72
i TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG CARCINOMA MAMMAE DI DESA JETIS KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Rika Ramadhona NIM B12038 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

i

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS)

TENTANG CARCINOMA MAMMAE DI DESA JETIS

KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN

BANJARSARI SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Rika Ramadhona

NIM B12038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

iii

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur

(WUS) Tentang Carcinoma Mammae Di Desa Jetis Kadipiro Surakarta”. Karya

Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai

salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ambarsari, S.ST, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya

untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Daliman selaku Ketua RT Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan

Banjarsari Surakarta yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis

dalam pengambilan data dan melaksanakan penilitian di Desa Jetis Kelurahan

Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta.

5. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

v

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan

penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta Juni 2015

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

vi

Prodi DII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Rika Ramadhona

B12038

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG

CARCINOMA MAMMAE DI DESA JETIS KELURAHAN KADIPIRO

KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA

Xii + 57 halaman + 17 lampiran + 8 tabel + 8 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Carcinoma mammae atau yang biasa disebut dengan kanker

payudara adalah kanker yang paling umum ditemui pada wanita, baik di negara

maju dan negara berkembang. Diperkirakan bahwa di seluruh dunia, lebih dari

508.000 orang wanita meninggal dunia akibat carcinoma mammae atau kanker

payudara. Di Indonesia prevalensi penyakit kanker juga cukup tinggi.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) pada tahun 2013, prevalensi

tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar 330.000

orang

Tujuan : Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari

Surakarta.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah Deskriptif kuantitatif. Lokasi

penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan

September 2014 – April 2015. Jumlah sampel sebanyak 31 wanita usia subur,

dengan menggunakan teknik pengambilan sample simple random sampling.

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

dilakukan dengan analisis univariat yang menghasilkan distribusi frekuensi.

Hasil penelitian : Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang

Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari

Surakarta, wanita usia subur dengan pengetahuan baik sebanyak 7 responden

(22,6%), pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (64,5%), dan pengetahuan

kurang sebanyak 4 responden (12,9%).

Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker

Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta

sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 20 responden (64,5%).

Kata Kunci : Pengetahuan, wanita usia subur, kanker payudara

Kepustakaan : 18 literatur ( Tahun 2006 s/d 2014 )

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

vii

MOTTO

Sometimes Allah allows you to taste the bitterness of this world, so you could

fully appreciate the sweetness of faith.

(Prophet Muhammad)

Bila tujuan hidupmu adalah Allah S.W.T, maka tak perlu merisaukan ucapan

manusia. Setinggi apapun orang memanah tetap takkan pernah sampai ke bintang.

(Ustadz Aan Chandra Thalib)

Jika kau punya impian yang kau tuju, haruslah itu kau ingat kembali. Kadang

meskipun terhalang, tak ada kata untuk menyerah.

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :

1. Allah S.W.T yang selalu memberikan ridho-Nya dan memberikan segala

pertolongan serta kemudahan-Nya untukku. Selalu memberikan

kelancaran dan kemudahan dalam segala hal yang aku lakukan.

2. Ibu Hendrika Suryanti, ibuku yang sangat kucintai. Terimakasih atas

segalanya yang sudah kau berikan untukku. Dukungan, semangat, serta

doa yang selalu mengalir untukku takkan bisa ku gantikan dengan apapun.

Semoga setiap air mata yang jatuh dari matamu atas segala kepentinganku,

menjadi sungai yang indah untukmu di Surga nanti.

3. Bapak Sumartono, ayahku yang sangat ku sayangi. Terimakasih atas

segala semangat, motivasi dan apapun yang kau berikan untukku.

4. Kakakku tersayang, Hary Noor Yasin, S.H. Terimakasih sudah

memberikan semangat dan selalu menemani hari-hariku dalam

menyelesaikan studiku di kota ini.

5. Ibu dosen yang sangat saya hormati, Terimakasih atas segala kesabaran

dan bimbingannya.

6. Sahabat-sahabat ku tercinta, Kiky, Dina, Cipta, Olis, Niar dan Sesa.

Terimakasih atas segala semangat dan motivasi nya untukku, kalian yang

terbaik !!

7. Teman-teman seperjuangan yang telah bersama-sama berjuang dalam

meraih masa depan, terimakasih telah mewarnai hari-hari ku dalam

menempuh pendidikan di kota ini.

8. Almamater ku tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Rika Ramadhona

Tempat / Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 19 Februari 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Penengahan, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 04 Penengahan, Bandar Lampung Lulus Tahun 2006

2. SMP Negeri 05 Bandar Lampung Lulus Tahun 2009

3. SMA YP UNILA Bandar Lampung Lulus Tahun 2012

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan Tahun 2012

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

CURICULUM VITAE ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .................................................................................... 6

1. Pengetahuan ................................................................................. 6

2. Wanita Usia Subur (WUS) ........................................................... 15

3. Payudara ....................................................................................... 16

4. Carcinoma Mammae (Kanker Payudara) ..................................... 17

B. Kerangka Teori ................................................................................... 31

C. Kerangka Konsep Penelitian .............................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................... 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 33

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

x

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 34

D. Instrumen Penelitian ........................................................................... 35

E. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 37

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 39

G. Variabel Penelitian ............................................................................. 40

H. Definisi Operasional ........................................................................... 40

I. Metode Pengolahan dan Analisis Data............................................... 41

J. Etika Penelitian .................................................................................. 44

K. Jadwal Penelitian ................................................................................ 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................................. 47

B. Hasil Penelitian .................................................................................. 47

C. Pembahasan ........................................................................................ 51

D. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 56

B. Saran ................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan ............................................................................. 36

Tabel 3.2 Definisi Operasional ............................................................................. 41

Tabel 4.1 Distribusi Mean dan Standar Deviasi.................................................... 47

Tabel 4.2 Kategori Umur Responden.................................................................... 48

Tabel 4.3 Kategori Pendidikan Responden ........................................................... 49

Tabel 4.4 Kategori Pekerjaan Responden ............................................................. 49

Tabel 4.5 Kategori Informasi Responden ............................................................. 49

Tabel 4.6 Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Kanker Payudara ........................ 50

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Payudara Wanita ............................................................................... 17

Gambar 2.2 Langkah 1 SADARI .......................................................................... 23

Gambar 2.3 Langkah 2 SADARI .......................................................................... 23

Gambar 2.4 Langkah 3 SADARI .......................................................................... 24

Gambar 2.5 Langkah 4 SADARI .......................................................................... 25

Gambar 2.6 Langkah 6 SADARI .......................................................................... 26

Gambar 2.7 Kerangka Teori .................................................................................. 31

Gambar 2.8 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................. 32

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian (dalam bentuk tabel)

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Permohona Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Menjadi Responden (InformedConsent)

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian (foto)

Lampiran 17. Lembar Konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Carcinoma mammae atau yang biasa disebut dengan kanker payudara

adalah kanker yang paling umum pada wanita, baik di negara maju dan

negara berkembang. Diperkirakan bahwa di seluruh dunia lebih dari

508.000 wanita meninggal dunia pada tahun 2011 akibat carcinoma

mammae atau kanker payudara (World Health Organization, 2013).

