Tof Restu Abi Adys

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Penyakit jantung kongenital pada bayi dan anak cukup banyak ditemukan

    di Indonesia. Laporan dari berbagai penelitian diluar negeri menunjukkan 6-10

    dari 100 bayi lahir hidup mengalami penyakit jantung kongenital. Terjadinya

     penyakit jantung kongenital masih belum jelas, namun dipengaruhi oleh berbagai

    aktor. !da kecenderungan timbulnya beberapa penyakit jantung kongenital dalam

    satu keluarga. Pembentukan jantung janin yang lengkap terjadi pada akhir 

    semester pertama potensial dapat menimbulkan gangguan pembentukan jantung.

    "aktor-aktor tersebut diantaranya adalah paparan sinar rontgen, trauma isik dan

     psikis, serta minum jamu atau pil #$. %ecara garis besar penyakit jantung

    kongenital dibagi dalam & kelompok, yaitu penyakit jantung kongenital non-

    sianotik dan penyakit jantung kongenital sianotik. Penyakit jantung kongenital

    non-sianotik merupakan kelompok penyakit terbanyak yakni sekitar '() dari

    semua penyakit jantung kongenital dan sisanya merupakan kelompok penyakit

     jantung kongenital sianotik sekitar &(). *ang termasuk dalam penyakit janutng

    kongenital non-sianotik adalah duktus arteriosus persisten  +P!, defek septum

    atrium  +!%, defek septum ventrikel   +%. Penyakit jantung kongenital

    sianotik antara lainTetralogy of Fallot   +T/", transposisi arteri besar   +T!,

    double outlet right ventricle +/.1, &

    Tetralogy o "allot +T/" merupakan penyakit jantung kongenital sianotik 

    yang paling banyak ditemukan dimana T/" menempati urutan keempat penyakit

     jantung kongenital pada anak setelah defek septum ventrikel, defek septum atrium,

    dan duktus arteriosus persisten atau lebih kurang 10-1() dari seluruh penyakit

     jantung kongenital, diantara penyakit jantung kongenital sianotik T/" merupakan

    duapertiganya. i %2 r. %oetomo sebagian besar pasien T/" didapat diatas

    umur ( tahun dan pre3alensi menurun setelah berumur 10 tahun. T/" terdiri dari

    empat kelainan yaitu ventricle septal defect ,  stenosis pulmonal , overiding 

    aortadan hipertoi 3entrikel kanan. !nak dengan kelainan ini akan biru sejak lahir 

    karena hipoksia. Pertumbuhan dan perkembangan anakakan terganggu

    dibandingkandengan anak sebayanya.1, &

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    2/28

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. ANATOMI JANTUNG

    4antung merupakan organ yang berungsi memompa darah ke seluruh

    tubuh. 4antung berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan

    yang terletak di rongga dada sebelah kiri. 4antung merupakan jantung berongga

    yang memiliki & atrium dan & 3entrikel. 4antung dibungkus oleh suatu selaput

    yang disebut  perikardium. 4antung bertanggung ja5ab untuk mempertahankan

    aliran darah dengan bantuan sejumlah katup yang melengkapinya.1,

    2ntuk menjamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara

     periodik. /tot jantung berkontraksi secara terus-menerus. #ontraksi jantung

    merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontraksi yang dia5ali kekuatan rangsang

    dari otot jantung itu sendiri dan bukan dari sara. 1,

    2.1.1. Bentuk dan Ukuran Jantung

    4antung merupakan organ utama dalam sistem kardio3askular.4antung

    dibentuk oleh organ-organ muskular, ape7 dan basis cordis, atrium kanan, dan kiriserta 3entrikel kanan dan kiri. 2kuran jantung panjangnya kira-kira 1& cm, lebar 

    8-9 cm serta tebal kira-kira 6 cm. $erat jantung sekitar '-1( ons atau &00 sampai

    :&( gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. %etiap harinya jantung

     berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa &000 galon

    darah atau setara dengan '.('1 liter darah.1

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    3/28

    Posisi jantung terletak diantara kedua paru dan berada ditengah tengah

    dada, bertumpu pada diaragma thoracis dan berada kira-kira ( cm diatas

     processus 7iphoideus. Pada tepi kanan kranial berada pada tepi kranialis pars

    cartilaginis costa III de7tra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal

     berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa I de7tra, 1 cm dari tepi lateral

    sternum. Tepi kiri kranial jantung berada pada tepi kaudal pars cartilaginis costa II

    sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis (,

    kira-kira 9 cm di kiri linea mediocla3icularis. %elaput yang membungkus jantung

    disebut perikardium dimana terdiri antara lapisan ibrosa dan serosa, dalam ca3um

     pericardii berisi (0 cc yang berungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan

    antara perikardium dan epikardium.  Epikardium adalah lapisan paling luar dari

     jantung dan lapisan berikutnya adalah lapisan miokardium  dimana lapisan ini

    adalah lapisan yang paling tebal.Lapisan terakhir adalah lapisan endokardium.1

    2.1.2. Ruang Jantung

    !da : ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium dan

    3entrikel. #edua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena

    rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium. %ebaliknya 3entrikel

    mempunyai dinding otot yang tebal terutama 3entrikel kiri yang mempunyai

    lapisan tiga kali lebih tebal dari 3entrikel kanan. #edua atrium dipisahkan oleh

    sekat antar atrium +septum interatriorum, sementara kedua 3entrikel dipisahkan

    oleh sekat antar 3entrikel +septum inter-3entrikulorum. !trium dan 3entrikel pada

    masing-masing sisi jantung berhubungan satu sama lain melalui suatu

     penghubung yang disebut orifisium atrioventrikuler . /riisium ini dapat terbuka

    atau tertutup oleh suatu katup atrioventrikuler  +katup !. #atup ! sebelah kiridisebut katup bikuspid +katup mitral sedangkan katup ! sebelah kanan disebut

