TINDAKAN-TINDAKAN GURU UNTUK MEMFASILITASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TOPIK LOGARITMA DI KELAS X SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh : NAMA : CLARA ERINDHA CHRIS GAYUARSITA NIM : 031414036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Text of TINDAKAN-TINDAKAN GURU DALAM MEMFASILITASI
TINDAKAN-TINDAKAN GURU DALAM MEMFASILITASISkripsi
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
NIM : 031414036
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
TINDAKAN-TINDAKAN GURU UNTUK MEMFASILITASI
Skripsi
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
NIM : 031414036
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MOTTO
Kebesaran seseorang tidak terlihat ketika ia berdiri dan memberi
perintah,
tetapi ketika ia berdiri sama tinggi dengan orang lain dan membantu
orang lain untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri mereka
guna mencapai sukses.. G. Arthur Keough, Pendidik
Tindakan Anda memiliki kekuatan yang lebih dahsyat untuk
mempengaruhi orang lain dari pada perkataan Anda. .
Oliver Goldsmith, penyair
Pepatah dari negeri Cina Jika kita yakin kita akan menang,
majulah perang. Jika kita tidak yakin,
mundurlah dulu untuk menyusun kekuatan agar kita yakin bisa
menang
Hidup adalah perjuangan.. dan berjuanglah untuk hidup !!!
v
ABSTRAK CLARA. 2008. TINDAKAN - TINDAKAN GURU UNTUK MEMFASILITASI
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TOPIK LOGARITMA DI KELAS X SMA
KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan
mendeskripsikan tindakan-tindakan guru untuk memfasilitasi
pembelajaran matematika di kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang
bertujuan untuk mengungkap fenomena dalam keadaan yang seadanya.
Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif, yang berkaitan dengan
tindakan-tindakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran matematika
di kelas. Berdasarkan data tersebut dideskripsikan
tindakan-tindakan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
Subyek penelitian ini adalah guru matematika SMA Kolese De Britto,
pada saat melakukan kegiatan belajar-mengajar pada topik logaritma.
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X 7 selama delapan kali
pertemuan. Pengumpulan data berlangsung delapan kali pada bulan
Oktober sampai dengan bulan November di SMA Kolese De Britto
Yogyakarta, setiap pertemuan terdiri dari 1 jam pelajaran atau 45
menit dan 2 jam pelajaran atau 90 menit. Pengumpulan data
penelitian diperoleh dengan cara merekam kegiatan pembelajaran
dengan alat bantu berupa handycam. Analisis data dilakukan dengan
prosedur: penentuan topik-topik data, penentuan kategori-kategori
data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian berupa deskripsi
tindakan-tindakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran matematika
dengan topik logaritma di kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
Tindakan-tindakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran matematika
dengan topik logaritma di kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta
tersebut meliputi: (1)menyajikan materi dengan melibatkan siswa,
(2)mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran untuk
mengungkapkan pendapatnya saat mengerjakan latihan soal, untuk
menyajikan jawabannya di papan tulis, untuk bertanya jika siswa ada
kesulitan baik dalam memahami konsep materi/dalam mengerjakan
latihan soal, mendorong siswa mengomentari dan membetulkan jawaban
siswa lain, (3)memberi umpan balik terhadap jawaban siswa,
(4)memberikan nasehat kepada siswa, (5)meminta siswa untuk
melengkapi catatannya agar mempermudah siswa dalam belajar,
(6)menulis materi, contoh soal, dan latihan soal di papan tulis,
(7)memantau siswa dalam mengerjakan latihan soal di papan tulis dan
berkeliling kelas menghampiri siswa, (8)melakukan tanya jawab
dengan siswa yang mengerjakan soal di papan tulis dan menghampiri
siswa yang bertanya untuk melakukan tanya jawab.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
ABSTRACT CLARA. 2008. THE TEACHERS’ ACTS TO FACILITATE THE
MATHEMATICS TEACHING AND LEARNING FOR THE TEN GRADE STUDENTS OF SMA
KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA. The research in this thesis was used
to describe the teachers' acts to facilitate the mathematics
teaching and learning for the ten grade students of SMA Kolese De
Britto Yogyakarta. This research is descriptive qualitative with
aim to experess phenomenom in a state of patch up. The data
gathered were qualitative, which related to the the teachers' acts
to facilitate the mathematics teaching and learning in class. Based
on those data, it could be described the teachers' acts during the
learning process. The subject of this research was the math teacher
of SMA Kolese De Britto, when doing the teaching learning process
in logarithm topic. The research was done at class X7 for eight
meetings. The data gathering was done eight times from October
until November in SMA Kolese De Britto Yogyakarta, each meeting
consists of 1 contact hour or 45 minutes and 2 contact hours or 90
minutes. The research data were gathered by recording the teaching
learning process using handycam. The data analysis was done by
procedures: deciding the data topics, deciding the data categories,
conclusion withdrawal. The research result in the form of
description of the teacher acts to facilitate the mathematics
teaching and learning in logarithm topic for the ten grade students
of SMA Kolese De Britto Yogyakarta. The teachers acts to facilitate
the mathematics teaching and learning in logarithm topic for the
ten grade students of SMA Kolese De Britto Yogyakarta include:
(1)providing the materials involving students, (2)encouraging
students to be active in the learning process: to tell their opinis
when doing the excercise questions, to write the answers in the
blackboard, giving opportunity for students to ask when they have
troubles both in understanding the materials concept and in doing
the excercise questions, to give comments and correct the other
students' answers, (3)giving feedback to the students' answer,
(4)giving advice to the students, (5)asking students to complete
their notes to make them easier in studying, (6)writing materials,
the example of excercise, and the excercise in the blackboard,
(7)monitoring students in doing the excercise questions in the
blackboard, walking around the class to get some close to the
students, (8) question-answer students to do the excercise in the
blackboard and get close to the students to have some
question-answer.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas cinta, kasih, kekuatan,
dan
rahmat karunia yang telah dianugerahkanNya kepada penulis, sehingga
penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tindakan-tindakan Guru
Untuk
Memfasilitasi Pembelajaran Matematika Dengan Topik Logaritma Di
Kelas
X SMA Kolese De Britto Yogyakarta” sebagai salah satu syarat
untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan
Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan
dan
bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materiil maupun spiritual.
Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. Susento, MS., selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar telah
memberikan pengarahan, bimbingan, semangat, dan dukungan dari
awal
perencanaan penelitian, saat penelitian sampai penyusunan skripsi
ini selesai.
2. Para dosen penguji yang telah berkenan memberikan saran dan
kritik yang
membangun pada penyusunan skripsi ini.
3. Bapak M. Andy Rudhito, S.Pd., M.Si yang mendukung
terlaksananya
penelitian ini.
4. Bapak Sunarjo, Bapak Sugeng, Ibu Heni, dan Bapak Agus yang
memberikan
bantuan dan kemudahan saat penulis menempuh studi di Universitas
Sanata
Dharma.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
5. Bapak H. Y. Sriyanto, S. Pd., selaku guru Matematika SMA Kolese
De Britto
Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk
melaksanakan penelitian di SMA Kolese De Britto dan memberikan
bantuan
selama penelitian.
6. Siswa kelas X 7 SMA Kolese De Britto yang telah membantu
penelitian ini.
7. Orang tuaku dan kakakku Mas Edho terkasih yang tak pernah
henti
memberikan kasih sayang, doa, dan perhatian dalam penyusunan
skripsi ini.
8. Yayasan Tarakanita yang telah memberikan bantuan saat penulis
melakukan
studi sampai pada penyusunan skripsi ini.
9. Sr. Maristella, CB dan Rm. J. Kristanto, SY yang selalu
mendukung dan
memberikan perhatian dalam penyusunan skripsi ini.
10. Mas Anggit Yohander yang dengan sabar dan tak pernah jenuh
memberikan
kekuatan cinta, doa, semangat, dan segala bantuan saat penyusunan
skripsi ini.
11. Sahabat-sahabatku Tika, Andry, Shinta, Siska, Ari W, dan
teman-teman
Pendidikan Matematika 2003 terima kasih atas dukungan dan
doanya.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak
dapat penulis sebutkan satu demi satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun.
Akhirnya, penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan
perkembangan
ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pendidikan.
Penulis
DAFTAR ISI
2.1
Pembelajaran............................................................................................
7
2.3 Peranan dan Tugas Guru Dalam
Pembelajaran...................................... 13
2.4 Keterampilan-Keterampilan Dasar Mengajar
........................................ 16
2.5 Topik Logaritma
....................................................................................
20
3.1 Metodologi Penelitian
............................................................................
26
3.3 Metode Pengumpulan Data
....................................................................
26
3.4 Metode Analisis
Data.............................................................................
27
BAB IV ANALISIS
DATA..................................................................................
29
4.4.2 Diagram Pohon Kategori Data
...................................................... 47
4.5 Penarikan Kesimpulan
...........................................................................
48
5.3 Guru memberikan umpan balik terhadap jawaban
siswa....................... 61
5.4 Guru memberikan nasehat kepada siswa
............................................... 63
5.5 Guru meminta siswa untuk melengkapi
catatannya............................... 64
5.6 Guru menulis materi, contoh soal, dan latihan soal di papan
tulis......... 64
5.7 Guru memantau siswa dalam mengerjakan latihan soal
........................ 69
5.8 Guru bertanya jawab dengan siswa dalam mengerjakan
soal................ 69
BAB VI PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN................................................ 75
xii
DAFTAR TABEL Tabel IV.1 Topik data pertemuan 1
Tabel IV.2 Topik data pertemuan 2
Tabel IV.3 Topik data pertemuan 3
Tabel IV.4 Topik data pertemuan 4
Tabel IV.5 Topik data pertemuan 5
Tabel IV.6 Topik data pertemuan 6
Tabel IV.7 Topik data pertemuan 7
Tabel IV.8 Topik data pertemuan 8
Tabel IV.9 Kategori dan Subkategori Data
Tabel IV.10 Diagram Pohon
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
a. Transkripsi pertemuan I
b. Transkripsi pertemuan II
c. Transkripsi pertemuan III
d. Transkripsi pertemuan IV
e. Transkripsi pertemuan V
f. Transkripsi pertemuan VI
g. Transkripsi pertemuan VII
h. Transkripsi pertemuan VIII
Lampiran 3 Foto-Foto Pembelajaran Matematika di Kelas X SMU
Kolese
De Britto Yogyakarta
1
sekolah. Mereka mulai belajar dan bersosialisasi melalui proses
belajar mengajar
di sekolah. Proses interaksi belajar mengajar adalah inti dari
kegiatan pendidikan.
Interaksi belajar mengajar adalah upaya untuk mencapai tujuan
pendidikan. Guru
dan siswa merupakan unsur yang terlibat langsung dalam proses
belajar mengajar.
Menurut Samana (1992: 109) hasil belajar seorang siswa bersifat
evolutif
(setapak demi setapak), proses keterlibatan belajar siswa telah
mencerminkan
kualitas hasilnya. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dalam
indikator-
indikator yang berupa nilai rapor, indeks prestasi, predikat
keberhasilan, dan
angka kelulusan. Keberhasilan belajar adalah pemahaman terhadap
materi
pelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, sebagian besar pihak
mengatakan
bahwa ilmu sains terlebih belajar matematika adalah salah satu
pelajaran yang
dianggap sulit untuk dipelajari dan matematika merupakan bidang
studi yang
sangatlah tidak menarik untuk dipelajari. Pada saat peneliti
melakukan PPL
(Program Pengalaman Lapangan), beberapa siswa di salah satu
Sekolah
Menengah Pertama yang berada di Yogyakarta beranggapan bahwa
pelajaran
matematika merupakan pelajaran yang menakutkan. Ketakutan itu
dapat
menghambat prestasi belajar matematika siswa. Hal ini dapat dilihat
dari hasil
perolehan nilai Ujian Akhir yang masih rendah.
