Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TINJAUAN SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI
PERSEDIAAN OBAT-OBATAN PADA PUSKESMAS
BANTIMALA KECAMATAN TONDONG TALLASA
KABUPATEN PANGKEP
SKRIPSI
Oleh
SULFITRAWATI
NIM 105731122016
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
ii
HALAMAN JUDUL
TINJAUAN SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI
PERSEDIAAN OBAT-OBATAN PADA PUSKESMAS
BANTIMALA KECAMATAN TONDONG TALLASA
KABUPATEN PANGKEP
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Tugas Akhir untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Akuntansi
Oleh
SULFITRAWATI
NIM 105731122016
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
iii
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku tercinta Firman dan
Sukmawati yang tidak pernah lelah dalam membesarkan saya hingga saat ini,
yang tidak pernah sama sekali mengeluh dalam menyekolahkan saya hingga ke
jenjang perguruan tinggi dan juga selalu memberikan semangat kepada penulis,
serta saya ucapkan terima kasih juga kepada adik-adik saya Hardiana dan Afnan
AlFarizi karena sudah menjadi penyemangat untuk penulis, dan terima kasih juga
karena selalu mempercayai penulis hingga penulis selalu berusaha untuk
menjaga kepercayaan itu. Karya ilmiah ini juga kupersembahkan kepada Bapak
Dr. Muh. Rum, SE.,M.Si selaku pembimbing I dan kepada Bapak Faidul Adzim,
SE.,M.Si selaku pembimbing II yang tidak kenal lelah untuk membimbing dan
mengarahkan penulis sampai karya ilmiah ini selesai.
MOTTO HIDUP
Ingatlah Allah saat hidup tak sejalan dengan harapan
Allah pasti punya jalan yang terbaik untukmu
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Penelitian :“Tinjauan Sistem dan Prosedur Akuntansi
Persediaan Obat-Obatan Pada Puskesmas
Bantimala Kecamatan Tondong Tallasa
Kabupaten Pangkep”
Nama Mahasiswa : SULFITRAWATI
No. Stambuk/ NIM : 105731122016
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah diujiankan serta dipertahankan di hadapan penguji pada Ujian Skripsi yang dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2021 di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis di Ruangan IQ 7.1 Gedung Iqra Unismuh Makassar
Makassar, 16 Januari 2021
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Muh. Rum, SE.,M.Si Faidul Adzim, SE.,M.Si NIDN 0020096301 NIDN 0921018002 Tanggal : Tanggal :
Mengetahui Ketua Program Studi Akuntansi
Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP
NBM. 1073428
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
v
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi atas Nama Sulfitrawati, NIM 105731122016, diterima dan
disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektorat
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor:001/1442H/2021 M, Pada tanggal
3 Jumadil Akhir 1442 H/ 16 januari 2021 M, sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3 Jumadil Akhir 1442 H Makassar,
16 Januari 2021 M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (………....)
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE., MM (………....)
(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisinis)
3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE., MM (………....)
(WD I Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
4. Penguji : 1. Abd Salam, SE., M.Si. Ak. CA. CSP (………....)
2. Hj. Naidah, SE., M.Si (………....)
3. Faidul Adzim SE., M.Si (………....)
4. Amir, SE., M.Si., Ak., CA (………....)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
vi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Sulfitrawati
Stambuk : 105731122016
Jurusan : Akuntansi
Judul :“Tinjaun Sistem dan Prosedur Akuntansi Persediaan
Obat-obatan Pada Puskesmas Bantimala Kecamatan
Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep”
Dengan ini menyatakan bahwa :
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya
sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 16 Januari 2021
Yang Membuat Pernyataan
Sulfitrawati
NIM. 105731122016
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Program Studi Akuntansi
Ismail Rasulong, SE., MM Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si.Ak.CA.CSP
NBM. 903078 NBM. 1073428
vii
ABSTRAK
SULFITRAWATI, Tahun 2020, Tinjauan sistem dan prosedur Akuntansi Persediaan Obat-Obatan Pada Puskesmas Bantimala Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Muh. Rum dan Faidul Adzim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem dan prosedur akuntansi persediaan obat-obatan di puskesmas bantimala kecamatan Tondong Tallasa apakah sudah efektif dan efisien.
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh langsung dari pihak perusahaan seperti data hasil wawancara, dokumentasi mengenai persediaan obat. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, internet dan media lain yang mendukung penelitian ini, peneliti ini mengambil objek penelitian di puskesmas bantimala.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem dan prosedur akuntansi yang diterapkan belumlah efektif dan efisien hal ini terjadi karena pencatatan yang digunakan masih pencatatan manual sehingga data data persediaan obat yang bersifat fisik mempunyai resiko kerusakan data sangat besar, pencatatan manual masih dilakukan karena pengawai puskesmas belum mahir menggunakan pencatatan berbasis komputer dan juga dan juga terkendala oleh jaringan internet yang sulit untuk diakses. Kata kunci : tinjauan sistem dan prosedur, persediaan obat
viii
ABSTRACT
SULFITRAWATI, 2020, Review of accounting systems and procedures for drug supplies at Bantimala Community Health Center, Tondong Tallasa District, Pangkep Regency, Thesis, Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Muh. Rum and Faidul Adzim.
This study aims to determine whether the accounting system and procedures for drug supplies in the Bantimala Community Health Center, Tondong Tallasa District are effective and efficient.
This type of research is a type of qualitative research. The data used in this study are primary data obtained directly from the company such as interview data, documentation regarding drug supplies. While secondary data obtained from books, journals, internet and other media that support this research, this researcher took the object of research at the Bantimala Community Health Center.
The results showed that the accounting systems and procedures applied were not yet effective and efficient. This happened because the records used were still manual recording so that the physical drug inventory data had a very large risk of data damage, manual recording was still carried out because the puskesmas officers were not proficient in using recording computer-based and also constrained by the internet network which is difficult to access. Key words : review of systems and procedures, drug supplies
ix
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-nya.
Shalawat serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta pada sahabat, keluarga, dan para pengikutnya. Merupakan nikmat
yang tiada ternilai manakala dalam penulisan skripsi yang berjudul ”Tinjauan
Sistem dan Prosedur Akuntansi Persediaan Obat-Obatan Pada Puskesmas
Bantimala Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan program sarjana strata satu (S1) pada jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang
tua penulis Bapak Firman dan Ibu Sukmawati yang senantiasa memberi
Harapan, semangat, perhatian, cinta, kasih sayang dan do’a restu yang telah
diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu dan proses
penyelesaian ini. Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis menjadi
Ibadah dan cahaya penerang di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa ada dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak saya sampaikan
dengan hormat kepada;
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M. Ag, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., M.M, , Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
x
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si., AK.CA.CSP, Ketua Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
4. BapakDr. Muh. Rum, SE., M.Si, selaku pembimbing 1 yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Faidul Adzim, SE.,M.Si, Selaku Pembimbing II yang telah
berkenan membantu dalam penyusunan Skripsi Hingga Ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah dan banyak
menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti proses
perkuliahan hingga akhir.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi angkatan 2016 Terkhusus Kelas AK.16.F yang selalu saling
membantu dan Belajar bersama, yang tidak sedikit bantuannya dan
dorongannya dalam aktivitas studi penulis.
9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis yang telah menyalurkan Ilmunya secara Ikhlas serta mendidik
Penulis.
10. Kedua Orang Tuaku yang saya Cintai Karena Allah SWT. Terima Kasih
atas pengorbanan materi, Do’a dan dukungan moral yang kalian berikan
kepada ananda selama ini.
xi
11. Sahabat-sahabat tercinta yang selalu menemani dan memberikan
semangat serta mengajarkan makna persaudaraan yang terjalin hingga
penyelesaian skripsi ini.
12. Saudara-saudara tak sedarah yang tergabung dalam PC IMM Kab.
Pangkep, IMM FEB, yang telah banyak mengajarkan kepemimpinan di
dalam kampus dan diluar kampus serta banyak memberikan motivasi
sehingga bisa menyelesaikan studi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini , penulis menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan . oleh
karenanya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya masukan dapat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap, apabila terdapat kesalahan dan kata-kata
yang kurang berkenan dalam penulisan skripsi ini mohon dimaafkan dan semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Billahi Fisabililhaq Fastabhiqul Khaerat, wassalamualaikum Wr.Wb
Makassar, 1 November 2020
Penulis
Sulfitrawati NIM 105731122016
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................. i
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. iv
HALAM PENGESAHAN ................................................................. v
HALAM PERNYATAAN ................................................................. vi
ABSTRAK BAHASA INDONESIA .............................................................. vii
ABSTRACT ................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................. xii
DAFTAR TABEL ................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 7
A. Sistem informasi Akuntansi ................................................................. 7
1. Pengertian Sistem ................................................................. 7
2. Pengertian Sistem Akuntansi ......................................................... 8
3. Pengertian Informasi ................................................................. 8
4. Pengertian akuntansi ................................................................. 9
5. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ................................................ 9
xiii
6. Komponen Sistem Informasi Akuntansi .......................................... 10
7. Bagan Alir (Flowchart) ................................................................. 12
B. Definisi dan Karakteristik Persediaan ...................................................... 14
1. Karakteristik persediaan ................................................................. 14
2. Tujuan persediaan ................................................................. 15
3. Jenis-jenis persediaan ................................................................. 15
4. Sistem Informasi Persediaan Obat Obatan .................................... 16
5. Sistem Akuntansi persediaan .......................................................... 17
6. Sistem pencatatan persediaan ....................................................... 17
C. Pengendalian Intern ................................................................. 17
D. Pengertian dan Karakteristik Efektif dan Efisien ...................................... 18
E. Penelitian Terdahulu ................................................................. 18
F. Kerangka Pikir ................................................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 22
A. Jenis Penelitian ................................................................. 22
B. Lokasi Penelitian dan waktu Penelitian ................................................... 22
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 22
D. Jenis Sumber Data ................................................................. 23
E. Instrumen Penelitian ................................................................. 23
F. Unit Analisis ................................................................. 24
G. Teknik Analisis Data ................................................................. 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 25
A. Gambaran Objek Penelitian ................................................................. 25
B. Hasil Penelitian ................................................................. 33
xiv
C. Pembahasan ................................................................. 48
BAB V KESIMPULAN ................................................................. 51
A. Kesimpulan ................................................................. 51
B. Saran ................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 53
LAMPIRAN ................................................................. 55
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Flowchart Pengadaan Obat
Gambar 2.2 Kerangka Pikir
Gambar 2.3 Struktur Organisasi
Gambar 2.4 flowchart pengadaan obat
Gambar 2.5 Flowchart Pengeluaran Obat
Gambar 2.6 Flowchart permintaan obat
Gambar 2.7 Flowchart persediaan Obat
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Hasil wawancara
Surat Balasan penelitian
Hasil Test Plagiat
Surat Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persediaan obat yang terdapat dirumah sakit dan klinik jumlah dan
jenisnya sangat banyak dengan tanggal kedaluwarsa yang berbeda beda.