    katup trikuspid.1

    2.1.. Katu!"Katu! Jantung

    iantara atrium kanan dan 3entrikel kanan ada katup yang memisahkan

    keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan 3entrikel kiri juga

    mempunyai katup yang disebut katup mitral. #edua katup ini berungsi sebagai

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    4/28

     pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke

    3entrikel, yaitu;

    a. #atup trikuspid

    #atup trikuspid berada diantara atrium kanan dan 3entrikel kanan. $ila katup

    ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju 3entrikel

    kanan. #atup trikuspid berungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju

    atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi 3entrikel.%esuai

    dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari daun katup.1

     b. #atup pulmonal

    %etelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam 3entrikel

    kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi

    arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru

    kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis

    yang terdiri dari daun katup yang terbuka bila 3entrikel kanan berkontraksi

    dan menutup bila 3entrikel kanan relaksasi sehingga memungkinkan darah

    mengalir dari 3entrikel kanan menuju arteri pulmonalis.1

    c. #atup bikuspid

    #atup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri

    menuju 3entrikel kiri. %eperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada

    saat kontraksi 3entrikel. #atup bikuspid terdiri dari dua daun katup.1

    d. #atup aorta

    #atup aorta terdiri dari daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. #atup

    ini akan membuka pada saat 3entrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan

    mengalir keseluruh tubuh. %ebaliknya, katup akan menutup pada saat 3entrikel

    kiri relaksasi sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam 3entrikelkiri.1 

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    5/28

    2.1.#. E$%r&'gene(&( Jantung

    $erkembang pada pertengahan minggu ke-, yaitu pada hari ke 18 atau 19

    setelah ertilisasi, dimana pada saat itu embrio tidak dapat lagi mencukupi

    kebutuhan akan nutrisi dan oksigen hanya melalui diusi saja. %istem

    kardio3askular terutama berkembang dari splanchnic mesoderm, para7ial, lateral

    mesoderm, dan sel-sel neural crest.Pada ujung kranial dari embrio, jantung

     berkembang dari sekelompok sel-sel mesoderm yang disebut area kardiogenik.

    i atas area kardiogenik, terdapat pericardial coelom yang akan

     berkembang menjadi  pericardium cavity. %ebagai respon terhadap sinyal dari

    lapisan endoderm di ba5ahnya, mesoderm padaarea kardiogenik membentuk 

    sepasang untaian memanjang yang disebut cardiogenic (angioblastic) cord . %esaat

    kemudian, cardiogenic cord   mengalami kanalisasi membentuk endocardial tube

    yang berdinding tipis. !kibat pertumbuhan otak dan embrio yang melipat secara

    sealokaudal, jantung dan pericardium cavity pertama kali terletak di daerah leher,

    dan akhirnya di dada.

    Pada hari ke-&1, akibat embrio yang melipat secara lateral, kedua

    endocardial tube saling mendekat satu sama lain dan bersatu membentuk tabung

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    6/28

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    7/28

    c. entrikel, berkembang menjadi 3entrikel kiri.

    d. $ulbus cordis, berkembang menjadi 3entrikel kanan.

    e. Truncus arteriosus, berkembang menjadi ascending aorta  dan  pulmonary

    trunk.

    Pada hari ke-&,  primitive heart tube memanjang. !kibat bulbus cordis

    dan 3entrikel tumbuh lebih cepat dari pada regio lainnya, dan akibat atrial dan

    3enous end dari tabung dibatasi oleh pericardium,  primitive heart tube  mulai

     berputar dan melipat. $agian kranial bergerak ke arah 3entral, kaudal, dan

    kiri.%edangkan bagian kaudal bergerak ke arah dorsal, kranial, dan kanan.

    Pertama, heart tube berbentuk seperti huru 2, kemudian menjadi berbentuk huru 

    %. Pergerakan ini berakhir pada hari ke-&8 dan pergerakan ini menentukan posisi

    akhir atrium dan 3entrikel. Perkembangan selanjutnya adalah pembentukan

    septum dan katup jantung untuk membentuk : ruang jantung. Pembentukan sekat

     jantung terjadi antara hari ke-&' dan hari ke-' dan selesai pada akhir minggu ke-

    (.

    >ara pembentukan sekat adalah adanya & massa jaringan yang sedang

    tumbuh akti saling mendekat hingga menjadi satu sehingga membagi lumen

    menjadi & saluran yang terpisah dan pertumbuhan akti 1 massa jaringan saja yang

    terus meluas hingga mencapai sisi lumen diseberangnya. Pada hari ke-&8, lapisan

    endocardium menebal membentuk endocardial cushion  yang akan membentuk 

    kanalatrioventricular , septum interatrial , dan septuminterventricular . %egaris

    kecil jaringan di dinding atrium atau 3entrikel gagal tumbuh, sedangkan daerah di

    kanan dan kirinya meluas dengan cepat, maka akan terbentuk sebuah rigi yang

    sempit di antara kedua bagian yang sedang meluas tersebut. %elanjutnya rigi

    tersebut akan membentuk sekat, namun sekat semacam ini tidak memisahkan &rongga secara sempurna.

    2.1.). Pe$%entukan katu! *antung

    %etelah endocardial cushion bersatu, masing-masing kanal atrio3entrikular 

    dikelilingi oleh prolierasi setempat jaringan mesenkim. 4aringan mesenkim

    tersebut berprolierasi membentuk katup yang menempel pada dinding 3entrikel

    melalui tali-tali otot yang nantinya akan berdegenerasi diganti jaringan ikat padat

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    8/28

    dan dibungkus endokardium. #atup yang terbentuk adalah katup bicuspid +mitral

     pada kanal atrio3entricular kiri, dan katup trikuspid pada atrio3entrikular kanan.

    %elain itu, pada trunkus arteriosus akan tampak tonjolan-tonjolan kecil yang

    nantinya akan membentuk katup semilunaris.

