Upload
dzulkifli-i-dotutinggi
View
12
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Trauma tembus
Citation preview
DEFINISI
Salah satu bentuk dari trauma mata adalah trauma tembus.
Menurut Birmingham Eye Trauma Terminology
System definisi dari trauma tembus merupakan
trauma mata yang menyebabkan kerusakan pada keseluruhan ketebalan dinding bola mata (fullthickness wound of the eyewall).
ETIOLOGI Trauma tembus atau perforasi dapat terjadi akibat
› Tembakan senapan › Luka tusuk› kecelakaan di tempat kerja atau kecelakaan lain yang
melibatkan benda tajam› Beratnya trauma yang terjadi ditentukan oleh ukuran
benda, komposisi dan kecepatan pada saat bertumbukan
Patofisiologi Beratnya kerusakan ditentukan oleh
energi kinetik yang dimiliki. Benda tajam atau yang melaju dengan
kecepatan tinggi dapat secara langsung menimbulkan perforasi pada bola mata.
Contohnya pada peluru pistol angin yang besar dan memiliki kecepatan
yang tidak terlalu besar memiliki energi kinetik yang tinggi dan menyebabkan kerusakan mata yang cukup parah.
Kontras dengan pecahan benda tajam yang memiliki massa yang kecil dengan kecepatan tinggi akan menimbulkan laserasi dengan batas yang jelas dan beratnya kerusakan lebih ringan dibandingkan kerusakan akibat peluru pistol angin.
Gejala Klinis Tajam penglihatan akan menurun Nyeri. Bila terdapat perforasi kornea, terlihat bilik mata yang dangkal. Jaringan uvea akan menempel pada kornea / akan terlihat
jaringan iris yang prolaps keluar Perubahan bentuk pupil hifema, hal ini menunjukkan terjadinya ruptur iris atau badan
siliar Tekanan bola mata akan rendah akibat cairan mata keluar
Tanda-tanda lain adalah kemosis hemoragik, laserasi konjungtiva, atau kamera anterior yang dangkal dengan atau tanpa dilatasi pupil yang eksentrik.
Cedera yang dialami struktur-struktur posterior adalah › perdarahan korpus vitreus dan retina, › edema retina, › lubang pada retina avulsi dasar vitreosa, › pelepasan retina, › ruptur koroid atau avulsi saraf optik.
Anamnesis
Mekanisme trauma:› Tentukan jenis trauma : tumpul, penetrasi
atau perforasi.› Tanyakan benda penyebab : bentuk dan
ukuran benda.› Tanyakan kemungkinan adanya benda asing
pada bola mata karena dapat menimbulkan komplikasi nantinya seperti infeksi oleh benda organik.
Keadaan saat terjadinya trauma:› Waktu dan lokasi terjadinya trauma.› Penggunaan kacamata koreksi / pelindung
mata lainnya karena benda-benda tersebut dapat melindungi / malah berkontribusi pada trauma akut.
› Tanyakan apakah pasien mempunyai miopia berat karena mata miopia lebih rentan terhadap trauna kompresi anterior-posterior.
Riwayat medis:
› Tanyakan riwayat trauma mata atau operasi mata sebelumnya karena dapat membuat jaringan lebih rentan ruptur.
› Tanyakan visus dan fungsi penglihatan sebelum trauma pada kedua mata.
› Tanyakan penyakit mata yang ada pada pasien saat ini.
› Tanyakan penggunaan obat saat initermasuk obat tetes mata dan alergi.
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan harus dilakukan sistematis dengan tujuan
mengidentifikasi dan melindungi mata. Trauma tembus mungkin dapat tampak dengan mudah
atau tertutupi oleh luka yang lebih superficial Hindari memberikan tekanan pada bola mata untuk
mencegah mengalir keluarnya cairan bola mata. Pemeriksaan segmen posterior mungkin sulit dilakukan Hindari manipulasi mata yang berlebihan untuk
minimalisasi kemungkinan ekstrusi intraokular.
Tajam penglihatan dan gerak bola mata:
Periksa tajam penglihatan kedua mata. Tajam penglihatan dapat turun banyak. Periksa gerak bola mata kedua mata, jika
terganggu harus dievaluasi kemungkinan adanya fraktur orbita.
Bola Mata Harus dievaluasi apakah ada deformitas
tulang, benda asing dan gangguan kedudukan bola mata.
Benda asing yang menembus bola mata harus dibiarkan sampai tindakan bedah.
Apabila terdapat trauma tembus bola mata dapat timbul enoftalmus.
Kelopak mata Trauma kecil pada kelopak mata tidak
menyingkirkan kemungkinan adanya trauma tembus bola mata.