Meskipun kanker payudara dianggap penyakit negara maju, hampir 50%

dari kasus kanker payudara dan 58% kematian terjadi di negara-negara

kurang berkembang (World Health Organization, 2013).

Di Indonesia prevalensi penyakit kanker juga cukup tinggi. Berdasarkan

data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) pada tahun 2013, prevalensi

tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar

330.000 orang. Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker

payudara dan kanker leher rahim. Berdasarkan estimasi Globocan,

International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, insidens

kanker payudara sebesar 40 per 100.000 perempuan, kanker leher rahim 17

per 100.000 perempuan. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit

2010, kasus rawat inap kanker payudara 12.014 kasus (28,7%) (Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia, 2014).

Carcinoma mammae atau kanker payudara dapat disebabkan oleh

riwayat keluarga, terlalu sering memakan makanan fast food, merokok dan

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

2

meminum minuma alkohol, dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa makanan

fast food ternyata mengandung garam, lemak dan kalori yang tinggi,

termasuk kolesterol yang mencapai 70%, serta hanya sedikit mengandung

zat yang diperlukan oleh tubuh (Rini, 2013).

Carcinoma mammae atau kanker payudara merupakan salah satu

kanker yang sangat ditakuti oleh wanita, setelah kanker serviks. Kanker

payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan

pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan

yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali yang terjadi pada jaringan

payudara. Kanker payudara biasanya menyerang pada kaum wanita

(Mulyani dan Nuryani, 2013).

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti

pada tanggal 22 Oktober 2014 di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan

Banjarsari Surakarta, terdapat 2 wanita usia subur (WUS) yang terkena

kanker payudara dari 124 jumlah wanita usia subur (WUS). Dilakukan

wawancara terhadap 10 wanita usia subur (WUS) dengan 6 pertanyaan yang

berisi tentang pengertian kanker payudara, penyebab kanker payudara, cara

mendeteksi dini kanker payudara, pengobatan kanker payudara, dan

pencegahan kanker payudara. Setelah dilakukan wawancara didapatkan

hasil 7 wanita usia subur (WUS) tidak bisa menjawab pertanyaan,

sedangkan 3 wanita usia subur (WUS) bisa menjawab pertanyaan. Dari hasil

studi pendahuluan diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

3

Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari

Surakarta”.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan

Banjarsari Surakarta ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan

Banjarsari Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro

Kecamatan Banjarsari Surakarta pada tingkat baik.

b. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro

Kecamatan Banjarsari Surakarta pada tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)

Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro

Kecamatan Banjarsari Surakarta pada tingkat kurang.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

4

d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

tentang Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di

Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dapat menjadi informasi, referensi dan dapat menjadi bahan masukan

yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya

dalam bidang kesehatan reproduksi.

2. Bagi Penulis

Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari

perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian

khususnya di bidang kesehatan reproduksi.

3. Bagi Institusi

Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi di

perpustakaan STIKes Kusuma Husada Surakarta dan tambahan

informasi mengenai tingkat pengetahuan kanker payudara, sehingga

penelitian ini dapat menajdi dasar, sumber dan bahan pikiran untuk

perkembangan penelitian selanjutnya.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

5

E. KEASLIAN PENELITIAN

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh :

1. Monika Rini Puspitasari, Universitas Indonesia, Gambaran Tentang

Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Payudara dan Perilaku

SADARI Perawat di Ruang Rawat RS Kanker Dharmais Jakarta,

2012, Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif.

Hasil dari penelitian Perawat berpengetahuan baik yaitu sebanyak

107 responden (81,8%) tentang kanker payudara, Perawat

berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 22 responden (17,40%), dan

Perawat berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 3 responden (1,5%).

2. Nikmah Shofianah, STIKes Kusuma Husada Surakarta, Tingkat

Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Payudara di Desa Patihan

Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen Tahun 2013, Metode

penelitian yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif. Hasil dari

penelitian Ibu berpengetahuan baik yaitu sebanyak 5 responden

(15,6%) tentang kanker payudara, Ibu berpengetahuan cukup yaitu

sebanyak 22 responden (68,8%), dan Ibu berpengetahuan kurang

yaitu sebanyak 5 responden (15,6%).

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada judul

penelitian, waktu penelitian, lokasi penelitian, jumlah responden, dan

teknik pengambilan sampel. Sedangkan persamaanya terletak pada

instrumen penelitian, metode penelitian, dan analisis data, dan kategori

hasil penelitian

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjaun Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2011).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2011), ada enam tingkat pengetahuan

yang dicakup dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat kembali (recall) terhadap

suatu materi atau memori yang telah ada dan dipelajari

sebelumnya, setelah mengamati sesuatu. Tahu merupakan kata

kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang

dipelajari yaitu menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi,

menyatakan dan sebagainya. Misalnya tahu tentang payudara

seperti melakukan pemeriksaan payudara sendiri.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

7

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dimana dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan

dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

4) Analisis (analisys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu

sama lain.

5) Sintesa (syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan

untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

8

Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua cara, yaitu dengan

cara: a) Cara tradisional atau non ilmiah, yakni tanpa melalui

penelitian ilmiah dan b) Cara modern atau cara ilmiah yakni melalui

proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

a) Cara coba – salah ( Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Apabila

seseorang menghadapi suatu persoalan atau masalah, upaya

pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja.

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan

yang lain. Apabila kemungkinan kedua gagal, maka dicoba

kemungkinan ketiga dan seterusnya, sampai masalah tersebut

dapat terpecahkan.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

9

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan

tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-

kebiasaan ini biasanya diwariskan turun-temurun dari generasi

ke generasi berikutnya. Kebiasaan seperti ini bukan hanya

terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi

pada masyarakat modern. Kebiasaan-kebiasaan ini seolah-olah

diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.

Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-

pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, para

pemuka agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya.

Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan

pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau

kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin

agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik, demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

10

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan. Oleh sebab itu, pengalaman pribadi dapat

digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapai

pada masa yang lalu.

e) Cara akal sehat (Common Sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan

atau pengetahuan ini berkembang, para orang tua zaman

dahulu agar anaknya disiplin dan menuruti nasihat orang

tuanya, mereka menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya

berbuat salah. Ternyata cara menghukum anak ini sampai

sekarang berkembang menjadi teori atau kebenaran, bahwa

hukuman adalah merupakan metode (meskipun bukan yang

paling baik) bagi pendidikan anak. Misalnya pemberian hadiah

dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang

masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak

dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini

harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

11

bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional

atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah

sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau

penyelidikan manusia.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui

proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh

melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak

menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis.

Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi

atau bisikan hati saja.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan

umat manusia, cara manusia berfikir pun ikut berkembang.

Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuan atau memperoleh pengetahuan

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun

deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara

melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui

pernyataan-pernyataan yang dikemukan kemudian dibuat

suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu

melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

12

umum dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah

pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke

khusus.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat

umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan

kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman

empiris yang ditangkap oleh indra, kemudian disimpulkan ke

dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

memahami suatu gejala.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum

pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua

persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas

itu. Disini terlihat proses berpikir berdasarkan pada

pengetahuan yang umum mencapai pengetahuan yang khusus.

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

13

metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-

1626), yang mengembangkan metode berpikir induktf kemudian

dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa

dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan

observasi langsung, dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap

semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya.

Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok, yakni :

a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul

pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-

gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Mubarak (2007), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain terhadap sesuatu hal agar

mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin

tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka

menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula

pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

14

tingkat pendidikan nya rendah, akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi

dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

2) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara

langsung maupun secara tidak langsung.

3) Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan

pada aspek fisik dan psikologis (mental). Semakin bertambah

umur seseorang, taraf berfpikir akan semakin matang dan

dewasa.

4) Minat

Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi

terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba

dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh

pengetahuan yang lebih mendalam.

5) Pengalaman

Suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkungannya.

6) Kebudayaan lingkungan sekitar

Kebudayaan dimana kita hidup dan di besarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

15

7) Informasi

Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu

mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang

baru.

e. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mengetahui tingkat

pengetahuan seseorang, maka digunakan perhitungan sebagai berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

2. Wanita Usia Subur (WUS)

a. Pengertian

Masa usia subur atau masa reproduksi adalah masa yang

terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Menstruasi

pada masa ini paling teratur dan alat gentalia bermakna untuk

memungkinkan terjadinya kehamilan, dan pada masa ini terjadi

ovulasi kurang lebih 450 kali (Kumalasari dan Andhyantoro, 2012).

Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang berumur 15 tahun

sampai dengan 49 tahun, baik yang berstatus kawin maupun yang

belum kawin (BKKBN, 2011).

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

16

3. Payudara

a. Pengertian

Payudara merupakan alat reproduksi sekunder yang dimiliki oleh

wanita, yang berfungsi untuk menyekresi air susu untuk kebutuhan

nutrisi bagi bayi (Mulyani dan Nuryani, 2013).

b. Bagian-bagian dari payudara

Menurut Nugroho (2011), payudara terdiri dari beberapa bagian,

yaitu:

1) Korpus (badan) yaitu bagian yang membesar pada payudara.

Korpus Alveolus adalah unit terkecil yang memproduksi susu

(ASI). Bagian dari alveolus adalah jaringan lemak, sel plasma, sel

otot polos dan pembuluh darah. Lobulus adalah kumpulan dari

alveolus. Lobus adalah kumpulan dari lobulus.

2) Areola yaitu bagian yang berwarna kehitaman yang berada

ditengah antar korpus dan putting.

Areola sinus laktiferus adalah saluran dibawah areola yang besar

dan melebar, akhirnya memusat ke dalam putting dan bermuara ke

luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat

otot polos yang bila berkontrksi dapat memompa ASI keluar.

3) Papilla atau putting susu yaitu bagian yang menonjol pada puncak

payudara.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

17

Berikut adalah gambar anatomi payudara:

Gambar 2.1 Payudara Wanita

4. Carcinoma Mammae (Kanker Payudara)

a. Definisi kanker payudara

Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah

tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat

tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan

ikat payudara (Suryaningsih, 2009).

b. Etiologi

Menurut Suryaningsih (2009), penyebab kanker payudara tidak

diketahui secara pasti. Faktor pemicu terjadinya kanker payudara,

antara lain :

1) Zat karsinogenik

Salah satu zat karsinogen pemicu kanker adalah berasal dari

gorengan. Gorengan yang mengandung karbohidrat tersebut, saat

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

18

dipanaskan akan terurai kemudian bereaksi dengan asam amino

menghasilkan senyawa karsinogenik (pemicu kanker) yang

disebut akrilamida.

2) Senyawa kimia

Banyak sekali senyawa kimia yang ada disekitar kita. Zat-zat

tersebut kebanyakan bersifat racun bagi tubuh kita. Senyawa

kimia tersebut adalah seperti saccarin, arsen, arang, tarr, asap

rokok dan lain-lain.

3) Faktor fisik

Faktor-faktor fisik yang dapat memicu di sekitar kita adalah

seperti radiasi matahari, nuklir dan radio nukleide.

4) Makanan

Banyak bahan makanan dan makanan yang dapat memicu

terjadinya kanker dan harus dihindari dan dikurangi konsumsinya.

Bahan makanan dan makanan tersebut antara lain : taoge, vetsin,

tapai, cabai, es, garam, kelengkeng, alkohol, nanas, soft drink dan

rokok.

5) Kelemahan genetik sel-sel pada tubuh sehingga memudahkan

munculnya kanker.

c. Tanda dan Gejala Kanker Payudara

Menurut Mulyani dan Nuryani (2013), gejala kanker payudara

yaitu, antara lain:

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

19

1) Adanya benjolan/massa pada payudara

Gejala awal yang signifikan dan sering dialami oleh wanita ialah

benjolan tidak biasa yang ditemukan pada payudara. Benjolan itu

biasanya ditandai dengan rasa sakit bila dipegang atau ditekan.

2) Nyeri pada payudara

Nyeri adalah fisiologis jika timbul sebelum atau sewaktu haid dan

dirasakan oleh kedua payudara. Kanker payudara dalam taraf

permulaan tidak menimbulkan rasa nyeri. Nyeri baru terasa jika

infiltrasi ke sekitar sudah mulai.

3) Perubahan pada payudara

Biasanya gejala yang terjadi adalah berubah ukuran, bentuk

payudara dan puting. Di mana gejala itu awalnya ditandai dengan

permukaan payudara akan berwarna merah, kemudian kulit

perlahan akan mengerut seperti kulit jeruk.