    2.1.+. Pe$%entukan ta%ung dan r'ngga *antung

    Terjadi pada hari ke-18 atau 19 setelah ertilisasi, dimana embrio tidak 

    dapat lagi mencukupi kebutuhan akan nutrisi dan oksigen hanya melalui diusi

    saja sehingga dimulai pembentukan jantung dari sel-sel mesoderm pada area

    kardiogenik dan terbentuk sepasang cardiogenic cord  yang mengalami kanalisasi

    membentuk dua endocardial tube. Pada hari ke-&1, kedua endocardial tube saling

    mendekat dan bersatu membentuk primitive heart tube, hari ke-&& primitive heart 

    tube  terbagi menjadi sinus 3enosus, atrium, 3entrikel, bulbus cordis, trunkus

    arteriosus. Pada hari ke-&, primitive heart tube memanjang dan mulai berputar 

    dan melipat. Pada hari ke-&8, atrium dan 3entrikel menempati posisi akhirnya.

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    9/28

    2.1.,. Pe$%entukan Se!tu$ Atr&'-entr&kuar /0ana

     Endocardial cushion  bergerak dari lateral ke arah tengah dan saling

    mendekat satu sama lain kemudian bersatu membentuk septum atrio3entrikular yang membagi lumen jantung menjadi atrium dan 3entrikel.

    2.1.. Pe$%entukan Se!tu$ Interatr&a

    4aringan dari dinding atas primordial atrium turun menuju ke penyatuan

    endocardial cushion membentuk septum primum yang membagi atrium menjadi

    atrium kanan dan kiri secara tidak sempurna kemudian terbentuk oramen primum

    lalu sel-sel pada bagian atas dari septum primum mengalami apoptosis sehingga

    terbentuk oramen sekundum jaringan lain dari dinding atas primordial atrium

    turun kembali membentuk septum secundum yang terletak di samping kanan

    septum primum yang membagi atrium menjadi atrium kanan dan kiri secara tidak 

    sempurna dan terbentuk oramen o3ale yang akan tertutup setelah kelahiran.

    2.1.3. Pe$%entukan Se!tu$ Inter-entr&kuar

    =iokardium dari dinding ba5ah primordial 3entrikel naik menuju ke

     penyatuan endocardial cushion  kemudian membentuk septum inter3entrikular 

     pars muscularis yang membagi 3entrikel menjadi 3entrikel kanan dan kiri secara

    tidak sempurna. #emudian jaringan endocardial cushion turun menuju ke septum

    inter3entrikular pars muscularis yang membentuk septum inter3entrikular pars

    membranosa membagi 3entrikel menjadi 3entrikel kanan dan kiri secara

    sempurna.

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    10/28

    2.2. SIRKULASI 4ETUS

    Pada janin, aliran darah tidak mengikuti rute yang sama dengan rutesetelah lahir. Perbedaan utama antara sirkulasi janin dengan sirkulasi setelah lahir 

    adalah penyesuaian terhadap kenyataan bah5a janin tidak bernapas sehingga paru

    tidak berungsi. 4anin memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbondioksida

    melalui pertukaran dengan darah ibu menembus plasenta. Pada sirkulasi janin,

    terdapat dua jalan pintas. Pertama adalah oramen o3ale, suatu lubang di septum

    antara atrium kanan dan kiri. #edua, duktus arteriosus yang menghubungkan

    arteri pulmonalis dan aorta ketika keduanya keluar dari jantung. arah beroksigen

    tinggi diba5a dari plasenta melalui 3ena umbilikalis dan diteruskan ke 3ena ka3a

    inerior janin. engan demikian, ketika darah masuk ke atrium kanan dari

    sirkulasi sistemik, bercampurnya darah beroksigen tinggi dari 3ena umbilikalis

    dan darah 3ena yang beroksigen rendah yang kembali dari jaringan janin.

     %elama masa janin, karena tingginya resistensi dari jaringan paru yang

    masih belum berkembang +kolaps, tekanan di separuh kanan jantung dan

    sirkulasi paru lebih tinggi dari pada separuh kiri jantung dan sirkulasi sistemik,

    situasi yang terbalik saat setelah bayi lahir. #arena perbedaan tekanan antara

    atrium kanan dan kiri, sebagian darah campuran yang beroksigen cukup yang

    kembali ke atrium kanan segera dialirkan ke atrium kiri melalui oramen o3ale.

    arah ini kemudian mengalir kedalam 3entrikel kiri dan dipompa ke sistemik.

    %elain memperdarahi jaringan sirkulasi sistemik janin, juga mengalirkan darah

    melalui arteri umbilikalis agar terjadi pertukaran dengan darah ibu melalui

     plasenta. %isa darah di atrium kanan yang tidak segera dialihkan atrium kiri

    mengalir ke 3entrikel kanan yang memompa darah kedalam arteri

     pulmonalis.#arena tekanan diarteri pulmonalis lebih besar daripada tekanan di

    aorta, darah dialirkan dari arteri pulmonalis kedalam aorta melalui duktus

    arteriosus. engan demikian, sebagian besar darah yang dipompa keluar dari

    3entrikel kanan yang ditujukan ke sirkulasi paru segera dialihkan ke dalam aorta

    dan disalurkan ke sirkulasi sistemik, mengabaikan paru yang non ungsional.:

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    11/28

    2.. SIRKULASI SETELAH LAHIR 

    Pada saat lahir, perubahan penting yang terjadi yaitu;

    a. Penekanan atau konstriksi spontan pada arteri umbilikalis ke plasentameningkatkan resistensi perier sehingga tekanan sistemik meningkat.

     b. Pengembangan paru dan peningkatan P/&  al3eolus akan menurunkan

    resistensi pembuluh darah paru sehingga terjadi peningkatan aliran darah yang

    melalui paru dan tekanan arteri pulmonalis menurun.

    c. !kibatnya, terjadi pembalikan pintasan isiologis melalui oramen o3ale dan

    duktus arteriosus, yakni dari pintasan kanan ke kiri menjadi dari kiri ke kanan

    +atrium kiri ke atrium kanan dan aorta ke arteri pulmonalis.