1
2
Dalam proses belajar matematika, guru memiliki peran yang penting
untuk
meningkatkan keberhasilan belajar siswa. Guru harus dapat
menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan, mengoptimalkan media, dan sumber
belajar. Guru
dapat mengenalkan konsep kepada siswa dan siswa menerapkan konsep
serta
mengembangkannya. Siswa harus aktif dalam mengembangkan ide-idenya,
guru
hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator saja agar siswa
dapat
membangun dan membentuk pola pikirnya sendiri.
Teori pengetahuan Piaget menekankan pentingnya kegiatan seorang
siswa
yang aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan. Hanya dengan
keaktifannya
mengolah bahan, bertanya secara aktif, dan mencerna bahan secara
kritis, siswa
akan dapat menguasai bahan dengan baik. Oleh karena itu, kegiatan
aktif dalam
proses belajar perlu ditekankan. Bahkan kegiatan siswa secara
pribadi dalam
mengolah bahan, mengerjakan soal, membuat kesimpulan, dan
merumuskan suatu
rumusan dengan kata-kata sendiri adalah kegiatan yang sangat
diperlukan agar
siswa sungguh membangun pengetahuanya. Tugas seorang guru
adalah
menyediakan alat-alat (fasilitator) dan mendorong (motivator) agar
siswa dapat
aktif.
Dalam proses belajar mengajar, seorang guru juga harus berupaya
dalam
mengatasi kesulitan belajar siswa. Siswa yang mengalami kesulitan
belajar perlu
mendapat bantuan agar masalahnya tidak berlarut-larut yang nantinya
dapat
mempengaruhi proses belajar dalam usaha meningkatkan prestasi
belajarnya.
Dalam hal ini pula, tentunya guru juga mempunyai beberapa metode
dalam proses
belajar mengajar agar hasil belajar siswa dapat optimal. Seorang
guru harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
3
pandai memilih pendekatan yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Siswa
dapat dilibatkan dalam menarik kesimpulan dari sejumlah fakta yang
saling
berhubungan melalui pengamatan dengan bimbingan guru. Diharapkan
siswa
dapat menemukan sendiri jawaban atau hasil akhir suatu soal.
Pemilihan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi
yang
diajarkan, diharapkan guru dapat menarik siswa untuk lebih giat
lagi dalam
mengikuti pelajaran agar nantinya hasil belajar yang diperoleh
siswa dapat terus
meningkat. Tindakan-tindakan dan sikap guru dalam proses
pembelajaran,
misalnya guru harus membina hubungan yang baik dengan siswa selama
proses
pembelajaran, guru harus dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan
sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam mengikuti proses belajar
dan siswa juga
dapat bersemangat untuk mengeluarkan ide-ide yang dimilikinya.pada
saat
mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan penelitian Rudhito
dan
Susento (2007), dengan judul penelitian Laporan Tahunan Penelitian
Hibah
Bersaing XV Tahun I : ” Identifikasi Masalah dan Kebutuhan
Implementasi
Kurikulum 2006 SMA dan Penyusunan Rancangan Pengembangan
Kurikulum
dan Buku Ajar Matematika SMA yang Mengintegrasikan Pendekatan
Konstruktivistik, Kontekstual, dan Kolaboratif melalui Model
Pembelajaran
Matematisasi Berjenjang ”. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak
sebagai asisten
peneliti yang bertugas mengambil data-data di SMA. Data diperoleh
dari hasil
perekaman video menggunakan handy cam mengenai tindakan-tindakan
guru
untuk memfasilitasi pembelajaran, kegiatan siswa belajar, interaksi
sosial di kelas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
4
strategi dan metode pembelajaran, pemakaian buku ajar, penilaian
proses dan
hasil belajar.
mengenai tindakan-tindakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran
matematika
di kelas. Melalui beberapa pengamatan yang dilakukan peneliti dalam
beberapa
penelitian tersebut, peneliti sering menjumpai kurang aktifnya
siswa dalam proses
pembelajaran matematika di sekolah, tetapi peneliti juga menjumpai
keaktifan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya pembelajaran
matematika
salah satunya di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Pada saat
melakukan
beberapa kali pengamatan di SMA Kolese De Britto Yogyakarta
terlihat sekali
keaktifan siswa-siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik
untuk
melakukan penelitian di SMA Kolese De Britto Yogyakarta yang
terlihat jelas
adanya peran serta guru untuk melibatkan siswa secara aktif dalam
proses
pembelajaran di kelas. Peneliti akan mendeskripsikan
tindakan-tindakan guru
untuk memfasilitasi pembelajaran matematika dengan topik logaritma
di kelas X
SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
1.2 Perumusan Masalah
peneliti adalah ” bagaimanakah tindakan-tindakan guru untuk
memfasilitasi
pembelajaran matematika dengan topik logaritma di kelas X SMA
Kolese De
Britto Yogyakarta ”.
5
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah
mendeskripsikan tindakan-tindakan guru untuk memfasilitasi
pembelajaran
matematika dengan topik logaritma di SMA Kolese De Britto
Yogyakarta.
1.4 Batasan Istilah
penafsiran ganda terhadap judul skripsi. Adapun istilah yang perlu
ditegaskan
adalah sebagai berikut:
1. Tindakan guru adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam
rangka
membimbing atau memfasilitasi siswa belajar. Tindakan ini dilakukan
oleh
guru dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Memfasilitasi adalah menciptakan lingkungan (suasana kelas,
hubungan guru
siswa, pemilihan metode pengajaran) atau menyediakan fasilitas
(bantuan,
uraian, tanggapan) yang dapat memungkinkan siswa untuk belajar di
kelas
secara optimal.
logaritma yang dilakukan oleh guru laki-laki yang mengajar mata
pelajaran
matematika di SMA Kolese De Britto dan mengambil kelas X 7 SMA
Kolese
De Britto selama 1 topik logaritma (selama 8 kali pertemuan) dengan
jumlah
siswa sebanyak 39 siswa putra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
6
4. Topik logaritma SMA adalah salah satu topik pelajaran matematika
SMA
kelas X semester pertama materi Pokok Bentuk Pangkat, Akar, dan
Logaritma
dalam Kurikulum KTSP 2006 (Sukino, 2007) dan kurikulum 2004
(Erlangga).