4) Nipple discharge

Nipple discharge ialah cairan yang dikeluarkan putting payudara

secara spontan dan memberikan bekas di kutang. Cairan yang

keluar berupa darah, tetapi juga terkadang berwarna kuning,

kehijau-hijauan berupa nanah.

5) Timbulnya kelainan kulit

Kelainan kulit berupa kemerahan pada suatu tempat di payudara,

edema kulit, dan peau d’orange yaitu kulit pada payudara berubah

warna menjadi orange (gambaran seperti kulit jeruk).

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

20

6) Pembengkakan pada payudara

Gejala kanker payudara juga ditandai dengan pembengkakan pada

payudara tanpa adanya benjolan seperti gejala umumnya. Bahkan,

kadang-kadang pembuluh darah pada salah satu payudara jadi

lebih terlihat.

d. Stadium Pada Kanker Payudara

Menurut Suryaningsih (2009), stadium yang terdapat pada kanker

payudara yaitu :

1) Stadium 0

Stadium ini disebut dengan ductal carcinoma in situ atau

nonnvasiv cancer. Dimana kanker tidak menyebar keluar dari

pembuluh atau saluran payudara dan kelenjar-kelenjar ( lobules)

susu pada payudara.

2) Stadium I

Stadium I tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak

ada titik pada pembuluh getah bening.

3) Stadium IIA

Pada stadium ini benjolan kanker hanya berukuran 2 cm, sehingga

tidak dapat terdeteksi dari luar. Karena tidak terdeteksi maka akan

sulit mengindikasikan orang terjangkit kanker payudara atau tidak.

Namun meskipun begitu dengan kecanggihan alat-alat medis

kedokteran pada stadium ini masih bisa ditemukan di sekitar titik-

titik saluran getah bening di ketiak ( axillary limph nodes). Dengan

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

21

pemeriksaan dini ini maka sel kanker dapat tidak menyebar ke

bagian tubuh dan tidak akan berlanjut ke stadium berikutnya.

Kemungkinan sembuh sekitar 70%.

4) Stadium IIB

Benjolan pada stadim dua telah berukuran kurang lebih 2 namun

tidak lebih dari 5 cm dengan penyebaran sudah sampai ke kelenjar

susu dan daerah ketiak. Pada stadium ini kemungkinan sembuh

adalah 30 – 40%. Jika sudah diketahui penderita kanker pada

stadium 2 maka biasanya dilakukan operasi dengan pengangkatan

sel-sel kanker yang ada pada tubuh. Setelah operasi biasana dokter

akan melakukan penyinaran untuk memastikan bahwa tidakada lagi

sel-sel yang tertinggal.

5) Stadium IIIA

Pada tahap stadium IIIA ini kanker payudara 87% telah menyebar

ke daerah limfa dan telah berukuran lebih dari 5 cm dan telah

menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak.

Diameter tumor juga bisa lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar

ke titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak.

6) Stadium IIIB

Benjolan pada stadium IIIB lebih panjang lagi dan telah menyebar

ke seluruh payudara. Bahkan telah menyebar ke seluruh bagian

kulit dinding dada, tulang rusuk dan otot dada. Dapat menyebabkan

pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara. Didiagnosis

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

22

sebagai Inflammatory Breast Cancer. Bisa juga benjolan menyebar

ke titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak lengan atas, tapi

tidak menyebar ke organ tubuh lainnya. Jika kondisi pasien sudah

pada tahap ini, maka hal yang harus dilakukan adalah

pengangkatan payudara.

7) Stadium III C

Pada stadium III C ini benjolah telah menyebar ke titik-titik

pembuluh getah bening. Kanker telah menyebar lebih dari 10 titik

disaluran getah bening di bawah tunga selangka.

8) Stadium IV

Pada stadium IV kanker sudah begitu parah sudah menjalar ke

bagian tubuh lain, sehingga tidak ada jalan lain selain

pengangkatan payudara. Kanker juga telah bermetafisis yaitu

kanker telah menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening di

sekitar ketiak ke bagian lain seperti paru, tulang, hati dan otak.

Kanker pada payudara itu bisa membengkak dan pecah, jika sudah

begini bau busuk dan anyir akan keluar dari buah dada.

e. Deteksi Dini Kanker Payudara

Menurut Pamungkas (2011), macam-macam deteksi dini kanker

payudara antara lain :

1) Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), dapat dilakukan

dengan:

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

23

(a) Langkah 1

Berbaringlah miring dan tempatkan lengan kanan anda

dibelakang kepala. Saat berbaring jaringan payudara menyebar

searah dengan dinding dada dan serenggang mungkin, yang

membuat lebih mudah untuk merasakan semua jaringan

payudara.

Gambar 2.2 Langkah 1

(b) Langkah 2

Gunakan telapak tangan dari tiga jari tengah pada tangan kiri

untuk merasakan berbagai benjolan pada payudara kanan.

Gunakan gerakan memutar ke atas dan ke bawah

menggunakan telapak jari untuk merasakan jaringan payudara.

Gambar 2.3 Langkah 2

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

24

(c) Langkah 3

Gunakan tiga tingkatan tekanan berbeda untuk merasakan

semua jaringan payudara. Tekanan ringan dibutuhkan untuk

merasakan jaringan yang paling dekat dengan kulit, tekanan

sedang untuk merasakan sedikit lebih dalam, dan tekanan kuat

untuk mersakan jaringan yang paling dekat dengan dada dan

tulang rusuk.

Gambar 2.4 Langkah 3

(d) Langkah 4

Gerakan tangan pada payudara dengan pola gerak ke atas dan

ke bawah untuk memulai baris bayangan yang tergambar lurus

ke bawah sisi dari lengan, dan bergerak melintasi payudara ke

tengah tulang dada. Pastikan untuk memeriksa seluruh area

pada payudara.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

25

Gambar 2.5 Langkah 4

(e) Langkah 5

Ulangi pemeriksaan pada payudara kiri dengan menggunakan

telapak jari tangan kanan.

(f) Langkah 6

Berdiri atau duduk didepan cermin dengan kedua tangan

menekan ke bawah pada pinggul, dan kemudian perhatikan

keadaan payudara apakah payudara dalam keadaan normal dari

segi bentuk, kontur, lesung, ukuran, bentuk puting apakah

normal (menonjol) atau tertarik kedalam, dan besar payudara

simetri atau tidak, dan ada kemerahan atau bersisik pada

putting atau kulit payudara.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

26

Gambar 2.6 Langkah 6

2) Mammogram

Mammogram adalah proses penyinaran sinar-X terhadap

payudara. Pemeriksaan mammogram biasanya mencakup dua sisi

pandangan, yaitu gambar sinar-X diambil dari sudut-sudut yang

berbeda dari setiap payudara wanita. Pemerikasaan mammogram

juga digunakan untuk mencari penyakit payudara pada wanita

yang seperti tampak tidak mempunyai masalah pada payudara.

