Upload
sherlan
View
51
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 1/52
http:// www.max-tron.com
MODUL TRAININGMI CROCONTROLL ER FOR BEGINER
Author : B.Arifianto S.T
http://b-arifianto.blogspot.com
MAX-TRON 1
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 2/52
http:// www.max-tron.com
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… 1
BAB 1 : Introduction ………………………………………………………… 2
BAB 2 : Input/Output ………………………………………………………… 9
BAB 3 : Interrupt ………………………………………………………… 20
BAB 4 : Analog to Digital Convertion ……………………………………... 29
BAB 5 : Timer/Counter ……………………………………………….. 34
BAB 6 : Pulse Width Modulation (PWM) ……………………………. 42
BAB 7 : USART …………………………………………………………. 47
MAX-TRON 2
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 3/52
http:// www.max-tron.com
BAB 1
INTRODUCTION
Pada level yang paling sederhana, komputer adalah mesin yang didesain untuk
mengolah, menyimpan, dan mendapatkan kembali sebuah data. Data/informasi yang
menjadi bagian operasi dari sebuah komputer adalah berupa angka. Semua operasi yang
bisa dilakukan komputer seperti: web browsing, printing, dan image processing tidak lebih
merupakan kegiatan menahan, memindahkan dan mengubah/memanipulasi angka angka.
Sistem komputer dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Desktop komputer, mesin yang sering kita sebut sebagai “komputer”, komputer yang
ada di pikiran kita. Desktop komputer bisa menjalankan beragam program dengan
sistem yang diatur oleh suatu operating sistem (OS) seperti: Windows dan Linux.
Dengan menjalankan aplikasi program yang berbeda, fungsi dari desktop komputer juga
berubah.
2. Embedded komputer, komputer yang terintegrasi dengan sistem lain (ex: mekanika)
dan digunakan untuk suatu fungsi tertentu. Seperti: microwave oven, DVD player,
mainan, handphone dll. Embedded komputer pada umumnya didesain untuk satu
aplikasi saja.
Sistem komputer disusun dari banyak komponen, seperti: processor, memory, input/output
peripheral dll. Berikut adalah gambar skema sistem komputer sederhana,
Gambar 1.1: Sistem komputer sederhana
MAX-TRON 3
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 4/52
http:// www.max-tron.com
PROCESSOR
Processor/CPU (Central Processing Unit) adalah komponen dari suatu sistem
komputer yang melakukan proses manipulasi dan pengolahan (eksekusi) data
berdasarkan urutan instruksi dari memory. Instruksi yang dijalankan oleh processor disebutdengan opcodes atau machine-code.
Opcodes merupakan bahasa mesin berupa angka-angka yang kadang sulit
dimengerti oleh pengguna, untuk itu dibangun instruksi operasi processor dalam bahasa
assembly yang disebut dengan mnemonic. Urutan dari kumpulan instruksi sebuah
processor disebut dengan program. Program yang dijalankan processor bisa diubah sesuai
dengan kebutuhan aplikasi, sehingga komputer bersifat programmable.
MEMORY
Memory merupakan komponen sistem komputer yang berfungsi untuk menyimpan
data dan instruksi (program) yang dijalankan oleh processor. Ada beberapa jenis memory
yang biasa digunakan oleh suatu sistem komputer,
1. RAM (Random Acces Memory), RAM adalah “Working Memory” pada sistem komputer,
dimana CPU dapat menuliskan data untuk disimpan sementara. RAM bersifat ”volatile”,
yang berarti datanya akan hilang apabila catu daya dimatikan.
2. ROM (Read Only Memory), bersifat “non volatile”, yang berarti data tidak akan hilang
meskipun catu daya dimatikan. Tujuan utama dari ROM adalah menyimpan kode/data
yang dibutuhkan pada saat start up.
PERANGKAT INPUT/OUTPUT
Perangkat input/output atau peripheral i/o digunakan oleh processor untuk
berkomunikasi dengan dunia luar. Contoh pemakaian perangkat i/o adalah serial komunikasi
pada keyboard, dan parallel komunikasi pada printer. Perangkat i/o merupakan piranti
pengkondisi sinyal sebelum dapat diolah oleh processor atau setelah diolah processor
sehingga dapat dikeluarkan berupa output data digital. Ada 3 cara input/output untuk
berkomunikasi dengan processor,
1. Programmed i/o, processor mengirim dan menerima data pada i/o sesuai instruksi.
2. Interrupt-driven i/o, sinyal dari luar mengatur eksekusi instruksi processor. Sinyal luar
akan menghentikan eksekusi program yang dijalankan saat itu, dan menjalankan fungsi
program interrupt.
3. Direct Memory Acces (DMA), memungkinkan transfer data langsung antara peripheral
i/o dan memory tanpa keterlibatan processor. Biasanya digunakan pada sistem yang
membutuhkan transfer data cepat.
MAX-TRON 4
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 5/52
http:// www.max-tron.com
MIKROKONTROLLER
Mikrokontroller adalah piranti elektronik berupa IC (Integrated Circuit) yang
memiliki kemampuan manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu urutan instruksi
(program) yang dibuat oleh programmer. Mikrokontroller merupakan contoh suatu sistemkomputer sederhana yang masuk dalam kategori embedded komputer. Dalam sebuah
struktur mikrokontroller akan kita temukan juga komponen-komponen seperti: processor,
memory, clock dll.
Gambar 1.2: contoh beberapa bentuk mikrokontroller ATMEL
Kegiatan desain otomasi merupakan kegiatan memetakan sinyal input menjadi
sinyal output berdasarkan suatu fungsi kontrol agar bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan.
Sasaran dari pelatihan ini adalah peserta mampu menggunakan mikrokontroller untuk
membangun sendiri suatu sistem otomasi atau embedded system.
ATMEL AVR ATMEGA853 5
Sebelum belajar lebih dalam tentang aplikasi mikrokontroller, ada baiknya kita
bicarakan dulu tentang mikrokontroller yang kita gunakan. Pada pelatihan ini dipilih
mikrokontroller jenis ATMEL AVR RISC dengan pertimbangan sebagai berikut:
ATMEL AVR RISC memiliki fasilitas dan kefungsian yang lengkap dengan harga yang
relatif murah.
