17
i TINJAUAN HUKUM TERHADAP REKAM MEDIS SEBAGAI ALAT BUKTI SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Ernest Fergill NIM : 312007007 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA JUNI 2014

Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

i

TINJAUAN HUKUM TERHADAP REKAM MEDIS SEBAGAI ALAT

BUKTI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Kristen Satya Wacana

Ernest Fergill

NIM : 312007007

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

JUNI 2014

Page 2: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai
Page 3: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai
Page 4: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

ii

Page 5: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

iii

Page 6: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

iv

Page 7: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

v

Page 8: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

vi

Page 9: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

vii

Page 10: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

viii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul : „‟TINJAUAN

HUKUM TERHADAP REKAM MEDIS SEBAGAI ALAT BUKTI‟‟.

Penulisan ini sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi

syarat guna menyelesaikan program studi Strata I Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas

Kristen Satya Wacana Salatiga.

Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, dukungan, kritik, saran dan

bimbingan dari banyak pihak yang sangat berarti bagi penulis. Oleh karena itu perkenankan

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

3. Dosen wali yang dengan sabar telah membimbing orang yang seperti saya..

4. Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran serta

mencurahkan waktu dan pikirannya agar skripsi saya terselesaikan.

5. Kedua orangtua dan adik saya yang telah memberikan semangat, Doa dan dukungan

moril maupun materil, sehingga sekripsi ini dapat terselesaikan.

6. Teman-teman seperjuangan „‟Burjo Kemiri I‟‟ yang telah memberikan dukungan.

7. Teman-teman kos „‟BADUT LIAR‟‟ yang telah memberikan saya motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

ix

8. Untuk orang yang kukasihi Monica Christa Novitasari yang dengan sabar telah

mengingatkan,mendoakan,memberikan semangat selama penyusunan skripsi ini.

9. Semua pihak yang selalu mendukung penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkat dan anugerah-Nya kepada pihak-

pihak yang telah membantu penulis tersebut. Semoga skripsi ini dapat berguna untuk pihak-

pihak yang membutuhkan. Tak ada gading yang tak retak, begitu juga penulis menyadari bahwa

masih belum sempurnanya skripsi ini. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik

dan saran yang membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Tuhan

memberkati kita semua.

Salatiga, 14 Juni 2014

Penulis

Page 12: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

x

KATA PENGANTAR

Sudah sejak jaman dahulu hubungan hukum antara dokter dan pasien terjadi. Hubungan

hukum yang terjadi ini berdasarkan atas sistim kepercayaan yang timbul dari pihak pasien, yang

dimana dokter dianggap orang yang paling mengerti dan mengetahui segala apa yang terjadi

didalam tubuh pasien. Atas dasar kepercayaan ini pasien menyerahkan penyakitnya untuk diobati

kepada orang yang lebih mengerti dalam hal ini dokter. Dalam hubungan ini baik pihak pasien

maupun dokter sama-sama mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang ditimbulkan.

Pelayanan kesehatan masyarakat umumnya diselenggarakan secara bersama-sama dalam

suatu organisasi bahkan harus mengikutsertakan potensi masyarakat dengan sasaran utamanya

adalah masyarakat secara keseluruhan. Upaya kesehatan yang ditujukan lebih pada penekanan

upaya-upaya promosi (promotif) dan pencegahan (preventif). Upaya-upaya kesehatan tersebut

harus bersifat menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, berjenjang, profesional dan bermutu serta

tidak bertentangan dengan kaidah ilmiah, norma sosial budaya, moral dan etika profesi. Dalam

hal ini, penyedia jasa kesehatan maupun dokter perlu menyediakan pencatatan yang berisi

tentang penyakit pasien atau diagnosa penyakit pasien yang disebut rekam medi. Pada kegiatan

pelayanan kesehatan pencatatan rekam medis sangatlah penting, karena adanya rekam medis

dokter dapat mengerti riwayat penyakit dari si pasien tersebut serta penanggulangannya.

Rekam medis sendiri adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pasien

yang berisi indentitas, pemeriksaaan, pengobatan dan tindakan medis lain pada sarana kesehatan

untuk rawat jalan, rawat inap, baik yang dikelola pemerintah ataupun swasta. Setiap sarana

kesehatan mewajibkan dokter atau tenaga medis yang lain yang mempunyai kuasa atau

Page 13: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

xi

diberikan kuasa untuk membuat rekam medis sesudah pasien mendapatkan pelayanan kesehatan

dari sarana pelayan tersebut.

Rekam medis mempunyai peran penting dalam sarana pelayanan kesehatan. Rekam medis

ini berisi tentang identitas, pemeriksaan, pengobatan serta berbagai tindakan pelayanan

kesehatan lain yang diberikan seorang dokter atau tenaga medis yang berpengalaman kepada

pasien yang menjalani perawatan di suatu sarana pelayanan kesehatan. Peranan dari rekam medis

sendiri sangatlah penting serta melekat pada kegiatan pelayanan kesehatan. Serikali diibaratkan

bahwa rekam medis adalah orang ketiga yang hadir pada saat dokter menerima pasiennya, bisa

kita katakana rekam medis adalah saksi.

Catatan dalam rekam medis sangat berguna bagi pasien maupun dokter. Catatan rekam

medis tidak hanya digunakan sebagai pengingat bagi dokter, maksudnya adalah mengingatkan

dokter bagaimana keadaan pasiennya sebelum dirawat dan saat akan dirawat oleh dokter yang

bersangkutan. Namun karena semakin banyak tuntutan malpraktik, rekam medis juga dapat

digunakan sebagai pembelaan bagi dokter yang terkena tuntutan malparaktik. Karena rekam

medis juga dapat dijadikan sebagai alat bukti bersalah atau tidaknya seorang dokter dalam

melakukan tindakan medisnya.

