Upload
ngonhi
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GOLDEN PERIOD
DI POSYANDU MENUJU SEHAT RW 13 NGEMPLAK
REJOSARI GILINGAN SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
DITA ARYWIDARTI
NIM : B12.121
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GOLDEN PERIOD
DI POSYANDU MENUJU SEHAT RW 13 NGEMPLAK
REJOSARI GILINGAN SURAKARTA
Diajukan Oleh:
Dita Arywidarti
NIM : B12.121
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal ………………
Pembimbing
Riadini Wahyu Utami, S.ST
NIK. 201189094
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GOLDEN PERIOD
DI POSYANDU MENUJU SEHAT RW 13 NGEMPLAK
REJOSARI GILINGAN SURAKARTA
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh :
Dita Arywidarti
NIM : B12.121
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program Studi D III Kebidanan
Pada tanggal 2015
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka.Prodi DIII Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK 200985034
PENGUJI I
Retno Wulandari, S.ST
NIK. 200985034
PENGUJI II
Riadini Wahyu Utami, S.ST
NIK. 201189094
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Golden Period
Di Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari Gilingan Surakarta”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak. Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Prodi DIII STIKes Kebidanan Kusuma
Husada Surakarta
3. Riadini Wahyu Utami, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ibu A. Mariyati, selaku Kepala Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak
Rejosari Gilingan Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pda penulis
dalam pengambilan data dan penelitian.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Dita Arywidarti
B12.121
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GOLDEN PERIOD
DI POSYANDU MENUJU SEHAT RW 13 NGEMPLAK
REJOSARI GILINGAN SURAKARTA
xiii + 49 halaman + 14 lampiran + 5 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar belakang : Periode emas merupakan masa dimana otak bayi mengalami
perkembangan paling cepat sepanjang sejarah kehidupannya. Orangtua wajib
untuk memerhatikan proses tumbuh kembang anaknya. Peran orangtua pada saat
golden age itu penting dan perlu dioptimalkan, sebab disitulah mereka sudah bisa
merekam semua yang dilihat ataupun dirasakan untuk membentuk wataknya.
Hasil studi pendahuluan di Posyandu Menuju Sehat RW 13 melalui wawancara
dengan 5 ibu diketahui bahwa ibu jarang memberikan stimulasi perkembangan
khususnya melalui bermain pada anaknya, karena ibu sibuk mengurus pekerjaan
sehingga terdapat 2 anak yang mengalami keterlambatan perkembangan bicara.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang golden period di Posyandu
Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari Gilingan Surakarta.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional yang dilakukan di Posyandu Menuju Sehat RW 13
Ngemplak Rejosari Gilingan Surakarta pada tanggal 10–16 Mei 2015. Sampel
sebanyak 60 ibu yang mempunyai anak usia 0 – 3 tahun. Pengambilan sampel
menggunakan sampling jenuh. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah
kuesioner. Teknik analisis data adalah analisis univariat.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu tentang golden period di Posyandu
Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Surakarta dalam kategori baik sebanyak 12
orang (20,0%), kategori cukup sebanyak 35 orang (58,3%) dan kategori kurang
sebanyak 13 orang (21,7%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu tentang golden period di Posyandu
Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari Gilingan Surakarta dalam kategori
cukup.
Kata Kunci: Pengetahuan, ibu, golden period
Kepustakaan: 15 literatur (Tahun 2004 s/d 2014)
vii
MOTTO
1. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan
kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:19)
2. Segala perkaradapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku (Filipi 4:13)
3. Kesuksesan itu bukanlah akhir segalanya, namum hanya sebuah
pencapaian (Penulis).
4. Kamu bisa mendapatkan apapun yang kamu inginkan, asalkan mau
memperjuangkannya (Penulis).
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis
persembahan :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan
memberkatiku.
2. Ayah dan ibuku tercinta, terima kasih untuk segalanya,
doa dan dukunganmu sangatlah berarti bagiku hingga
aku melangkah selama ini.
3. Ibu Anis Nurhidayati S,ST,. M.Kes terima kasih untuk
segala bimbingan dan nasehatnya.
4. Ibu Riadini Wahyu utami S,ST. terima kasih atas
bimbingannya.
5. Kakak dan adikku tercinta, terima kasih untuk segala
bentuk suportnya.
6. Kamu, terima kasih juga karena selama ini menampung
keluh kesahku, dan terima kasih segala bentuk
suportnya.
7. Rista, Ayu, Marantika, Sri Wahyuni, Eni, Fajarita
teman setia dan teman curhatku.
8. Kawan-kawan seperjuangan angkatan tahun 2012.
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Dita Arywidarti
Tempat/ Tanggal Lahir : Kendal, 18 Desember 1993
Agama : Kristen
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Perum PKS Protomulyo Blok.B Kaliwungu Selatan
Institusi :Diploma III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Riwayat Pendidikan
1. SDN 1 KUTOHARJO Lulus Tahun 2006
2. SMPN 1 KALIWUNGU Lulus Tahun 2009
3. SMAN 1 KENDAL Lulus Tahun 2012
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta angkatan 2012
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
CURRICULUM VITAE ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian .................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .......................................................................... 7
1. Pengetahuan ....................................................................... 7
2. Periode Emas (Golden Period) .......................................... 16
B. Kerangka Teori ...................................................................... 27
C. Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................ 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 29
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 30
D. Variabel Penelitian ................................................................. 31
E. Definisi Operasional............................................................... 31
x
F. Instrumen Penelitian .............................................................. 32
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 35
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................. 36
I. Etika Penelitian ..................................................................... 38
J. Jadwal Penelitian ................................................................... 39
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian .................................................. 40
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 40
C. Pembahasan ........................................................................... 44
D. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 48
B. Saran ....................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 31
Tabel 3.2. Kisi – kisi Kuesioner .................................................................... 32
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur ....................................... 41
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan .............................. 42
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan................................. 42
Tabel 4.4. Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS .............. 43
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori
Pengetahuan Ibu tentang Golden Period ...................................... 44
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Teori........................................................................... 27
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 28
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Panduan Wawancara Studi Pendahuluan
Lampiran 9. Permohonan Untuk Menjadi Responden
Lampiran 10. Persetujuan Penelitian
Lampiran 11. Lembar Kuesioner Sebelum Uji Coba
Lampiran 12. Lembar Kuesioner
Lampiran 13. Kunci Jawaban
Lampiran 14. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 15. Hasil Kuesioner Pengetahuan Ibu tentang Golden Period
Lampiran 16. Hasil Perhitungan SPSS
Lampiran 17. Tabel Korelasi Product Moment
Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian (foto)
Lampiran 19. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari 200 juta anak di bawah usia 5 tahun di negara-negara berkembang,
lebih dari sepertiganya tidak terpenuhi potensinya untuk perkembangan.