Jumlah persediaan obat yang terlalu banyak dan tidak dikelolah dengan baik
tentu memiliki risiko sehingga dapat merugikan rumah sakit dan Klinik
(Pamungkas dan Nurhasanah, 2016). Puskesmas juga memiliki peran penting
sebagai instansi di bidang pelayanan yang dianggap sebagai pusat pelayanan
masyarakat yang mudah dijangkau dan juga merupakan sarana pelayanan
kesehatan yang sangat penting di indonesia karena puskesmas merupakan unit
yang strategis dalam terwujudnya pelayanan kesehatan masyarakat menuju
peningkatan kesehatan yang optimal.
Permasalahan yang terjadi pada puskesmas adalah proses perencanaan
persediaan obat yang dilakukan diketahui masih sering terjadi beberapa
permasalahan dalam proses pencatatan pada bagian gudang serta penerimaan
obat dan pengambilan obat untuk pasien karena pada proses pencatatan obat
masalah yang masih sering ditemui adalah pencatatan yang masih belum
lengkap. Dan tidak semua kegiatan pengeluaran dan penerimaan obat dilakukan
pencatatan. Hal tersebut menimbulkan ketidak sesuaian informasi stok obat yang
tertulis dengan stok obat yang sebenarnya. Pada proses penerimaan obat,
masalah yang terjadi adalah tidak jelasnya aliran penerimaan obat. Obat yang
datang dari Supplier dapat langsung diterima oleh gudang farmasi rawat inap
dan gudang farmasi rawat jalan tanpa masuk ke gudang farmasi pusat terlebih
2
dahulu. Hal ini mempersulit manajemen dalam melakukan pengendalian
persediaan, masalah lain yang di temui adalah proses pengambilan obat untuk
pasien masalah yang terjadi yaitu pengambilan dilakukan oleh beberapa orang.
Hal tersebut berakibat pada tidak terkendalinya jumlah obat yang keluar.
Permasalahan yang terjadi pada proses pemesanan obat yaitu pemesanan yang
dilakukan oleh pemilik dan pegawai gudang farmasi dengan jumlah sesuai
perkiraan masing-masing akibatnya jumlah obat yang dipesan tidak akurat.
Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik haruslah dimiliki
setiap rumah sakit maupun Puskesmas untuk memberikan informasi kepada
pengguna informasi dalam mengambil keputusan baik itu keputusan untuk
pengadaan obat maupun yang lainnya sehingga dapat mengurangi risiko
kerugian, Rahmawati et al. (2016). Namun, ada saja rumah sakit maupun klinik
yang belum menerapkan sistem informasi dengan baik hal itu dibuktikan dengan
masih adanya perangkapan jabatan (Riskiwati dan Widyawati,2014). Informasi
merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen, informasi tersebut dapat
diperoleh dari suatu sistem informasi (information system). Menurut John F.
Nash dan Martin B. Robert dalam Jogiyanto (2001) sistem informasi adalah suatu
kombinasi dari orang fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan
pengendalian yang di tujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting
memproses tipe transaksi tertentu, memberikan sinyal kepada manajemen dan
lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan
menyediakan suatu dasar untuk pembuatan keputusan.
Adanya sistem informasi akuntansi yang dapat membantu dalam
menyediakan informasi yang akurat, detail, relevan dan tepat waktu saat
dibutuhkan dan memperbaiki kualitas perusahaan apabila telah diterapkan
3
dengan baik. (Romney dan Steinbart,2004,10). Dari hasil observasi lebih lanjut
tentang pengelolaan obat di Puskesmas Bantimala, kelebihan dan kekosongan
obat diketahui karena perusahaan belum mampu mengendalikan dan
merencanakan persediaan obatnya pada awalnya. Dari proses pengendalian dan
perencanaan persediaan yang dilakukan, diketahui masih terdapat beberapa
permasalahan yang terjadi pada proses pencatatan di semua gudang farmasi,
proses penerimaan obat, proses pengambilan obat untuk pasien dan proses
pemesanan obat. Pada proses pencatatan digudang farmasi, masalah yang
ditemui yaitu pencatatan yang kadang tidak lengkap. Tidak semua kegiatan
penerimaan dan pengeluaran obat dilakukan pencatatan. Hal tersebut
menimbulkan ketidaksesuaian informasi stok obat yang tertulis dengan stok obat
sebenarnya. Pada proses penerimaan obat, masalah yang terjadi adalah tidak
jelasnya aliran penerimaan obat yang datang dari supplier dapat langsung
diterima oleh gudang farmasi rawat inap dan gudang farmasi rawat jalan tanpa
masuk ke gudang farmasi pusat terlebih dahulu. Hal ini mempersulit perusahaan
dalam melakukan pengendalian persediaan. Masalah lain yang ditemui adalah
proses pengambilan obat untuk pasien, masalah yang terjadi yaitu pengambilan
dilakukan oleh beberapa orang. Hal tersebut berakibat pada tidak terkendalinya
jumlah obat yang keluar. Permasalahan yang terjadi pada proses pemesanan
obat yaitu pemesanan dilakukan oleh pegawai gudang farmasi dengan jumlah
sesuai dengan perkiraan masing-masing, akibatnya jumlah obat yang dipesan
tidak akurat. Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka perlu dilakukan
perbaikan proses pengendalian dan perencanaan obat yang ditunjang dengan
sistem informasi yang memadai.
4
Pengelolaan persediaan obat diperlukan karena jika dibandingkan
dengan persediaan pada umumnya, obat memiliki beberapa kekhususan.
Pertama, persediaan obat memiliki umur yang terbatas dan mudah rusak. Kedua,
jumlah dan kapan obat tersebut dibutuhkan seringkali tidak bisa diramalkan
karena tergantung pada banyak sedikitnya penyakit yang timbul yang dapat
menyerang sewaktu-waktu tanpa bisa diduga sebelumnya. Dari sudut pandang
medis, obat merupakan benda yang dapat digunakan untuk merawat penyakit,
membebaskan gejala, atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh. Sehingga
dalam hal ini, obat sebagai sumber daya yang termasuk kedalam salah satu
faktor pendukung kesembuhan pasien. Untuk itu, obat harus selalu tersedia di
puskesmas maupun rumah sakit karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan
puskesmas maupun rumah sakit itu sendiri dan masyarakat umum. Persediaan
obat-obatan merupakan salah satu faktor yang penting mempengaruhi kualitas
pelayanan suatu rumah sakit. Tanpa adanya persediaan Rumah sakit maupun
puskesmas akan di hadapkan pada risiko tidak dapat memenuhi kebutuhan para
pengguna jasa rumah sakit maupun puskesmas. Mengingat tingginya tingkat
kebutuhan akan barang farmasi dan medis di rumah sakit maupun puskesmas,
terutama obat obatan dan mengingat transaksi penjualan obat merupakan
sumber keuangan perusahaan paling utama, maka diperlukan keandalan sistem
yang mampu mendukung kegiatan pengadaan, penggudangan dan pengeluaran
obat-obatan.
Pentingnya pengadaan obat-obatan di puskesmas bantimala karena
dengan adanya obat-obatan yang tersedia maka dapat memudahkan pasien
agar cepat sembuh, apa lagi pasien yang dalam keadaan darurat sangat
membutuhkan obat. Keberadaan Puskesmas Bantimala sangat diperlukan untuk
5
memudahkan masyarakat dalam berobat dan pasien yang sedang sakit bisa
mendapatkan pertolongan dengan cepat. Namun pada puskesmas bantimala
masih memiliki masalah dalam pencatatan data yang berasal dari pelayanan luar
gedung seperti puskesmas pembantu dan juga puskesmas keliling karena masih
melakukan pencatatan dengan cara manual yang dibantu dengan buku register.
Dengan cara manual inilah yang menyebabkan kendala dalam waktu pemasukan
data dalam aplikasi oleh pihak instalasi farmasi kabupaten.
Berdasarkan urain diatas dan melihat betapa pentingnya sistem dan
prosedur akuntansi dalam suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai, ”Tinjauan Sistem dan Prosedur Akuntansi
Persediaan Obat Obatan Pada Puskesmas Bantimala Kecamatan Tondong
Tallasa Kabupaten Pangkep”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, adapun masalah
yang dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut: Apakah sistem dan prosedur
akuntansi persediaan yang diterapkan pada puskesmas bantimala sudah efektif
dan efisien?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui ke efektifan dan
keefisienan sistem dan prosedur akuntansi persediaan obat-obatan yang
diterapkan pada puskesmas bantimala.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak
Puskesmas Bantimala dan mahasiswa serta pembaca lainnya, manfaat
penelitian ini terbagi atas dua yaitu :
6
1. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak puskesmas sebagai
bahan pertimbangan, perbaikan dan pengembangan. Selain itu manajemen
dapat segera memperbaiki dan menyempurnakan praktik-praktik yang kurang
sesuai dengan sistem persediaaan yang efektif dan efisien.
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini sebagai karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan berguna
untuk menambah pengetahuan dan dapat menjadi dasar referensi untuk
penelitian selanjutnya.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan
laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan (Mulyadi, 2017). Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen
yang mengumpulkan, menggolongkan, mengola, menganalisis, dan
mengombinasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan
keputusan pihak-pihak luar (seperti pemerintah, masyarakat, investor, dan
kreditor) pihak-pihak dalam (terutama manajemen).
Informasi akuntansi dalam perusahaan adalah ibarat darah yang
mengalir seluruh tubuh perusahaan tersebut. Informasi akuntansi merupakan
bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen.
Informasi akuntansi yang tepat, akurat, dan cepat akan membuat perusahaan
menjadi sehat dan berkembang pesat. Oleh karena itu sistem informasi
akuntansi menjadi suatu masalah yang penting bagi setiap perusahaan. Untuk
mengetahui lebih dalam sistem informasi akuntansi, terlebih dahulu kita harus
tahu pengertian sistem informasi itu sendiri.