    d. Pintasan ini normalnya menutup pada saat lahir atau segera setelahnya

    sehingga sirkulasi sistemik dan paru sekarang menjadi aliran seri.5

    2.#. PEN5AKIT JANTUNG KONGENITAL

    2.#.1. De6&n&(&

    Penyakit jantung kongenital merupakan penyakit jantung yang terjadi

    akibat kelainan dalam perkembangan jantung dan pembuluh darah, sehingga dapatmengganggu dalam ungsi jantung dan sirkulasi darah jantung atau yang dapat

    mengakibatkan sianosis dan asianosis. Penyakit jantung kongenital atau penyakit

     jantung ba5aan adalah sekumpulan malormasi struktur jantung atau pembuluh

    darah besar yang telah ada sejak lahir. Penyakit jantung ba5aan yang kompleks

    terutama ditemukan pada bayi dan anak. !pabila tidak dioperasi, kebanyakan

    akan meninggal 5aktu bayi. !pabila penyakit jantung kongenital ditemukan pada

    orang de5asa, hal inimenunjukkan bah5a pasien tersebut mampu melalui seleksi

    alam, atau telahmengalami tindakan operasi dini pada usia muda.&,6

    2.#.2. Ka(&6&ka(&

    Penyakit jantung kongenital secara umum diklasiikasikan menjadi & tipe

    yaitu kongenital asianosis dan kongenital sianosis.&,6

    !. #elainan 4antung #ongenital !sianosis

    1. eek %ekat !trium Tipe %ekundum

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    12/28

    %iat khusus kelainan ini adalah tidak ada sianosis, 3olume aliran darah

    ke paru bertambah, dan shunt   terletak di daerah atrium. Pada bayi, kelainan ini

    sekitar 10) dari semua kelainan jantung kongenital. Pada bayi, biasanya jarang

    menimbulkan keluhan, kadang-kadang ditemukan pada pemeriksaan auskultasi

    rutin pada bayi, terdengar bising, dan pada pemeriksaan radiologi dada ditemukan

    adanya gambaran kelainan jantung. =enurut lokalisasi dan terjadinya ada jenis,

    yaitu;

    a. eek sinus 3enosus

     b. eek sekat sekundum

    c. eek sekat primum

    &. eek %ekat !trium Tipe Primum

    %iat khusus kelainan adalah tidak ada sianosis, 3olume aliran darah ke

     paru lebih banyak dan  shunt   terletak di daerah atrium. eek terjadi pada

    sekat primum yang terletak di bagian kaudal sekat atrium. i bagian kaudal,

    sekat primum ini berbatasan langsung dengan katup mitral dan katup trikuspidalis.

    /leh karena itu, adanya deek ini sering diikuti oleh deek katup mitral atau katup

    trikuspidalis karena kedua katup ini tadinya berasal dari bantalan endokardium.

    . eek %eptum entrikel +%

    %iat khususnya adalah tidak ada sianosis, aliran darah pada arteri

     pulmonalislebih banyak, dan shunt pada daerah 3entrikel. #elainan ini merupakan

    kelainan terbanyak, yaitu sekitar &() dari seluruh kelainan jantung. % sering

     bersama dengan kelainan lain, misalnya trunkus arteriosus, Tetralogyof Fallot .

    :. Patent uctus !rteriosus +P!

    %iat khusus adalah tanpa sianosis, aliran darah pada arteri pulmonalis

    lebih banyak, dan  shunt   terletak antara dua arteri besar +arteri pulmonalis dan

    aorta. Pada kelainan ini, duktus yang seharusnya menutup tidak menutup yang

    mengakibatkan aliran darah dari 3entrikel kanan ke paru-paru melalui

    arteri pulmonalis bercampur dengan darah yang lain.

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    13/28

    (. %tenosis Pulmonal

    =erupakan suatu obstruksi anatomis pada jalan keluar 3entrikel kanan dan

    karenanya ada perbedaan tekanan antara arteri pulmonalis dan 3entrikel kanan.

    /bstruksi anatomis dapat terletak sub3al3ular, 3al3ular, dan supra3al3ular.

    6. %tenosis !orta

    /bstruksi pada jalan keluar 3entrikel kiri dan ada suatu perbedaan tekanan

    antara 3entrikel kiri dan aorta. /bstruksi dapat terletak sebelum katup, pada katup,

    dan sesudah katup.

    '. Inusiensi !orta

    !danya aliran diastolik melalui katup aorta yang terbuka langsung ke dalam

    3entrikel kiri. Inusiensi katup terjadi pada katup unikuspid unikomisura,

    unikuspid, pada stenosis subaorta, stenosis supra3al3ular, pada deek 

    sekat3entrikel, dan pada tero5ongan 3entrikel kiri aorta.

    8. #oarktasio !orta

    =erupakan obstruksi pada aorta desendens yang lokalisasinya hampir 

    selalu pada masuknya duktus arteriosus. #elainan ini cukup banyak, dengan

    insiden berkisar 6) dari seluruh kelainan jantung, ada pada urutan keempat dari

    kelainan jantung yang menimbulkan gejala pada masa bayi.

    $. #elainan 4antung #ongenital %ianosis

    1. #esalahan =uara %emua ena Pulmonalis

    %iat khusus kelainan ini adalah terdapat sianosis, 3olume aliran darah

    kedalam pulmonal berlebih, dan  shunt   terletak pada daerah atrium. #esalahan

    muara semua 3ena pulmonalis adalah suatu muara yang abnormal dari 3ena

     pulmonalis ke 3ena sistemik, yang seharusnya bermuara ke atrium kiri.

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    14/28

    &. Tetralogy o "allot

    %iat khusus adalah terdapat sianosis, aliran darah dari paru berkurang dan

     shunt  pada daerah 3entrikel. Tetralogy o "allot digambarkan dengan : kelainan

    yaitu stenosis pulmonal, %, hipertroi 3entrikel kanan, dan dekstroposisi aorta

     pada sekat 3entrikel.