Salatiga, 14 JUNI 2014

Ernest Fergill

Page 14: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ….…………………...………………………………........................ i

LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN …………………….…………………………………………… iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ………………………………… iv

UCAPAN TERIMA KASIH ….………………………………………………………….. v

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. vii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… ix

DAFTAR TABEL……………………………………………………………………......... xi

ABSTRAK………………………………………………………………………………… xii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….... 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….............. 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………. 20

C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………….. 20

D. Metode Penelitian………………………………………….………………………. 20

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan…………………………………………… 21

2. Sumber Hukum…………………………………………………………….. 21

Page 15: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

xiii

E. Unit Amatan Dan Unit Analisa……………………………………………………. 23

BAB II KERANGKA TEORI, TEMUAN DATA DAN PEMBAHASANTINJAUAN

YURIDIS REKAM MEDIK SEBAGAI ALAT BUKTI ……………………..……….…. 24

A. Kerangka Teori……………………………………………………………………. 24

A.1. Teori Tujuan Hukum…………………………………………….……..……. 24

A.2. Teori Pembuktian Pidana dan Perdata…………….................................... .. 26

A.3. Teori Perlindungan Hukum………………………………………………..... 37

B. Temuan Data Dan Pembahasan……………………………………………..…….. 39

B.1. Definisi Rekam Medis dan Isi Rekam Medis ………………………………. 39

B.2. Hubungan Hukum Antara Dokter Dan Pasien…….…………………….….. 43

B.3. Rekam Medis Sebagai Alat Bukti…………………………………………… 51

B.4. Perlindungan Hukum Bagi Pasien…………………………………………... 52

B.5. Manfaat Rekam Medis.................................................................................. 62

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………..……. 65

A. Kesimpulan…………………………………………………………………….…… 66

B. Saran………………………………………………………………………..………. 67

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………….… 68

Page 16: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

xiv

Daftar Tabel

Tabel 1. Perbandingan Skripsi ……………………………………………………………… 6

Tabel 2. Pembeda Alat Bukti ………………………………………………………………. 31

Page 17: Tinjauan Hukum Terhadap Rekam Medis sebagai Alat Buktirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9223/1/T1_312007007_Judul.pdf · bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai

xv

ABSTRAK

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pasien yang

berisi indentitas, pemeriksaaan, pengobatan dan tindakan medis lain pada sarana kesehatan untuk

rawat jalan, rawat inap, baik yang dikelola pemerintah ataupun swasta. Setiap sarana kesehatan

mewajibkan dokter atau tenaga medis yang lain yang mempunyai kuasa atau diberikan kuasa

untuk membuat rekam medis sesudah pasien mendapatkan pelayanan kesehatan dari sarana

pelayan tersebut. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi

mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka palayanan kesehatan.

Rekam Medis menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud

rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil

pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah

diberikan kepada pasien.

Dalam hal pelayanan kesehatan, hubungan hukum yang terjadi antara dokter dengan

pasiennya dimulai ketika seorang pasien datang kepada dokter dan mengutarakan keluhannya

dan dokter nyenyatakan kesanggupannya untuk mengobati pasien tersebut dengan menyatakan

secara lisan maupun tertulis seperti sikap atau tindakan yang mencatat atau menyediakan rekam

medis bagi si pasien tersebut. Fungsi dari rekam medis sendiri sangat penting bagi pasien dan

dokter. Dalam undang-undang praktik kedokteran dokter mempunyai kewajiban untuk membuat

rekam medis. Pada Undang-Undang Praktik Kedokteran dalam Pasal 46 Ayat (1) sampai Ayat

(3) dan Pasal 47 Ayat (1) sampai Ayat (3) mengatakan bahwa pembuatan rekam medis adalah

tanggung jawab dari seorang dokter. Apabila kewajiban ini dilanggar, dokter yang bersangkutan

akan dikenakan sanksi pidana berdasarkan pada Pasal 79b Undang-Undang Praktik Kedokteran.

Permenkes no. 269/MENKES/PER/III/2008 pada Pasal 13 ayat (1) yang mengatakan

bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan/digunakan sebagai alat bukti dalam proses penegakan

hukum, disiplin kedokteran oleh MKDKI, penegakan etika kedokteran dan kedokteran gigi bagi

profesi kedokteran. Pada Pasal 2 ayat (1) Permenkes/PER/III/2008 yang memungkinkan

dipilihnya dua cara, yaitu rekam medis ditulis secara lengkap “atau” dengan menggunakan

elektronik. Artinya bahwa rekam medis dapat saja memilih salah satu cara tersebut tertulis atau

elektronik. Bila diamati apa yang diatur dalam kitab Undang-Undang Acara Pidana dan Hukum

Acara Perdata (HIR) tidak ada satu ketegasan mengatur bahwa catatan elektronik ditempatkan

sebagai alat bukti utama sehingga ada kemungkinan dalam menyelesaikan masalah di pengadilan

bias menggunakan saksi ahli dari bidang elektronik . Untuk memperoleh data penulis

mempergunakan tehnik pengumpulan data dengan cara mempelajari literature pada buku-buku

yang berjaitan dengan tujuan penlisan dengan menggunakan metode pendekatan analitis,

pendekatan konsep dan pendekatan perundang-undangan.

Kata Kunci : Rekam Medis Sebagai Alat Bukti.