Perbaikan kelopak harus ditunda sampai kemungkinan adanya trauma tembus bola mata dapat disingkirkan.
Konjungtiva
Perdarahan konjungtiva yang berat dapat mengindikasikan adanya ruptur bola mata.
Laserasi konjungtiva bisa terjadi bersamaan dengan trauma sklera yang serius.
Kornea dan sklera. Luka tembus kornea atau sklera, dapat diperiksa dengan Seidel’s Test. Pada luka tembus kornea dapat terjadi prolaps iris. Laserasi pada kornea
dan sklera bisa menunjukkan adanya perforasi bola mata dan harus dipersiapkan untuk ditatalaksana di ruang operasi.
Prolaps iris dengan laserasi kornea bisa terlihat diskolorasi gelap pada daerah trauma
Penonjolan sklera merupakan indikasi ruptur dengan ekstrusi isi okular Tekanan intraokular biasanya rendah akan tetapi pemeriksaan tekanan
bola mata dikontraindikasikan untuk mencegah penekanan bola mata.
Pupil dan Lensa
Periksa bentuk, ukuran, refleks cahaya, dan RAPD.
Adanya deformitas bentuk pupil dapat menjadi tanda adanya trauma tembus bola mata.
Pupil biasanya midriasis. Dapat timbul dislokasi lensa.
Bilik Mata Depan Pemeriksaan slit lamp pada pasien yang kooperatif bisa
menunjukkan kelainan yang berhubungan dengan seperti defek transiluminasi iris (red reflex gelap karena perdarahan vitreous), laserasi kornea, prolaps iris, hifema dari disrupsi siliar dan kerusakan lensa termasuk dislokasi atau subluksasi
Bilik mata yang dangkal bisa jadi merupakan satu-satunya tanda adanya ruptur bola mata dan merupakan petanda prognosis buruk. Ruptur posterior bisa terjadi dan ditunjukkan dengan bilik mata depan yang dalam karena adanya ekstrusi vitreous ke segmen posterior
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Laboratorium
› Pemeriksaan koagulasi dan darah perifer lengkap dilakukan pada pasien yang memiliki kelainan perdarahan.
› Pemeriksaan laboratorium diindikasikan untuk kasus dengan trauma yang koeksis dan gangguan medikal lain
Foto Rontgen› Foto polos tiga posisi Waters, Caldwell dan lateral lebih
bermanfaat untuk mengetahui kondisi tulang dan sinus daripada keadaan bola mata.
CT-Scan› CT-Scan adalah pemeriksaan penunjang yang paling sensitif
untuk mendeteksi ruptur bola mata, kerusakan saraf optic, mendeteksi benda asing dan memberi gambaran bola mata dan orbita.
› Kurang dapat mendeteksi adanya benda asing non-logam.MRI
› MRI berguna untuk mendeteksi kerusakan jaringan lunak.
› MRI juga berguna untuk mendeteksi benda asing non-logam.› MRI dikontraindikasikan bagi kecurigaan benda asing logam.
Penatalaksanaan Situasi urgensi memerlukan terapi dalam
hitungan jam.› Trauma tembus bola mata, walaupun masih
berupa kecurigaan langsung dipakaikan pelindung mata. Tidak diperbolehkan untuk memerban ataupun memberikan salep pada mata. Perlu dilakukan pemeriksaan imaging berupa foto x-ray atau CT scan. Ini merupakan kasus rujukan
Pengobatan
1. Tanpa Operasi Pada luka tembus yang minimal, tanpa
kerusakan intraokuler, tidak ada prolap, diberikan terapi antibiotik sistemik dengan atau topical, dengan observasi yang ketat
2. Operasi Repair korneosklera Tujuan primer repair korneosklera adalah untuk
memperbaiki integritas bola mata. Tujuan sekunder adalah untuk memperbaiki visus.
Bila prognosis visus kurang baik dan mempunyai resiko oftalmia simpatis maka sebaiknya
dilakukan enukleasi.
Prognosis Prognosis pasien pada kejadian trauma tembus dapat diprediksi dengan
memperhatikan beberapa faktor, meskipun ada pro kontra terhadapnya, yaitu diantaranya
› Usia , jenis kelamin
› Penyebab trauma, tipe trauma, luasnya luka,
› Endoftalmitis,
› Fraktur wajah,
› Hifema ,
› Ketajaman penglihatan inisial,
› Trauma mata sebelahnya, trauma lensa, keberadaan lensa, no light perception,
trauma perforasi, ablasi retina,, prolaps jaringan, perdarahan vitreal, lokasi dan panjangnya luka.