1. Sistem
Sistem berasal dari bahasa latin systema atau bahasa Yunani sustema
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi. Dan
pengertian sistem dapat dilihat dari segi prosedur/kegiatan yaitu suatu
8
rangkaian prosedur/kegiatan yang dibuat untuk melaksanakan program
perusahaan.
Pengertian sistem menurut Azhar Susanto (2013:22): Sistem adalah
kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun
non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Romney dan Steinbart
(2015:3): Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen
yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung
sistem yang lebih kecil.
2. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
3. Informasi
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat dan
merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang berguna dan
berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian kejadian
yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Menurut Burch dan Strater (2010:9) dalam buku moekijat “Pengantar
Sistem Informasi Manajemen mengatakan bahwa: “Informasi adalah
pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau
keterangan”. Sedangkan definisi lain yang diberikan oleh Gordon B. Davis
(2007:9) mengatakan bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
9
satu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata
atau yang dapat dirasakan dalam keputusan keputusan yang sekarang atau
keputusan keputusan yang akan datang.
4. Akuntansi
Secara umum akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang
digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan.
Proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi, mencatat, dan
menafsirkan mengomunikasikan peristiwa ekonomi dari sebuah organisasi
kepada pemakai informasi (Samryn,2014). Menurut Niswonger, Fess dan
Warren yang di terjemahkan oleh Marianus Sinaga (2011:37) yang
menyatakan bahwa akuntansi adalah proses mengenali, mengukur, dan
mengomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan
keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan.
5. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Diana dan Setiawati (2011:5) tujuan suatu sistem informasi
akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Mengamankan harta/kekayaan disini meliputi kas perusahaan,
persediaan barang dagangan, termasuk aset tetap perusahaan.
b. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan.
c. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal
d. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi
e. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan).
Data yang tersimpan dengan baik sangat memudahkan proses audit.
Audit semacam ini berguna bagi perusahaan untuk evaluasi diri, serta
10
untuk menimbulkan kewaspadaan pada karyawan administrasi bahwa
apa yang mereka kerjakan suatu saat akan diperiksa oleh pihak lain.
6. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Susanto (2008:16) komponen dalam sebuah informasi
akuntansi yang terintegrasi dalam sebuah sistem yang bekerja secara harmonis
dalam rangka menghasilkan informasi yang dapat diandalkan oleh para
pemakai. Dalam konsep sistem informasi akuntansi yang harus di integrasikan
adalah semua unsur dan sub unsur yang terkait dalam membentuk suatu sistem
informasi akuntansi yang berkualitas.
Secara garis besar sistem informasi akuntansi terdiri dari delapan
komponen yaitu (Krismiaji, 2015):
a. Tujuan
Setiap tujuan informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan
yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.
b. Input
Data harus dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke dalam sistem.
Sebagian besar input berupa data transaksi. Namun, dalam
perkembangannya sebuah sistem informasi akuntansi tidak hanya
mengolah data dan menghasilkan informasi non keuangan. Oleh karena itu
sebagian input adalah berupa non keuangan.
c. Output
Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem disebut output. Output dari
sebuah sistem yang dimasukkan kembali ke dalam sistem sebagai input
disebut umpan balik. Output dari sebuah sistem informasi akuntansi
11
biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal seperti daftar
umur, anggaran, dan proyeksi arus kas.
d. Penyimpanan data
Data sering disimpan untuk dipakai lagi di masa yang akan datang. Data
yang tersimpan ini harus diperbaharui (update) untuk menjaga ke terkinian
data.
e. Proses
Data yang harus diproses untuk menghasilkan informasi dengan
menggunakan komponen pemrosesan, saat ini sebagai besar perusahaan
mengolah datanya dengan menggunakan komputer, agar dapat dihasilkan
informasi secara cepat dan akurat.
f. Instruksi dan prosedur
Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan
informasi tanpa instruksi dan prosedur rinci. Perangkat lunak (program)
komputer dibuat untuk menginstruksikan komputer melakukan pengolahan
data.
g. Pemakai
Orang yang berinteraksi dengan sistem menggunakan informasi yang
dihasilkan oleh sistem dengan pemakai. Dalam perusahaan, pengertian
pemakai termasuk didalamnya adalah karyawan yang melaksanakan dan
mencatat transaksi dan karyawan yang mengelola dan mengendalikan
sistem.
h. Pengamanan dan pengawasan
Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat,
bebas dari berbagai kesalahan, dan terlindungi dari akses secara tidak sah.
12
Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengamanan
dan pengawasan harus dibuat dan melekat pada sistem.
7. Bagan Alir (Flowchart)
Bagan alir (flowchart) merupakan teknik analisis yang digunakan untuk
menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan logis. Bagan
alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk menggunakan prosedur
pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan sekaligus
menguraikan aliran data dalam sebuah sistem (Krismiaji, 2015). Ada beberapa
jenis-jenis bagan alir (flowchart) antara lain (Krismiaji, 2015):
a. Bagan alir dokumen
Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi
antara area pertanggungjawaban di dalam sebuah organisasi.
b. Bagan Alir
Bagan alir sistem menggambarkan hubungan antara input pemrosesan,
dan output sebuah sistem informasi akuntansi
c. Bagan alir program
Bagan alir program menjelaskan urutan logika pemprosesan komputer
dalam menjalankan sebuah program.
d. Bagan alir skematis
Bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, menggambarkan
prosedur di dalam sistem.
e. Bagan Alir Proses
Bagan alir yang banyak digunakan pada teknik industri. Bagan alir ini juga
berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu
prosedur.
13
8. Bagan Alir Pengadaan Obat
Bag. Gudang (Persediaan)
Administrasi/ Karyawan
Supplier Pemilik
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Mulai
Cek persediaan
obat
Stok
ada
Stok
Barang
Pesanan Barang
Menentukan supplier dan
jumlah pesanan
Membuat surat pesanan
Faktur
Cek Pesanan
Barang baik
Transaksi Pembelian
Membuat Laporan
Surat pesanan
Mengecek Pesanan
Pesanan Ada ?
Transaksi Pembelian
Laporan
Selesai
14
B. Definisi dan Karakteristik Persediaan
Menurut Nurmaliza (2009), persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi
barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam satu periode
usaha yang normal, termasuk barang yang dalam pengerjaan/proses menunggu
masa penggunaannya pada proses produksi. Perusahaan yang memiliki banyak
persediaan dianggap kurang mampu dalam mengelola produksi dan penjualan.
Perusahaan yang baik dalam mengelola persediaan adalah perusahaan yang
tidak memiliki persediaan barang dagang. Namun jika dilihat dari kenyataan
dalam sebuah perusahaan, persediaan merupakan aset yang penting untuk
dipertahankan.
1. Karakteristik Persediaan
Persediaan merupakan aset yang sangat penting, pengelolaan persediaan
akan sangat berdampak pada arus kas perusahaan. Hal ini disebabkan karena
karakteristik yang melekat pada persediaan sebagai berikut:
a. Persediaan merupakan investasi yang sangat besar. Pada perusahaan
pabrikasi, investasi ini dapat mencapai 30 persen dari asset. Semakin besar
jumlah dan proporsi persediaan terhadap total asset, maka dampaknya pada
arus kas pun bertambah besar.
b. Waktu yang diperlukan oleh suatu investasi dalam persediaan untuk kembali
dalam bentuk dana kas dari hasil penjualan produk biasanya lama.
c. Persediaan merupakan bentuk aset yang mahal dan mengandung banyak
risiko.
15
2. Tujuan Persediaan
Divisi yang berbeda dalam industri manufaktur akan memiliki tujuan
pengendalian persediaan yang berbeda:
a. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga
menginginkan persediaan dalam jumlah yang banyak.
b. Produksi ingin beroperasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan order
produksi yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang besar (untuk
mengurangi setup mesin). Di samping itu juga produk menginginkan
persediaan bahan baku, setengah jadi atau komponen yang cukup
sehingga proses produksi tidak terganggu karena kekurangan bahan.
c. Pembelian dalam rangka efisiensi, juga menginginkan persamaan
produksi yang besar dalam jumlah sedikit daripada pesanan yang kecil
dalam jumlah yang banyak. Pembelian juga ingin ada persediaan sebagai
pembatasan kenaikan harga dan kekurangan produk.
3. Jenis jenis persediaan
a. Bahan Baku
Barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi melalui
proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang
jadi sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku
dipengaruhi oleh perkiraan produksi.
b. Barang dalam Proses
Barang dalam proses merupakan barang yang masih memerlukan
proses produksi untuk menjadi barang jadi, sehingga persediaan barang
dalam proses sangat dipengaruhi oleh lamanya produksi, yaitu waktu yang
16
dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk ke proses produksi sampai
dengan saat penyelesaian barang jadi.
c. Barang Jadi
Adalah barang hasil proses produksi dalam bentuk final sehingga
dapat segera dijual, pada persediaan ini besar kecilnya persediaan barang
jadi sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan.
4. Sistem Informasi Persediaan Obat Obatan
Persediaan terbentuk dari adanya proses pembelian dan penjualan.
Sistem Informasi Akuntansi pembelian dirancang untuk menangani transaksi
yang bersangkutan dengan mutasi persediaan yang disimpan digudang.
Persediaan merupakan harta yang sensitif terhadap kekunoan, penurunan
harga pasar, pencurian, pemborosan, kerusakan, dan kelebihan biaya akibat
salah urus. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem informasi akuntansi
perusahaan yang baik agar pengeluaran perusahaan dapat terlaksana
secara efektif.
Sistem informasi persediaan ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling
berkaitan dengan sistem lainnya, yaitu antara lain sistem pembelian, sistem
return pembayaran, sistem penjualan, sistem return penjualan, dan sistem
lainnya. Kifly Hezron Lumeno (2005:2), berpendapat bahwa pada sebuah
rumah sakit sistem informasi persediaan sangat dibutuhkan terutama dalam
persediaan obat obatan, karena obat merupakan benda yang dapat
digunakan untuk menyembuhkan penyakit, membebaskan gejala, atau
memodifikasi proses kimia dalam tubuh. Sehingga dalam hal ini, obat
sebagai sumber daya yang termasuk ke dalam salah satu faktor pendukung
kesembuhan pasien.
17
5. Sistem Akuntansi Persediaan
Sistem informasi persediaan adalah sistem akuntansi persediaan
yang berguna untuk mencatat semua persediaan yang ada di
perusahaan. Menurut Mulyadi (2008 : 553) “Sistem akuntansi persediaan
bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan berkaitan erat
dengan sistem penjualan, sistem pembelian.