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru.
guru tentang tindakan-tindakan guru dalam pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran serta dapat mengubah dan
menciptakan pendekatan pembelajaran yang bervariasi sesuai
mata
pelajaran yang diajarkan.
tindakan-tindakan yang dilakukan guru matematika SMA Kolese De
Britto
Yogyakarta untuk memfasilitasi pembelajaran matematika untuk
menjadi
bahan pertimbangan dalam pembelajaran berikutnya.
2.Bagi Peneliti
tindakan-tindakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran
matematika
dalam proses belajar mengajar khususnya pembelajaran
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
7
antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku
ke arah yang lebih baik. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila
pengetahuan
yang disampaikan dapat dipahami oleh peserta didik. Pembelajaran
bukanlah
proses untuk memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, tetapi
merupakan
kegiatan yang memungkinkan murid untuk membangun sendiri
pengetahuannya
(Suparno, 1996 : 14).
pembelajaran secara umum dikelompokkan menjadi 12 macam, yaitu
:
1. Respon yang berakibat menyenangkan pembelajar (siswa)
Respon yang berakibat menyenangkan bagi siswa sangat diperlukan
dalam
pembelajaran agar siswa dapat senang mengikuti proses pembelajaran.
Siswa
diharapkan juga dapat menjadi aktif dalam pembelajaran. Dalam
proses
pembelajaran guru perlu untuk memberikan umpan balik yang positif
kepada
siswa pada saat siswa selesai dalam mengerjakan suatu soal. Umpan
balik
merupakan salah satu bentuk penghargaan untuk memberi penguatan
agar siswa
termotivasi dalam proses pembelajaran. Guru juga perlu untuk
memberikan
latihan soal dan tes kepada siswa dalam proses pembelajaran.
7
8
penggunaan variasi metode dan media. Guru harus dapat menciptakan
beberapa
variasi metode dan penggunaan media dalam pembelajaran supaya siswa
tidak
merasa jenuh untuk mengikuti proses pembelajaran. Variasi metode
yang
dilakukan oleh guru dapat berupa metode diskusi, ceramah, dan tanya
jawab.
Penggunaan media misalnya saja dengan menggunakan komputer dan alat
peraga
dalam proses pembelajaran. Guru juga perlu memberikan penjelasan
mengenai
standar kompetensi maupun kompetensi dasar sebelum memulai suatu
materi.
3. Pemberian akibat yang menyenangkan
Dalam proses pembelajaran diharapkan guru dapat memberikan akibat
yang
menyenangkan bagi siswa agar siswa merasa senang dalam
mengikuti
pembelajaran. Guru dapat memberikan materi yang berguna bagi siswa
agar siswa
dapat menerapkan konsep materi tersebut jika siswa memiliki masalah
yang
berkaitan dengan materi tersebut. Guru diharapkan dapat juga
memberikan suatu
penghargaan atas keberhasilan yang telah diperoleh oleh siswanya.
Keberhasilan
tersebut misalnya saja saat siswa berhasil dalam menyelesaikan
suatu soal. Guru
diharapkan dapat memberikan penghargaan yang berupa pujian dan
penguatan
kepada siswanya.
Dalam menjelaskan materi, guru dapat memberikan beberapa
contoh-contoh
soal untuk menjelaskan bagaimana menyelesaikan suatu soal.
Dalam
pembelajaran guru diharapkan dapat mengenalkan konsep kepada
siswanya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
9
kepada siswanya agar siswa benar-benar dapat memahami konsep dari
materi
yang dapat dihubungkan dengan adanya pemberian contoh-contoh yang
kongkret.
5. Generalisasi dan pembedaan sebagai dasar untuk belajar sesuatu
yang
kompleks
Belajar dapat dimulai dari belajar sesuatu yang sederhana
kemudian
bertahap ke tahap belajar yang sulit (kompleks). Artinya belajar
dapat dimulai dari
mempelajari sesuatu yang sederhana kemudian mempelajari ke tahap
selanjutnya
yang lebih rumit. Proses pembelajaran dapat juga diberikan
contoh-contoh untuk
mengenalkan kepada siswa sebelum masuk dalam suatu materi
baru.
6. Pengaruh status mental terhadap perhatian dan ketekunan
Guru sebagai pendidik harus dapat memusatkan perhatian siswa, agar
siswa
tetap fokus dan konsentrasi selama proses pembelajaran.
7. Membagi kegiatan ke dalam langkah-langkah kecil
Dalam proses pembelajaran guru diharapkan dapat membagi kegiatan
siswa
ke dalam langkah-langkah kecil, misalnya saja saat menjelaskan
materi guru tidak
langsung menjelaskan materi secara keseluruhan. Disela-sela
menjelaskan materi
guru dapat memberikan contoh-contoh soal dan latihan-latihan soal
agar siswa
mencoba untuk berlatih sendiri dalam mengerjakan soal. Latihan soal
dapat
diambil dari hand-out dan buku yang menunjang materi.
8. Pemodelan bagi materi yang kompleks
Pemodelan untuk materi yang kompleks sangat penting diberikan
guru
selama proses pembelajaran, agar siswa mempunyai kejelasan
mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
10
gambaran yang nyata tentang materi. Guru dapat menggunakan bebrapa
metode
dan media untuk menggambarkan model dari benda/kegiatan yang
nyata.
9. Keterampilan tingkat tinggi terbentuk dari
keterampilan-keterampilan dasar
Keterampilan tingkat tinggi terbentuk dari keterampilan tingkat
dasar,
implikasinya adalah standar kompetensi maupun kompetensi dasar
hendaknya
dirumuskan seoperasional mungkin dan diturunkan/dijabarkan melalui
analisis
instruksional.
Belajar dapat dimulai dari mempelajari sesuatu yang sederhana
kemudian
mempelajari ke tahap selanjutnya yang lebih rumit. Implikasinya
adalah urutan
pembelajaran dimulai dari yang sederhana bertahap menuju ke yang
makin
kompleks dan kemajuan harus diinformasikan.