3) Ultrasongrafi (USG) Payudara

USG payudara (breast ultrasound) sering digunakan untuk

mengevalusi ketidaknormalan payudara yang ditemukan pada

hasil mammography screening atau uji klinis payudara. USG

dengan cepat dapat menemukan kista ataupun penambahan

volume jaringan padat yang biasanya dirujuk dilakukannya biopsi

untuk menentukan apakah jaringan tersebut bersifat ganas

(cancerous).

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

27

4) Biopsi

Biopsi payudara (breast biopsy) merupakan tindakan untuk

mengambil contoh jaringan payudara dan dilihat dari bawah lensa

mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker pada payudara.

Biopsi payudara biasanya dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut

benjolan payudara yang ditemukan pada saat pemeriksaan dengan

mammografi atau USG payudara. Hasil biopsi payudara akan

memberikan jawaban apakah contoh jaringan payudara pada

benjolan tersebut merupakan bersifat kanker ganas atau jinak.

f. Pengobatan Pada Kanker Payudara

Menurut Mulyani dan Nuryani (2013), pengobatan yang dilakukan

pada kanker payudara, yaitu:

1) Pembedahan (Mastectomy)

(a) Radical Mastectomy

Operasi pengangkatan sebagian dari payudara (lumpectomy).

Pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel

kanker, bukan seluruh payudara. Lumpectomy biasanya

dilakukan pada pasien yang tumornya kurang dari 2cm dan

letaknya di pinggir payudara.

(b) Total (simple) Mastectomy

Operasi pengangkatan seluruh payudara tapi tidak pada kelenjar

di ketiak.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

28

(c) Modified Radical Mastectomy

Operasi pengangkatan pada seluruh payudara, jaringan

payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta

benjolan di sekitar ketiak.

2) Radioterapi

Radioterapi untuk kanker payudara ini dilakukan dengan sinar-X

dengan intensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak

terangkat saat pembedahan. Terapi ini bertujuan untuk

menyembuhkan dan mengecilkan kanker pada stadium dini.

3) Terapi hormonal

Terapi hormonal ini dapat menghambat pertumbuhan tumor yang

peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah

pembedahan atau pada stadium akhir. Hal ini biasa dikenal sebagai

Therapy anti-estrogen yang sistem kerjanya untuk memblok

kemampuan hormon estrogen yang ada dalam menstimulus

perkembangan kanker payudara.

4) Kemoterapi

Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada

penyebaran sisitemik dan sebagai terapi adjuvant. Kemoterapi

adjuvant diberikan kepada pasien setelah operasi pembedahan

untuk jenis kanker payudara yang belum menyebar dengan tujuan

untuk mengurangi resiko timbulnya kembali kanker payudara.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

29

5) Terapi imunologik

Terapi kanker ini berlandaskan pada fungsi sistem imun yang

tujuannya untuk mengenali dan menghancurkan sel yang berubah

sifat sebelum sel tumbuh menjadi tumor serta membunuh sel tumor

yang telah terbentuk.

g. Pencegahan kanker payudara

Menurut Suryaningsih (2009), pencegahan kanker payudara dapat

dicegah dengan cara, yaitu :

1) Pencegahan primer

Pencegahan primer adalah pencegahan yang paling utama.

Caranya adalah dengan upaya menghindarkan diri dari

keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola

hidup yang sehat. Hal-hal yang dapat dilakukan pada pencegahan

primer, yaitu:

a) Membatasi konsumsi alkohol

b) Menjaga berat baan ideal

c) Berkonsultasi dengan dokter mengenai cara alternatif untuk

menambah estrogen atau hormon lain.

d) Menggabungkan aktivitas fisik ke di kehidupan sehari- hari.

e) Mengkonsumsi makanan kaya serat dan rendah lemak.

f) Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran.

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

30

2) Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan terhadap

individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah resiko datangnya

kanker payudara adalah dengan cara:

a) Usia 20 tahun melakukan SADARI setiap tiga bulan sekali

b) Usia 35-40 tahun melakukan mamografi

c) Diatas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli atau

melakukan Cancer Risk Assessement Survey.

d) Lebih dari 50 tahun check-up rutin dan mamografi setiap tahun

3) Pencegahan Tersier

Pencegahan ini ditujukan pada individu yang telah positif

menderita kanker payudara. Pencegahan ini penting untuk

meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah

komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan

pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan :

a) Operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap

ketahanan hidup penderita.

b) Tindakan kemoterapi dengan sitostatika.

c) Pada stadium tertentu, pengobatan diberikan hanya berupa

simptomatik.

d) Dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

31

B. Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2010), Suryaningsih (2009), Pamungkas

(2011), Mulyani dan Nuryani (2013)

Gambar 2.7

Kerangka Teori

Tingkat Pengetahuan :

1. Tahu (know)

2. Memahami (comprehention)

3. Aplikasi (application)

4. Analisis (analysis)

5. Sintesa (synthesis)

6. Evaluasi (evaluation)

Kanker Payudara

1. Definisi Kanker Payudara

2. Etiologi

3. Tanda dan Gejala Kanker

Payudara

4. Stadium Kanker Payudara

5. Deteksi Dini Kanker

6. Pengobatan Kanker

Payudara

7. Pencegahan Kanker

Payudara

Pengetahuan Wanita Usia

Subur

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan :

1. Pendidikan.

2. Pekerjaan.

3. Umur.

4. Minat.

5. Pengalaman

6. Kebudayaan.

7. Informasi.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

32

C. Kerangka Konsep

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan :

1. Sosial budaya.

2. Lingkungan.

3. Pengalaman.

Keterangan :

= Diteliti

= Tidak diteliti

Gambar 2.8

Kerangka Konsep

1. Pendidikan

2. Informasi

3. Usia

Baik

Pengetahuan Wanita Usia

Subur (WUS) tentang Kanker

Payudara

Cukup

Kurang

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut

Notoatmdjo (2010), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi

di dalam masyarakat. Dalam bidang kesehatan masyarakat survei deskriptif

digunakan untuk menggambarkan atau memotret masalah kesehatan serta

yang terkait dengan kesehatan masyarakat yang tinggal di komunitas

tertentu.

Penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk mengolah

data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil

konvensi (Nototatmodjo, 2010). Pada penelitian ini menggambarkan

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Carcinoma

Mammae di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian menjelaskan tentang tempat dilakukannya penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini telah dilakukan di Desa Jetis

Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

34

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010.)

