo 09.45

Prameks 6 Yogyakarta Solo 13.00

Prameks 8 Yogyakarta Solo 16.10

Prameks 10 Yogyakarta Solo 18.52

Senja Utama Yogya Jakarta Yogyakarta 04.46

Sancaka Pagi Surabaya Yogyakarta 13.05

Fajar Utama Yogya Jakarta Yogyakarta 14.00

Sancaka Sore Surabaya Yogyakarta 20.53

Prameks 1 Solo Yogyakarta 06.41

Prameks 3 Solo Yogyakarta 09.26

Prameks 5 Solo Yogyakarta 12.45

Prameks 7 Solo Yogyakarta 15.43

Prameks 9 Solo Yogyakarta 18.35

Logawa Jember Purwokerto 15.21

Progo Yogyakarta Jakarta 17.00

Bengawan Solo Jakarta 18.38

Gaya Baru Malam Surabaya Jakarta 20.06

Pasundan Surabaya Bandung 12.15

Kahuripan Kediri Bandung 22.08

Kahuripan Bandung Kediri 03.35

Sri Tj. Yogyakarta Banyuwangi 07.30

Logawa Purwokerto Jember 09.22

Pasundan Bandung Surabaya 14.24

Gaya Baru Malam Jakarta Surabaya 21.44

Progo Jakarta Yogyakarta 06.20

Bengawan Jakarta Solo 05.30

Sri Tj. Banyuwangi Yogyakarta 19.57

Kereta Dari Tujuan Jam

Maskapai TujuanJadwal (WIB) Keterangan

Brk Dtg

Air Asia Jakarta – Bali 11.15

Air Asia Jakarta – Bali 16.10

Air Asia Jakarta – Blkpapan 06:40

Air Asia Jakarta – Batam 07.15

Air Asia Jakarta – Batam 11:25

Air Asia Jakarta – Medan 06.00

Air Asia Jakarta – Medan 10:45

Air Asia Jakarta – Padang 06.35

Air Asia Jakarta – Padang 11:30

Air Asia Jakarta – Surabaya 06.50

Air Asia Jakarta – Surabaya 11.15

Batavia Air Jakarta – Tj. Pandan 06:35

Batavia Air Jakarta – Ambon 06.45

Batavia Air Jakarta – Bali 16.10

Batavia Air Jakarta – Blkpapan 08:05

Batavia Air Jakarta – Blkpapan 14.10

Batavia Air Jakarta – BnjrMasin 08:05

Batavia Air Jakarta – BnjrMasin 18:00

Batavia Air Jakarta – Batam 07.15

Batavia Air Jakarta – Batam 08:15

Batavia Air Jakarta – Bengkulu 09.00

Batavia Air Jakarta – Biak 05:15

Batavia Air Jakarta – Denpasar 16:05

Batavia Air Jakarta – Denpasar 20.15

Batavia Air Jakarta – Jambi 10:00

Batavia Air Jakarta – Jambi 15:45

Maskapai TujuanJadwal (WIB) Keterangan

Brk Dtg

Page 19: TravelWan 2nd edition

17

Batavia Air Jakarta – Jayapura 05:15

Batavia Air Jakarta – Jogja 18.15

Batavia Air Jakarta – Kupang 14:50

Batavia Air Jakarta – Makasar 05.15

Batavia Air Jakarta – Medan 07:00

Batavia Air Jakarta – Padang 10.45

Batavia Air Jakarta – Semarang 07:00

Citilink Garuda Indonesia

Jakarta – Blkpapan 06:20 13:10 Transit Surabaya

Citilink Garuda Indonesia

Jakarta – BnjrMasin 10:30 14:20 Transit Surabaya

Citilink Garuda Indonesia

Jakarta – Denpasar 17:20 20:00 Jumat, Sabtu, Minggu

Citilink Garuda Indonesia

Jakarta – Mataram 10:30 16:20 Transit Surabaya

Citilink Garuda Indonesia

Jakarta – Pontianak 06:30 07:55

Citilink Garuda Indonesia

Jakarta – Surabaya 06:20 07:40

Garuda Indonesia Jakarta – Blkpapan 18:40 21:45

Garuda Indonesia Jakarta – Banda Aceh 17:30 20:10

Garuda Indonesia Jakarta – BnjrMasin 13:20 15:55

Garuda Indonesia Jakarta – Batam 13:00 14:30

Garuda Indonesia Jakarta – Denpasar 11:40 14:20

Garuda Indonesia Jakarta – Denpasar 13:00 15:40

Garuda Indonesia Jakarta – Jayapura 21:20 06:40

Garuda Indonesia Jakarta – Yogyakarta 13:35 14:35

Garuda Indonesia Jakarta – Yogyakarta 16:00 17:00

Garuda Indonesia Jakarta – Medan 10:30 12:35

Garuda Indonesia Jakarta – Medan 13:00 15:05

Garuda Indonesia Jakarta – Padang 14:40 16:10

Garuda Indonesia Jakarta – Pakanbaru 14:50 16:20

Garuda Indonesia Jakarta – Pakanbaru 14:50 16:20

Garuda Indonesia Jakarta – Semarang 14:35 15:35

Garuda Indonesia Jakarta – Solo 16:10 17:15

Garuda Indonesia Jakarta – Surabaya 11:00 13:15

Kartika Airlines Jakarta – Blkpapan 05:50

Kartika Airlines Jakarta – Batam 11:10

Kartika Airlines Jakarta – Denpasar 15:10

Kartika Airlines Jakarta – Surabaya 15:10

Kartika Airlines Jakarta – Tarakan 05:50

Lion Air Jakarta – Gorontalo 05:30

Lion Air Jakarta – Ambon 05:30

Lion Air Jakarta – Blkpapan 07:00

Lion Air Jakarta – Blkpapan 13:15

Lion Air Jakarta – Banda Aceh 07:30 nonstop

Lion Air Jakarta – BnjrMasin 09:05

Lion Air Jakarta – BnjrMasin 12:05

Lion Air Jakarta – Batam 10:25

Lion Air Jakarta – Batam 12:05

Lion Air Jakarta – Denpasar 10:50

Lion Air Jakarta – Denpasar 16:10

Lion Air Jakarta – Jogjakarta 17:05

Lion Air Jakarta – Yogyakarta 12:40

Lion Air Jakarta – Kendari 05:30

Lion Air Jakarta – Makassar 05:30

Lion Air Jakarta – Makassar 08:15

Lion Air Jakarta – Manado 06:00

Lion Air Jakarta – Medan 08:15

Lion Air Jakarta – Surabaya 08:45

Mandala Airlines Jakarta – Ambon 07:00

Mandala Airlines Jakarta – Blkpapan 07:20

Mandala Airlines Jakarta – Blkpapan 09:05

Mandala Airlines Jakarta – BnjrMasin 10:40

Mandala Airlines Jakarta – Batam 08:30

Mandala Airlines Jakarta – Batam 14:45

Mandala Airlines Jakarta – Denpasar 10:15

Mandala Airlines Jakarta – Jambi 07:00

Mandala Airlines Jakarta – Yogyakarta 07:20

Mandala Airlines Jakarta – Makassar 07:00

Mandala Airlines Jakarta – Makassar 12:40

Mandala Airlines Jakarta – Medan 07:00

Mandala Airlines Jakarta – Padang 12:25

Mandala Airlines Jakarta – Padang 14:40

Mandala Airlines Jakarta – Pekanbaru 18:05

Mandala Airlines Jakarta – Semarang 06:50

Mandala Airlines Jakarta – Surabaya 10:15

Sriwijaya Air BnjrMasin – Surabaya 15:25

Sriwijaya Air Jakarta – Blkpapan 08:10

Sriwijaya Air Jakarta - Banda Aceh 08.10

Sriwijaya Air Jakarta – BnjrMasin 09.50

Sriwijaya Air Jakarta – Batam 08:40

Sriwijaya Air Jakarta – Jambi 07:00

Sriwijaya Air Jakarta – Lampung 10.05

Sriwijaya Air Jakarta – Lampung 17.20

Sriwijaya Air Jakarta – Makassar 14:45

Sriwijaya Air Jakarta – Malang 09.30

Sriwijaya Air Jakarta – Medan 08.10

Sriwijaya Air Jakarta – Padang 13.25

Sriwijaya Air Jakarta – Semarang 07.10

Wings Air Jakarta – Blkpapan 12:35

Wings Air Jakarta – BnjrMasin 19.00

Wings Air Jakarta – Bengkulu 15.30

Wings Air Jakarta – Denpasar 11.25

Wings Air Jakarta – Medan 07.00

Wings Air Jakarta – Padang 08.05

Wings Air Jakarta – Surabaya 11.25

Wings Air Jakarta – Yogyakarta 07:00

*Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah. Cek dengan maskapai penerbangan / kereta api sebelum mengadakan perjalanan.

Page 20: TravelWan 2nd edition

18

Transportasi | Schedule

Jadwal Kapal Penumpang PELNI Embarkasi Jakarta—Maret 2009Nama Kapal Tanggal Jam TujuanDOBONSOLO 6, 20 22.00 Kijang (Bintan)

CIREMAI 14, 28 22.00 Kijang (Bintan)

3, 17 16.00 Surabaya-Makassar-Bau

Bau-Ambon-Banda-Tual-Kaimana-Fak Fak

LAMBELU 10, 24 12.00 Kijang (Bintan)

13, 27 16.00 Surabaya-Makassar-Bau Bau-Ambon

Namea-Bitung-Ternate

LAWIT 12, 26 09.00 Padang-Sibolga

4, 18 06.00 Tg.Pandan (Belitung)-Pontianak

KELUD 6, 13, 20, 27 10.00 Batam-Tg.Balai-Belawan

SIRIMAU 2, 16, 30 19.00 Blinyu (Bangka)-Kijang (Bintan)

LEUSER 7, 21 20.00 Tg.Pandan (Belitung)-Pontianak

LABOBAR 14, 28 16.00 Surabaya-Makassar-Sorong-Manokwari-Nabire-Jayapura

BUKIT RAYA 12, 26 14.00Blinyu-Kijang- Letung-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-Pontianak-Surabaya

Masukkan jadwal perusahaan transportasi Anda ke dalam rubrik ini!

Ingin meng-update list Transportasi—Schedule kami? Atau Anda ingin memasukkan jadwal keberangkatan dari perusahaan transportasi anda disini? Jika Anda

bergerak di bidang transportasi (penerbangan, kapal laut, bus, kereta api, ataupun penjemputan travel terbatas), anda bisa memasukkan jadwal keberangkatan kendaraan Anda di rubrik Transportasi—Schedule ini. Kirimkan informasi lengkap ke redaksi kami di email: [email protected].

Dengan harga yang kompetitif, Anda juga bisa memasukkan logo perusahaan transportasi anda ke dalam list ini untuk more exposure. Untuk informasi kerjasama lebih lanjut, hubungi Ching Ching di: (021) 667.8261 atau email kami di: [email protected].

Page 21: TravelWan 2nd edition

19

JAKARTA - Maskapai penerbangan Emirates akan mengoperasikan pesawat super modern dan ramah lingkungan A380 ke Bandara Internasional Incheon, Seoul mulai bulan November 2009.

Emirates operasikan A380 untuk menyambut Visit Korea Year 2010

Layanan baru ini juga bertepatan untuk menyam-but Visit Korea Year 2010, dimana pemerintah Korea dan pemerintah kota Seoul bekerja sama dengan sektor swasta untuk mempromosikan Korea Selatan sebagai kota tujuan pariwisata

internasional.Rute baru ini merupakan layanan penerbangan per-

tama A380 Emirates ke Asia Timur dan juga menjadikanya maskapai penerbangan pertama di dunia yang membuka jalur penerbangan A380 ke Seoul.

“Sejak layanan penerbangan kami diperkenalkan pada tahun 2005, Seoul telah menjadi pasar yang paling sukses untuk Emirates,” kata CEO Emirates Airline Sheikh Ahmed bin Saeed Al-Maktoum.

Saat ini, rute penerbangan ke Seoul dilayani setiap hari dengan menggunakan armada pesawat Boeing 777.

Sebelumnya, maskapai penerbangan ini telah mem-buka rute New York dan London dengan menggunakan pesawat A380. Dan mulai bulan Februari 2009

maskapai ini juga tercatat sebagai maskapai pener-bangan pertama yang melayani rute Dubai ke Australia dan New Zealand. Sydney dan Auckland menjadi tujuan ketiga dan keempat yang bergabung dengan jaringan A380 Emirates.

Rute Dubai ke Sydney dan sepanjang Tasmania ke Auckland dilayani setiap Rabu, Jum’at dan Minggu.

Penerbangan perdana rute tersebut dilakukan pada 1 Februari dengan nomor penerbangan EK 412 dari Terminal 3, Bandara Internasional Dubai.

JAKARTA - Maskapai penerbangan Uni Emirat Arab Etihad Airways akan menambah jalur penerbangannya di daratan Eropa dengan membuka rute baru ke Istanbul.

Etihad akan membuka rute penerbangan ke Istanbul

Rute ke pusat kota perdagangan Turki itu akan dilayani empat kali dalam seminggu mulai 2 Juni 2009 dan meningkat menjadi lima penerbangan per minggu pada bulan Oktober.

“Istanbul adalah tujuan baru kedua di Eropa yang kami luncurkan pada 2009 dan menunjukkan pentingnya peningkatan

pasar ini terhadap penerbangan kami,” kata James Hogan, CEO maskapai penerbangan tersebut.

Dengan dibukanya rute ini berarti Etihad akan melayani 13 kota tujuan di Eropa. Selain itu juga menambah jaringan penerbangan globalnya menjadi 54 kota. Maskapai penerbangan yang bermarkas di Abu Dhabi ini juga akan melengkapi layanan penerbangannya dengan membuka rute ke Melbourne dan Athena pada 2009.

Penerbangan langsung ke Athena, ibukota Yunani, itu akan dimulai pada awal Juni 2009 sebanyak tiga kali dalam seminggu. Selanjutnya pada Oktober akan ditingkatkan menjadi lima penerbangan per minggu dan akhirnya men-jadi setiap hari pada tahun 2010.

“Peluncuran penerbangan ke Athena menggambarkan bagaimana ambisi Etihad untuk mengembangkan jaringan di kawasan Eropa sekaligus menghubungkan kota-kota utama yang strategis melalui basis kami di Abu Dhabi,” tambah James.

Untuk rute Istanbul dan Athena, Etihad akan mengoperasikan pesawat Airbus A320 dengan dua konfigurasi kelas untuk mengangkut 140 penump-ang, yaitu 20 kursi bisnis dan 120 kursi ekonomi.

Sementara rute Abu Dhabi-Melbourne yang dilayani secara non-stop akan memulai penerbangannya pada Maret 2009 setiap hari. Pesawat Airbus A340-600 dengan tiga konfigurasi kelas akan dipergunakan untuk membawa 286 penumpang, terdiri dari 12 kursi kelas utama, 30 kursi bisnis dan 244 kursi ekonomi.

Rute ini melengkapi kesuksesan jalur Sydney dan Brisbane yang dilun-curkan pada tahun 2007. Dalam satu tahun penerbangannya ke Australia, maskapai ini meningkatkan penerbangannya tiga kali lipat ke dan dari negara tersebut serta membawa lebih dari 100.000 penumpang.

Baru-baru ini maskapi tersebut juga mengumumkan bahwa mulai Oktober, penerbangan dari Abu Dhabi ke Sydney akan ditingkatkan dari tujuh menjadi 11 kali per minggu.

Transportasi|News

Page 22: TravelWan 2nd edition

20

Transportasi|News

Kios charger di Changi Airport

Hong Kong Kembali Bergabung Dengan Jaringan Global Garuda

JAKARTA - Bandar Udara Changi, Singapura, terus berusaha meningkatkan fasilitasnya. Yang terakhir adalah kios gratis charger untuk berbagai jenis gadget. Jadi bagi yang lupa membawa charger dan ponsel sedang low-batt, Anda tak perlu lagi khawatir kehi-langan kontak dengan keluarga atau rekan bisnis Anda.

JAKARTA – Maskapai penerbangan Garuda Indonesia kembali membuka rute Denpasar-Hong Kong mulai 2 Februari 2009 sebagai realisasi program pengembangan jaringan di tahun 2009.

Ada 10 kios yang ditempatkan di Terminal 1, 2, dan 3 masing-masing 3 kios dan 1 kios di Budget Terminal. Lokasi kios mudah ditemu-kan dengan warnanya yang hijau terang. Kiosnya berupa locker-locker kecil berisi

charger dan colokan dengan pintu yang bisa dikunci. Saat mengisi batere ponselnya, pengguna bisa men-

inggalkan locker dan meneruskan belanja atau aktivitas lainnya, karena ia bisa mengunci dan membawa kuncinya. Jadi Anda tidak perlu khawatir ponsel pindah tangan; yang penting, jangan sampai lupa untuk mengambil gadget Anda kembali.

Hampir semua merek ponsel/PDA tersedia charger-nya di sini, yaitu Nokia, Motorola, LG, Samsung, Sony Ericsson, O2 dan Dopod. Selain untuk ponsel dan PDA, charger juga tersedia untuk Apple iPod dan Sony PlaySta-tion Portable.

Bandara Changi, per data Januari 2009, melayani lebih dari 4,600 penerbangan regular setiap minggunya, dari 83 perusahaan penerbangan di seluruh dunia; men-gantarkan penumpang ke 190 kota di 60 negara.

Tentunya jumlah ini akan bertambah setelah ditanda-tanganinya open skies agreement dengan Chech Republic di bulan Januari. Dengan negara Islandia dan Oman pun, open skies agreement juga sudah disepakati.

Rute baru ini merupakan salah satu dari 18 jalur yang akan dikem-bangkan pada 2009. Selain itu juga merupakan upaya untuk mengantisipasi semakin meningkatnya kunjungan mancanegara khususnya dari Hong Kong dan Cina yang akan berkunjung ke Bali.

Jalur penerbangan ini dilayani pada Senin, Rabu, Jum’at dan Minggu menggunakan pesawat Boeing 737-800 Next Generation (NG) yang berkapasitas 156 kursi, terdiri dari 12 kursi bisnis dan 144 kursi ekonomi. Sehari sebelumnya maskapai ini juga membuka kembali rute Surabaya-Hong Kong.

GA-856 berangkat dari Denpasar menuju Hong Kong pukul 09.50 (WITA) dan tiba di Hong Kong pukul 14.35 (LT). Sementara GA-857 berangkat dari Hong Kong menuju Surabaya pukul 15.35 (LT) dn tiba di Denpasar pukul 20.20 (WITA).

Kepala Dinas Pariwisata Bali Gde Nurjaya dan Direktur Keuangan Garuda Indonesia Eddy Porwanto secara simbolis melepas penerbangan perdana tersebut di bandara Ngurah Rai Bali.

Menurut Eddy sekitar 25 % dari trafik penumpang Indonesia-Hong Kong yang sebesar lebih dari 600 ribu adalah menuju Denpasar. Garuda juga mem-proyeksikan pencapaian Passenger Load Factor (PLF) di atas 75 % dengan se-makin baiknya tren kunjungan dari Hong Kong menuju Bali. “Pada akhir tahun 2009 Garuda juga akan meningkatkan frekuensi penerbangan Denpasar-Hong Kong dari empat kali menjadi tujuh kali setiap minggu,” tambahnya.

Maskapai penerbangan ini juga bekerja sama dengan Korean Airlines untuk memberikan lebih banyak pilihan bagi wisatawan Korea Selatan yang akan berjunjung ke Bali melalui Hong Kong. Bentuk kerja sama tersebut berupa penetapan jadwal penerbangan kedua maskapai sehingga penum-

pang dari Korea dapat terbang dengan Garuda menuju Bali via Hong Kong.

Sebagai bagian untuk meningkatkan pelayanan pada para penumpang, maskapai ini me-reroute penerbangan Jakarta-Shanghai-Jakarta menjadi Shanghai-Denpasar-Jakarta mulai 20 Desember 2008. Tujuannya untuk mem-permudah wisatawan atau penumpang dari Shanghai yang akan menuju Denpasar.

Keramaian pejalan kaki di Percival Street, Hong Kong.

Foto: Stock.Xchng

Page 23: TravelWan 2nd edition

21

Pada masa dimana segalanya dituntut serba praktis dan cepat, cara pembayaran menggunakan kartu menjadi pilihan banyak orang. Salah satunya dalam pembayaran tol yang sering merepotkan karena tarifnya yang tidak bulat.

E-payment ‘Mempermudah’ Transaksi di Tol

Sejak Januari 2009 sistem pembayaran elektronik (e-payment) mulai dioperasikan di semua ruas tol bertanda e-Toll Card pada ruas Cawang-Tomang-Cengkareng, ruas Cawang- Tanjung Priok-Pluit dan ruas

Cikupa-Merak.Dengan teknologi kartu prabayar contactless

smartcard yang menggunakan Radio Frequency Iden-tification (RFID), memungkinkan transaksi dilakukan dari jarak jauh. Sehingga dapat mempersingkat waktu transaksi di gardu tol menjadi kurang dari empat detik jika dibandingkan dengan sistem terbuka yang membutuhkan waktu sekitar tujuh detik.

“Dengan waktu transaksi yang lebih cepat, maka akan mengurangi panjang antrian di gerbang tol,” kata Direktur Utama Jasa Marga Frans S. Sunito.

Ia menambahkan jumlah transaksi di jalan tol sekitar 880 juta per tahun, jika 60% pengguna tol menggunakan kartu ini maka transaksi akan menjadi lebih mudah dan cepat.

E-payment ini merupakan sinergi dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan tiga operator lain yaitu PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), PT Bintaro Serpong Damai (BSD) serta PT Marga

Mandalasakti (MMS) dengan Bank Mandiri untuk mening-katkan pelayanan kepada para pengguna jalan tol.

Dalam kerjasama ini, operator tol berperan sebagai merchant dan pemilik brand e-toll card. Sementara Bank Mandiri berperan sebagai issuing, acquiring dan settle-ment bank serta penyedia sarana isi ulang kartu.

Berbeda dengan Karcis Langganan Tol (KLT) yang hanya berlaku tiga bulan, e-Toll Card tidak memiliki batasan masa berlaku. Selain itu maksimal saldo yang tersimpan dalam chip kartu senilai Rp1.000.000, lebih

besar daripada KLT yang nominal-nya hanya Rp55.000.