11. Variasi dalam kecepatan belajar
Seorang guru harus dapat menguasai materi yang akan diajarkan
kepada
siswanya, agar tidak terjadi kesalahan konsep. Penguasaan materi
penting dimiliki
oleh seorang guru. Guru diharapkan dapat memberikan kesempatan
seluas-
luasnya kepada siswanya untuk maju menuliskan jawabannya
menurut
kecepatannya masing-masing.
12. Persiapan/kesiapan
memilih waktu, cara, dan sumber belajar lain.
Pembelajaran matematika adalah proses memberikan bimbingan
dan
bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses pembelajaran
matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
11
(Nana Sudjana, 1991 : 29). Pembelajaran matematika sebagai tindakan
yang
menekankan model berpikir yang matematik yaitu model berpikir
sistematis,
kritis, dan logis serta pemberian tantangan atau masalah yang
berkaitan dengan
matematika. Sebagai akibatnya peserta didik melalui pengalamannya
dapat
berpikir secara sistematis dan rasional (Hudoyo, 1988).
Pembelajaran matematika
bertujuan untuk menumbuh kembangkan kemampuan bernalar yaitu
berpikir
sistematis, kritis, dan logis untuk mengkomunikasikan gagasan dalam
pemecahan
masalah.
memberikan generalisasi, kaidah, dan prinsip yang harus dipelajari
siswa, tetapi
guru juga harus melibatkan siswa dalam suatu proses untuk
mendapatkannya.
Guru harus dapat meningkatkan daya ingat, membantu siswa
melakukan
penemuan, menghindari proses belajar secara menghafal,
mengembangkan
kreatifitas, dan memberi kesempatan siswa untuk memahami
informasi.
Secara umum (dalam tulisan Yaniawati 2006), tujuan umum
pembelajaran
matematika yaitu:
e. pembentukkan sikap positif terhadap matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
12
2.2 Kegiatan-Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran di kelas, guru dan murid memiliki peranan
yang
penting demi berlangsungnya proses pembelajaran. Suatu pembelajaran
di kelas
tidak akan terlepas dari apa yang disebut pengelolaan kelas.
Menurut Marpaung
(dalam Astuti, 2006), pengelolaan kelas dapat dideskripsikan
sebagai keseluruhan
tindakan guru untuk menciptakan suatu lingkungan yang mendukung
kelancaran
proses belajar siswa. Kegiatan pembelajaran merupakan serangkaian
tindakan
yang dilakukan guru kepada siswa dalam suatu kelas, dan diharapkan
melalui
serangkaian tindakan itu tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Belajar pada hakekatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar
oleh
seseorang yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku pada
dirinya sendiri,
baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru maupun dalam
bentuk
sikap dan nilai yang positif. Selama proses pembelajaran, terjadi
proses interaksi
antara orang yang melakukan kegiatan belajar yaitu siswa/anak didik
dengan
sumber belajar, baik berupa manusia sebagai fasilitator yaitu
guru/pendidik
dengan sumber belajar yang berupa buku, rekaman bahan belajar, alam
semesta,
dan masalah yang dihadapi.
Guru sebagai sumber belajar, perlu memiliki pengetahuan tentang
teori
mengajar agar dapat mengelola kegiatan belajar di kelas secara
efektif dan efisien.
Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan
terjadinya
proses belajar. Sistem lingkungan terdiri dari komponen-komponen
yang saling
mempengaruhi, yakni tujuan yang ingin dicapai, materi yang
diajarkan, guru dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
13
siswa yang harus memainkan peranan, jenis kegiatan yang dilakukan,
serta sarana
dan prasarana belajar-mengajar yang tersedia.
Guru harus bisa memilih strategi belajar-mengajar yang optimal agar
tujuan
belajar dapat tercapai secara optimal pula.. Dalam hal ini,
strategi belajar-
mengajar yang dimaksud adalah rentetan perbuatan guru-murid di
dalam peristiwa
belajar-mengajar. Dalam proses pembelajaran, guru juga harus dapat
menciptakan
suasana yang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh
dalam
mengikuti proses pembelajaran. Guru harus dapat memilih metode
belajar yang
bervariasi agar kegiatan belajar-mengajar tidak terkesan monoton.
Dalam proses
pembelajaran guru tidak hanya sebagai pengelola kelas, namun dapat
bertindak
sebagai fasilitator (menyediakan fasilitas) dan motivator
(memberikan motivasi)
untuk siswa. Menurut Hudoyo 1988 (dalam Astuti 2000), peran guru
dalam
menilai keberhasilan siswa tidak cukup hanya sekedar melihat hasil
ujian saja,
melainkan juga memonitor segala kegiatan siswa selama proses
pembelajaran,
seperti guru berkeliling kelas, mengamati, dan mengoreksi pekerjaan
siswa jika
ada kesalahan konsep.
Menurut Abin Syamsuddin 2003 dengan mengutip pemikiran Gage
dan
Berliner, mengemukakan peran guru dalam proses pembelajaran
mencakup :
a. Guru sebagai perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa
yang akan
dilakukan di dalam proses belajar mengajar (pre-teaching
problems).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
14
b. Guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan
situasi,
memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan
belajar
mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang
sumber
(resource person), selama proses berlangsung (during teaching
problems).
c. Guru sebagai pembimbing (teacher counsel), di mana guru dituntut
untuk
mampu mengidentifikasi peserta didik yang diduga mengalami
kesulitan
dalam belajar, melakukan diagnosa, dan guru harus membantu
mencari
pemecahannya (remedial teaching).
d. Guru sebagai fasilitator, di mana guru memfasilitasi pengalaman
belajar
siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan
pembelajaran.
Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber
belajar
yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan
proses
pembelajaran yang berupa buku paket, LKS, dan lain-lain. Siswa
berperan
sebagai pelaku utama yang memaknai proses pengalaman belajarnya
sendiri.
