Tingkat Kesegaran Jasmani HAFIFUDIN

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini akan diuraikan hal-hal mengenai : A. Latar Belakang Masalah, B. Rumusan Masalah, C. Tujuan penelitian, D. Kegunaan Penelitian, E. Asumsi F. Ruang Lingkup Penelitian dan G. Definisi Operasional Variabel. A. Latar Belakang Masalah Kesegaran jasmani merupakan suatu aspek penting dimiliki oleh setiap orang, hal ini disebabkan karena kesegaran jasmani menunjukkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari, baik sebagai siswa, mahasiswa, pegawai, petani ataupun lainnya. Oleh karena pentingnya memiliki kesegaran jasmani yang baik maka upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmani ini sangat perlu dilakukan pada lembaga-lembaga pendidikan dari tingkatan yang paling rendah (taman kanak-kanak) sampai pada perguruan tinggi, pendidikan jasmani yang diberikan dalam berbagai macam cabang olahraga pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani para pelakunya, sedangkan tujuan yang lain yaitu prestasi olahraga merupakan kegiatan yang diberikan dalam program ekstrakurikuler. Pendidikan jasmani yang diberikan disetiap lembaga pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi tidak lepas dari upaya lembaga pendidikan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmani peserta didik. Pendidikan jasamani pada setiap jenjang pendidikan

diberi isi dan bentuk aktifitas fisik yang berdasarkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya untuk mencapai kesegaran jasmani yang sesuai dengan tuntutan kondisi fisik yang dapat menunjang proses pembelajaran yang dihadapi sehari-hari. Pendidikan jasmani diberikan dalam berbagai bentuk aktifitas seperti gerak dasar jalan, lari, lompat dan lempar, serta pada taraf penguasaan keterampilan diberikan dalam bentuk cabang olahraga seperti atletik, permainan, senam, bela diri dan renang. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis mencoba melakukan penelitian tentang tingkat kesegaran jasmani Siswa Putra Kelas VIII MTs Darul Aman Tegal Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Mataram Tahun Pelajaran 2009/2010. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka

rumusan masalah penelitian yang dirumuskan adalah Bagaimanakah Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Kelas VIII MTs Darul Aman Tegal Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Mataram Tahun Pelajaran 2009/2010. C. Tujuan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui seberapa jauh Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Kelas VIII MTs Darul Aman Tegal Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Mataram Tahun Pelajaran 2009/2010.

D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi: 1. Guru Pendidikan jasmani Sebagai pedoman dan informasi yang berharga tentang tingkat kesegaran jasmani siswa sehingga dapat dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan tingkat kesegaran jasmani melalui pendidikan jasmani 1.1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur dalam memberikan nilai Pendidikan Jasmani para siswa 1.2. Mencari beberapa aktifitas jasmani yang ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa. 2. Siswa 2.1 Sebagai informasi yang sangat berharga tentang keadaan kesegaran jasmani mereka sehingga dapat dijadikan motivasi untuk melakukan aktifitas tubuh yang lebih intensif dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmani mereka. 2.2 Sebagai motivasi untuk berupaya meningkatkan dan

mempertahankan tingkat kesegaran jasmani yang mereka miliki. E. Asumsi Penelitian Menurut prof. Dr. Winarno Surakhmad M.Sc. Ed. Asumsi adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyelidik dapat merumuskan asumsi yang berbeda. Seorang penyelidik mungkin meragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran (Arikunto : 2002 :

58). Dalam penelitian ini, penulis mempunyai beberapa asumsi sebagai berikut : 1. Asumsi teoritis. Asumsi Teoritis atau disebut postulat, yaitu anggapan dasar yang sudah pasti kebenarannya, asumsi teoritis yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.1.Keadaan kondisi fisik yang baik merupakan salah satu faktor

yang menunjang keberhasilan dalam melakukan sesuatu kegiatan atau aktifitas. 1.2.Kesegaran jasmani yang baik akan dimiliki oleh seseorang apabila melakukan aktifitas dan latihan secara teratur dan terukur menurut prinsip-prinsip yang benar. 1.3.Prinsip-prinsip latihan seperti : frekuensi, intensitas dan lamanya. 1.4.Latihan menjadi pedoman dalam upaya meningkatkan kesegaran jasmani. 2. Asumsi Metodik. Penelitian ini dapat terlaksana karena didukung oleh beberapa asumsi metodik yaitu : 2.1. Metode penentuan subyek dengan studi populasi. 2.2.Metode pengumpulan data menggunakan metode tes perbuatan dan metode dokumenter.,sedang untuk menganalisa data

menggunakan metode deskriptif 3. Asumsi Pelaksana.

