18
1 TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA & MASA AKSARA BAB II

TRADISI PRAKSARA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TRADISI PRAKSARA

1

TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT INDONESIA

MASA PRA AKSARA & MASA AKSARA

BAB IIBAB II

Page 2: TRADISI PRAKSARA

2

A. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT PRA AKSARA

Proses pewarisan nilai – nilai pada masyarakat pra aksara dilakukan dengan cara lisan secara turun temurun.

Proses pewarisan ini disebut dengan tradisi lisan. Cara pewarisan tradisi lisan ini dilakukan melalui dua jalur, yaitu:

1. Jalur KeluargaBiasanya, kebudayaan yang diwariskan dalam keluarga

adalah budaya immaterial, diantaranya pengetahuan, kepercayaan, norma, bahasa, dan dongeng.

2. Jalur MasyarakatDilakukan melalui sosialisasi secara turun temurun oleh

leluhur dalam suatu kelompok masyarakat. Anggota dari kelompok masyarakat tersebut, kemudian

menganggap tradisi lisan yang diwariskan ini sebagai suatu kebenaran sejarah yang bersifat mutlak.

Page 3: TRADISI PRAKSARA

3

A. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT PRA AKSARA

Jenis – jenis tradisi lisan terdiri atas cerita rakyat, teka – teki rakyat, peribahasa rakyat, dan nyanyian rakyat.a. Cerita Rakyat

Menurut William R. Bascom, cerita rakyat terdiri dari mitos, legenda dan dongeng.

b. Teka – teki rakyatbiasanya terangkum dalam sajak rakyat yang berbentuk

pertanyaan tradisional dan disampaikan dalam bentuk nyanyian (dilagukan) seperti tembang mocopat, pantun, parikan. c. Peribahasa rakyat

adalah ungkapan tradisional yang berupa kalimat pendek berisi nasihat bijak bagi masyarakat.d. Nyanyian rakyat

adalah kata – kata dan lagu tradisional yang dinyanyikan secara lisan.

Page 4: TRADISI PRAKSARA

4

A. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT PRA AKSARA

Menurut BRANDES, ada 10 budaya asli yang dimiliki bangsa Indonesia sebelum mengenal tulisan, yaitu :

1. KEMAMPUAN BERLAYAR2. SISTEM PERTANIAN BERLADANG DAN BERSAWAH3. SISTEM KEMASYARAKATAN 4. SISTEM KEPERCAYAAN5. SISTEM BAHASA6. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI7. SISTEM MOCOPAT8. SITEM KESENIAN WAYANG9. SISTEM SENI GAMELAN 10. SISTEM SENI BATIK

Page 5: TRADISI PRAKSARA

5

A. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT PRA AKSARA

Jejak sejarah masyarakat Indonesia masa pra aksara

Jejak Sejarah

Foklore Mitologi Legenda Lagu DaerahUpacara

Foklore LisanFoklore

bukan lisan

FokloreSebagian

lisan

Page 6: TRADISI PRAKSARA

6

A. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT PRA AKSARA

A. Foklore

Adalah tradisi lisan berupa adat-istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun.

Ciri – ciri dari foklore antara lain :

1. Diwariskan secara lisan

2. Bersifat tradisional

3. Bersifat anonim

4. Ada dalam berbagai versi yang berbeda

5. Biasanya mempunyai bentuk berunsur atau berpola, dengan menggunakan kata – kata klise.

6. Mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama

Page 7: TRADISI PRAKSARA

7

A. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT PRA AKSARA

7. Bersifat pralogis karena logikanya sendiri yang berbeda dengan logika umum

8. Menjadi milik bersama dari kolektif tertentu

9. Bersifat polos dan lugu maka seringkali kelihatan kasar dan terlalu spontan.

– Bentuk foklore terdiri dari :1. Foklore Lisan

bahasa rakyat, ungkapan tradisional, teka – teki, puisi rakyat, cerita rakyat, nyanyian rakyat.2. Foklore sebagian lisan

kepercayaan rakyat, permainan rakyat, adat – istiadat, upacara, pesta rakyat.