Saat bertransaksi tidak diperlukan tanda tangan dan PIN, pengguna tol hanya menyerahkan kartu kepada petugas di gardu tol. Selanjutnya petugas akan memilih golongan kendaraan dan menyentuhkan kartu pada card reader sehingga saldo pada kartu akan berkurang sesuai tarif tol. Kemudian petugas akan menye-rahkan kembali kartu berserta tanda terima pembayaran.

Bagi operator, penerapan sistem ini merupakan bagian dari upaya modernisasi pengoperasian jalan tol dengan mengurangi cash

handling di gardu-gardu tolnya. Pada Triwulan IV tahun 2009, pengoperasian

sistem transaksi ini akan ditambah pada ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR), Jakarta-Tangerang, Jagorawi dan Jakarta-Cikampek.

“Kami sedang melakukan persiapan untuk dapat menerapkan sistem ini di ruas-ruas tol tersebut. Dian-taranya adalah menyesuaikan peralatan yang dapat mendukung teknologi itu,” jelas Direktur Operasi Jasa Marga Adityawarman.

Sedangkan untuk Ruas Pondok Aren-Serpong, pengoperasiannya akan dilakukan pada akhir tahun 2009. ”Dengan teknologi micro payment yang dimiliki Bank Mandiri dan pengalaman pengelolaan transaksi tol oleh operator, kami yakin e-Payment ini akan sukses dan dimi-nati masyarakat luas”, kata Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo.

Sebagai tahap awal, Bank Mandiri telah menerbit-kan sebanyak 60.000 kartu dan menghubungkan secara online seluruh gerbang tol yang menjalin kerjasama. Nantinya kartu ini juga dapat digunakan untuk pembelian bensin di SPBU dan retailer di rest area tol, parking dan merchant transportasi lainnya untuk menambah kenya-manan konsumen.

Transportasi|Feature

Tried by TravelWan

Easier & Faster, But Not Yet Perfect

Ketika Travel-Wan mencoba pakai e-Toll card, transaksi me-mang terbukti lebih cepat jika dibandingkan dengan cara konvensional. Namu sayang-nya pengopera-sian di lapangan belum sepenuh-nya sempurna, mungkin hal ini disebabkan karena belum familiar-nya para petugas pintu tol dengan tek-nologi baru ini.

Page 24: TravelWan 2nd edition

22

TravelBiz

“Nenek moyangku orang pelaut gemar mengarung luas samudra menerjang ombak…” tentu kita semua

akrab dengan lagu ini, lagu yang menggambarkan betapa tangguhnya para pelaut kita jaman dahulu

walau hanya menggunakan kapal yang terbuat dari kayu, namun terbukti mampu mengarungi samudra

yang luas. Diilhami oleh semangat tersebut, Sea Safari Cruise hadir menawarkan sebuah perjalanan wisata

yang akan menggoreskan kenangan tersendiri karena menggunakan kapal tradisional Indonesia, yaitu phinisi.

Berlayar mengarungi lautan dengan menggunakan kapal phinisi, tentu akan menjadi sebuah pengalaman yang tidak akan Anda lupakan, romantis

dan membawa perasaan mundur hingga be-berapa tahun ke belakang. Hadirnya kapal pesiar phinisi Sea Safari, seakan mengisi kekosongan potensi wisata laut yang selama ini kurang tergarap oleh komponen wisata penyelenggara transportasi laut. Padahal segmen ini merupakan potensi yang menjanjikan jika dikelola dengan baik.

Berlayar Sambil Bernostalgia dengan Kapal Phinisi

Sea Safari Cruises,

Page 25: TravelWan 2nd edition

23

navigasi yang dimilikinya tidak kalah dengan kapal modern yang ada, “Kami tetap meng-gunakan mesin-mesin berteknologi untuk menjalankan kapal ini, baru kalau cuaca dan angin memungkinkan kami menggunakan layar,” tambahnya.

Saat ini SS memiliki 6 kapal phinisi dengan SS-III, Cheng Ho (Ex SS-V), SS-VI, VII,SS-8 dan SS-9, kapal ini terbuat dari jenis kayu ulin pilihan dengan dimensi panjang kapal sekitar 40 meter dan lebar 10 meter, serta tinggi lambung 5 meter dan tinggi tiang layar 25 meter. Sedangkan bobot dari kapal sangat bervariasi antara 189 GT (Gross Tonnage), hingga 329 GT. Untuk kecepatan kapal, rata-rata berkisar antara 7sampai 12 knot per jam dengan daya ang-kut penumpang wisata antara 20 hingga 28 orang yang ditempatkan dalam cabin-cabin layaknya hotel berbintang.

Meski kapal ini jenis kayu, namun un-tuk fasilitas dan standar kenyamanan Made mengaku boleh diadu dengan kapal-kapal lain, karena masing-masing phinisi ini memi-liki fasilitas layaknya hotel terapung seperti,

menggunakan kapal tradisional namun dengan fasilitas layaknya kapal modern.

Ide memilih kapal berjenis kayu ini sendiri, I Made Aryasa, Marketing Sea Safari Cruises mengatakan, peluang bisnis kapal pesiar yang benar-benar mencirikan Indonesia belum banyak dikembangkan, mungkin kalau berjenis kapal modern sudah tidak asing lagi. Seperti diketahui bersama, Negara Indonesia adalah Negara kepulauan yang sejak jaman dahulu terkenal dengan pelaut-pelautnya yang gagah berani dan cinta bahari. Dari satu pulau ke pulau yang lain mereka menggunakan kapal yang terbuat dari kayu, berbentuk phinisi untuk mengarungi lautan.

“Diilhami dengan semangat nenek moyang kita orang pelaut, itulah, kami tertarik menggunakan kapal phinisi sebagai armada wisata laut. Disamping itu, kami juga ingin mengajak para wisatawan baik yang dari mancanegara maupun domestik untuk lebih mengenal budaya Indonesia,” Ujarnya. Namun, meski kapal ini terbuat dari kayu, mesin pendorong dan teknologi

Negara Indonesia adalah Negara kepulauan yang sejak jaman dahulu terkenal dengan pelaut-pelaut-nya yang gagah berani dan cinta bahari. Dari satu pulau ke pulau yang lain mereka menggunakan kapal yang terbuat dari kayu, berbentuk phinisi untuk mengarungi lautan.

Fasilitas sun-tanning untuk para penumpang Sea Safari VI

Apalagi Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki segudang objek wisata bahari yang indah, sayang jika potensi ini tidak tergarap dengan baik.

Adalah PT.Pelayaran Wisata Laut Varuna Sakti yang sejak tahun 1989 memulai membangun bisnis perjalanan wisata bahari dengan 6 kapal phinisi yang bernama depan Sea Safari (SS), mengajak wisatawan baik domestik maupun mancanegara mengarungi lautan mengunjungi pulau-pulau cantik di Nusantara seperti P. Komodo, Sumbawa, Satonda, Moyo dan sebagainya dengan

‘Outdoor Lounge’ Sea Safari VI

Page 26: TravelWan 2nd edition

24

TravelBiz

lounge, bar, restaurant, private bath room (shower, air panas dan dingin ) dan air conditioner disetiap kamar tersedia, bahkan dapur untuk penumpang juga disediakan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pada saat kapal berlayar, terdapat juga fasili-tas seperti banana boat, canoe dan alat pancing. Bahkan kalau ada peserta yang ingin menyelam (diving) kapal ini juga telah dilengkapi dengan diving equipment, ter-masuk dive master dan cruise director-nya. Sea Safari juga dilengkapi dengan sekoci dan GPS (Global Positioning System) sistem navigasi dan komunikasi yang dapat mem-berikan posisi keberadaan kapal, kompas, life jacket, dan telepon satelit.

Untuk rute pelayaran, enam SS yang ada melayani rute-rute seperti, Benoa-Komodo-Benoa (7 hari / 6 malam), Benoa-Lombok-Benoa (3 hari / 2 malam), Labuan Bajo-Komodo-Labuan Bajo (3 hari / 2 malam), Benoa-Komodo-Benoa (Live aboard 8 hari / 7 malam), Labuan Bajo-Komodo-Labuan Bajo (Live a board 7 hari / 6 malam), sedangkan untuk trip singkat ada dinner cruise di sekitar Pelabuhan Benoa dengan waktu 2 setengah jam, dan lunch di atas kapal di mulai pada pukul 11.30 – 14.30.

Selain rute-rute di tersebut, Made mengaku SS juga dapat di charter untuk

Karena keunikannya, bisnis perjalanan wisata dengan menggunakan kapal ini terasa makin laris manis bahkan be-berapa turis dari manca-negera seperti Jerman, Perancis, Russia, Amerika, Taiwan, China, Malaysia dan beberapa negara lain seakan menjadi tamu tetap dari kapal ini. “Bah-kan Ratu Beatrix dari Belanda dan Wakil Per-dana Menteri China, Lie Ke Qiang pernah berlayar dengan kapal ini.”

beberapa program, misalnya one day cruise ke Lembongan, diving ke Pulau Komodo atau tempat lainnya. Selain itu SS juga bisa dijadikan sebagai tempat pernikahan, ulang tahun, reuni, atau untuk kepentingan lain seperti meeting, misalnya. Untuk acara-acara semacam ini, SS sanggup kurang lebih mengangkut sekitar 250 orang.

Karena keunikannya, bisnis perjalanan wisata dengan menggunakan kapal ini terasa makin laris manis bahkan beberapa turis dari macanegera seperti Jerman, Perancis, Russia, Amerika, Taiwan, China, Malaysia dan beberapa negara lain seakan menjadi tamu tetap dari kapal ini. “Tamu

Dari Kiri atas ke kanan bawah: - Living Area Sea Safari 9, - Dining Area Sea Safari 9, - Kabin penumpang

Page 27: TravelWan 2nd edition

25

dari mancanegara memang sangat tertarik dengan wisata ini, bahkan Ratu Beatrix dari Belanda dan Wakil Perdana Menteri China, Lie Ke Qiang pernah berlayar dengan kapal ini,” papar Made.

Terus melakukan terobosan pasar Meski saat ini telah memiliki segmen

yang pasti, namun kesuksesan yang diraih SS tidak mudah. Pasang surut dan jatuh bangun menemani perjalanan perusahaan ini dalam mengembangkan usahanya. Di awali pada Tahun 1993, kemunculan Sea Safari I ternyata tidak seperti yang diharap-kan, bisnis wisata bahari ibarat jalan di tem-pat dan ini berimbas pada sepinya peminat, kapal hanya berlayar 5-7 hari setiap bulan. Padahal, untuk mencapai BEP (Break Event Point) setidaknya kapal ini harus berlayar minimal 10 hari per bulan.

Tapi PT. Pelayaran Wisata Laut Varuna Sakti tak patah arang. Bahkan pada tahun 1994, ia kembali melahirkan kapal SS II dan tahun berikutnya SS III. Seiring munculnya jenis SS III ini, terjadi perubahan strategi usaha. SS tak lagi menyewakan phinisi, tapi memberlakukan sistem ritel lewat program paket wisata, terutama bagi wisatawan yang tertarik dengan Lombok. Dibuatlah pa-ket Lombok ke P. Komodo dan sekitarnya, juga ke Bali.

Perubahan strategi ini ternyata berbuah manis, peminatpun mulai tinggi. Tapi belum lama berlangsung, masalah

Page 28: TravelWan 2nd edition

26

TravelBiz

transportasi udara dari Bali ke Lombok yang sulit, membuat wisatawan dari Bali jarang bepergian ke Lombok, sehingga tingkat hunian pun menurun tajam. Sadar tak boleh berdiam, lagi-lagi SS mengubah strateginya yaitu dengan memindahkan home base SS-nya dari Lombok ke Bali dan membuat program Bali & Beyond.

Belum juga merasakan manisnya kerja keras, tragedi bom Bali I dan II telah mem-beri cobaan terberat bagi SS. Anjloknya arus wisatawan membuat bisnisnya yang juga populer dengan sebutan Sea Safari Cruises ikut menjadi lesu. Sadar kalau Bali tidak lagi menjadi pasar yang potensial, maka pada tahun 2002, SS melirik Surabaya sebagai market pasarnya dan berlanjut ke Jakarta pada tahun 2003. Semua ini dilaku-kan dalam upaya memperluas pasar, dan sekaligus memperkenalkan kepada banyak

orang tentang perjalanan wisata menggu-nakan kapal phinisi.

Di tengah lesunya pariwisata, keputusan melebarkan pasarnya di Jakarta boleh dibilang tak keliru, karena Ibu Kota memang bisa dijadikan lahan subur untuk menarik wisatawan lokal yang jadi prima-dona karena menurunnya turis asing. Na-mun pasar Jakarta memang tidak sebesar saat di Bali atau Lombok. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia umumnya lebih menyukai kapal pesiar dengan disain yang modern. Selain itu, kendala yang lain adalah di Jakarta belum tersedia dermaga pelabuhan yang memadai untuk kapal phi-nisi jenis SS. Itu sebabnya, ketika memasuki tahun 2007 SS kembali memfokuskan bis-nisnya di Bali. Hal ini tentu seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke kawasan ini.

Disinggung tentang tarif berwisata menggunakan kapal ini, Made mengaku tarif yang ada sangat tergantung dari

lamanya perjalanan, semakin lama tentu tarifnya semakin besar. Agar wisata di hotel terapung ini lebih menarik, SS juga menyediakan beberapa paket perjalanan yang relatif lebih murah. “Sedangkan khusus untuk wisatawan domestik, SS juga memiliki tarif khusus yang sangat menarik,” akunya.

Sepertinya, wisata bahari mengguna-kan kapal phisnisi memang telah menjadi salah satu andalan wisata Indonesia, dan untuk terus memajukan hal tersebut Made mengaku PT. Pelayaran Wisata Laut Varuna Sakti tetap aktif untuk terus melakukan terobosan-terobosan guna memperke-nalkan dan mempromosikan wisata kapal phinisi ke seluruh dunia, salah satunya ada-lah mengikuti berbagai pameran baik yang nasional maupun internasional yang ada kaitannya dengan dunia kepariwisataan.

Kendala yang lain adalah di Jakarta belum tersedia dermaga pelabuhan yang memadai untuk kapal phinisi jenis SS. Itu sebabnya, ketika memasuki tahun 2007 SS kembali memfokuskan bisnisnya di Bali hal ini tentu seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke kawasan ini.

Sea Safari VI

Cheng Ho

Sea Safari III

Page 29: TravelWan 2nd edition

27

Page 30: TravelWan 2nd edition

28

Prof

Page 31: TravelWan 2nd edition

29

membangun sebuah Life skill education center dimana generasi muda dapat memperoleh pelatihan secara gratis dalam bidang pembentukan karakter, ketrampilan kepemimpinan, kewirausahaan, kesehatan dasar dan nutrisi serta pelestarian lingkung-an hidup. Impiannya, tempat ini bukan hanya untuk Indonesia tetapi menjadi tem-pat internasional dimana pemuda-pemuda dari negara lain bisa berkumpul pada saat tertentu. Sehingga nantinya di sini mereka dapat saling bertukar wawasan. Semua hal yang berkaitan dengan MB-Gen dapat diakses melalui www.mb-gen.org.

Tentang Suka Duka PerjalananSetelah perjalanan di Indonesia tahun

2007, tahun berikutnya saya kembali meneruskan proyek ini. Rute Busan-Seoul

meneladani orangtua saya dan juga bisa menjadi teladan bagi anak saya yang saat ini berumur 9 tahun. Kedepannya jika kita ingin melihat sesuatu yang berbeda dari bangsa ini, harusnya dimulai dari investasi dalam bidang pendidikan khususnya untuk generasi muda. Saya bersyukur atas dukungan dari keluarga dan rekan-rekan karena dari doa restu mereka saya tahu saya dilindungi oleh Tuhan selama saya berjalan kaki keliling dunia. Sang istri pun mengakui awalnya ia sempat bingung kare-na kegiatan yang dilakukan oleh suaminya adalah sesuatu yang jarang dilakukan oleh orang lain. Tetapi setelah beberapa waktu ia melihat ada tujuan yang jelas, maka ia pun mendukung penuh walaupun tidak ikut berjalan tetapi melalui doa.

Tentang Melangkah Bagi Generasi (MB-Gen)

Menurut saya sesuatu yang besar mustahil dicapai sendiri karena itulah saya membutuhkan tim. Dari awal saya memutuskan untuk berjalan, karena ini untuk bangsa sudah pasti bukan pekerjaan satu orang. Pada tahun 2006, saya mulai menyampaikan proyek yang saya jalankan dan juga mengumpulkan orang-orang dengan harapan mereka sama-sama bisa melihat ini sebagai sebuah proyek milik ber-sama. Jalan kaki sebagai marketing untuk menarik perhatian orang, sehingga mereka melihat di balik ini ada pendidikan untuk generasi muda. MB-Gen sendiri bertujuan

Sebaris kalimat dalam sebuah novel yang dibaca Herman Wenas pada tahun 1987 itu menjadi titik awal untuk mulai melakukan sesuatu bagi orang

lain. Berbekal hobi travelling, berjalan kaki keliling dunia pun dipilihnya untuk meng-umpulkan dana bagi pendidikan anak-anak dan mempromosikan Indonesia. Berbagai persiapan pun mulai dilakukan sejak tahun 2003. Pada tahun 2007, proyek berjalan kaki keliling dunia diawali dengan menempuh rute Jakarta-Semarang sejauh 1.000 km dan membuat namanya tercatat di Museum Re-kor Indonesia (MURI). Kepada TravelWan, ia menuturkan berbagai pandangannya yang berhubungan dengan aktivitas yang digelutinya saat ini.

Tentang Sumber InspirasiOrangtua saya tidak pernah menga-

jarkan sesuatu melalui kata-kata tetapi dari teladan hidup yang mereka contohkan kepada saya. Dari mereka, saya belajar bahwa ukuran kekayaan seseorang tidak dihitung dari seberapa banyak yang dikumpulkan tetapi dari seberapa banyak yang dibagi. Saya melihat mereka senang membantu orang lain, membangun sekolah dan memberikan bantuan biaya pendidikan khususnya bagi mereka yang membutuh-kan. Hal-hal tersebut sangat membekas bagi saya. Dari mereka pula saya belajar bahwa hidup itu lebih nikmat kalau kita tidak menikmatinya sendiri. Saya ingin

Berjalan Kaki Keliling Dunia Untuk Proyek Pendidikan

Herman Wenas:

“I am a man that God created, I’m going to prove to my family and my country

that I am someone they can be proud of…”

Herman Wenas, pendiri Melangkah Bagi Generasi (MB-Gen)

Foto: A2K Photography

Page 32: TravelWan 2nd edition

30

Prof

“Harapan saya dalam tahun 2008-2009 adalah

menyelesaikan 10.000 km karena ingin memperkuat

network di luar negeri untuk bantuan dana

pembangunan Life skill education center.”

—Herman Wenas

di Korea Selatan sepanjang 700 km saya lintasi, kemudian masih dalam tahun yang sama saya menyusuri pantai barat Amerika dari Sacramento ke Los Angeles sejauh 2.300 km. Selama itu berbagai pengalaman unik saya alami. Di Indonesia saya pernah dicurigai sebagai teroris dan dilempari batu. Sewaktu di Korea saya juga hampir ditabrak mobil sementara di Amerika saya pernah diikuti oleh geng. Hal yang lucu terjadi ketika saya menginap di rumah orang Korea yang baru pertama kali saya temui. Saat mereka tahu apa yang saya lakukan,

mereka memperlakukan saya seperti pahla-wan. Pada waktu makan malam mereka tertawa melihat saya menyantap makanan. Melihat mereka tertawa saya juga ikut tertawa. Karena saya tidak mengerti bahasa Korea dan mereka tidak bisa berbahasa Inggris, maka komunikasi yang terjadi menggunakan bahasa tarzan. Tantangan terberat selama melakukan perjalanan adalah mental karena dalam pikiran setiap hari saya harus bangun dan melakukan hal yang sama. Selain itu juga rasa kesendirian karena 90%-95% perjalanan saya lakukan

Page 33: TravelWan 2nd edition

31

menjadi duta besar. Keinginan tersebut tetap saya pertahankan sampai masuk SMP. Namun ketika memasuki perguruan tinggi, keinginan itu berubah sehingga saat kuliah saya mengambil jurusan bisnis administrasi. Saat itu saya mulai berpikir ke arah usaha karena dengan memiliki usaha sendiri saya lebih bisa membantu orang lain dengan menyediakan lapangan pekerjaan. Saat ini konsentrasi saya hanya ke jalan dan tidak memikirkan hal lain lagi. Bisnis bisa saya tinggalkan karena ada orang lain yang dapat menangani. Lewat berjalan saya bisa menjadi duta dalam bentuk yang lain karena saya dapat mempromosikan Indonesia. Saya ingin menempuh total 40.000km dengan berjalan kaki. Kegiatan itu saya targetkan selesai tahun 2012, dan apabila sampai mundur maka selesai tahun 2013. Harapan saya dalam tahun 2008-2009 adalah menyelesaikan 10.000 km karena ingin memperkuat network di luar negeri untuk bantuan dana pembangunan Life skill education center. Minggu ke tiga di bulan Maret ini, rencananya saya akan mulai lagi berjalan kaki di Jepang selama tiga minggu. Setelah itu tahun 2010-2012 bisa masuk ke Guiness dalam kategori keliling dunia tercepat dengan jalan kaki sejauh 29.000 km. Apabila berjalan kaki keliling dunia sudah selesai, saya ingin menjadi produser film-film pendidikan. Nantinya film-film itu dapat dipakai untuk pelatihan.