Tidak terpenuhinya potensi perkembangan anak diperkirakan akan
menyebabkan penghasilan anak tersebut di usia dewasa berkurang sebanyak
20% sehingga akan berimplikasi pada perkembangan nasional suatu bangsa.
Terdapat empat faktor risiko yang mempengaruhi perkembangan anak-anak
di negara berkembang yaitu malnutrisi kronis berat, stimulasi dini yang tidak
adekuat, defisiensi yodium dan anemia defisiensi besi (Christiari, dkk, 2013).
Tumbuh kembang anak ditandai dengan pertumbuhan (growth) dan
perkembangan (development) yaitu tinggi badan, lingkar kepala, perubahan
fungsi tubuh, perkembangan fisik, kognitif, emosi, dan sosial. Periode penting
dalam proses tumbuh kembang anak yang merupakan masa emas kehidupan
individu disebut dengan the golden period (Mesrani, dkk, 2013).
Periode emas merupakan masa dimana otak bayi mengalami
perkembangan paling cepat sepanjang sejarah kehidupannya. Periode emas
hanya satu kali ini sekaligus menjadi kunci perkembangan potensi dan
kecerdasan anak di masa-masa selanjutnya. Periode emas perkembangan otak
atau golden years merupakan masa yang sangat penting. Pada masa inilah
struktur yang paling pesat. Nutrisi dan stimulasi akan sangat berpengaruh
2
terhadap kecerdasan kreativitas dan perilaku anak. Dikatakan masa emas
karena pada masa ini tidak kurang 100 miliyar sel otak siap untuk distimulasi
agar kecerdasan seseorang dapat berkembang secara optimal dikemudian hari
(Fitriyah dan Hapsari, 2011).
Orangtua wajib untuk memerhatikan proses tumbuh kembang anaknya.
Peran orangtua pada saat golden age itu penting dan perlu dioptimalkan,
sebab disitulah mereka sudah bisa merekam semua yang dilihat ataupun
dirasakan untuk membentuk wataknya (Muftiarini, 2013).
Orangtua, khususnya ibu, memiliki peranan penting dalam memberikan
stimulasi perkembangan pada anaknya. Keterlibatan aktif ibu dalam
memberikan stimulasi menunjukkan hasil yang lebih baik bagi perkembangan
anak, dan disarankan stimulasi haruslah dilaksanakan dengan perhatian dan
penuh kasih sayang, bersifat umpan balik, serta dilakukan setiap hari.
Pengetahuan ibu dalam memberikan stimulasi bermain sangat diperlukan,
agar ibu dapat memberikan stimulasi bermain yang tepat dan sesuai dengan
tahap tumbuh kembang anak sehingga diharapkan anak dapat mencapai
tumbuh kembangnya yang optimal (Mesrani, dkk, 2013)
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Posyandu Menuju Sehat RW
13 Ngemplak Rejosari Gilingan diketahui bahwa ibu yang mempunyai anak
usia 0 – 3 tahun yang terdaftar di Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak
Rejosari Gilingan yaitu sebanyak 60 orang. Hasil wawancara dengan 5 orang
ibu diketahui bahwa para ibu jarang memberikan stimulasi perkembangan
3
khususnya melalui bermain pada anaknya, karena ibu sibuk mengurus
pekerjaan rumah tangga dan para ibu berpendapat bahwa anak bisa bermain
sendiri dan ibu tidak terlalu perlu untuk mendampingi anak dalam bermain,
selain itu terdapat 2 orang anak mengalami keterlambatan perkembangan
bicara. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa 4 orang (80%) ibu
mempunyai pengetahuan yang kurang tentang golden period.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Golden Period di Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari
Gilingan Surakarta”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang golden
period di Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari Gilingan
Surakarta ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang golden period di Posyandu
Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari Gilingan Surakarta.
4
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang golden period di
Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari Gilingan
Surakarta pada tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang golden period di
Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari Gilingan
Surakarta pada tingkat cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang golden period di
Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari Gilingan
Surakarta pada tingkat kurang.
d. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan
ibu tentang golden period di Posyandu Menuju Sehat RW 13
Ngemplak Rejosari Gilingan Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
dalam lingkup tentang perkembangan anak pada golden period.
2. Bagi Peneliti
Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh saat perkuliahan dan mendapatkan
pengalaman dalam melakukan penelitian tentang penggunaan tumbuh
kembang anak pada golden period.
5
3. Bagi Institusi
a. Pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah kepustakaan tentang
pengetahuan ibu tentang golden period di perpustakaan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
b. Lahan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data konkrit mengenai
pengetahuan ibu tentang golden period dan sebagai bahan masukan
bagi posyandu dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan
pelayanan kesehatan dalam memberikan penyuluhan khususnya
tentang golden period pada anak.
E. Keaslian Penelitian
1. Fitriyah dan Hapsari (2011), dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu
Tentang Periode Emas Pada Anak Usia 0-3 Tahun di Puskesmas Terminal
Periode Mei – Juni 2011. Metode penelitian survei deskriptif dengan
pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling sebanyak 52 orang. Instrumen penelitiannya kuesioner
yang dibagikan pada ibu yang memiliki anak usia 0-3 tahun di Puskesmas
Terminal Banjarmasin. Analisa data menggunakan statistik deskriptif.
Perbedaan penelitan adalah pada lokasi penelitian dan teknik pengambilan
sampel sedangkan persamaannya adalah pada subjek penelitian, metode
penelitian dan analisis data.
6
2. Pratiwi, dkk (2014), dengan judul Gambaran Karakteristik dan
Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Balita Di TK Flamboyan
Banyumanik Semarang Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah
semua ibu yang memiliki balita di TK Flamboyan Banyumanik Semarang
yaitu sebanyak 42 ibu yang ditentukan dengan teknik proposive sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 29
pernyataan. Analisa statistik menggunakan Analisis Univariat.
Perbedaan penelitan adalah pada lokasi penelitian dan teknik pengambilan
sampel sedangkan persamaannya adalah pada subjek penelitian, metode
penelitian dan analisis data.