    . Transposisi arteri-arteri besar komplit

    %iat khusus yaitu terdapat sianosis, aliran darah dalam pulmo berlebih,

    dan shunt pada daerah atrium. =erupakan suatu keadaan dengan aorta beserta

    cabang-cabang arteri koronarianya berasal dari 3entrikel kanan, sedangkan arteri

     pulmonalis dari 3entrikel kiri. #edua katup dari kedua 3entrikel tersebut normal

    dan letak anatomik 3ena pulmonalis dan sinus koronarius normal.

    :. entrikel Tunggal

    %iat khusus yaitu sianosis, aliran darah dalam paru berlebih, dan

     shunt  pada daerah 3entrikel. Pada 3enrikel tidak ada sekat sama sekali, namun

    masih mempunyai dua katup atrio3entrikuler.

    (. %indrom ?ipoplasi 4antung #iri

    =erupakan suatu kumpulan kelainan jantung yang bersiat obstruksi pada

    sebelah kiri jantung dan hipoplasi 3entrikel kiri. #elainan yang termasuk dalam

    sindrom ini adalah atresia atau hipoplasi berat dan stenosis aorta dan@atau katup

    mitral dan atresi serta hipoplasi arkus aorta.

    6. !tresia Trikuspid!liran darah dalam paru berkurang,  shunt   pada daerah atrium dan

    3entrikel. Pada

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    15/28

    darah mengalir sebagian ke aorta, sebagian lagi mele5ati deek sekat 3entrikel ke

    3entrikel kanan dan ke arteri pulmonalis.

    2.). TETRALOG5 O4 4ALLOT /TO4

    2.).1. De6&n&(&

    Tetralogy o "allot +T/" adalah penyakit jantung kongenital dengan

    kelainan struktur jantung yang muncul pada saat lahir dan terjadi perubahan aliran

    darahdi jantung '

    T/" melibatkan empat kelainan jantung, yaitu;

    a. %tenosis Pulmonal

    ?al ini diakibatkan oleh penyempitan dari katup pulmonal, di mana darah

    mengalir dari 3entrikel kanan ke arteri pulmonalis. %ecara isiologis, darah

    yang sedikit oksigen dari 3entrikel kanan akan mengalir melalui katup

     pulmonal, masuk ke dalam arteri pulmonalis, dan keluar ke paru-paru untuk 

    mengambil oksigen. Pada stenosis pulmonal, jantung harus bekerja lebih keras

    dari biasanya untuk memompa darah dan tidak cukup darah untuk mencapai

     paru-paru.

     b. entricular %eptal eect +%

    4antung memiliki dinding yang memisahkan dua bilik pada sisi kiri dari dua

     bilik di sisi kanan yang disebut septum. %eptum berungsi untuk mencegah

     bercampurnya darah yang miskin oksigen dengan darah yang kaya oksigen

    antara kedua sisi jantung. Pada % dijumpai lubang di bagian septum yangmemisahkan kedua 3entrikel di ruang ba5ah jantung. Lubang ini

    memungkinkan darah yang kaya oksigen dari 3entrikel kiri untuk bercampur 

    dengan darah yang miskin oksigen dari 3entrikel kanan.8

    4ika % cukup besar, maka akan ada peningkatan dalam aliran darah ke paru

    dan akan menyebabkan dilatasi 3entrikel kiri dan arteri kiri dan akhirnya

    mengakibatkan gagal jantung karena ketika 3entrikel kiri menjadi melebar 

    sesuai dengan Arank-starling la5A yaitu ketika otot jantung mengalami

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    16/28

    dilatasi maka kontraktilitas jantung akan menurun dan jantung tidak bisa

    mengkompensasi lagi sehingga curah jantung akan berkurang dan gagal

     jantung bisa terjadi.9

    c. ekstroposisi dari aorta

    Ini merupakan kelainan pada aorta yang merupakan arteri utama yang

    memba5a darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. %ecara anatomi jantung

    yang normal, aorta melekat pada 3entrikel kiri. ?al ini memungkinkan hanya

    darah yang kaya oksigen mengalir ke seluruh tubuh. Pada T/", aorta berada

    diantara 3entrikel kiri dan kanan, langsung di atas %. ?al ini

    mengakibatkan darah yang miskin oksigen dari 3entrikel kanan mengalir 

    langsung ke aorta bukan ke dalam arteri pulmonalis kemudian ke paru-paru.

    d. ?ipertroi 3entrikel kanan

    #elainan ini terjadi jika 3entrikel kanan menebal karena jantung harus

    memompa lebih keras dari seharusnya agar darah dapat mele5ati katup

     pulmonal yang menyempit.

    /bstruksi aliran darah arteri pulmonal biasanya pada kedua inundibulum

    3entrikel kanan dan katup pulmonal. /bstruksi total dari aliran 3entrikel kanan

    +atresia pulmonal  dengan % diklasiikasikan dalam bentuk ekstrim dari T/".10

    arah dari kedua 3entrikel dipompa ke seluruh tubuh, termasuk darah

    yang miskin oksigen. ?al ini mengakibatkan bayi dan anak-anak dengan T/"

    sering memiliki 5arna kulit biru yang disebut sianosis karena miskinnya oksigen

    di dalam darah. %aat lahir kemungkinan bayi tidak terlihat biru tetapi kemudian

     bisa terjadi episode mendadak yang disebut  spell  ditandai dengan kulit kebiruan

    saat menangis atau makan.8

    2.).2. E!&de$&''g&

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    17/28

    T/" adalah penyakit jantung kongenital yang kompleks yang dengan

    angka kejadian sekitar ( dari setiap 10.000 kelahiran. Penyakit jantung kongenital

    ini dapat dijumpai pada anak laki-laki maupun perempuan.'