Tentang IndonesiaKetika sedang berjalan biasanya orang

akan bertanya apa yang saya lakukan. Ketika saya menjawab sedang berjalan kaki keliling dunia maka pertanyaan selanjutnya adalah saya berasal dari mana. Di sinilah kesempatan saya untuk men-jelaskan tentang Indonesia, bisanya saya juga membawa brosur-brosur mengenai Indonesia yang saya dapatkan dari KBRI. Dalam website MB-Gen juga ada link khusus tentang Indonesia yang sampai saat ini masih terus diproses. Harapannya, kemu-dian hari dapat menjadi e-book pertama mengenai negara kita. Hal utama yang ditanyakan orang luar negeri mengenai Indonesia adalah seberapa aman negara ini. Sedangkan jika berbicara bisnis biasanya mereka menanyakan mengenai kepastian hukum. Menurut saya pariwisata Indonesia sangat bagus. Tipikal orang luar negeri, mereka mencari lokasi kembali ke alam untuk travelling. Di sinilah dibutuhkan usaha yang sinergis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi alam yang mereka punya. Pelestarian lingkungan berujung pada pariwisata. Masyarakat yang sadar akan potensi alamnya maka mereka akan memelihara karena mereka tahu justru dari situ mereka hidup.

sendiri. Hanya di beberapa titik ada yang menemani. Jika pada minggu pertama kaki saya melepuh, itu sudah biasa dan tidak saya pikirkan lagi. Selama perjalanan saya juga membawa sendiri perlengkapan yang dibutuhkan. Sewaktu di Korea saya membawa beban 15 kg sedangkan selama perjalanan di pantai barat Amerika beban yang saya tanggung seberat 20 kg karena saya juga membawa tenda dan laptop.

Tentang Cita-Cita dan HarapanSewaktu kelas 5 SD saya bercita-cita

Halaman spread ini, Foto: Dok. MB-Gen

Page 34: TravelWan 2nd edition

32

Jakarta Green Monster (JGM), sebuah komunitas relawan yang peduli pada kawasan pesisir utara Jakarta, memiliki cara khusus untuk mengenalkan keunikan birdwatch-

ing melalui wisata pendidikan lingkungan.Komunitas yang mengkhususkan

kepeduliannya pada kawasan Suaka Margasarwa Muara Angke (SMMA) dan Suaka Margasatwa Pulau Rambut (SMPR) ini berusaha mengemas sebuah wisata yang tidak hanya mengutamakan jalan-jalan tetapi juga menyebarkan pengetahuan mengenai ekologi hutan bakau dan satwa liar yang terdapat di dalamnya.

“Kita mengajak masyarakat berwisata menikmati satwa-satwa liar dan hutan bakau yang tersisa di Jakarta sambil mengajarkan

masyarakat bagaimana memperlakukan lingkungan. Harapannya agar masyarakat sadar bahwa lingkungan itu adalah sesuatu hal yang harus diperhatikan,” ujar Koordina-tor Riset JGM Ady Kristanto.

Ia menuturkan di negara-negara maju seperti di Eropa dan Amerika, birdwatching merupakan wisata yang sudah popular dan berkelas tinggi. Mereka yang melakukan aktivitas tersebut akan didampingi oleh pemandu wisata yang bertugas memberi-kan penjelasan. Sementara di Indonesia, wisata jenis ini masih sedikit dan belum berkembang.

“Dalam wisata ini ada nilai lebih yang bisa diperoleh, peserta tidak hanya dapat bersenang-senang tetapi juga dapat bela-jar,” kata pria yang juga ahli biologi ini.

Ady menceritakan bahwa hal yang menarik adalah ketika para peserta menjadi tahu bahwa di Jakarta ternyata masih banyak terdapat burung, dari yang besar sampai yang kecil. “Mereka sangat antusias ketika sadar bahwa burung yang dapat diamati sangat banyak. Mereka pikir kalau di kota burung apa sih yang dapat dilihat,” tambahnya.

JGM menawarkan tiga jenis wisata pendidikan lingkungan yaitu One day trip Muara Angke, One day trip Muara Angke-Pulau Rambut dan Two days trip Muara Angke-Pulau Rambut.

Menurut Ady, selama ini yang banyak mengikuti wisata lingkungan adalah para pelajar karena di sana mereka juga mempelajari cara meneliti air dan mem-buat herbarium. Untuk konsep muatan pendidikan akan disesuaikan dengan jenjang pendidikan para peserta. Tentunya berbeda jenjang maka akan mendapat porsi yang berbeda.

Mereka yang masih di Taman Kanak-Kanak (TK) sambil bermain akan diperke-nalkan dengan lingkungan dan perbedaan antara satwa yang satu dengan yang lain. Untuk pelajar Sekolah Dasar (SD) mulai diajarkan cara mengamati satwa liar melalui

Jakarta Green Monster: Birdwatching sebagai wisata edukatif

Hobi&Komunitas

Menikmati keindahan bentuk, warna, suara dan tingkah laku berbagai jenis burung liar adalah aktivitas yang biasa dilaku-kan dalam pengamatan burung atau birdwatching. Banyak masyarakat Jakarta tidak menyadari kegiatan seperti itu masih bisa dilakukan di ibu kota yang telah padat dengan gedung-gedung pencakar langit dan pemukiman penduduk.

Page 35: TravelWan 2nd edition

33

permainan. Sedangkan untuk mereka yang telah duduk di bangku SMP atau SMA akan diberitahu cara meneliti kualitas air. Sementara untuk masyarakat umum atau keluarga, materi yang diajarkan cenderung lebih ringan seperti mengamati burung.

“Di Pulau Rambut terdapat sekitar 70 jenis burung dan jumlahnya ribuan. Apalagi pada musim berbiak pada bulan Februari

sampai Maret, pulau tersebut akan penuh dengan warna putih dan coklat,” imbuhnya.

Ia menambahkan Pulau Rambut ada-lah salah satu rumah bagi burung-burung air. Burung Air yang mencari makan di Muara Angke biasanya bersarang di Pulau Rambut. Sehingga terdapat hubungan jika Muara Angke rusak burung-burung akan sulit mencari makan. Sementara dari segi

“Kita mengajak masyarakat berwisata menikmati satwa-satwa liar dan hutan bakau yang tersisa di Jakarta sambil mengajarkan masyarakat bagaimana memperlakukan lingkungan. Harapannya agar masyarakat sadar bahwa lingkungan itu adalah sesuatu hal yang harus diperhatikan.”— Ady Kristanto

ekosistem kedua tempat tersebut cen-derung memiliki kesamaan.

“Di Muara Angke terdapat sekitar 83 jenis burung, monyet ekor panjang dan 16 jenis reptilia termasuk ular, kadal, katak dan kodok serta serangga dan kupu-kupu. Dua jenis burung yaitu Bubut Jawa dan Jalak Putih termasuk spesies yang dilin-dungi karena sudah langka dan terancam punah,” tuturnya.

Selama kegiatan birdwatching peserta akan mendapat pinjaman binocular (tero-pong) dan pemanduan dengan muatan pen-didikan lingkungan. Peserta juga disarankan untuk memakai topi dan menggunakan baju lengan panjang karena di daerah hutan bakau banyak terdapat nyamuk.

“Untuk birdwatching, di Muara Angke tidak seramai Pulau Rambut sehingga untuk pengamatan burung memerlukan peralatan teropong karena jarak dengan burung yang diamati agak jauh. Jika menggunakan bino-cular jarak 500 m terlihat jelas,” ujar Ady.

Para peserta juga dianjurkan untuk menggunakan baju yang berwarna gelap karena baju yang berwarna cerah dapat mengganggu burung. Dalam kegiatan terse-but biasanya peserta akan dipecah menjadi beberapa kelompok. Mereka juga tidak diperkenankan untuk berbicara dengan suara keras dan memberi makan satwa liar.

Kiri-Kanan searah jarum jam:Kowak, Kerak Kerbau, Mengamati burung meng-gunakan monocular, menanam bakau di Muara Angke, Diskusi kelompok (Foto: Dok. Ady Kristanto)

Page 36: TravelWan 2nd edition

34

Hobi&Komunitas

Setelah mendapat pengarahan, tiap-tiap kelompok dapat mulai mengamati perilaku burung. Setelah itu mereka mencatat jenis burung yang diamati dan juga perilakunya. Kemudian kegiatan akan diakhiri dengan diskusi yang dihubungkan dengan tempat pengamatan yaitu di Muara Angke atau Pulau Rambut. Selama kegiatan tersebut, para peserta akan didampingi oleh pemandu yang menjelaskan jenis burung apa yang diamati dan juga untuk mencegah supaya tidak terjadi kesalahan identifikasi.

“Dengan aktivitas ini kita dapat mengenali perbedaan masing-masing jenis burung dan karakteristiknya. Misalnya burung Kowak hidup di malam hari dan burung Pecuk tidak mempunyai zat lilin se-hingga bulunya kalau kena air basah. Itulah sebabnya ia sering berjemur,” jelasnya.

Ady menambahkan sejauh ini sambutan masyarakat terhadap wisata

lingkungan sudah cukup bagus terlebih dengan adanya jalan panggung di Muara Angke yang sudah ditambah menjadi 800 m dari sebelumnya yang hanya 100 m. “Ini tentunya mempermudah masyarakat untuk melihat objek,” jelasnya.

Setelah pengamatan burung selesai biasanya peserta akan diajak untuk melakukan penanaman bakau dan berjalan-jalan di pinggir pantai untuk melihat lamur, ikan dan karang-karang sebelum kembali pulang.

“Dengan aktivitas ini kita dapat mengenali perbedaan masing-masing jenis burung dan karakteristiknya. Misalnya burung Kowak hidup di malam hari dan burung Pecuk tidak mempunyai zat lilin sehingga bulunya kalau kena air basah. Itulah sebab-nya ia sering berjemur.” —Ady Kristanto

Kiri: Kuntul (gambar besar), Kelelawar di pulau Rambut (foto inset)

Page 37: TravelWan 2nd edition

35

Indonesian Art Competition

"Indonesia tidak kalah dari negara lain," itulah kalimat yang mungkin sering kita dengar kemanapun kita pergi. Indonesia sebagai satu bangsa dan satu negara memiliki kekayaan yang sangatlah luas - begitu pula dalam hal arts & culture-nya.

Bagi Anda yang bergerak di bidang seni, baik itu di bidang desain, fotografi, ilustrasi, ataupun yang masih kuliah, ini kesempatan untuk Anda membuktikan dan memperlihatkan kepada dunia bahwa Indo-nesia juga memiliki standard yang tinggi dalam segi seni & budaya dengan cara ikut serta dalam TravelWan Indonesian Art Competi-tion ini. Perlihatkan pada mereka yang di luar sana kalau bangsa kita tidak hanya bisa meniru.

Caranya mudah! Fotokopi & isi formulir dibawah ini, lalu kirimkan dengan digital file karya foto, ilustrasi, ataupun desain-mu dengan Tema: Pariwisata Indonesia dalam bentuk CD (art file: min. resolu-tion: 300dpi, min. size: A4), selambat-lambatnya 31 Maret 2009 ke: TravelWan Indonesian Art Competition Redaksi TravelWan Pluit Karang Permai III, N9S No.56, Jakarta 14450, Indonesia.

Hasil karya 10 finalis pilihan redaksi akan dimuat di dalam majalah TravelWan, dimana posisi 3 teratas akan dimuat sebagai cover depan majalah TravelWan bulan Mei, Juni, dan Juli 2009. Bagi para peme-nang & finalis yang memiliki website/online portfolio, kami juga akan mencantumkan alamat website mereka secara cuma-cuma sebagai promosi diri di dalam majalah ini.

Pemenang utama akan mendapatkan voucher menginap di Pulau Umang Resort Hotel, Banten sebesar 2.500.000,- + 1 year free subscription majalah TravelWan. Para finalis juga akan mendapat-kan kesempatan untuk menjadi freelance contributors untuk majalah TravelWan.

Kompetisi ini hanya dibuka bagi warga negara Indonesia (Indonesian citizens) dan Indonesian permanent residents. Kompetisi ini berakhir pada tanggal 31 Maret 2009—para pemenang akan diumumkan di dalam majalah TravelWan edisi Mei & Juni 2009.

Kami tunggu karya Anda!

Nama : (Miss/Mr./Mrs.)

No. KTP/SIM/Paspor :

Telepon :

Email :

Alamat :

Kode Pos/Post Code :

HP :

Tgl. Lahir :

Pekerjaan :

Nama Sekolah / Universitas (untuk yang masih kuliah) :

Website (Online Portfolio) :

Page 38: TravelWan 2nd edition

36

Terletak di tengah kota San Anto-nio, Alamo mewakili 300 tahun sejarah San Antonio, bahkan Texas. Bangunan museum ini menjadi simbol keberanian dan

pengorbanan untuk meraih kemerdekaan. Titik balik sejarah adalah saat 189 warga Texas gugur dalam mempertahankan Alamo dari serangan tentara Mexico yang dipimpin Jenderal Antonio Lopez de Santa Anna.

Walau Alamo jatuh ke tangan Santa Anna dalam waktu 13 hari pada 6 Maret 1836, akan tetapi ia kehilangan banyak anak buah dan akhirnya kalah dalam pertem-puran selanjutnya melawan Jenderal Sam Houston di San Jacinto.

Keberanian dan pengorbanan ke 189 pahlawan Texas tersebut tergambar apik dalam bentuk memorabilia dan monumen serta patung-patung mereka. Monumen yang berisi nama-nama para pahlawan dan patung-patung mereka terletak di seberang bangunan utama yang disebut The Shrine. Pada siang hari, bangunan ini akan terlihat biasa-biasa saja. Tapi di malam hari, nyala lampu membuat dekorasi gedung tampak menonjol memberikan pemandangan yang spektakuler.

Memasuki The Shrine, pengunjung diharapkan untuk tidak berisik dan melepas-kan topi sebagai tanda penghormatan. Pengunjung juga tidak diijinkan memotret.

Berbagai memorabilia dipamerkan, seperti baju-baju yang dipakai para pahlawan (ter-masuk baju bersimbah darah yang dikenakan David Crockett saat tertembak di dadanya), pisau, senapan, tempat air, bel gereja, buku harian dan foto-foto para pahlawan.

Memorabilia ini digelar sedimikian rupa sehingga Anda bisa membayang-kan bagaimana para pahlawan tersebut berjuang dan akhirnya meninggal dalam mepertahankan Alamo. Di bagian belakang gedung ada enam tiang bendera dengan urutan dari kiri ke kanan bendera Spanyol, Perancis, Amerika Serikat, Texas, Mexico dan Konfederasi. Sekarang ini hanya bend-era Amerika Serikat dan Texas yang boleh berkibar di Texas.

Keluar The Shrine, Anda akan disambut taman seluas setengah hektar dengan air mancur dan pohon-pohon yang rindang. Di sebelah kiri The Shrine berdiri Gift Museum, dimana Anda bisa membeli suvenir berupa kaos, mug, replika dari pisau dan senapan, buku, postcard, DVD tentang Alamo dan sebagainya. Kantor administrasi dan keamanan juga terletak di gedung ini.

The Shrine dikelilingi bangunan yang disebut Long Barracks. Bangunan ini pernah

Wisata Sejarah di San Antonio, Texas

Trip

Sebagai negara bagian yang mendapatkan kemerdekaan lewat perjuangan anak-anak bangsa, Texas mempunyai banyak ‘saksi’ sejarah tentang hal itu. Yang paling terkenal adalah Alamo di San Antonio. Kapel yang pernah menjadi benteng dan barak tentara sekarang ini telah dijadikan museum dan perpustakaan yang mendatangkan 2,5 juta turis setiap tahunnya. Andy Kwari dari Life Focus Photo-graphy yang baru saja berkunjung ke San Antonio berbagi hasil jepretannya dengan TravelWan.

Page 39: TravelWan 2nd edition

37

berfungsi sebagai benteng. Sebagian dari bangunan telah direkontruksi dan dipakai sebagai tempat pemutaran film dan pam-eran benda-benda kuno seperti baju-baju orang Indian, senjata mereka, peralatan masak, dan sebagainya, yang menggambar-kan fungsi awal dari Alamo sebagai tempat penampungan orang-orang Indian yang masuk Kristen. Berkaitan dengan hal itulah kenapa nama awal musem adalah Misión San Antonio de Valero. Bagian lain dari Long Barrack dibiarkan seperti apa adanya di jaman dulu.

Museum ini buka setiap hari, kecuali Natal, mulai jam 9 pagi - 5.30 sore Senin sampai Sabtu dan jam 10 pagi-5.30 sore di hari Minggu. Untuk bulan Juni, Juli dan Agustus, museum dibuka sampai jam 7 sore pada hari Jumat dan Sabtu.

Masuk ke museum tidak bayar alias gratis. Walau gratisan, gedung terlihat terawat dengan baik, termasuk tamannya. Pengelolanya Daughters of the Republic of Texas, Inc (DRT) mendapatkan dana opera-sional dari penjualan souvenir, sumbangan

sukarela individual dan yayasan-yayasan.Jatuhnya Alamo pernah difilmkan

pada tahun 2004 dan 1960 dengan judul The Alamo. Film yang dibuat tahun 1960 tersebut dibintangi oleh John Wayne.

Berkunjung ke Alamo tak akan lengkap tanpa menyusuri River Walk, tempat wisata yang juga banyak dikunjungi turis yang letaknya hanya 200-300 meter dari Alamo. River Walk yang juga dikenal dengan nama Paseo del Rio adalah tempat jalan-jalan di kedua sisi Sungai San Antonio yang dipenuhi dengan berbagai restoran, bar dan toko-toko suvenir. Atap payung warna-warni di sepanjang sisi sungai memberikan pemandangan yang unik pada sungai buatan manusia yang panjangnya 2,5 mil (sekitar 4 kilometer) ini.

Walau restoran yang ada menyajikan berbagai jenis makanan, termasuk Italia, China dan Jepang, mayoritas restoran manawarkan makanan khas Texas dan Mexico, seperti Barbeque, Enchilada, Burrito, Nachos, Bison Hamburger dan sebagainya. Tempat terbaik untuk bersan-tai di River Walk adalah Rivercenter mal, dimana Anda bisa menikmati penampilan musik dari orang-orang Indian yang berasal dari Andes, gratis.

Biasanya butuh waktu 2-3 hari untuk bisa menikmati semua fasilitas yang ada di

Jatuhnya Alamo pernah difilmkan pada tahun 2004 dan 1960 dengan judul The Alamo. Film yang dibuat tahun 1960 tersebut dibintangi oleh John Wayne.

Dari Kiri Atas: Tampak depan Alamo di waktu malam, enam bendera bersejarah bagi San Antonio, patung pahlawan, Long Barracks dari dalam, Long Barracks dari luar, peta lokasi Alamo.

Page 40: TravelWan 2nd edition

38

Trip

sepanjang sungai. Berbagai bangunan tua bernilai historis dan yang modern menyatu di kedua sisinya. Hampir sepanjang tahun berbagai atraksi digelar di sepanjang sun-gai. Tapi yang paling ramai adalah pada saat liburan musim panas dan akhir tahun.

Untuk tahun 2009, di bulan Februari ada perayaan Mardi Gras, dan di bulan Maret ada Guinness Dyeing O’ the River Green & St. Paddy’s Day Parade di mana sekitar 25 kilo cairan hijau yang ramah lingkungan dituang ke dalam sungai, menyulap sungai menjadi Emerald

Isle dimana proklamasi dibacakan. Hari min-ggunya, tanggal 15 Maret, parade perahu tongkang hias digelar menyusuri sungai untuk memperingati St. Paddy’s Day.

Bulan April di dedikasikan untuk anak-anak dan pelajar dengan berbagai acara games, melukis wajah, dan parade drumband pelajar di atas perahu tongkang.

Di bulan Mei dan Juli ada pameran seni dan kerajinan setem-pat, termasuk akse-sori dan perhiasan. Di bulan Agustus ada lomba kano yang biasanya diikuti oleh para selebriti lokal, pejabat pemerintah

setempat, orang-orang penting di perusa-haan swasta dan anggota pramuka.

Bulan September dan Oktober kembali diisi dengan pameran kerajinan dan seni, kemudian akhir Oktober, untuk merayakan Halloween diadakan parade peti mati yang dihias cukup ‘mengerikan’. Peti-peti mati itu jalan mengapung di atas sungai di malam hari.

Untuk merayakan Thanksgiving yang juga merupakan awal libur akhir tahun, pada tanggal 27 November rangkaian lampu-lampu spektakuler yang menghiasi pepoho-nan sepanjang sungai dinyalakan. Lampu ini akan terus menyala sampai akhir tahun.

Setelah itu diikuti oleh parade sungai dari selebriti dan grup band lokal yang berpakaian atraktif, naik perahu yang dihias semarak pula. Untuk menyambut Natal, karnaval paduan suara religi digelar di bulan Desember. Karnavalnya sudah tentu di atas air sungai. Pameran kerajinan dan seni ikut menyemarakkan acara.

Dari Kiri atas: River Walk Center Mall, Pemandangan Malam River Walk, Hiasan lampu-lampu di malam hari, Pemandangan River Walk dari atas jembatanBawah: Jembatan River Walk

River Walk adalah tempat jalan-jalan di kedua sisi Sungai San Antonio yang dipenuhi dengan berbagai restoran, bar dan toko-toko suvenir. Atap payung warna-warni di sepanjang sisi sungai memberikan pemandangan yang unik pada sungai buatan manusia yang panjangnya 2,5 mil (sekitar 4 kilometer) ini.

Page 41: TravelWan 2nd edition
Page 42: TravelWan 2nd edition

40

Hotel&Restaurant

Dengan konsep makanan untuk kesehatan tanpa mengesampingkan cita rasa, En Dining and Bar

menyajikan berbagai menu masakan dari Okinawa, Jepang. Okinawa adalah

sebuah kepulauan di bagian selatan Jepang yang terkenal

akan orang-orangnya yang berumur panjang.

Memanjakan Lidah dan Menyehatkan Tubuh dengan Masakan Okinawa

Pengaruh budaya China dan Korea sangat kental di daerah ini. Adanya basis militer Amerika Serikat juga sedikit banyak berpengaruh, terutama pada

jenis-jenis makanan yang terhidang di sana. Perpaduan inilah yang membawa keunikan pada menu masakan Okinawa dan keunikan inilah yang ingin disajikan oleh En Japanese Dining & Bar atau lebih dikenal dengan sebutan En Dining.

Setelah sukses dengan restorannya di EX Plasa Indonesia, sebuah cabang dibuka awal Januari lalu di Crystal Lagoon, Senayan City. Nuansa merah dan kuning yang mewarnai restoran sejalan dengan

kosa kata En yang bisa diartikan sebagai merayakan kehidupan.

Konsep makanan untuk kesehatan dapat dilihat dari menu-menunya yang terbuat dari ikan segar, serta sayur mayur yang menyehatkan seperti rumput laut dan pare. “Banyak orang tahu kalau pare itu menyehatkan. Tapi karena rasanya pahit, sayuran ini dihindari orang. En mampu menyajikan pare yang enak dan tidak pahit tanpa kehilangan khasiatnya,” kata Brigita Lisa, general manager restoran En Dining.