3. Khairunnisa (2012) dengan judul Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Stimulasi Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun (Studi di Dukuh
Puro, Desa Sumberejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak). Jenis
penelitian diskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak
50 ibu dan sampel 30 responden dengan teknik purposive sampling dan
kuesioner sebagai instrumen penelitian. Teknik analisis data dengan
analisis univariat.
Perbedaan penelitan ini dengan keaslian terletak pada lokasi penelitian dan
teknik pengambilan sampel sedangkan persamaannya terletak pada subjek
penelitian, metode penelitian dan analisis data.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca indera (Notoatmodjo, 2010).
b. Faktor–faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan yaitu :
1) Faktor internal
a) Pendidikan
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan,
dan bantuan yang diberikan kepada anak yang tertuju kepada
kedewasaan. Sedangkan GBHN Indonesia mendefinisikan
labahwa pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk menjadi
kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan
berlangsung seumur hidup.
b) Minat
Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau
keinginan yang tinggi terhadap sesuatu dengan adanya
7
8
pengetahuan yang tinggi didukung minat yang cukup dari
seseorang sangatlah mungkin seseorang tersebut akan
berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan.
c) Pengalaman
Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami
seseorang, bahwa tidak adanya suatu pengalaman sama sekali.
Suatu objek psikologis cenderung akan bersikap negatif
terhadap objek tersebut untuk menjadi dasar pembentukan sikap
pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat.
Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
pengalaman pribadi tersebut dalam situasi yang melibatkan
emosi, penghayatan, pengalaman akan lebih mendalam dan lama
membekas.
d) Usia
Usia individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih
dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang belum cukup
tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman
dan kematangan jiwanya, makin tua seseorang maka makin
kondusif dalam menggunakan koping terhadap masalah yang
dihadapi.
9
2) Faktor eksternal
a) Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuahan primer ataupun sekunder,
keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi
dibanding dengan keluarga dengan status ekonomi rendah, hal
ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informai termasuk
kebutuhan sekunder. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi
dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang berbagai
hal.
b) Informasi
Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan
sebagai pemberitahuan seseorang adanya informasi baru
mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif
dibawa oleh informasi tersebut apabila arah sikap tertentu.
Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggunakan
kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh
perubahan perilaku, biasanya digunakan melalui media masa.
c) Kebudayaan/lingkungan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pengetahuan kita. Apabila dalam suatu
wilayah mempunyai budaya untuk selalu menjaga kebersihan
lingkungan maka sangat mungkin berpengaruh dalam
pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.
10
c. Tingkatan dalam pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), tingkatan pengetahuan antara lain:
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya dan merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam
suatu struktur organisasi tersebut dan yang masih saling berkaitan.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah
kemampuan untuk menyusun formulasi baru formulasi-formulasi
yang ada.
11
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek dimana
kriteria penilaian suatu materi atau obyek ditentukan oleh diri
sendiri.
d. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), dari berbagai macam cara yang
telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang
sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :
1) Cara tradisional atau non ilmiah (tanpa melalui penelitian ilmiah)
Cara tradisional atau non ilmiah ini dipakai orang untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya
metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan logis.
Cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :
a) Cara coba-salah (Trial and Eror)
Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup
lama untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai
sekarang pun metode ini masih digunakan terutama oleh
mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara tertentu
dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini telah
banyak jasanya terutama dalam meletakkan dasar-dasar
menemukan teori-teori dalam berbagai ilmu pengetahuan.
12
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan. Salah satu contoh
adalah penemuan enzim urease oleh Summers pada tahun
1926. Pada suatu hari Summers sedang bekerja dengan ekstrak
acetone dan karena terburu-buru ingin bermain tenis, maka
ekstrak acetone tersebut disimpan di dalam kulkas. Keesokan
harinya ketika ingin meneruskan percobaannya, ternyata
ekstrak acetone yang disimpan di dalam kulkas tesebut timbul
kristal-kristal yang kemudian disebut enzim urease.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Prinsip ini adalah orang lain menerima padahal yang
dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoriter tanpa
terlebih dulu menguji atau memberikan kebenaran baik -
berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran
sendiri.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi adalah pengalaman untuk
mempengaruhi kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan
dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh
dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa
yang lalu. Tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntun
seseorang untuk menarik kesimpulan dari pengalaman dengan
benar diperlukan berfikir kritis dan logis.
13
e) Cara akal sehat (common sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini
berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya
menuruti nasihat orang tuanya, atau anak disiplin
menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah,
bahwa hukuman adalah merupakan metode bagi pendidikan
anaknya. Pemberian hadiah dan hukuman (reward dan
punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak
orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini -
harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama
yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut
rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para
Nabi adalah sebagai hasil usaha wahyu dan bukan karena hasil
usaha penalaran atau penyelidikan manusia.
g) Kebenaran melalui intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui
proses penalaran berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui
intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak
menggunakan cara-cara yang rasional dan yang sistematis.
14
Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi
atau suara hati atau bisikan hati saja.
h) Melalui jalan pikiran
Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah
menggunakan jalan pikiran baik melalui induksi maupun
deduksi. Pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran
secara tidak langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang
dikemukakan kemudian dari hubungannya sehingga dapat
dibuat suatu kesimpulan.
i) Induksi
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa induksi
adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari -
pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat
umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan
kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman
empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian disimpulkan ke
dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk
memahami suatu gejala. Karena proses berpikir induksi, itu
beranjak dari hasil pengamatan indra atau hal-hal yang nyata,
maka dapat dikatakan bahwa induksi beranjak dari hal-hal
yang konkret kepada hal-hal yang abstrak.
Proses berpikir secara induksi dikelompokkan menjadi dua,
yakni induksi sempurna dan induksi tak sempurna. Induksi
sempurna terjadi apabila kesimpulan diperoleh dari
15
penjumlahan dari kesimpulan khusus. Sedangkan induksi tak
sempurna terjadi apabila kesimpulan tersebut diperoleh dari
lompatan, dari pernyataan-pernyataan khusus.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umum ke khusus. Aristoteles (384-322 SM)
mengembangkan ara deduksi ini ke dalam suatu cara yang
disebut “silogisme”. Silogisme ini merupakan suatu bentuk
deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai
kesimpulan yang lebih baik. Di dalam proses berpikir deduksi
berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada
kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua
peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas
itu. Di sini terlihat proses berpikir berdasarkan pada
pengetahuan yang umum mencapai pengetahuan yang khusus.