6. Sistem pencatatan Persediaan
Sistem pencatatan persediaan ada dua, yaitu perpetual dan
metode periodik. Metode perpetual disebut juga metode buku, karena
setiap jenis persediaan mempunyai kartu persediaan, sedangkan metode
periodik disebut juga metode fisik. Dikatakan demikian karena pada akhir
periode dihitung fisik barang untuk mengetahui persediaan akhir yang
nantinya akan dibuat jurnal penyesuaian.
C. Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2014:163), pengendalian internal yaitu meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong di patuhinya kebijakan
manajemen.
Menurut Sujarweni (2015:69), pengendalian internal adalah suatu
sistem yang dibuat untuk memberi jaminan keamanan bagi unsur-unsur
yang ada dalam perusahaan.
18
D. Pengertian dan Karakteristik efektif dan efisien
Kata efektif berasal dari bahas inggris yaitu effective yang berarti
berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Disebut efektif
apabila tercapai tujuan arau sasaran seperti yang telah ditentukan.efektif
merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi agar
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam organisasi tersebut dapat
terealisasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
sebelumnya sehingga mencapai hasil yang baik. Sedangakan efisien
adalah proses penghematan waktu.
Efektif adalah suatu usaha untuk mendapatkan tujuan, hasil dan
target yang diharapkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan baik
personal maupun perusahaan, pekerjaan yang efektif biasanya
berhubungan dengan perencanaan, jadwal dan eksekusi supaya bisa
memberikan keputusan yang tepat. Pekerjaan dikatan efektif jika tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya telah berhasil, sehingga dalam hal ini
efektif ukurannya hasil.
Efisien adalah suatu usaha mengharuskan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan tidak menguras waktu, cepat dan memuaskan. Sehingga
efisien berkaitan erat dengan ketepatan waktu yang mengharuskan
seorang bekerja dengan maksimal tanpa harus mengeluarkan yang
berlebihan.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperbanyak teori yang
19
digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Berikut beberapa
jurnal yang terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penulis/ Tahun
Judul Metode Penelitian
Hasil Penelitian
1 Helmi Kurniawan, 2015
Perancangan Sistem Informasi Persediaan Obat Pada Apotik ABC Berbasis Client Server
Metode Kualitatif
Sistem Informasi Persediaan Obat Pada Apotik ABC dapat menghasilkan data persediaan obat cepat dan akurat.
2 Muhammad Muslih (2017)
Sistem informasi akuntansi dalam mendukung efektifitas pengendalian internal penjualan dan pengendalian internal piutang
Deskriptif Dari hasil pengelolaan data maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi pada pelaksanaannya telah berjalan dengan baik
3 Rusdah, 2011
Analisis dan Rancangan Sistem informasi Persediaan Obat : Studi Kasus Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
Menggunakan data primer dan sekunder, Data primer diperoleh dengan wawancara, data sekunder diperoleh dari studi literatur
Sistem informasi Persediaan Obat memberikan solusi dari permasalahan pendapatan obat.
4 Fenty Ayu Rosmania, Stefanus Supriyanto, 2015
Analisis Pengelolaan Obat Sebagai Dasar Pengendalian Safety Stock Pada Stagnant
Penelitian Kuantitatif dengan metode deskriptif yang bersifat observasional
Pengadaan obat di puskesmas dalam kategori cukup baik dengan
20
Dan Stock out Obat
66,67%.
5 Reski Ihsan Humang, Bs. Titi Haerana, 2018
Analisis perencanaan pengadaan obat dirumah sakit St. Madyang palopo propinsi sulawesi selatan
Jenis penelitian observasional dengan pendekatan secara Kualitatif dengan data kuantitatif di rumah sakit st. Madyang
Sistem pencatatan belum memadai sehingga pengendalian obat masih sulit dilakukan.
6 Wesly Andri Simanjuntak, 2017
Penerapan Sistem informasi Akuntansi Persediaan Dalam Pengelolaan, Persediaan yang Optimal pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Distribution Medan
Metode Kualitatif
Sistem informasi akuntansi persediaan pada PT. Coca cola Amatil Indonesia Distribution Medan adalah berbasis komputer dengan menggunakan aplikasi program database.
7 Rini Rubhiyanti, 2016
Rekayasa aplikasi pencatatan hutang dalam pengadaan obat berbasis multiuser
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif
Sistem informasi pencatatan hutang yang terorganisir dalam database dapat meminimalkan pencatatan ganda dan mempermudah dalam pencarian data.
21
F. Kerangka Pikir
Gambar 2.2
PUSKESMAS BANTIMALA
SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI
PERSEDIAAN OBAT
EFEKTIF DAN EFISIEN
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Metode
kualitatif, dimana penelitian dimulai dengan mengumpulkan dan menyaring
seluruh keterangan yang masuk secara menyeluruh dan detail kemudian
diuraikan sehingga diperoleh gambaran yang jelas.
Penelitian kualitatif merujuk pada semua jenis penelitian yang tidak
menggunakan prosedur statistic atau kuantifikasi dalam menghasilkan temuan.
Penelitian kualitatif tidak saja dapat berupa kajian tentang kehidupan, sejarah,
dan tingkah laku manusia, akan tetapi juga tentang fungsi organisasi, gerakan
sosial, ataupun hubungan internasional. Sebagai data-datanya memang
dapatdikuantifikasi seperti data sensus.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi atau objek penelitian merupakan suatau tempat atau wilayah
dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan
oleh penulis yang mengambil objek penelitian di Puskesmas Bantimala Jl. Batu
Bara No. 16 Rt 03 Rw 01, Kec. Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep. Penulis
akan mengupayakan penelitian selama dua bulan, mulai dari bulan Juni sampai
Agustus 2020.
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan penulis dengan memulai beberapa
tahap diantaranya yaitu :
1. Wawancara Langsung/Interview
23
Penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan beberapa
karyawan sehubungan dengan pengambilan data tentang objek yang diteliti
sehingga data yang diperoleh merupakan data yang akurat dan dapat
dipercaya.
2. Observasi Lapangan
Pengumpulan data dengan mengamati sistem informasi akuntansi
persediaan obat-obatan yang digunakan oleh Puskesmas Bantimala.
Pengamatan ini dilakukan untuk melengkapi data yang diperlukan dan
sebagai bahan informasi atas data penelitian.
3. Dokumentasi
Yaitu dilakukan melalui pencatatan dan peng copyan atas data data untuk
mendapatkan data sekunder yang mendukung penelitian ini.
D. Jenis Sumber Data
a. Data primer
Data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti dengan
mengumpulkan sejumlah keterangan atau fakta melalui wawancara dengan
karyawan Puskesmas Bantimala
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui studi pustaka,karya ilmiah, dan sumber
tertulis lainnya yang berkaitan dengan Sistem dan prosedur akuntansi
persediaan obat-obatan pada Puskesmas Bantimala.
E. Instrumen penelitian
instrumen atau alat penelitian adalah penelitian itu sendiri sehingga
peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap penelitian, meliputi; pemahaman
metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang
24
diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian baik secara
akademik maupun logikanya (Sugiyono, 2009:305).
Penelitian kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan
data, menilai kualitas data, analisis data dan menafsirkan data dan membuat
kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2009:306).
F. Unit Analisis
Penelitian ini menggunakan persediaan obat-obatan di puskesmas
bantimala sebagai unit analisis. Unit Analis menurut Arikunto (2010, hlm. 187)
adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Dalam
pengertian yang lain, unit analis diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan
dengan fokus/komponen yang diteliti. Unit analis dilakukan oleh peneliti agar
validitas dan reliabilitas penelitian dapat terjaga.
G. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif
kualitatif yang diangkat dari instrumen penelitian dengan menggunakan transkrip
wawancara dan transkrip dokumentasi. Dalam penelitian ini banyak
menggunakan, menggambarkan, mengumpulkan, dan menerangkan suatu siklus
data data persediaan obat-obatan.
Mengumpulkan data secara kualitatif yang telah diperoleh dengan
wawancara dan pengamatan kemudian diuraikan dalam bentuk deskriptif secara
pragmatis sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan, sehingga dapat ditarik
kesimpulan untuk mencapai tujuan penelitian yang diinginkan.
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Letak Geografi
Puskesmas Bantimala merupakan Puskesmas dengan kategori
terpencil yang terletak diwilayah Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten
Pangkep yang berjarak kurang lebih 25 km dari ibu kota Kabupaten
Pangkep dengan batas-batas sebagai berikut:
1) Sebelah Utara : Kab. Bone
2) Sebelah Selatan : Kel. Balle anging Kec. Balocci
3) Sebelah Timur : Tompo Bulu dan Kab. Maros
4) Sebelah Barat : Kec. Bungoro dan Kab. Barru
2. Luas Wilayah
Wilayah kerja Puskesmas Bantimala merupakan dataran tinggi
dengan ketinggian kurang lebih 100 M diatas permukaan laut, meliputi 6
(enam) Desa yaitu:
1. Desa Bulutellue
2. Desa Malaka
3. Desa Bantimurung
4. Desa Tondong kura
5. Desa Lanne
6. Desa Bonto Birao
26
Yang terdiri dari 3279 KK, 3189 Rumah dan jumlah penduduk
10.235 jiwa.
3. Visi Dan Misi
Visi :”Terdepan dalam pelayanan menuju Masyarakat Tondong
Tallasa sehat secara Mandiri dan Berkeadilan”
Misi : 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan secara merata, bermutu,
dan berkeadilan.
2. Dapat dijangkau dan menjangkau Masyarakat.
3. Melaksanakan Tata Kelola Manajemen yang baik.
4.Mendorong peran serta masyarakat untuk sehat secara
mandiri.
4. Janji Pelayanan
1. Melayani masyarakat secara ikhlas dengan prinsip ke setaraan dan
keadilan.
2. Orientasi pelayanan untuk kepentingan masyarakat dan yang terbaik
untuk masyarakat.
3. Melayani secara responsive efektif dan efisien
4. Memberikan sanksi bagi staf yang melakukan tindakan merugikan
masyarakat
5. Sinergis pada semua peran dan siap menghadapi tantangan dan risiko.
6. Menyelenggarakan tata kelola manajemen yang transparan kredibel
dan akun tabel.