Diharapkan siswa memahami dan mengembangkan potensi dirinya
secara
positif. Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya
daripada hasil
belajar. Proses belajar yang umumnya dilalui adalah :
• Merumuskan tujuan belajar yang jelas
• Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontak belajar
yang
bersifat jujur dan positif
belajar atas inisiatif sendiri
15
pembelajaran secara mandiri
• Guru berusaha memahami jalan pikiran siswa dan mendorong
siswa
untuk bertanggung jawab atas segala resiko proses belajarnya
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju sesuai dengan
kecepatannya
dua peran utama guru dalam pembelajaran yaitu menciptakan
keteraturan
(establishing order) dan memfasilitasi proses belajar (facilitating
learning).
Keteraturan mencakup hal-hal yang terkait langsung atau tidak
langsung dengan
proses pembelajaran, seperti : tata letak tempat duduk, disiplin
peserta didik di
kelas, interaksi peserta didik dengan sesamanya, interaksi peserta
didik dengan
guru, jam masuk dan keluar untuk setiap sesi mata pelajaran,
pengelolaan sumber
belajar, pengelolaan bahan belajar, prosedur dan sistem yang
mendukung proses
pembelajaran, lingkungan belajar.
pertama, bagaimana materi pelajaran itu diberikan kepada siswa
sesuai dengan
standar kurikulum. Kedua, bagaimana proses pembelajaran berlangsung
dengan
melibatkan peran siswa secara penuh dan aktif, dalam artian proses
pembelajaran
yang berlangsung dapat berjalan dengan menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
16
harus dimiliki oleh seorang guru. Keterampilan yang dimaksud
adalah
keterampilan dasar mengajar. Keterampilan dasar mengajar berperan
penting
dalam keberhasilan kegiatan belajar-mengajar. Ada delapan
keterampilan dasar
mengajar (JJ. Hasibuan dan Moedjiono, 1986) yaitu :
a. Keterampilan memberi penguatan
Memberikan penguatan diartikan dengan tingkah laku guru dalam
merespon
secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan
tingkah laku
tersebut timbul kembali.
- Penguatan verbal
Dapat berupa kata-kata atau kalimat yang diucapkan guru. Contoh,
”baik”,
”bagus”, ”tepat”, dll.
Dalam bentuk mimik, gerakan wajah atau anggota badan yang
dapat
memberikan kesan kepada siswa. Misalnya mengangkat alis,
tersenyum,
kerlingan mata, dan anggukan tanda setuju.
- Penguatan dengan sentuhan
menjabat tangan siswa, dll.
17
Komponen keterampilan bertanya, meliputi :
2) pemindahan giliran menjawab
2) keterampilan mendorong adanya interaksi
Hal yang harus dihindari dalam memberikan pertanyaan adalah:
- menjawab pertanyaan sendiri
- mengulang jawaban siswa
- mengulang-ulang pertanyaan sendiri
c. Keterampilan menggunakan variasi
yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam
proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
18
aktif.
kontak mata, gerakan badan dan mimik, dan perubahan posisi
guru.
d. Keterampilan menjelaskan
dipahami siswa.
bahasa, dan proses penjelasan), penggunaan contoh, memberikan
penekanan
(berupa suara dan mimik), balikan (memperhatikan tingkah laku
siswa,
memberikan kesempatan siswa menjawab pertanyaan, meminta pendapat
siswa
apakah penjelasan yang diberikan bersifat bermakna atau
tidak)
e. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk
menciptakan
suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat
kepada apa
yang akan dipelajari. Menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk
mengakhiri
kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah memberikan gambaran
menyeluruh
tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat
pencapaian siswa, dan
tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.
Komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran, meliputi
:
1) membuka pelajaran (menarik perhatian siswa, menimbulkan
motivasi,
memberi acuan, membuat kaitan)
19
2) menutup pelajaran (meninjau kembali dengan cara merangkum inti
pelajaran
dan membuat ringkasan, mengevaluasi)
Diartikan sebagai perbuatan guru yang melayani 3-8 siswa untuk
kelompok
kecil, dan hanya seorang untuk perorangan. Pada dasarnya bentuk
pengajaran ini
dapat dikerjakan dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok yang
lebih
kecil.
Merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikan ke kondisi yang optimal jika
terjadi
gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan atau melakukan kegiatan
remidial.
Komponen keterampilan mengelola kelas, meliputi : menunjukkan
sikap
tanggap terhadap gangguan serta kekacauan siswa, membagi perhatian,
menegur,
dan memberi penguatan.
Diskusi kelompok kecil adalah proses dengan melibatkan siswa
dalam
interaksi untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan
masalah,
meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan,
mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi, serta
membina
kerjasama antar siswa yang sehat dan bertanggung jawab.
Komponen keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, meliputi
:
pemusatan perhatian (merumuskan tujuan, menyatakan masalah,
membuat
rangkuman), memperjelas permasalahan, menganalisa pandangan
siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
20
menutup diskusi.
Materi pokok bentuk pangkat, akar, dan logaritma merupakan
materi
pelajaran matematika SMA dan MA untuk kelas X semester pertama.
Berdasarkan
kurikulum 2004, standar kompetensi materi pokok bentuk pangkat,
akar, dan
logaritma yaitu menggunakan operasi dan sifat serta manipulasi
aljabar dalam
pemecahan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan
logaritma.
Kompetensi dasar bentuk pangkat, akar, dan logaritma yaitu :
1. menggunakan sifat dan aturan tentang pangkat, akar, dan
logaritma dalam
pemecahan masalah.
pangkat, akar, dan logaritma.
1. mengubah bentuk pangkat negatif ke pangkat positif dan
sebaliknya.
2. mengubah bentuk akar ke bentuk pangkat dan sebaliknya.
3. mengubah bentuk pangkat ke bentuk logaritma dan
sebaliknya.
4. melakukan operasi aljabar pada bentuk pangkat, akar, dan
logaritma.
5. menyederhanakan bentuk aljabar yang memuat pangkat
rasional.
6. menyederhanakan bentuk aljabar yang memuat logaritma.