Page 8: TRADISI PRAKSARA

8

A. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT PRA AKSARA

3. Foklore bukan lisan a. material : Arsitektur rakyat, kerajinan tangan, makanan &

minuman rakyat, pakaian & perhiasan tradisional, obat – obat tradisional.

b. bukan material : gerak isyarat tradisional,bunyi isyarat untuk komunikasi rakyat dan musik rakyat

B. Dongeng.

Dongeng adalah cerita yang tidak benar – benar terjadi,terutama tentang kejadian zaman dahulu yang aneh – aneh. Misalnya cerita tentang para dewa.

Page 9: TRADISI PRAKSARA

9

A. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT PRA AKSARA

C. Mitologi- Adalah ilmu tentang kesusastraan yang mengandung konsep

tentang dongeng suci, kehidupan para dewa, dan makhluk halus dalam suatu kebudayaan.

- Adalah cerita tentang asal mula alam semesta, manusia dan bangsa yang diungkapkan dengan cara – cara gaib dan mengandung arti yang sangat dalam.

D. LegendaAdalah cerita rakyat masa lampau yang berhubungan dengan peristiwa sejarah atau dengan dongeng – dongeng seperti cerita tentang terbentuknya suatu negeri, danau, gunung, dan sebagainya.

Page 10: TRADISI PRAKSARA

10

A. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT PRA AKSARA

BENTUK-BENTUK LEGENDA Menurut JAN HAROLD BRUNVAND, Legenda dapat

dikelompokkan menjadi empat, yaitu :1. LEGENDA KEAGAMAAN,misalnya legenda mengenai Wali

Songo2. LEGENDA ALAM GAIB, misalnya cerita tentang pengalaman

seseorang bertemu dengan makhluk – makhluk gaib.3. LEGENDA PERSEORANGAN, misalnya legenda tokoh Panji di

Jawa Timur.4. LEGENDA SETEMPAT, misalnya legenda asal mula nama

Banyuwangi

E. UpacaraAdalah rangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan – aturan tertentu berdasarkan adat – istiadat, agama atau kepercayaan.

Page 11: TRADISI PRAKSARA

11

A. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT PRA AKSARA

Jenisnya antara lain:1. Upacara yang berhubungan dengan kematian2. Upacara perkawinan3. Upacara Wisudan4. Upacara sebelum perang5. Upacara pengukuhan kepala suku6. Upacara kurban / sesembahan

F. Lagu / Nyanyian RakyatMerupakan salah satu bentuk foklore yang terdiri dari teks ( kata – kata) dan lagu(irama) yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan mempunyai banyak varian.

Page 12: TRADISI PRAKSARA

12

A. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT PRA AKSARA

Fungsi nyanyian rakyat:

1. Sebagai pelipur lara.

2. Pembangkit semangat dalam perjuangan

3. Memelihara sejarah setempat.

4. Untuk memprotes ketidakadilan dalam masyarakat.

Page 13: TRADISI PRAKSARA

13

B. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT MASA AKSARA

Masyarakat Indonesia mulai memasuki masa aksara atau masa mengenal tulisan setelah masuknya kebudayaan Hindu – Budha ke Indonesia.

Tradisi tulisan pada awalnya terjadi dilingkungan istana untuk mencatat peristiwa – peristiwa penting kerajaan, surat – menyurat, peraturan, dan perintah raja serta penulisan karya sastra. Tradisi ini kemudian berkembang sampai ke luar istana.

A. Tradisi tulisan yang muncul dari dalam istana1. Prasasti

Umumnya yang ditemukan di Indonesia menggunakan bahasa Sanskerta (Yupa, P dari kerajaan Tarumanegara), Jawa Kuno (P.Kedu, Mantyasih),Melayu Kuno (P.kedukan Bukit, Talang

Tuo), Bali Kuno (P.Julah dan Ugrasena).

