TM arthritis gout muskulo

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yarsi

Citation preview

ASTRINDITA AYU WIRASTIFK-A / 1102013046

1. Memahami dan Menjelaskan Sendi1.1 MakroMakroskopik Ekstremitas Superior

Gambar 7. Sendi ekstremitas superior

1. Articulatio acromioclavicularisTulang :Merupakan suatu sendi antara pars acromialis scapula dengan clavicula.Jenis sendi : Articulatio plana, karna kedua permukaan sendi rata. Penguat Sendi : Ligamentum acromioclaviculare.

2. Articulatio HumeriTulang : Caput humeri dengan cavitas glenoidalis.Jenis sendi : Articulatio spheroidea (a ball and socket), kepala sendi seperti bentuk bola.Penguat sendi : Ligamentum glenohumerale superior, Ligamentum glenohumerale medial.Gerak sendi : Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi.

3. Articulatio cubitiMerupakan Articulatio composita yang terdiri dari atas 3 sendi, yaitu Articulatiohumero-ulnaris, Articlatio humero-radialis, dan Articulatio radioulnaris.

a. Articulatio humero-ulnaris dan Articulatio humero-radialisTulang : Antara incisura trochlearis ulna dan trochlearishumeri; dan fovea articularis caput radii dan capitulum humeri.Jenis sendi : Ginglymus dengan bersumbu satu.Penguat sendi :Ligamentum colaterale ulnare, Ligamentum colateralle radiale.Gerak sendi : Fleksi dan ekstensi.

b. Articulatio radio-ulnaris proximalisTulang : Incisura radialis ulna dan caput radiiJenis sendi : Pivot/ trachloidea bersumbu satu, yaitu sumbuvertical yang berjalan dari caput radii sampai processus styloideus ulnae.Penguat sendi : Ligamentum anulare radii yang melekat pada ujungincisura radialais dan ligamentum quadratum diantara collum radii dan incisuraradialais ulna.Gerak sendi : Supinasi & pronasi.

Extremitas inferior

1. Articulatio Sacro IliacaAtau persendian gelang panggul, merupakan persendian antara os sacrum dengan os iliaca. Sendi ini merupakan sendi amphiartrosis, geraknya sedikit sekali.2. Articulatio CoxaeAtau sendi paha. Persendian antara acetabulum os coxae dengan caput femoris.3. Articulatio Femore PatellarisPersendian antara facies articularis os femur dengan facies patellaris femoris os patella.4. Articulatio GenuAtau sendi Lutut. Persendian antara articularis superior condyli medialis tibiae dengan facies articularis inferior condyli medialis femoris.5. Articulatio Tibio FibularisPersendian antara facies articularis fibularis tibiae dengan facies articularis capuli fibulae.6. Articulatio Talo CruralisPersendian antara articulation malleoli lateralis dengan facies melleolaris lateralis tali.7. Articulatio Talo CalcaneaPesendian antara os talus dengan os calcaneus.8. Articulatio Talo Cruralis = sendi loncat bagian atas9. ArticulatioTalo Tarsalis = sendi loncat bagian bawah10. Articulatio Talo Calcanearis11. Articulatio Talo Calcaneo Navicularis12. Articulatio Tarsotransvera CHOPART, terdiri dari : Articulatio Talovavicularis bagian depan Articulatio Calcaneo Cubiodea

13. Articulatio Tarso Metatarsea : merupakan persendian antara os metatarsalea I V dengan os coneiformea14. Articulatio metacarpo Phalangea15. Articulatio Inter Phalangea

1.2 MikroMikroskopikSendi bersifat permanen dan dapat digolongkan berdasarkan ciri susunannya menjadi 3 golongan utama:1. Sendi fibrosa. Sendi ini dipersatukan oleh jaringan ikat padat fibrosa.a. Sutura : Hanya terdapat pada tengkorak dan tidak bersifat permanen, karena jaringan pengikat fibrosa dapat diganti tulang dikemudian hari, penyatuan tulang dikemudian hari itu disebut sinostosis.b. Sindesmosis : Sendi pada tulang yang dipersatukan oleh jaringan ikat fibrosa yang lebih banyak daripada yang terdapat disutura, sendi macam ini seperti sendi radio-ulnaris yang memungkinkan gerak dalam batas tertentu.c. Gomfosis : Sendi khusus terbatas pada gigi, maksila, dan mandibular.

2. Sendi tulang rawan (kartilaginosa)Sendi tulang rawan disebut sebagai sendi kartilaginosa sekunder.Untukmembedakan dengan sendikartilaginosaprimer yaitupada sendidiantara badan-badan vertebra yang berdektan.Permukaan tulang yang berhadapan dilapisi tulang rawan hialin secaraerat disatukan lempeng fibrokartilago.Contoh sendi kartilago sekunder: simfisis (sendi dipubis).

3. Sendi SinovialSebagian sendi kita adalah sendi sinovial.Pertemuan tulang yang berhadapan dilapisi oleh tulang rawan sendi dan dibatasi oleh celah sempit yang berisi cairan sinovial.Tulang rawan sendi dibentuk dari tulang rawan jenis hialin dan tulang rawan sendi tidak memiliki saraf dan pembuluh darah.Simpai sendi untuk menyatukan tulang, lapisan luar simpai jaringan ikat padat kolagen yang menyatu dengan periostium untuk membungkus tulang, lapisan dalam simpai membran sinovial.Membran sinovial menghasilkan cairan sinovial.Cairan sinovial terbentuk dari hasil dialisis plasma darah dan limf.Unsur cairan sinovial asam hialuronat yg berikatan dengan protein. Fungsi cairan sinovial untuk pelumas dan nutrisi tulang rawan sendi.

Sinovium menghasilkan cairan sinovial yang berwarna kekuningan, bening, tidak membeku, dan mengandung lekosit. Asam hialuronidase bertanggung jawab atas viskositas cairan sinovial dan disintesis oleh pembungkus sinovial. Cairan sinovial mempunyai fungsi sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi. Jenis sendi sinovial : Ginglimus : fleksi dan ekstensi, monoaxis ; Selaris : fleksi dan ekstensi, abd & add, biaxila ; Globoid : fleksi dan ekstensi, abd & add; rotasi sinkond multi axial ; Trochoid : rotasi, mono aksis ; Elipsoid : fleksi, ekstensi, lateral fleksi, sirkumfleksi, multi axis. Secara fisiologis sendi yang dilumasi cairan sinovial pada saat bergerak terjadi tekanan yang mengakibatkan cairan bergeser ke tekanan yang lebih kecil. Sejalan dengan gerakan ke depan, cairan bergeser mendahului beban ketika tekanan berkurang cairan kembali ke belakang. (Price, 2005; Azizi, 2004).

1.3 GerakKlasifikasi Persendian

1. Synarthrosis Sendi yang tidak bergerak sama sekali. Sendi ini dipersatukan oeh jaringan ikat padat fibrosa. Salah satu contohnya sutura, yang tidak bersifat permanen karena dapat digantikan nantinya oleh tulang dikemudian hari, disebut sinostosis. Jika sendi pada tulang dipersatukan dengan dengan lebih banyak jaringan fibrosa, disebut syndesmosis. Contohnya sydesmosis radio-ulnaris dan tibio-ulnaris.

