26
TRASPLANTASI ORGAN

Trasplantasi organ

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Trasplantasi organ

TRASPLANTASI ORGAN

Page 2: Trasplantasi organ

• Pengertian Transplantasi

• Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu

Page 3: Trasplantasi organ

• Transplantasi ditinjau dari sudut si penerima, dapat dibedakan menjadi:

• 1. Autotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain dalam tubuh orang itu sendiri.

• 2. Homotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain.

• 3. Heterotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari suatu spesies ke tubuh spesies lainnya

Page 4: Trasplantasi organ

• Ada dua komponen penting yang mendasari tindakan transplantasi, yaitu :

• 1. Eksplantasi, yaitu usaha mengambil jaringan atau organ manusia yang hidup atau yang sudah meninggal.

• 2. Implantasi, yaitu usaha menempatkan jaringan atau organ tubuh tersebut kepada bagian tubuh sendiri atau tubuh orang lain.

Page 5: Trasplantasi organ

• Disamping itu, ada dua komponen penting yang menunjang keberhasilan tindakan transplantasi, yaitu:

• 1. Adaptasi donasi, yaitu usaha dan kemampuan menyesuaikan diri orang hidup yang diambil jaringan atau organ tubuhnya, secara biologis dan psikis, untuk hidup dengan kekurangan jaringan / organ.

• 2. Adaptasi resepien, yaitu usaha dan kemampuan diri dari penerima jaringan / organ tubuh baru sehingga tubuhnya dapat menerima atau menolak jaringan / organ tersebut, untuk berfungsi baik, mengganti yang sudah tidak dapat berfungsi lagi.

Page 6: Trasplantasi organ

• Sejarah dan Perkembangan Transplantasi• Tahun 600 SM di India, Susruta telah melakuakan

transpalantasi kulit. Semantara jaman Renaissance, seorang ahli bedah dari Itali bernama Gaspare Tagliacozzi juga telah melakukan hal yang sama.

• Diduga John Hunter ( 1728 – 1793 ) adalah pioneer bedah eksperimental, termasuk bedah transplantasi. Dia mampu membuat criteria teknik bedah untuk menghasilkan suatu jaringan trnsplantasi yang tumbuh di tempat baru. Akan tetapi sistim golongan darah dan sistim histokompatibilitas yang erat hubungannya dengan reaksi terhadap transplantasi belum ditemukan.

Page 7: Trasplantasi organ

• Sejarah dan Perkembangan Transplantasi• Tahun 600 SM di India, Susruta telah melakuakan

transpalantasi kulit. Semantara jaman Renaissance, seorang ahli bedah dari Itali bernama Gaspare Tagliacozzi juga telah melakukan hal yang sama.

• Diduga John Hunter ( 1728 – 1793 ) adalah pioneer bedah eksperimental, termasuk bedah transplantasi. Dia mampu membuat criteria teknik bedah untuk menghasilkan suatu jaringan trnsplantasi yang tumbuh di tempat baru. Akan tetapi sistim golongan darah dan sistim histokompatibilitas yang erat hubungannya dengan reaksi terhadap transplantasi belum ditemukan.

Page 8: Trasplantasi organ

• a. Pencangkokkan arteria mammaria interna di dalam operasi lintas koroner olah Dr. George E. Green.

• b. Pencangkokkan jantung, dari jantung kera kepada manusia oleh Dr. Cristian Bernhard, walaupun resepiennya kemudian meninggal dalam waktu 18 hari.

• c. Pencakokkan sel – sel substansia nigra dari bayi yang meninggal ke penderita Parkinson oleh Dr. Andreas Bjornklund.

Page 9: Trasplantasi organ

• Masalah Etik dan Moral dalam Transplantasi• Beberapa pihak yang ikut terlibat dalam

usaha transplantasi adalah (a) donor hidup, (b) jenazah dan donor mati, (c) keluarga dan ahli waris, (d) resepien, (e) dokter dan pelaksana lain, dan (f) masyarakat. Hubungan pihak – pihak itu dengan masalah etik dan moral dalam transplantasi akan dibicarakan dalam uraian dibawah ini.