Penelitian ini dapat terlaksana karena : Tersedianya literature tentang kesegaran jasmani Adanya data yang jelas/obyektif karena diperoleh dengan menggunakan tes yang standar. Dapat dengan mudah dijangkau oleh peneliti baik dari segi dan biaya. Proses bimbingan yang intensif dilakukan dosen pembimbing F. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian bertujuan untuk membatasi penelitian yang akan dibahas dan memperlancar proses pelaksanaan yang dilakukan, yaitu mengenai Lokasi Penelitian, Objek Penelitian dan Populasi/subyek penelitian. 1. Lokasi Penelitian Proses pelaksanaan penelitian ini dilakukan di MTs Darul Aman Tegal Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Mataram Tahun Pelajaran 2009/2010. 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Tingkat Kesegaran Jasmani. waktu, tenaga

3. Populasi/subyek Penelitian

Populasi yang digunakan sebagai subyek penelitian ini adalah

Siswa

Putra Kelas VIII MTs Darul Aman Tegal Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Mataram yang berjumlah 30 orang. G. Definisi Operasional Variabel Untuk tidak terjadi salah pengertian mengenai variabel penelitian yang berhubungan dengan data-data penelitian yang dibutuhkan, maka penulis memberikan penjelasan sebagai berikut : Kesegaran Jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan akan diuraikan hal-hal tentang : A. Pengertian Kesegaran Jasmani, B. Fungsi Kesegaran Jasmani, C. Komponen-komponen Kesegaran Jasmani, D. Cara meningkatkan Kesegaran Jasmani, E. Alat Ukur Kesegaran Jasmani. A. Pengertian Kesegaran Jasmani Mengenai definisi kesegaran jasmani ada beberapa ahli memberikan pengertian sebagai berikut : Dr. Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak. Dengan kata lain kesegaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya. Drs. Agus Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa kesegaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan. Sumosardjuno dan Giri Widjojo menyatakan kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk

menyesuaikan fungsi alat-alat tubuh dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan atau kerja fisik secara efisien tanpa lelah berlebihan. Suratman (1975) kesegaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kesegaran

menyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap pembebanan atau stres fisik yang layak B. Fungsi Kesegaran Jasmani Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil seminar kebugaran jasmani nasional pertama yang dilaksanakan diJakarta pada tahun 1971 dijelaskan bahwa fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan Bangsa dan Negara. Fungsi khusus dari kesegaran jasmani terbagi menjadi tiga golongan sebagai berikut: a. Golongan pertama yang berdasarkan pekerjaan Misalnya kebugaran jasmani bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi, kebugaran jasmani bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja, dan kebugaran jasmani bagi pelajar untuk mempertinggi kemampuan belajar.

b. Golongan kedua berdasrkan keadaan

Misalnya kebugaran jasmani bagi orang-orang cacat untuk rehabilitasi, dan kebugaran jasmani bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri menghadapi kelahiran. c. Golongan ketiga berdasarkan umur Bagi anak-anak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, dan kebugaran jasmani bagi orang tua untuk meningkatkan daya tahan tubuh (Drs. Agus Mukholid, M.Pd, 2004 : 3). C. Komponen-komponen Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani terdiri dari dua bagian, yaitu : a. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness)terdiri dari : daya tahan jantung paru

(cardiorespiatory), kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh. b. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related) terdiri dari : kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan reaksi (Mutohir dan Gusril, 2004 :72) Menurut Dr. Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9), mengelompokkan Kesegaran jasmani dalam 4 komponen pokok diantaranya : a. Ketahanan jantung dan peredaran darah (cardiovascular endurance) b. Kekuatan (strength) c. Ketahanan otot (muscular endurance)

d. Kelenturan (flexibility)

Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa komponenkomponen pokok yang berkaitan dengan kesegaran jasmani, yaitu: a. Kesanggupan dan kemampuan (kapasitas) seseoarang dalam melakukan tugas sehari-hari. b. Meningkatkan daya kerja terutama fungsi jantung, peredaran darah, paru dan otot. c. Tanpa mengalami kelelahan yang berarti, yakni : adanya pemulihan kembali. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah aspek-aspek kemampuan fisik yang menunjang kesuksesan seseorang dalam melakukan berbagai aktifitas dalam kehidupannya.tanpa mengalami kelelahan yang berarti. D. Cara Meningkatkan Kesegaran Jasmani Untuk peningkatan dan pemeliharaan kebugaran jasmani tidak terlepas dari latihan jasmani yang membina keseimbangan unsur kesegaran jasmani. Untuk membina atau memelihara kesegaran jasmani, salah satu caranya adalah dengan melakukan latihan fisik atau latihan jasmani. Suatu latihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, harus dilakukan menurut aturan atau cara tertentu. Hal ini berkaitan pula dengan jenis kegiatan jasmani yang terbagi dalam beberapa jenis, yaitu kegiatan yang bersifat aerobic (latihan yang membutuhkan oksigen) dan kegiatan

yang bersifat anaerobic (latihan yang tidak membutuhkan oksigen), dan yang tergantung pada keterampilan. (Sadoso Sumardjuno, 1989 : 12)

menyatakan bahwa untuk meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmani dengan baik, haruslah memenuhi tiga macam takaran, antara lain sebagai berikut : a. Intensitas latihan Intensitas latihan kesegaran jasmani berkisar antara 72 % - 87 % dari denyut nadi maksimal . artinya bagi seseorang yang umurnya 45 tahun, bila melakukan latihan, maka intensitas latihan yang dilakukan haruslah sampai denyut nadi mencapai paling sedikit 126 per menit (72% dari denyut nadi maksimal) dan paling tinggi 152 denyut permenit (87% dari denyut nadi maksimal). b. Lamanya Latihan Lama latihan yang baik dan tidak berbahaya harus berlatih mencapai zone latihan (traning zone) dan berada dalam zone latihan 15-25 menit. c. Takaran latihan

Jika intensitas latihan lebih tinggi, maka waktu latihan dapat lebih pendek. Sebaliknya jika intensitas latihannya lebih kecil, maka waktu latihan harus lebih lama. Takaran lamanya latihan untuk olahraga kesehatan antara 20-30 menit dalam zone latihan. E. Alat Ukur Kesegaran Jasmani Alat untuk mengukur Tingkat Kesegaran Jasmani seseorang berbedabeda menurut jenjang sekolah, yaitu untuk Sekolah Dasar, Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menangah Atas /Kejuruan. Tes Kesegaran Jasmani yang digunakan untuk anak-anak dari usia Sekolah Dasar, Sekolah lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah Atas antara lain : a. Tes Kesegaran Jasmani untuk siswa Sekolah Dasar (kelas 1,2 dan 3), rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 30 meter, 2). Angkat tubuh 30 detik, 3). Baring duduk 30 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari 600 meter. b. Tes Kesegaran Jasmani untuk siswa Sekolah Dasar (kelas 4, 5 dan 6), rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 40 meter, 2). Angkat tubuh 30 detik, 3). Baring duduk 30 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari 600 meter. c. Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 50 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra). d. Tes Kesegaran Jasmani untuk Sekolah Menengah Atas, rangkaian butir tesnya terdiri dari : 1). Lari cepat 60 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari jarak jauh (1000 meter untuk putri dan 1200 meter untuk putra). (Nurhasan, 2001 :149)