4. Motto
Melayani dengan “IKHLAS”
I : INKLUSIF
27
K : KREDIBEL
H : HASIL OPTIMAL
L : LOYAL
A : AKUNTABEL
S : SENYUM, SALAM, SAPA, SENTUH, SOPAN
5. Sumber Daya Kesehatan
Puskesmas Bantimala telah menempati bangunan baru dengan
bangunan dan perumahan yang cukup luas dan pembagian sarana fisik yang
cukup memadai
a. Puskesmas
sarana Fisik, terdiri dari :
1. Poli umum
2. Garasi
3. Apotik
4. Dapur
5. Ruang Kartu/Pendaftaran
6. Ruang Data
7. Kantor Tata Usaha (TU)
8. Ruang Kepala Puskesmas
28
9. Ruang Tunggu
10. Ruang Gizi
11. Mushallah
12. Kamar Mandi/WC
13. Kamar Nipas
14. Poli Gigi
15. Gudang Obat
16. Ruang KIA
17. Gudang Umum
18. Kamar Bersalin
19. Ruang Rawat Inap
Puskesmas Bantimala mempunyai satu unit Puskesmas Keliling dan 8
unit motor (roda dua) operasional yang dilengkapi berbagai alat-alat pelayanan
dasar.
b. Ketenagaan
Jumlah ketenagaan kesehatan di Puskesmas Bantimala sebanyak 67
orang. Adapun personil tenaga Puskesmas Bantimala yang meliputi 4
Puskesmas pembantu (Pustu), 5 Pos kesdes sebagai berikut :
1. Dokter Umum : 1 Orang
29
2. Dokter Gigi : 1 Orang
3. Perawat : 9 Orang
4. Bidan : 9 Orang
5. Perawat Gigi : 2 Orang
6. Gizi : 2 Orang
7. Laboratorium : 2 Orang
8. Farmasi : 2 Orang
9. Sanitasi : 1 Orang
10. Tata Usaha : 1 Orang
11. Administrasi : 3 Orang
12. Sopir : 1 Orang
13. Juru Masak : 1 Orang
14. Cleaning Service : 1 Orang
15. Sukarela : 30 Orang
6.Sarana Kesehatan
Perkembangan sarana kesehatan di Puskesmas Bantimala dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan baik secara kuantitas maupun jenis pelayanan
yang diberikan. Penyediaan sarana kesehatan merupakan kebutuhan pokok
dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan menjadi salah
satu perhatian utama pembangunan dibidang kesehatan yang bertujuan agar
semua lapisan masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan antara lain :
a. Fasilitas Kesehatan
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan dan perluasan jangkauan
pelayanan pada masyarakat dipelosok dusun-dusun dan kampung-kampung,
30
maka penyediaan sarana pelayanan kesehatan lebih di optimalkan melalui
pembangunan kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
DATA KESEHATAN
PUSKESMAS BANTIMALA KEC. TONDONG TALLASA
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH KETERANGAN
1. Puskesmas 1 Unit
2. Puskesmas Pembantu (Pustu) 4 Unit
3. Mobil Puskesmas Keliling 1 Unit
4. Mobil Jenazah 0
5. Roda Dua 8 Unit
6. Pos Kesehatan Desa (Pos kesdes) 4 Unit
7. Posyandu 22 Unit
b. Puskesmas Pembantu (Pustu)
Distribusi Puskesmas pembantu sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan dasar berjumlah 4 Unit.
DATA SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS PEMBANTU KEC TONDONG TALLASA
NO PUSTU DESA PETUGAS
1. Bulu Tellue Bulu Tellue Kiki Amriany, AMK
2. Tondong Kura Tondong Kura Melda Triana P. Amd.Keb
3. Lanne Lanne Herlina Bori, Amd.Keb
4. Birao Birao Ardianto, Amd.Kep
c. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
Pos Kesehatan Desa berada ditiga Desa yang dikepalai oleh bidan desa dan
2 orang kader Pos kesdes
31
DATA SARANA KESEHATAN
POS KESEHATAN DESA KEC TONDONG TALLASA
NO POS KESDES DESA PETUGAS
1. Malaka Malaka Syahriani Makmur, Amd.keb
2. Tondong Kura Tondong Kura Melda Triana P. Amd.keb
3. Mario Lanne Jasmaniar, Amd,Keb
4. Bunea Bulu Telllue Kharisma Indah, Amd.keb
5. Bonto Bonto Birao Ardianto, Amd.Kep
7. Struktur organisasi
Gambar 2.3
32
Adapun tugas dan tanggung jawab masing masing departemen
struktur organisasi Puskesmas bantimala sebagai berikut :
a. Kepala puskesmas
Mengoordinasikan pelaksanaan urusan dinas kesehatan, dengan
menyusun kebijakan teknis, melakukan pembinaan, pengendalian dan
memberikan fasilitas terhadap pemberantasan penyakit, pelayanan
kesehatan. Mempertanggungjawabkan dan pelapordian hasil kinerja
dinas kepada kepala dinas kesehatan.
b. Tata usaha
Membina dan mengendalikan pelaksanaan pelayanan ketatalaksanaan
perkantoran, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, penilaian kinerja
dan pelaporan, serta mempertanggungjawabkan dan melaporkan hasil
kinerja tata usaha puskesmas kepada kepala puskesmas.
c. Poli Umum
Melaksanakan urusan puskesmas dengan memberikan pelayanan
kesehatan umum, tindakan gawat darurat, kesehatan jiwa, dan lain-lain
sebagainya.
d. Poli Gigi
Memberikan pelayanan kesehatan gigi, tindakan gawat darurat medik
gigi dan mulut, dan semua yang berhubungan dengan mulut.
e. Apotek
Menerima resep, meracik dan mempersiapkan obat sesuai kebutuhan,
memberikan penjelasan mengenai pemakaian obat.
33
B. Hasil Penelitian
a. Dokumen yang digunakan dalam sistem persediaan obat-obatan pada
Puskesmas Bantimala Kecamatan Tondong Tallasa
Setiap perusahaan baik itu perusahaan dalam bentuk perusahaan Medis
maupun Non Medis tentu memerlukan dokumen-dokumen yang berisikan hal-
hal yang penting mengenai perusahaan adapun beberapa dokumen yang
digunakan pada puskesmas bantimala dalam sistem persediaan obat obatan
adalah sebagai berikut :
1. Laporan Pemakaian laporan permintaan obat (LPLPO)
Dokumen ini dibuat akhir tahun per 31 Desember yang semua
data pemakaiannya berasal dari pustu, poskesdes, apotik, dengan
puskesmas keliling, pemakaian puskesmas, dan penerimaan
puskesmas dari instalasi farmasi, jadi semua data data pemakaian
puskesmas kemudian direkap dalam lplpo per 31 Desember yang
kemudian dijadikan bahan untuk Rko.
2. Rencana Kebutuhan Obat (RKO)
Dokumen ini dijadikan bahan oleh instalasi farmasi untuk membeli
barang dalam jangka setahun, namun jika kebutuhan obat perbulan
maka dibuatkan Lplpo sebagaimana yang dikatakan oleh Andi
Insthiyyah Haris, A.Md. Farm :
“RKO digunakan oleh instalasi farmasi untuk membeli barang per tahun, namun untuk kebutuhan perbulan di puskesmas kita membuat lplpo perbulan, kita liat pemakaian bulan sebelumnya yang kemudian nanti permintaan barang kita lebihkan 10% untuk mencegah kekurangan obat, jika Lplpo ini sudah sampai kepada Ifk, ifk kemudian menyesuaikan berapa permintaan obat kita dalam setahun”
34
3. Berita Acara Penerimaan Barang Dari Instalasi Farmasi
Dokumen ini berasal dari instalasi farmasi kabupaten yang
diserahkan kepada puskesmas untuk digunakan sebagai bukti bahwa
barang yang dipesan sudah sesuai dengan pesanan ketika ada
pemeriksaan.
4. Surat Pesanan (SP)
Dokumen ini merupakan rincian pemesanan barang yang
dibutuhkan yang ditujukan untuk Instalasi Farmasi Kabupaten
b. Permasalahan/kendala yang terjadi pada Puskesmas Bantimala
Kecamatan Tondong Tallasa
Perusahaan non medis maupun perusahaan medis tentulah memiliki
permasalahan baik itu permasalahan kecil ataupun permasalahan besar
yang dihadapinya sama halnya dengan puskesmas bantimala yang
berada di kecamatan tondong tallasa yang memiliki beberapa
permasalahan dalam menjalankan program sistem dan prosedur
akuntansi maupun dalam pemesanan obat yang dimana sistem akuntansi
merupakan suatu program yang juga sangat penting di dalam sebuah
perusahaan karena lebih memudahkan dalam mengetahui jumlah
ketersediaan obat dan lain sebagainya, adapun beberapa permasalahan
yang terjadi di puskesmas bantimala sebagaimana yang dikatakan oleh
Andi Inasthiyyah Haris, A.Md. Farm adalah sebagai berikut :
”pencatatan persediaan obat masih dilakukan secara manual karena
kami masih belum terlalu mahir menggunakan pencatatan berbasis
komputer sehingga kami lebih memilih untuk melakukan pencatatan
secara manual saja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
dan juga disini kami masih sulit dalam mengakses jaringan internet”
35
Permasalahan kedua yang dikatakan oleh informan yaitu :
’’Dalam pemesanan obat kepada instalasi farmasi kabupaten pangkep kadang stok obat yang dipesan itu Kosong atau tidak tersedia di IFK, sehingga kita menggunakan dana puskesmas untuk membeli obat diluar yang stok obatnya tidak tersedia di IFK”
Berdasarkan penjelasan Ibu Inasthiyyah mengenai permasalahan
yang terdapat di puskesmas bantimala, seharusnya pihak farmasi
memberikan pelatihan kepada staf puskesmas dalam menjalankan
program tersebut agar pihak puskesmas dapat melakukan pencatatan
berbasis komputer.
c. Prosedur Pelaksanaan sistem akuntansi persediaan obat
Penelitian kali ini akan membahas tentang bagaimana prosedur
pelaksanaan sistem akuntansi persediaan obat yang ada di puskesmas
bantimala, Pelaksanaan sistem akuntansi persediaan obat menggunakan
sistem frist in frist out (fifo) pertama masuk pertama keluar dan frist
expired first out (fefo) penyimpanan obat berdasarkan obat yang memiliki
tanggal kadaluwarsa lebih cepat maka dikeluarkan lebih dulu yang di
mana obat dan barang habis pakai dari instalasi farmasi kabupaten
pangkep yang masuk ke puskesmas dan petugas farmasi memeriksa
barang yang masuk dan setelah petugas farmasi memeriksa barang
kemudian dicatat di buku dan kartu stok gudang, serta di input dikomputer
jumlah obat yang masuk dan obat yang lebih dulu kadaluwarsa ditandai
dengan warna merah dan pengeluaran harian juga di input di komputer.