    >> memperkirakan setiap tahunnya sekitar 1.('( bayi di !merika

    %erikat yang lahir dengan T/". engan kata lain, sekitar : dari setiap 10.000 bayi

    yang lahir di !merika %erikat setiap tahunnya lahir dengan T/".8

    T/" me5akili 10) dari kasus penyakit jantung kongenital dan merupakan

     penyebab paling umum dari penyakit jantung kongenital sianotik. Insiden

    terjadinya T/" lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan.11

    Pre3alensi T/" terjadi pada -6 bayi untuk setiap 10.000 kelahiran dan

    merupakan penyebab paling umum penyakit jantung kongenital sianotik.T/"

    menyumbang sepertiga dari semua penyakit jantung kongenital pada pasien yang

     berusia kurang dari 1( tahun. alam kebanyakan kasus, T/" adalah sporadis dan

    nonamilial. #ejadian pada saudara kandung dari orang tua pasien yang

    mengalami T/" sekitar 1-() dan lebih sering terjadi pada laki-laki daripada

     perempuan. #elainan ini berhubungan dengan anomali e7trakardiak seperti

    labiaskiBis dan palatum, hipospadia, kelainan rangka dan kraniofasial . %ebuah

    mikrodelesi dalam kromosom && +&&C11 telah diidentiikasi pada pasien dengan

    T/" sebagai salah satu maniestasi kardio3askular.1&,1

    2.).. Et&''g&

    Penyebab penyakit jantung kongenital sebagian besar tidak diketahui,

    meskipun penelitian genetik menunjukkan etiologi multiaktorial. "aktor prenatal

    yang berhubungan dengan insiden yang lebih tinggi pada T/" termasuk rubella

    virus atau penyakit 3irus lainnya selama kehamilan, giBi buruk prenatal, kebiasaanibu minum alkohol, usia ibu yang lebih dari :0 tahun, dan diabetes.8,1:

    !nak-anak dengan Sindrom Don  memiliki insiden yang lebih tinggi

    untuk terjadinya T/". iantara bayi dengan %indrom o5n +trisomi &1

    didapatkan kejadian jantung ba5aan hampir :0) kasus banyak diantaranya

    kelainan umum seperti kelainan atrium dan  patent ductus arteriosus  +P!.

     Damun, ada juga kondisi yang jarang terjadi seperti deek septum atrium dan

    3entrikel yang besar.8,1,1:

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    18/28

    >> bekerja dengan peneliti lainnya untuk mempelajari aktor resiko

    yang dapat meningkatkan kemungkinan memiliki bayi dengan T/" dan

    ditemukan beberapa hal berikut;

    1. Tingkat T/" meningkat dari tahun ke tahun.

    &. Lingkungan, khususnya karbon monoksida, mungkin menjadi aktor risiko

    untuk melahirkan bayi dengan T/" meskipun penelitian lebih lanjut

    diperlukan.

    . !danya risiko tinggi untuk mengalami T/" antara bayi berkulit putih daripada

     bayi dari ras lain.

    :. Tidak ada hubungan yang kuat antara penggunaan kaein dengan ibu dan

    risiko T/".8

    2.).# Pat''g&

    $iasanya sisi kiri jantung hanya memompa darah ke seluruh tubuh dan sisi

    kanan jantung memompa darah hanya ke paru-paru. Pada anak dengan T/", darah

    dapat melakukan perjalanan melintasi lubang +% dari 3entrikel kanan ke

    3entrikel kiri dan keluar ke dalam aorta. /bstruksi pada katup pulmonal dari

    3entrikel kanan ke arteri pulmonalis mencegah jumlah normal darah dari yang

    dipompa ke paru-paru. #adang-kadang katup pulmonal benar-benar terhalang

    yang disebut pulmonal atresia.1(

    Pada kenyataannya, hanya dua kelainan yang diperlukan pada T/" yaitu

    % yang cukup besar untuk menyamakan tekanan di kedua 3entrikel dan

    stenosis pulmonal. ?ipertroi 3entrikel kanan merupakan eek sekunder dari

    stenosis pulmonal.dan %. % yang paling sering pada T/" adalah tipe

     perimembranous di daerah subpulmonal. !liran 3entrikel kanan adalah obstruksisaluran paling sering dalam bentuk stenosis inundibular sebanyak :()./bstruksi

     jarang pada tingkat katup pulmonal sekitar 10). %ebuah kombinasi dari dua juga

    dapat terjadi dengan angka kejadian 0). #atup pulmonal atretik   adalah salah

    satu anomali yang berat dengan angka kejadian sekitar 1(). Pada kebanyakan

     pasien terjadi hipoplasia pada anulus pulmonal dan arteri pulmonal.. >abang-

    cabang arteri pulmonal biasanya kecil dengan stenosis perier. /bstruksi pada

    arteri pulmonal kiri sangat umum terjadi. !ight aotic arc+!> juga terjadi dengan

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    19/28

    angka kejadian &() kasus. Pada sekitar () dari pasien T/" dapat ditemukan

    arteri koroner yang abnormal. #elainan yang paling umum adalah cabang

    anterior descending  timbul dari arteri koroner kanan dan mele5ati saluran keluar 

    3entrikel kanan.16

    =ekanisme patogenetik dari pembentukan T/" dimulai selama

    morogenesis jantung sebelum septum 3entrikel ditutup dengan pembagian ejeksi

    aliran 3entrikel kanan ke aliran aorta transeptal dan aliran pulmonal inundibular.

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    20/28

     berkaitan dengan pengurangan aliran darah paru yang sudah terganggu dan bila

     berkepanjangan mengakibatkan hipoksia sistemik yang berat dan asidosis

    metabolik. Spell dapat berlangsung dari beberapa menit sampai beberapa jam

    namun jarang berakibat atal yang ditandai dengan keadaan umum lemah

    dansetelah serangan pasien tertidur. Spell   yang berat dapat mengakibatkan

    ketidaksadaran dan kadang-kadang ditemukan kejang danhemiparese. $ayi

    dengan sianosis yang ringan lebih rentan untuk terjadinya  spell   karena tidak 

    memperoleh mekanisme homeostatis untuk mentolerir penurunan cepat saturasi

    oksigen arteri seperti polisitemia.10

    2.).+. D&agn'(&(

    !da beberapa langkah diagnostik, yaitu antara lain; 18.19

    !. !D!=D

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    21/28

    >. P

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    22/28

    koroner dan juga kelainan lain yang berhubungan misalnya, !%,

     persistant left superior vena cava.