BAB III METODELOGI PENELITIAN Pada Bab ini akan diuraikan hal-hal mengenai : A. Metode Penelitian, B. Rancangan Penelitian, C. Populasi dan Sampel, D. Instrumen Penelitian, E. Pengumpulan Data dan F. Analisis Data. A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Arikunto (2002 : 29) mengatakan bahwa apabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana dan sebagainya, maka penelitiannya bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini data-data tentang Kesegaran Jasmani Siswa Putra Kelas VIII MTs Darul Aman Tegal Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Mataram merupakan hasil dari proses pertumbuhan dan perkembangan yang disertai aktifitas fisik sehari-hari baik dalam bentuk pendi0dikan jasmani yang diberikan di sekolah ataupun hasil dari suatu aktifitas latihan. Nana Sudjana dan Ibrahim (1989 : 64) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya penelitian pada dilaksanakan. Mengingat sifatnya yang demikian, maka penelitian

deskriptif dalam pendidikan lebih berfungsi untuk pemecahan masalah praktis pendidikan, sedikit sekali fungsinya untuk perkembangan ilmu. Oleh karena ini penelitian deskriptif tidak selalu menuntut adanya hipotesis, demikian pula perlakuan atau manipulasi variabel tidak diperlukan, sebab gejala dan peristiwa telah ada dan peneliti tinggal mendiskripsikannya. B. Rancangan Penelitian Berdasarkan jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, maka rancangan penelitian yang digunakan adalah One Shot yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saat (Arikunto, 2002 : 75). Selanjutnya dijelaskan bahwa pola rancangan seperti ini menggunakan pendekatan deskriptif survey yaitu satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan unutuk pengumpulan data yang luas dan banyak serta bertujuan untuk mencari kedudukan (status) fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan (Arikunto, 2002 : 90). C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Di dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Siswa Putra Kelas VIII MTs Darul Aman Tegal Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Mataram tahun pelajaran 2009/2010, yang berjumlah 30 orang.

2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pendapat ahli berikut ini, (Arikunto, 2002 :112) mengatakan bahwa apabila jumlah populasinya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitian tersebut merupakan

penelitian populasi, selanjutnya, jika jumlah populasinya lebih dari 100 orang dapat diambil 10% - 15 % atau 20 %- 25 % atau lebih. Karena jumlah populasinya 30 orang, maka seluruhnya dijadikan sebagai sample penelitian. D. Instrument Penelitian Instrument yang digunakan untuk memperoleh data-data tentang tingkat kesegarn jasmani sebagai variabel dalam penelitian ini adalah instrument tes, yaitu tes kesegaran jasmani yang merupakan battery tes yaitu tes kesegaran jasmani untuk umur 13 15 tahun, yang terdiri dari : 1). Lari cepat 50 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra). Adapun alat-alat penunjang instrument penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Lintasan lari, atau lapangan yang datar tidak licin 2. Stop Watch 3. Bendera start dan tiang pancang

4. Nomor dada 5. Palang tunggal 6. Papan berskala dengan ukuran 30 x 150 cm dan berwarna gelap 7. Serbuk kapur 8. Penghapus 9. Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis. E. Pengumpulan Data Pengumpulan data-data penelitian menggunakan metode dokumentasi dan tes, yaitu tes perbuatan. Metode tes digunakan untuk memperoleh datadata tentang variabel terikat yaitu data mengenai kesegaran jasmani, sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk mencatat data-data hasil tes kesegaran jasmani. Metode observasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat apakah proses pengumpulan data dilakukan dengan benar atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengumpulan data-data penelitian adalah sebagai berikut: 1. Langkah persiapan Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1.1. Menentukan sampel penelitian. 1.2. Menyiapkan tenaga pembantu dalam pelaksanaan pengumpulan data. 1.3. Menyediakan alat dan fasilitas yang digunakan untuk