36
a. Prosedur Pengadaan obat
Gambar 2.4
Flowchart Pengadaan Obat
BagianGudang IFK B.Farmasi Pemasok/PBF Bendahara PKM
Mulai
Membuat SOP
SOP
Menyesuaikan
Dana-dananya
Surat Harga Obat
Menyetuju
i
Memesan Obat
di PBF Obat sampai disertai surat penerimaan barang
Faktur
Berita acara
penerimaan
37
a. Bagian Gudang
Fungsi bagian gudang yaitu membuat surat order pesanan dan
juga setelah bagian gudang memeriksa barang apakah sudah lengkap
maka ditulis diberita acara penerimaan barang, setelah semua obat yang
dipesan sudah diterima maka terbitlah faktur dari PBF.
b. Instalasi Farmasi Kabupaten
IFK ini menerima SOP dari Pkm yang berguna untuk
menyesuaikan dana dana yang dibutuhkan sehingga setelah sesuai maka
IFK akan menyerahkan harga obat tersebut kepada bagian farmasi
puskesmas dan IFK ini juga akan memesan obat ke PBF ketika sudah
mendapatkan persetujuan dari bendahara puskesmas.
c. Farmasi Puskesmas
Bagian farmasi puskesmas juga merupakan sekaligus apotek di
puskesmas yang bertujuan untuk memberikan obat kepada pasien serta
menerima surat harga obat yang berasal dari IFK yang kemudian pihak
farmasi puskesmas yang akan memberikan surat harga obat tersebut
kepada bendahara puskesmas.
d. Pemasok/PBF
Pemasok menerima surat order pesanan dari puskesmas melalui IFK
dan apabila barang sudah sesuai maka di cocokkan dengan penerimaan
barang, dan apabila barang yang telah dipesan sudah diterima
keseluruhan oleh puskesmas maka pemasok akan menerbitkan Faktur.
e. Bendahara
Surat harga obat yang diperoleh dari IFK melalui perantara farmasi
puskesmas yang kemudian nantinya bagian bendahara menyetujui surat
38
harga obat tersebut agar IFK dapat melakukan pemesanan kepada
Pemasok.
b. Prosedur Pengeluaran Obat
Adapun prosedur pengeluaran obat yang ada di puskesmas
bantimala yaitu sebagai berikut :
Gambar 2.5
Flowchart Pengeluaran Obat
Puskesmas Apotek/Gudang Obat
Laporan pemakaian laporan permintaan obat (LPLPO) yang berasal
dari semua unit puskesmas yang kemudian diperlihatkan kepada petugas
Gudang obat puskesmas untuk menyiapkan obat yang diminta dari setiap unit
puskesmas yang dilihat berdasarkan pemakaian dan total pasien dari semua
unit puskesmas dan dari puskesmas itu sendiri, kemudian pihak puskesmas
Mulai
Diberikan kepetugas
kesehatan yang
bertanggung jawab
Membuat LPLPO
Memberi obat sesuai Resep
Kartu Stok pengeluaran, buku pengeluaran obat
Menyiapkan obat berdasarkan pemakaian/total pasien
39
mencatat pengeluaran dikartu stok pengeluaran dan buku pengeluaran obat
serta obat yang sudah dicatat tersebut kemudian diberikan kepada petugas
kesehatan yang bertanggung jawab disetiap unit/jaringan Puskesmas. Di
puskesmas bantimala masih dilakukan pencatatan manual sebagaimana yang
dikatakan oleh Hartini Hamsar, A.Md. Farm :
"kami masih melakukan pencatatan manual meskipun disini sudah tersedia sarana yang memadai, tapi kita ini belum taupaki menggunakan system pencatatan berbasis aplikasi itu dan jaringan internetnya juga kadang hilang makanya kita ini pencatatan manual saja, karena takutnya nanti kalau pakeki pencatatan komputer tiba-tiba tanpa sengaja kita ini salah pencet atau tiba tiba jaringannya error sehingga menyebabkan data-datanya hilang.”
Berdasarkan apa yang dikatakan oleh informan bahwa mereka masih
menggunakan system pencatatan manual karena mereka belum mahir dalam
menggunakan pencatatan berbasis aplikasi dan juga jaringannya tidak terlalu
sehingga sekiranya pihak Farmasi Kabupaten memberikan pelatihan kepada
pihak puskesmas agar bagian farmasi berbasis komputerisasi sehingga dapat
mendukung dalam menjalankan sistem agar dapat efektif dan efisien.
c. Prosedur Permintaan Obat
Berikut adalah prosedur permintaan obat :
40
Gambar 2.6
Flowchart Permintaan Obat
Bagian Gudang Bagian Farmasi Bendahara IFK
Mulai
LPLPO
RKO
• Jumlah Kunjungan
• Pemakaian Obat PKM
Menyetujui
Memesan obat
Memesan Obat di PBF
Obat Datang
Obat masuk
ke Gudang
41
Permintaan obat ini alurnya hampir sama dengan alur pengadaan Obat
hanya saja ada beberapa alur yang berbeda :
a. Bagian Gudang
Dalam permintaan obat bagian Gudang membuat LPLPO yang
semua jumlah pemakaian dari unit puskesmas maupun dari puskesmas itu
sendiri yang kemudian di rekap dalam LPLPO.
b. Farmasi Puskesmas
Bagian farmasi puskesmas membuat rencana kebutuhan obat (RKO)
berdasarkan dari LPLPO yang berasal dari bagian gudang serta melihat
juga berapa jumlah kunjungan pasien dan berapa pemakaian obat di
puskesmas itu sendiri
c. Bendahara
Bendahara Menyetujui RKO yang dibuat oleh Farmasi Puskesmas,
yang di mana setelah bendahara menyetujui maka diserahkan kembali
kebagian gudang untuk melakukan pemesanan Obat.
d. Instalasi Farmasi Kabupaten
IFK menerima surat pesanan barang dari bagian gudang puskesmas
dan setelah diterima IFK memesan barang ke Pedagang Besar Farmasi
(PBF) sesuai dengan pesanan puskesmas, setelah obat datang maka Ifk
mengirimnya ke gudang puskesmas.
Berdasarkan alur permintaan Obat di puskesmas Bantimala jika dilihat
dari efesien waktunya belum efesien karena segala pencatatan yang
dilakukan menggunakan pencatatan manual sehingga untuk membuat
LPLPO harus mengumpulkan semua LPLPO yang bersal dari unit
puskesmas seperti dari Pustu, Pos kesdes, posyandu dan unit kesehatan
42
lainnya sehingga itu dapat memakan waktu yang lama dan juga jarak
puskesmas dengan jaringan kesahatan puskesmas lainnya cukup jauh
sehingga pengumpulan LPLPO tidak dapat dikumpulkan secara bersamaan
jadi bagian gudang harus menunggu semua laporan dari jaringan
puskesmas yang kemudian dibuatkan LPLPO.
d. Prosedur Mengetahui ketersediaan Obat
Untuk mengetahui ketersediaan obat pada puskesmas bantimala
memerlukan beberapa langkah yaitu sebagai berikut:
a. Mengecek di kartu stok gudang atau apotek
Mengecek dikartu stok gudang atau apotek perlu dilakukan untuk
mengetahui ketersediaan obat dan sisa obar yang ada di apotek
maupun yang ada di gudang yang kemudian setelah diketahui maka
digabungkan untuk mengetahui berapa jumlah/sisa obat yang ada di
apotek dan yang ada di gudang.
b. Laporan Ketersediaan Obat (LKO)
Melalui LKO ini pihak puskesmas maupun IFK dapat memastikan
bahwa ketersediaan obat di puskesmas tersedia cukup di Fasilitas
kesehatan.
Ketersediaan obat di puskesmas merupakan salah satu yang menjadi
peran penting dalam proses kelangsungan penyembuhan pasien, namun
pengecekan yang dilakukan di puskesmas bantimala ini masih
menggunakan pengecekan manual sehingga itu kurang efisien. Karena pada
proses untuk mengetahui jumlah stok obat yang tersedia kadang akan
mengalami kesulitan jika dalam melakukan pengecekan harus secara
manual yang menggunakan berkas fisik. Apabila dilihat dari sisi efisiensi
43
kerja, tentu saja hal ini membuat operasional kerja terkesan kurang handal
dan tentu memiliki banyak risiko, karena bisa saja berkas-berkas ini mudah
rusak dan jika rusak tidak terdapat data cadangan. sehingga ketika ingin
mengetahui obat apa saja yang banyak digunakan setiap tahunnya mereka
harus mengecek di buku catatan pengeluaran obat, sebagaimana yang
dikatakan oleh Andi Inasthiyyah Haris, A.Md. Farm :
“disini kalau kita mau pesan obat ke IFK kita harus terlebih dahulu melihat dibuku pencatatan ketersediaan obat dan pengeluaran obat untuk menghindari kekurangan obat yang akan dipesan, seandainya tau maki gunakan aplikasi pencatatan berbasis komputer mungkin akan lebih cepat ditau berapa jumlah pemakaian setiap bulan maupun setiap tahunnya”
Berdasarkan dengan apa yang dikatakan oleh informan di
puskesmas bantimala untuk pelaksanaan system informasi akuntansi
persediaan obat belumlah efektif maupun efisien karena mereka belum
menggunakan system berbasis komputer sehingga mereka harus
menggunakan pencatatan manual sebagaimana yang kita ketahui bahwa
pencatatan manual memiliki beberapa resiko yang sewaktu waktu bisa
terjadi, untuk keamanan catatan persediaan obat belum biasa dikatakan
efektif karena masih memiliki risiko buku yang berisikan catatan-catatan
persediaan obat dimakan rayap ataukah basah, dan untuk mengetahui
berapa jumlah ketersediaan obatnya, berapa pengeluarannya, berapa
jumlah pasiennya, dan obat apa yang paling banyak digunakan dalam
setahun itu memerlukan sedikit waktu untuk mencari satu perstu di buku
catatan persediaan tersebut.
Adapun SOP yang terdapat di puskesmas bantimala yaitu SOP pengelolaan
obat, pemesanan obat, peresepan obat.