Page 14: TRADISI PRAKSARA

14

B. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT MASA AKSARA

2. Karya Sastra

Ditulis di atas daun lontar atau kropak yang tidak tahan lama dan mudah rusak. Naskah karya sastra ini di Jawa Tengah masa kerajaan Hindu-Budha disebut kesusastraan Parwa. Tulisan parwa mencakup beragam topik seperti agama dan etika, sejarah, kedokteran, hukum, kesusastraan,cerita

(kakawin) dan syair (kidung).

contoh : - Zaman Kediri (Kitab Hariwangsa, Gatotkacasraya, Smaradahana, Somanasantaka).

- Zaman Singosari (kitab Lubdhaka)

- Zaman Majapahit (Negarakertagama, Arjunawiwaha, Sutasoma, Harisraya)

Page 15: TRADISI PRAKSARA

15

B. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT MASA AKSARA

- Zaman Islam : hikayat Pandawalima, hikayat Pancatantra

ceritera panji seperti hikayat panji Kuda Sumirang, panji Wilakusuma.

Kitab Suluk (Suluk Sukarsa, Wujil, Malang Sumirang)

B. Tradisi tulisan di luar IstanaTradisi tulis di luar istana, berupa naskah – naskah kuno berisi ajaran keagamaan, filsafat, kesusatraan, puisi, drama, sejarah, dan perjanjian hukum. Naskah – naskah tersebut ditulis menggunakan berbagai huruf seperti Pallawa, Kawi, Jawa, Sumatra Selatan, Sunda Kuno, Melayu Kuno, Sunda Jawa, Batak, Arab gundul, Makassar.

Page 16: TRADISI PRAKSARA

16

B. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT MASA AKSARA

1. Tradisi tulis di Bali.- Tradisi tulis dipengaruhi oleh tradisi tulis masa Majapahit.- Berupa syair dan prosa mengenai agama dan sejarah yang didasarkan atas cerita Ramayana dan Mahabharata.- Mulai abad 16, diciptakan berbagai naskah bertema keindahan alam, persatuan dengan dewa, perbintangan, pengobatan, penanggalan,silsilah, mantra, syair dan kisah –

kisah keagamaan yang ditulis dalam bentuk kidung, geguritan, dan parikan.

2. Tradisi tulis di Sumatra Selatan- Ditulis diatas kulit kayu, bambu, batang rotan, lempeng tembaga, kertas, dan tanduk kerbau.- Menggunakan aksara Kerinci, rencong Rejang, Lampung. -

Tema naskah berupa cerita Kepahlawanan, perjanjian hukum, pantun, silsilah, syair mistik Islam, mantra – mantra,

syair cinta, dan pengobatan tradisional.contoh: teks Saribu Maksa (buku seribu pertanyaan),

syair cinta gelumpai.

Page 17: TRADISI PRAKSARA

17

B. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT MASA AKSARA

3. Tradisi tulis di Jawa Barat

- Ditulis diatas daun palem, bambu dan kertas.

- Memakai huruf aksara Sunda Kuno, Sunda Jawa (Cacarakan), Arab gundul, Latin.

contoh : carita Parahiyangan (Arab gundul)

carita perang Istambul (adapatasi dari karya sastra Melayu)

cerita rakyat tradisional (Ciung Wanara, Lutung Kasarung).

Page 18: TRADISI PRAKSARA

18

B. TRADISI SEJARAH PADA MASYARAKAT MASA AKSARA

4. Tradisi tulis di Sulawesi Selatana. Suku Mandar - berkembang tiga tradisi tulis, yaiut: 1. pappasang (nilai – nilai adat – istiadat setempat) 2. kalindaqdaq (kumpulan syair empat baris) 3. tilapayo (lagu cinta tradisional)

b. Suku Makassar - Berisi catatan sejarah kerajaan Goa, Makassar, dan Talo. - Ada juga yang berupa catatan harian, tulisan tentang peraturan adat, nyanyian upacara keagamaan, legenda, silsilah, cerita pendek, dan epos kepahlawanan setempat. - Terdapat naskah terpanjang di dunia di sebut I La Galigo, berisi naskah epos kepahlawanan setebal 6000 halaman tentang kisah kerajaan Luwu pada masa praislam.