21

Click here to load reader

TINJAUAN TEORI PEB.docx

Embed Size (px)

Citation preview

ASUHAN KEBIDANANPADA Ny. F G1P000 Ab 00039 MINGGU 2 HARIDENGAN PREEKLAMPSI BERATDI RSUD BANGIL

Disusun Oleh :Uswatun Hasanah1009.15401.446YAYASAN PEMBINA PENDIDIKAN INDONESIA WIDYAGAMASTIKES WIDYAGAMA HUSADAPROGRAM DIII KEBIDANANMALANG2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya sehingga dapat terselesaikan Asuhan Kebidanan ini dengan judul Asuhan Kebidanan Pada Ny. F GI P0000 Abooo Dengan Pre Eklamsi Berat di RSUD BAngil sebagai salah satu persyaratan praktek klinik kebidanan dalam rangka praktek klinik kebidanan di RSUD BangilPada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat. 1. Direktur Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang.1. Pembibing Ruangan RSUD Bangil1. Uswatun Chasanah S.SiT. Selaku pembimbing praktek institusi1. Rekan-rekan yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan.Semoga asuhan kebidanan ini berguna baik bagi penulis maupun pihak yang memanfaatkan.Sebagai penutup kata pengantar ini penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan asuhan kebidanan ini.

Malang, 2013

Penulis

BAB IPENDAHULUAN

0. Latar Belakang Preeklamsi merupakan penyulit dalam proses persalinan yang kejadiannya senantiasa tetap tinggi. Tingginya angka kejadian preeklamsi merupakan faktor utama penyebab timbulnya eklamsi yang mengancam ibu bersalin, tingginya angka kematian ibu bersalin sebagai akibat perkembangan dari preeklamsi yang tidak terkontrol memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap tingginya angka kematian.Dengan besarnya pengaruh preeklamsi terhadap tingginya tingkat kematian ibu bersalin, maka sudah selayaknya dilakukan upaya untuk mencegah dan menangani kasus-kasus preeklamsi perawatan pada ibu bersalin dengan preeklamsi merupakan usaha nyata yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya komunikasi -komunikasi sebagai akibat lanjut dari preeklamsi tersebut.Oleh sebab itu penulis tertarik mengambil kasus ini, dengan harapan dapat memberikan asuhan dan perwatan sebagai salah satu usaha untuk mengatasi masalah keadaan yang dialami oleh ibu dalam hal ini menghindari ibu dari resiko yang mungkin terjadi sehingga presalinan berjalan dengan lancar.

0. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat melaksanakan manajemen kebidanan apda ibu bersalin dengan preeklamsi berat secara keomprehensif

1. Tujuan KhususSetelah menyusun asuhan kebidanan ini diharapkan mahasiswa dapat :1. Mengkaji data ibu 1. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah berdasarkan data 1. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial1. Mengidentifikasi kebutuhan segera1. Melakukan pengembangan rencana1. Melakukan implementasi sesuai dengan intervensi1. Mengevaluasi asuhan yang diberikan

0. Sistematika PenulisanBAB IPendahuluan 0. Latar Belakang 0. Tujuan 0. Sistematika Penulisan BAB IITinjauan Pustaka0. Konsep Dasar Penulisan 0. Konsep Dasar PEBBAB IIITinjauan Kasus0. Pengkajian 0. Identifikasi diagnosa dan masalah0. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial 0. Identifikasi kebutuhan segera0. Intervensi0. Implementasi 0. Evaluasi BAB IVPembahasan BAB VPenutup0. Kesimpulan0. Saran Daftar Pustaka

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

0. Konsep Dasar Persalinan 0. Pengertian persalinan 1. Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar hasil pembuahan (janin, plasenta dan ketuban) dari dalam uterus lewat vagina ke dunia luar.(Helen Faren, 2003, 118)1. Proses mendorong janin dan plasenta ke luar dari uterus oleh kontraksi-kontraksi miometrium yang terkoordinasi.(Derek dlewellyn Jones. 2001 . 63)1. Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.(Rustam Mochtar. 2005.99)0. Kala-kala persalinan 1. Kala IMerpakan stadium dilaktasi serviks mulai dari permulaan persalinan dan pembukaan lengkap.Dibagi menjadi 2 fase :6. Fase latenDimulai dari awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan servik secara bertahap.Pembukaan servik kurang dari 4 cm dan biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam.6. Fase aktifFrekuensi danlamanya kontraksi uterus umumnya meningkat (3xdalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih) pembukaan 4 cm 10 cm terjadi penurunan bagian terbawah janin. 1. Kala IIMerupakan stadium ekspansi, dimulai dari dilaktasi lengkap serviks hingga kelahiran bayi.1. Kala IIIMerupakan stadium pelepasan plasenta, berlangsung dari saat setelah kelahiran bayi sampai plasenta dan selaput ketuban lehir seluruhnya.1. Kala IVDimulai setelah Lahirnya plasenta sampai 2 jam post partum.