Page 10: Trasplantasi organ

• a. Donor Hidup• Adalah orang yang memberikan jaringan / organnya

kepada orang lain ( resepien ). Sebelum memutuskan untuk menjadi donor, seseorang harus mengetahui dan mengerti resiko yang dihadapi, baik resiko di bidang medis, pembedahan, maupun resiko untuk kehidupannya lebih lanjut sebagai kekurangan jaringan / organ yang telah dipindahkan. Disamping itu, untuk menjadi donor, sesorang tidak boleh mengalami tekanan psikologis. Hubungan psikis dan omosi harus sudah dipikirkan oleh donor hidup tersebut untuk mencegah timbulnya masalah.

Page 11: Trasplantasi organ

• b. Jenazah dan donor mati• Adalah orang yang semasa hidupnya telah

mengizinkan atau berniat dengan sungguh – sungguh untuk memberikan jaringan / organ tubuhnya kepada yang memerlukan apabila ia telah meninggal kapan seorang donor itu dapat dikatakan meninggal secara wajar, dan apabila sebelum meninggal, donor itu sakit, sudah sejauh mana pertolongan dari dokter yang merawatnya. Semua itu untuk mencegah adanya tuduhan dari keluarga donor atau pihak lain bahwa tim pelaksana transplantasi telah melakukan upaya mempercepat kematian seseorang hanya untuk mengejar organ yang akan ditransplantasikan

Page 12: Trasplantasi organ

• c. Keluarga donor dan ahli waris• Kesepakatan keluarga donor dan resipien

sangat diperlukan untuk menciptakan saling pengertian dan menghindari konflik semaksimal mungkin atau pun tekanan psikis dan emosi di kemudian hari. Dari keluarga resepien sebenarnya hanya dituntut suatu penghargaan kepada donor dan keluarganya dengan tulus. Alangkah baiknya apabila dibuat suatu ketentuan untuk mencegah tinmulnya rasa tidak puas kedua belah pihak.

Page 13: Trasplantasi organ

• d. Resipien• Adalah orang yang menerima jaringan / organ orang lain. Pada

dasarnya, seorang penderita mempunyai hak untuk mendapatkan perawatan yang dapat memperpanjang hidup atau meringankan penderitaannya. Seorang resepien harus benar – benar mengerti semua hal yang dijelaskan oleh tim pelaksana transplantasi. Melalui tindakan transplantasi diharapkan dapat memberikan nilai yang besar bagi kehidupan resepien. Akan tetapi, ia harus menyadari bahwa hasil transplantasi terbatas dan ada kemungkinan gagal. Juga perlu didasari bahwa jika ia menerima untuk transplantasi berarti ia dalam percobaan yang sangat berguna bagi kepentingan orang banyak di masa yang akan datang.

Page 14: Trasplantasi organ

• Transplantasi Ditinjau dari Aspek Hukum

• Pada saat ini peraturan perundang – undangan yang ada adalah Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1981, tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau Jaringan Tubuh Manusia. Pokok – poko peraturan tersebut, adalah

Page 15: Trasplantasi organ

• Pasal 10• Transplantasi alat unutk jaringna tubuh

manusia dilakukan dengan memperhatikan ketentuan – ketentuan sebagai dimaksud dalam Pasal 2 Huruf a dan Huruf b, yaitu harus dengan persetujuan tertulis penderita dan / keluarganya yang trdekat setelah penderita meninggal dunia.

Page 16: Trasplantasi organ

• Pasal 14

• Pengambilan alat atau jaringan tubuh manusia untuk keperluan transplantasi atau bank mata dari korban kecelakaan yang meninggal dunia, dilakukan dengan pernyataan tertulis keluarga terdekat.

Page 17: Trasplantasi organ

• Pasal 15• Sebelum persetujuan tentang transplantasi

alat dan jaringan tubuh manusia diberikan oleh calon donor hidup, calon donor yang bersngkutan terlebih dahulu diberitahu oleh dokter yang merawatnya, termasuk dokter konsultan mengenai sifat operasi, akibat – akibat dan kemungkinan – kemungkinan yang dapat terjadi. Dokter yang merawatnya harus yakin benar bahwa calon donor yang bersangkutan telah menyadari sepenuhnya arti dari pemberitahuan tersebut.