44
:
:
:
:
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur a. Alat
1) Komputer 4) Rak Obat
2) Printer 5) Lemari Es
3) Lemari Narkotika & Psikotropika 6) Wadah Penyimpanan Obat
b. Bahan
1) ATK 4) Blangko Resep
2) Blangko Amprah 5) Kartu stok
3) Blangko LPLPO
6. Langkah a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
PUSKESMAS drg. Nasrul S. Lompi
PENGELOLAAN OBAT
SOP
No. Dokumen0835/SOP/PKM-
BM/I/2016
Tanggal Revisi
Tanggal Terbit 05 Januari 2016
Halaman 1/2
BANTIMALA NIP. 196405102006041009
Membuat perencanaan kebutuhan puskesmas (dalam kurun waktu satu tahun)
Mengajukan permintaan kebutuhan sesuai perencanaan ke Instalasi
Farmasi Kabupaten setiap akhir bulan
Melakukan Penerimaan Obat dan BMHP setiap bulan
Pengelolaan Obat merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian yang
dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan serta pemantauan dan
evaluasi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
melakukan pemesanan guna memenuhi kebutuhan puskesmas
SK Kepala Puskesmas Bantimala No. 0818/SK PKM-BM/I/216 tentang pengelolaan obat
Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas (PMK 30 Tahun 2014),
Membuat pencatatan, pelaporan dan pengarsipan
Melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai
Melakukan penyimpanan Obat dan BMHP sesuai dengan aturan dan
persyaratan yang ditentukan
Melakukan pendistribusian ke setiap unit layanan dan jaringan puskesmas
sesuai kebutuhan/permintaan dalam LPLPO masing-masing unit
Melakukan pengendalian persediaan, kebutuhan, kehilangan, kerusakan
dan kadaluarsa obat
45
7. Bagan Alir
9. a.
b.
c.
d.
e.
10 a. LPLPO
b. Kartu Stok
Dokumen
Terkait
Kepala Puskesmas
Unit Layanan
Jaringan Puskesmas
Dinas Kesehatan
Instalasi Farmasi Kabupaten
Unit terkait
Perencanaan Kebutuhan Permintaan obat/BMHP
Penerimaan
Selesai Evaluasi
Penyimpanan
Pendistribusian
Pengendalian
Pendokumentasian
46
:
:
:
:
1 Pengertian
2 Tujuan
3 Kebijakan
4 Referensi
5 Prosedur a. Alat
-
b. Bahan
1) ATK
2) Blangko LPLPO
6 a.
b.
c.
d.
7 Bagan Alir
8 a.
9 a.
b.
c. Kepala Puskesmas
10 a. LPLPO
PEMESANAN
SOP
No. Dokumen0834/SOP/PKM-
BM/I/2016
Tanggal Revisi
Tanggal Terbit 05/01/2016
Halaman 1/1
PUSKESMAS
Petugas membuat permintaan obat melalui LPLPO
drg. Nasrul S Lompi
Pemesanan adalah suatu kegiatan mengajukan
pesanan/permintaan obat, alkes dan BMHP ke Instalasi farmasi
sesuai dengan kebutuhanSebagai acuan penerapan langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk melakukan pemesanan guna memenuhi kebutuhan obat
puskesmas
Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas (PMK 30 Tahun
2014),
Langkah
BANTIMALA NIP. 196405102006041009
Kepala Puskesmas menandatangani LPLPO
Petugas mengirimkan LPLPO ke Instalasi Farmasi Kabupaten
SK Kepala Puskesmas Bantimala No. /SOP/PKM-BM/I/2016
tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
Dokumen
Terkait
Hal-hal
yang perlu
diperhatik
an
LPLPO
Unit
Terkait
Dinas Kesehatan
Instalasi Farmasi Kabupaten
Jika obat yang dibutuhkan dipuskesmas tidak terdapat di Instalasi
Farmasi Kabupaten,maka pemesanan dapat dilakukan langsung
kepada distributor obat resmi sesuai dengan peraturan yang
tercantum dalam e-catalog dan Fornas
Buat Permintaan LPLPO
Kepala Puskesmas menandatangani
Laporan dikirim ke IFK
47
:
:
:
:
1 Pengertian
2 Tujuan
3 Kebijakan
4 Referensi
5 Prosedur a. Alat
-
b. Bahan
1) ATK
2) Blangko Resep
6a.
b.
c.
1. Nama, Umur, Jenis Kelamin, alamat dan berat badan
d.
e.
7 Bagan Alir
8 a.
9 a.
b.
10 a. Rekam medis
b. Hasil pemeriksaan laboratorium
Tanggal Terbit 05/01/2016
Halaman 1/2
0833/SOP/PKM-
BM/I/2016
Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
Hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium)
Dokumen
Terkait
Unit Terkait Dokter/Penulis Resep
Laboratorium
Langkah-
langkah
Petugas farmasi memberi nomor urut pada resep
Petugas farmasi melakukan skrining/pengkajian resep
2. Nama dokter/Pemeriksa
3. Tanggal Resep
Petugas farmasi menerima resep obat yang diberikan
oleh pasien
4. Ketersediaan Obat
5. Dosis dan Jumlah Obat
6. Cara Penggunaan
Pencatatan Pengeluaran Obat
Penyerahan obat dan penjelasan penggunaan obat
kepada pasien
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di
Puskesmas
PUSKESMAS
BANTIMALA
PERESEPAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk peresepan guna memenuhi kebutuhan
pasien
drg. Nasrul S. Lompi
NIP. 196405102006041009
Peresepan adalah Proses pengambilan keputusan secara
tertulis oleh dokter berupa terapi obat yang diterima pasien
dan diserahkan kepada Apoteker atau asisten apoteker
SK Kepala Puskesmas Bantimala No. 0818/SK/PKM-
BM/I/216 tentang peresepan
SOP
No. Dokumen
Tanggal Revisi
Pemeriksaan Resep penomoran
Skrining Resep
Penyerahan dan Penjelasan
Pencatatan Pengeluaran Obat
48
C. Pembahasan
Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang perlu
dimiliki oleh setiap perusahaan karena dengan adanya sistem informasi
akuntansi dapat lebih memudahkan dalam pengimputan dan juga data yang
disimpan lebih aman dibandingkan dengan menggunakan berkas fisik,
dengan diterapkannya sebuah sistem informasi pada perusahaan juga dapat
menjadi tolak ukur suatu perusahaan bahwa perusahaan tersebut sudah
berkembang karena telah menerapkan sistem pencatatan berbasis
komputer.
Sistem informasi persediaan merupakan suatu elemen yang penting
dalam operasional sebuah perusahaan. Puskesmas juga merupakan suatu
perusahaan jasa yang juga memiliki persediaan, salah satunya yaitu
persediaan obat yang memiliki arti yang sangat penting karena persediaan
obat juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
pelayanan suatu puskesmas. puskesmas haruslah selalu memiliki
persediaan obat karena penyakit dapat saja menyerang sewaktu-waktu
tanpa bisa diduga sebelumnya, dengan adanya sistem informasi persediaan
maka dapat menghasilkan data persediaan yang cepat dan akurat namun di
puskesmas bantimala itu sendiri belum menerapkan sistem infromasi
persediaan karena masih terkendala oleh beberapa faktor sehingga mereka
masih menggunakan pencatatan manual maka dari itu penelitian ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Helmi Kurniawan, 2015)
yang menyatakan bahwa dengan diterapkannya sistem informasi persediaan
obat pada apotik ABC dapat menghasilkan data persediaan yang akurat dan
49
cepat serta juga dapat mengefisienkan waktu yang dibutuhkan untuk proses
penerimaan dan pengeluaran obat serta pembuatan laporan.
Sistem informasi ini perlu diterapkan agar dapat mempermudah
bagian apotik dalam mengetahui jumlah ketersediaan obat yang ada serta
dapat mengefisenkan waktu. Namun di puskesmas bantimala belum
menerapkan sistem tersebut karena sistem pencatatan di puskesmas
bantimala belum memadai sehingga pencatatan obat masih sulit dilakukan
dan pencatatannya masih dillakukan pencatatan manual. Untuk mengetahui
jumlah ketersediaan obat mereka harus melalui pemeriksaan stok obat yang
tersedia melalui berkas fisik sehingga itu kurang akurat penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan (Reski Ihsan Humang, Bs. Titi
Haerana,2018) yang hasil penelitiannya mengatakan bahwa sistem
pencatatan yang ada belum memdai sehingga pengendalian obat masih sulit
dilakukan. Pencatatan data pemakian dan data sistem informasi yang
digunakan masih kurang akurat sehingga pemantauan stok obat yang ada
masih harus berdasarkan stok fisik obat.
50
Adapun flowchart yang digunakan dalam persediaan obat secarama
umum yaitu sebagai berikut :
=
Gambar 2.7
Mulai Admin/farmasi
Input data resep
Proses pengurangan obat di kartu
stok dan di sitem komputer
Update stok
laporan Mengambil obat
Input penerimaan
dan permintaan obat
Simpan laporan bulanan
Export Laporan
selesai
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan lapangan dan analisis yang telah dilakukan,
kesimpulan yang dapat diambil dari sistem informasi akuntansi persediaan
obat-obatan pada puskesmas bantimala.
Sistem yang ada belum diterapkan sepenuhnya sehingga
Pelaksanaan sistem informasi akuntansi persediaan obat dipuskesmas
bantimala belum efektif karena masih terajdi kekurangan obat dan juga
adanya obat yang kadeluarsa serta juga belum efisien karena masih
melakukan pencatatan manual sehingga untuk mengetahui berapa jumlah
obat mereka harus melakukan pengecekan pada berkas fisik dan
pengecekan tersebut tidaklah akurat sehingga pelaksanaan tersebut dapat
menguras waktu, namun prosedur pelaksanaan sistem akuntansi persediaan
sudah cukup baik karena setiap unit sudah menjalankan prosedur yang
diterapkan pada puskesmas dengan baik.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan untuk puskesmas
bantimala kacamatan tondong tallasa adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya setiap staf diadakan pelatihan dalam menjalankan
program sehingga baik itu bagian apotek maupun keuangan
berbasis komputerisasi agar memudahkan dalam mengoperasikan
sistem agar efektif dan efisien.
52
2. Sebaiknya puskesmas bantimala menerapkan ekonomi order
quantity agar tidak tejadinya penumpukan barang.