Kecepatan maksimum eksekusi instruksi mikrokontroller mencapai 16 MIPS (Million
Instruction per Second), yang berarti hanya dibutuhkan 1 clock untuk 1 eksekusi
instruksi.
MAX-TRON 5
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 6/52
http:// www.max-tron.com
Konsumsi daya yang rendah jika dibandingkan dengan kecepatan eksekusi instruksi.
Ketersediaan kompiler C (CV AVR) yang memudahkan user memprogram
menggunakan bahasa C.
Berikut tabel perbandingan kecepatan processor dan efisiensi eksekusi beberapamikrokontroller,
Tabel 1.1: perbandingan kecepatan processor dan efisiensi
Dari tabel diatas dapat dilihat, ketika bekerja dengan kecepatan clock yang sama
AVR 7 kali lebih cepat dibandingkan denga PIC16C74, 15 kali lebih cepat daripada 68
HC11, dan 28 kali lebih cepat dibanding 8051. Dari kemampuan dan fasilitas yang dimiliki,
AVR RISC cocok dipilih sebagai mikrokontroller untuk membangun bermacam-macam
aplikasi embedded sistem. Oleh karena itu, dalam pelatihan ini juga dipilih salah satu jenis
AVR RISC sebagai dasar pelatihan yaitu ATMEGA 8535. Chip AVR ATMEGA8535 memiliki
40 pin kaki, berikut skema kaki AT MEGA8535,
Gambar 1.3: skema mikrokontroller AVR RISC ATMEGA8535
MAX-TRON 6
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 7/52
http:// www.max-tron.com
ATMEGA8535 memiliki 4 buah port input/output 8 bit, yaitu PORTA, PORTB,
PORTC, dan PORTD. Selain sebagai input/output masing masing port juga memiliki fungsi
yang lain. PORTA dapat difungsikan sebagai ADC (Analog to Digital Converter), PORTB
dapat difungsikan sebagai SPI (Serial Peripheral Interface) communication. Fungsi-fungsiyang lain dapat dilihat pada datasheet ATMEGA8535.
PEMROGRAMAN A TMEL A VR
Ada 2 cara untuk memprogram mikrokontroller ini, menggunakan software AVR
assembler yang berbasis pada bahasa assembly, dan menggunakan software CV AVR
(Code Vision AVR) yang berbasis pada bahasa C. Pada pelatihan ini akan digunakan cara
yang kedua dengan pertimbangan kemudahan pembuatan program dari algoritma yangtelah dibangun.
Pelatihan ini tidak menitikberatkan penggunaan bahasa C pada CV AVR, tapi lebih
pada cara dan aplikasi dari mikrokontroller. Untuk itu peserta diharapkan membaca sendiri
petunjuk pemakaian software ini. Berikut tampilan utama CVAVR,
Gambar 1.4: tampilan utama CV AVR
MAX-TRON 7
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 8/52
http:// www.max-tron.com
Untuk dapat menyimpan program yang telah kita buat pada memory mikrokontroller
dibutuhkan perangkat tambahan yang menghubungkan antara PC dan mikrokontroller.
Perangkat interface ini disebut isp_dongle yang menghubungkan port parallel PC dan port
SPI (Serial Peripheral Interface) mikrokontroller.
Gambar 1.5: Isp dongle dan Skema rangkaiannya (dicopy dari buku bamec).
Untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas mikrokontroller MAX-TRON telah
mengembangkan board dan peripheral pendukung yang dapat digunakan untuk
membangun bermacam-macam aplikasi sistem digital. Salah satunya adalah Universal
controller board M.B.3.2, board yang dilengkapi dengan komponen-komponen tambahan
pendukung kerja mikrokontroller. Berikut data Universal board M.B.3.2,
MAX-TRON 8
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 9/52
http:// www.max-tron.com
MAX-TRON M.B.3.2Universal Controller Board
Feature:
High-performance, low power
AVR ATMEGA8535 8 bit mikrocontroller
4 bidirection port
8 channel ADC
2 channel servo motor controller
2 channel max-tron H-bridge controller
Master/Slave SPI serial interface
Serial USART interface
Operating voltage 9 V – 35 V
PIN Description
Gambar 1.6: skema pin universal board M.B.3.2
MAX-TRON 9
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 10/52
http:// www.max-tron.com
BAB 2
INPUT/OUTPUT
Fasilitas input/output merupakan fungsi mikrokontroller untuk dapat menerima sinyal
masukan (input) dan memberikan sinyal keluaran (output). Sinyal input maupun sinyal output
adalah berupa data digital 1 (high, mewakili tegangan 5 volt) dan 0 (low, mewakili tegangan
0 volt). Mikrokontroller ATMEGA8535 memiliki 4 buah PORT 8 bit bidirectional yang dapat
difungsikan sebagai PORT input maupun PORT output yaitu PORTA, PORTB , PORTC,
dan PORT D. Register digunakan untuk mengatur fungsi dari pin-pin pada tiap port. Register
dapat dianalogikan sebagai kumpulan switch on/off yang digunakan untuk mengaktifkan
fungsi apa yang akan dipakai dari port mikrokontroller. Pada setiap port pin terdapat 3 buah
register 8 bit: DDRxn, PORTxn, dan PINxn.
Register DDRxn digunakan untuk menentukan arah dari pin yang bersangkutan.
Jika DDRxn diberikan nilai 1 (high), maka pin digunakan sebagai output. Jika DDRxn
diberikan nilai 0 (low), maka pin difungsikan sebagai input.
Register PORTxn digunakan untuk mengaktifkan pull-up resistor (pada saat pin
difungsikan sebagai input), dan memberikan nilai keluaran pin high/low (pada saat
difungsikan sebagai output). Konfigurasi PORTxn dan DDRxn dapat dilihat pada tabel
dibawah,
Tabel 2.1: konfigurasi port pin
Tri-state adalah kondisi diantara high dan low, atau biasa disebut dengan keadaan
mengambang (floating). Kondisi tri-state sangat dihindari dalam dunia digital.