2) Cara modern atau cara ilmiah (melaui proses penelitian)
Dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah. Menurut Notoatmodjo (2010),
mengatakan bahwa dalam cara modern atau cara ilmiah untuk
dapat memperoleh pengetahuan dapat dilakukan melalui proses
penelitian untuk memperoleh kesimpulan.
16
e. Cara pengukuran pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2013), hasil untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut :
1) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD
2) Pengetahuan cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD
3) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD
2. Periode Emas (Golden Period)
a. Pengertian
Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, pon kilogram) ukuran panjang (cm, meter) umur
tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen
tubuh). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Di sini
menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya (Adriana, 2011).
Tumbuh kembang seorang anak ditandai dengan pertumbuhan
(growth) dan perkembangan (development). Pertumbuhan adalah
perubahan ukuran dan struktur tubuh, meliputi perubahan berat badan,
tinggi badan, dan lingkar kepala sedangkan perkembangan adalah
17
perubahan fungsi tubuh untuk menguasai tingkat yang lebih
kompleks meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosi, dan sosial
(Mesrani, dkk, 2013),
Periode emas adalah masa dimana otak bayi mengalami
perkembangan paling cepat sepanjang sejarah kehidupannya. Periode
emas hanya satu kali ini sekaligus menjadi kunci perkembangan potensi
dan kecerdasan anak di masa-masa selanjutnya. Periode emas
perkembangan otak atau golden years merupakan masa yang sangat
penting. Pada masa inilah struktur yang paling pesat. Nutrisi dan
stimulasi akan sangat berpengaruh terhadap kecerdasan kreativitas dan
perilaku anak. Dikatakan periode atau masa emas karena pada masa ini
tidak kurang 100 miliyar sel otak siap untuk distimulasi agar
kecerdasan seseorang dapat berkembang secara optimal dikemudian
hari (Fitriyah dan Hapsari, 2011).
b. Batasan Usia Periode Emas
Periode emas anak berlangsung pada usia 0-3 Tahun. Masa
tercepat pertumbuhan otak dikenal sebagai masa pesat tumbuh (growth
spurt) otak yakni sekitar masa kelahiran sampai bayi berusia 18 bulan.
Perkembangan kecerdasan anak sejak lahir sampai usia 3 tahun sama
dengan perkembangan kecerdasan dari usia 4 tahun hingga 18 tahun.
Periode emas hanya berlangsung sekali seumur hidup manusia. Masa
yang hanya satu kali ini sekaligus menjadi perkembangan potensi dan
kecerdasan di masa-masa selanjutnya (Fitriyah dan Hapsari, 2011).
18
c. Kebutuhan Nutrisi Anak di Golden Period
Tumbuh kembang seorang anak di masa emas yaitu umur 0 – 3
tahun sangat ditentukan oleh makanan yang diberikan kepadanya.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sejak umur 6 bulan sampai
dengan 3 tahun terjadi perkembangan berat otak sebesar 80%. Sejak 3
tahun sampai 6 tahun otak memang terus berkembang tetapi lebih
lambat. Area otak yang paling berkembang di tahap ini adalah bahasa,
memori, pendengaran dan penglihatan.
Bulan pertama kehidupan sampai tiga tahun, anak-anak dengan
penuh perhatian mengamati, mendengarkan, mengupayakan untuk
mengingat dan belajar dari segala sesuatu di sekitar mereka, terutama
bahasa. Selama periode ini, kemampuan anak-anak untuk melihat dekat
dan jauh juga naik dan lebih fleksibel. Dari 3-12 minggu, anak-anak
dapat mengikuti seseorang atau sesuatu dengan mata mereka. Dari 6-9
minggu, anak-anak membedakan wajah. Dari 18-21 minggu, mereka
mengakui orang asing dan kenalan. Indera pendengaran anak
berkembang secara bersamaan dan sangat sensitif. Dari usia 9-12
minggu, anak-anak bisa berubah ke arah suara, dari 15-18 minggu,
mereka dapat menemukan suara dan memahami makna dari suara
(Riyarto, 2014).
Nutrisi bagi anak di masa emas ini harus diberikan secara tepat
dan seimbang. Setiap harinya, menu anak sebaiknya bervariasi dan
memiliki kecukupan akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sumber karbohidrat
yang diberikan kepada bisa dari padi-padian, jagung, gandum, dan
19
singkong. Sumber protein, bisa didapatkan dari hati, telur, ikan, ayam,
susu, tahu, dan tempe. Lemak terdapat dalam daging yang berlemak,
keju, dan minyak goreng, sedangkan vitamin dan mineral, terdapat
dalam aneka sayuran dan buah-buahan. Vitamin yang berperan penting
dalam perkembangan otak bayi dan balita, adalah vitamin A (membantu
pembentukan sel saraf), B6 (untuk metabolism asam amino), B9 (asam
folat), dan vitamin C (pembentuk neurotransmitter). Mineral yang
sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi
dan balita adalah sodium, potasium, besi, seng, klorida, kalsium, dan
yodium. Susu juga menjadi nutrisi penting bagi tumbuh kembang di
masa golden period (Novianingsih, 2014).
d. Faktor risiko masalah tumbuh kembang anak usia emas 0 – 3 tahun
Pada masa golden period pertambahan volume otak dan sinaps
saraf berkembang sangat pesat. Selain itu, kemampuan untuk
menggantikan fungsi sel saraf yang rusak juga lebih baik pada usia
tersebut. Selama ini orang tua lebih terpaku pada nutrisi yang memang
memainkan peranan penting dalam proses tumbuh kembang, karena
kekurangan gizi akan menyebabkan kerusakan otak permanen pada
anak.
Beberapa faktor risiko dikenali berpotensi menimbulkan
gangguan proses tumbuh kembang pada anak, sehingga dibutuhkan
edukasi penanganan dini bagi orang tua sedini mungkin, antara lain
seperti bayi prematur dengan usia kehamilan kurang dari 32 minggu,
bayi dengan infeksi bawaaan (toksoplasmosis, rubella, sitomegalovirus,
20
dan lain-lain). Bayi dengan berat badan lebih rendah (kurang dari 1.500
gram), dan bayi dengan gangguan kesehatan masa perinatal (sindrom
gawat napas, hiperbilirubinemia, kejang dan radang otak), sedangkan
risiko pada bayi dan anak yang memiliki gangguan tumbuh kembang,
diantaranya : bayi dengan keterlambatan perkembangan motorik (belum
bisa duduk, belum bisa berdiri), bayi dengan kelainan bawaan (down
syndrome, spina bifda), anak dengan kesulitan belajar, anak dengan
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif, serta anak dengan
keterlambatan kemampuan bicara, gangguan pendengaran, dan
gangguan penglihatan (Handayani, 2009).