1. AmpiarthosisSendi yang bergeraknya sedikit. Contohnya adalah sendi di antara badan-badan vertebra yang berdekatan, seperti Art. Sacroiliaca. Contoh lain adalah tulang rusuk.

1. Diarthrosis Sendi yang dapat bergerak bebas. Merupakan sendi yang terdapat rongga diantara kedua tulang. Pada articulation synovialis terdapat: Cartilago articularis, Cavitas articularis, Discus articularis, Meniscus articularis, Labrum articulare, Capsula articularis, Membrana fibrosa, Membaran synovialis, Plica synovialis, Villi synovialis, Synovia, Ligamenta terdiri dari: Ligamentum extracapsularis, Ligamentum capsularis, dan Ligamentum intracapsularis. Dapat dikelempokkan menjadi: 1. Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.1. Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.1. Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).1. Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.1. Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.

Articulatio diarthrosis dapat dibagi atas:

Berdasarkan jumlah tulang yang bersendi:0. art. Simplex: terdiri dari satu sendi0. art. Compsita: terdiri lebih dari satu sendiBerdasarkan bentuk permukaan sendi:1. Arthroidea (gliding) disebut juga sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Kepala sendi dan lekuk sendi rata. Contoh: art. Intercapales, art. Intertarsales, art. Sternoclavicularis, hubungan tulang pergerlangan kaki.

1. Ginglymus (hing) disebut juga sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Antara permukaan konveks dan konkaf. Contoh: art. Cubiti, art. Talocrurales, art. Interphalanges, sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta .

1. Pivot (trochoidea) permukaan sendi vertical. Contoh: art. Atlanto axialis, art. Trochoidea (radioulnaris proksimalis)

1. Ellipsoidea (condyloidea) disebut juga sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Permukaan sendi berbentuk elip. Contoh: art. Radiocarpal, hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).

1. Spheroidea (a ball and socket) Disebut juga sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Kepala sendi seperti bentuk bola masuk kedalam lekuk sendi yang dalam. Contoh: art. Coxae, hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.

1. Sellaris (saddle) disebut juga sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Kepala sendi dan lekuk sendi seperti orang duduk diatas plana kuda. Contoh: antara trapezium dan metacarpal, hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.

Berdasarkan jumlah sumbu gerak:1. Bersumbu satu: art. Interphalanx, art. Talocruralis.1. Bersumbu dua: art. Radiocarpalis1. Bersumbu tiga: art. Glenohumerale, art. Coxae.

Macam-macam Gerak Sendi1. Ekstensi : gerak meluruskan 1. Fleksi : gerak menekuk, membengkok 1. Abduksi : gerak menjauhi badan 1. Adduksi : gerak mendekati badan1. Depresi : gerak menurunkan 1. Elevasi : gerakmengangkat1. Supinasi : gerak menengadahkan tangan 1. Pronasi : menelungkupkan tangan1. Inversi : gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh 1. Eversi : gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar

Gerak berputar dibidang transversal, dapat berupa :1. Endorotasi : gerak berputar dari lateral ke medial 1. Eksorotasi : gerak berputar medial ke lateral.1. Laterofleksi : gerak flexi ke arah samping1. Sirkumdiksi : gabungan dari gerakan rotasi fleksi, laterofleksi, dan ekstensi

Dasar-dasar gerak sendi5. Sistem pengungkit (lever system) semakin pendek lengan bawah semakin kuat untuk mendorong, berarti lengan bawah yang pendek baik untuk mendorong.5. Sistem pengungkit II kaki yang pendek akan lebih menguntungkan terutama tuber calcanei yang panjang.5. Sistem pengungkit III ukuran lengan gaya tidak dapat dirubah, sebaliknya lengan beban dapat dirubah

2. Memahami dan Menjelaskan Metabolisme Asam UratBiosintesis purin dan pirimidin diatur dan dikoordinasikan dengan ketat oleh mekanisme umpan balik yang menjamin agar waktu dan jumlah produksi kedua zat tersebut selalu sesuai dengan kebutuhan fisiologis yang bervariasi. Penyakit genetik mekanisme purin mencakup gout, sindrom Lesch-Nyhan, defisiensi adenosin deaminase, dengan defisiensi purin nukleosida fosforilase. Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan,ikan sarden).Fungsi asam urat membentuk inti-inti sel. Namun, jumlah yang diperlukan tubuh sangat kecil. Secara normal tubuh mengeluarkan sisanya melalui usus atau pun feses sebanyak 20% dan 80% sisanya dikeluarkan dalam bentuk urine dengan perantaraan ginjal.Fisiologi metabolisme dan sekresiSecara alamiah, purin terdapat dalam tubuh. Tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Artinya kebutuhan purin dari makanan hanya15%. Konsumsi alkohol, telur, ikan sarden, dan jeroan-hati, jantung, babat, limpa-meningkatkan kadar asam urat. Itu akibat kerja enzimhipoksantin untuk mengolah purin kian berat. Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darah, berbentuk butiran,dan mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan nyeri. Asam urat berlebih berpadu dengan natrium dan membentuk kristal natrium urat.Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut:

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).

1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.1. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).Katabolisme purinAdenosin Inosin Hiposantin Santin Asam UratGuanosin Guanin Santin Asam Urat

Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin asam urat, enzim tsb banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus.

Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagiankecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dandikeluarkan melalui urin.Ekskresi netto asam urat total pada manusia normal adalah 400-600 mg/24 jam. Ekskresi ginjal asam urat siang hari lebih besar dibanding malam hari. (Rodwell,1995)Dua jalur utama sekresi asam urat yaitu melalui urikolisis dan ginjal.Urikolisis terjadi di dalam usus oleh enzim bakteri dalam intestinal dengan mengekspresikan 1/3 jumlah total asam urat. Ginjal akan mengekskresikansisanya.(Wyngaarden, 1982)Ekskresi asam urat melalui ginjal tergantung pada kandungan purin dalammakanan. Diet rendah purin dapat menurunkan kadar asam urat hingga 0,8mg/100 ml. Di lain pihak, konsumsi makanan kaya purin akan mengakibatkanekskresi urin bisa mencapai 1000mg/hr tanpa mengubah jumlah asam urat, urat yg mengalami urikolisis. (Keller and Colombo, 1981)

Gangguan Katabolisme Purin1. Asam UratManusia mengubah adenosine dan guanosin menjadi asam urat. Adenosin mula-mula diubah menjadi inosin oleh adenosine deaminase. Selain pada primate tingkat tinggi, uratase mengubah asam urat menjadi alatoin, suatu produk yang larut air pada mamalia. Namun, karena manusia tidak memiliki uratase, produksi akhir metabolisme purin adalah asam urat.Produksi asam urat yang berlebihan ini terjadi karena konsumsi makanan yang tinggi purin. Berikut beberapa makanan yang mengandung kadar purin tinggi:1. Ikan teri asin/tawar1. Ikan sarden atau makanan yang diawetkan1. Ginjal dan otak sapi1. Daging dan jeroan (usus, hati, jantung, paru, limfa)1. Jenis kerang-kerangan1. Daging Ppuyuh1. Mayonaise1. Burung, bebek, sea food, ikan, sayuran kol, buncis dan jenis kacang-kacangan yang kering seperti kacang tanah. Tapi purin paling banyak terdapat dalam jeroan.