7. merasionalkan bentuk akar.
21
8. membuktikan sifat-sifat yang sederhana tentang bentuk pangkat,
akar, dan
logaritma.
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator berdasarkan kurikulum
2004.
2.5.1 Definisi Logaritma
jika dan hanya jika . cba =log ba c =
keterangan :
a disebut bilangan pokok logaritma, positifRa∈ ( a > 0 dan a 1).
≠
b disebut numerus/bilangan yang dicari logaritma, positifRb ∈ (b
> 0).
c disebut hasil logaritma, Rc∈ .
2.5.2 Sifat-Sifat Logaritma
a. Sifat 1
a log ( b x c ) = a log b + a log c
Pembuktian :
a log ( b x c ) = a log b + a log c
nmnm axaa +=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
22
a log = yx xaa yx +
a log = yxa + yx +
yx + = yx +
a log ( b x c ) = a log b + a log c (terbukti)
b. Sifat 2
a log c b = a log b – a log c
Pembuktian :
a log c b = a log b – a log c
Misal :
a log c b = y
x a
a alog
a log c b = yx −
a log c b = a log b – a log c (terbukti)
Dari sifat 2, a log c b = a log b – a log c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
23
a log c 1 = a log 1 – a log c
= 0 – a log c
c. Sifat 3
Pembuktian :
a log = c.
d. Sifat 4
c
c
Pembuktian :
24
Misalkan pada sifat 4, c = b maka diperoleh :
a log b = a b
b
b
a log b = ab log
1
Pembuktian :
c b cx
a b a
=
a log b . b log c = a log b . b c
a
a
25
b q pb apaq
f. Sifat-sifat Dasar Logaritma :
a log1 −=
c b a log−=
26
Penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang menekankan
pada kenyataan
yang sebenarnya dan berusaha mengungkap fenomena-fenomena yang
seadanya.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan fenomena,
tindakan-
tindakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran matematika pada
topik logaritma
di kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
3. 2 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru matematika SMA Kolese De Britto,
pada
saat melakukan kegiatan belajar-mengajar pada topik logaritma.
Penelitian ini
dilaksanakan pada kelas X 7 selama 8 kali pertemuan. Subyek dipilih
secara
sengaja untuk bersedia terlibat dalam penelitian ini.
3. 3 Metode Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data ini, peneliti mengumpulkan data
dengan
melakukan pengamatan tidak langsung dengan bantuan alat perekam.
Data berupa
proses pembelajaran di kelas yang dilakukan guru matematika SMA
Kolese De
Britto dengan perekaman video ”handycam” dari kegiatan
pembelajaran.
26
27
Pengumpulan data dilakukan di kelas X 7 semester 1 SMA Kolese De
Britto
Yogyakarta.
”handycam” selama proses pembelajaran topik logaritma selama 8
kali
pertemuan. Penelitian dilakukan tanggal 31 Oktober 2007 sampai
dengan tanggal
14 November 2007. Untuk meningkatkan validitas data, maka rekaman
dievaluasi
dengan memutar video rekaman secara berulang-ulang saat pembuatan
transkripsi
agar data mengenai kegiatan pembelajaran di kelas yang akan
disajikan dalam
transkripsi tidak terlewatkan, peneliti juga melakukana pengecekan
ulang saat
pembuatan transkripsi guna peningkatan validitas rekaman.
3. 4 Metode Analisis Data
Tahap analisis data adalah tahap di mana penelitian telah
selesai
dilaksanakan. Data dalam penelitian ini dianalisis melalui
tahap-tahap sebagai
berikut:
pembelajaran (meliputi: tindakan, tutur kata, gerak-gerik, dan
mimik dari subjek
penelitian) pada setiap pertemuan.
b. Penentuan topik-topik data
topik data peneliti menentukan makna-makna apa saja yang terkandung
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
28
penelitian. Berdasarkan makna-makna tersebut peneliti membandingkan
bagian-
bagian data tertentu pada hasil transkripsi sesuai makna yang
terkandung di
dalamnya dan membuat suatu deskripsi singkat mengenai bagian data,
yang
selanjutnya disebut topik-topik data.
sama lain sehingga menghasilkan suatu kategori-kategori data.
Topik-topik data
yang mempunyai kesamaan kandungan makna kemudian dikumpulkan
dan
ditentukan suatu gagasan abstrak yang mewakili. Gagasan abstrak
tersebut
selanjutnya disebut sebagai kategori data. Pengelompokan
topik-topik data akan
menghasilkan kategori-kategori data yang bersesuaian.
d. Penarikan Kesimpulan
yang telah ditemukan pada tahap analisis data dengan menentukan
hubungan-
hubungan antara kategori-kategori data dengan cara mengkontraskan
kategori-
kategori data.
29
Analisis data meliputi: (i) data penelitian, (ii) transkripsi,
(iii) penentuan
topik-topik data, (iv) kategori-kategori data.
4.1 Data Penelitian
Data penelitian berupa transkripsi rekaman video kegiatan
pembelajaran.
Penelitian yang dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2007 sampai
dengan 14
November 2007 pada kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta
dengan
mengambil guru sebagai subyek penelitian telah memberikan data-data
proses
pembelajaran pada kelas tersebut. Data-data tersebut telah direkam
menggunakan
handycam. Proses perekaman tersebut bertujuan agar semua
kegiatan
pembelajaran yang berlangsung pada kelas tersebut dapat terekam
dengan lengkap
tanpa ada bagian yang terlewati.
Sumber data diperoleh peneliti dari delapan kali pertemuan yang
dilakukan
pada kelas tersebut, yaitu :
logaritma serta latihan soal tentang logaritma.
29
30
Pada pertemuan ini membahas tentang latihan soal logaritma yang
dibahas
pada pertemuan sebelumnya, membahas latihan soal logaritma,
serta
pembuktikan sifat pertama dari logaritma.
3. Pertemuan 3
logaritma pada pertemuan sebelumnya, melanjutkan membahas dan
membuktikan sifat- sifat logaritma.
logaritma serta latihan soal yang berkaitan dengan sifat-sifat
logaritma.