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan 22 Oktober 2014 – Juni 2015.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah semua wanita usia subur (WUS) di Desa Jetis Kelurahan

Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta, yaitu sebanyak 124 orang

wanita usia subur yang didapatkan dari data register pendataan keluarga

yang berusia 15 – 49 tahun yang belum menikah dan yang sudah menikah.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian yang terdapat dari populasi yang akan

diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Hidayat, 2007). Menurut Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100

maka lebih baik diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100,

maka dapat diambil 10 – 15% atau 20-25%. Sampel dalam penelitian ini

(124 x 25% = 31). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 31

wanita usia subur.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

35

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel, yang dilakukan

untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian

(Sugiyono, 2014). Pengambilan sampel yaitu simple random sampling.

Menurut Hidayat (2007), simple random sampling pengambilan sampel

dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota

populasi. Cara ini diakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

Caranya pengambilan sampel ini yaitu dengan memberi nomor dan nama

pada 31 wanita usia subur di tulis di kertas seperti arisan kemudian di

ambil secara acak sebanyak 31.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelittian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen penelitian dapat berupa kuiseoner (daftar

pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan

pencatatan data dan sebagainya. Instrumen penelitian yang digunakan pada

penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner

adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal

yang ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2010).

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

36

Kuesioner diambil dari sumber teori tentang kanker payudara. Kuesioner

dalam penelitian ini dengan kriteria positif ( favorable) skor 1 untuk jawaban

benar dan skor 0 bila jawaban salah, pernyataan negatif ( unfavorable) skor 0

untuk jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban salah.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan

Variabel Sub Variabel Pernyataan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable

Tingkat

Pengetahuan

Wanita Usia

Subur

(WUS)

Tentang

Kanker

Payudara

1. Definisi Kanker

Payudara

2. Etiologi Kanker

Payudara

3. Tanda dan

Gejala Kanker

Payudara

4. Stadium Kanker

Payudara

5. Deteksi Dini

Kanker

Payudara

6. Pengobatan

Kanker

Payudara

7. Pencegahan

Kanker

Payudara

1,2

4,6,7

9,10*,11,13

15,17,18,20,21

22*,24

26,28

29

3

5,8

12*,14

16*,19

23*

25*,27*

30

3

5

6

7

3

4

2

Total 19 11 30

Ket :*) pernyataan yang tidak valid

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas dengan karakteristik sejenis di luar lokasi penelitian. Uji validitas telah

dilakukan di Desa Tegalsari Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta

dengan wanita usia subur (WUS) sebanyak 20 orang.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

37

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2010).

Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment,

yaitu:

Keterangan :

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Menurut Riwidikdo (2013) kuesioner dikatakan valid jika rxy

hitung > rxy (0,361). Uji validitas dilakukan di Desa Tegalsari Kadipiro

Surakarta sebanyak 20 wanita usia subur (WUS) sebanyak 30 pernyataan.

Pada penelitian ini menggunakan taraf signifikan 0,05. Hasilnya

didapatkan 7 pernyataan tidak valid yaitu pernyataan nomor 10 (0,286), 12

(0,384), 16 (0,286), 22 (0,384), 23 (0,080), 25 (0,260) dan pernyataan 27

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

38

(0,295). Untuk selanjutnya nomor yang tidak valid dihilangkan sehingga

peneliti menggunakan 23 item pernyataan (Notoatmodjo, 2010).

2. Uji Reabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrument

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :

r11 = [ ][1 - ]

Keterangan : r11 = Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= Jumlah varian butir

= Varians total

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

39

Jika koefisien reliabilitas lebih besar dari koefisien pembanding

(0,75) maka dapat dikatakan kelompok variabel yang mendukung sebuah

faktor relatif konsisten, bila pengukuran atau diulang dua kali atau lebih.

Dari hasil uji coba reabilitas dari 20 responden dan jumlah soal sebanyak

30 soal yang dilakukan di Desa Tegalsari Kadipiro Surakarta didapatkan

nilai r hitung lebih besar dari nilai Alpha Cronbach’s yaitu (0.924) > 0,7

sehingga kuesioner dikatakan reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu di Desa Jetis

Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari, kemudian menjelaskan tentang

cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan

kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri

dari:

1. Data Primer

Data primer disebut juga dengan data pertama. Data diperoleh secara

langsung dari sumbernya atau subyek penelitian dengn mengenakan alat

ukur atau alat pengambil data, langsung pada subyek sebagai sumber

informasi yang dicari (Saryono, 2011). Dalam penelitian ini data primer

didapatkan dari pengisian kuesioner tentang kanker payudara yang diisi

oleh Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro,

Kecamatan Banjarsari Surakarta.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

40

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak

langsung diperoleh dari peneliti dari subjek penelitiannya. Biasanya

berupa data dokumentasi atau laporan yang telah tersedia (Saryono, 2011).

Data sekunder didapatkan dari data berdasarkan dari data demografi,

jumlah Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro

Kecamatan Banjarsari Surakarta.

G. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014).

Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat

pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang Carcinoma Mammae.

H. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang

lingkup atau pengertian dari variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

41

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Nama Pengertian Indikator Alat Skala

Variabel Ukur

Pengetahuan

Wanita Usia

Subur

(WUS)

Tentang

Kanker

Payudara

Kemampuan

wanita usia

subur

menjawab

dengan benar

kuesioner

tentang

kanker

payudara

1. Baik : Bila nilai

responden yang

diperoleh (x) > mean

+1 SD

2. Cukup : Bila nilai

responden mean -1

SD ≤ x ≤ mean +1

SD

3. Kurang: Bila nilai

responden yang

diperoleh (x) < mean

– 1SD

Kuesioner Ordinal

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang harus dilakukan

berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut

Notoatmodjo (2010) adalah:

a. Editing (Penyuntingan Data)

Kegiatan ini dilakukan dengan cara hasil wawancara atau angket

yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting

(edit) terlebih dahulu. Jika ternyata masih ada data atau informasi yang

tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara ulang, maka

kuesioner tersebut dikeluarkan (drop out).

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-

tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam melakukan

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

42

pengolahan data selanjutnya.

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara membuat tabel-tabel data, sesuai

dengan tujuan penelitan atau yang diinginkan oleh peneliti. menghitung

data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode,

kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2010), dalam tahap ini data diolah dan

dianalisis dengan teknik-teknik tertentu. Penelitian ini hanya

mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan

Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara.

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mengetahui tingkat pengetahuan

seseorang, maka digunakan perhitungan sebagai berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

(x) > mean + 1 SD

(x) > 15,13 + 1. 5,40

(x) > 20,53

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden x > 20,53.

