17
Cedera Medulla Spinalis

Trauma Medulla Spinalis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Trauma Medulla Spinalis

Cedera Medulla Spinalis

Page 2: Trauma Medulla Spinalis

DEFINISI

• Cedera Medula spinalis dalah cedera yang biasanya berupa fraktur ataucedera lain pada tulang vertebra, korda spinalis itu sendiri, yang terletak didalamkolumna vertebralis, dapat terpotong, tertarik,terpilin atau tertekan

Page 3: Trauma Medulla Spinalis
Page 4: Trauma Medulla Spinalis

ETIOLOGI

• Penyebab tersering adalah kecelakaan mobil, kecelakaan motor, jatuh,cederaolah raga, dan luka akibat tembakan atau pisau

• Penyebab lain : Vascular gangguan , Tumor, Infeksi, Spondylosis, Iatrogenik cedera terutama setelah suntikan tulang belakang dan penempatan kateter epidural, osteoporosis fraktur vertebra

Page 5: Trauma Medulla Spinalis

ANATOMI

Page 6: Trauma Medulla Spinalis

PATOFISIOLOGI

• Kerusakan medulla spinalis berkisar dari komosio sementara (pasien sembuh sempurna) sampai kontusio, laserasi dan kompresi substansi medulla, (lebih salah satu atau dalam kombinasi) sampai transaksi lengkap medulla (membuat pasien paralisis).

• Bila hemoragi terjadi pada daerah medulla spinalis, darah dapat merembes ke ekstradul subdural atau daerah suaranoid pada kanal spinal, segera sebelum terjadi kontusio atau robekan pada cedera, serabut-serabut saraf mulai membengkak dan hancur. Sirkulasi darah ke medulla spinalis menjadi terganggu, tidak hanya ini saja tetapi proses patogenik menyebabkan kerusakan yang terjadi pada cidera medulla spinalis akut. Suatu rantai sekunder kejadian-kejadian yang menimbulkan iskemia, hipoksia, edema, lesi, hemorargi.

Page 7: Trauma Medulla Spinalis

MEKANISME

• Kompresi oleh tulang, ligamentum, herniasi diskus intervertebralis dan hematom. Yang paling berat adalah kerusakan akibat kompresi tulang dan kompresi oleh korpus vertebra yang mengalami dislokasi tulang dan kompresi oleh korpus vertebra yang mengalami dislokasi ke posterior dan trauma hiperekstensi.

• Regangan jaringan yang berlebihan akan menyebabkan gangguan pada jaringan, hal ini biasanya terjadi pada hiperfleksi. Toleransi medula spinalis terhadap regangan akan menurun dengan bertambahnya usia.

• Edema medula spinalis yang timbul segera setelah trauma menyebabkan gangguan aliran darah kapiler dan vena.

• Gangguan sirkulasi akibat kompresi tulang atau sistem arteri spinalis anterior dan posterior.

Page 8: Trauma Medulla Spinalis

MANIFESTASI LESI TRAUMA

• Komosio Medula Spinalis• Kontusio Medula Spinalis• Laserasio Medula Spinalis• Perdarahan• Kompresi Medula Spinalis• Hemiseksi Medula Spinalis• Sindrom MedulaSpinalis bagian Anterior• Sindrom Medula Spinalis bagian Posterior• Transeksi Medula Spinalis

Page 9: Trauma Medulla Spinalis

DIAGNOSA

• ANAMNESA• Dimanakah letak nyerinya? (cervical bagian mana dan costa berapa)• Apakah merasa nyeri pada bagian cervicalnya? Berlangsung berapa

lama?• Pada saat kecelakaan, terbentur dibagian manakah? Berapa kali?

Apakah sampai pingsan? (jika pasien bisa menjawab, berarti pasien tidak lupa ingatan)

• Apakah ada penurunan kinerja anggota gerak tubuh? Berapa banyak dan daerah mana sajakah? (spasme otot, kerusakan neuromuscular, ketidaknyamanan)

• Apakah dalam BAK dan BAB mengalami gangguan? (karena dapat menyebakan konstipasi dan perubahan pola eliminasi urin)

• Apakah mengalami anxietas juga selain nyeri pada daerah cervica?• Apakah nafasnya teratur? (melihat pola nafas kemungkinan karena

kelemahan ototdiafragma)

Page 10: Trauma Medulla Spinalis

Pemeriksaan Penunjang

• Radiologik• Pungsi Lumbal• Mielografi

Page 11: Trauma Medulla Spinalis

PENATALAKSANAAN

• cek ABC• stabilisasi, imobilisasi medula spinalis dan

penatalaksanaan hemodinamik dan atau gangguan otonom yang kritis pada cedera dalam fase akut

• Stabilisasi kepala leher menggunakan cervical collar

Page 12: Trauma Medulla Spinalis

Cervical collar

Page 13: Trauma Medulla Spinalis

• Trauma medula spinalis segmen servikal dapat menyebabkan paralisis otot-otot interkostal. Oleh karena itu dapat terjadi gangguan pernapasan bahkan kadangkala apnea. INTUBASI

• Pipa nasogastrik dipasang untuk mencegah distensi abdomen akibat dilatasi gaster akut.

• Pada stadium awal dimana terjadi dilatasi gastrointestinal, diperlukan pemberian enema. Kemudian bila peristaltik timbul kembali dapat diberikan obat pelunak feses.

Page 14: Trauma Medulla Spinalis

• Terapi radiasi mungkin dibutuhkan pada penyakit dengan metastasis. Untuk tumor spinal yang menyebabkan efek massa gunakan deksametason dosis tinggi yaitu 10-100 mg intra vena dengan 6-10 mg intravena per 6 jam selama 24 jam.

Page 15: Trauma Medulla Spinalis

OPERASI

Pada saat ini laminektomi dekompresi tidak dianjurkan kecuali pada kasus-kasus tertentu. Indikasi untuk dilakukan operasi :

• reduksi terbuka dislokasi dengan atau tanpa disertai fraktur pada daerah servikal, bilamana traksi dan manipulasi gagal.

• adanya fraktur servikal dengan lesi parsial medula spinalis dengan fragmen tulang tetap menekan permukaan anterior medula spinalis meskipun telah dilakukan traksi yang adekuat.

• Fragmen yg menekan lengkung saraf

Page 16: Trauma Medulla Spinalis

• trauma servikal dengan lesi parsial medula spinalis, dimana tidak tampak adanya fragmen tulang dan diduga terdapat penekanan medula spinalis oleh herniasi diskus intervertebralis. Dalam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan mielografi dan scan tomografi untuk membuktikannya.

• adanya benda asing atau fragmen tulang dalam kanalis spinalis.

• Lesi parsial medula spinalis yang berangsur-angsur memburuk setelah pada mulanya dengan cara konservatif yang maksimal menunjukkan perbaikan, harus dicurigai hematoma.

Page 17: Trauma Medulla Spinalis

TERIMAKASIH