Menurut Lisa, menu favorit yang banyak dicari pelanggan adalah nasi goreng siram saus kepiting. “Mungkin rasanya pas buat mereka sehingga banyak pelanggan

Page 43: TravelWan 2nd edition

41

yang memesannya,” sambung Lisa.Restoran berkapasitas 110 orang terse-

but juga memberikan paket-paket hemat untuk makan siang, mengakomodasi para eksekutif muda yang ingin memanjakan lidah mereka saat jam istirahat di siang hari. Paket tersebut berlaku hari Senin sampai Jumat jam 11.30 sampai 14.30 dengan harga mulai Rp75,000 per paket.

Bagi mereka yang tidak bisa lepas dari internet, En Dining menyediakan fasilitas hotspot, baik di Senayan City maupun di EX Plasa Indonesia. Pengunjung restoran juga bisa memanfaat 16 meja bilyar di lantai bawah restoran dengan harga spesial.

Tried by TravelWanTravelWan mencoba beberapa hidangan spesial atas rekomendasi Brigita Lisa, general manager dari En Dining. Kombinasi rasa dari 4 jenis masakan dibawah ini sangat tepat dan menggelitik lidah ketika kami menikmati hidangan. Besar porsi makanan yang dihidangkan juga sangat tepat bagi para pecinta kuliner yang enjoy light dinner.

Kombinasi 4 jenis hidangan ini juga sangat tepat bagi Anda yang baru pertama kali ingin mencicipi makanan Okinawa.

Wafuu Gyutan Sauté(‘wafuu’: sapi, ‘gyutan’: Lidah)

Hidangan yang satu ini merupakan salah satu hidangan favorit pelanggan En Dining. Lidah sapi yang diiris tipis dan ditumis dengan black pepper ini juga menjadi salah satu specialty dari restoran Jepang khas Okinawa ini.

Ghoya Champur(‘ghoya’: pare, ‘champur’: campuran/mix)

Siapa sangka kalau ghoya (pare) yang terkenal pahit bisa menjadi salah satu specialty dan favorit di En Dining? Sayur pare yang diiris tipis dan dihidangkan dengan chinese tofu dan ditumis dengan chicken luncheon (maling ayam) ini mempunyai nilai lebih karena sayur pare memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan juga merupakan rahasia umur panjang warga Okinawa di Jepang. Hidup warga di Okinawa bisa mencapai umur 108 tahun. Selain sayur pare, warga Okinawa juga mengonsumsi rumput laut, yang menurut hasil riset, kombinasi dua jenis sayuran ini membantu mereka berumur panjang.

Crab Chahan(‘crab’: kepiting, ‘chahan’: nasi goreng)

Nasi goreng siram sup kepiting ini juga merupakan makanan favorit pelanggan En Dining. Soft-shell crab (kepiting kulit lembut) yang digoreng kering ini dihidang-kan ditengah-tengah nasi goreng spesial ala Okinawa dan disiram dengan saus kepiting yang kental. Hasilnya adalah nasi goreng yang unik dan berbeda dengan ala chinese atau ala jawa yang mungkin biasanya lebih populer di kalangan orang Indonesia.

Honey Bread Ice CreamSetelah kenyang makan main course, tentu-nya tidak lengkap kalau tidak ditutup dengan dessert. Menu yang satu ini merupakan best seller dan makanan penutup favorit para pe-langgan En Dining. Roti yang lembut dengan lapisan luar yang crunchy ini dihidangkan dengan blueberry dan madu ini dilengkapi dengan topping es krim vanilla, yumm...

Penasaran ingin mencoba? Datang saja ke En Dining, Senayan City, Jakarta.

Page 44: TravelWan 2nd edition

42

Hotel&Restaurant

Puri Casablanca Membidik Tamu Harian

“Sekarang ini kami bekerjasama dengan Bank BCA untuk penawaran paket menarik. Dengan Bank Mandiri mudah-mudahan akan terealisasi dalam waktu dekat sehingga pemegang kartu kredit Mandiri bisa segera menikmati paket-paket menarik kami,” kata Iwan.

Awalnya mayoritas tamu Puri ada-lah orang-orang Jepang yang bekerja di Jakarta. “Pada tahun 2006, serviced apartments mengalami booming, bahkan oversupply. Pada saat yang bersamaan, tamu-tamu long stay dari Jepang pindah ke Papua, mengikuti proyek mereka. Karena itulah kami lalu mencoba untuk mengako-modasi tamu harian,” tambahnya.

Untuk melayani penghuni dan tamu, Puri didukung oleh 180 orang staf pada tim management dan 200-an orang pada service management, yang terdiri dari 120 orang security dan 80 orang untuk home care. Jumlah itu di luar mereka yang meme-lihara taman yang di-outsourcing.

The Residences at Puri Casablanca terdiri dari empat tower yang terdiri dari dua tower hunian, dan dua tower yang disewakan. Meningkatnya permintaan untuk short stay, membuat Puri melakukan penambahan alokasi kamar tamu harian

1, di ujung pertigaan Jl. Rasuna Said Ku-ningan, memudahkan Anda untuk pergi ke berbagai tempat, baik untuk bisnis, belanja, maupun tempat hiburan.

Kesan ‘lega’ dari kamar di Puri bisa Anda bayangkan dari ukuran apartemen yang 70 m2 untuk 1 kamar tidur, 93 m2 untuk 2 kamar, 110 m2 untuk 3 kamar dengan tipe Suite, 135 m2 untuk 3 kamar dengan tipe Deluxe, 148 m2 untuk Penthouse de-ngan 2 kamar, dan 201 m2 untuk Penthouse dengan 3 kamar.

Fasilitas yang tersedia berupa kolam renang laguna, 3 taman bermain untuk anak, jogging track sepanjang 800 meter, fitness center dengan kelas-kelas aerobik dan yoga, sauna, mini golf, preschool dan 3 lapangan tenis. Untuk anak-anak juga tersedia kelas balet dan karate.

Menurut Iwan, peak season Puri biasanya pada masa libur sekolah di bulan Juni sampai Agustus. Untuk Januari sampai Maret, umumnya masa yang paling sepi.

Karena itu Puri menawarkan paket-paket menarik untuk para tamu, sep-erti ‘get away package’ yang berlaku sampai 31 Maret 2009.

Penawaran paket-paket dilakukan bekerjasama dengan pihak perbankan.

Dibangun tahun 1998, aparte-men empat tower ini me-nawarkan berbagai kelebihan sebagai tempat tinggal se-mentara dibandingkan hotel.

“Dengan rate yang sama, kalau kamar hotel hanya bisa ditempati dua orang, di Puri bisa empat orang. Kelebihan lain, setiap aparte-men di puri ada dapurnya,” kata General Manager Puri Casablanca Iwan B. Santoso.

Ia menambahkan bahwa peralatan dapur juga disediakan lengkap, terutama bagi tamu long stay. Kalau untuk tamu short stay, peralatan dapur tetap disedia-kan, tapi tidak lengkap. “Jadi kalau mau tinggal di sini lama pun, tidak perlu mem-bawa apa-apa, cukup baju saja.”

Untuk belanja bahan makanan, Puri mempunyai mini market. Kalau ingin ke supermarket yang lebih besar, lokasi Puri yang strategis memungkinkan Anda untuk menjangkaunya dengan cepat. Lokasinya yang strategis di Jalan Puri Casablanca No.

Sebagai serviced apartment, The Residences at Puri Casablanca awalnya ditujukan untuk mengakomodasi tamu-tamu yang tinggal lama atau long stay (minimal satu bulan). Naiknya permintaan akan kamar yang bisa digunakan secara harian atau short stay, mendorong Puri untuk mencoba mengikuti kemauan pasar.

Page 45: TravelWan 2nd edition

43

Awalnya mayoritas tamu Puri adalah orang-orang Jepang yang bekerja di Jakarta. “Pada tahun 2006, serviced apartments mengalami booming, bahkan oversupply. Pada saat yang bersamaan, tamu-tamu long stay dari Jepang pindah ke Papua, mengikuti proyek mereka. Karena itulah kami lalu mencoba untuk mengakomodasi tamu harian.”—Iwan B. Santoso, General Manager Puri Casablanca.

dari yang awalnya cuma 10 kamar menjadi 80 kamar atau

30% dari kamar yang disewakan.Lapangan parkirnya berkapasitas 1040

mobil. Setiap kamar mendapat jatah satu lot untuk parkir satu mobil, akan tetapi untuk kamar tipe penthouse mendapatkan jatah dua lot.

Menurut Iwan, Puri terus berusaha meningkatkan fasilitasnya demi kenya-manan penghuninya. “Ke depan, kami ada rencana untuk membuat Function Hall kedap suara sehingga tidak mengganggu tenants ketika ada yang memanfaatkannya untuk mengadakan pesta.”

Fasilitas lain yang akan ditambahkan, kata Iwan, adalah café dan bar. “Sekarang ini mereka yang tinggal di Puri biasanya pergi ke Park Lane jika ingin menikmati sua-sana café dan bar. Kami memang menjalin kerjasama agar penghuni masing-masing bisa saling memanfaatkan fasilitas yang ada. Penghuni Park Lane umumnya suka memanfaatkan lapangan tenis di Puri.”

Page 46: TravelWan 2nd edition

44

Le Dian: MICE Hotel Bernuansa Resort

semakin banyak juga tamu-tamu yang akan memanfaatkan fasilitas di Le Dian.” katanya.

Saat ini hotel ini sering ramai diisi oleh partai-partai yang melakukan berbagai acara menjelang pemilu April nanti. Fasilitas leng-kap untuk sarana meeting, dengan ruang pertemuan yang bisa diatur untuk 10 sampai 400 orang, nampaknya merupakan salah satu alasan mereka lebih memilih Le Dian.

Menurut Fasial, ke depan pengem-bangan pasar akan diarahkan pada asosiasi-asosiasi profesi di Jakarta. Kebanyakan dari mereka biasanya pergi ke Bandung. “De-ngan kondisi jalan di Bandung yang sering macet, kami berharap mereka akan melirik Serang yang relatif lancar lalu lintasnya, untuk mengadakan pertemuan.”

Berdiri di atas tanah tiga hektar, Le Dian masih mempunyai tanah kosong yang cukup luas. Faisal mengatakan bahwa

Selain itu, ia menambahkan, komitmen pemerintah daerah untuk mengembang-kan pariwisata di Banten diharapkan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Serang dan sekitarnya.

“Dengan demikian diharapkan Banten akan menjadi destinasi, bukan lagi alternatif. Apalagi insfrastruktur yang kita miliki pun cukup memadai, seperti jalan yang tidak macet dan sarana transportasi yang relatif mudah. Dengan meningkatnya kunjungan wisatasan ke Banten, kemungkinan besar

“Banyak orang bertanya-tanya tentang motivasi pembangunan hotel ini, meng-

ingat Serang tergolong kota yang sepi walau menyandang status sebagai ibukota propinsi. Pada saat pendirian hotel, sebe-narnya captive market-nya sudah ada, yaitu tamu-tamu dari pemerintah daerah dan anggota dewan perwakilan rakyat,” kata Faisal Hasan, general manager Le Dian.

Tidak banyak orang yang bisa melihat peluang dan be-rani mengambil resiko. Tidak demikian dengan Mardiono, yang dengan jeli melihat pasar untuk hotel bintang empat dengan konsep MICE (meeting, incentive, convention and exhibition), dan lahirlah Le Dian pada 15 Januari 2006.

Hotel&Restaurant

Page 47: TravelWan 2nd edition

45

bersantai. Hotel ini memiliki kolam renang, lengkap dengan restoran dan panggung sehingga bisa digunakan untuk pesta atau pertunjukan. Dalam event-event tertentu, Le Dian mengundang orang Badui Dalam untuk tampil.

Selesai berenang, jika kaki pegal, Anda bisa memanfaatkan jasa pijat refleksi yang tersedia di dua sudut kolam atau ke Spa Tirta Arum di dekatnya. Tarif untuk pijat refleksi Rp150,000. Spa ini mempunyai kapasitas masing-masing 4 orang pria dan 4 wanita untuk pijat tradisional. Mereka yang ingin privacy bisa memanfaatkan VIP

room untuk pasangan atau sendiri. Sauna dan jacuzzi melengkapi fasilitas spa.

Di malam hari, jika Anda kesulitan menemukan tempat hiburan di Serang, Le Dian mempunyai executive club dan karaoke yang bisa menampung 99 orang. “Untuk karaoke, kami ada tiga VIP room.

Rencananya kami akan hidupkan juga DJ Night,” kata Faisal.

Lobby lounge banyak dikunjungi tidak saja tamu hotel tapi juga orang luar. Mereka memanfaatkan akses internet gratis dan jika lapar ada menu ‘all you can eat’ hanya dengan tarif Rp35,000. Selain itu ada juga pastry corner dengan cheese cake-nya yang relatif murah (Rp28,000) dengan rasa keju yang mantap.

Restoran di lobby depan menawarkan berbagai masakan dengan andalan sop bun-tut, baik goreng maupun rebus, dan gurame goreng sambal dabu-dabu. Gurame yang digoreng kering tampak crispy di luar, tapi lembut di dalam. Begitu juga dengan daging sop buntutnya, baik yang digoreng maupun direbus, dagingnya empuk dan lembut.

Di bagian depan hotel, telah disedia-kan salon yang rencananya akan dipromo-sikan lebih untuk acara pernikahan. “Untuk memperkenalkan fasilitas salon ini, kami akan mengadakan pameran wedding dalam waktu dekat ini,” tambah Faisal.

Nama Le Dian yang bernuansa Peran-cis, ternyata sama sekali tak tercermin pada hotel. “Sebenarnya nama itu berasal dari bahasa Jawa, yaitu Bulek Dian. Supaya lebih keren, jadi Le Dian. Karena yang empunya hotel ini adalah orang Jawa dan nama Dian diambil dari nama anaknya yang perem-puan,” kata Deciana UM Kaloke, assistant sales and marketing manager Le Dian.

“Komitmen pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata di Banten diharapkan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Serang dan sekitarnya. Dengan demikian diharapkan Banten akan menjadi destinasi, bukan lagi alternatif. ”—Faisal Hasan, General Manager Le Dian

pemilik berencana untuk mendirikan shop-ping center yang menyatu dengan hotel. “Pembangunan shopping center tersebut akan dibarengi dengan pengembangan tipe-tipe kamar hotel.”

Untuk memberi suasana resort, Le Dian menyediakan berbagai fasilitas untuk

Page 48: TravelWan 2nd edition

46

Hotel&Restaurant

Menginap dengan Suasana Alami di Sepa Paradise

Setelah melewati pintu gerbang, pertama yang akan Anda saksikan adalah bangunan front office Pulau Sepa yang dide-sain unik, bangunan khas pantai. Di resort ini Anda bisa memilih berbagai tipe cottage sesuai keinginan, seperti tipe penyu, kakap, hiu, flipper atau gurita dengan fasilitas dan ukuran kamar yang berbeda.

Sebagai informasi, resort ini memang tidak menawarkan kemegahan fasilitas

layaknya hotel berbintang di Jakarta, se-bab yang dijual oleh resort ini me-

mang bukan fasilitas tapi lebih pada keindahan alam yang

ada, baik pantai maupun kehidupan bawah lautnya. Artinya, memang sangat cocok buat mereka yang ingin mencari kedamaian

dan ketenangan sete-lah menjalani berbagai

kesibukan. Setiap cottage atau

Suasana sunset di dermaga

Jakarta, dengan jarak tempuh kurang lebih 1,5 jam.

Memasuki kawasan resort ini, terlebih saat turun dari kapal Anda akan merasa seakan-akan sudah berada jauh dari Jakarta, padahal kawasan ini masih berada di dalam Provinsi DKI Jakarta. Hal ini mungkin disebabkan begitu indahnya alam yang ada di pulau ini, terlebih jika melihat jernihnya air sehingga dasar laut yang tidak terlalu dalam bisa terlihat dengan jelas.

Bekerja selama lima hari penuh, ditambah dengan ruwetnya hiruk-pikuk kota Jakarta kadang membuat suasana hati dan pikiran terasa penat. Suasana

pantai yang tenang dengan nyanyian merdu suara alam dipercaya bisa mengobati kejenuhan yang ada pada jiwa Anda.

Sepa Paradise atau Resort Pulau Sepa yang terletak sekitar 45 km dari Utara Jakarta dan masih berada di dalam satu kawasan gugusan Kepulauan Seribu menawarkan menginap dengan suasana alam yang masih asri. Untuk mencapai resort ini, dapat menggunakan kapal cepat milik resort melalui Dermaga Marina Ancol,

Menikmati udara pantai yang masih bersih dengan alam yang indah, tentu akan memberi relaksasi pada jiwa Anda, apalagi setelah menjalani berbagai kesibukan yang ada. Untuk mendapatkan suasana tersebut, Anda tidak perlu pergi terlalu jauh. Cobalah berkunjung ke Resort Pulau Sepa, temui nuansa alami di antara gemerlapnya Jakarta. Foto: Okto & Dian R.

Page 49: TravelWan 2nd edition

47

bangunan yang ada di pulau ini tidak terbuat dari bangunan permanen. Din-dingnya terbuat dari anyaman bambu dan atapnya rajutan daun kelapa, fasilitas yang tersedia pun tidak terlalu mewah, hanya penyejuk ruangan, kipas angin, kulkas, televisi dan kamar mandi yang dilengkapi pemanas. Ini memang sengaja diciptakan agar menggambarkan nuansa tradisional yang masih alami apalagi kawasan ini dikelilingi oleh hutan tropis nan indah.

Jika bosan berada di kamar, Anda bisa duduk-duduk di gazebo restoran yang posisinya tepat di pinggir pantai. Di sini Anda bisa memesan makanan atau minu-man sambil menikmati hembusan angin pantai dan melihat buih-buih gulungan ombak yang menghantam bibir pantai.

Aktivitas Sama seperti di pulau-pulau yang ada

di gugusan Kepulauan Seribu, di resort ini Anda bisa melakukan berbagai kegiatan alam bebas seperti berenang di pantai, snorkeling, diving, kano atau mencoba marine walker (berjalan di bawah laut—red), dengan alat ini Anda bisa menikmati indahnya biota laut tanpa harus berenang. Ditemani dive master yang ada, anda bisa berjalan di dasar laut menikmati keindahan terumbu karang dan warna-warni berbagai jenis ikan yang ada di Pulau Sepa.

Selain fasilitas sea sport, di resort ini Anda juga bisa melihat penangkaran penyu sisik yang menjadi ciri khas hewan di Kepulauan Seribu. Bagi Anda yang gemar memancing dengan nuansa di alam terbuka, tersedia juga dermaga yang bisa Anda gunakan untuk tempat memancing. Bila perut sudah terasa lapar, Anda bisa mampir ke restoran di resort ini dan merasakan aneka makanan laut seperti ikan bakar, udang, atau cumi-cumi. Sambil bersantap, pengunjung juga diberikan hiburan dari penampilan kelompok musik.

Saat malam menjemput, seusai menikmati matahari tenggelam, kesunyian langsung menyambut. Bersantai di kursi di pinggir pantai untuk merasakan kesunyian malam sembari merenung bisa menjadi pilihan. Sewaktu menjelang tidur, nuansa alami nan asri di Pulau Sepa akan membuat istirahat Anda semakin nyaman dan menye-nangkan. Ditambah dengan udara yang bersih tentu akan membuat pikiran tenang dan siap kembali menjalani kesibukan di hari berikutnya.

Halaman ini dari kiri atas:Salah satu bentuk cottage di Pulau Sepa, Hamparan pasir putih yang menjadi ciri khas Pulau Sepa, aktivitas canoeing di pantai

Resort ini tidak menawar-kan kemegahan fasilitas

layaknya hotel berbintang di Jakarta, sebab yang

dijual oleh resort ini me-mang bukan fasilitas tapi

lebih pada keindahan alam yang ada, baik pan-

tai maupun kehidupan bawah lautnya—cocok

buat mereka yang ingin mencari kedamaian dan

ketenangan setelah men-jalani berbagai kesibukan.

Page 50: TravelWan 2nd edition

48

Page 51: TravelWan 2nd edition

49

Insert

The Thousand Islands of Indonesia

Potensi Bisnis: Master Plan Meningkatkan Daya Saing Kepulauan SeribuDestinasi:Sejuta Pukau di Gugusan Kepulauan SeribuFeature:Eksotisme ‘The Last Paradise of Birds’ Pulau RambutOleh-Oleh: Berburu Aneka Makanan dan Kerajinan di Kepulauan SeribuFotografer: Okto Berbudi, A. A. Kresna, Dian R.

SpecialFeature

Kepulauan Seribu

Page 52: TravelWan 2nd edition

50

Master Plan Meningkatkan Daya Saing Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu yang terletak di perairan Laut Jawa dan masuk dalam Propinsi

DKI Jakarta, sebenarnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi pariwisata unggu-lan apalagi letaknya yang strategis, dekat dengan jantung ibu kota. Kepulauan yang berjarak 100 mil sebelah utara Jakarta ini memang mempunyai pesona yang luar biasa. Bahkan karena keindahannya terse-

but, kawasan ini telah di tetapkan pemerintah sebagai Kawasan Taman Nasional Laut yang patut dilindungi.

Sejak di tetapkan sebagai kawasan konservasi, Kepulauan Seribu yang terletak pada 5º24' - 5 º45' LS dan 106 º25' - 106º40' BT resmi mendapat julukan sebagai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNKPS) yang membentang dari bagian Utara Jakarta hingga ke Pulau Penjaliran di Utara Kepulauan Seribu

dengan memiliki 2 Kecamatan yaitu Kecematan Kepulauan Seribu bagian Utara dan Kecamatan Kepulauan Seribu bagian Selatan dengan satu pusat pemerintahan Kabupaten yang terletak di Pulau Pramuka.

Luas pulau-pulau yang ada di kawasan ini sangat bervariasi, mulai dari 0,5 Ha hingga lebih dari 37 Ha. Pulau - pulau tersebut tersebar membentuk gugusan pulau yang mempunyai kesamaan, yaitu berupa

Thousand Islands, kawasan wisata ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, karena letaknya yang tidak jauh dari Ibu Kota, bahkan masih berada dalam satu wilayah yang sama. Namun, menggaungnya kawasan ini ternyata belum mampu menyedot kunjungan yang ada. Bahkan warga Jakarta saja, baru segelintir yang pernah berkunjung ke tempat ini. Pertanyaannya, kenapa orang begitu enggan datang ke kawasan ini? Padahal Kepu-lauan Seribu memiliki segudang keindahan yang bisa dinikmati dari wisata bahari, sejarah, konservasi, hingga petualangan.