    :. #ateterisasi jantung dan angiokardiograi

    #ateterisasi jantung tidak diperlukan pada T/", bila dengan pemeriksaan

    ekokardiograi sudah jelas. #ateterisasi biasanya diperlukan sebelum tindakan

     bedah koreksi dengan maksud untuk mengetahui deek septum 3entrikel yang

    multipel, deteksi kelainan arteri koronaria, dan mendeteksi stenosis pulmonal

     perier.&

    2.).,. Penataak(anaan 19

    2.).. D&agn'(a Band&ng &,&0

    !. !tresia Pulmonal

    !tresia pulmonal adalah kelainan ba5aan dari katup paru di mana lubang

    katup gagal untuk mengembangkan. #atup benar-benar tertutup sehingga

    menghalangi aliran darah dari jantung ke paru-paru. #arena ini, bayi yang

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    23/28

     baru lahir ber5arna biru dan atresia pulmonal biasanya dapat didiagnosis

    dalam jam atau menit setelah lahir.

    $. ouble /utlet ight entricle +/

    Pada penyakit ini kedua arteri besar keluar dari 3entrikel kanan, masing-

    masing dengan konusnya. %atu-satunya jalan keluar 3entrikel kiri adalah

    ventricular septal defect   +%. Posisi kedua arteri besar ini adalah

     bersebelahan. ambaran klinisnya sangat ber3ariasi, bergantung kepada

    kelainan hemodinamik, dapat mirip deek septum 3entrikel, transposisi arteri

     besar atau T/". /leh sebab itu, untuk menegakkan diagnosisnya, tidak 

    mungkin hanya dengan gejala klinis saja. "oto toraks juga sangat ber3ariasi,

    mungkin terdapat kardiomegali atau tidak, dengan 3askularisasi paru dapat

     bertambah, normal atau berkurang sesuai demgan ada atau tidaknya stenosis

     pulmonal, . Transposition o reat !rtery +T!

    Pada penyakit ini, terjadi perubahan tempat keluarnya posisi aorta dan arteri

     pulmonalis yakni aorta keluar dari 3entrikel kanan dan terletak di sebelah

    anterior arteri pulmonalis, sedangkan arteri pulmonalis keluar dari 3entrikel

    kiri, terletak posterior terhadap aorta. ejala klinis yang terpenting adalah

    sianosis dan gagal jantung kongesti. %ianonis tampak sangat jelas apabila

    komunikasi antara sirkulasi paru dan sistemik tidak adekuat, dan akan

     berkurang apabila pencampurannya baik. ejala timbul pada minggu pertama,

    dan sianosis akan menjadi progresi apabila duktus arteriosus menutup, bayimenjadi asidosis dan terjadi gagal jantung, terutama pada kasus dengan

    septum 3entrikel yang besar. $ayi menjadi sesak naas sering mengalami

     pneumonia dan pertumbuhannya menjadi lambat.Pada pemeriksaan isik,

     biasanya tampak biru yang tidak ber3ariasi dengan menangis atau pemberian

    oksigen. $unyi jantung I terdengar normal, sedang bunyi janutng II terdengar 

    tunggal dan keras akibat posisi anterior-posterior pembuluh darah besar.

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    24/28

    $iasanya tidak ada bising jantung dan jika ada biasanya berasal dari stenosis

     pulmonal atau %. etaran bising jarang terjadi.

    2.).3. K'$!&ka(& &0

    a. ?ipoksia organ-organ tubuh yang kronis.

     b. Polisitemia.

    c. yanotic spell.

    2.).17. Pr'gn'(&(

    Prognosis dari penyakit jantung ba5aan ini adalah tanpa pembedahan,

    angka kematiannya adalah 9() pada usia &0 tahun. Prognosis cukup baik pada

    yang dioperasi saat anak-anak. $iasanya operasi telah dilakukan sebelum usia

    setahun, dengan penutupan % dan koreksi dari stenosis pulmonal.

    #elangsungan hidup &0 tahun adalah 90-9() setelah pembedahan.Prognosis

     jangka panjang kurang baik bila;

    a. ioperasi pada usia de5asa yang sudah terjadi gangguan ungsi 3entrikel kiri

    akibat hipoksia yang lama.

     b. Pasca bedah dengan residual pulmonal insuisiensi berat sehingga terjadi gagal

    3entrikel kanan. &0,&1

    2.+. 85ANOTI8 SPELL

    2.+.1. De6&n&(&

    %yanotic spell   adalah suatu sindrom yang ditandai dengan serangan

    gelisah, menangis berkepanjangan, hiper3entilasi, bertambah biru, lemas atau

    tidak sadar dan kadang-kadang kejang, yang serimg terdapat pada anak-anak 

    dengan penyakit jantung kongenital sianotik. $iasanya terjadi pada bayi usia &-:

     bulan, namun tidak jarang ditemukan pada umur 6-1& bulan.1,18

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    25/28

    2.+.2. Pat'6&(&''g&

    Paling sering terjadi pada T/", dimana 3entrikel kanan dan 3entrikel kiri

    dianggap berungsi sebagai rongga pemompa tunggal karena adanya % yang besar. Penurunan tahanan 3askular sistemik atau peningkatan tahan pada alur 

    keluar 3entrikel kanan, akan meningkatkan pirau dari kanan ke kiri. ?ipoksia

    yang terjadi akan merangsang pusat pernaasan untuk hiper3entilasi yang akan

    menyebabkan peningkatan aliran balik 3ena sistemik. engan adanya stenosis

     pulmonal maka aliran pirau kanan ke kiri melalui deek septum 3entrikel akan

    makin bertambah. "aktor-aktor terjadinya cyanotic spell  ini antara lain kelelahan

    akibat menangis lama atau beraktiitas isik berat, demam, dehidrasi dan lain-lain.