Terlepas dari setting DDRxn, PINxn merupakan register yang berfungsi untuk
mengetahui keadaan tiap-tiap pin pada mikrokontroller. Register ini sangat dibutuhkan
untuk membaca keadaan pin pada saat difungsikan sebagai input.
MAX-TRON 10
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 11/52
http:// www.max-tron.com
PERANGK AT K ERAS
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan aplikasi input/output adalah
sebagai berikut:
• ATMEGA8535 universal board + isp_dongle.
Gambar 2.1: ATMEGA8535 universal board
• Led Array (output indicator)
Gambar 2.2: skema led output indicator (dicopy dari buku bamec).
MAX-TRON 11
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 12/52
http:// www.max-tron.com
• Push-button array (input signal)
Gambar 2.3: skema input push-button (dicopy dari buku bamec).
led array dan push-button array telah dibuat dalam 1 board input output-seperti pada
gambar berikut,
Gambar 2.4: MAX-TRON input/output board M.B.3.6
MAX-TRON 12
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 13/52
http:// www.max-tron.com
APLIKASI PRAK TIK
Berikut adalah beberapa aplikasi praktik yang nantinya dapat lebih menjelaskan
fungsi dan fasilitas input/output. Peserta diharapkan mengikuti petunjuk langkah demi
langkah.
APLIKASI 1: OUTPUT
• Setting Hardware:
1. Hubungkan PORTC universal board dengan led array (port OUTPUT pada input/output-
board) menggunakan kabel pita.
2. Hubungkan SPI port pada universal board dengan port parallel PC menggunakan
downloader.
3. Hidupkan saklar power, led power pada universal board harus dalam keadaan nyala.
• Programming:
1. Buka CV AVR., pilih File->New->Project.
2. Klik YES ketika terdapat option untuk meggunakan codeWizardAVR.
3. Pilih chip yang akan digunakan ATMEGA8535 dengan harga clock 16 Mhz.
MAX-TRON 13
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 14/52
http:// www.max-tron.com
4. Klik tab Ports, pilih tab Port C seperti pada gambar, ubah setting bit 0 – bit 7 sebagai
out.
Hasil setting ini berpengaruh pada nilai register DDRxn, dan PORTxn.
5. Setting selesai, untuk mengenerate program pilih File >> Generate, Save, and Exit.
6. Buat direktori dengan nama io1.
7. Save file CV AVR dengan nama io1.cwp pada direktori io1.
8. Save file .C dengan nama io1.c pada direktori io1.
9. Save file project dengan nama io1.prj pada direktori io1.
• Project Setting
1. Terlihat pada tampilan CV AVR kode yang telah digenerate. Konfigurasi project dengan
memilih menu project >> configure.
2. Pilih tab after make, aktifkan program the chip. Terlihat tampilan seperti pada gambar
dibawah,
MAX-TRON 14
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 15/52
http:// www.max-tron.com
setting ini akan membantu kita mengotomasi untuk langsung memrogram chip ketika kita
selesai Make Project File.
• Listing Program
1. Sekarang perhatikan kode bahasa C pada bagian setting register DDRxn, dan PORTxn,
tampak sebagai berikut,
DDRC = 0xFF yang berarti 8 bit port C difungsikan sebagai output. PORTC = 0x00
berarti nilai awalan output adalah 0(low).
2. Nilai register PORTC diatas adalah nilai awalan pada saat mikrokontroller start-up, kita
bisa mengubah nilai output port C dengan mengubah nilai register PORTC pada looping
while.
MAX-TRON 15
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 16/52
http:// www.max-tron.com
PORTC = 0xCD, nilai output port C adalah CD dalam bentuk hexa atau 11001101 dalam
bentuk biner.
3. Program chip dengan memilih menu Project >> Make atau dengan menekan shift + F9.Jika pada kode masih terdapat kesalahan/error akan terlihat pada message.
4. Klik Program, jika ada kesalahan periksa kembali setting hardware.
5. Perhatikan led array, lampu led akan menyala 11001101 jika diurut dari Port7- Port0.
6. Ulangi langkah 2 sampai 6 dengan memberikan nilai PORTC yang berbeda beda pada
looping while. Perhatikan perubahan nyala led pada led array.
MAX-TRON 16
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 17/52
http:// www.max-tron.com
APLIKASI 2: INPUT
• Setting hardware:
1. Hubungkan PORTC universal board dengan led array (port OUTPUT pada input/output
board ) menggunakan kabel pita.
2. Hubungkan PORTB universal board dengan push button array (port INPUT pada
input/output board ) menggunakan kabel pita.
3. Hubungkan SPI port pada universal board dengan port parallel PC menggunakan
downloader.
4. Hidupkan saklar power, led power pada universal board harus dalam keadaan nyala.
• Programming:
1. Buka CV AVR., pilih File->New->Project. 2. Klik YES ketika terdapat option untuk meggunakan codeWizardAVR.
3. Pilih chip yang akan digunakan ATMEGA8535 dengan harga clock 16 Mhz.
4. Setting port C sebagai output (out).
5. Setting port B sebagai Input (in) dan aktifkan pull-up resistor. (lihat gambar)
6. Setting selesai, untuk mengenerate program pilih File >> Generate, Save, and Exit.
7. Buat direktori dengan nama io2.
8. Save file CV AVR dengan nama io2.cwp pada direktori io2.
MAX-TRON 17
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 18/52
http:// www.max-tron.com
9. Save file .C dengan nama io2.c pada direktori io2.
10. Save file project dengan nama io2.prj pada direktori io2.
•
Project Setting1. Terlihat pada tampilan CV AVR kode yang telah digenerate. Konfigurasi project dengan
memilih menu project >> configure.
2. Pilih tab after make, aktifkan program the chip.
setting ini akan membantu kita mengotomasi untuk langsung memrogram chip ketika kita
selesai Make Project File.
MAX-TRON 18
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 19/52
http:// www.max-tron.com
• Listing Program
1. Perhatikan setting register port B dan port C.
Port B difungsikan sebagai input (DDRB = 0x00) dengan 8 bit pull-up resistor diaktifkan
(PORTB=0xFF). Port C difungsikan sebagai output (DDRC=0xFF) dengan nilai awalan
pada tiap bit 1 (high).