1. GoutPeningkatan afinitas terhadap ribose 5-fosfat, atau resistensi terhadap inhibisi umpan balik menyebabkan produksi dan ekskresi berlebihan berbagai katabolit purin. Ketika kadar asam urat serum melebihi batas kelarutannya, terjadilah kristalisasi natrium urat di jaringan lunak dan sendi sehingga menimbulakn reaksi inflamasi. Sebagian besar kasus gout mencerminkan gangguan pengaturan asam urat di ginjal.1. Sindrom Lesch-NyhanSindrom ini suatu hiperuriasemia akibat produksi berlebihan ditandai dengan serangan-serangan litiasis asam urat berulang dan suatu sindrom aneh yang mencerminkan defek pada hipoxantin-guanin fofsforibosil transferase, suatu enzim dalam jalur penyelamatan purin. Hal ini disertai dengan peningkatan PRPP intrasel dan menyebabkan pruduksi purin secara berlebihan. Mutasi yang menurunkan atau melenyapkan aktivitas hipoxantin-guanin fosforibosil transferase mencakup delesi, mutasi frameshift, substitusi basa dan penyimpangan penggabungan mRNA1. Penyakit Von GierkeProduksi berlebihan purin dan hiperurisemia pada penyakit von Gierke terjadi sekunder akibat peningkatan pembentukan prekursor PRPP ribosa 5-fosfat. Juga terjadi asidosis laktat yang akan meningkatkan ambang asam urat di ginjal sehingga meningkatkan kadar asam total dalam tubuh.1. HipourisemiaHipourisemia dan meningkatnya ekskresi hipoxantin dan xantin disebabkan oleh defisiensi xantin oksidase, akibat defek genetik atau kerusakan hepar yang parah. Pasien dengan defisiensi enzim berat mengalami xantinura dan litiasis xantin.

3. Memahami dan Menjelaskan Arthritis Gout3.1 DefinisiSuatu kondisi dimana tubuh tidak dapat mengontrolasam urat, sehingga kristal asam urat yang berlebihan akan menumpuk di jaringan tubuh. Gout ditandai dengan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dan menyebabkan inflamasi (radang) pada persendian (artritis).Gout kronik (jangka panjang) dapat menyebabkan penumpukan asam urat didalam dan sekitar persendian, menurunkan fungsi ginjal dan membentuk batu ginjal. Terdapat, gout :0. PrimerPembentukan asam urat tubuh berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat.0. SekunderPembentukan asam urat berlebihan atau ekskresi asam urat berkurang akibat proses penyakit lain seperti penyakit hemolisis, diabetes mellitus, pneumonia, atau pemakaian obat tertentu.

Masalah timbul jika berbentuk kristal-kristal monosodium urat monohidrat pada sendi-sendi dan jaringan sekitarnya. Kristal-kristal berbentuk jarum ini mengakibatkan reaksi peradangan yang menimbulkan nyeri hebat. Jika tidak diobati, endapan kristal akan menyebabkan kerusakan hebat pada sendi dan jaringan lunak.

3.2 Etiologi

1. Produksi asam urat dalam tubuh meningkat Adanya gangguan metabolism purin bawaan (inborn error of purine metabolism) akibat defisiensi enzim HGPRT. Kelainan ini bersifat x-linked dimana penderita wanita biasanya asimptomatik. Aktivitas berlebih enzim fosforibosil pirofosfat sintetase (PRPP-sintetase), juga bersifat x-linked Mengkonsumsi makanan yang berkadar purin tinggi (daging, jeroan, kepiting, kerang, keju, kacang tanah, bayam, buncis, kembang kol, brokoli). Asam urat akan terbentuk dari metabolism makanan tersebut Akibat proses penyakit lain seperti hemolysis (mudah pecahnya sel darah merah), leukemia (kanker sel darah putih), atau akibat dari pengobatan kanker (kemoterapi, radioterapi)2. Kurangnya pembuangan asam urat Minum obat tertentu seperti pirazinamid (obat TB paru), HCT (obat diuretik), betablocker seperti propranolol (obat darah tinggi) Dalam keadaan kelaparan dan ketosis. Pada keadaan inim kekurangan kalori dipenuhi dengan membakar lemak tubuh. Zat keton yang dihasilkan dari pembakaran lemak akan menghambat keluarnya asam urat melalui ginjal. Akibatnya terjadi hiperurisemia Olahraga yang terlalu berat dimana terjadi penumpukkan asam laktat sehingga pengeluaran asam urat melalui ginjal berkurang Mengkonsumsi alcohol yang dapat menghambat pengeluaran asam urat3. Produksi asam urat berlebih, sedangkan pembuangannya terganggu

3.3 PatofisiologiAsam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara trbebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.Pada penyakit gout-arthritis, terdapat gangguan kesetimbangan metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam urat tersebut, meliputi:1. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik1. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal1. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang meningkatkan cellular turnover) atau peningkatan sintesis purin (karena defek enzim-enzim atau mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)1. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purinPeningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah sehingga cenderung membentuk kristal. Penimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk kristal mononatrium urat. Mekanismenya hingga saat ini masih belum diketahui

Adanya kristal mononatrium urat ini akan menyebabkan inflamasi melalui beberapa cara:1. Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a dan C5a. Komplemen ini bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi dan membran sinovium). Fagositosis terhadap kristal memicu pengeluaran radikal bebas toksik dan leukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofil menyebabkan keluarnya enzim lisosom yang destruktif.1. Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendi akan melakukan aktivitas fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator proinflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan memperkuat respons peradangan, di samping itu mengaktifkan sel sinovium dan sel tulang rawan untuk menghasilkan protease. Protease ini akan menyebabkan cedera jaringan.Penimbunan kristal urat dan serangan yang berulang akan menyebabkan terbentuknya endapan seperti kapur putih yang disebut tofi/tofus (tophus) di tulang rawan dan kapsul sendi. Di tempat tersebut endapan akan memicu reaksi peradangan granulomatosa, yang ditandai dengan massa urat amorf (kristal) dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas, dan sel raksasa benda asing. Peradangan kronis yang persisten dapat menyebabkan fibrosis sinovium, erosi tulang rawan, dan dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat terbentuk di tempat lain (misalnya tendon, bursa, jaringan lunak). Pengendapan kristal asam urat dalam tubulus ginjal dapat mengakibatkan penyumbatan dan nefropati gout.