    1,18

    2.+.. Ge*aa K&n&(

    a. !nak re5el dan gelisah, menangis lama.

    %. %ianosis bertambah.

    0. %esak napas +cepat dan dalam.

    d. $ising jantung melemah.

    e. Pada serangan sianotik yang berat dapat terjadi penurunan kesadaran, kejang,

    gangguan serebro3askular, bahkan kematian.1,18

    2.+.#. Penataak(anaan

    Penatalaksanaan ditujukan untuk memutuskan mata rantai patoisiologi

    terjadinya serangan sianotik. Prinsip pengobatannya adalah mengurangi konsumsi

    oksigen, meningkatkan pengikatan oksigen, dan mengurangi aliran pirau kanan ke

    kiri dengan mengurangi aliran balik 3ena sistemik.

    a. Posisi lutut ke dada +knee$chest position. engan posisi ini maka aliran darah

    keparu akan meningkat karena peningkatan afterload  aorta akibat penekanan

    arteri emoralis.

     b. =orin sulat 0,1-0,& mg@kgbb %>, I=, I untuk menekan pusat pernapasan

    dan mengatasi takipnoe. Pemberian a5al lebih mudah subkutan.

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    26/28

    c. $erikan bikarbonat natrikus 1 m

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    27/28

    &. =adiyono, $.,ahayuningsih, %. enters or isease >ontrol and Pre3ention. &011. "acts about Tetralogy o 

    "allot. iakses dari;

    http;@@555.cdc.go3@ncbddd@birthdeects@Tetralogy/"allot.html G& 4uli &011H

    9. Dational ?eart, Lung, and $lood Institute. &009. Tetralogy o "allot. iakses

    dari; http;@@555.nhlbi.nih.go3@health@dci@iseases@[email protected]  G& 4uli

    &011H.

    -. $ernstein ., Delson Te7tbook o Pediatrics. Tetralogy of Fallot . , =oreira !., &010.  natomophysiologic asis of Tetralogy

    of Fallot and /ts %linical /mplications. pE (91-60.

    http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/19494230236.pdfhttp://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/19494230236.pdfhttp://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/tof/tof_what.htmlhttp://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/tof/tof_what.htmlhttp://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/TetralogyOfFallot.htmlhttp://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/TetralogyOfFallot.htmlhttp://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/tof/tof_causes.htmlhttp://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/tof/tof_causes.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/163628-overview#a0199http://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/tof/tof_what.htmlhttp://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/TetralogyOfFallot.htmlhttp://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/tof/tof_causes.htmlhttp://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/tof/tof_causes.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/163628-overview#a0199http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/19494230236.pdf

  • 8/15/2019 Tof Restu Abi Adys

    28/28

    1:. $himji %., &010. Tetralogy of Fallot  . iakses

    dari;http;@@emedicine.medscape.com@article@166&8-o3er3ie5Ka010&  G& 4uli

    &011H.

    -0.   !merican ?eart !ssociation. &011. Tetralogy of Fallot . iakses dari;

    http;@@555.heart.org@?onditions@>ongenital?earteects@!bout

    >ongenital?earteects@Tetralogy-o-"allotJ2>=J0'08J!rticle.jsp  G&  4uli

    &011H.

    -+. Park =, oerge . Tetralogy of Fallot . Pediatric >ardiology or Practitioners.

    :th edition +"ebruary 1(, &00&. pE 11:-116E pE 190-19:.

    1'. inn #. ?utchins ., 19'. The Pathogenesis o Tetralogy o 

    "allot.

    ,http;@@555.ncbi.nlm.nih.go3@pmc@articles@P=>190:0::@pd@amjpathol00&:8-

    0161.pd  G& 4uli &011H.

    -1. %astroasmoro, %., et al . Panduan Pelayanan =edis epartemen Ilmu

    #esehatan !nak. 4akarta; %2P Dasional . >ipto =angunkusumo, &00',

    hal.19:-196E hal. &0(-&06.

    -2. Pusponegoro, ?. . at al. %tandar Pelayanan =edis #esehatan !nak. 4akarta;

    $adan Penerbit I!I, &00(, Tetralogi Fallot , hal. 19-1:1.

    3. Irmalita, et al . %tandar Pelayanan =edik umah %akit 4antung dan Pembuluh

    arah ?arapan #ita. 4akarta; umah %akit 4antung dan Pembuluh arah

    ?arapan #ita, &009, $!$ IE Tetralogy of Fallot , hal. 101-10.

    3-. Longmore, =, et al . /7ord ?andbook / >linical =edicine 8 th edition. De5

    *ork; /7ord 2ni3ersity Press, &010, chapter E %ardiovascular 4edicine,

     pE1(0-1(1.

    http://emedicine.medscape.com/article/163628-overview#a0102http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/AboutCongenitalHeartDefects/Tetralogy-of-Fallot_UCM_307038_Article.jsphttp://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/AboutCongenitalHeartDefects/Tetralogy-of-Fallot_UCM_307038_Article.jsphttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1904044/pdf/amjpathol00248-0161.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1904044/pdf/amjpathol00248-0161.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1904044/pdf/amjpathol00248-0161.pdfhttp://emedicine.medscape.com/article/163628-overview#a0102http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/AboutCongenitalHeartDefects/Tetralogy-of-Fallot_UCM_307038_Article.jsphttp://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHeartDefects/AboutCongenitalHeartDefects/Tetralogy-of-Fallot_UCM_307038_Article.jsphttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1904044/pdf/amjpathol00248-0161.pdfhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1904044/pdf/amjpathol00248-0161.pdf