2. Pada listing kode diatas kita telah men-set port B sebagai input dengan pull-up resistor
dan port C sebagai output. Untuk dapat menunjukkan funggsi input mikrokontroller
tambahkan listing kode berikut pada bagian looping while.
maksud dari listing program diatas adalah kita menscan register PINB terus menerus
dari PINB.0 – PINB.7. Perhatikan bahwa untuk membaca perubahan keadaan input dari
push-button dibaca pada register PINxn bukan pada register PORTxn maupun DDRxn.
MAX-TRON 19
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 20/52
http:// www.max-tron.com
3. Program chip dengan memilih menu project >> make atau dengan menekan shift + F9.
Jika pada kode masih terdapat kesalahan/error akan terlihat pada message.
4. Klik Program, jika ada kesalahan periksa kembali setting hardware.
5. Jika langkah langkah diatas telah dilakukan dengan benar, maka led pada port C akan
menyala sesuai dengan push-button yang ditekan pada port B.
EXERCISE
Buatlah program aplikasi agar lampu led pada input/output-board menyala berkelap kelip
dengan selang waktu tertentu.
Gunakan pengarah preprocessor delay.h dengan mengetikkan #include<delay.h>.
MAX-TRON 20
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 21/52
http:// www.max-tron.com
BAB 3
INTERRUPT
Interrupt adalah fasilitas mikrokontroller untuk menyela suatu program yang sedang
berjalan. Interrupt dapat dianalogikan sebagai hak untuk menyela pada suatu rapat. Dari
sekian banyak peserta rapat hanya 21 orang yang diberi hak untuk menyela. Jika terdapat 2
atau lebih orang yang menyela, maka orang dengan prioritas paling tinggi yang
diperbolehkan bicara. Pada ATMEGA8535 terdapat 21 fasilitas interrupt dengan prioritas
seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.1: prioritas interrupt ATMEGA8535
Dalam bab ini peserta akan diperkenalkan dengan fasilitas eksternal interrupt
mikrokontroller INT0 dan INT1. Fasilitas ini sangat penting karena menempati urutan kedua
dan ketiga setelah RESET. Register register yang perlu disetting untuk menggunakan
fasilitas interrupt adalah MCUCR, MCUSR, GICR, dan GIFR.
MAX-TRON 21
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 22/52
http:// www.max-tron.com
PERANGK AT K ERAS
Untuk mendemonstrasikan fasilitas interrupt perangkat keras yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut:
• ATMEGA8535 universal board + isp_dongle (mengacu pada bab 3).
• Input/output-board (led array) (mengacu pada bab 3).
• Push-button.
Gambar 3.1: push button
APLIKASI PRAK TIK
• Setting hardware
1. Hubungkan salah satu kaki push-button pada PORTD.2 dan PORTD.3, dan kaki
lainnya pada ground.2. Hubungkan PORTB universal board dengan port OUTPUT pada input/output board ( led
array).
3. Hubungkan SPI port pada universal board dengan port parallel PC menggunakan
downloader.
4. Hidupkan saklar power, led power pada universal board harus dalam keadaan nyala.
• Programming:
1. Buka CV AVR., pilih File->New->Project.
2. Klik YES ketika terdapat option untuk meggunakan codeWizardAVR.
3. Pilih chip yang akan digunakan ATMEGA8535 dengan harga clock 16 Mhz.
4. Setting port B sebagai output (out).
MAX-TRON 22
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 23/52
http:// www.max-tron.com
5. Setting PORTD.2 dan PORTD.3 sebagai input(in) dan aktifkan pull-up resistor.
MAX-TRON 23
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 24/52
http:// www.max-tron.com
6. Setting External IRQ, Klik tab External IRQ Enable-kan INT0 dan INT1 dan gunakan
mode yang berbeda yaitu low level untuk INT0 dan Falling edge untuk INT1.
7. Setting selesai, untuk mengenerate program pilih File >> Generate, Save, and Exit.
8. Buat direktori dengan nama int.
9. Save file CV AVR dengan nama int.cwp pada direktori int.
10. Save file .C dengan nama int .c pada direktori int.
11. Save file project dengan nama int.prj pada direktori int.
• Project Setting
1. Terlihat pada tampilan CV AVR kode yang telah egenerate. Konfigurasi project dengan
memilih menu project >> configure.
2. Pilih tab after make, aktifkan program the chip.
MAX-TRON 24
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 25/52
http:// www.max-tron.com
• Listing Program
1. Perhatikan setting register port B dan port D. Kita telah men-set port B sebagai output,
PORTD.2 dan PORTD.3 sebagai input dengan pull-up resistor.
2. Perhatikan setting bagian external interrupt,
terlihat register yang mempengaruhi, yaitu GICR, MCUCR, MCUCSR, dan GIFR.
MAX-TRON 25
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 26/52
http:// www.max-tron.com
3. Perintah diatas hanya berfungsi untuk setting external interrupt saja, untuk
mengaktifkannya kita perlu perintah (“sei”). Perintah ini tidak hanya mengaktifkan
external interrupt saja tetapi juga internal interrupt seperti timer overflow interrupt.
Perintah ini dapat dieksekusi dengan bahasa assembly, yaitu:
4. Pada pengarah preprosesor tambahkan header baru dengan mengetik
#include<delay.h>. Pada header ini ada 2 fungsi penting yaitu delay_ms() dan
delay_us().
5. Sekarang kita coba untuk mendeklarasikan variable bertipe unsigned char. Pemilihan
unsigned char berdasarkan bahwa variable ini digunakan untuk register 8 bit.
Pendeklarasian variable diletakkan dibawah pengarah preprosesor seperti pada gambar.
Setelah variable dideklarasikan maka variable diberikan nilai awalan yang nantinya
digunakan pada saat start-up.