Adriana (2011), menyatakan beberapa bentuk gangguan dan
pertumbuhan pada anak antara lain adalah :
1) Gangguan pertumbuhan fisik
Gangguan pertumbuhan fisik meliputi kurang gizi, menderita
penyakit kronis, retardasi mental malnutrisi kronis.
2) Gangguan perkembangan motorik
Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh
beberapa hal antara lain adalah kelainan tonus otot atau penyakit
neuromuskuler. Anak dengan serebral palsi dapat mengalami
keterbatasan perkembangan motorik sebgai akibat spastisitas,
arthetosis, ataksia dan hipotonia.
3) Gangguan perkembangan bahasa
Kemampuan bahasa merupakan kombinasi seluruh sistem
perkembangan anak, kemampuan berbahasa melibatkan
21
kemampuan motorik, psikologis, emosional dan perilaku. Gangguan
perkembangan bahasa pada anak dapat diakibatkan oleh berbagai
faktor yaitu faktor genetik, gangguan pendengaran intelegensia
rendah kurangnya interaksi anak dengan lingkungan, maturasi yang
terlambat dan faktor keluarga. Gangguan perkembangan bahasa
pada anak adalah gagap yang terjadi karena intelegensi rendah,
kurangnya interaksi anak dengan lingkungan, maturasi yang
terlambat dan faktor keluarga.
4) Gangguan emosi dan perilaku
Gangguan yang terkait dengan psikiatri adalah kecemasan.
Kecemasan adalah salah satu gangguan yang muncul pada anak dan
memerlukan suatu intervensi khusus apabila mempengaruhi
interaksi sosial dan perkembangan anak. Contoh kecemasan yang
dapat dialami anak adalah fobia sekolah, kecemasan berpisah, fobia
sosial dan kecemasan setelah mengalami trauma. Gangguan
perkembangan pervasif pada anak meliputi autisme, seta gangguan
perilaku dan interaksi sosial.
e. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
Adriana (2011) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak terdiri dari faktor internal dan
faktor eksternal.
22
1) Faktor internal
a) Ras/etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika tidak memiiki
faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
b) Keluarga
Ada kecdenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh
tinggi, pendek, gemuk atau kurus.
c) Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal,
tahun pertama kehidupan dan masa remaja
d) Jenis kelamin
Fungsi resproduksi pada anak perempuan berkembang lebih
cepat daripada laki-laki. Akan tetapi setelah melewati masa
pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
e) Genetik
Genetik adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan
menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
berpengaruh pada tumbuh kembang anak, contohnya seperti
kerdil.
f) Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindorma downs dan sindroma
turners.
23
2) Faktor eksternal
a) Faktor prenatal
(1) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama pada akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
(2) Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan
kongenital seperti club foot.
(3) Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obat seperti aminopterin atau thaliadomid
dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
(4) Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia,
kardiomegah dan hiperplasia adrenal.
(5) Radiasi
Paparan radiasi dan sinar rontgen dapat mengakibatkan
kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida,
retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan
kongential mata, serta kelainan jantung.
(6) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua dapat
menyebabkan kelainan pada janin seperti katarak, bisu tuli,
mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung
kongenital.
24
(7) Kelainan imunologi
Eritoblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan
darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk
antibodi terhadap sel darah merah janin.
(8) Anoksia embrio
Anoksia emobrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi
plasneta menyebabkan pertumbuhan terganggu.
(9) Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan serta perlakuan salah atau
kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
b) Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia
dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
c) Faktor pasca persalinan
(1) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang
adekuat.
(2) Penyakit kronis atau kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia dan kelainan jantung bawaan yang
mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
(3) Lingkungan fisik dan kimia
Lingkungan adalah tempat anak tersebut hidup yang
berfungsi sebgai penyedia kebutuhan dasar anak. Sanitasi
lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari,
25
paparan sinar radioaktif dan zat kimia tertentu (Pb, merkuri,
rokok dan lain-lain) mempunyai dampak yang negatif
terhadap pertumbuhan anak
(4) Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak
yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang
selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan di dalam
pertumbuhan dan perkembanganya.
(5) Endokrin
Endokrin hormon, misalnya penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
(6) Sosio ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan
serta kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan,
hal tersebut menghambat pertumbuhan anak.
(7) Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
(8) Stimulasi
Perkembangan memerlukan ransangan atau stimulasi,
khususnya dalam keluarga misalnya penyediaan mainan,
sosialisasi anak serta keterlibatan ibu dan anggota keluarga
lain terhadap kegiatan anak.
26
(9) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka panjang akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat
perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan
terhambatnya produksi hormon pertumbuhan
27
B. Kerangka Teori
2.
Keterangan
diteliti
tidak diteliti
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Notoatmodjo (2010), Rani dan Ikram (2013), Adriana (2011),
Novianingsih (2014), Handayani (2009)
Golden Period
1. Pengertian
2. Batasan usia
3. Kebutuhan nutrisi
4. Faktor risiko masalah tumbuh
kembang golden period
5. Faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang golden period
Faktor internal
1. Pendidikan
2. Minat
3. Pengalaman
4. Usia
Faktor eksternal
1. Ekonomi
2. Informasi
3. Kebudayaan/Lingkungan
Tingkat pengetahuan
ibu tentang golden
period
28
C. Kerangka Konsep Penelitian
diteliti
tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
Tingkat Pengetahuan ibu
tentang golden period
Baik
Cukup
Kurang
Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan:
Faktor internal :
1. Pendidikan
2. Minat
3. Pengalaman
4. Usia
Faktor eksternal :
1. Ekonomi
2. Informasi
3. Kebudayaan/Lingkungan
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan
1. Usia
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah
statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran
terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dengan data
berbentuk kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau
data kualitatif yang diangkakan (skoring) (Sugiyono, 2010). Penelitian ini
akan menggambarkan tentang tingkat pengetahuan ibu tentang golden period
di Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari Gilingan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
di Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari Gilingan.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
pelaksanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan
pada 10 – 16 Februari 2015.