3.4 Manefestasi klinis

a. Gout arthritis stadium akutRadang sendi timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa ada gejala apa-apa. Pada saat bangun pagi terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. Biasanya bersifat monoartikuler dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Lokasi yang paling sering pada MTP-1 yang biasanya disebut podagra. Apabila proses penyakit berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu pergelangan tangan/kaki, lutut, dan siku. Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik dan lain-lain.(Putra, 2009)b. Stadium interkritikalStadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode interkritik asimptomatik. Walaupun secara klinik tidak dapat ditemukan tanda- tanda radang akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses peradangan masih terus berlanjut, walaupun tanpa keluhan.(Putra, 2009)c. Stadium Gout Arthritis menahunStadium ini umumnya terdapat pada pasien yang mampu mengobati dirinya sendiri (self medication). Sehingga dalam waktu lama tidak mau berobat secara teratur pada dokter. Artritis gout menahun biasanya disertai tofi yang banyak dan poliartikular. Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat, kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder. Lokasi tofi yang paling sering pada aurikula, MTP-1, olekranon, tendon achilles dan distal digiti. Tofi sendiri tidak menimbulkan nyeri, tapi mudah terjadi inflamasi disekitarnya, dan menyebabkan destruksi yang progresif pada sendi serta dapat menimbulkan deformitas. Pada stadium ini kadang-kadang disertai batu saluran kemih sampai penyakit ginjal menahun. (Putra, 2009)

Anak-anak baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kadar asam urat sama rendah, tetapi pada orang dewasa, pria memiliki tingkat sodium urat lebih tinggi daripada wanita. Jelas bahwa perbedaan ini akibat pengaruh dari sistem endokrin, namun mekanisme yang tepat belum ditetapkan. Setelah menopause, nilai Sodium Urat perempuan naik ke tingkat yang sebanding dengan laki-laki pada usia yang sama, meskipun terapi penggantian hormon mungkin menipiskan peningkatan ini. Wanita postmenopause, khususnya mereka yang menerima diuretik, dapat berkembang menjadi arthritis yg menyebabkan encok dan tofi di Heberden dan Bouchard's node osteoarthritic mereka. Pasien Lansia dengan gout belum diakui dapat berlanjut secara statis terhadap penyakit sendi seperti: simetris polyarticular, inflamasi yang seperti rheumatoid arthritis lengkap dengan nodul- nodul dan sebagainya.(Luk, 2005)(respiratory.usu.ac.id, Universitas Sumatera Utara)

3.5 Diagnosis dan diagnosis bandingMengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh The American Reumatism Association (ARA) tahun 1977. Kriteria tersebut sebagai berikut:a. Diagnosis pasti ditegakkan apabila ditemukan Kristal monosodium urat (MSU) pada cairan sendi atau tofib. Ditemukan 6 dari 12 kriteria berikut:1. Inflamasi maksimal pada hari pertama 2. Serangan antritis akut lebih dari satu kali 3. Artritis monoartikular (arthritis pada satu persendian)4. Sendi yang terkena berwarna kemerahan 5. Pembengkakan dan sakit pada sendi mtp i6. Serangan pada sendi mtp unilateral7. Serangan pada sendi tarsal unilateral8. Tofus9. Hiperurisemia10. Terdapat pembengkakan sendi asimetris pada gambaran radiologik11. Terdapat kista subkortikal tanpa erosi pada gambaran radiologik 12. Pada pemeriksaan kultur bakteri cairan sendi hasilnya negative.1. Pemeriksaan fisik Bengkak pada MTP Bersifat akut dan tiba-tiba Demam dan malaise-Batu asam urat Berulang setelah 1-2 tahun Tophi : MTP, olecranon, synovium, bursa, Achilles,forearm, helixauricular Factor pres : stress, trauma, dehidrasi, purine dan asupan alkohol, obat-obatan

1. Pemeriksaan laboratorium Serum asam uratUmumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikanhiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 6 mg/dl. Kadar asam uratdiatas normal disebut hiperurisemia. Angka leukositMenunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selamaserangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batasnormal yaitu 5000 - 10.000/mm3. Eusinofil Sedimen rate (SR)Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen ratemengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian. Urin spesimen 24 jamUrin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi danasam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam uratdi dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urinmeningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam urat. Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan peses atau tisu toilet selama waktu pengumpulan. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau materialaspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam.

1. Pemeriksaan radiologiPembengkakan jaringan lunak asimetris mungkin satunya-satunya kelainan pada gout akut. Penyakit kronis memberikan gambaran erosi tulang berupa lubang yang iregulardi dekat artikular namun biasanya tidak mengenai batas. Bisa tampak tofi jika timbulkalsifikasi. Perubahan osteoarthritis sering ditemukan pada sendi dengan gout. Batu ginjal asam urat bersifat radiolusen. Aspirat cairan sendi mengandung kristal jarummononatrium urat refraktif ganda negatif bila dilehat melalui cahaya polar.Pemeriksaan radiografi pada serangan artritis gout pertama adalah non spesifik. Kelainan utama radiografi pada long standing adalah inflamasi asimetri, arthritiserosive yang kadang-kadang disertai nodul jaringan lunak

1. Pemerikasaan X-RaySendi akan mengalami penyempitan dan destruksi pada permukaansendi. Tophi akan terlihat seperti pembengakakan jaringan lunak dan terjadi erosi pada tepi tulang.

b. Pemeriksaan MRITulang mengalami edema dan pembengkakan.Gold standar untuk pemerikasaan Gout yaitu Aspirasi cairan sendi.

Diagnosis banding1. Rheumatoid ArthritiaRheumatoid arthritis (RA) adalah jenis arthritis kronis. Gejala awal RA meliputi kelelahan, nyeri sendi, dan kekakuan. Gejala lain rheumatoid arthritis mungkin merasa seperti flu, dengan perasaan sakit, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan. Penyebab rheumatoid arthritis tidak diketahui, walaupun mungkin ada komponen genetik. Pengobatan awal arthritis, dapat efektif meningkatkan prognosis dan dapat membantu mencegah kerusakan tulang sendi yang terkait dengan RA.

Diagnosa rheumatoid arthritis (RA), pada tahap awal, bisa sulit. Tidak ada tes tunggal yang dapat dengan jelas mengidentifikasi rheumatoid arthritis. Sebaliknya, dokter mendiagnosis rheumatoid arthritis berdasarkan faktor-faktor yang sangat terkait dengan penyakit ini. American College of Rheumatology menggunakan daftar kriteria:1. Kekakuan pagi hari di dalam dan sekitar sendi minimal satu jam.2. Pembengkakan atau cairan di sekitar tiga atau lebih sendi secara bersamaan.3. Setidaknya satu bengkak di daerah pergelangan tangan, tangan, atau sendi jari.4. Arthritis melibatkan sendi yang sama di kedua sisi tubuh (arthritis simetris).5. Rheumatoid nodul, benjolan pada kulit penderita rheumatoid arthritis. Nodul ini biasanya di titik-titik tekanan dari tubuh, paling sering siku.6. Jumlah faktor rematoid dalam darah abnormal.7. X-ray tampak perubahan di tangan dan pergelangan tangan khas dari rheumatoid arthritis, dengan kerusakan tulang di sekitar sendi yang terlibat.2. PseudogoutPseudogout adalah suatu bentuk radang sendi yang ditandai dengan pembengkakan mendadak pada satu atau beberapa sendi yang diakibatkan oleh penggumpalan Kristal calcium pyrophosphate dehydrogenase crystal (CPPD). Kejadian ini dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Pseudogout biasanya terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, lebih sering mengenai perempuan dan paling sering mempengaruhi lutut. Gejala-gejalanya mirip dengan gout, penyebab pseudogout tiba-tiba, sakit parah dalam bersama, dipicu oleh kristal di lapisan sendi. Tapi tidak seperti gout, yang biasanya mempengaruhi sendi jempol kaki, biasanya pseudogout mempengaruhi sendi besar ekstremitas (lutut, pergelangan kaki dan tangan, siki dan bahu). Gejala pseudogout juga mirip dengan arthritis rheumatoid seperti melibatkan beberapa sendi simetris, kekakuan pagi hari, penebalan sinovium dan peningkatan laju endap darah.