Pemberian nilai awalan dilakukan didalam fungsi main
6. Pada bab ini kita akan coba membuat fungsi. Tujuan membuat fungsi adalah untuk lebih
menyederhanakan program serta mempermudah keterbacaan program. Ada tiga buah
fungsi yang dibuat pada program ini, yaitu: led_off, led_blink, dan led_walk. Fungsi
fungsi tersebut ditulis dibawah pengarah preprosessor seperti pada gambar.
MAX-TRON 26
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 27/52
http:// www.max-tron.com
7. Fungsi external interrupt dieksekusi apabila pin external interrupt INT0 dan INT1
berubah kondisi (Low Level pada INT0 dan Falling Edge pada INT1). Pada saat
external interrupt tereksekusi, maka mikrokontroller akan memanggil fungsi yang berada
didalamnya, seperti pada gambar,
fungsi led_off akan dijalankan saat INT0 tereksekusi
fungsi led_blink akan dijalankan saat INT1 tereksekusi
MAX-TRON 27
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 28/52
http:// www.max-tron.com
jika pin external interrupt tidak mengalami perubahan kondisi (tidal dieksekusi),
mikrokontroller akan menjalankan program pada looping while.
8. Program chip dengan memilih menu project >> make atau dengan menekan shift + F9.
Jika pada kode masih terdapat kesalahan/error akan terlihat pada message.
9. Klik Program, jika ada kesalahan periksa kembali setting hardware.
10. Jika langlah langkah diatas telah benar, maka pada input/output-board led akan berjalan
kekiri jika tidak ada yang meng-interrupt-nya. Jika INT0 ditekan seluruh led akan mati.
Jika INT1 ditekan led akan berkedip beberapa kali.
11. Perhatikan perbedaan trigger antara low level dan falling edge pada output led.
MAX-TRON 28
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 29/52
http:// www.max-tron.com
EXERCISE
Buatlah program aplikasi interrupt dengan menggunakan mode trigger lainnya (rising edge
dan any change).
Perhatikan perbedaan masing masing mode trigger.
MAX-TRON 29
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 30/52
http:// www.max-tron.com
BAB 4
ADC (Analog t o Digi t a l Convert ion )
ADC (Analog to Digital Converter) adalah salah satu fasilitas mikrokontroller
ATMEGA8535 yang berfungsi untuk mengubah data analog menjadi data digital. ADC
memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan sampling
suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital
pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per
second (SPS).
Gambar 4.1: ADC dengan kecepatan sampling rendah dan kecepatan sampling tinggi
Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Sebagai contoh:
ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan
dalam 255 (2n
– 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti sinyal
input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan
memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit.
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran
yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh,
bila tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah
60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan
sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner).
MAX-TRON 30
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 31/52
http:// www.max-tron.com
ADC pada ATMEGA8535 adalah jenis 10 bit successive approximation dengan
tegangan referensi maksimum 5 volt. Pada universal board M.B.3.2 tegangan referensi
dibuat fix tidak dapat diubah yaitu 5 volt yang diambil dari tegangan sumber (Vcc).
Register-register yang harus di setting adalah ADMUX, ADCSRA, dan SFIOR.
PERANGK AT K ERAS
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk aplikasi ADC adalah sebagai berikut:
• ATMEGA8535 universal board + isp_dongle (mengacu pada bab 3).
• Input/output board M.B.3.6 (led array) (mengacu pada bab 3).
• Potensiometer.
APLIKASI PRAK TIK
• Setting hardware
1. Hubungkan kaki tengah potensiometer pada channel 1 port A (PORTA.0), dua kaki
lainnya pada ground dan Vcc.
2. Hubungkan PORTB universal board dengan port OUTPUT pada input/output board ( led
array).
3. Hubungkan SPI port pada universal board dengan port parallel PC menggunakan
downloader.
4. Hidupkan saklar power, led power pada universal board harus dalam keadaan nyala.
• Programming:
1. Buka CV AVR., pilih File->New->Project.
2. Klik YES ketika terdapat option untuk meggunakan codeWizardAVR.
3. Pilih chip yang akan digunakan ATMEGA8535 dengan harga clock 16 Mhz.
4. Setting port B sebagai output (out).
5. Setting port A sebagai ADC, klik tab ADC kemudian setting seperti pada gambar.
6. Setting selesai, untuk mengenerate program pilih File >> Generate, Save, and Exit.
7. Buat direktori dengan nama adc.
MAX-TRON 31
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 32/52
http:// www.max-tron.com
8. Save file CV AVR dengan nama adc pada direktori adc.
9. Save file .C dengan nama adc.c pada direktori adc.
10. Save file project dengan nama adc.prj pada direktori adc.
• Project Setting
1. Terlihat pada tampilan CV AVR kode yang telah digenerate. Konfigurasi project dengan
memilih menu project >> configure.
2. Pilih tab after make, aktifkan program the chip.
MAX-TRON 32
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 33/52
http:// www.max-tron.com
• Listing Program
1. Perhatikan setting register port B. Kita telah men-set port B sebagai output.
2. Perhatikan bagian listing kode ADC
terlihat setting register-register yang mempengaruhi, yaitu ADMUX, ADCSRA, SFIOR.
3. Sekarang kita mendeklarasikan variable unsigned char didalam fungsi main. Dipilih
unsigned char karena tadi pada saat setting ADC (langkah ke 5) kita meng-enable-kan
box use 8 bit, yang berarti kita memilih ADC 8 bit. Berikut pendeklarasian variabelnya,
4. Nilai hasil konversi ADC ditempatkan dengan nama variable adc_data[n]. Berikut listing
kode untuk mendapatkan nilai hasil konversi ADC dan menampilkannya pada 8 bit
output port B.
5. Program chip dengan memilih menu project >> make atau dengan menekan shift + F9.
Jika pada kode masih terdapat kesalahan/error akan terlihat pada message.
MAX-TRON 33
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 34/52
http:// www.max-tron.com
6. Klik Program, jika ada kesalahan periksa kembali setting hardware.
7. Putar putar potensiometer, jika langkah langkah diatas telah benar output pada led array
akan menunjukkan nilai dari ADC.
EXERCISE
Putar potensiometer pada posisi tertentu, lakukan perhitungan nilai hasil pembacaan ADC.
