PETA UNIT USAHA SEKITAR ISTIQOMAH

Kegiatan Ekonomi

Pengamatan terdiri dari 42 usaha formal/ informal•sektor formal: 2 bank, 2 restoran, sekolah, 1 koperasi, 1 jasa wisata•sektor informal : 20 pedagang kaki lima, 4 tukang parkir, 1 foto copy, 1 jasa jemputan

Omset per hari antara Rp 250.000,- s/d Rp 400.000,-

Penghasilan bersih per hari Rp 50.000 s/d Rp 100.000,-

Pengeluarannya:

Pedagang Kaos kaki Rp. 10.000,- per hari untuk parkir

Pedagang makanan Rp. 15.000,- per hari

Pedagangan minuman Rp. 2.000,- per hari

Kios rokok Rp. 1.000,- per hari•Scale of economi

Pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi di sekitar Istiqomah cukup besar. Karena melibatkan banyak pelaku usaha dan menjadi penopang dan penghasilan utama rumah tangga.

ASPEK SOSIAL MESJID ISTIQOMAH

Pengelola : Yayasan Istiqomah

Berdiri sejak tahun 1967

Letaknya strategis, di tengah kota dan memiliki fungsi pembinaan di masyarakat

Unit Kegiatan Yayasan bergerak di bidang pendidikan (Paud, Tk, SD, SMA) dan KBIH, Koperasi dengan unit usaha kantin, foto kopi, warung makan

Jamaah mesjid umumnya berasal dari luar lingkungan mesjid, karena masyakat sekitar mempunyai latar belakang agama yang beragam

Masalah sosial yang di hadapiKeberadaan PKL yang sulit Ditertibkan dan memberikan dampak kotor/ kumuh di lingkungan mesjid PKL sering mengambil air di mesjid di yayasan tanpa izin pengelola yayasan. Kemacetan, karena parkir liar dan unit usaha yang mengambil area jalan Pengemis dan Pengamen

Pengguna : anak sekolah, pejalan kaki, pegawai dilingkungan sekitar, jemaah Mesjid

Jam operasional : subuh s.d 21.00

Lingkungan sekitar : Gedung Perkantoran, KBIH, Bank, Rumah makan dan PKL, perumahan penduduk mayoritas china.

Angkutan umum yang melewati : Sadang Serang, Riung –Dago, DU-panghegar

Masalah PKL : jumlah PKL dari tahun ke tahun tidak akan bertambah karena sudah diatur oleh pemerintah setempat (Kelurahan)

Kemacetan jarang terjadi, kecuali pada saat pemberangkatan Umroh, kampanye dan demo

Masalah yang akan timbul ketika jalur angkutan ditutup : tidak berpengaruh terhadap signifikan terhadap pengunjung mesjid, masalah hanya dialami bagi pekerja disekitar mesjid yang tidak berkendaraan pribadi

Masalah yang akan timbul ketika jalur angkutan umum ditambah : macet

Simpul Istiqomah terhadap makro ekonomi kota Bandung

• Usaha sektor formal memberikan nilai tambah yang cukup banyak bagi kota Bandung

• Usaha sektor informal memberikan tidak memberikan dampak yang besar terhadap pendapatan kota Bandung karena retribusi pedagang kaki lima tidak seluruhnya masuk ke kas daerah/ banyak pungli

• Pelaku usaha sebagian besar bukan penduduk kota Bandung sehingga hasil usaha bukan

Harapan Kedepan

• Adanya penertiban PKL dari Pemerintah Kota, yaitu menempatkan PKL di posisi belakang mesjid

• Pemkot menghibahkan lahan mesjid yang selama ini di sewa oleh yayasan istiqamah sebesar Rp 80 Jt/th.

• Memisahkan lahan untuk pengelolaaan unit usaha di bidang Pendidikan yang selama ini tergabung dengan lahan mesjid