3. Septic arthritisSeptic arthritis adalah infeksi yang sangat menyakitkan pada sendi. Bakteri atau jamur dapat menyebar dari daerah lain dalam tubuh ke dalam sendi. Kadang-kadang bakteri hanya menginfeksi sendi saja tanpa mengganggu daerah tubuh lain. Pada septic arthritis, kuman menyusup ke dalam sendi dan menyebabkan nyeri yang parah disertai pembengkakan. Biasanya kuman hanya menyerang satu sendi. Bakteri paling sering menyerang lutut, meskipun sendi lain juga dapat terkena, termasuk pinggul, pergelangan kaki, siku, pergelangan tangan, dan bahu.

Anak-anak dan orang dewasa paling mungkin terserang septic arthritis. Jika diobati dalam seminggu setelah gejala pertama muncul, kebanyakan penderitanya dapat benar-benar pulih. Septic arthritis biasanya menyebabkan ketidaknyamanan dan kesulitan menggerakkan sendi yang terkena. Tanda dan gejalanya antara lain:1. Demam2. Nyeri parah pada sendi yang terkena, terutama ketika menggerakkan sendi3. Pembengkakan sendi yang terkena4. Hangat di daerah sendi yang terkena

Pada anak-anak, gejala tambahannya dapat berupa;1. Hilang nafsu makan2. Detak jantung cepat (takikardia)3. Lekas marah

Pada orang dewasa, septic arthritis paling sering menyerang sendi pada lengan dan kaki, terutama lutut. Pada anak-anak, pinggul adalah sendi yang paling mungkin terkena. Anak-anak dengan Septic arthritis pinggul sering memegang pinggulnya dalam posisi yang sama dan mencoba menghindari perputaran sendi.

Septic arthritis terjadi ketika ada infeksi di tempat lain di tubuh, kemudian menyebar melalui aliran darah ke sendi. Luka tusuk, suntikan obat atau pembedahan yang dilakukan di dekat sendi juga memungkinkan bakteri masuk ke dalam ruang sendi.

Lapisan sendi (sinovium) memiliki sedikit perlindungan dari infeksi. Setelah mencapai sinovium, bakteri masuk dengan mudah dan dapat mulai menghancurkan tulang rawan. Peradangan, tekanan sendi meningkat, dan berkurangnya aliran darah dalam sendi merupakan reaksi tubuh terhadap bakteri, dan itu semua berkontribusi pada kerusakan sendi.

4. OsteoarthritisOsteoarthritis adalah suatu penyakit sendi ditandai dengan kerusakan dan hilangnya kartilago artikular yang berakibat pada pembentukan osteofit, rasa sakit, pergerakan yang terbatas, deformitas. Inflamasi dapat terjadi atau tidak pada sendi karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi. beberapa faktor resiko terjadinya osteoartritis adalah sebagai berikut:0. Prevalensi dan beratnya OA semakin meningkat dengan bertambahnya umur0. Wanita lebih sering terkena OA lutut dan OA banyak sendi, dan lelaki lebih sering terkena OA paha, pergelangan tangan dan leher0. Suku bangsa dan genetic0. Berat badan yang berlebihan juga mempengaruhi resiko timbulnya OA Karena tulanganya lebih padat dank eras sehingga tak membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang rawan sendi.

3.6 KomplikasiSebab pada gout menahun tanpa adanya pengendalian kadar asam urat maka akan terjadi komplikasi setelah 10 tahun dan timbul risiko cacat sendi seumur hidup. Sendi akan hancur total karena pembengkakan parah.Selain itu risiko kematian dini akan timbul disebabkan oleh keadaan terkait seperti tekanan darah tinggi pengapuran pembuluh darah (atherosklerosis) payah ginjalkencing batu gagal ginjal kematian dini

Komplikasi lainnya pada gout arthritis dapat berupa: Artritis tofus kronis terjadi setelah serangan berulang pengendapan urat dan artritis akut. Endapan besar iregular natrium urat yang seperti kapur putih (tofus) ditemukan dalam tulang rawan sendi dan kapsul sendi di dekatnya. Di tempat ini, endapan memicu reaksi peradangan granulomatosa kronis. Oleh karena itu, tofus tampak di jaringan sebagai suatu massa urat amorf atau kristalina yang dikelilingi oleh makrofag, limfosit, dan fibroblas. Sel raksasa besar tipe benda asing berkumpul di sekitar kristal urat dan sering sangat menonjol. Peradangan kronis persisten akhirnya menyebabkan fibrosis sinovium dan erosi tulang rawan sendi. Hal ini dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis). Tofus juga dapat terbentuk di tempat lain, misalnya tendon, bursa, dan jaringan lunak lain serta terkadang di jantung dan organ lain. Tofus subkutis besar dapat mengalami ulserasi.Nefropati gout mencakup beberapa lesi berbeda. Pada pasien dengan hiperuresemia berat dan hyperuricaciduria, dapat terjadi pengendapan kristal asam urat di dalam tubulus ginjal dan menyebabkan penyumbatan. Ini adalah komplikasi yang sangat penting pada pasien dengan gangguan mieloproliferatif. Para pasien ini mengekspresikan asam urat dalam jumlah besar pada awal kemoterapi, saat terjadi lisis sel dan nukleus besar-besaran (sindrom lisis tumor). Pada sedikit kasus, seiring dengan waktu, kristal urat dapat terbentuk di dalam interstisium medula dan juga dapat memebentuk tofus. Pasien dengan gout juga dapat mengalami mengalami batu ginjal asam urat yang dapat menimbulkan komplikasi uropati obstruktif dan pielonefritis. Pada kasus lanjut, ginjal menciut dan mengalami pembentukan jaringan parut akibat kombinasi atrofi tubulus, uropati obstruktif dan serangan rekuren pielonefritis. (Robbins, 2007)

3.7 PrognosisSangat mengganggu tetapi tidak mematikan, 50% dari orang di dunia yang pernah terserang oleh penyakit gout arthritis biasanya dalam jangka waktu 6-24 bulan mengalami serangan yang ke dua kalinya.Pasien yang telah menderita arthritis gour tidak akan sembuh sepenuhnya.pasien tersebut harus terus menjaga diet sepanjang hidup dan mengurangkan makanan yang mengandung purin seumur hidupnya.Ini untuk memastikan penyakitnya tidak kambuh lagi

3.8 PencegahanMakanan yang mengandung tinggi purin dan tinggi protein sudah lama diketahui dapat menyebabkan dan meningkatkan risiko terkena gout. Untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dapat dilakukan sebagai berikut :-Kalori sesuai kebutuhan Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.Tinggi karbohidrat Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.Rendah protein Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.Rendah lemak Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.Tinggi cairan Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.Tanpa alkohol Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol.Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh

4. Memahami dan Menjelaskan NSAID dan Oricosuric1. NSAID (Non Steroidal Anti Inflamasi Drugs)Obat antiinflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal dengan sebutan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs) adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan antiinflamasi (anti radang). Istilah "non steroid" digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini dengan steroid, yang juga memiliki khasiat serupa. NSAID bukan tergolong obat-obatan jenis narkotika.