Trav

elW

anIn

sert

[Potensi Bisnis]

Page 53: TravelWan 2nd edition

51

Pulau Pramuka, Pusat pemerin-

tahan Kabupaten Kepulauan Seribu

perairan laut dangkal dengan pulau-pulau dan paparan terumbu karang (reef flot dan coral reef) yang mengelilingi dan menjadi ciri khas kawasan ini.

Di samping keindahan alam, terdapat juga beragam biota laut yang bisa ditemui seperti ikan hias, penyu, ikan konsumsi, moluska, penyu, rumput laut, hutan bakau dan masih banyak lagi. Keindahan dan keanekaragaman ini merupakan potensi besar bagi penelitian, pen-didikan, pelestarian, dan pengem-bangan pariwisata bahari.

Bahkan, beberapa pulau yang ada di bagian Utara seperti Pulau Kotok, Pulau Bira, Pulau Sepa, Pulau Putri, Pulau Matahari dan Pulau Pantara telah menjadi pulau tujuan wisata bahari dengan kelengkapan

fasilitas yang memadai seperti terse-dianya cottage, gedung pertemuan, sarana transportasi, bar, bungalow, restoran, hingga diving centre lengkap tersedia.

Namun sayangnya potensi alam di kawasan yang memiliki luas sekitar 1.180,80 ha dengan jumlah penduduk kurang lebih 20.000 jiwa ini seakan tidak bersinar bahkan popularitas-nya, tidak se-booming seperti Taman Laut Bunaken, Bali atau Wakatobi, padahal potensi dan fasilitas yang dimiliki sebenarnya tak kalah dengan kawasan-kawasan tersebut.

Ditemui di ruang kerjanya Abdul Rachman Andit, Bupati Kepu-lauan Seribu mengakui memang hingga saat ini terdapat sejumlah masalah dalam pengembangan po-tensi Kepulauan Seribu sebagai des-tinasi wisata unggulan, diantaranya

adalah belum adanya master plan yang baik tentang pengembangan kawasan Kepulauan Seribu baik dari segi infrastruktur, transportasi, ako-modasi, penanggulangan sampah dan limbah hingga promosi.

Dari sederet permasalahan yang ada, memang pencemaran lingkungan menjadi sebuah momok dan bahaya laten yang hingga saat ini sulit diatasi. Sebagai infor-masi dalam jargon Sapta Pesona pariwisata Indonesia, kebersihan merupakan faktor utama dalam menjual sebuah kawasan, tapi kondisi ini yang sulit diciptakan di kawasan Kepulauan Seribu.

Hal ini disebabkan karena ter-dapat 13 sungai dari Jakarta, Bekasi dan Tangerang yang semuanya bermuara ke kawasan teluk Jakarta

dan membawa sampah beserta limbah rumahtangga. Bahkan dari data yang ada, dalam satu hari saja kurang lebih ada sekitar 300 kubik sampah rumahtangga dan 8 juta kubik limbah cair mencemari kawasan ini.

“Bayangkan bagaimana kita bisa menjual dan mempromosikan secara besar-besaran keindahan alam yang ada? Kalau sepanjang perjalanan wisatawan disuguhi pemandangan yang tidak men-genakkan,” papar Racham yang mengaku sampah-sampah ini selain merusak lingkungan kadang juga mengganggu perjalanan kapal.

Sebagai informasi, padahal pada tahun 1970-an kawasan Kepu-lauan Seribu tercatat dalam urutan ke 3 sebagai lokasi taman laut

Factsheet 1 Kepulauan Seribu

1. Potensi yang besar namun belum digarap dengan baik.

2.Limbah sampah yang sangat menggangu.

Keunggulan: Memiliki spot atau kawasan terumbu karang yang potensial, banyak pening-galan bangunan bersejarah, memiliki ka-wasan konser-vasi mangrove, penyu dan burung, serta alam yang indah.

Hingga saat ini terdapat sejumlah masalah dalam pengembangan potensi Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata unggulan, dian-taranya adalah kurangnya sarana transportasi yang layak menuju ke Kepulauan Seribu, pencemaran lingkungan, kurangnya infrastruktur lokal, dan minimnya promosi. Dari sederet permasalahan yang ada, memang pencemaran lingkungan menjadi sebuah momok dan bahaya laten yang hingga saat ini sulit diatasi.

[Potensi Bisnis]

Page 54: TravelWan 2nd edition

52

ke kawasan ini dapat melalui dua pelabuhan, yakni Marina - Ancol dan Pelabuhan Muara angke.

Pantai Marina digunakan untuk bersandarnya kapal-kapal cepat berbagai jenis, dari dan ke Kepulauan Seribu. Kebanyakan dari kapal-kapal cepat ini milik pribadi dan resort yang ada di kepulauan seribu. Untuk menggunakan kapal wisata (resort) pengunjung paling tidak harus merogoh kocek sebesar Rp. 1.500.000 hingga Rp. 2.000.000, “Harga itu sudah termasuk mengi-nap satu malam beserta makan,” paparnya, terutama untup pulau-pulau terluar seperti Pulau Putri, Pulau Sepa, atau Pulau Kotak.

Sedangkan jika melalui Muara Angke, penumpang harus menggu-nakan kapal kayu dengan biaya Rp. 30.000 hingga 50.000. Tapi perlu di ingat, waktu tempuh akan menjadi lama sekitar 2 - 3 jam perjalanan laut. Perbandingan harga yang mencolok, tentu membuat kapal jenis ini men-jadi pilihan buat pengunjung yang memiliki dana terbatas, meski kapal ini tidak dilengkapi dengan fasilitas keamanan yang memadai.

Sebenarnya, sarana transpor-tasi kapal cepat yang dapat melayani baik penduduk maupun pengunjung yang ingin menuju ke Kepulauan Seribu sempat pernah dioperasikan, seperti 4 kapal cepat KM Kerapu dan 2 KM lumba-lumba dan Keberadaan

yang indah dan terbesih di dunia. Namun kini, setelah 30 tahun keadaan berubah drastis, kawasan ini malah masuk dalam urutan ke 3 di dunia sebagai kawasan yang paling kotor. “Sebenarnya kami sudah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi pencemaran yang ada, namun lagi-lagi semua ini tidak bisa dilakukan sendiri harus ada kerjasama baik pemer-intah maupun seluruh lapisan masyarakat,”terangnya

Dari pengalaman yang ada, memang tidak sedikit wisatawa-wisatawan dari mancanegara yang kecewa saat berkunjung ke pulau atau resort yang ada di kawasan Utara. Kekecewaan dialamai rata-rata dalam perjalanan, karena sejak berlabuh dari dermaga Marina sudah banyak dijumpai sampah-sampah yang berserakan di atas air laut. “Sebenarnya kalau sudah sampai lokasi mereka kagum dengan keindahan alam Kepu-lauan Seribu mereka,” katanya. Ini membuat Kepulauan Seribu tidak kompetitif sebagai destinasi pariwisata, “Memang diperlukan komitmen bersama antar sektor

untuk pengembangan pariwisata Kepulauan Seribu,” imbuhnya

Rachman bahkan menggam-barkan, jika kita berkuinjung ke Kepulauan Seribu melalui Marina, dengan mudah dapat menyaksikan betapa parahnya pencemaran yang terjadi. Namun sebenarnya, untuk sampah-samapah yang ada di pulau penduduk dan resort hal ini sudah dapat diatasi. Bahkan dibeberapa pulau masyarakat sudah memiliki tempat pengelo-laan limbah sendiri, yang menjadi masalah adalah sampah-sampah yang masuk dari perairan Jakarta.

Sulitnya transportasiSelain permasalahan

sampah, Rachman mengatakan, salah satu faktor yang menjadi kendala dan perlu mendapat perhatian serius diantaranya adalah ketersediaan sarana trans-portasi yang murah, aman dan nyaman untuk masyarakat dan pengunjung. Seperti diketahui, secara umum cara mudah menuju

Hasil tangkapan Ikan yang dijual oleh penduduk setempat

Selain sebagai tempat wisata secara ekonomi, Kepulauan Se-ribu juga memiliki potensi yang lain seperti hasil perikanan dan budi daya laut seperti rumput laut, kerang dan mutiara.

Factsheet 2 Kepulauan Seribu

Hasil bumi: Budidaya ikan (hias dan konsumsi), rumput laut, mu-tiara dan minyak bumi.

Aktifitas wisata: Diving, snorkling, jet ski, banana boat, memancing, petualangan dan pendidikan.

Transportasi: Belum memadai-nya transportasi yang aman dan murah bagi masyarakat umum. Kapal cepat yang tersedia masih diperuntukan ke pulau-pulau resort.

Belum tersedia: Listrik untuk pulau-pulau terluar

Akomodasi: Di pulau berpen-duduk terdapat home stay dan rumah makan yang cukup memadai.

Trav

elW

anIn

sert

[Potensi Bisnis]

Page 55: TravelWan 2nd edition

53

Pulau Untung Jawa, salah satu tempat yang ramai dikunjungi wisatawan

kapal-kapal tersebut tadinya sangat membantu sekali. Tapi karena ada kendala administrasi sejak tahun 2006 kapal-kapal tersebut hanya ‘nongkrong’ saja di dermaga Marina. Padahal kebutuhan alat transportasi semakin mendesak, artinya memang perlu ada upaya dan solusi yang cepat dan tepat untuk mengatasi masalah masalah transportasi ini.

Itu sebabnya Rachman telah membuka peluang bagi pengusaha transportasi yang ingin berinvestasi untuk mengatasi masalah ini. Dan ternyata hal tersebut disambut positif, kini sudah ada perusahaan yang berminat menyediakan satu unit kapal berkapasitas 125 penumpang dengan kecepatan 32 knott dilengkapi fasilitas AC dan TV yang siap beroperasi setiap hari dengan tarif per penumpang sekitar Rp. 70.000. “Saat ini kapalnya sudah stan by di Marina Ancol dan sudah siap jalan, mungkin tinggal menunggu peresmian dari Pemda DKI saja,” paparnya. Rencanaya kapal ini akan dioperasikan secara regular artinya tetap berangkat meski jumlah penumpang hanya 1 atau 2 orang.

Tentang sistem kerjasama yang dilakukan, pemkab hanya memberi kemudahan untuk izin trayeknya saja sementara operator dan semua perangkat operasional diserahkan ke pihak swasta. Ini baru tahap awal, kalau peluangnya bagus tidak menutup kumungkinan ke-beradaan kapal ini akan ditambah-kan. “Selain itu saya juga berencana untuk menyediakan kendaraan yang menjemput calon penumpang di depan pintu masuk Ancol, mereka nantinya akan diantar hingga ke dermaga Marina,” jelasnya.

Lebih jauh Rahman menjelas-kan, selain sebagai tempat wisata, secara ekonomi Kepulauan Seribu juga memiliki potensi yang lain se-perti hasil perikanan dan budi daya

laut seperti rumput laut, kerang dan mutiara yang menjanjikan. Bahkan belum be-berapa investor sudah berminat untuk menana-mkan investas-inya di bidang budidaya ikan namun sayangnya hingga saat ini masih terganjal dengan regulasi yang ada.

“Itu sebabnya, dalam waktu dekat ini kami akan melakukan work shop yang melibatkan seluruh instansi terkait termasuk pelaku industri pariwisata dengan tujuan membuat blue print tentang pengembangan pariwisata Kepuluan Seribu sekaligus mencari sosusi dalam mengtasi permasalahan-permasalahan yang ada. Kaerena workshop ini sangat penting karena tanpa adanya koordinasi yang baik antar lini, sulit untuk meningkatkan potensi yang ada,” tegasnya.

Blueprint atau cetak biru ini nantinya akan menata kelola kawasan ini sehingga menjadi sebuah kawasan wisata bahari yang tertata dengan baik sehingga

mampu menarik investor yang ingin menanam-

kan modalnya di Kepulauan Seribu,

terutama di pulau-pulau

resort yang hingga kini na-sibnya ibarat hidup segan tapi mati nggak mau. Itu

sebabnya pe-nyusunan cetak

biru ini nantinya akan melibatkan

seluruh elemen pe-merintahan dan para

pelaku industri pariwisata, “Mudah-mudahan rencana ini

bisa terealisasikan dengan cepat,” harapnya.

Memang keadaan terpuruknya potensi Kepulauan Seribu bukanlah harga mati yang tak bisa di perbaiki. Upaya-upaya untuk perlindungan, pemberdayaan dan perbaikan harus terus dilakukan. Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, sebagai salah satu potensi bangsa, merupakan amanah dunia kepada masyarakat Kepulauan Seribu dan DKI Jakarta untuk dikelola sebagai kawasan pelestarian alam yang juga berfungsi sebagai penyangga kehidupan manusia dan ekosistem.

[Potensi Bisnis]

Page 56: TravelWan 2nd edition

5454

ibukota kabupaten, pulau ini juga memiliki infrastruktur yang lengkap seperti gedung sekolah, sarana olahraga, sistem keamanan

Lokasinya cukup eksotik, menawarkan panorama

alam nan indah. Hamparan pasir putih yang luas,

bentangan laut biru yang menawan dengan deretan

pulau-pulau kecil yang mengelilingi membentuk

gugusan unik, tentu men-jadi daya tarik yang kuat

bagi pengunjung. Kepuluan Seribu yang berada di teluk Jakarta ini memang memi-

liki fenomena dan rahasia alam tersendiri.

Sejuta Pukau di Gugusan Kepulauan Seribu

Terbentang sepanjang 100 mil den-gan luas 108.000 hektar, gugusan pulau-pulau besar maupun kecil ini

berdiri di atas permadani laut nan biru. Kurang lebih ada sekitar 108 pulau yang memiliki karakteristik masing-masing dan bisa menjadi pilihan untuk tujuan destinasi wisata Anda.

Kepulauan Seribu memang tidak sekedar menawarkan keindahan alam dan laut saja, tapi pengalaman menarik lain seperti berbagai kegiatan konservasi, wisata sejarah, resort, dan kehidupan masyarakat (pulau pemukiman) yang memiliki perbedaan antara satu pulau dengan pulau lainnya.

Kepulauan ini merupakan wilayah kabupaten yang berada di bawah pemerin-tahan Provinsi DKI Jakarta. Pusat pemer-intahan terletak di Pulau Pramuka yang mulai difungsikan sejak tahun 2003. Sebagai

Trav

elW

anIn

sert

Trav

elW

anIn

sert

[ Destinasi ]

Page 57: TravelWan 2nd edition

55

terpadu hingga puskesmas dan rumah sakit yang dilengkapi dengan beberapa unit speedboat ambulance yang siap melayani masyarakat selama 24 jam sehari.

Sedangkan yang diperuntukkan bagi tujuan wisata ada 45 pulau yang terbagi dalam wisata umum dan wisata khusus. Enam pulau diantaranya telah dijadikan ‘pulau resort’ yang lengkap dengan sarana dan prasarana yang telah dikenal baik sam-pai ke mancanegara. Kemolekan alam dan kekayaan ragam hayati gugusan Kepulauan Seribu ini telah banyak diakui.

Penasaran dengan keindahan yang dimiliki oleh Kepulauan Seribu, beberapa

waktu lalu penulis mendapat kesempatan pergi bersama suku Dinas Pariwisata Ka-bupaten Kepulauan Seribu untuk melihat langsung keindahan dan potensi wisata yang dimiliki oleh kawasan ini. Tepat pukul 8.00 wib, kapal Praja milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu yang kami tumpangi mulai berlabuh. Dengan kecepa-tan 20 knot, kapal berkapasitas sekitar 20 penumpang tersebut mulai melaju dengan kencang memecah gelombang dengan meninggalkan buih-buih putih.

Tapi baru sekitar seperempat jam meninggalkan dermaga, tiba-tiba kapal berhenti. Tadinya kami pikir ada kerusakan mesin, tapi pimpinan rombongan kami Hanifah, Kepala Seksi Bidang Promosi Kepulauan Seribu buru-buru menjelaskan,

55

“Nggak apa-apa, paling cuma baling-balingnya aja tersangkut sampah.” Setelah diperiksa oleh salah satu anak buah kapal, ternyata apa yang dikatakan benar bahwa baling-baling kapal tersangkut sampah plastik. Kejadian semacam ini, katanya hal yang biasa terjadi. “Itu disebabkan begitu banyak sampah dari Jakarta yang dibawa oleh 13 sungai yang bermuara ke teluk Jakarta ini.”

Setelah lebih dari setengah jam perjalanan, dari kejauhan mulai tampak gugusan pulau-pulau yang ada di sebelah kiri dan kanan. Walaupun sedikit samar-samar, keindahan pulau-pulau tersebut

sudah tampak dari jauh. Karena tujuan kami mengunjungi pulau-pulau yang memi-liki potensi, maka saat itu rute perjalanan kami di mulai dari Pulau Bidadari, Pulau Air, Pulau Onrust, Pulau Untung Jawa, Pulau Rambut, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Sepa, Pulau Putri, Pulau Kotok dan terakhir adalah Pulau Pantara.

Pulau Bidadari

Perjalanan ke resort ini tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama karena masih berdekatan

dengan Jakarta. Meski pantainya tidak terlalu bagus namun pulau ini memiliki keindahan tersendiri. Sebelum menjadi resort, tempat ini sempat kosong dan tidak berpenghuni sampai tahun 1970 saat

PT Seabreez mengelola pulau ini untuk sebagai tempat wisata.

Tak berbeda seperti resort pada umumnya, berbagai fasilitas tersedia di tempat ini seperti restoran, bar, ruang pertemuan dan berbagai fasilitas kegiatan air. Selain itu model cottage ada yang ber-bentuk rumah panggung yang desainnya mirip rumah adat minahasa. Di bibir pantai terdapat sejumlah pendopo untuk tempat bersantai melepas kepenatan dan me-nikmati sejuknya hembusan angin pantai.

Resor Pulau Bidadari juga memiliki taman yang berada di bawah rindangnya pohon-pohon, bahkan pihak pengelolal juga menyediakan fasilitas out bond yang cukup lengkap. Jika ingin menyusuri kawasan ini, di sebelah belakang resort ter-dapat sebuah bangunan bersejarah yang bentuknya bulat berdiameter kurang lebih 23 meter, yang dikenal dengan sebutan Benteng Martello.

Di antara dinding-dinding benteng terdapat lubang-lubang yang menyerupai jendela untuk pertahanan, sementara pada bagian lain terdapat sebuah lorong bawah tanah yang melingkar mengikuti bentuk bangunan benteng yang bundar. Benteng Martello juga memiliki dua ruangan di dalamnya. Pertama, yang berhadapan langsung dengan bagian luar yang dileng-kapi dengan jendela-jendela kecil untuk menembak dan yang kedua berbentuk lingkaran juga tetapi letaknya berada tepat di tengah-tengah benteng.

[ Destinasi ]

Page 58: TravelWan 2nd edition

5656

Pulau Untung Jawa kerap dijadikan pilihan alternatif bagi wisatawan Jakarta dan seki-tarnya yang ingin berlibur di pulau dengan harga yang murah.

Di tempat ini Anda bisa melakukan berbagai kegiatan misalnya, berjalan-jalan di pinggir pantai yang berpasir putih, berenang, menyusuri hutan bakau atau bersantai di warung-warung lesehan sambil menikmati ikan bakar. Sebagai informasi, harga ikan di pulau ini jauh lebih murah di banding Jakarta, bahkan ikan-ikan yang ditawarkan masih terasa sangat segar karena langsung dibeli dari nelayan sekitar.

Untuk pergi ke kawasan ini sebe-narnya ada transportasi yang relatif lebih murah jika dibandingkan harus menggu-nakan kapal cepat dari Marina. Rute yang dilalui bisa melalui Pelabuhan Muara Angke dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar 2-3 km dengan lama perjalanan setengah jam menggunakan kapal kayu.

Untuk pengunjung yang ingin mengi-nap, penduduk pulau ini menyediakan homestay yang siap disewakan mulai dari Rp150,000 hingga Rp 500,000 per malam, sesuai dengan kondisi dan fasilitas yang ditawarkan. Sebenarnya hari itu kami ingin berlama-lama di pulau ini, namun sayang ketua rombongan sudah memberikan tanda untuk segera melanjutkan per-jalanan untuk menuju ke kawasan suaka

margasatwa Pulau Rambut yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan Pulau Untung Jawa. (Artikel mengenai Pulau Rambut ditulis terpisah – Red).

Pulau Pramuka

Ketika matahari mulai condong ke barat, kami mulai meninggalkan Pulau Rambut menuju ke Pulau

Pramuka, jarak yang kami tempuh kurang lebih 45 menit. Meski terasa jauh namun kami tidak merasa lelah karena sepanjang perjalanan pemandangan yang disuguhkan begitu indah. Setiba di Pulau Pramuka, saya

agak kaget menemui banyak aktivitas di sore itu; anak-anak yang berenang, turis mancanegara yang asyik mengobrol di pinggir dermaga, pangunjung bersnor-keling ria, atlet dayung latihan, hingga pen-duduk menjual hasil tangkapan ikannya.

Selain menjadi pusat pemerintahan, Pulau Pramuka juga memiliki keindahan terumbu karang yang mengelilingi pulau dan merupakan tempat seru untuk snorkling dan berenang. Bahkan karena masih

Pulau Onrust

Pulau Onrust, yang berada di sisi kanan Pulau Pramuka, juga memi-liki relung sejarah panjang. Pulau

yang ditetapkan sebagai kawasan wisata arkelogi ini, memang berkaitan erat dengan sejarah Jakarta. Letaknya yang tidak jauh dari Jakarta, membuat pulau ini pernah menjadi sandaran bagi kapal-kapal perang dan dagang Belanda pada masa penjajahan.

Di jaman kemerdekaan Pulau Onrust juga pernah dijadikan rumah sakit karan-tina bagi penderita penyakit menular. Juga pernah dimanfaatkan sebagai penampun-gan gelandangan, tempat latihan militer dan sempat difungsikan sebagai asrama haji. Sayangnya, keberadaan pulau ini tidak dirawat dengan baik; hanya tersisa puing-puing kepiluan yang membuat hati miris. Beruntung masih ada beberapa benda peninggalan sejarah yang dapat mencerita-kan kembali relung sejarah yang ada.