0. Teori Penyebab mulainya persalinan Penyebab sebenarnya yang membuat persalinan di mulai masih belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang turut berperan dan saling terkait antara lain :1. Perubahan kadar hormonePerubahan kadar hormone disebabkan oleh plasenta yang mengalami penuaan, sehingga villi konugalis mengalami perubahan yang mengakibatkan kadar progesterone menurun yang menyebabkan relaksasi otot menghilang. Terjadi 1-2 mgg sebelum persalinan dimulai kadar esterogen dan prostaglandin meninggi. 1. Distensi uterus 1. Serabut otot yang teregang sampai batas kemampuannya akan bereaksi dengan mengadakan kontraksi.1. Produksi dan pelepasan prostaglandin miometrium1. Keadaan uterus yang semakin membesar menyebabkan iskemik otot uterus sirkulasi uterus plasenta terganggu Perubahan hormonal, dan terjadinya perubahan nutrisi pada janin-janin di keluarkan.1. Tekanan janinKalau janin sudah mencapai batas pertumbuhan di dalam uterus yang akan menyebabkan :1. Penurunan ketegangan pada dinding uterus1. Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut hingga timbul kontraksi 1. Faktor-faktor lain antara lain :1. Penurunan tekanan secara mendadak ketika selaput amnion pecah1. Gangguan emosional yang kuat (lewat korteks hipotalamus hipofise) dapat menyebabkan pelepasan oksitosin.1. Teori instansi mekanikDi belakang serviks terdapat ganglion serviks (fleksus Franken houser).Bila ganglion ini geser dan ditekan penurunan kepala janin maka dapat menimbulkan kontraksi uterus.

0. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan 1. PowerPower utama pada persalinan adalah tenaga atau kekuatan yang disebabkan oleh kontraksi dan retraksi otot rahim1. Kontraksi (his)Adalah gerakan memendek dan menebal otot rahim yang terjadi untuk sementara waktu1. Retraksi Pemendekan otot rahim yang menetap setelah terjadinya kontraksi1. Tenaga sekunder atau mengedanTenaga ini biasanya digunakan pada saat kala II untuk ekspansi janin1. PassageKeadaan jalan lahir seperti rongga pelvis, soft passage1. PassagerBagian janin yang paling penting pada proses kelahiran janin adalah kepala

0. Tanda-tanda mulainya persalinan Tanda-tanda dini akan dimulainya persalinan adalah 1. LighteningTerbenam kepala di dalam rongga panggul karena berkurangnya tempat dalam rongga uterus / pada primi mulai kehamilan 36 mgg dan pada nanti terjadi pada kandung kemih1. Sering buang air kecil karena tekanan kepala pada kandung kemih1. Kontraksi braxston hicksTanda dan gejala impartu5. Penipisan dan pembukaan serviks5. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan apda serviks minimal 2 kali dalam 10 menit5. keluarnya darah dan lender

0. Konsep dasar PEB (Pre Eklamsi Berat)1. Pengertian preeklamsi BeratPreeklamsi berat adalah kumpulan gejala yang timbul paa ibu hamil, bersalin dan masa nifas yang terdiri dari trias : oedema, proteinurin, dan hipertensi. Dimana tekanan darah 160 / 110 mmHg/lebih, proteinurin 5gr/lebih, oliguria (urin < 500 cc/24 jam) terdapat oedema paru dan sianosis.(Rustam Mochtar, 2005- 199)

