22
1 WATER CONDITIONING FOR INDUSTRY AND COMMUNITY Air bagi kehidupan manusia Air merupakan kebutuhan dasar bagi manusia dan makhluk hidup lainnya Air bersih (clean water) adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak. Air minum (drinking water) adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum

TPPA-2015-lecture 1.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TPPA-2015-lecture 1.pdf

1

WATER CONDITIONING FOR INDUSTRY AND COMMUNITY

Air bagi kehidupan manusia

• Air merupakan kebutuhan dasar bagi manusia dan makhluk hidup lainnya

• Air bersih (clean water) adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak.

• Air minum (drinking water) adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum

Page 2: TPPA-2015-lecture 1.pdf

2

Water treatment

Air baku dari sumber

Pengolahan air

Air untuk keperluan

Transportasi Transportasi

- Air permukaan - Air tanah - Air limbah

- Kimia - Fisika - Biologi

- Kelas 1 - Kelas 2 - Kelas 3 - Kelas 4

4

Siklus Hidrologi

aliran air tanah

air permukaan

lapisan kedap air

recharge

Page 3: TPPA-2015-lecture 1.pdf

3

Hill (2010) : http://embryology.med.unsw.edu.au/Defect/metal.htm

Sungai tercemar

Limbah Industri Limbah Domestik

Peraturan perundang-undangan

PP no. 18/1999 Jo PP No. 85/1999

Polutan

pertanian

reduce. recycle atau reuse dan cleaner production

Page 4: TPPA-2015-lecture 1.pdf

4

Page 5: TPPA-2015-lecture 1.pdf

5

Page 6: TPPA-2015-lecture 1.pdf

6

11

11

Indonesia – georaphical spread

17,548 islands ... ... 5.3 million km2 sea ...

Page 7: TPPA-2015-lecture 1.pdf

7

DAK-JAKPLH 13 28 Aug 2007

Kalimantan: Forest Cover

DAK-JAKPLH 14 28 Aug 2007

Page 8: TPPA-2015-lecture 1.pdf

8

Environmental Disaster

• Flood • Drought : Clean Water Shortage Water Resources Scarcity • Typhoon

Pencemaran Badan Air di Indonesia (1)

Puslitbang- Air, Dep.PU pada tahun 1990 melakukan analisa kualitas

air di 56 sungai yang terletak di 15 Satuan Wilayah Sungai (SWS)

dengan hasil sbb:

• 76, 2 % sungai di Jawa, Sumatera, Bali, dan Sulawesi telah

tercemar berat oleh zat organik (BOD dan COD).

• 11 Sungai utama di Indonesia tercemar berat oleh amonium (NH3)

yang merupakan salah satu zat hasil ekskresi manusia (melalui

urinea)

• Hampir semua dari 15 SWS yang diteliti tercemar dalam tingkatan

yang bervariasi yaitu 1 (satu) SWS tercemar ringan, 5 (lima) SWS

tercemar sedang, 5 (lima) SWS tercemar berat, dan 4 (empat) SWS

tercemar sangat berat.

Page 9: TPPA-2015-lecture 1.pdf

9

Pemcemaran Badan Air di Indonesia (2)

Hasil pengamatan JICA terhadap kualitas air di 32 sungai yang

berada di 26 kota pada periode tahun 1996-1999 menyimpulkan

bahwa:

• Beban cemaran air limbah domestik dan industri di 29 dari

total 32 sungai yang diteliti (90,06%) telah melampaui

ambang batas yang ditetapkan dan nilai pencemarannya

terus meningkat tiap harinya.

• Pencemaran terhadap 13 dari 29 sungai tersebut atau

sebesar 44,82% berasal dari limbah industri, sisanya berasal

dari limbah domestik

• Sungai –sungai yang diuji tersebut merupakan sungai di

daerah perkotaan yang umumnya digunakan sebagai sumber

air baku air minum oleh PDAM setempat.