Mekanisme kerja NSAID didasarkan atas penghambatan isoenzim COX-1 (cyclooxygenase-1) dan COX-2 (cyclooxygenase-2). Enzim cyclooxygenase ini berperan dalam memacu pembentukan prostaglandin dan tromboksan dari arachidonic acid. Prostaglandin merupakan molekul pembawa pesan pada proses inflamasi (radang).

3. PARA AMINO FENOLPara amino fenol terdiri dari fenastin dan asetaminofen (parasetamol) Farmakodinamik: efek analgesic parasetamol menghilangkan/mengurangi nyeri pada kategori ringan-sedang.Efek anti inflamasi : lemah, parasetamol tidak digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol merupakan penghambat biosintesis PG yang lemah.Farmakokinetik: Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasitertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu jam dan masa paruh plasmaantara 1-3 jam. Dalam plasma 25% parasetamol terikat protein plasma. Obat inidisekresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai parasetamol(3%) dan sebagianbesar dalam bentuk terkonjugasi.Indikasi dan Kontraindikasi: Parasetamol digunakan sebagai analgesic dan antipiretik, telah menggantikanpenggunaan salisilat. Parasetamol sebaiknya tidak diberikan terlalu lama karenakemungkinan dapat menimbulkan nefropati analgesic. Parasetamol seringdikombinasi dengan AINS untuk efek analgesic.

3. SALISILAT (aspirin)Salisilat obat untuk analgesik, antipiretik dan antiinflamasi. Aspirin dosis terapibekerja cepat dan efektif sebagai antipiretik. Pada dosis toksik obat ini justru memperlihatkan efek piretik sehingga terjadi demam dan hiperhidrosis padakeracunan berat. Untuk memperoleh antiinflamasi kadar plasma perludipertahankan 250300 mcg/ml. Kadar ini tercapai dosis aspirin oral 4 gram perhari untuk orang dewasa. Aspirin merupakan obat standart untuk artritis rematoid.Farmakokinetik:Pemberian oral salisilat akan larut pada bentuk utuh di lambung, tetapi sebagianbesar di usus halus bagian atas. Kadar puncak 2 jam p.o. setelah diabsorbsisalisilat menyebar ke seluruh tubuh dan cairan transelular sehingga dalam caira sinovial, cairan spinal, cairan peritoneal, liur dan air susu. Obat ini mudahmenembus sawar darah otak dan sawar uri.Indikasi dan Kontraindikasi: Indikasi: Salisilat dugunakan untuk nyeri kepala, sakit otot, sakit karena rematikKontra indikasi: Salisilat kurang efektif untuk sakit gigi, dismenorhea, kram, kolik, migraine).3. SALISILAMIDEfek analgesik antipiretik salisilamid lebih lemah dari salisilat.Farmakokinetik:Salisilamid jika masuk ke tubuh tidak diubah menjadi salisilat. Obat ini cepatdiserap tubuh & cepat didistribusikan ke jaringan. Dosis analgesik antipiretikuntuk orang dewasa 3 4 kali 300600 mg sehari, untuk anak 65 mg/kg BB/ haridiberikan 6 kali/hari. Untuk febris reumatik diperlukan dosis oral 36 kali 2 g sehari.Indikasi dan Kontraindikasi: Indikasi salisilamid: amida asam salisilat yang memperlihatkan efek analgesik & antipiretik mirip asetosal.Kontraindikasi: Obat ini menghambat glukorinidasi obat analgesik lain di hatiMis: Na salisilat & asetaminofen.

3. DIFUNISALObat ini merupakan obat derival difluorefenil dari asam salisilat, tetapi in vivo tidak diubah menjadi asam salisilat. Bersifat analgesik dan anti-inflamasi ttp hampir tidak bersifat antipiretik.Farmakokinetik:Obat ini merupakan derivat diflurofenil dari asam salisilat, tetapi in vivo tidakdiubah menjadi asam salisilat. Setelah pemberian oral, keadaan puncak 23 jam.99% difunisal terikat albumin plasma dan waktu paruh berkisar 812 jam.Indikasi dan Kontraindikasi:Obat ini bersifat analgesik & anti- inflamasi tetapi hampir tidak bersifatantipiretik

3. ASAM MEFENAMATAsam mefenamat termasuk dalam AINS COX 1 non selektif. Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik; sebagai anti inflamasi, asam mefenamat kurang efektif dibandingkan aspirin.Farmakokinetik:Asam mefenamat terikat sangat kuat pada protein plasma. Dengan demikian interaksi terhadap obat antikoagulan harus diperhatikan. Dosis asam mefenamat adalah 2-3 kali 250-500 mg sehari. Karena efek toksiknyamaka di Amerika Serikat obat ini tidak dianjurkan untuk diberikan kepada anakdibawah 14 tahun dan wanita hamil, dan pemberian tidak melebihi 7 hari.Penelitian klinis menyimpulkan bahwa penggunaan selam haid mengurangikehilangan darah secara bermakna.3. TURUNAN OKSIKAMYang termasuk dalam turunan oksikam yaitu piroxikam, meloxicam, dan tenoxicam.1. PIROXICAMPiroxicam termasuk dalam AINS COX 1 non selektifFarmakokinetik:Piroxicam termasuk dalam AINS COX 1 non selektif. Waktu paruh dalam plasma lebih dari 45 jam sehingga dapat diberikan hanyasekali sehari. Absorpsi berlangsung cepat di lambung; terikat 99% pada proteinplasma. Obat ini menjalani siklus enterohepatik. Kadar taraf mantap dicapaisekitar 7-10 hari dan kadar dalam plasma kira-kira sama dengan kadar di cairansinovia.Frekuensi kejadan efek samping dengan piroxicam mencapai 11-46%, dan 4-12%dari jumlah pasien terpaksa menghentikan obat ini.Indikasi dan Kontraindikasi: Indikasi: Hanya untuk inflamasi sendi misalnya artritis reumatoid, osteoartritis, spondilitisankilosa.Kontraindikasi: Piroxikam tidak dianjurkan diberikan pada wanita hamil, pasien tukak lambungdan pasien yang sedang minum antikoagulan

1. MELOXICAMMeloxicam termasuk dalam AINS COX 2 non selektif . meloxicam mirip piroxicam , mempunyai selektivitas COX 2 tidak terlalu tinggi disbanding coxib yang lain.Farmakokinetik:Meloxicam termasuk dalam AINS COX 2 non selektif . meloxicam mirip piroxicam , mempunyai selektivitas COX 2 tidak terlalu tinggi disbanding coxib yang lain. Obat ini tergolong preferential COX 2 inhibitor cenderung menghambat COX 2 lebih dari COX 1 tetapi penghambatan COX 1 pada dosis terapi tetap nyata.Indikasi dan Kontraindikasi:Untuk pengobatan penyakit nyeri sendi seperti arthritis.