Pulau Untung Jawa

Perjalanan kami lanjutkan ke Pulau Untung Jawa. Sejak dinobatkan menjadi pulau wisata pemukiman

bahari pada 29 Agustus 2001 lalu, pulau yang memiliki luas sekitar 9,6 hektar ini memang tidak pernah sepi pengunjung, terutama pada saat liburan. Bahkan kini

Trav

elW

anIn

sert

Trav

elW

anIn

sert

[ Destinasi ]

Page 59: TravelWan 2nd edition

5757

jernihnya air, berbagai jenis ikan yang bere-nang di perairan dangkal ini terlihat sangat jelas dari permukaan air. Untuk menjaga kelestarian terumbu karang dan kehidupan bawah laut, pemerintah akhirnya menetap-kan kawasan ini ditetapkan sebagai Taman Nasional Kepulauan Seribu.

“Kalau mau menyelam, banyak spot diving di sekitar Pulau Pramuka. Banyak penggila olah raga selam yang menginap dan kemudian menyewa kapal nelayan untuk menuju diving spot,” terang Han.

Kala sore hari, duduk di dermaga sam-bil menikmati matahari terbenam, tentu akan menjadi kegiatan yang menyenang-kan. Belum lagi melihat aktivitas penduduk yang terlihat begitu bersahaja seakan tidak memiliki beban, meski krisis ekonomi sedang melanda. Bagi Anda yang memiliki hobi memancing, pulau ini juga bisa men-jadi tempat yang menyenangkan, bahkan Anda bisa menyewa perahu nelayan untuk pergi memancing ke tengah laut.

Selain memiliki potensi alam yang menawan, kawasan ini juga dijadikan tempat untuk pembudidayaan terumbu karang. Hutan bakaunya dijadikan tempat pengembangbiakan salah satu hewan langka yaitu penyu sisik. Penangkaran penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu hijau (Chelonia mydas) ini sudah dimulai sejak Juni 1995. Di tempat penang-karan ini terdapat sebuah kandang besar yang berisi pasir pantai, sebagai miniatur tempat penetasan telur yang diambil dari pantai-pantai Kepulauan Seribu. Di bak-bak

tersebut terdapat berbagai ukuran penyu, dari yang baru menetas atau disebut tukik hingga penyu yang berusia 5 tahun. Penyu-penyu ini jika sudah memiliki cukup usia, akan kembali dilepas ke laut.

Kalau Anda bosan berada di daratan pulau, cobalah naik perahu ojek hanya sekitar 5 menit Anda sudah bisa sampai di Pulau Panggang, pulau pemukiman yang memiliki tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi. Di pulau ini Anda akan menemukan beberapa penduduk yang menekuni usaha menjual berbagai jenis ikan hias. Kabarnya ikan-ikan ini nantinya ditampung oleh seorang pengusaha kemu-dian nantinya akan diekspor ke negara-negara tetangga. Tak jauh dari kedua pulau ini juga terdapat kompleks nelayan modern tempat budidaya ikan kerapu dan ikan bandeng cabut duri.

Ketika malam menjemput, rasa sepi dan tenang sangat terasa. Malam hari penduduk pulau jarang beraktivitas dan memilih tinggal di rumah. Angin laut yang berhembus dan debur ombak di malam hari siap mengantar Anda terlelap dalam

mimpi dan bangun di pagi hari karena riuh-nya aktivitas masyarakat. Pagi hari di Pulau Pramuka, tubuh akan terasa segar karena udara di tempat ini terbebas dari polusi.

Pulau Kotok

Setelah makan pagi, rombongan kami melanjutkan perjalanan dengan tujuan Pulau Kotok, sebuah pulau re-

sort yang memiliki pesona alam masih asri. Setelah sekitar 20 menit, rombongan kami sudah sampai di lokasi. Decak kagum, tak henti-henti menghantui hati ketika kapal yang kami tumpangi merapat di dermaga pulau ini.

Pulau Kotok memang merupakan pu-lau dengan vegetasi alam yang masih asli dengan air laut yang jernih, bahkan formasi batu karang berwarna-warni dapat terlihat dari permukaan. Itu sebabnya pulau ini kerap menjadi tujuan utama untuk para pe-nyelam. Selain itu pulau ini juga ditetapkan sebagai tempat konservasi burung Elang Bondol, karena memang di belakang resort ini ada puluhan burung Elang Bondol yang bertengger bebas di atas pohon.

Karena masih jernihnya air, berbagai jenis ikan yang berenang di perairan dangkal ini terlihat sangat jelas dari permukaan air. Untuk menjaga kelestarian ter-umbu karang dan kehidupan bawah laut, pemerintah akhirnya menetapkan kawasan ini ditetapkan seba-gai Taman Nasional Kepulauan Seribu. —Pulau Pramuka

[ Destinasi ]

Page 60: TravelWan 2nd edition

5858

Untuk menjaga keasrian dan kelestar-ian alam bawah laut, di Pulau Kotok me-mang tidak terdapat fasilitas water sport seperti jetski atau banana boat, karena bisa merusak terumbu karang. Di sana hanya ada sewa peralatan snorkeling dan diving. Bagi Anda yang tidak ingin berbasah-basah, dermaga ini juga memiliki tangga turun yang memudahkan pengunjung untuk bercanda dengan ikan-ikan yang ada di tempat ini. Cobalah potong secuil roti dan tetap Anda pegang, kemudian masukkan tangan Anda ke air, sontak berbagai ikan hias langsung menghampiri tangan Anda.

Pulau Sepa

Setelah puas menikmati keindahan Pulau Kotok, perjalanan kami lan-jutkan ke Pulau Sepa, sebuah pulau

yang memiliki pasir berwarna putih dengan pantainya yang landai. Tak kurang dari set-engah jam kami sudah sampai di dermaga pulau seluas sekitar 6 hektar ini. Saat turun dari kapal, kami langsung disambut para karyawan resort ini sambil membawakan welcome drink rasa jeruk.

Air laut yang jernih dan udara yang bersih masih dapat ditemukan di pulau ini. Pulau Sepa memang layak disebut sebagai

‘Little Bali’, makanya sejumlah wisatawan mancanegara banyak yang berkunjung ke pulau ini sekedar untuk berjemur atau bersantai menghindari keramaian hiruk pikuk kota. Berbagai aktivitas air juga bisa dilakukan di pulau ini, seperti jetski, canoe, banana boat, snorkeling atau diving. Bagi yang ingin berlama-lama di tempat, pulau sepa juga menyediakan beberapa resort dengan berbagai ukuran dan fasilitas yang lumayan lengkap.

Pulau Putri

Kunjungan selanjutnya adalah Pulau Putri. Letak pulau ini juga tidak jauh

dari pulau Sepa, sehingga perjalanan yang kami tempuh sangat singkat. Sesampai di dermaga Pulau Putri, ketenan-gan dan udara segar langsung menyambut dan dari dermaga ini sudah terlihat salah satu keunggulan fasilitas resort ini, yaitu aquarium dunia bawah laut atau underwarter world.

Aquarium yang berada di bawah permukaan laut ini merupakan kolam khusus yang

menyatu dengan laut, sehingga pengunjung dapat melihat langsung habitat ikan dan terumbu karang yang terpelihara dengan baik. Memasuki underwater world ini melalui dua buah tong berukuran besar dengan tangga yang menuju dasar laut. Di dasar laut sudah terdapat terowongan (tunnel) sepanjang 10 meter yang menghubungkan dua tong raksasa untuk pintu masuk.

Terowongan sepanjang 10 meter ini hanya beratap dan berdinding kaca sehingga pengun-jung bisa melihat dunia bawah laut tanpa harus menyelam. Terumbu

karang seperti anemon laut membuat mata tak bisa berkedip dan mulut berdecak kagum. Selain terumbu karang yang indah, kuda laut yang berukuran mungil, ikan hias, hiu, barakuda dan penyu sisik menjadi pemandangan tersendiri hingga enggan rasanya meninggalkan dunia di bawah permukaan laut ini.

Jika tak puas menikmati dunia di bawah permukaan laut lewat terowongan, ada juga sebuah kapal dengan kaca pada

Pulau Sepa memang layak disebut sebagai ‘Little Bali’, makanya sejumlah wisatawan man-canegara banyak yang berkunjung ke pulau ini sekedar untuk berjemur atau bersantai menghindari keramaian hiruk pikuk kota.

Trav

elW

anIn

sert

Trav

elW

anIn

sert

[ Destinasi ]

Page 61: TravelWan 2nd edition

5959

dasarnya atau glass bottom boat yang siap mengantar-kan tamu keliling melihat terumbu karang dan ikan hias laut yang berenang bebas di perairan sekitar

pulau yang memiliki 72 bungalow atau cottage ini.

Pulau Pantara

Inilah tujuan terakhir kami, Pulau Pantara yaitu pulau resort yang berada paling jauh

dari Jakarta. Jika ditempuh dari Marina, perjalanan menuju ke Pu-lau Pantara paling tidak memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan dengan menggunakan speed boat. Beruntung kami berangkat dari Pulau Putri sehingga waktu yang ditempuh tidak terlalu lama. Keindahan pantai dan bangunan pulau ini sudah menyeruak indah meski dari jarak pandang yang

jauh. Pendopo-pendopo beratap ijuk menghiasi sepanjang dermaga.

Meski letaknya paling ujung, namun untuk kelengkapan fasilitas, Pulau Pantara tidak kalah dengan resort-resort yang lain. Berbagai aktivitas air juga bisa dilakukan mulai dari bermain jetski, banana boat, snorkeling atau diving. Mungkin karena le-taknya yang sangat jauh, pulau ini menjadi tidak setenar pulau Putri atau Pulau Sepa.

Untuk menghabiskan waktu santai, Anda juga bisa duduk-duduk sembari menikmati sejuknya angin laut di dermaga. Di sini Anda bisa menikmati sejuknya angin sambil menunggu matahari terbenam dan menikmati pemandangan berupa gerom-bolan burung-burung yang terbang menuju ke peraduannya di Pulau Rambut.

Sayang, saat itu kami tidak bisa menyaksikan proses bergantinya siang dan malam di Pulau Pantara karena harus segera kembali ke Jakarta. Tak lama kemudian deru mesin perahu boat pun mulai berbunyi. Meski telah jauh mening-galkan gugusan Kepulauan Seribu, keindahannya tetap membekas sepanjang perjalanan kami menuju ke Dermaga Marina Ancol.

[ Destinasi ]

Page 62: TravelWan 2nd edition

6060

Melihat ratusan aneka burung bertengger di atas ranting pohon tapi berada di dalam kan-

dang, tentu sudah tidak asing lagi karena di beberapa tempat suaka margasatwa buatan hal ini tentu mudah dijumpai. Tapi bagaimana jika Anda bisa menyaksikan langsung dari dekat ratusan bahkan ribuan burung yang bertengger bebas di atas pucuk pohon-pohon kepuh dan sesekali terbang menyambar ikan-ikan yang sedang nongol di permukaan. Tentu akan menjadi pemandangan yang mengasyikkan dan semua itu hanya bisa Anda jumpai di Suaka Margasatwa Pulau Rambut yang terletak di jajaran pulau-pulau di Kepulauan Seribu.

Pulau Rambut memang memiliki po-tensi keanekaragaman hayati yang cukup berlimpah. Utamanya adalah keaneka-ragaman jenis burung-burung merandai (burung air) yang begitu banyak, bahkan

saking banyaknya kawasan ini dikenal seba-gai “The Last Paradise of Birds”. Bahkan dalam sebuah buku keluaran Periplus, Hong Kong, pada bab “Birding Jakarta Where Birds Survive in The Megacity” me-masukkan lokasi ini sebagai daftar lokasi pengamatan yang wajib dikunjungi oleh para pehobi atau pengamat burung.

Pulau seluas 90 hektar, 45 hektar di antaranya adalah wilayah daratan, ini memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, baik flora maupun fauna. Bahkan sejak tahun 1999 kawasan ini telah ditetap-kan sebagai kawasan suaka margasatwa di mana sebagian besar fauna penghuni pulau ini adalah burung. Hingga saat ini ada sebanyak 22 jenis burung merandai (burung air) dan 39 jenis burung darat yang ada dan sebagian besar burung air atau burung laut adalah burung penetap yang menghuni Pulau Rambut.

Alam yang indah dan eksotis telah membuat Indonesia

terkenal hingga ke penjuru dunia. Dengan panjang

garis pantai sekitar 180 ribu kilometer, pesona In-

donesia menggoda para pemuja pelesiran yang

ingin menghabiskan waktu liburan di kawasan pantai.

Dan Indonesia memiliki segudang tempat untuk itu, salah satunya adalah Pulau

Rambut, sebuah pulau yang berada di kawasan gugusan

Kepulauan Seribu.

Eksotisme ‘The Last Paradise of Birds’ Pulau Rambut

Trav

elW

anIn

sert

Trav

elW

anIn

sert

[ Destinasi - Feature ]

Page 63: TravelWan 2nd edition

61

Pada bulan-bulan tertentu, jumlah burung yang ada di kawasan ini bisa bertambah hingga ratusan ribu, terutama saat burung-burung migran dari Austra-lia datang ke pulau ini, seperti burung Sikatan Emas dan Burung Bubut Pacar Jambul. Mereka datang enam bulan sekali atau setiap peralihan musim dari musim panas ke musim dingin untuk bertelur, lalu kembali lagi ke habitat asalnya – Australia. Selain dihuni oleh aneka burung air ende-mik Indonesia, di pulau ini juga terdapat habitat hewan lain yang hidup dengan tenteram, seperti biawak, ular phyton dan ular cincin emas.

Menuju ke Pulau Rambut

Pulau Rambut yang berdekatan dengan Pulau Untung Jawa masih masuk dalam wilayah Jakarta

Utara dan berjarak hanya 20 menit dari Pelabuhan Tanjung Pasir atau 30 menit dari Muara Angke. Dua kawasan ini merupakan tempat pemberangkatan kapal penump-ang ke wilayah Kepulauan Seribu. Jika akan ke Pulau Rambut, Anda tidak bisa langsung ke sana, sebelumnya terlebih dahulu harus transit ke Untung Jawa. Dari sinilah Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Ram-but menggunakan perahu sewaan dengan kapasitas sekitar 15 orang.

Karena kawasan ini berada di bawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI, untuk bisa memasuki ‘surga burung’ tersebut terlebih dahulu Anda harus mengurus surat ijin untuk bisa masuk ke kawasan eksotis ini. Ketika menginjakkan kaki di dermaga, Anda akan

61

disambut dengan suara teriakan ribuan burung dari berbagai spesies. Sementara di dekat pintu masuk, Anda akan men-jumpai sebuah monumen relief yang besar tentang kehidupan di Pulau Rambut.

Di kawasan konservasi ini kita bisa melakukan pengamatan burung melewati jalan yang sudah disediakan oleh pengelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Meski terkesan seperti hutan belantara, Anda tidak perlu takut kesasar karena di beberapa tempat sudah disediakan banyak papan penunjuk arah yang bisa menuntun Anda ke lokasi-lokasi yang diinginkan. Sepanjang perjalanan Anda akan menyaksi-kan ratusan burung yang beterbangan dan bertengger bebas di pucuk-pucuk pohon, sementara bau kotoran burung terasa begitu menyengat (bagi yang tidak biasa).

laut yang begitu luas dihiasi oleh lebatnya hutan bakau dan ujungnya terdapat titik-titik putih tanda burung-burung tersebut sedang bertengger. Sementara di sisi lain tampak beberapa penghuni kawasan suaka ini terbang bebas sambil sesekali masuk ke air. Sungguh semua itu menjadi peman-dangan yang kontras dan akan menjadi pengalaman yang sangat mengesankan.

Selain berjalan-jalan mengikuti trek yang ada, kita juga bisa mengelilingi pulau ini dengan menyusuri bibir pantainya yang indah. Di sepanjang pantai, kita juga akan disuguhi atraksi burung-burung yang berenang dan menyelam mencari ikan. Kar-ena pulau ini salah satu pulau yang tidak berpenduduk, ada baiknya saat berkunjung ke pulau ini Anda harus menyiapkan bekal makanan dan minuman yang cukup karena tidak ada warung di kawasan ini.

* Bawa topi untuk menghindari jatuhnya kotoran dan muntahan dari burung yang mungkin akan menyer-tai setiap langkah Anda . * Karena kawasan ini termasuk hutan bakau (mangrove), besar

kemungkinan akan ada serangan nyamuk untuk itu sediakan lotion anti nyamuk.

* Ada baiknya menggunakan sepatu boot karena medan yang dilalui berawa dan banyak patahan ranting yang tajam.* Siapkan minuman dan makanan secukupknya.* Jangan lupakan bawa obat-obatan untuk mengantisipasi jika terjadi kecelakaan dan jas hujan untuk mengantisipasi jika terjadi hujan. *Jangan membuang sampah sembarangan dan bawa kembali sampah bekas bungkus makanan.

Persiapan dan Perlengkapan:

Maklum puluhan ribu burung di sini tidak hidup dalam sangkar sehingga mereka bebas berterban-gan dan membuang hajad. Makanya jika memasuki ke kawasan ini pengun-jung wajib menenakan topi, agar terhindar dari kotoran burung.

Semakin ke ten-gah, di kawasan ini terdapat satu buah menara setinggi kurang lebih 30 meter yang bisa digunakan untuk mengamati aktivitas burung dari atas. Dari menara ini pemandangannya sangat mengagumkan, hamparan

Burung Elang

Para wisatawan bisa melihat burung-burung bertengger diatas pucuk pohon di Pulau Rambut

[ Destinasi - Feature ]

Page 64: TravelWan 2nd edition

6262

Berburu Aneka Makanan dan Kerajinan di Kepulauan Seribu

Tak berbeda dengan kawasan wisata yang lain,

Kepulauan Seribu juga memiliki berbagai macam

‘buah tangan’ yang bisa Anda bawa pulang antara

lain hasil laut, kerajinan tangan hingga makanan

seperti bandeng cabut duri, rumput laut, atau cemilan

khas masyarakat sini yaitu kripik sukun.

Kalau berkunjung di Kepulauan Seribu terutama di pulau ber-penduduk, cobalah berkeliling

ke rumah-rumah penduduk. Selain bisa mengenal kehidupan mereka, Anda juga bisa menemukan beberapa jenis oleh-oleh khas Kepulauan Seribu yang dijual.

Salah satu oleh-oleh yang mudah ditemukan adalah kripik sukun, cemilan yang rasanya guris dan renyah. Berbeda dengan sukun-sukun yang ada di tempat lain, sukun Kepuluan Seribu memiliki rasa yang istimewa. Agar bisa menjadi panganan yang diminati, sukun dipotong tipis-tipis kemudian ditaburi bawang putih dan garam setelah itu baru digoreng ke-ring. Biasanya, kalau sudah makan kripik ini, Anda akan lupa untuk berhenti. Selain

dijual menjadi keripik, sukun juga bisa dibuat campuran kolak, dikukus dan diberi parutan kelapa atau dibuat dodol sukun.

Bagi yang menyukai agar-agar, rumput laut kering juga bisa menjadi oleh-oleh saat Anda berkunjung ke tempat ini. Sayangnya oleh-oleh yang ini hanya didapatkan di Pulau Pramuka karena rumput laut tidak bisa langsung dimakan, tapi harus diolah terlebih dahulu. Sebelum-nya, rumput laut ini direndam dalam air beberapa malam agar bau khas laut yang amis dapat hilang.

Oleh-oleh lainnya yang didapatkan di Kepulauan Seribu adalah ikan asin; rasa ikannya berbeda dengan ikan asin yang dijual di Jakarta. Karena jenis ikan yang diasinkan lebih banyak dari ikan-ikan

Trav

elW

anIn

sert

Trav

elW

anIn

sert

[ Oleh-Oleh ]

Page 65: TravelWan 2nd edition

63

karang sehingga rasanya tentu lebih gurih dan enak. Kalau semua itu belum cukup, cobalah membeli ikan bandeng cabut duri. Konon ikan bandeng ini memiliki rasa yang lebih enak karena mereka dibudidayakan di laut. Kelebihan lainnya Anda tidak perlu takut tersedak oleh duri saat memakan ikan ini karena duri-duri di tubuh ikan ini sudah bersih dan tinggal disantap.

Selain aneka makanan, Anda juga bisa menemukan berbagai

jenis

kerajinan tangan yang terbuat dari kulit kerang atau cangkang keong. Kerajinan-kerajinan tersebut ada yang berbentuk tirai, bingkai foto, kalung, lampu hias, tempat tisu dan sebagainya dengan harga yang di bandrol dari Rp5000 hingga ratusan ribu rupiah. Bahan-bahan untuk membuat kerajinan ini biasanya didapat dari lokasi di sekitarnya.

Untuk mengubah kerang jenis simpring atau tiram, menjadi aneka jenis kerajinan bisa dibilang tidak terlalu sulit, bahkan tidak perlu mengeluarkan modal besar. Modal yang terpenting adalah tekad, kesabaran dan ketekunan, karena kerang-kerang ini tak langsung dibentuk tapi memalui proses tahapan yang panjang.

Kulit kerang yang didapat biasanya dibersihkan dari kotoran, selanjutnya direndam dengan cairan kimia (kaporit) hingga kerang menjadi bersih, setelah itu baru dibentuk sesuai selera. Setelah kering dan menjadi keras kembali, kerang baru diamplas hingga halus. Terakhir, diberi lapisan resin catalis, hingga tampak licin dan keras. Kalau semua tahapan sudah selesai, kerang-kerang ini tinggal di rangkai menjadi perhiasan yang unik dan indah. So, siap-siap untuk berburu aneka kerajinan di Kepulauan Seribu!

Halaman sebelumnya: Kerajinan kulit kerang berbentuk penyu

Halaman ini (dari kiri atas ke bawah):Cumi saos Padang, Hidangan ikan bakar di rumah makan setempat, Keraji-nan kulit kerang, Ikan hasil tangkapan penduduk setempat yang dijual kepada wisatawan, sukun goreng.