1. EtiologiPenyebab belum diketahui secara pasti.Ada beberapa teori yang menyebutkan tentang gambaran klinik dan PEB adalah :(IBG Manuaba. 2003 403)1. Teori genetikRiwayat preeklamsi atau eklamsi dalam keluarga atau Riwayat penyakit vaskuler sebelumnya.1. Teori imunologikJanin benda asing yang relatif karena unsur benda asing yang berasal dari suami.Adaptasi dapat terjadi dengan aman. Penolakan total rahim karena bersifat benda asing terjadi abortus1. Teori iskemia regio uterus plasentesTerjadinya invasi sel trovoblas, hanya sebagian pada arteri spinalis di daerah gangguan fungsi plasenta karena sebagian besar arteri spinalis di daerah endometrium, tetapi dalam keadaan kontraksi sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan dan untuk nutrisi dan oksigen.1. Teori radikal bebas dan kerusakan endotel1. Teori kerusakan endotel1. Teori trombositIskemik radio uteri plasenta menurunkan pembukuan pembuluh darah prostaglandin, kerusakan trombosit meningkatkan kerusakan tromboksan, terjadi vaso kontriksi pembuluh darah dan vaso vasonim yang menimbulkan tekanan darah meningkat dan makin terjadi kerusakan pembuh darah.1. Teori diet ibu hamilKebutuhan ibu hamil cukup tinggi untuk kalsium.Bila kekurangan kalsium ibu hamil dikuras untuk memenuhi kebutuhannya sehingga terjadi pengeluaran klasium otot, pemberian kalsium 2 215gr/hr dapat menurunkan terjadinya preeklamsi.

1. Klasifikasi pre eklamsi berdasarkan gejala klinik1. Pre eklamsi beratTanda dan gejala :1. Tekanan diastolic 90 110 mmHg (2 kali pengukuran berjarak 4 jam) pada kehamilan > 20 mmg1. Proteinuria sampai ++1. Oedema pada wajah, tangan, tungkai (penambahan BB yang mendadak)1. Disertai dengan gejala subyektif antara lain hipertensi, nyeri kepala yang tidak hilang dengan analgesic, penglihatan kabur, oligouria (< 400 ml / 24 jam), nyeri epigastrium dan terjadi oedema paru.

1. Skrening Pre eklamsi1. Riwayat : sakit kepala, pusing, pandangan kabur, bintik-bintik paa mata, oedema pada wajah tangan serta seluruh tubuh.1. Px fisik : tekanan darah dibandingkan sebelum hamil, terutama setelah usia gestasi 24 mmg peningkatan BB dibandingkan sebelum hamil oedema pergelangan kaki, perbital, tangan, wajah atau odemen, reflek.1. Komplikasi Pada pre eklamsi terjadi vuso kontraksi arteri yang menaikkan tekanan darah dan menurunkan pasokan arah yang efektif pada banyak organ serta jaringan tubuh termasuk plasenta, sehingga dapat menyebabkan komplikasi baik paa ibu dan janin antara lain :1. Eklamsi1. Solusio plasenta1. kematian janin1. hipertensi menetap

1. Penatalaksanaan 3. Pencegahan 0. Px antenatal yang bermula dan teratur serta teliti, mengenai tanda-tanda sendini mungkin yang selanjutnya diberikan pengobatan0. harus selalu waspada terhadapkemungkinan terjadinya pre eklamsi kalau ada faktor predisposisi0. berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, pekerjaan sehari-hari dikurangi, ketenangan dan pentingya mengatur diet rentdah garam dan lemak serta karbohidrat, menjaga kenaikan berat badan yang berlebih. 1. Penanganan PEB dalam Persalinan 1. Observasi KU dan tanda evaluasi tiap jam 1. Memperbaiki KU penderita dengan pemberian rehidrasi (infuse) yaitu D5 % dan RL 1. Materisasi urin 1. Rujuk pasien ke RS 1. Penderita rawat inap istirahat mutlak. Berikan diet rendah garam dan tinggi protein. Berikan suntikan SM 8 gram, 4 gr bokong kanan dan bokong 4 gr bokong kiri1. Suntikan dapat diulang dengan dosis 4 gr setiap jam

BAB IIITINJAUAN KASUS

0. Pengkajian DataTanggal pengkajian : 28 November 2012Jam : 16.00 WIBTempat : Ruang VK RSUD BangilOleh: Uswatun Hasanah0. Data Subyektif4. Biodata Nama : Ny. FNama Suami: Tn. HUmur : 25 thnUmur : 32 thAgama : IslamAgama : IslamPendidikan : SMPPendidikan : SMAPekerjaan : IRTPekerjaan : SwastaAlamat : beji, bangil.Alamat : beji,bangil