3. TURUNAN PROPIONATYang termasuk dalam turunan propionate antara lain ibuprofen, ketoprofen1. IBUPROFENIbuprofen termasuk dalam AINS COX 1 non selektif. Efek analgesiknya sama seperti aspirinEfek anti inflamasinya terlihat dengan penggunaan pada dosis 12002400mg/hari.Farmakokinetik:Ibuprofen termasuk dalam AINS COX 1 non selektif. Absorbsi ibuprofen cepat melalui lambung dan keadaan maksimal dalam plasma . Ekskresinya berlangsung caepat danlengkap, kira-kira 90 persen dari dosis yang diabsorbsi akan diekskresi melaluiurin sebagai metabolic atau kandidatnya.Indikasi dan Kontraindikasi: Indikasi: Untuk mengobati duktus arteriosus paten yang sedang menutup pada bayi-bayiprematur. Pemberian bersama dengan warfarin perlu diwaspadai , karena dapatmengakibatkan gangguan fungsi trombosit yang memperpanjang masaperdarahan.Kontraindikasi: Obat ini dikontraindikasikan pada penderita polip hidung, angiodema danreaktifitas bronkospastik terhadap aspirin. Pemberian ibuprofen mengantagonisasiinhibisi trombosit irreversible yang dipicu oleh aspirin, oleh karena itu, terapidengan ibuprofen pada pasien dengan peningkatan kardiovaskuler dan membatasiefek kardioproktektif milik aspirin.1. KETOPROFENDerivat asam propionat ini memiliki efektivitas seperti ibuprofen dengan sifat anti-inflamasi sedang.Farmakokinetik:Derivat asam propionat ini memiliki efektivitas seperti ibuprofen dengan sifat anti-inflamasi sedang. Absorpsi berlangsung baik dari lambung dan waktu paruh plasma sekkitar 2 jam.1. NAPROKSENNaproksen termasuk dalam AINS COX 1 non selektif . naproksen Merupakan salahsatu derivat asam propionat yang selektif dan insidan efek samping obat ini lebihrendah dibandingkan derivat asam propionat lain. Interaksi obat sama sepertiibuprofen. Naproksen bersama ibuprofen dianggap paling tidak toksik diantara derivatasam propionat.Farmakokinetik:Absorpsi obat ini berlangsung baik melalui lambung dan kadar puncak plasmadicapai dalam 2-4 jam. Bila diberikan dalam bentuk garam natrium naproksen,kadar puncak plasma dicapai lebih cepat. Waktu paruh obat ini 14 jam, sehinggacukup diberikan 2 kali sehari. Tidak terdapat kolerasi antara efektivitas dan kadarplasma. Ikatan obat ini dengan protein plasma mencapai 98-99%. Ekskresiterutama dalam urin, baik dalam bentuk utuh maupun sebagai konjugatglukuronida dan demitilat.3. TURUNAN FENIL ASETATYang termasuk turunan fenil asetat adalah indometasin.1. INDOMETASINIndometasin termasuk dalam AINS COX 1 non selektif . indometasin merupakanderivat indol asam asetat. Indometasin memiliki efek antiinflamasi dan analgesik-antipiretik yang kira-kir asebanding dengan aspirin.Farmakokinetik:Indometasin merupakanderivat indol asam asetat. Absorbsi indometasin setelah pemberian oral cukup baik, 92-99 % indometasinterikat pada protein plasma. Metabolismenya terjadi di hati. Indometasin diekskresi dalam bentuk asal maupun metabolit dalam bentuk urin dan empedu.waktu paruh plasma kira-kira 2-4 jamIndikasi dan Kontraindikasi:Indikasi: Indometasinnya diindikasikan untuk keadaan rematik, khususnya untuk GOUTdan spondiditis arkeulosa.Kontraindikasi: Karena toksisitasnya, indometisin tidak dianjurkan kepada anak, wanita hamil,gangguan psikiatri dan pasien dengan penyakit lambung. Penggunaannya kinidianjurkan hanya bila AINS lain kurang berhasil pada spondilitis ankilosa, artritispirai akut dan osteoartritistungkai. Indometasin tidak berguna pada penyakit piraikronik karena tidak berefek urikosurik. 1. DIKLOFENAKDalam klasifikasi slelektivitas penghambatan COX , termasuk kelompok preferentialCOX-2 inhibitor.Farmakokinetik:Absropsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan lengkap. Obat initerikat 99% oada protein plasma dan mengalami efek metabolisme lintas pertama(first-pass) sebesar 40-50%. Walaupun waktu paruh singkat yakni 1-3 jam,diklofenak diakumulasi di cairan sinovial yang menjelaskan efek terapi di sendijauh lebih panjang dari waktu paruh obat tersebut.Indikasi dan Kontraindikasi: Pemakaian obat ini harus berhati-hati pada pasien tungkak lambung. Pemakaian selama kehamilan tidak dianjurkan.

1. TURUNAN PIRAZOLONYang termasuk dalam turunan pirazolon salah satunya yaitu dipiron.1. DIPIRONDipiron adalah derivate metansulfonat dari aminopirin yang larut dalam air dandiberikan melalui suntikan : Fenil butazon, Oksifen butazon, Antipirin (fenazon)adalah 5-okso-1-fenil-2,3-dimetilpirazolidin, Aminopirin (amidopirin) adalah derivate 4-dimetilamino dari antipirin. Obat ini mempunyai efek analgesic dan antipiretik. Masih digunakan untukmeredakan demam yang sukar diatasi dengan obat lain. Antipirin dan aminopirintidak digunakan lagi.Farmakokinetik:Dipiron adalah derivate metansulfonat dari aminopirin yang larut dalam air dandiberikan melalui suntikan : Fenil butazon, Oksifen butazon, Antipirin (fenazon)adalah 5-okso-1-fenil-2,3-dimetilpirazolidin, Aminopirin (amidopirin) adalah derivate 4-dimetilamino dari antipirin. Dosis : 3 x 0,3-1 gram sehariTersedia tablet 500mg dan larutan obat : suntik 500mg/ml

1. NABUMETONNabumeton merupakan pro-drug. Data pada hewan coba menunjukkan bahwanabutemon memperlihatkan sifat selektif menghambat iso-enzim prostaglandin untukperadangan tetapi kurang menghambat prostasiklin yang besifat sitoprotektif. Dikatakan bahwa efek samping yang timbul selama pengobatan relatif lebih sedikit,terutama efek samping terhadap saluran cerna. Penjelasannya ialah karena nabumetonmerupakan pro-drug yang baru aktif setelah absorpsi dan mengalami konversi , jugakarena nabumeton tidak bersifat asam.Farmakokinetik:Dengan dosis 1 gram/hari didapatkan waktu paruh sekitar 24 jam. Pada kelompokusia lanjut, waktu paruh ini bertambah panjang dengan 3-7 jam.

1. KETOLORACKetorolak adalah OAINS yang diperkenalkan untuk menggunakan sistemik, terutamasebagi analgesik, bukan sebagai obat anti inflamasi (walaupun mempunyai sifat khasOAINS). Obat ini merupakan analgesik yang efektif dan berhasil digunakan untukmenggantikan morfin dalam beberapa situasi yang melibatkan nyeri pasca operasiringan dan sedang. Obat ini paling sering diberikan secara intra musclar atauintravena, tetapi juga tersedia bentuk dosis oral. Farmakokinetik:Ketika digunakan dengan suatuopioid., ketorolac dapat menurunkan keperluan akan opioid hingga 25-50 persen.Suatu sediaan ketorolac mata tersedia untuk peradangan pada mata. Toksisitasnyaserupa dengan OAINS lain, meskipun toksisitas ginjalnya lebih sering terjadi akibatpenggunaan kronik.Indikasi dan Kontraindikasi: Ketorolak merupakan penggunaan sistemik, terutama sebagai analgesik, bukan sebagai obat anti inflamasi (walaupun mempunyai sifat khasOAINS). Obat ini merupakan analgesik yang efektif dan berhasil digunakan untukmenggantikan morfin dalam beberapa situasi yang melibatkan nyeri pasca operasiringan dan sedang.

