Trauma Buli Buli

8/10/2019 Trauma Buli Buli

1/35

TRAUMA BULI-BULI


2/35

PENDAHULUAN

Trauma buli-buli merupakan keadaan daruratbedah yang memerlukan penatalaksanaan

segera. Trauma buli-buli terbanyak disebabkan karena

kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan kerja yangmenyebabkan fragmen patah tulang pelvismencederai buli-buli.

Diagnosis ditentukan beradasarkan tanda dangejala klinis.


3/35

ANATOMI & FISIOLOGI

Buli-buli adalah organ berongga yangterdiri atas tiga lapisan otot detrusor yang

saling beranyaman. Longitudinal, sirkuler,longitudinal.

Secara anatomis bentuk buli-buli terdiriatas tiga permukaan, yaitu permukaan

superior yang berbatasan denganrongga peritoneum, dua permukaaninferolateral, dan permukaan posterior.


4/35

Buli-buli berfungsi menampung urin dari ureterdan kemudian mengeluarkannya melalui

uretra dalam mekanisme miksi (berkemih). Dalam menampung urin, buli-buli mempunyai

kapasitas maksimal, yang volumenya untukorang dewasa kurang lebih adalah 300-450ml, sedangkan kapasitas buli-buli pada anak-anak menurut formula dari Koff

Kapasitas buli-buli = {Umur (tahun) + 2} x 30ml


5/35

Mukosa buli-buli dibentuk oleh epiteltransisional. Muskulus detrusor terletak di

eksternal lapisan submukosa yangdibentuk oleh jaringan otot poloscampuran yang tersusun acak secaralongitudinal, sirkuler dan spiral tanpa

formasi jaringan lain kecuali yangberdekatan dengan meatus interna


6/35

Buli-buli mendapat suplai darah dari arterivesikalis superior, media dan inferior yang

merupakan cabang anterior dari arteriiliaka (hipogastrik) internal, dan olehcabang-cabang kecil dari arteri obturatordan arteri glutea inferior.


7/35


8/35


9/35

Epidemiologi

Trauma eksternal (82%)

Iatrogenik (14%)

Intoksikasi (2,9%)

Spontan (


10/35

Sekitar 60% -85% dari trauma buli-bulidisebabkan oleh trauma tumpul,

sedangkan 15% -40% berasal daripenetrasi cedera. Mekanisme yangpaling umum dari trauma tumpul adalahtabrakan kendaraan bemotor (87%).


11/35


12/35

Etiologi

Trauma tumpul

Trauma tembus

Trauma obstetrik dan ginelogik

Trauma urologi


13/35

Klasifikasi

Tipe 1. Kontusio buli-buli

Tipe 2. Ruptur intraperitonial

Tipe 3. Trauma buli-buli interstisial

Tipe 4. Ruptur ekstraperitonial

Simpel

Kompleks Tipe 5. Ruptur Kombinasi


14/35

Klasifikasi berdasarkanmekanisme trauma

Classification on injury Mechanism of injury Associated injury

Blunt trauma Ekstraperitonial Blunt pelvic trauma with

laceration by bone

fragment(s)

Shearing at ligamentousattachment (s)

Pelvic fractures

Other long bone fractures

Intraperitonial High velocity blunt lower

abdominal trauma

High intravesical pressure

with rupture at dome

High rate of associated

intraabdominal injuries

High mortality

Penetrating Trauma Direct injury to the bladder

wall

Associated injury to other

organs is common


15/35

Grade

Injury type

Description of injury

AIS - 90

I Hematoma Contusion, intramural hematoma 2

I Laceration Partial thickness 3

II Laceration Extraperitonial bladder wall laceration

Documents

Trauma Buli Buli