29
30
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah adalah ibu yang
mempunyai anak usia 0 – 3 tahun yang terdaftar di Posyandu Menuju
Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari Gilingan yaitu sebanyak 58 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Sugiyono, 2010). Menurut Arikunto (2010), apabila subjeknya kurang
dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah subjeknya besar,
dapat diambil antara 10-15% - 20-25% atau lebih. Berdasarkan hal
tersebut karena sampel kurang dari 100 maka dalam penelitian ini
keseluruhan populasi digunakan sebagai sampel yaitu sebanyak 58 orang.
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel
(Sugiyono, 2010). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan metode sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
(Sugiyono, 2010).
31
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Variabel
dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan
ibu tentang golden period.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup
atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Definisi operasional variabel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Parameter dan
kriteria
Alat ukur Skala
Ukur
Pengetahuan
ibu tentang
golden
period
Kemampuan ibu
dalam menjawab
tentang golden
period, yang terdiri
dari pengertian,
batasan usia,
kebutuhan nitrisi,
faktor risiko tumbuh
kembang dan faktor
yang mempengaruhi
tumbuh kembang
1. Baik bila
(x) > mean + 1
SD
2. Cukup : bila
mean - 1 SD £
x £ mean + 1
SD
3. Kurang : bila
(x) < mean – 1
SD
(Riwidikdo, 2013)
Kuesioner Ordinal
32
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen penelitian ini
menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang golden
period. Jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup.
Menurut Sumarsono (2004), kuesioner tertutup adalah kuesioner yang bila
responden hanya diberi kesempatan untuk memilih jawaban yang telah
disediakan yaitu jawaban benar dan salah.
1. Kisi-kisi kuesioner
Kisi-kisi kuesioner pengetahuan ibu tentang golden period dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner Uji Coba
Variabel Sub Variabel No. Item
Jumlah Favourable unfavourable
Tingkat
pengetahuan
Ibu tentang
golden period
Pengertian 1,2, 3,4 4
Batasan usia 5,6 7,8* 4
Kebutuhan
nutrisi
9,10,11,12 13,14,15 7
Faktor risiko
masalah
tumbuh
kembang
16,17,18*,
19*,20
21,22,23 8
Faktor yang
mempengaruhi
tumbuh
kembang
24,25,26,27,
28
29*,30, 32,
33
10
17 16 33
Keterangan : * nomor kuesioner yang tidak valid
Selanjutnya setelah beberapa item kuesioner yang tidak valid dibuang,
maka didapatkan kisi-kisi kuesioner sebagai berikut :
33
Tabel 3.3. Kisi-kisi kuesioner Penelitian
Variabel Sub Variabel No. Item
Jumlah Favourable unfavourable
Tingkat
pengetahuan
Ibu tentang
golden period
Pengertian 1,2, 3,4 4
Batasan usia 5,6 7 3
Kebutuhan
nutrisi
8,9,10,11 12,13,14 7
Faktor risiko
masalah
tumbuh
kembang
15,16,17,18
19,20,21 7
Faktor yang
mempengaruhi
tumbuh
kembang
22,23,24,25,
26
27, 28,29
8
17 12 29
2. Cara Penilaian
Skala pengukuran data yang digunakan dalam kuesioner ini adalah
skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan
memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau
pernyataan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar
dan salah (Hidayat, 2007). Jenis pernyataan kuesioner berupa favourable
yaitu pernyataan positif dimana jika responden memilih jawaban “benar”
nilai 1 (satu) jika “salah” nilai 0 (nol) sedangkan pernyataan unfavourable
yaitu pernyataan negatif jika responden memilih jawaban “benar” nilai 0
(nol) jika “salah” nilainya 1 (satu). Pengisian kuesioner tersebut dengan
memberi tanda checklist (√) pada jawaban yang dianggap benar.
Sebelum digunakan untuk penelitian, kuesioner dilakukan uji
validitas dan reliabilitas pada 30 ibu yang mempunyai anak usia 0 – 3
tahun di Posyandu Melati Cengklik Surakarta.
34
a. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan
tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010).
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
seharusnya hendak diukur. Uji validitas ini menggunakan korelasi
product moment. Rumus korelasi product moment adalah:
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi product moment
n : Jumlah responden
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361) dengan N = 30
dan taraf signifikansi 0,05 (Ghozali, 2009).
Hasil uji validitas diperoleh hasil bahwa sebanyak 29 item
pernyataan dinyatakan valid karena r hitung > r tabel (0,361) sedangkan
sebanyak 4 pernyataan yaitu item pernyataan nomor (8), (18), (19) dan
(29) dinyatakan tidak valid karena r hitung < r tabel (0,361) sehingga ke
empat item ini selanjutnya dikeluarkan dan tidak digunakan dalam
angket penelitian.
( ) ( ) }y - y{n }x x {
y) .x ( - xy)n.(
222 2 SSS-S
SSS=
nrxy
35
b. Uji reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya
(Arikunto, 2010). Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti
menggunakan Alpha Chronbach dengan rumus sebagai berikut:
úû
ùêë
é S-úû
ùêë
é-
=t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2
= Jumlah varian butir
σt2
= Varians total
Dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,70)
(Ghozali, 2009). Hasil uji reliabilitas tingkat pengetahuan ibu tentang
golden period diperoleh nilai Alpha Cronbach (0,876) > (0,70)
sehingga dinyatakan reliabel
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data (Sugiyono, 2010). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara
lain adalah :
36
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh sacara langsung diambil dari
obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2013). Dalam
penelitian ini yang termasuk data primer adalah hasil jawaban kuesioner
pengetahuan ibu tentang golden period.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapatkan tidak secara
langsung dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder
diperoleh dari data Posyandu Menuju Sehat RW 13 Gilingan Surakarta.
Dalam penelitian ini yang termasuk data sekunder adalah jumlah ibu yang
mempunyai anak usia 0 – 3 tahun.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Teknik pengolahan data dan analisa data adalah langkah terpenting
untuk memperoleh hasil atau simpulan dari masalah yang diteliti. Data
yang sudah terkumpul sebelum dianalisis harus selalu melalui pengolahan
data terlebih dahulu. Najmah (2011), menyatakan bahwa setelah data
terkumpul, kemudian diadakan pengolahan data dengan cara:
a. Editing adalah kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir
atau kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap,
jelas, relevan dan konsisten.
b. Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi
data berbentuk angka/bilangan. Kegunaan dari coding adalah untuk
37
mempermudah saat analisis data dan juga mempercepat pada saat
memasukkan data.
c. Skoring adalah merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang
sudah dimasukkan apakah ada kesalahan atau tidak.
d. Pembersihan data adalah kegiatan pengecekan kembali data yagn
sudah dimasukkkan apakah ada kesalahan atau tidak.