[ Oleh-Oleh ]

Page 66: TravelWan 2nd edition

6464

Advertise with us!Ingin supaya hotel Anda lebih terlihat? Dengan harga yang sangat kompetitif, Anda bisa memasukkan logo & detail foto dari hotel Anda di rubrik ini. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami. Tel: (021) 667.8261 Email: [email protected]

Resort Kepulauan SeribuNama Hotel TelPulau Bidadari Resort 647 1173, 647 10048

Pulau Ayer 385 2004, 385 2033

Alam Kotok Island Resort 428 01932

Pulau Sepa 629 8828, 638 63477

Putri Island Resort 830 5879, 830 5877

Home Stay Pulau Untung JawaNama Hotel TelHome Stay Baronang 9956 2884

Home Stay Betok 7019 1740

Home Stay Bintang 0815 193 46489

Home Stay Bintang 3223 7503

Home Stay Cinol-cinol 9540 4557

Home Stay Cumi-cumi 9540 4557

Home Stay Hiu 0815 10012784

Home Stay Bawal —

Home Stay Kaci-kaci 3328 3113

Home Stay Kakap Merah —

Home Stay Kancil 68711 43711

Home Stay Lape 9822 8297

Home Stay Lencam 3298 7431 / 0878 789 49489

Home Stay Lohan 3223 7503

Home Stay Lumba-lumba 7062 7910

Home Stay Mutiara 320 15133 / 687 77604

Home Stay Relax 7111 2182

Home Stay Cendro 0856 91650997

Home Stay Giru 681 88040 / 0815 1013 6715

Home Stay Tenggiri —

Home Stay Cucut 0815 1975 2917

Home Stay Pari Burung 0815 84374193

Home Stay Alu-alu 3239 1369

Home Stay Camar Laut 6858 8122

Home Stay Ceraca —

Home Stay Ekor Kuning —

Home Stay Laudi 0815 7498 8831

Home Stay Pulau TidungNama Hotel TelHome Stay 7029 8683

Home Stay Gina —

Home Stay Pulau PanggangNama Hotel TelHome Stay Ogi 688 8218

Home Stay Villa de Lima 7064 3149

Home Stay Laylad 7059 0325

Home Stay Mega 0815 14480390

Home Stay Rahayu 7093 8870

Home Stay Wisma Dermaga —

Home Stay Gibran 3215 6773

Home Stay Tati 3255 5870

Home Stay Nur 6894 5991

Home Stay Siregar —

Home Stay Sari 0813 8184 0861

Home Stay Gion —

Rumah Makan di Untung JawaNama Tel JenisRM. Bawal — Ikan Bakar

Hikmah Jaya 6871 1437 Aneka Masakan

Ibu Basri 0815 1875 2917 Ikan Bakar

RM. Kancil 6871 1437 Soto Ayam

Warung Mak Ani 3239 1369 Ikan Bakar

RM. Pondok Lestari 7125 2124 Ikan Bakar

RM. Pelita Bahari 0815 85444236 Ikan Bakar

Pondok Bahari 0858 8515 3417 Ikan Bakar

Relax Cafetaria — Nasi Goreng

Warnas Sabar Menanti — Ikan Pepes &

Sayur Asam

Sahabat Kita 0815 8437 4193 Ikan Bakar

Sari Laut 7111 2176 Ikan Bakar

Saung Sari Kuring 7062 7910 Ikan Bakar

Sea Food — Ikan Bakar

Sudi Mampir 0813 8436 2395 Ikan Bakar

Suka Rasa 0815 7451 5221 Ikan Bakar

Sumber Jaya 0815 978 1404 Ikan Bakar

RM. Zilly 0815 8664 1704 Ikan Bakar

Rumah Makan Pulau TidungNama Tel Jenis

RM. “Gelora” 0815 8524 8434 Aneka Masakan

Lima Serangkai 0816 1151 584 Aneka

Masakan

Rumah makan Pulau KelapaNama Tel JenisWarung Makan Pulau Seribu 7061 9773 Aneka

Masakan

Kedai Warsum — Aneka Masakan

Rumah Makan Pulau PariNama Tel Jenis

RM. “Norma” — Aneka Masakan

Warteg “Berkah Jaya” 0856 5976 9206 Aneka

Masakan

Cafetaria — Aneka Masakan

RM. “Ridwan” 0815 1118 9594 Aneka Masakan

RM. “Sederhana” 0812 1043 8527 Ikan Goreng

Warung Nasi “Ibu Muhana” — Ikan Laut

RM. “Eni” 0813 8339 5302 Aneka Masakan

Warung Makan 5439 3984 Aneka

Masakan

Rumah Makan Pulau PanggangNama Tel Jenis

RM. “Rukiah” 0815 8945 605 Tumis Bandeng

RM. “Satimah” — Pecel Ayam

Ogi Catering 688 82518 Ayam Goreng Sea Food

RM. “Padang” — Rendang

RM. “Aminah” — Pecel Ayam

RM. “HSN” — Sayur Asam & Ikan Bakar

Arif Catering — Ikan Bakar

Irfan Catering — Ayam Goreng & Sayur Asam

Rumah Makan Pulau HarapanNama Tel JenisWarung “Jawiya” 0878 7850 9660 Aneka

Masakan

Area Code: 021 (Jakarta)

Trav

elW

anIn

sert

[ Akomodasi - Directory ]

Page 67: TravelWan 2nd edition
Page 68: TravelWan 2nd edition

66

SnapShot

Indonesian Chef Association (ICA) untuk ke-9 kalinya kembali menggelar Chef Table. Kali ini diselenggarakan di In Between Cafe and Lounge di Kemang Raya No. 43 A, Jakarta. Chef Agus memperkenalkan menu kreasinya berupa sushi

isi asinan bogor dan seafood kuah kuning.Dihadiri sekitar 40-an orang, acara dibuka oleh

Ketua ICA Jakarta, Hendri Syamsul yang meng-ingatkan para juru masak untuk selalu menjaga profesionalitas mereka. Kemudian disusul oleh sambutan singkat dari Sekretaris Jenderal ICA pusat T.M. Kelana yang memotivasi para juru masak untuk mendapatkan sertifikasi standar kompetensi profesi.

“Dengan sertifikasi tersebut, kita tidak saja diakui secara nasional, tapi juga internasional. Anda akan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan di luar negeri, terutama negara tetangga anggota ASEAN,” katanya.

Setelah sambutan dari Kelana, acara demonstrasi pembuatan sushi dan seafood kuah kuning pun dimulai. Walau

sushi merupakan makanan khas Jepang, kali ini semua bahan yang digunakan asli Indonesia. Isinya berupa asinan Bogor yang terdiri dari sawi dan wortel serut. Setelah digulung, sushi ditaburi kacang mede cincang atau irisan apukat. Rasanya sangat pas dengan lidah Indonesia, apalagi sausnya pun hasil ramuan sendiri, bukan shoyu dan wasabi seperti sushi pada umumnya.

Masakan seafood kuah kuning juga merupakan hasil kreasi Chef Agus yang mengadaptasi masakan dari Papua. Dengan tampilan couture, irisan ikan yang sederhana, dipadu dengan udang goreng tepung, membuat sajian makanan tidak saja enak di lidah, tapi juga indah di mata.

Chef Table 9: Sushi isi asinan Bogor

Halaman ini:Suasana acara Chef Table 9 di In between Cafe and Lounge, Kemang, Jakarta (kiri-atas & Tengah-atas)

sushi isi asinan bogor yang disajikan dalam berbagai model & bentuk (kiri-tengah & kiri-bawah)

Page 69: TravelWan 2nd edition

67

Halaman ini, Baris atas:Hendri Syamsul, Ketua ICA DKI Jakarta mempromosikan acara seminar ICA yang akan diadakan pada tanggal 28 Maret 2009 mendatang (Kanan-atas), T. M. Kelana, Sekjen ICA memberikan kata sambutan kepada para peserta acara (kanan-tengah).

Baris tengah & bawah:sushi roll isi asinan bogor dengan taburan kacang mede (kiri-tengah), proses pembuatan roll sushi oleh Chef Flasyanto & Chef Rangga Hengky Parikesit (tengah & kanan-bawah), Asinan Bogor Sushi Tower, salah satu bentuk unik sushi yang disajikan pada Chef Table 9.

Page 70: TravelWan 2nd edition

68

SnapShot

Cap Go Meh memang telah menjadi perayaan tahunan di kota Sukabumi. Hanya saja ada

tahun-tahun tertentu dimana perayaan Cap Go Meh tidak diselenggarakan. “Ini tergan-tung dari hasil upacara untuk menanyakan apakah Toa Pe Kong (para dewa) bersedia diarak keluar. Itulah kenapa

di tahun 2008 tidak ada perayaan Cap Go Meh,” kata

Bambang Heryanto, juru bicara Vihara Widhi Sakti.

Vihara Widhi Sakti yang telah berusia ratusan tahun menjadi pusat perayaan Cap Go Meh di Sukabumi. Prosesi dimulai dengan sambutan

Walikota Sukabumi Mokh. Muslikh Abdussyukur, yang kemudian memasuki Vihara ketika Toa Pe Kong dimasukkan ke dalam tandu berhias.

Ada empat tandu atau joli yang mengawali arak-arakan barongsai dan liong. Joli Abu yang berupa usungan tandu pembakaran arang dan kayu cendana, yang memiliki makna membakar segala amarah, hawa nafsu dan maksud jahat lainnya supaya musnah.

Joli Kwan Im adalah tandu berisi patung Kwan Im yang merupakan simbol Ibu Dunia yang penuh cinta kasih kepada semua makhluk yang menderita. Joli Hauw Tjiang Kong, merupakan tandu macan hitam tung-gangan para dewa yang dipercaya sebagai lambang keperkasaan dan kesetiaan akan kebaikan.

Joli selanjutnya berisi Han Tan Kong, dewa yang dipuja di Vihara Widhi Sakti dan dipercaya selalu memberikan berkah kesejahteraan,

Nonton Cap Go Meh di Bawah Guyuran HujanPuluhan ribu penonton memadati jalan-jalan yang dilalui 56 barongsai dan 23 liong (naga) dari 27 perkumpulan yang sengaja datang ke Sukabumi untuk merayakan Cap Go Meh. Guyuran hujan sejak pagi hingga malam tidak menyurutkan keinginan penonton untuk menyaksikan atraksi mereka.

Foto

: Had

i (A2

K Ph

otog

raph

y)

Page 71: TravelWan 2nd edition

69

Meski hujan, perayaan Cap Go Meh di Sukabumi tetap meriah oleh pertunjukan barongsai (kiri-atas & tengah), liong (kanan-atas) dan kesenian tradisional sisingaan (Kanan-bawah), dengan diawali prosesi mengangkat joli/tandu (kanan-tengah).

Kiri-bawah: Memberikan angpao kepada barongsai

rejeki, dan pengobatan. Iring-iringan 56 barong-sai dan 23 liong dengan jumlah personel sekitar 1.500 orang, diselengi oleh sejumlah grup tari tradisional Sukabumi seperti lengser, sisingaan, kuda lumping dan pencak silat.

Mereka melakukan atraksi di sepanjang jalan yang telah ditentukan, mulai dari Jl. Pejagalan sampai ke Jl. Ahmad Yani. Rombongan barongsai tidak saja datang dari Sukabumi, tapi juga Bogor, Bandung, Cianjur dan Garut. Salah satu grup dari Bogor, Bagau Putih, membawa 70 anggotanya termasuk tiga orang asing dari Amerika, Hongaria dan Spanyol.

“Mereka datang dari negara mereka untuk memperdalam ilmu olahraga pernafasan Bangau Putih. Kebetulan ada acara ini, jadi mereka ikut berpartisipasi,” kata Peter, ketua rombongan. Kehadiran warga negara asing yang berpartisi-pasi sebagai peserta diharapkan bisa lebih efektif dalam mempromosikan Indonesia, terutama dalam hal kekayaan budaya.

Page 72: TravelWan 2nd edition

70

Menjaring Pengunjung dengan Fasilitas Free Hot Spot

Di sore yang cukup mendung itu, Yogi—sapaan akrab—pria ini tengah ayik bersurfing di dunia maya. Kegiatan

ini memang bukan barang baru bagi kalangan professional di Jakarta, khususnya. Karena beberapa tahun belakangan ini tempat seperti loby hotel, café &resto, kampus, bandara,

perkantoran, bahkan di beberapa tempat fasilitas umum telah dise-diakan area koneksi internet melalui teknologi wireless fidelity (WiFi) yang biasa disebut hotspot.

“Sebenarnya di rumah juga bisa akses internet, tapi kalau lama-lama nanti pulsa bisa jebol. Sementara kalau di kantor kurang nyaman aja, apalagi kalau buka email-email yang

sifatnya pribadi. Kalau di café seperti ini, saya bisa bebas malah terkadang saya menyelesaikan beberapa peker-jaan yang tertunda di tepat ini,” aku Yogi, pegawai salah satu perusahaan di kawasan Jakarta Selatan ini.

Hadirnya hotspot memang bisa dikatakan menggeser arti dari beberapa area publik. Hotel, café atau yang lainnya kini tidak hanya menjadi tempat singgah, beristirahat atau menikmati kuliner. Tetapi juga menjadi tempat memantau kegiatan-kegiatan rutin maupun berkomu-nikasi dan berbisinis melalui internet. Ketersediaan fasilitas hotspot ini, tentu secara tidak langsung juga bisa menjadi salah satu nilai tambah yang dapat mendongkrak daya saing.

Seperti yang diungkapkan Shindi P. Hadiriani, Marketing

Di sudut ruangan sebuah café di kawasan Panglima Polim , Jakarta Selatan, Prayogi tampak khusuk di depan laptopnya. Tangan kirinya memegang secangkir kopi panas sambil sesekali didekatkan ke mulutnya untuk diseruput, sementara tangan ka-nannya lincah menggerak-gerakkan mouse yang terhubungkan ke laptop di hadapannya. Rupanya, saat itu ia sedang meman-faatkan fasilitas free hotspot yang disediakan café tersebut.

Technof le

Loka

si: L

okan

anta

Terr

ace

Rest

o, P

angl

ima

Poli

m, J

akar

ta

Page 73: TravelWan 2nd edition

71

Lokananta Resto yang sejak tahun 2003 telah menyediakan layanan akses internet untuk pengunjungnya. “Kebetulan kalau fasilitas internet memang sudah menjadi konsep resto kami sejak awal, bahkan jauh sebelum fasilitas WiFi tersedia. Apalagi segmen resto kami memang lebih banyak dari kalangan profe-sional muda, paling tidak saat mere-ka datang ke resto ini, aktifitas yang dilakukan tidak hanya makan atau ngopi tapi juga bisa sambil bekerja,” papar Shindi yang menambahkan, saat ini koneksi internet di Lokananta telah menggunakan WiFi dan free akses internet sepuasnya.

Sayangnya, ketersediaan hotspot di Indonesia belum seba-nyak seperti di negara lain. Kendati begitu grafik jumlah masyarakat yang menggunakan internet, termasuk melalui hotspot, menun-jukkan peningkatan yang signifikan. Paling tidak ini menggambarkan bahwa masyarakat kita sudah ‘berso-sialisasi’ dengan teknologi, kendati masih banyak yang menganggap ini hanya bentuk tren atau gaya hidup masyarakat kota saja.

Ketersediaan akses internet di area publik seperti di atas memang tidak terlepas dari kreasi para provider internet. Meningkatnya kesadaran orang akan penting dan perlunya internet membuat banyak provider memasang kuda-kuda pemasaran mereka untuk terjun dan membuka pasar untuk ini. Bahkan, kini sudah mulai banyak ISP (Internet Service Provider) memanfaatkan hotspot memenuhi sudut-sudut kota bahkan hingga ke pinggiran.

Sehingga tidak heran, jika kini ti-tik hotspot makin mudah ditemukan apalagi semenjak frekuensi 2.4GHz dibuka untuk umum, hotspot ibarat layanan wajib yang dapat menarik

minat pengunjung. Syaratnya adalah memiliki notebook atau gadget lain yang telah dilengkapi dengan WiFi 802.11b atau Wi-Fi 802.11g.

Menjamurnya fasilitas ini ternyata juga dimanfaatkan sebagai sebuah layanan lebih bagi pengelola sebuah kawasan agar pengunjung yang datang betah berlama-lama di kawasan tersebut. Contohnya seperti yang ada di Mal Pondok Indah II, mulai dari lantai paling bawah hingga ke lantai atas (food court) khusus hari kerja tersedia layanan free hotspot untuk semua pengunjungnya.

Hal ini tentu berdampak positif bagi peningkatan pengunjung di tiap tenant. Kalau tenant tersebut mendapat pengunjung banyak, alhasil mereka pun akan terus memperpanjang kontrak dengan pihak pengelola kawasan. Apalagi area akses mencakup seluruh lantai, dan dari seluruh area, food court menjadi area teramai karena pen-gunjung bisa berinternet sembari menyantap makanan.

Selain di mal dan cafe, layanan hotspot juga mulai merambah ke hotel-hotel atau lokasi fasilitas umum. Bagi hotel, tentu hot spot akan membuat pengunjung semakin merasa nyaman dan betah. Apalagi, saat ini orang sudah begitu akrab bekerja dengan laptop. Artinya, jika fasilitas tersebut tersedia maka se-lama menginap di hotel, merasa akan merasa dimanjakan karena jika ingin mengirim atau meneriman email mereka hanya tinggal membuka notebook-nya saja.

Di era teknologi seperti saat ini memang dibutuhkan penyampaian informasi yang mudah, cepat dan akurat. Semoga ke depan akan se-makin banyak titik-titik free hotspot di segala penjuru tanah air.

Ketersediaan hotspot di Indonesia belum sebanyak seperti di negara lain. Kendati be-gitu, yang sudah cukup membanggakan ada-lah, paling tidak kini grafik masyarakat yang menggunakan internet, termasuk melalui hotspot setidaknya makin meningkat.

Khusus untuk di Jakarta, berikut bocoran titik-titik free hotspot silakan pilih tempat mana yang paling mudah dicapai dan terdekat dari lokasi Anda:1. Bakmi Keriting Restaurant Jl. Jend Sudirman Kav 1 Wisma BNI 46, Jakarta 102202. Fashion Cafe Jl. Jend Sudirman Kav 1Wisma BNI 46, Jakarta 102203. Food Court Restaurant Jl. Jend Sudirman Kav 1Wisma BNI 46, Jakarta 102204. Java Bay Cafe Jl. Jend Sudirman Kav 1 Wisma BNI 46, Jakarta 102205. Mall - Plaza Senayan Jl. Asia Afrika 8 Plaza Senayan, Jakarta 102706. Marche Moven Pick Restaurant Jl. HR Rasuna Said Kav X-0, Graha Surya Internusa, Jakarta 129508. Millenia RatuPlaza Jl Jenderal Sudirman RatuPlaza eMall, 4th floor, Jakarta 102209. Mall - Telkom Teleshop Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat10. Harris Hotel Tebet Jakarta Jl. Dr Saharjo 191, Jakarta Selatan11. Jakarta Convention Center Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Selatan12. Mojo Cafe Mangga Dua Square Level 3, Next to Surya Cinema, Jakarta Kota13. Cyber Cafe Orion Dusit Lantai Dasar, Jakarta Kota14. Office - Istana Negara Pers Room 1 President Office, Jakarta Pusat15. Office - Telkom Jl. Gatot Subroto Graha Citra Caraka, Jakarta Pusat16. Dunkin Donat Pusat Jl. Hayam Wuruk (dekat Wisma Hayam Wuruk), Jakarta Kota17. Plaza Semanggi: Lantai 1 dan lantai 2 dan Food Court Jl. Jendral Sudirman, Jakarta Selatan18. Oma Sendok Jl. Empu Sendok No. 45, Senopati keb baru, Jakarta Selatan19. Bakoel koffie - Bellaggio Boutique Mall, Mega Kuningan, Jakarta Selatan - Jl. Senopati, Belakang SCBD, Jakarta Selatan20. BizNet Cafe Kawasan Mega Kuningan21. Delights cafe Jalan Kemang Raya, Kemang, Jakarta Selatan.22. Cafe Aksara Bookstore Kemang, Jakarta Selatan.23. Restoran Hotel Grand Flora Kemang, Jakarta Selatan.24. Lokananta Terrace Resto Panglima Polim Selatan, Jakarta Selatan25. BAKWAN ECETERA Jl. Benda No. 89, Kemang, Jakarta Selatan,26. Mal Pondok Indah II (khusus hari kerja) Lantai paling bawah hingga lantai atas (foodcourt), Jakarta Selatan27. Depok Town Square Foodcourt, Depok28. ZOE Cafe, Depok30. Prisma Sport Center Perum. Kedoya Permai Kebon Jeruk, Jakarta Barat31. Chiyyo cafe (wifi gratis...makanan murah meriah: dari 5000 perak sampe 20 ribuan) Sebelah Bakmi Metropolitan, Casablanca, Jakarta Selatan32. Di sandwich bakar Jl. Pangeran Antasari, Jakarta Selatan33. Lobi menara Karya Jl. HR. Rasuna Said Kav 1-2, Jakarta Selatan34. Lobi Menara Kadin Indonesia Jl. HR. Rasuna Said Kav. 2-3, Jakarta Selatan35. Lobi Indorama Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan

Page 74: TravelWan 2nd edition

72

Buat Anda yang menyukai hobi menyelam dan memiliki hobi mengabadikan keindahan-keindahan kehidupan di bawah laut, liquid image mem-

perkenalkan jenis kamera teranyarnya yang dapat dioperasikan di kedalaman air hingga 330 kaki. Pro HD 350, kamera ini rencananya akan siap dipamerkan pada ajang CES 2009.

Berbeda dengan kamera-kamera dalam air yang ada, Pro HD 350 memiliki kemampuan merekam video hingga 30 frame per second dengan kualitas 720P (1280 x 720 pixel). Sedangkan sebagai fungsi kamera foto, gadget ini memiliki resolusi 5 megapixel. Sebagai kelengkapan teknologi, kamera ini juga menyediakan dua slot USB, slot kartu memori jenis microSD/SDHC dan memori internal Nand flash 64 MB.

Kehebatan Pro HD 350 terletak pada kemampuannya untuk digunakan me-motret dan merekam video pada kedalaman hingga 330 kaki. Itu sebabnya kamera ini juga dilengkapi dengan lampu penerangan, hal ini mengingat karena semakin dalam menyelam, tentu semakin sedikit sinar matahari yang dapat menembus bawah laut.