Bandingkan nilai hasil perhitungan dengan tegangan potensiometer yang dibaca dengan
menggunakan multitester.
MAX-TRON 34
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 35/52
http:// www.max-tron.com
BAB 5
TIMER/COUNTER
Timer dan counter adalah dua fasilitas yang memiliki perangkat yang sama, seperti
halnya register penampungnya (TCNTx). Ketika difungsikan sebagai timer, maka register
penampung tersebut berisikan jumlah waktu yang terlampaui tiap selang waktu tertentu.
Besar selang waktu tersebut dapat disetting sesuai dengan kebutuhan. Jika dipakai sebagai
counter, maka register penampung tersebut digunakan untuk menyimpan data hasil
perhitungan terakhir. Saat difungsikan sebagai counter, maka masuk melewati pin TO dan
T1. Register untuk mengatur kapan timer difungsikan sebagai timer dan kapan sebagai
counter adalah TCCRx.
ATMEGA8535 memiliki fasilitas 3 buah timer/counter yaitu timer/counter0 8 bit,
timer/counter1 16 bit, dan timer/counter2 8 bit. 8 bit dan 16 bit adalah jumlah data yang
bisa ditampung pada register penampungnya. Pada bab ini akan didemonstrasikan 2
aplikasi praktik, dengan tujuan peserta bisa membedakan fungsi dari timer dan counter pada
mikrokontroller.
PERANGK AT K ERAS
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk aplikasi timer adalah sebagai berikut:
• ATMEGA8535 universal board + isp_dongle (mengacu pada bab 3).
• Input/output-board M.B.3.6. (mengacu pada bab 3).
APLIKASI PRAK TIK
APLIKASI 1: TIMER
• Setting hardware
1. Hubungkan PORTC universal board dengan port OUTPUT pada input/output board (led
array).
2. Hubungkan SPI port pada universal board dengan port parallel PC menggunakan
downloader.
3. Hidupkan saklar power, led power pada universal board harus dalam keadaan nyala.
MAX-TRON 35
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 36/52
http:// www.max-tron.com
• Programming:
1. Buka CV AVR., pilih File->New->Project.
2. Klik YES ketika terdapat option untuk meggunakan codeWizardAVR.
3. Pilih chip yang akan digunakan ATMEGA8535 dengan harga clock 16 Mhz.4. Setting port C sebagai output (out).
5. Klik tab Timers, pilih tab timer1 kemudian setting seperti pada gambar.
6. Setting selesai, untuk mengenerate program pilih File >> Generate, Save, and Exit.
7. Buat direktori dengan nama timer.8. Save file CV AVR dengan nama timer pada direktori timer.
9. Save file .C dengan nama timer.c pada direktori timer.
10. Save file project dengan nama timer.prj pada direktori timer.
• Project Setting
1. Terlihat pada tampilan CV AVR kode yang telah digenerate. Konfigurasi project dengan
memilih menu project >> configure.
2. Pilih tabafter make
, aktifkanprogram the chip
.
MAX-TRON 36
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 37/52
http:// www.max-tron.com
• Listing Program
1. Kita telah menyetting port C sebagai output, dengan nilai awal 0 (low).
2. Sekarang perhatikan bagian timer/counter0 initialization.
pada listing diatas terlihat register register yang mempengaruhi. TCNT1H dan TCNT1L
adalah register untuk menampung jumlah hitungan waktu.
MAX-TRON 37
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 38/52
http:// www.max-tron.com
3. Pada bab ini kita akan coba membuat program dimana nilai pada port C, yang
dinyatakan dengan led pada input/output board, akan bertambah apabila timer1
overflow. Sekarang perhatikan fungsi interrupt timer1_ovf_isr(), fungsi ini akan
dieksekusi apabila timer1 overflow (ingat fungsi dasar interrupt!!). Tambahkan listingkode seperti berikut,
overflow adalah kondisi dimana nilai register maksimum. (kondisi register FFFF atau
65535)
4. Pada listing program diatas TCNT1H dan TCNT1L merupakan register 8 bit yang
digabung menjadi 16 bit. TCNT1H dan TCNT1L menyatakan nilai awalan dimana
hitungan mulai dilakukan.
5. Harga nilai awalan timer adalah 159F (bentuk bilangan hexa) atau 5535 (dalam bentuk
desimal). Timer1 akan overflow jika hitungan telah mencapai FFFF(hexa)/65535(biner).
6. Program chip dengan memilih menu project >> make atau dengan menekan shift + F9.
Jika pada kode masih terdapat kesalahan/error akan terlihat pada message.
7. Klik Program, jika ada kesalahan periksa kembali setting hardware.
8. Perhatikan nyala lampu pada input/output-board. Nilai port C akan bertambah terus jika
timer1 overflow.
MAX-TRON 38
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 39/52
http:// www.max-tron.com
APLIKASI 2: COUNTER
• Setting hardware
1. Hubungkan PORTC universal board dengan port OUTPUT pada input/output board (led
array).
2. Hubungkan PORTB universal board dengan port INPUT pada input/output board (push-
button array).
3. Hubungkan SPI port pada universal board dengan port parallel PC menggunakan
downloader.
4. Hidupkan saklar power, led power pada universal board harus dalam keadaan nyala.
• Programming:
1. Buka CV AVR., pilih File->New->Project. 2. Klik YES ketika terdapat option untuk meggunakan codeWizardAVR.
3. Pilih chip yang akan digunakan ATMEGA8535 dengan harga clock 16 Mhz.
4. Setting port C sebagai output (out), PORTB.1 sebagai input (in) dengan pull-up
resistor.
MAX-TRON 39
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 40/52
http:// www.max-tron.com
5. Klik tab Timers, pilih tab timer1 kemudian setting seperti pada gambar.
6. Setting selesai, untuk mengenerate program pilih File >> Generate, Save, and Exit.
7. Buat direktori dengan nama counter.
8. Save file CV AVR dengan nama counter pada direktori counter.
9. Save file .C dengan nama counter.c pada direktori counter.
10. Save file project dengan nama conter.prj pada direktori counter.
• Project Setting
1. Terlihat pada tampilan CV AVR kode yang telah digenerate. Konfigurasi project dengan
memilih menu project >> configure.