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).
Sebelum menentukan tingkat pengetahuan terlebih dahulu peneliti
menghitung nilai mean dan Standard Deviation. Menurut Riwidikdo
(2013), rumus menghitung nilai mean dan Standard Deviation yaitu :
a. Mean
Keterangan :
X : Mean
n : jumlah responden
xi : nilai responden
b. Standard deviation
nX
xiå ==
0
n
i
( )
1
2
2
SD-
å-å
=n
n
xiXI
38
Keterangan :
SD : Standard Deviation
xi : nilai responden
n : jumlah responden
Setelah didapatkan hasil nilai mean dan Standard Deviation tiap
responden kemudian hasil tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan.
Menurut Riwidikdo (2009), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan
ditunjukan pada skala pengukuran sebagai berikut :
1) Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD
2) Pengetahuan cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD
3) Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD
Analisa secara deskriptif ini nantinya menghasilkan distribusi persentase
dari setiap variabel dan disajikan dalam bentuk narasi tabel dan diagram-
diagram. Rumus prosentase untuk jumlah ibu tentang golden period
menurut tingkat pengetahuan adalah :
Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan
Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%
Jumlah responden
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus
diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
39
Infomed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset
J. Jadwal Penelitian
Bagian ini menguraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun
proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu
berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010).
Tabel jadwal penelitian (terlampir).
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak
Rejosari Gilingan. Batas wilayah tersebut adalah sebelah Timur : dengan
Kampung Ngemplak Rejosari, batas sebelah Selatan yaitu Kampung Cengklik,
Batas sebelah Utara adalah Gambirsari dan batas sebelah Barat adalah Jalan
Mr. Sartono.
Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Surakarta mempunyai
wilayah kerja dari RT 1 sampai RT 8. Posyandu memiliki tenaga kesehatan
yang terdiri dari 1 Bidan Puskesmas dan 5 kader yang terlatih. Sarana dan
prasarana di posyandu ini terdiri dari: Meja Pendaftaran, Penimbangan Balita,
Pencatatan, Pengisian KMS, Penyuluhan Perorangan, Penyuluhan Tambahan
Makanan
Pelayanan yang diberikan Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Surakarta
yaitu Ibu hamil, kesehatan balita dan anak, gizi balita dan anak, imunisasi
balita dan kesehatan reproduksi untuk Wanita Usia Subur.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dimana
pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner tentang pengetahuan ibu
tentang golden period. Penelitian ini dimulai dari penyebaran kuesioner
40
41
setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah
pengolahan data.
Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17
berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut:
1. Karakteristik Responden
a. Umur
Karakteristik responden berdasarkan umur diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur
Umur Jumlah (Responden) Persentase (%)
< 20 tahun
20 – 35 tahun
> 35 tahun
2
45
11
3,4
77,6
19,0
Total 58 100
Sumber : data primer, Juni 2015
Berdasarkan tabel 4.1 dapat didapatkan umur responden di
Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Surakarta yaitu ibu yang
berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 2 orang (3,4%), usia 20 – 35
tahun sebanyak 45 orang (77,6%) dan usia lebih dari 35 tahun
sebanyak 11 orang (19,%), sehingga mayoritas responden berusia
antara 20 – 35 tahun.
b. Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh hasil
sebagai berikut :
42
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SD
SMP
SMA
PT
5
17
30
6
8,6
29,3
51,7
10,3
Total 58 100
Sumber : data primer, Juni 2015
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan bahwa ibu dengan tingkat
pendidikan luluasan SD sebanyak 5 orang (8,6%), lulusan SMP
sebanyak 17 orang (29,3%), lulusan SMA sebanyak 30 orang (51,7%),
dan lulusan PT sebanyak 6 orang (10,3%), sehingga mayoritas tingkat
pendidikan responden adalah SMA.
c. Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
PNS
Swasta
Wiraswasta
IRT
1
10
9
38
1,7
17,2
15,5
65,5
Total 58 100
Sumber : data primer, Juni 2015
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa ibu di Posyandu
Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Surakarta yang bekerja sebagai PNS
sebanyak 1 orang (1,7%), bekerja di sektor swasta sebanyak 10 orang
(17,2%), wiraswasta sebanyak 9 orang (15,5%), dan Ibu Rumah
43
Tangga (IRT) sebanyak 38 orang (65,5%), sehingga mayoritas ibu
adalah sebagai Ibu Rumah Tangga.
2. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Golden Period
Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu tentang golden period di
Posyandu Menuju Sehat menggunakan program SPSS untuk mencari nilai
mean dan standard deviation. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.4. Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS
Variabel N Min Max Mean Std. Deviation
Pengetahuan ibu
tentang golden period 58 8,00 25.00 16,28 3,91
Sumber : data primer, Juni 2015
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa nilai mean sebesar
16,28 dan nilai standar deviasi sebesar 3,91. Hasil tersebut kemudian
digunakan untuk perhitungan tingkat pengetahuan ibu tentang golden
period di Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Rejosari Gilingan
yaitu :
a. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean+1 SD
(x) > 16,28 + 1 (3,91)
(x) > 20,18
jadi nilai responden dikatakan baik bila nilai (x) > 20,18
b. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD £ x £ + 1 SD
16,28 – 1 (3,91) £ x £ 16,28 + 1 (3,91)
12,37 £ x£ 20,18
Jadi nilai responden dikatakan cukup bila : 12,37 £ x£ 20,18
44
c. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean–1 SD
(x) < 16,28 – 1 (3,91)
(x) < 12,37
Jadi nilai responden dikatakan kurang bila nilai (x) < 12,37
Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam tabel kuantitas
responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup,dan kurang yang
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori
Pengetahuan Ibu tentang Golden Period
Pengetahuan Jumlah Persentase
(%)
Baik
Cukup
Kurang
12
34
12
20,7
58,6
20,7
Total 58 100
Sumber : data primer, Juni 2015
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil tingkat pengetahuan ibu
tentang golden period di Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak
Surakarta dengan kategori baik ada 12 responden (20,7%), kategori cukup
ada 34 responden (58,6%), dan kategori kurang ada 12 responden (20,7%).
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan ibu tentang golden period di
Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Surakarta didapatkan bahwa
pengetahuan ibu tentang golden period dalam kategori baik ada 12 responden
(20,7%), kategori cukup ada 34 responden (58,6%), dan kategori kurang ada
12 responden (20,7%).