Page 10: TPPA-2015-lecture 1.pdf

10

Karakteristik Limbah Industri

• Jenis industri

• Sumber emisi

• Kapasitas produksi / limbah

• Regularitas / Kontinuitas

• Polutan potensial

• Toksisitas

• Dampak terhadap lingkungan / kesehatan

Page 11: TPPA-2015-lecture 1.pdf

11

Waste from the Process

Waste from Utility

Furnace

Steam Boiler Gas Turbine

Diesel Engines

Stack

in Reactor

in Separation and Recycling systems

in Process Operations

SUMBER AIR LIMBAH INDUSTRI

Page 12: TPPA-2015-lecture 1.pdf

12

PEMBANGUNAN & PENGEMBANGAN SISTEM AIR LIMBAH TERPUSAT DI 11 KOTA DI INDONESIA

IPAL Suwung, Bali

IPAL Sewon, Yogyakarta

IPAL Cirebon

• Bandung: IPAL

Bojongsoang

• Cirebon: IPAL Ade Irma,

Kesenden, Perumnas,and

Perumnas Utara

• Yogyakarta: IPAL Sewon

• Surakarta: IPAL Mojosongo

and Semanggi

• Bali: IPAL Suwung

• Medan: IPAL Pulo Brayan

• Prapat: IPAL Aji Bata

• Balikpapan: IPAL

Margasari

• Banjarmasin: IPAL HKSN,

Lambung Mangkurat,

Pekapuran Raya

• Jakarta: IPAL Setiabudi

and Malaka Sari

• Tangerang: IPAL Sukasari

Beberapa parameter yang menentukan kualitas limbah cair

Parameter Fisika : - Padatan tersuspensi - Turbiditas - Warna - Rasa dan bau - Suhu

Parameter Kimia : - Padatan terlarut - Alkalinitas - Kesadahan - Fluorida - Logam - Organik - Nutrien

Parameter Biologi : - Virus - Bakteri - Protozoa - Algae

Page 13: TPPA-2015-lecture 1.pdf

13

Pengendalian Pencemaran

Air Udara

Baku Mutu Air:

1. Kelas satu

2. Kelas Dua

3. Kelas Tiga

4. Kelas empat

BM Limbah Cair :

1. Industri

2. Hotel

3. Rumah Sakit

4. Migas dan Panas Bumi

5. Kawasan Industri

BM Udara Ambien

Pemukiman

Perdagangan

Industri

RS, Sekolah dll

BM Emisi (tdk bergerak dan bergerak).

BM Kebisingan

BM Getaran

BM Kebauan

ISPU

BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP

adalah

ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang

keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur

lingkungan hidup (UU no 23 th 97)

Page 14: TPPA-2015-lecture 1.pdf

14

PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP

Adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya

Pencemaran air masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya (PP no 82 th 2001)

Baku mutu air : ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air

Baku mutu air limbah :ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan

Page 15: TPPA-2015-lecture 1.pdf

15

Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4(empat) kelas :

a. Kelas satu, peruntukannya untuk air baku air minum

b. Kelas dua, peruntukkannya untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, pertamanan.

c. Kelas tiga, peruntukkannya untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, pertamanan.

d. Kelas empat, peruntukkannya untuk mengairi pertamanan.

Pasal 8 ayat (1)

Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas

Parameter satuan I II III IV

Temperatur oC deviasi 3 deviasi 3 deviasi 3 deviasi 5

Residu terlarut mg/L 1000 1000 1000 2000

Residu tersuspensi mg/L 50 50 400 400

pH 6-9 6-9 6-9 5-9

BOD mg/L 2 3 6 12

COD mg/L 10 25 50 100

DO mg/L 6 4 3 0

Total fosfat sbg P mg/L 0,2 0,2 1 5

NO3 sbg N mg/L 10 10 20 20

Arsen mg/L 0,05 1 1 1

Kadmium mg/L 0,01 0,01 0,01 0,01

Khrom (VI) mg/L 0.05 0,05 0,05 1

Besi mg/L 0,3 (-) (-) (-)

Air Raksa mg/L 0,001 0,002 0,002 0,005

Page 16: TPPA-2015-lecture 1.pdf

16

Pemerintah dalam rangka pengendalian pencemaran air pada sumber air berwenang (Pasal 20) :

a. Menetapkan daya tampung beban pencemaran ;

b. Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar;

c. Menetapkan persyaratan air limbah untuk aplikasi tanah;

d. Menetapkan persyaratan pembuangan air limbah ke air atau sumber air;

e. Memantau kualitas air pada sumber air; dan

f. Memantau faktor lain yang menyebabkan perubahan mutu air.