2. Pilih tab after make, aktifkan program the chip.
.
MAX-TRON 40
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 41/52
http:// www.max-tron.com
• Listing Program
1. Kita telah menyetting port C sebagai output, dengan nilai awal 0 (low), dan
PORTB.1(T1) sebagai input dengan pull-up resistor.
2. Sekarang perhatikan bagian timer/counter0 initialization.
register penampung TCNT1H dan TCNT1L diberikan nilai awalan FFFA (hexa) atau
65530 (decimal). Ini berarti untuk mencapai overflow (kondisi register FFFF atau 65535)
register hanya membutuhkan 5 hitungan.
3. Perhatikan bagian fungsi interrupt timer1_ovf_isr(), dapat dilihat nilai awalan register
penampung. Interrupt akan dijalankan jika pin T1 mengalami perubahan kondisi dengan
mode rising edge sebanyak 5 kali. Tambahkan listing kode seperti dibawah.
MAX-TRON 41
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 42/52
http:// www.max-tron.com
4. Program chip dengan memilih menu project >> make atau dengan menekan shift + F9.
Jika pada kode masih terdapat kesalahan/error akan terlihat pada message.
5. Klik Program the chip, jika ada kesalahan periksa kembali setting hardware.
6. Tekan push-button chanel 1 sebanyak 5 kali, perhatikan perubahan nyala lampu pada
led array input/output-board.
EXERCISE
Buatlah program aplikasi counter dengan mode trigger yang berbeda (falling edge). Coba
gunakan timer/counter0 dengan mode dan hitungan yang berbeda beda.
MAX-TRON 42
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 43/52
http:// www.max-tron.com
BAB 6
PWM (Pulse Widt h Modul at ion)
PWM (Pulse Width Modulation) adalah teknik mendapatkan efek sinyal analog dari
sebuah sinyal digital yang terputus-putus. PWM dapat dibangkitkan hanya dengan
menggunakan digital i/o yang difungsikan sebagai output.
Gambar 6.1: contoh PWM dengan duty cycle 50%
Pada contoh gelombang diatas, perbandingan waktu antara sinyal high (1) dan
sinyal low (0) adalah sama. Gelombang diatas dikatakan memiliki duty cycle 50%. Duty
cycle adalah perbandingan antara lebar sinyal high (1) dengan lebar keseluruhan siklus
(cycle). Jika amplitudo gelombang PWM adalah 5 volt, maka tegangan rata rata (seolah olah
analog) yang kita dapatkan adalah 2,5 volt. Berikut contoh gelombang PWM dengan duty
cycle 10%, jika amplitudo gelombang 5 volt maka akan didapatkan tegangan rata rata
analog 0,5 volt.
Gambar 6.2: contoh PWM dengan duty cycle 10%
Pada ATMEGA8535 ada 2 cara membangkitkan PWM, yang pertama PWM dapat
dibangkitkan dari port input/outputnya yang difungsikan sebagai output. Yang kedua adalah
dengan memanfaatkan fasilitas PWM dari fungsi timer/counter yang telah disediakan.
Dengan adanya fasilitas ini proses pengaturan waktu high/low sinyal digital tidak akan
mengganggu urutan program lain yang sedang dieksekusi oleh processor. Selain itu,
dengan menggunakan fasilitas ini kita tinggal memasukkan berapa porsi periode waktu on
dan off gelombang PWM pada sebuah register. OCR1A, OCR1B dan OCR2 adalah register
tempat mengatur duty cycle PWM.
Pada bab ini akan diperagakan bagaimana cara mendapatkan sinyal analog dari
sebuah sinyal digital dengan menggunakan teknik PWM.
MAX-TRON 43
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 44/52
http:// www.max-tron.com
PERANGK AT K ERAS
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk aplikasi PWM adalah sebagai berikut:
• ATMEGA8535 universal board + isp_dongle (mengacu pada bab 3).
• Single conector.
• Input/output-board.
APLIKASI PRAK TIK
• Setting hardware
1. Hubungkan PORTD.4 dan PORTD.5 pada port OUTPUT input/output-board
menggunakan single conector.
2. Hubungkan SPI port pada universal board dengan port parallel PC menggunakandownloader.
3. Hidupkan saklar power, led power pada universal board harus dalam keadaan nyala.
• Programming:
1. Buka CV AVR., pilih File->New->Project.
2. Klik YES ketika terdapat option untuk meggunakan codeWizardAVR.
3. Pilih chip yang akan digunakan ATMEGA8535 dengan harga clock 16 Mhz.
4. Setting PORTD.4 (OC1B) dan PORTD.5 (OC1A) sebagai output (out).
MAX-TRON 44
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 45/52
http:// www.max-tron.com
5. Klik tab Timers, pilih tab timer1 kemudian setting seperti pada gambar. Perhatikan
setting mode non-inverted pada out A dan mode inverted pada out B.
6. Setting selesai, untuk mengenerate program pilih File >> Generate, Save, and Exit.
7. Buat direktori dengan nama pwm.
8. Save file CV AVR dengan nama pwm pada direktori pwm.
9. Save file .C dengan nama pwm.c pada direktori pwm.
10. Save file project dengan nama pwm.prj pada direktori pwm.
• Project Setting
1. Terlihat pada tampilan CV AVR kode yang telah digenerate. Konfigurasi project dengan
memilih menu project >> configure.
2. Pilih tab after make, aktifkan program the chip.
MAX-TRON 45
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 46/52
http:// www.max-tron.com
• Listing Program
1. Kita telah menyetting PORTD.4 dan PORTD.5 sebagai output, dengan nilai awal 0
(low).
2. Perhatikan register yang mempengaruhi, sama seperti register pada timer/counter pada
bab 6.
3. Untuk mengatur porsi on dan off kita berikan nilai pada register OCR1A dan OCR1B
pada looping while. Nilai maksimum dari OCR1A dan OCR1B adalah 1023 (10bit)
seperti pada setting kita sebelumnya (langkah 5). Tuliskan listing kode seperti dibawah,
4. Kita telah memberikan nilai 800 pada OCR1A dan 800 pada OCR1B (skala 1023).
MAX-TRON 46
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 47/52
http:// www.max-tron.com
5. Program chip dengan memilih menu project >> make atau dengan menekan shift + F9.
Jika pada kode masih terdapat kesalahan/error akan terlihat pada message.