melaksanakan tes kesegaran jasmani. 2. Tahap pelaksanaan Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini antara lain sebagai berikut: 2.1.Menjelaskan tentang cara-cara pelaksanaan tes kesegaran jasmani kepada semua subyek penelitian. 2.2.Melaksanakan tes kesegaran jasmani yang terdiri dari : 1). Lari cepat 50 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra). 3. Tahap Akhir Tahap akhir dari pelaksanaan penelitian ini adalah menganalisis dan mengolah data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu datadata dari hasil tes kesegaran jasmani yang terdiri dari lima macam tes. F. Analisis Data Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitiannya maka analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan prosentase.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah data-data mengenai identitas siswa yang menjadi subyek penelitian dan data-data dari variabel penelitian yaitu Tingkat Kesegaran Jasmani yang diperoleh dari hasil tes Kesegaran jasmani berupa battery tes yang terdiri dari 1). Lari cepat 50 meter, 2). Angkat tubuh (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), 3). Baring duduk 60 detik, 4). Loncat tegak, 5). Lari jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra). Data-data tentang identitas siswa diperoleh pada saat awal pelaksanaan penelitian yaitu pada saat penentuan sampel sebagai subyek yang akan digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya untuk mengetahui bagaimanakah tingkat Kesegaran Jasmani siswa sebagai subyek penelitian, maka akan dilakukan analisis data deskriptif, yaitu dengan menguraikan data-data hasil penelitian dan menganalisis data tersebut berdasarkan skor yang diperoleh setiap subyek penelitian dan selanjutnya mengklasifikasikan Tingkat Kesegaran jasmani berdasarkan skor yang diperoleh tersebut. Adapun data-data tersebut dapat dilihat pada tabel berikit ini :

Tabel 1. Data-data tentang nama dan umur subyek penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nama Hendra Abdul Karim Iskandar Yongga Ferdiansyah Erik Suanda Juanda Agus Salim Fathurrahman Seftiawan Salamudin Jamaludin Muhadi Muhidin Sabarudin Suhaimi M. Januardi M. Rojulun Abdul Ihsan Rahmat Karisma Ihsan Tuhit Hanapi Nasli Tanwir Masrun Munir Kamarudin Syapii L/P L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L Kelas VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII Umur 15 14 15 14 15 15 14 15 14 15 14 15 14 15 14 14 15 14 14 15 15 14 14 15 14 15 14 14 15 15

Tabel 2. Data-data tentang Hasil Tes Lari Cepat 50 Meter Subyek Penelitian No 1 Hendra Nama L/P L Kelas VIII A Waktu (detik) 8.05 Nilai T 3

2 3 4 (1) 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Abdul Karim Iskandar Yongga (2) Ferdiansyah Erik Suanda Juanda Agus Salim Fathurrahman Seftiawan Salamudin Jamaludin Muhadi Muhidin Sabarudin Suhaimi M. Januardi M. Rojulun Abdul Ihsan Rahmat Karisma Ihsan Tuhit Hanapi Nasli Tanwir Masrun Munir Kamarudin Syapii

L L L (3) L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L

VIII A VIII A VIII A (4) VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII

8.02 8.03 8.49 (5) 7.09 7.08 8.90 8.07 8.02 8.02 7.04 7.03 8.02 7.01 8.04 7.02 8.05 8.02 8.05 7.02 7.03 8.05 8.01 8.03 8.05 8.05 8.02 7.02 8.02 8.03 (6)

3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3

Tabel 3. Data-data tentang Hasil Tes Angkat Tubuh Subyek Penelitian No. (1) 1 2 3 4 5 Nama (2) Hendra Abdul Karim Iskandar Yongga Ferdiansyah L/P (3) L L L L L Kelas (4) VIII VIII VIII VIII VIII Frekuensi (5) 10 10 11 14 10 Nilai T (6) 3 3 3 4 3

6 7 8 9 10 11 (1) 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Erik Suanda Juanda Agus Salim Fathurrahman Seftiawan Salamudin (2) Jamaludin Muhadi Muhidin Sabarudin Suhaimi M. Januardi M. Rojulun Abdul Ihsan Rahmat Karisma Ihsan Tuhit Hanapi Nasli Tanwir Masrun Munir Kamarudin Syapii

L L L L L L (3) L L L L L L L L L L L L L L L L L L L

VIII VIII VIII VIII VIII VIII (4) VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII

15 5 9 15 10 14 (5) 13 14 10 10 12 10 11 13 13 15 15 14 11 9 14 15 15 12 10

4 2 3 4 3 4 (6) 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3

Tabel 4. Data-data tentang Hasil Tes Baring Duduk Subyek Penelitian No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama (2) Hendra Abdul Karim Iskandar Yongga Ferdiansyah Erik Suanda Juanda Agus Salim L/P (3) L L L L L L L L Kelas (4) VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII Frekuensi (5) 27 20 19 20 21 30 19 20 Nilai T (6) 3 3 3 3 3 4 3 3

9 10 11 12 13 14 15 16 (1) 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Fathurrahman Seftiawan Salamudin Jamaludin Muhadi Muhidin Sabarudin Suhaimi (2) M. Januardi M. Rojulun Abdul Ihsan Rahmat Karisma Ihsan Tuhit Hanapi Nasli Tanwir Masrun Munir Kamarudin Syapii

L L L L L L L L (3) L L L L L L L L L L L L L L

VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII (4) VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII

24 22 23 30 14 13 30 31 (5) 22 20 25 30 26 21 35 19 22 32 23 22 19 32

3 3 3 4 2 2 4 4 (6) 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4

Tabel 5. Data-data tentang Hasil Loncat Tegak Subyek Penelitian No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama (2) Hendra Abdul Karim Iskandar Yongga Ferdiansyah Erik Suanda Juanda Agus Salim Fathurrahman Seftiawan Salamudin L/P (3) L L L L L L L L L L L Kelas (4) VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII Frekuensi (5) 45 42 43 46 45 45 45 50 52 46 51 Nilai T (6) 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 (1) 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Jamaludin Muhadi Muhidin Sabarudin Suhaimi M. Januardi M. Rojulun Abdul Ihsan Rahmat Karisma (2) Ihsan Tuhit Hanapi Nasli Tanwir Masrun Munir Kamarudin Syapii

L L L L L L L L L L (3) L L L L L L L L L

VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII (4) VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII

50 50 51 62 64 65 45 62 42 51 (5) 43 63 435 52 63 43 64 60 50

3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 (6) 3 4 3 3 4 3 4 4 3

Tabel 6. Data-data tentang hasil Tes lari 1.000 Meter Subyek Penelitian No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Nama (2) Hendra Abdul Karim Iskandar Yongga Ferdiansyah Erik Suanda Juanda Agus Salim Fathurrahman Seftiawan Salamudin Jamaludin Muhadi Muhidin L/P (3) L L L L L L L L L L L L L L Kelas (4) VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII Frekuensi (5) 3.20 3.50 3.25 3.15 3.55 3.40 3.54 3.46 4.20 4.25 3.51 4.32 3.33 3.58 Nilai T (6) 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 (1) 28 29 30

Sabarudin Suhaimi M. Januardi M. Rojulun Abdul Ihsan Rahmat Karisma Ihsan Tuhit Hanapi Nasli Tanwir Masrun (2) Munir Kamarudin Syapii

L L L L L L L L L L L L L (3) L L L

VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII (4) VIII VIII VIII

3.20 3.50 3.53 3.25 3.39 3.37 5.14 3.35 3.20 4.45 3.23 5.23 4.38 (5) 3.25 3.23 4.45

4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 (6) 4 4 3

Tabel 7. Data-data tentang Jumlah Skor Dari ke 5 item Tes No. Subyek (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Lari 50 Meter (2) 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 Angkat Tubuh (3) 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 Baring Duduk (4) 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 4 4 Loncat Tegak (6) 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 Lari 1000 Meter (7) 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 Jumlah skor (8) 16 16 16 17 15 18 15 16 16 15 18 18 16 15 18 20

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3

3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3

3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4

4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3

4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 4 4 3

17 16 18 19 16 17 19 15 16 17 16 19 17 16

Tabel 8. Data-data tentang klasifikasi Kesegaran Jasmani Subyek Penelitian berdasarkan Jumlah Skor yang Diperoleh No. Subyek (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Jumlah Nilai (2) 16 16 16 17 15 18 15 16 16 15 18 18 16 15 18 20 17 16 18 19 16 Klasifikasi Kesegaran (3) Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Baik Sedang Sedang Sedang Sedang Baik Baik Sedang Sedang Baik Baik Sedang Sedang Baik Baik Sedang