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

mean – 1 SD ≤ (x) ≤ mean + 1 SD

15,13 – 1. 5,40 ≤ (x) ≤ 15,13 + 1. 5,40

9,72 ≤ x ≤ 20,53

Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 9,72 ≤ x ≤ 20,53.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

43

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

(x) < mean – 1 SD

(x) < 15,13 – 5,40

(x) < 9,72

Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden x < 9,72.

Rumus menentukan mean, yaitu:

Rumus : X =

Keterangan :

X : rata-rata (mean)

∑x

: jumlah seluruh jawaban responden

n : jumlah responden

Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat

dipakai umtuk mengetahui tingkat penyebaran nila-nilai (data) terhadap

rata-ratanya.

Rumus :

SD =

SD =

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

44

SD =

SD=

SD =

SD = 5,40

Keterangan :

x = nilai responden

n = jumlah responden

Untuk mendapatkan prosentase pengetahuan wanita usia subur

tentang kanker payudara digunakan rumus prosentase. Menurut

Riwidikdo (2013), rumus prosentase yaitu :

Skor yang diperoleh responden

Skor Prosentase = ___________________________ X 100

Total skor maksimum

J. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), Setelah mendapat persetujuan peneliti mulai

melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika, meliputi :

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

45

1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian, peneliti

menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta

manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,

lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek

penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek

penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghormati haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan seubjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

46

K. Jadwal Penelitian

Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun

proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta

waktu berjalan atau waktu berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian (Tabel Terlampir)

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umun Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro

Kecamatan Banjarsari Surakarta. Desa Jetis terdiri dari 6 RT dan secara

geografis Desa Jetis dari sebelah utara berbatasan dengan Desa Banyu

Agung, pada sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegalsari, pada

sebelah barat berbatasan dengan Desa Krembyongan, dan pada sebelah

timur berbatasan dengan Desa Kadipiro.

Pada bulan September 2014 – April 2015 wanita usia subur (WUS)

di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Kelurahan Banjarsari Surakarta terdapat

124 orang, dari jumlah tersebut sebanyak 31 wanita usia subur (WUS)

dijadikan sampel dalam penelitian ini.

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Perhitungan

Tabel 4.1 Distribusi Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan

Ibu Tentang Kanker

Payudara

15,13 5,402

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

(x) > mean + 1 SD

(x) > 15,13 + 1. 5,40

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

48

(x) > 20,53

Jadi pengetahuan baik jika nilai responden x > 20,53.

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

mean – 1 SD ≤ (x) ≤ mean + 1 SD

15,13 – 1. 5,40 ≤ (x) ≤ 15,13 + 1. 5,40

9,72 ≤ x ≤ 20,53

Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 9,72 ≤ x ≤ 20,53.

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

(x) < mean – 1 SD

(x) < 15,13 – 5,40

(x) < 9,72

Jadi pengetahuan kurang jika nilai responden x < 9,72.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No. Umur Frekuensi Prosentase (%)

1 20 Tahun 8 25,8

2 20-40 Tahun 15 48,3

3 >40 Tahun 8 25,8

Jumlah 31 100

Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan umur

diperoleh data 8 responden (25,8%) berumur 20 tahun, 15 responden

(48,3%) berumur 20-40 tahun dan 8 responden (25,8%) berumur lebih dari

40 tahun. Jadi sebagian besar responden berumur 20-40 tahun yaitu

sebanyak 15 responden (48,3%).

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

49

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)

1 SD 5 16,1

2 SMP 7 22,5

3 SMA 15 48,3

4 PT 4 12,9

Jumlah 31 100

Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan

pendidikan diperoleh data pendidikan SD sebanyak 5 orang (16,1%),

pendidikan SMP sebanyak 7 orang (22,5%), pendidikan SMA sebanyak 15

orang (48,3%) dan pendidikan PT sebanyak 4 responden (12,9%). Jadi

sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 15

responden (48,3%).

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

1 PNS 3 9,6

2 Swasta 10 32,2

3 IRT 18 58,0

Jumlah 31 100

Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan diperoleh data pekerjaan PNS sebanyak 3 orang (9,6%),

pekerjaan swasta sebanyak 10 orang (32,2%) dan pekerjaan ibu rumah

tangga sebanyak 18 orang (12,9%). Jadi sebagian besar responden bekerja

sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 18 responden (12,9%).

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi

No. Informasi Frekuensi Prosentase (%)

1 Sudah dapat 26 83,8

2 Belum dapat 5 16,1

Jumlah 31 100

Berdasarkan tabel 4.5 karakteristik responden berdasarkan

informasi diperoleh data responden yang sudah mendapat informasi

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

50

sebanyak 26 orang (83,8%) dan yang belum pernah mendapatkan

informasi sebanyak 5 orang (16,1%). Jadi sebagian besar responden sudah

mendapat informasi yaitu sebanyak 26 responden (83,8%).

2. Hasil Penelitian

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang

Carcinma Mammae di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan

Banjarsari Surakarta dengan 31 responden, tingkat pengetahuan dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.6 Tingkat Pengetahuan WUS Tentang Carcinoma Mammae di

Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Kelurahan Banjarsari Surakarta

No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

1 Baik 6 19,4

2 Cukup 20 64,5

3 Kurang 5 16,1

Total 31 100

Berdasarkan Tabel 4.6 tingkat pengetahuan WUS Carcinoma

Mammae payudara di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Kelurahan

Banjarsari Surakarta dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 6

responden (19,4%), pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (64,5%),

dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (16,1%). Jadi tingkat

pengetahuan WUS tentang Carcinoma Mammae di Desa Jetis Kelurahan

Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta mayoritas pengetahuan cukup

yaitu sebanyak 20 responden (64,5%).

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

51

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah didapatkan menunjukan

bahwa wanita usia subur di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan

Banjarsari Surakarta dengan pengetahuan baik sebanyak 6 responden

(19,4%), pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (64,5%), dan

pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (16,1%). Jadi dapat

disimpulkan tingkat pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang kanker

payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari

Surakarta terbanyak adalah dalam kategori cukup yaitu 20 responden

(64,5%). Penelitian ini diukur berdasarkan indikator yang meliputi:

pengertian kanker payudara, penyebab kanker payudara, cara mendeteksi

dini kanker payudara, pengobatan kanker payudara, dan pencegahan

kanker payudara.