53
DAFTAR PUSTAKA
Andi Muhammad Teguh. 2017. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Sistem Pengaendalian Internal Pada Perusahaan Pengguna Zahir Accountng di Kota Makassar. Skripsi Tidak Dipinjamkan.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yayasan Pendidikan Ujung Pandang
Asmaul Mukaromah, Elva Nuraina, Yulin Suswandari. 2013. Analisis Sistem Akuntansi Persediaan Obat-obatan Untuk Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Pada RSUD Kota madiun. Skripsi Tidak Dipinjamkan.Pendidikan Akuntansi IKIP PGRI Madiun
Burch dan Starter, 2010:9. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Penerbit: Mandar Maju
Chaliza Zuhasni. 2016. Penerapan Akuntansi Persediaan Obat-Obatan Berdasarkan PSAK No.14 Pada Rumah Sakit Umum Daerah R.M.Djoelham Kota Binjai. Skripsi Tidak Dipinjamkan.Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Fenty Ayu Rosmania, Stefanus Supriyanto. 2015. Analisis Pengelolaan Obat Sebagai Dasar Pengendalian Safety Stock Pada Stagnant Dan Stockout Obat.Skripsi Tidak Dipinjamkan.Universitas Airlangga Surabaya
Helmi Kurniawan.2015.Perancangan Sistem Informasi Persediaan Obat Pada Apotik ABC Berbasis Client Server. Skripsi Tidak Dipinjamkan.Universitas Potensi Utama
Irna Widhianti. 2014. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Barang Dagang Pada Cv.Sinar Indah Sejati.Skripsi Tidak Dipinjamkan.Universitas Muhammadiyah Makasssar.
Jogiyanto. 2001. Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi, Yogyakarta
Kasmiati. 2018. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Obat-Obatan Pada Rs umum Daerah masserempulu kab. Enrekang Prov. Sul-Sel. Skripsi Tidak Dipinjamkan.Universitas Muhammadiyah Makassar
Krismiaji. 2015.Sistem Informasi Akuntansi, Unit Penerbit: AMP YKPN ,Yogyakarta
Kifly Hezron Lumeno. 2005. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Obat-Obatan Dalam Menunjang Efektivitas Inventory Control Pada Rumah Sakit Santo Yusup. Skripsi Tidak Dipinjamkan.Universitas Komputer indonesia
54
Khaliza Rahmadani. 2018. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dalam Meningkatkan Sistem Pengendalian Internal. Skripsi Tidak Dipinjamkan.Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Muhammad Muslih. 2017. Sistem Informasi Akuntansi dalam mendukung efektifitas pengendalian internal penjualan dan pengendalian internal piutang. Skripsi Tidak Dipinjamkan.Universitas Telkom
Nurmailiza. 2009. Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagang pada PT. Sabda Cipta Raya. Skripsi Tidak Dipinjamkan.Universitas Sumatera Utara
Pamungkas, G, dan D.Nurhasanah. 2016. Analisis Penyebab Kekosongan Obat Kusta di RS. X Tahun 2014. Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. 10, No. 1
Resty Aulia Abbas. 2018. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Obat-obatan pada Rumah Sakit Aisyiyah St.Khadijah Pinrang. Skripsi Tidak Dipinjamkan.Univeritas Muhammadiyah Makassar
Rini Rubhiyanti. 2016. Rekayasa aplikasi pencatatan hutang dalam pengadaan obat berbasis multiuser.Skripsi Tidak Dipinjamkan.Sekolah Tinggi Elektronik dan Komputer
Riskiwati dan Widyawati. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Obat obatan Terkomputerisasi yang Efektif dan Efisien pada Perusahan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol.3 No.7
Reski Ihsan Humang, Bs. Titi Haerana, 2018. Analisis perencanaan pengadaan obat di rumah sakit St. Madyang Palopo Propinsi Sulawesi Selatan.Skripsi Tidak Dipinjamkan.STIKES Mega Buana Palopo
Rusdah, 2011.Analisis dan Rancangan Sistem informasi Persediaan Obat : Studi Kasus Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.Skripsi Tidak Dipinjamkan.Univeritas Budi Luhur
Rahmawati et.al. 2016. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Untuk Meningkatkan Pengendalian Intern Perusahaan (Studi pada Pt Arema Indonesia Malang). Skripsi Tidak Dipinjamkan.Univeritas Kanjuruhan Malang
Romney dan Steinbart, 2014:10. Accounting Information System, Unit Penerbit: Jakarta: Salemba Empat
Sukma. 2015. Sistem Pengendalian Persediaan Suku Cadang Pada Pt. Hadji Kalla Makassar. Skripsi Tidak Dipinjamkan.Universitas Muhammadiyah Makasssar.
Wesly Andri Simanjuntak. 2017. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengelolaan, Persediaan yang Optimal pada PT.Coca-cola Amatil Indonesia Distributin Medan.Jurnal ilmiah Methonomi, Vol.3 No.1
55
L
A
M
P
I
R
A
N
56
Hasil Wawancara
Hasil wawancara pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui sistem
dan prosedur akuntansi persediaan obat-obatan di Puskesmas Bantimala.
1. Dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem sistem persediaan
obat-obatan pada puskesmas ?
“Dokumen yang digunakan adalah Laporan Pemakian laporan
permintaan obat (LPLPO), Rencana Kebutuhan Obat (RKO), Berita
acara penerimaan barang, Surat pesanan, di mana LPLPO ini adalah
semua rekapan yang berasal dari pemakaian unit puskesmas, Rko
ini dijadikan bahan oleh instalasi farmasi untuk membeli barang”
2. Permasalah/Kendala apa saja yang ditemukan pada puskesmas ?
“pencatatan persediaan obat masih dilakukan secara manual karena
kami masih belum terlalu mahir menggunakan pencatatan berbasis
komputer sehingga kami lebih memilih untuk melakukan pencatatan
secara manual saja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
serta untuk mengakses jaringan internet juga sulit dan dalam
pemesanan obat kepada instalasi farmasi kabupaten pangkep
kadang stok obat yang dipesan itu Kosong atau tidak tersedia di IFK,
sehingga kita menggunakan dana puskesmas untuk membeli obat di
luar yang stok obatnya tidak tersedia di IFK
3. Bagaimana prosedur pelaksanaan sistem akuntansi persediaan obat-
obatan di puskesmas ?
“Pelaksanaan sistem akuntansi persediaan obat menggunakan
sistem first in frist out (fifo) pertama masuk pertama keluar dan frist
57
expired first out (fefo) penyimpanan obat berdasarkan obat yang
memiliki tanggal kadaluwarsa lebih cepat maka dikeluarkan lebih
dulu yang di mana obat dan barang habis pakai dari instalasi farmasi
kabupaten pangkep yang masuk ke puskesmas dan petugas farmasi
memeriksa barang yang masuk dan setelah petugas farmasi
memeriksa barang kemudian di catat di buku dan kartu stok gudang,
serta di input dikomputer jumlah obat yang masuk dan obat yang
lebih dulu kadaluarsa ditandai dengan warna merah dan pengeluaran
harian juga di input di komputer”.
4. Prosedur apa saja yang digunakan dalam persediaan Obat?
“adapun beberapa prosedur yang digunakan yaitu prosedur
pengadaan obat, prosedur permintaan obat, prosedur pengeluaran
obat”
5. Bagaimana Solusi dari permasalahan yang terjadi di puskesmas ?
“Solusinya, sebaiknya pihak instalasi farmasi kabupaten mengadak
pelatihan kepada staff puskesmas agar lebih mahir dalam
menggunakan pencatatan berbasis komputer”
6. Bagaimana proses pembuatan LPLPO ?
“dilihat dari berapa pemakaian bulan ini dan berapa jumlah pasien,
yang kemudian nanti permintaan obat dilebihkan 10% untuk
mencegah kekurangan obat
7. Bagaimana cara pemesanan obat ke IFK ?
“disini kalau kita mau pesan obat ke IFK kita harus terlebih dahulu
melihat dibuku pencatatan ketersediaan obat dan pengeluaran obat
58
untuk menghindari kekurangan obat yang akan dipesan, seandainya
tau maki gunakan aplikasi pencatatan berbasis computer mungkin
akan lebih cepat ditau berapa jumlah pemakaian setiap bulan
maupun setiap tahunnya”
8. Bagaimna cara untuk mengetahui ketersediaan obat di puskesmas ?
“caranya yaitu kita dapat mengecek dikartu stok gudang atau apotek
dan juga kita dapat melihat laporan ketersediaan obat”
9. Bagaimana proses pengeluaran obat dari gudang ?
Bagian gudang menyiapkan obat berdasarkan jumlah pemakaian
dan diserahkan kepada petugas kesehatan yang bertanggung jawab
disetiap unit puskesmas
10. Risiko apa yang akan terjadi jika menggunakan pencatatan manual ?
Risiko terbesarnya adalah terjadinya kerusakan pada buku catatan
59
60
61
62
63
BIOGRAFI PENULIS
Sulfitrawati adalah nama dari penulis skripsi ini. Penulis
adalah anak dari pasangan atas nama Firman dan
Sukmawati dan merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara. Penulis dilahirkan di Bilango kecamatan
Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep pada tanggal 05
Desember 1999. Penulis juga telah melakukan dan
menyelesaikan pendidikan mulai dari SD Negeri 33
Bilango pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di
SMP Nahdiyat Makassar lulus pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan pendidikan
di SMA PGRI 2 Tamalate Makassar dan lulus pada tahun 2016. Hingga Akhirnya
pada tahun yang sama penulis memilih untuk melanjutkan kembali pendidikannya di
perguruan tinggi swasta tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas
Ekonomi dan Bisnis program studi Akuntansi. Penulis juga aktif dalam salah satu
organisasi Muhammadiyah. Pengalaman Organisasi pernah sebagai Departemen
bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat (SPM) di PIKOM IMM FEB tahun
2018/2019, kemudian diamanahkan lagi di Pimpinan Cabang IMM Kabupaten
Pangkep sebagai Sekertaris Bidang Immawati periode 2019/2020 pada tahun yang
sama kembali di amanahkan Sebagai Ketua Bidang Sosial Pemberdayaan
Masyarakat dan Kesehatan (SPMKes) di Pimpinan cabang Kabupaten Pangkep
Priode 2020/2021.
Dengan ketekunan, Motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha. Penulis telah
berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini dan juga membuktikan
bahwa berorganisasi tidak akan menghambat pendidikan ketika betul-betul ingin
64
berusaha. Semoga dengan tugas akhir skripsi ini mampu meberikan motivasi dan
kontribusi positif bagi dunia pendidikan .
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas
selesainya skripsi yang berjudul “Tinjaun Sistem dan Prosedur Akuntansi
Persediaan Obat-obatan Pada Puskesmas Bantimala Kecamatan Tondong
Tallasa Kabupaten Pangkep”