22 23 24 25 26 27 28 29 30

17 19 15 16 17 16 19 17 16

Sedang Baik Sedang Sedang Sedang Sedang Baik Sedang Sedang

B. Pembahasan Penelitian mengenai Tingkat Kesegaran Jasmani sangat penting dilakukan karena hal tersebut sangat erat dengan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan aktifitas atau pekerjaanya sehari-hari tanpa mengalami rasa lelah yang berlebihan. Kesegaran jasmani adalah

Kesanggupan dan kemampuan seseorang untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan. Sedangkan menurut menurut Sumardjuno (88 : 9) Kesegaran Jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasakan lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak. Kesegaran Jasmani pada setiap individu atau orang akan berbeda-beda tergantung dari aktifitas yang dilakukan sehari-hari, misalnya seorang atlit dituntut memiliki kesegaran jasmani yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pelajar maupun mahasiswa, begitu pula dalam cabang olahraga, misalnya pemain sepak bola akan berbeda

tingkat kesegaran yang diperlukan dengan seorang pemain bulu tangkis. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Kesegaran Jasmani yang dilakukan pada Siswa Putra Kelas VIII MTs Darul Aman Tegal Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Mataram tahun pelajaran 2009/2010,diperoleh data-data sebagai berikut : dari 30 orang siswa yang dijadikan sebagai subyek penelitian, 9 orang siswa (30 % ) memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Baik, 21 orang siswa (70 % ) memiliki Tingkat Kegaran Jasmani Sedang. Dilihat dari data-data tersebut diatas jelas bahwa Tingkat Kesegaran Jasmani yang dimiliki oleh Siswa Putra Kelas VIII MTs Darul Aman Tegal Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Mataram tahun pelajaran 2009/2010,masih kurang dan belum merata. Hal ini tentunya berkaitan dengan minat dan motivasi terhadap aktivitas fisik yang dimiliki oleh para siswa yang masih kurang dan belum merata juga. Oleh sebab itu perlu ditanamkan minat melakukan kegiatan olahraga agar para siswa terbiasa melakukan aktifitas olahraga dengan kemauan sendiri tanpa adanya paksaan baik dari lingkungan keluarga maupun sekolah. Hal ini juga merupakan tanggung jawab dari para Guru terutama Guru Pendidikan olahraga dan kesehatan untuk terus memberikan motivasi kepada siswa agar melakukan aktifitas fisik yang teratur dalam upaya meningkatkan Kesegaran Jasmani para siswa melalui pemberian pemahaman tentang pentingnya Kesegaran Jasmani dalam kehidupan seseorang, sehingga para siswa termotivasi untuk meningkatkan

Kesegaran Jasmaninya baik dengan mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Jasmani maupun melalakukan aktifitas fisik diluar jam

pelajaran Pendidikan Jasmani ataupun masuk menjadi anggota klub-klub cabang-cabang olahraga yang ada dilingkungan tempat tinggal masingmasing.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Dari hasil analisis data yang diperoleh melalui 5 item tes Kesegaran Jasmani yang dilakukan terhadap 30 orang Siswa Putra Kelas VIII MTs Darul Aman Tegal Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Mataram tahun pelajaran 2009/2010, untuk melihat Tingkat Kesegaran Jasmani mereka, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu Tingkat Kesegaran Jasmani yang dimiliki oleh para siswa tersebut tidak merata, hal ini dibuktikan dengan data sebagai berikut: 9 orang siswa (30 % ) memiliki Tingkat Kesegaran Jasmani Baik, 21 orang siswa (70 % ) memiliki Tingkat Kegaran Jasmani Sedang.