Setiap usaha dan atau kegiatan yg akan memanfaatkan air limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah wajib mendapat izin tertulis dari Bupati/Walikota. (pasal 35 ayat 1).

Setiap penanggungjawab usaha dan atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau sumber air wajib mencegah dan menanggulangi tejadinya pencemaran air (ps 37), dan mentaati persyaratan yang ditetapkan dalam izin (pasal 38 ayat 1).

Persyaratan izin pembuangan air limbah (ps 38 ayat 2) :

a. Kewajiban untuk mengolah limbah;

b. Persyaratan mutu dan kuantitas air limbah yg boleh dibuang ke media lingkungan;

c. Persyaratan cara pembuangan air limbah

d. Persyaratan untuk mengadakan sarana dan prosedur penanggulangan keadaan darurat;

e. Persyaratan untuk melakukan pemantauan mutu dan debit air limbah

f. Sampai dg i

Page 17: TPPA-2015-lecture 1.pdf

17

Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri (Kep-51/MENLH/10/1995)

Gubernur dpt menetapkan Baku Mutu Limbah Cair lebih ketat dari ketentuan sebagaimana tsb dlm lampiran ini (Pasal 4 ayat 1)

Apabila AMDAL kegiatan industri mensyaratkan Baku Mutu Limbah Cair lebih ketat dari Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana dimaksud dlm pasal 4, maka untuk kegiatan industri tsb ditetapkan Baku Mutu Limbah Cair sebagaimana yg dipersyaratkan oleh AMDAL (pasal 5)

Setiap penanggung jawab kegiatan industri wajib (pasal 6):

a. Melakukan pengelolaan limbah cair shg mutu limbah cair yg di-buang ke lingk tdk melampaui BM Limbah Cair yg tlah ditetapkan;

b. Membuat saluran pembuangan limbah cair yg kedap air shg tidak terjadi perembesan limbah cair ke lingkungan;

c. Memasang alat ukur debit atau laju alir limbah cair dan melakukan pecatatan debit harian limbah cair ke lingkungan

d. Tidak melakukan pengenceran limbah cair, termasuk mencampurkan buangan air bekas pendingin ke dlm aliran pembuangan limbah cair;

e. Memeriksakan kadar pencemar parameter BM Limbah Cair seba-gaimana dlm lamp Kep ini secara periodik sekurang-kurangnya satu kali dalam sebuan;

f. Memisahkan saluran pembuangan limbah cair dg saluran limpahan air hujan;

g. Melakukan pencatatan produksi bulanan senyatanya;

h. Menyampaikan laporan ttg catatan tsb di atas sekurang-kurangnya 3 bl sekali

Page 18: TPPA-2015-lecture 1.pdf

18

Baku Mutu Limbah Cair untuk Industri Pulp dan Kertas (A)

Para- Pabrik Pulp Pabrik Kertas Pabrik Pulp dan Kertas

meter mg/L kg/ton mg/L kg/ton mg/L kg/ton

BOD5 150 15 125 10 150 25,5

COD 350 35 250 20 350 59,5

TSS 200 20 125 10 150 25,5

pH 6,0- 9,0 6,0- 9,0 6,0- 9,0

Debit 100

produk

m3/ton

Pulp kr

80

produk

m3/ton

kertas kr

170

produk

m3/ton

kertas kr

Baku Mutu Limbah Cair untuk Industri Pulp dan Kertas (B) khusus pulp

Proses/ Para meter

Produk debit BO D5 CO D TSS

m3/ton mg/L kg/ton mg/L kg/ton mg/L kg/ton

Kraft diklantang 85 100 8,5 350 29,75 100 8,5

Pulp larut 95 100 9,5 300 28,5 100 9,5

Kraft tdk dikltng 50 75 3,75 200 10,0 60 3,0

Mekanik 60 50 3,0 120 7,2 75 4,5

Semi Kimia 70 100 7,0 200 14,0 100 7,0

Pulp Soda 80 100 8,0 300 24,0 100 8,0

De-ink Pulp 60 100 6,0 300 18,0 100 6,0

Page 19: TPPA-2015-lecture 1.pdf

19

Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Hotel (Kep-52/Men-LH/10/1995)