Page 18: Trasplantasi organ

• Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, transplantasi adalah rangkaian tindakan medis untuk memindahkan organ dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau tubuh sendiri dalam rangka pengobatan untuk menggantikan organ dan atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. Dasar hukum dilaksanakannya transplantasi organ sebagai suatu terapi adalah Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Pasal 32 ayat (1), (2), (3) tentang hak pasien untuk memperoleh kesembuhan dengan pengobatan dan perawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan11

Page 19: Trasplantasi organ

• Pasal 32 ayat (1) berbunyi: Penyembuhcm penyakit dan pemulihan kesehatan

• diselenggarakan untuk mengembalikan status kesehatan akibat penyakit, mengembalikan fungsi

• badan akibat cacat atau menghilangkan cacat11.• Pasal 32 ayat (2) berbunyi: Penyembuhan penyakit

dan pemulihan kesehatan dilakukan• dengan pengobatan dan atau perawatan11.• Pasal 32 ayat (3) berbunyi: Pengobatan dan atau

perawatan dapat dilakukan berdasarkan• ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain

yang dapat dipertanggungjawabkan11.• 2.4.2 Prosedur Pelaksanaan

Page 20: Trasplantasi organ

• Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yang mengatur tentang pelaksanaan transplantasi organ adalah Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau Jaringan Tubuh Manusia. Pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pelaksanaan transplantasi diatur dalam Pasal 34 yang berbunyi2,11:

• Pasal 34 Ayat (1): Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan

• oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan di

• sarana kesehatan tertentu11

Page 21: Trasplantasi organ

• Transplantasi Organ...• Posted by Clain on Sep 22, '08 11:29 AM for everyone• Transplantasi organ adalah transplantasi atau pemindahan seluruh

atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ yang rusak atau tak befungsi pada penerima dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor. Donor organ dapat merupakan orang yang masih hidup ataupun telah meninggal.

• Organ yang ditransplantasikan disebut Graft. Ada 5 macam Graft:• - Allograft. Terjadi pada 2 orang yang sama spesisnya• - Isograft. Terjadi pada kembar identik• - Autograft. Terjadi dengan bahan tubuh sendiri. Contohnya operasi

plastik.• - Xenograft. Transplantasi organ yang berasal dari orang lain ataupun

binatang spesies lain.• - Syhthetic graft. Transplantasi bahan buatan untuk menggantikan

atau menambah fungsi aslinya.

Page 22: Trasplantasi organ

• 1. Apa yang menyebabkan penderita harus menerima transplantasi organ?

• Seseorang harus menerima transplantasi organ jika organ orang tersebut mengalami kerusakan atau tidak berfungsi lagi. Apabila hal tersebut terjadi, maka jalan terbaik adalah dengan mentransplantasikan organ ke dalam tubuh penderita agar penderita dapat tetap hidup.

Page 23: Trasplantasi organ

• Apa akibat jika tubuh menolak organ transplan tersebut dan hal-hal apa yang dapat menyebabkan terjadinya penolakan tersebut?

• Akibat jika tubuh menolak organ transplan tersebut:• - Demam• - Terjadinya penggumpalan darah akibat perbedaan

golongan darah.• - kerusakan pada organ transplan karena sistem

kekebalan tubuh yang menganggap organ transplan tersebut sebagai benda asing.

• - Peningkatan berat badan akibat penimbunan cairan.

Page 24: Trasplantasi organ

• Penyebab terjadinya penolakan tersebut:

• - Perbedaan golongan darah

• - Sistem imunitas tubuh

Page 25: Trasplantasi organ

• . Bagaimana cara menanggulangi kegagalan transplantasi organ?

• Cara menanggulangi kegagalan transplantasi organ dapat dilakukan dengan beberapa cara:

• - mencari donor yang memiliki golongan darah dan HLAs yg sesuai dengan resipien.

• - setelah pembedahan, pasien perlu mengonsumsi obat-obat anti-rejeksi atau imunosupresan segera sesudah menjalani transplantasi ginjal. Obat-obat imunosupresan bekerja dengan jalan menekan sistem imun tubuh sehingga mengurangi risiko terjadinya reaksi penolakan tubuh terhadap ginjal cangkokan.

Page 26: Trasplantasi organ

• Penolakan umumnya terjadi pada setiap proses transplantasi organ. Penolakan biasanya bisa diatasi dengan menambah dosis atau jumlah obat immunosupresan. jika penolakan tidak dapat diatasi, berarti pencangkokkan telah gagal.

• ginjal yang ditolak bisa dibiarkan di dalam tubuh resipien, kecuali jika:

• - demam terus menerus• - air kemih mengandung darah• - tekanan darah tetap tinggi.• jika pencangkokkan gagal, maka harus segera kembali

dilakukan dialisa.• upaya pencangkokkan berikutnya bisa dilakukan setelah

penderita benar-benar pulih dari pencangkokkan yang pertama.