1. Urikosurik Ada 2 kelompok obat penyakit pirai, yaitu obat yang menghentikan proses inflamasiakut, misalnya kolkisin, fenilbutazon, oksifenabutazon, dan indometasin, dan obat yang mempengaruhi kadar asam urat, misalnya probenesid, allopurinol, dan sulfinpirazon.1. KOLKISINAdalah suatu anti-inflamasi yang unik yang terutama diindikasikan pada penyakit pirai. Obat ini merupakan alkaloid Colchicum autumnale, sejenis bunga leli.Sifat antiradang kolkisin spesifik terhadap penyakit pirai dan beberapa artritis, untuk radang umum obat ini tidak efektif. Kolkisin tidak memiliki efek analgesic. Pada penyakit pirai, kolkisin tidak meningkatkan ekskresi, sintesis atau radang asam urat dalam darah. Obat ini berikatan dengan protein mikrotubular dan menyebabkan depolimerasi dan menghilangnya mikrotubul fibrilar granulosit dan sel bergerak lainnya. Hal ini menyebabkan penghambatan migrasi granulosit ke tempat radang sehingga pelepasan mediator antiinflamasi ditekan. Kolkisin mencegah penglepasan glikoproteindari leukosit pada pasien gout menyebabkan nyeri dan radang sendi.Farmakokinetik:Absorpsi melalui saluran cerna baikDidistribusikan secara luas dalam jaringan tubuhKadar tinggi pada ginjal, hati, limpa, saluran cernaTidak terdapat pada otot rangka, jantung, dan otakSebagian besar eksresi melalui feses, 10-20% melalui urin, pada pasien penyakit hati ekskresi melalui urin.Dapat ditemukan dalam leukosit dan urin sedikitnya untuk 9 hari setelah suatu suntikan IV.Indikasi dan Kontraindikasi: DRUG OF CHOICE penyakit pirai. Pemberian diberikan secepatnya (bila terlambat, efektivitas berkurang) pada awal serangan dan diteruskan sampai gejala hilang atau timbul efek samping yang menganggu, gejala penyakit umum menghilang 24-48 jam setelah pemberian obat. Sebagai profilaksis serangan penyakit pirai atau untuk mengurangi beratnya serangan, dengan dosis kecil. Mencegah serangan yang dicetuskan oleh obat urikosurik (probenesid dan sufinpirazon) dan alupurinol.Pemberian bersama-sama dengan alopurinol guna mencegah serangan akut.

1. ALOPURINOLAlopurinol berguna untuk mengobati penyakit pirai karena menurunkan kadar asam urat. Pengobatan jangka panjang mengurangi frekuensi serangan, menghambat pembentukan tofi, memobilisasi asam urat dan mengurangi besarnya tofi. Mobilisasi asam urat dapat ditingkatkan dengan memberikan urikosurik. Kegunaan obat ini terutama untuk mengobati pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat dalam ginjal, tetapi dosis awal harus dikurangi. Obat ini juga berguna untuk pengobatan pirai sekunder akibat olisitemia vera, metaplasia myeloid, leukemia, limfoma, psoriasis, hiperurisemia akibat obat, dan radiasi. Obat ini bekerja dengan menghambat xantin oksidase, enzim uang mengubah hipoxantin menjadi xantin dan selanjutnya menjadi asam urat. Alopurinol menghambat sintesis purin yang merupakan precursor xantin.Indikasi dan Kontraindikasi: Obat ini terutama berguna untuk mengobati penyakit pirai kronik dengan insufisiensi ginjal dan batu urat dalam ginjal, tetapi dosis awal harus dikurangi. Bekerja dengan menurunkan kadar asam urat. Pengobatan jangka panjang menurunkan frekuensi serangan, menghambat pembentukan tofi, memobilisasi asam urat dan mengurangi besarnya tofi. Bila diberikan bersamaan dengan merkaptopurin, dosis merkaptopurin harus dikurangi sampai 25-35%, karena kerja alopurinol yang mengahambat oksidasi merkaptopurin.1. PROBENESIDObat ini berefek mencegah dan mengurangi kerusakan sendi serta pembentukan tofi pada penyakit pirai, tidak efektif untuk mengatasi serangan akut. Obat ini juga berguna untuk pengobatan hipeuresemia sekunder.Probenesid menghambat ekskresi renal dari sulfinpirazon, indometasin, penisilin, PAS, sulfonamide, dan juga berbagai asam organic, sehingga dosis obat harus disesuaikan bila diberikan bersamaan.Farmakokinetik:Probenesid menghambat ekskresi renal dari sulfinpirazon, indometasin, penisilin, PAS, sulfonamide, dan juga berbagai asam organic, sehingga dosis obat harus disesuaikan bila diberikan bersamaan. Dosis probenesid 2 kali 250 mg/hari selama seminggu diikuti dengan 2 kali 500 mg/hari.Indikasi dan Kontraindikasi:Indikasi: Berefek mencegah dan mengurangi kerusakan sendi serta pembentukan tofi pada penyakit pirai, tidak efektif pada serangan akut. Berguna untuk pengobatan hiperuresemia sekunder. Probenesid tidak berguna bila laju GFR kurang dari 30 mL/menit.Kontraindikasi: Gangguan fungsi ginjal, ulkus peptik, 1. ETODOLAKMerupakan NSAID kelompok asam piranokarboksilat dan obat ini merupakan lebih selektif terhadap COX-2 dibandingkan dengan NSAID umumnya. Etodolak menghambat bradikin yang diketahui merupakan salah satu mediator perangsang nyeri.Farmakokinetik:Masa kerjanya pendek sehingga harus diberikan 3-4 kali sehari. Berguna untuk analgesic, pascabedah. Dosis 200-400, 3-4 kali sehari.DAFTAR PUSTAKA

Brunney & suddarjh. (2001). Keperawatan Medikal bedah. Jakarta : EGC.Compiement, Tim. (2002). Kumpulan Makalah Keperawaan Medikal Bedah. UGM. Yogyakarta.Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi. (2007). Farmakologi dan Terapi ed 5. Jakarta : FKUI.

Hardjasasmita, Pantjita. (2010). Ikhtisar Biokimia Dasar B. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.Dorland, W. A. Newman. (2011). Kamus Saku Kedokteran Dorland, Ed.25. Jakarta : EGC.Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. (2009). Biokimia Harper. Ed. 27 Jakarta: EGC.Price, Sylvia A. dan Wilson, Lorraine M. (2005). PATOFISIOLOGI Edisi 6. Jakarta : EGC.

Putz,R.Pabst. (2012). Sobotta : atlas anatomi manusia ed.23. jilid 1 & 2. Jakarta : EGC.

Sudoyo AW,dkk. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi V Jilid III. Jakarta : Interna Publishing.

Syamsir, HM. (2011). Kinesiologi Gerak Tubuh Manusia .2011. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Bagian Anatomi.Wilson JF, dkk. 28 Juni 2011. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000422.htm