B. Saran-saran Mengingat betapa pentingnya kesegaran Jasmani bukan hanya bagi seorang atlit akan tetapi diperlukan oleh setiap orang, karena Kesegaran jasmani merupakan tolak ukur atau dasar seseorang untuk melakukan suatu aktifitas atau pekerjaan sehingga orang yang memilikinya akan dapat menyelesaikan aktifitas atau pekerjaannya sehari-hari dengan baik tanpa merasakan rasa lelah yang berlebihan. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Meningkatkan dan menjaga Kesegaran jasmani sangat penting dilakukan oleh setiap orang, baik atlit, pegawai, mahasiswa, dan tidak terkecuali bagi para pelajar karena hal ini akan berpengaruh terhadap bentuk fisik dan kemampuannya dalam mengikuti proses pembelajaran disekolah. 2. Dalam melakukan peningkatan kesegaran fisik hendaknya memahami prinsip-prinsip dalam melakukan olahraga yang baik untuk meningkatkan Kesegaran Jasamani. 3. Melakukan olahraga secara teratur dan terukur menurut

frekuensi dan intensitas latihan yang sudah ditentukan dalam upaya meningkatkan Kesegaran Jasmani. 4. Dalam melakukan aktifiatas olahraga hendaknya jangan terlalu cepat merasa puas diri dan malas melakukan olahraga yang intensitas latihannya lebih lama karena dengan memlakukan

olahraga yang intensitas latihannya lebih lama kita akan memiliki tubuh yang sehat dan bugar serta memiliki kemampuan yang lebih dalam melakukan aktifitas olahraga yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta. Depdiknas. 1999. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Umur 13 15 Tahun. Jakarta. Pusat Kesegaran Jasmani Dan Rekreasi. Mukholid, Agus. 2004. Pendidikan Jasmani Untuk SMA Kelas 1. Surakarta. Yudhistira. Nurhasan, 2001. Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. PrinsipPrinsip Dan Penerapannya. Riadi, Tamsir. 1985. Petunjuk Atletik. Ikip Yogyakarta. Jakarta. Bagian Proyek Pembinaan Kelas Olahraga. Subana Dan Sudrajat. 2001. Metodologi Penelitian. Jakarta. Gramedia Aksara. Sudjana, Nana Ibrahim. 1989. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung. Sinar Baru Algesindo Sumardjuno, S.1988. Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta. Yudhistira. Yusuf A. 2003. Pedoman Penulisan Skripsi. Mataram. IKIP Mataram.

PEDOMAN PENILAIAN TES KESEGARN JASMANI KELOMPOK UMUR 13 19 TAHUN JENIS TES Nilai Lari 60 M Putra 5 4 3 2 1 < 7,2 7,3 8,3 8,4 9,6 9,7 11,0 > 11,1 Putri Angkat Tubuh Putra Putri > 41 22 40 10 19 58 0-4 39 02 Baring Duduk Putra > 41 30 40 21 29 10 20 09 02 Putri > 29 20 28 10 19 38 Loncat Tegak Putra > 73 Putri > 50 39 49 31 39 23 30 < 22 Lari 1200 dan 1000 M Putra < 3, 14 3,154,25 4,26512 5,136,33 >6,34 Putri < 3,52 3,534,56 4,575,58 5,597,23 >7,24

< 8,4 > 19 8,5 9,8 9,9 11,4 11,5 -13,4 > 13,5 14 18 9 13

60 72 50 59 34 49 < 22

Dikutip dari : Ismaryati, M. Kes. Dan Sarwono, M. S. Pengukuran dan Evaluasi. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Dalam buku Pendidikan Jasmani Untuk SMA. Tahun 2004

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN TES KESEGARAN JASMANI MTs. DARUL AMAN TEGAL KEL. SELAGALAS NO HARI/TGL Lari 50 meter 1 Jumat, 14 Juli 2009. Jam 7.15-8.40 v 30 org siswa ITEM TES Lonca t Tegak v Petugas Pembantu Lari 1000 1. Hafif udin 2. Hulai mi 3. Must afa 4. Hasa n 5. Zulha di

Angkat Baring Tubuh Duduk

v

v

v

Keterangan : Lari 50 m dan 1000 m Petugas Starter : Hulaimi Timer : Mustafa Lintasan : Hasan Angkat Tubuh Petugas Timer : Zulhadi Pencatat : Hafifudin Baring Duduk Petugas Loncat Tegak Petugas Pengawas : Mustafa Pencatat : Hasan Timer : Hulaimi Pencatat : Hasan

Tegal, 17 Agustus 2009 Peneliti HafifudIn NIM. 05 311 153