Ibu mengatakan sekarang sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 9 bulan lebih, merasakan kenceng-kenceng mulai jam 01.00 WIB (tanggal 28 Novemer 2012), Pusing, keluar lender kecoklatan dari jalan lahir, ibu periksa di PKM jam 08.30 Dan di rujuk ke RSUD bangilHPHT 12 Febuari 2012

0. Data ObyektifKU: BaikRR: 20x/ mntTD :160/100 MmHgTB: 140 cmNadi : 84x/mntSuhu : 375 oC

Muka, tidak pucat, odemaConjungtiva merah muda, scelera putihPutting susu menonjol, terdapat hyperpigmentasi, tidak ada retraksi dinding dada, belum keluar ASIAbdomen, TFU 3 jari dibawah px(30 cm), Teraba bokong,Puki, Djj 132x/ menit,Teraba kepala, sudah masuk PAP 3/5 bagianOedem pada ekstermitas atas dan bawah

C. ASSAMENTNy. F UK 39 minggu2 hari dengan Preeklampsi Berat

D. PENATALAKSANAAN1) Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu, ibu mengerti.2) Inform consent, bahwa ibu akan di operasi, ibu mengerti3) Melakukan TTV dengan hasil TD :160/100mmHg, nadi: 84x/menit, RR: 20x/menit, sudah dilakukan.4) Memberikan KIE tentang : Nutrisi : ibu diharapakan makan makanan yang bergizi, Kurangi mengonsumsi garam, Ibu mau mengikuti5) Memberikan terapi captopril 3x1 gram untuk menurunkan tekanan darah tinggi, ibu mau mengkonsumsinya.6) Melakukan pemasangan infuse RD5, Ibu mau mengikuti7) Memperbaiki Kondisi, Ibu mengerti8) Menyiapkan Pasien untuk dilakukannya operasi pada jam 21.00 WIB

BAB IVPEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara teori dan kasus. Dimaan setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. F G1P0000 Ab000 dengan Preeklampsi Berat.Penulis dapat menemukan antara lain :Dalam teori disebutkan bahwa frekuensi preelamsi banyak terjadi pada primi gravida dan pada usia lebih dari 30 tahun. Dalam kasus ini kenyataanyayaitu klien primi gravida menderita pre eklamsi dan usia ibu 25 tahun.Dalam Melakukan asuhan kebidanan telah dilakukan perencanaan terlebih dahulu bagaimana tindakan yang tepat dan efisien. Hal ini dilakukan dalam bentuk kerja tim mengobservasi perkembangan hasil asuhan dan perkembangan pasienSetelah melakukan asuhan sesuai dengan perencanann dan di lakukan evaluasi didapatkan keadaan umum pasien masih lemah. Namun masalah sudah terdeteksi sebagian.

BAB VPENUTUP

0. Kesimpulan Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny. F Uk 40 minngu 2 hari, dengan Preeklampsi ringan, maka kesimpulan yang penulis peroleh yaitu ada banyak kebenaran teori dengan kasus yang ada misalnya frekuensi preeklamsi banyak terjadi pada primi gravida.Dalam hal ini penanganan tim medistelah melaksanakan sama dengan teori yang ada dan sesuai dengan keadaan klien sehingga masalah-masalah potensial tidak terjadi.

0. Saran 1. Mengikat dampak yang terjadi dari preeklamsi disini peran tim medis terutama bidan sangat berarti yaitu :a. ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan teraturuntuk mendeteksi dini adanya preeklamsib. memberikan penerangan pada ibu hamil tentang manfaat istirahat dan tidur, aktivitas yang tidak belebihan, keterangan serta pentingnya mengatur diet rendah garam, lemak, karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan BB.1. Bagi ibu-ibu hamil hendaknya memeriksakan kehamilannya secara rutin dan mentaati nasehat-nasehat petugas kesehatan1. Bagi petugas kesehatan dalam menghadapi kasus preeklamsi berat hendaknya memberikan penanganan yang cepat dan tepat sehingga tidak menimbulkan komplikasi kemungkinan terjadi.