GPS Navigasi Terbaru dari Motorola

Motorola menyiapkan dua perangkat navigasi GPS, yang siap edar di pasar global. Langkah Motorola itu seiring

dengan semakin meningkatnya kebutuhan pasar akan perangkat penunjuk jalan.

Kedua GPS navigasi itu, Motonav TN30 dan Motonav TN20. Seri yang tak jauh beda, membuat perangkat mirip ini punya sejumlah kesamaan. TN30 berbodi lebih besar dengan layar yang juga lebih lebar yaitu 4,3 inchi dengan resolusi 480 x 272 pixel berbanding 3,5 inchi dengan resolusi 320 x 240 pixel untuk TN20.

Sama-sama mampu menghadirkan pilihan gambar 2 maupun 3 dimensi, keduanya juga bisa dikendalikan dengan ujung jari langsung ke layar. TN30 lebih unggul karena telah disertai preload peta 50 negara bagian AS, Kanada dan Puerto Rico. Untuk pengecasan disediakan adaptor dengan slot USB. Ada juga slot kartu memori SD untuk software maupun update peta.

Kendati minim fitur entertainment, TN30 terintegrasi bluetooth, sehingga Anda bisa mengkoneksikannya dengan ponsel. Artinya, ketika menyetir mobil, Anda tak perlu bersusah payah mengguna-kan ponsel, karena kontrol ada pada TN30, sehingga nyetir sambil telefon sekali-gus nyari alamat bisa dilakukan secara bersamaan.

Victorinox dengan Fitur Canggih

SwissMemory Flight Laser ini memang terlihat seperti pisau lipat biasa. Dengan warna merah menyala dan logo Victorinox Swiss Army yang terpampang jelas di pisau lipat ini, tak ada yang bakalan menyangka ada fitur canggih di dalamnya.

Victorinox Swiss Army, sang pembuat, menanam USB Flash Disk dengan kapasitas 2GB dalam SwissMemory Flight Laser ini. Dan sesuai dengan namanya, gadget ini juga dilengkapi den-gan laser pointer yang menggunakan daya dari batere Silver Oxide yang ada di dalamnya.

Selain berfungsi sebagai media penyimpan dan laser pointer, SwissMemory Flight Laser ini juga bisa berfungsi sebagai gantungan kunci dan sudah dilengkapi dengan pena yang benar-benar bisa dipakai menulis.

Liquid Image Hadirkan Kamera Menyelam dengan Kemampuan Tinggi

Page 75: TravelWan 2nd edition

73

Etal

ase T

rave

lWan

Solio Magnesium, Charger Bertenaga Surya

Solio Magnesium edition adalah produk charger bertenaga surya yang saat ini sedang banyak dicari orang. Alat ini memang sangat pantas dimiliki

oleh mereka yang gemar berpetualang, pelesiran, atau kerap melakukan aktifitas di alam terbuka yang jauh dari sumber energi listrik.

Produk ini dilengkapi kabel USB yang siap disambungkan dengan berbagai peralatan seperti camera, laptop, sampai telepon genggam. Dengan dijemur selama satu jam di bawah sinar matahari, Solio mampu mengisi baterai telepon seluler yang dapat digunakan untuk 20 menit aktivitas menelpon.

Docking iPod Hadirkan Digital Home Entertainment System

Perkembangan iPod memang cukup fenomenal, bah-kan beberapa produsen terus melakukan terobosan dalam memaksimalkan kualitas suara yang dihasil-kan oleh piranti kecil ini. Adalah Tivoli Audio yang baru-baru ini merilis dua produk barunya yang siap

dikawinkan dengan iPod yaitu iYiYi dan iSongBook.Produk baru ini dibuat dengan dilengkapi docking iPod se-

bagai fasilitas andalannya, iYiYi bisa diibaratkan sebagai hi fidelity stereo system untuk semua jenis iPod. Produk ini sengaja dicip-takan agar pecinta musik yang menggunakan iPod mendapatkan kualitas suara yang terbaik plus kemudahan dalam mengintegrasi dengan iPod.

Kelebihan lain alat ini adalah, pengisian ulang batere iPod secara otomatis saat Anda menggunakan produk ini. Sedangkan untuk mengoperasikan fungsi-fungsi iPod dan iYiYi tentu sangat mudah, karena alat ini juga dilengkapi dengan remote control.

Selain iYiYi, produsen yang sama juga mengeluarkan produk yang dinamakan iSongBook dengan flip-down. Produk yang satu ini, khusus dibuat untuk mereka yang tetap menginginkan suara

terbaik kemanapun saat berpergian. iSongBook, dileng-kapi dengan flip-dowm dock yang dapat digunakan untuk semua jenis iPod sama seperti halnya iYiYi.

Produk ini juga mengguna-kan tuner AM/FM digital yang sangat sensitif untuk menerima signal dengan kualitas terbaik. iSongBook tersedia dalam dua pilihan warna, hitam dan putih; warna yang sesuai dengan iPod yang ada dipasaran saat ini den-gan layar LCD berwarna biru.

Page 76: TravelWan 2nd edition

74

Konser Fun-TRAX-Tic 1 Mar 2009Paris Van Java Mall, Bandung

Malaysia Flora Festival 20091 Mar - 31 May 2009Kuala Lumpur, Malaysia

The 24th ASEAN Barred Ground Dove Festival7 - 8 Mar 2008Khwan Mueang Park, Mueang District, Yala

Perkin All Breed Dog Show21 - 22 Mar 2009Arena Pekan Raya Jakarta

Malaysian Grand Prix (GP) Sale 200928 Feb - 5 Apr 2009Malaysia

Lamb Of God World Tour9 Mar 2009Tennis Out Door, Senayan, Jakarta

King’s Cup Elephant Polo Tournament23 - 30 Mar 2009Anantara Golden Triangle Resort, Chiang Rai

Intenational Furniture & Craft Fair Indonesia 2009(IFFINA)11 - 15 Mar 2009Arena Pekan Raya Jakarta

Pameran satu abad ko-mik berbahasa Prancis11 - 21 Mar 2009 Galeri CCCL Surabaya

CalendarofEvents

Pemutaran Film Niji O Tsukamu Otoko/menggapai Pelangi (4:00PM)6 Mar 2009Hall Japan Foundation, Jakarta

Pemutaran Film Kyoso Tanjo (6:30PM - 6:30PM)6 Mar 2009Hall Japan Foundation, Jakarta

Other Related Events in march 2009Penang International Food Festival 200913 - 21 Mar 2009 Penang International Sports Arena (PISA) Batu Feringgi, Malaysia

Mosaic Music Fest. 200913 - 22 Mar 2009Esplanade Theatres, Singapura

April 2009im

age:

aut

oasi

a.ne

t

imag

e: c

arat

icle

s.co.

uk

imag

e: k

utai

kart

aneg

ara.

go.id

imag

e: 12

34.p

hoto

buck

et.c

om

Page 77: TravelWan 2nd edition

75

Pemutaran Film Chichi To Kuraseba/Wajah Jizo5 Mar 2009 Hall Japan Foundation, DKI Jakarta

International Agri-culture Expo 2009 (AGRINEX)

12 - 15 Mar 2009 Exhibition Hall A, Jakarta Convention Center

The Indonesia Interna-tional Auto Parts, Acces-sories & Equip Exhibi-tion (INAPA) 2009 19 - 22 Mar 2009Jakarta International Expo, Kemayoran, DKI Jakarta

Lomba Sepeda Santai dan Dayung Tradisional26 Mar 2009Engkuni Pasek, Kec. Barong Tongkok, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur

Jakarta International Java Jazz Festival 20096 - 8 Mar 2009 Jakarta Convention Center

Wedding Fair 6 - 8 Mar 2009Arena Pekan Raya Jakarta

JAK Blues Week 20096, 13, 20, 28 Mar 2009Barons Pub Hotel Ambhara, Jakarta Selatan

Thai Elephant Week13 Mar 2009Thai Elephant Conservation Center, Lampang, Thailand

DEKRANAS (Dewan Kerajinan Nasional)19 - 22 Mar 2009 Tempat: Exhibition Hall A + B Jakarta Convention Center

Deep Indonesia 2009 27 Mar 2009 - 29 Mar 2009 Exhibition Hall A + B, Jakarta Convention Center

Jakarta 5th Toys & Comics Fair7 - 8 Mar 2099Graha Jala Puspita, Jl. Gatot Subroto, Jakarta

French Movie on Screen7, 14, 21, 28 Mar 2009Centre Cultural Francais, Jakarta

Renovation Expo20 - 22 Mar 2009 Assembly Hall 1,2,3 Jakarta Convention Center

Seminar ICA 2009: Warisan Kuliner Indonesia28 Mar 2009Hotel Nikko, JakartaInfo & ticket, call: (021)9436.8360 or HP: 0838.9072.9174

International Furniture & Interior4 - 12 Apr 2009 Exhibition Hall A + B Jakarta Convention Center

Indonesia Green Forestry Expo 200910 - 12 Apr 2009 Assembly Hall 1,2,3 JCC

Food & Hotel Indonesia 2009 15 - 18 Apr 2009Arena Pekan Raya Jakarta

Adi Wastra Nusantara 200915 - 19 Apr 2009 Exhibition Hall A + B Jakarta Convention Center

The 10th Jakarta International Handicraft (INACRAFT) 200922 - 26 Apr 2009 Jakarta Convention Center

Publicise your event here! Anda punya acara/event yang mau ditaruh di dalam rubrik CALENDARofEVENTS TravelWan? Kirimkan informasi lengkap mengenai acara Anda ke email kami ke: [email protected]

Dengan harga kompetitif, Anda juga bisa include logo perusahaan atau detail foto lainnya di halaman ini. Untuk informasi kerjasama, pemasangan iklan dan lainnya, hubungi: (021) 667.8261 atau kirimkan email Anda ke: [email protected]

March—April 2009

Other Upcoming Events in April 2009

imag

e: b

lok.

rate

stog

o.co

m

imag

e: id

88db

.com

imag

e: g

dera

yana

.com

Page 78: TravelWan 2nd edition

76

English Section

Raised by parents who like to help people, espe-cially by building schools and support unfortunate children to attend school, Herman Wenas learns that live will be much more blissful if he can share it with others. A sentence in a novel book he read in 1987 really inspired him to do something which can be useful to humanity.

Since he loves traveling, Herman decided to walk around the world to build a school for young genera-tion and promote Indonesia at the same time. Some preparation has been made since 2003, before he set up a team, called MB-Gen in 2006, to support his mis-

sion. Finally his project to walk around the world was realized in 2007 by taking a 1,000 km distance from Jakarta to Semarang and put his name in Indonesian Museum of Records (MURI).

”Walking around the world is just a marketing tool to get people’s attention, so beyond it they can see a bigger goal which is an education for young generation. Further details about MB-Gen can be accessed at www.mb-gen.org,” said 40-year-old Wenas.

After the journey in 2007, the following year the project continued by walking a 700 km across Busan to Seoul in South Korea, then it went along in West Coast, USA, from Sacramento to Los Angeles for a total of 2,300 km.

During his travels, he went through some unpleasant expe-riences, for example in Indonesia he was suspected as a terrorist and was thrown by some rocks. In Korea he was almost hit by a car while in America he was followed by a gang’s members.

“I want to walk around the world for a total of 40,000 km and I hope it can be done by 2012 or if it is delayed, it can be finished by 2013,” Wenas said.

His plan in 2008-2009 is to accomplish a total of 10,000 km and he is scheduled to resume his journey to Japan for three weeks, starting from the third week of March. Next in 2010-2012 he expects to be recorded in the Guiness in the category the fast-est man who walks around the world for a total of 29,000 km.

Wenas explained that after the walking is finish, his next dream is become a producer for education movies. Later on, the movies can be used for life skill education training by MB-Gen.

Herman Wenas: Around the World on Feet for The Sake of Education

Page 79: TravelWan 2nd edition

77

Though made traditionally from wood only, Phinisi is renown for its strength in challenging the waves. Its beauty and exotic perfor-mance inspired PT Pelayaran Wisata Laut Varuna Sakti to transform it into a cruise ship with modern touches on the interior and engine to power the ship.

“We only use the sail when the wind is good enough. Most of the time we usu-ally turn on the engine to cruise the ocean,” said I

Made Aryasa, marketing manager of Sea Safari Cruises. There are 6 cruise ships of traditional Phinisi available on the market to offer to travelers. The Sea Safari Cruises will bring you to beautiful islands of Indonesia such as Komodo, Sumbawa, Satonda, Moyo and others.

“While people nowadays usually identify sailing with the most modern of ships, we want to show Indonesian identity by using the Phinisi vessels for the cruise. Phinisi is our ancestors’ legacy which has to be preserved,” Aryasa explained when asked about the idea of Sea Safari Cruises.

The 6 cruise ships, namely SS-III, Cheng Ho (SS-V),

SS-VI, VII, SS-8 and SS-9, are made of solid ironwood with 40 meters in length and 10 meters in width, while the height of the hull expands 5 meters and the main mast is 25 meters long. Each ship weighs between 189 GT and 329 GT and is able to accomodate 20-28 passengers in its cabins with star-rated hotel facilities. The ships’ speed ranges from 7 to 12 knot per hour.

Facilities on the ships include a lounge, a bar, a restaurant, a private bathroom with hot shower, an air conditioner in each cabin, and a kitchen. “For those who want to do water activities, we provide a banana boat, a canoe, fishing and diving gears. We even have diving instructors on board. These ships are also equiped with Global Positioning System (GPS) and satelite communica-tion devices,” Aryasa added.

The ships serve the routes of Benoa-Komodo-Benoa (7 days 6 nights), Benoa-Lombok-Benoa (3 days 2 nights), Labuan Bajo-Komodo-Labuan Bajo (3 days 2 nights), Benoa-Komodo-Benoa (8 days 7 nights), Labuan Bajo-Komodo-Labuan Bajo (7 days 6 nights), and a short trip of 2.5 hours in the Benoa Port area in Bali during lunch hour as the lunch is served aboard.

Beside the regular routes, Sea Safari Cruises are also available for charter, either to be used for meeting, wedding, birthday party, reunion or other occasions. According to Aryasa, foreign tourists from Germany, France, Russia, USA, Taiwan, China and Malaysia have become regular customers to the Sea Safari Cruises. “We even had Queen Beatrix of The Netherlands and Vice Prime Minister of China, Lie Ke Qiang ship on board the Phinisi cruise with us in the past.”

Cruising on Luxurious Traditional Phinisi Ship

Sea Safari III (top-right);one of the many types of passenger cabin Facilities available on board the ships (below).

Photo credit: Sea Safari.For more pictures, go to page 22

Page 80: TravelWan 2nd edition

78

Tourism in Brief

The West Sumatra Province is organizing Tour de Singkarak, an international bike race combined with tourism promotion. No less than 20 teams have confimed to participate in the event which will be held by the end of April. It will start with the opening ceremony, enlivened by Dwiki Darmawan’s orchestra featuring noted singers like Krisdayanti and Andien. The tour will cover 459.6 kilometers in total, divided into five phases starting from Padang to Singkarak lake. Besides the beautiful sceneries along the route, the participants will also be entertained by traditional dances whenever entering the finish-ing points of every phases.

Canada lifted its travel warning to Indonesia on February 11, 2009, after imposing the warning since 2002. The travel warning caused the number of Canadian tourists visiting Indonesia decreased. Before the travel warning, the number was 55,000 and after it, the number were always below the level.

Starting on February 2, 2009, Garuda reopens its Denpasar—Hong Kong route. This is one of the 18 routes under the 2009’s network development program. The Den-pasar—Hong Kong route is served every Monday, Wednesday, Friday dan Sunday, using Boeing 737-800 Next Generation with the capacity of 156 seats, comprising of 12 seats for business class and 144 for economy.

Located under Jakarta territory, in Kepulauan Seribu (Thousand Islands) to be exact, Pulau Rambut is renowned as “The Last Paradise of Birds.” Various kinds of birds are living freely on the island, includ-ing the ones which originally come from Australia. They usually migrate to Pulau Rambut during winter time. A 30-meter observation tower is available to make birdwatching more enjoyable. To go there, you have to get permission from the Nature Conservasion Office in Jakarta as the island is in a conservation area. If you don’t want to bother obtaining the permit by yourself, you can join Jakarta Green Monster (JGM), a community group who has the focus on birdwatching as its main activ-ity. Beside Pulau Rambut, JGM also has birdwatching program in Muara Angke, North Jakarta.

Uni Emirat Arab Etihad Airways starts serving passengers wanting to fly non-stop from Abu Dhabi to Melbourne in March 2009. The airline will also open its flight to Istanbul, Turkey, on June 2, 2009, followed by the flight to Athena, Greek, later on.

Macau has opened its Government Tourist Office (MGTO) in Jakarta, to anticipate the increasing tourist flow from Indonesia to Macau. In 2008 the number of Indonesians visiting Macau was 187.752 or increased by 40.72% from the previous year. Direct flight from Jakarta to Macau by Viva Macau has been contributing to the increase.

Reog Ponorogo, tarditional art performance from East Java, captivated the audience during its partici-

pation in celebrating Chinese New Year in Singapore. About 75,000 spectators enjoyed watching the show. Many were seen taking the time to take pictures with the performers after the show.

Indonesia Highway Com-pany PT Jasa Marga, in co-operation with Bank Mandiri, has operated e-payment at the toll gates. By using contactless smartcard with Radio Fre-quency Identification (RFID) system, the payment process at the toll gate will only need four seconds instead the longer time it requires by paying in cash. The e-Toll Card is expected to reduce the length of queue at the toll gates. You can get the prepaid card at Bank Mandiri or Jasa Marga’s offices.

Reog Ponorogo at Chingay celebration 2009 in Singapore (top). Photo credit: Rahmad (Social & Cultural Affairs), KBRI Singapura. Source: kbrisingapura.com

Eagle, one of the many kinds of birds available on Pulau Rambut in Jakarta (Bottom-center).Photo credit: Okto Berbudi

Page 81: TravelWan 2nd edition

79

to actively partici-pating in competency standardization. To respond the call, Indonesian Chef Association (ICA) has planned to organize Workplace Asses-sor in April.

“We’ve targeted to produce at least 30 assessors this year. We ask every ICA chapters in the 17 provinces to send two candidates, so in the future every province in where ICA branch available will have at least two assessors,” said Toni Iswanto, head of ICA’s certification program. He also said that ICA has 175 standard competen-cies for the certification.

In the meantime, ICA’s Secretary General T.M. Kelana suggested that the certification should be held by the profes-sional associations. “That’s because they know exactly what it’s all about.”

However, based on the government’s regulation, those entitled to set up a professional certification body are industry associations with the reason that they are the users. “The professionals associations still can establish one, but they have to cooperate with an industry association,” said Sumarna.

Another requirements needed in estab-lishing the professional certification body are having the standard competencies, quality standard, certification workplace, minimum three assessors, and notary certified.

The benefits of the professional certification, according to Indonesian Certification Body for Tourism Professionals’ (LSPP) Executive Director Ida

Trisnasari, not only the holders would be recognized professionally, but would also be easier to get a job in the other countries.

“To get the certification, they have to pass the test on the competency stan-dard stated in the National Competency Standard for Indonesian Workers (SKKNI). Once they passed the test, they automati-cally pass the ASEAN Common Compe-tency Standard for Tourism Professionals (ACCSTP),” she said.

Ida added that ACCSTP was formu-lated on the base of SKKNI and the other ASEAN member countries’ standards. “That’s why the tourism professionals hold-ing such a certificate are freely seeking jobs in the ASEAN member countries.”

To apply the SKKNI, the government asked the tourism industries associations to establish the LSPP. Though sponsored by the government, the LSPP is now independently operated, along with the other professional certification bodies set up in Jakarta, Bandung and Bali by related associations later on.

Established in 2004, LSPP now has branches in Yogyakarta, Semarang, Makas-sar and Surabaya. “One more chapter in Samarinda will be ready soon for inaugura-tion. We want the initiative to set up the branch of professional certification body come from the local authority,” said LSPP Chairperson Ning Soedjito.

The fee of the professional certifica-tion varies, depending on the competencies to be assessed as well as the materials used in the assessment. “Usually we only tell the candidates that the fee for assessor is Rp400,000 per 8 hours per day. The materi-als used in the assessment can come from the candidates or from us.”

According to I Gusti Putu Laksaguna, chairman of the Culture and Tourism Ministry’s Human Resources Development Body, the interest of tourism professionals to have the certification was too low.

“That’s why we launch a stimulus by offering subsidy. We are formulating the conditions for the candidates who are en-titled for the subsidy,” he said, adding that the formulation was expected to complete in June at the latest.

Vice Chairman of the National Board for Professionals Certification (BSNP) Sumarna F. Abdurahman said that the low interest of tourism industry players to send their human resources to have the certification was due to the worry that the certified staff would go away or ask for higher salary.

The professionals, on the other side, haven’t yet seen the benefits of having the certification if they have to pay by themselves. “So we bridge the gap by offering the subsidy. Hopefully after the second year of the program this year, the awareness of the certification importance will increase significantly,” Sumarna said, adding that every LSP has the chance to get subsidy for certifying 500 candidates this year.

Putu and Sumarna said that the government called on the associations in the tourism industry

English Section

Professional Certification on Tourism Industry: Challenges and ExpectationsIn anticipating the ASEAN Free Trade Agreement on tourism, to be applied in January 2010, human re-sources at the industry sector are forced to certify themselves professionally, or else they could not compete with their colleagues from the neigh-borhood countries.

Page 82: TravelWan 2nd edition

80

Page 83: TravelWan 2nd edition

Art by: HijrahDesign. piyoh.blogspot.com

The Voice of Business Travel & Tourism Industryissue 2, 2009

Standarisasi Pariwisata: Harga Mati?

Pulau Rambut: Surga Burung Teluk JakartaHerman Wenas: Berjalan Kaki Keliling Dunia Sea Safari: Menyulap Phinisi Jadi Cruise Ship

Art Competition: Menangkan

voucher menginap di Pulau Umang

Resort Hotel

Rp 3

5.000

Trav

elW

an E

disi

2, 2

009

Page 84: TravelWan 2nd edition

e ventscontact: 0818 06 555 [email protected]

eventscorporate gatheringseminarsprivate tours

exotic destinationsunique performancesgames & outbound

we arrange your trip for you

work productivityyour company’simprove