45
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas usia
responden 20 – 35 tahun sebanyak 47 orang (78,3%) dimana dari usia 20-35
tahun tersebut sebanyak 27 responden (46,6%) mempunyai pengetahuan
cukup tentang golden period sehingga kebanyakan responden sudah
mengetahui tentang pengertian, faktor risiko masalah tumbuh kembang dan
faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang sedangkan sebanyak 9
responden (15,5%) mempunyai pengetahuan yang kurang tentang golden
period, dimana responden tidak mengetahui mengenai faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang. Menurut Notoatmodjo (2007) bahwa
semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat
seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang belum
cukup tinggi kedewasaannya, hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan
kematangan jiwanya, sehingga semakin tua seseorang maka pengalamannya
juga semakin bertambah. Umur merupakan faktor pendorong dalam
penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas tingkat
pendidikan responden di Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak adalah
lulusan SMA yaitu sebanyak 30 orang (51,7%), dari responden tersebut
sebanyak 17 orang (29,3%) mempunyai pengetahuan cukup tentang golden
period. Dimana kebanyakan responden sudah mengetahui tentang pengertian,
batasan usia dan kebutuhan nutrisi sedangkan responden dengan pendidikan
SMA yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 7 orang (12,1%),
dimana responden kurang mengetahui tentang faktor risiko tumbuh kembang
46
dan faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang. Menurut Notoatmodjo
(2007), pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan
yang diberikan kepada anak yang tertuju kepada kedewasaan, sehingga
dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya ibu dapat memberikan pola asuh
yang tepat pada anaknya dalam masa golden period. Pendidikan merupakan
faktor pendorong dalam penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas pekerjaan ibu
di Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Surakarta adalah sebagai Ibu
Rumah Tangga (IRT) sebanyak 38 orang (65,5%) sehingga ibu lebih
mempunyai waktu luang dalam memperoleh informasi. Dari ibu sebagai Ibu
Rumah Tangga tersebut sebanyak 23 orang (39,6%) mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang golden period, dimana kebanyakan responden sudah
mengetahui tentang pengertian, batasan usia dan faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang sedangkan responden sebagai Ibu Rumah Tangga
mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 8 orang (13,8%), di mana ibu
kurang mengetahui tentang batasan usia dan faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang. Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa informasi adalah
pemberitahuan yang diperoleh seseorang mengenai suatu hal memberikan
landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut,
pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggunakan kesadaran
masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh perubahan perilaku,
biasanya digunakan melalui media masa. Pekerjaan merupakan faktor
penghambat dalam penelitian.
47
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti mendatangi posyandu dan
apabila tidak semua ibu hadir maka peneliti mendatangi responden dari
rumah ke rumah.
2. Keterbatasan Penelitian
a. Dalam pengukuran hanya mengukur tingkat pengetahuan ibu, jadi
peneliti tidak melakukan intervensi langsung terhadap responden
penelitian.
b. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kuesioner bersifat tertutup
sehingga tidak melakukan wawancara mendalam dengan responden,
selain itu dengan kuesioner tertutup yang hanya tinggal menjawab
benar atau salah dapat membuat responden memilih secara asal-asalan,
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengetahuan ibu tentang Golden Period di Posyandu Menuju Sehat RW 13
Ngemplak Surakarta dapat dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Tingkat pengetahuan ibu tentang golden period di Posyandu Menuju Sehat
RW 13 Ngemplak Surakarta dalam kategori baik sebanyak 12 orang
(20,7%).
2. Tingkat pengetahuan ibu tentang golden period di Posyandu Menuju Sehat
RW 13 Ngemplak Surakarta dalam kategori cukup sebanyak 34 orang
(58,6%).
3. Tingkat pengetahuan ibu tentang golden period di Posyandu Menuju Sehat
RW 13 Ngemplak Surakarta dalam kategori kurang sebanyak 12 orang
(20,7%).
4. Faktor pendorong dalam penilitian tingkat pengetahuan ibu tentang golden
period di posyandu menuju sehat rw 13 ngemplak surakarta yaitu umur
dan pendidikan. Faktor penghambat dalam penilitian tingkat pengetahuan
ibu tentang golden period di posyandu menuju sehat rw 13 ngemplak
surakarta adalah pekerjaan.
49
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka penulis dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Responden
Diharapkan responden bisa menambah informasi mengenai pola asuh pada
masa golden period supaya bisa memberikan pola asuh yang tepat bagi
anaknya sehingga tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan baik.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan
variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.
3. Bagi Institusi
a. Posyandu Menuju Sehat RW 13 Ngemplak Surakarta
Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan di wilayah tersebut
memberikan informasi atau penyuluhan kepada masyarakat sehingga
ibu menyadari pentingnya tumbuh kembang anak pada golden period.
b. Institusi Pendidikan
Diharapkan bisa menambah referensi penelitian tentang golden period.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, D. 2011. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta :
Salemba Empat.
Arikunto. S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Christiari, AY, dkk. 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Dini
dengan Perkembangan Motorik pada Anak Usia 6-24 bulan di Kecamatan
Mayang Kabupaten Jember. Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol. 1. No 1.
Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Fitriyah, UH dan Hapsari, RW. 2011. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang
Periode Emas Pada Anak Usia 0-3 Tahun Di Puskesmas Terminal Periode
Mei – Juni 2011. E-Journal Akbid-Stikes Sari Mulia. Vol 5. No. 5. Akbid –
STIKES Sari Mulia Banjarmasin.
Handayani, F. 2009. Stimulasi Otak untuk Kecerdasan. Jakarta : Penerbitan
Sarana Bobo.
Hidayat. 2007. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba
Medika.
Mesrani, R., dkk. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Memberikan
Stimulasi Bermain Terhadap Perkembangan Anak Toddler. Riau : Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau.
Muftiarini. 2013. Pembentukan Watak Anak Dimulai Saat Usia Golden Age
(Online). diakses dari http://lifestyle.okezone.com. 29 Nopember 2014.
Najmah. 2011. Managemen dan Analisa Data Kesehatan Kombinasi Teori dan
Aplikasi SPSS. Yogyakarta : Nuha Medika.
Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Novianingsih, D. 2014. Perhatikan Nutrisi Anak di Masa Golden Period. (Online).
diakses dari http://www.ibudanmama.com. 29 Nopember 2014.
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yokyakarta : Mitra Cendekia Press.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta.
Sumarsono, S. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Graha
Ilmu.