6. Klik Program the chip, jika ada kesalahan periksa kembali setting hardware.
7. Amati nyala lampu pada input/output-board.
8. Ulangi dengan memberikan nilai OCR1A dan OCR1B yang berbeda beda.
EXERCISE
Buatlah program aplikasi PWM untuk mengendalikan arah dan kecepatan putaran motor
listrik DC.
Gunakan motor Kontrol MAX-TRON H-bridge M.B.4.3.
MAX-TRON 47
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 48/52
http:// www.max-tron.com
BAB 7
USART
(Universa l Synchronous and Asynchronous Ser ia l
Receiver and Transmi t ter )
Untuk dapat berhubungan dengan piranti lain (ex: mikrokontroller - komputer,
mikrokontroller-mikrokontroller dll), mikrokontroller dilengkapi dengan fasilitas komunikasi.
Ada 2 jenis fasilitas komunikasi yang dikenal, yaitu komunikasi parallel dan komunikasi
serial. Sesuai dengan namanya pada komunikasi parallel transfer data dilakukan secara
serempak/bersamaan, sedangkan pada komunikasi serial data dikirim secara bergantian.
Komunikasi secara parallel memiliki kelebihan pada kecepatan transfer data, tetapi kualitas
suatu komunikasi tidak hanya ditentukan oleh kecepatannya saja, ada faktor lain yang perlu
diperhatikan yaitu jarak dan ke-praktis-an. Komunikasi parallel memerlukan jalur data yang
lebih banyak, yang berarti pengkabelan (wiring) juga akan semakin banyak. Pada
komunikasi serial biasanya hanya dibutuhkan 2 sampai 3 kabel saja, jadi bisa dikatakan
komunikasi serial lebih praktis dibanding parallel apalagi jika komunikasi dilakukan dengan jarak yang jauh.
Agar komunikasi serial dapat berjalan dengan baik dibutuhkan suatu protocol/aturan
komunikasi. Pada ATMEGA8535 terdapat beberapa protocol komunikasi serial, yaitu :
USART, SPI , dan I2C. Bab ini akan membahas protocol komunikasi USART, serta
mempraktikkan komunikasi antar dua buah mikrokontroller.
Dengan menggunakan protocol USART ada 2 jenis mode komunikasi, yaitu :
Sinkron, dan asinkron. Pada mode sinkron, mikrokontroller dan peripheral yang
berkomunikasi akan menggunakan clock/detak kerja yang sama, sedangkan pada mode
asinkron mikrokontroller dan peripheral bisa bekerja pada clock-nya masing-masing.
PERANGK AT K ERAS
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk aplikasi ADC adalah sebagai berikut:
• ATMEGA8535 universal board + isp_dongle (mengacu pada bab 3).
• Input/output-board.
• Kabel USART.
MAX-TRON 48
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 49/52
http:// www.max-tron.com
APLIKASI PRAK TIK
Pada aplikasi ini akan didemokan komunikasi USART antara mikrokontroller satu
peserta dengan peserta lainnya.
• Setting hardware
1. Hubungkan SPI port pada universal board dengan port parallel PC menggunakan
downloader.
2. Hubungkan USART kabel pada USART port universal board.
3. Hidupkan saklar power, led power pada universal board harus dalam keadaan nyala.
• Programming:
1. Buka CV AVR., pilih File->New->Project.
2. Klik YES ketika terdapat option untuk meggunakan codeWizardAVR.
3. Pilih chip yang akan digunakan ATMEGA8535 dengan harga clock 16 Mhz.
4. Klik tab port, setting PORTC sebagai input dan PORTB sebagai OUTPUT.
5. Klik tab USART, setting seperti gambar dibawah.
MAX-TRON 49
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 50/52
http:// www.max-tron.com
6. Setting selesai, untuk mengenerate program pilih File >> Generate, Save, and Exit.
7. Buat direktori dengan nama usart.
8. Save file CV AVR dengan nama usart pada direktori usart.
9. Save file .C dengan nama usart.c pada direktori usart.
10. Save file project dengan nama usart.prj pada direktori usart.
• Project Setting
1. Terlihat pada tampilan CV AVR kode yang telah digenerate. Konfigurasi project dengan
memilih menu project >> configure.
2. Pilih tab after make, aktifkan program the chip.
• Listing Program
1. Perhatikan bagian atas program, pengarah preprocessor stdio.h telah ditambahkan
secara otomatis oleh codevisionwizard.
MAX-TRON 50
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 51/52
http:// www.max-tron.com
2. Perhatikan setting register DDRB, DDRC, dan PORTB. Kita telah menyetting PORTB
sebagai output dan PORTC sebagai input dengan pull up resistor.
3. Berikut adalah setting register-register yang mempengaruhi,
4. Kita akan membuat program agar informasi/data dari input mikrokontroller satu peserta
dapat ditangkap oleh mikrokontroller peserta lain dan ditampilkan pada input/output
board. Kita awali dengan mendeklarasikan variable yang akan digunakan pada fungsi
main,
5. Untuk peserta A tambahkan listing kode berikut pada looping while,
MAX-TRON 51
5/7/2018 Training Micro Controller for Beginner (B. Arifianto - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/training-micro-controller-for-beginner-b-arifianto 52/52
http:// www.max-tron.com
6. Untuk peserta B tambahkan listing kode berikut pada looping while,
7. Program chip dengan memilih menu project >> make atau dengan menekan shift + F9.
Jika pada kode masih terdapat kesalahan/error akan terlihat pada message.
8. Klik Program the chip, jika ada kesalahan periksa kembali setting hardware.
9. Jika anda peserta A, tekan push-button pada input/output, tanyakan perubahan nyala
led pada input/output-board partner anda.
10. Jika anda peserta B, amati perubahan nyala led hasil input dari partner anda.
MAX-TRON 52