PARAMETER Lampiran A, mg/L Lampiran B, mg/L

BOD5 75 30

COD 100 50

TSS 100 50

pH 6,0-9,0 6,0-9,0

Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Rumah Sakit (Kep-58/Men-LH/10/1995)

Lampiran A Sama dg hotel Parameter Kadar,

Lampiran B 32P 7x102 Bq/L

Parameter Kadar 35S 2x103 Bq/L

Suhu <=30 oC 43Ca 3x102 Bq/L

pH 6-9 51Cr 7x104 Bq/L

BOD5 30 mg/L 67Ga 1x103 Bq/L

COD 80 mg/L 85Sr 4x103 Bq/L

TSS 30 mg/L 99Mo 7x103 Bq/L

NH3 Bebas 0,1 mg/L 113Sn 3x103 Bq/L

PO4 2 mg/L 125I 1x104 Bq/L

MPN/Koli/100mL 131I 7x104 Bq/L

201TI 1x105 Bq/L 192Ir 1x104 Bq/L

Page 20: TPPA-2015-lecture 1.pdf

20

Baku Mutu Limbah Cair bagi EP Migas serta Panas Bumi (Kep-42/Men-LH/10/1996) EP Migas

Para Kadar, mg/L (Sudah) Kadar, mg/L (Belum)

meter Darat Laut Darat Laut

COD 300 - 200 -

Minyak&lemak 35 75 25 50

Sulfida-H2S 1,0 - 0,5 -

Amonia-NH3-N 10 - 5 -

Phenol total 2 - 2 -

Temperatur 45 - 40 -

pH 6,0- 9,0 6,0- 9,0

Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Pengilangan Minyak Bumi

Parameter Sebelum ditetapkan Setelah ditetapkan

mg/L g/m3 mg/L g/m3

BOD5 100 120 80 80

COD 200 240 160 160

Minyak&lemak 25 30 20 20

Sulfida terlarut 1,0 1,2 0,5 0,5

Amonia terlarut 10 12 5 5

Phenol total 1,0 1,2 0,5 0,5

Temperatur 45 oC 45 oC

pH 6,0- 9,0 6,0- 9,0

Debit 1200 m3 / M3 b baku 1200 m3 / M3 b baku

Page 21: TPPA-2015-lecture 1.pdf

21

Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kawasan Industri (Kep-03/MEN-LH/1998)

Parameter mg/L kg/hari/ha

BOD5 50 4,3

COD 100 8,6

TSS 200 17,2

pH 6,0- 9,0

Debit 1L/det/ha kawasan

METODE ANALISIS KUALITAS AIR PERMUKAAN DAN PENGAMBILAN CONTOH AIR PERMUKAAN KepMenLH no.: 37 th 2003

Metode Analisis Kualitas Air Permukaan :

• Kelompok,

• parameter yg diukur,

• rentang,

• satuan,

• teknik pengujian (spektrofotometri, titrimetri, kolorimetri, inkubasi,

reaksi, konduktrimetri, kromatografi, gravimetri, dll),

• spesifikasi metode pengujian (SNI)

Pengambilan Contoh Air Permukaan menggunakan SNI dg no kelompok 13.060.10 atau kalau belum dg metode standaryg diterbitkan oleh Asosiai Kesehatan Masyarakat Amerika yg terbaru

Page 22: TPPA-2015-lecture 1.pdf

22

Disamping dipengaruhi oleh lingkungan dan kondisi geologis, kualitas air juga dipengaruhi oleh musim. Kualitas air pada musim hujan akan berbeda dengan kualitas air pada musim kemarau.

Oleh karena itu, aspek ini harus diperhitungkan pada waktu melakukan perancangan unit pengolahan airnya. Misal pada puncak musim hujan, kenaikan kandungan suspended material pada air sungai yang cukup ekstrim harus sudah diantisipasi pada waktu melakukan perancangan unit sedimentasi