Menurut Notoatmodjo (2011), pengetahuan (knowledge) adalah

hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap

suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia,

yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 31 responden

dapat diketahui wanita usia subur (WUS) dengan umur 20 tahun sebanyak

8 orang dengan yang berpengetahuan baik sebanyak 2 orang,

berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang dan berpengetahuan kurang

sebanyak 1 orang. Responden dengan umur 20-40 tahun sebanyak 15

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

52

orang dengan yang berpengetahuan baik sebanyak 2 orang,

berpengetahuan cukup sebanyak 10 orang dan yang berpengetahuan

kurang sebanyak 3 orang. Responden dengan umur >40 tahun sebanyak 8

orang dengan yang berpengetahuan baik sebanyak 2 orang,

berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang dan yang berpengetahuan kurang

sebanyak 1 orang. Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola

pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya

semakin membaik (Notoatmodjo, 2010)

Menurut Mubarak dkk (2007) Faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan meliputi pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman,

kebudayaan lingkungan sekitar, dan informasi. Berdasarkan penelitian

yang telah dilakukan terhadap 31 responden dapat diketahui wanita usia

subur (WUS) pendidikan SD sebanyak 5 orang dengan yang

berpengetahuan baik dan cukup tidak ada dan yang berpengetahuan kurang

sebanyak 5 orang. Responden dengan pendidikan SMP sebanyak 7 orang

dengan yang berpengetahuan baik dan kurang tidak ada serta yang

berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang. Responden dengan pendidikan

SMA sebanyak 15 orang dengan yang berpengetahuan baik sebanyak 2

orang, berpengetahuan cukup sebanyak 13 orang dan yang berpengetahuan

kurang tidak ada. Responden dengan pendidikan PT sebanyak 4 orang

dengan yang berpengetahuan baik sebanyak 4 orang dan yang

berpengetahuan cukup dan kurang tidak ada. Pendidikan diberikan

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

53

seseorang pada orang lain mengenai sesuatu hal agar mereka dapat

memahami sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi

pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi,

dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.

Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikanya rendah, akan menghambat

perkembangan sikap seseorang. Menurut pendidikannya wanita usia subur

(WUS) yang berpendidikan SD pengetahuannya kurang dan wanita usia

subur (WUS) yang berpendidikan PT pengetahuannya baik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 31 responden

dapat diketahui pekerjaan PNS sebanyak 3 orang dengan yang

berpengetahuan baik sebanyak 3 orang dan yang berpengetahuan cukup

dan kurang tidak ada. Responden dengan pekerjaan swasta sebanyak 10

orang dengan yang berpengetahuan baik sebanyak 3 orang, yang

berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang dan yang berpengetahuan kurang

tidak ada. Responden dengan pekerjaan IRT sebanyak 18 orang dengan

yang berpengetahuan baik tidak ada, yang berpengetahuan cukup sebanyak

13 orang dan yang berpenegtahuan kurang sebanyak 5 orang. Lingkungan

pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan

pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung, dan

makin banyak pengalaman yang dimiliki semakin banyak pengetahuan

yang didapat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 31 responden

dapat diketahui yang sudah pernah mendapatkan informasi tentang kanker

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

54

payudara sebanyak 26 orang dengan yang berpengetahuan baik sebanyak 6

orang, yang berpengetahuan cukup sebanyak 20 rang dan yang

berpengetahuan kurang tidak ada. Responden yang belum pernah

mendapatkan informasi tentang kanker payudara sebanyak 5 orang dengan

yang berpengetahuan baik dan cukup tidak ada dan yang berpengetahuan

kurang sebanyak 5 orang. Kemudahan memperoleh informasi dapat

membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang

baru, makin banyak seseorang mendapat informasi semakin bertambah

pula pengetahuannya.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat diketahui bahwa tingkat

pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang kanker payudara di Desa

Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta adalah dalam

kategori cukup. Menurut peneliti hal ini dipengaruhi oleh faktor umur,

pendidikan, pekerjaan dan informasi. Semakin bertambahnya umur

seseorang, maka semakin mudah dalam menangkap pengetahuan,

sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin baik. Semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang, maka semakin banyak ilmu dan

pengetahuan yang ia dapatkan, dan semakin banyak pengalaman kerja

yang seseorang dapatkan, maka semakin banyak pula pengetahuan yang

diperoleh. Semakin banyak informasi yang didapat maka semakin banyak

dia memperoleh pengetahuan. Sebagian besar wanita usia subur hanya

sebagai ibu rumah tangga dan menjadikan wanita usia subur tersebut

kurang mendapat pengalaman.

Page 68: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

55

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa

kendala dan keterbatasan yaitu :

1. Kendala Penelitian

Pada saat pengisian data sering kuesioner tidak terisi lengkap, sehingga

peneliti harus mengulang dengan memberikan kuesioner terhadap

responden kembali.

2. Keterbatasan

a. Pada penelitian ini menggunakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada pengetahuan saja.

b. Instrumen dalam penelitian ini hanya dengan menggunakan

kuesioner tertutup sehingga peneliti tidak dapat menggali informasi

yang secara mendalam karena responden hanya dapat memilih

jawaban benar atau salah saja.

Page 69: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia

Subur (WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro

Kecamatan Banjarsari Surakarta” dengan 31 responden. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker

Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari

Surakarta pada tingkat baik sebanyak 6 responden (19,4%).

2. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker

Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari

Surakarta pada tingkat cukup sebanyak 20 responden (64,5%).

3. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Kanker

Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari

Surakarta pada tingkat kurang sebanyak 5 responden (16,1%).

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Wanita Usia Subur

(WUS) Tentang Kanker Payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro

Kecamatan Banjarsari yaitu faktor umur, pendidikan, pekerjaan dan

informasi yang didapatkan.

Page 70: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September

57

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan wanita usia

subur (WUS) tentang kanker payudara di Desa Jetis Kelurahan Kadipiro

Kecamatan Banjarsari Surakarta maka saran yang dapat peneliti

sampaikan adalah :

1. Bagi Responden

Hendaknya wanita usia subur meningkatkan pengetahuan tentang

kanker payudara, dengan cara mencari informasi melalui media cetak,

media elektronik atau menanyakan pada tenaga kesehatan tentang

kanker payudara, serta melakukan deteksi dini kanker payudara

dirumah.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan

dalam memberikan pendidikan kesehatan dan konseling tentang

kesehatan reproduksi pada wanita terutama tentang kanker payudara

dan deteksi dini kanker payudara kepada masyarakat terutama wanita

usia subur. Sehingga wanita usia subur tidak takut untuk melakukan

SADARI (periksa payudara sendiri).

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian

dengan menghubungkan teori dan praktek serta menambah variabel

penelitian dan menambah responden yang lebih banyak sehingga hasil

yang didapatkan akan lebih baik lagi.

Page 71: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September
Page 72: TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) … · Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta. 5. ... penelitian diambil di Desa Jetis Kecamatan Kadipiro Surakarta pada bulan September