5. Pertemuan 5
6. Pertemuan 6
belum dikerjakan pada pertemuan sebelumnya.
7. Pertemuan 7
selembar kertas.
31
4.2 Transkripsi
Proses transkripsi dilakukan oleh peneliti sendiri, yaitu dengan
melihat hasil
rekaman video pada setiap pembelajaran. Peneliti membuat salinan
dalam bentuk
tertulis yang memuat semua hal yang dilakukan oleh subjek dan
situasi yang
terjadi ketika proses pembelajaran berlangsung. Proses tersebut
dilakukan secara
berulang-ulang sampai peneliti merasa yakin terhadap hasil
transkripsi yang telah
memuat data-data yang diperlukan.
Kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting, seperti berbicara
hal-hal di luar
pelajaran dan melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan
pembelajaran
tidak peneliti muat dalam hasil transkipsi. Penggunaan bahasa video
rekaman
yang tidak sesuai dengan bahasa Indonesia, disajikan kembali oleh
peneliti pada
hasil transkipsi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Transkrip selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 1.
4.3 Topik – Topik Data
yang mengandung makna yang diteliti Topik-topik data berkaitan
dengan
tindakan-tindakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran dalam
materi logaritma
di SMA Kolese De Britto selengkapnya disajikan dalam tabel IV.1
sampai dengan
tabel IV.8 .
32
No Topik Data Bagian Data
1 G menuliskan bilangan berpangkat, misal untuk mengingatkan SS
mengenai materi perpangkatan sebelum masuk materi logaritma.
255,93,82 22... === I: 1
2 G bertanya kepada SS mengenai hubungan dan perbedaan antara
eksponen dan logaritma.
I: 1
3 G berkata kepada SS bahwa pada eksponen kita menentukan hasil
perpangkatan jika bilangan pokok dan pangkatnya diketahui dan dalam
logaritma kita menentukan pangkat jika bilangan pokok dan hasilnya
diketahui.
I: 1
4 G berkata bahwa logaritma merupakan invers dari perpangkatan. I:
3 5 G berkata bahwa perpangkatan akan mendasari materi logaritma.
I: 3 6 G menuliskan contoh tentang kesamaan bilangan berpangkat,
misalnya 2... = 8.
Kemudian G melakukan tanya jawab dengan SS mengenai hasil dari 2… =
8 I: 3-5-7
7 G memberikan kesempatan kepada SS untuk bertanya jika ada S yang
kurang memahami mengenai contoh soal 23 = 8.
I: 7
8 G menuliskan definisi logaritma yang ada di buku modul pada papan
tulis. I: 7 9 G berkeliling kelas sambil mengamati SS yang sedang
menulis definisi
logaritma pada buku latihan. I: 9
10 G bertanya kepada SS mengenai arti tanda , pada a log b = c ac =
b. I: 11 11 G menjelaskan bahwa a adalah bilangan pokok/basis
logaritma, pada a log b =
c ac = b. G menjelaskan mengenai syarat a pada a log b = c ac = b
adalah a>0, a≠1 dengan melakukan tanya jawab dengan SS
I: 13-15- 17
12 G bertanya kepada SS mengenai arti b, pada a log b = c ac = b.
Siswa menjawab bahwa b adalah numerus. G berkata bahwa numerus
adalah bilangan yang dicari logaritmanya. Kemudian G bertanya
kepada SS mengenai syarat untuk b pada a log b = c ac = b dengan
melakukan tanya jawab dengan SS
I: 17-19
13 G mengingatkan kepada SS mengenai syarat a pada a log b = c ac =
b adalah a>0.
I: 21
14 G menulis contoh soal di papan tulis mengenai kesamaan bilangan
berpangkat 2-3 dan 2-1000 kemudian G bertanya kepada SS mengenai
hasil dari 2-3 = … dan hasil dari 2-1000 = ... dengan melakukan
tanya jawab dengan SS.
I: 21-23- 25
15 G bertanya mengenai arti c, pada a log b = c ac = b. S menjawab
bahwa c disebut hasil logaritma. Kemudian G berkata bahwa hasil
logaritma bisa positif, negatif dan nol.
I: 25-27
16 G memberikan kesempatan kepada SS jika ada yang ingin mengajukan
pertanyaan jika kurang memahami materi.
I: 27
17 G menulis contoh soal di papan tulis mengenai hasil dari
logaritma 4 log 8, 2
log 8, 4 1log16 , hasil dari b jika b log 125 = 3 b = 5, hasil dari
x, jika 9 log
x = -2 x = 81 1 . G memberikan kesempatan kepada SS untuk
mengerjakan
di buku latihan. G juga memberikan kesempatan kepada SS untuk
menuliskan jawabannya di papan tulis.
I: 25-27
18 G berkeliling kelas mengamati SS yang sedang mengerjakan contoh
soal di buku latihannya masing-masing S.
I: 27
19 G mempersilahkan kepada salah satu S yang akan maju menuliskan
jawabannya contoh soal 4 log 8 di papan tulis kemudian G meminta S
untuk
I: 29-33- 35-37
33
bahwa 4 log 8 = 32 3
2322 22. 2 32log == . Kemudian G menjelaskan ulang
mengenai jawaban S tersebut ke seluruh kelas. 20 G mempersilahkan
kepada salah satu S yang akan maju menuliskan
jawabannya contoh soal 2 log 8 di papan tulis kemudian S memberikan
penjelasan mengenai langkah-langkah untuk mendapat hasil bahwa 2
log 8 = 3. Kemudian G menjelaskan ulang mengenai jawaban S tersebut
ke seluruh kelas.
I: 39
21 G mengamati dan mengkoreksi jawaban salah satu S yang ditulis di
papan tulis
mengenai hasil dari 4 1log16 dengan melakukan tanya jawab dengan S
di
papan tulis.
I: 41-43- 45
22 Salah satu S menuliskan jawaban hasil dari b jika b log 125 = 3.
G bertanya jawab kepada salah satu S tersebut untuk mendapat hasil
dari b jika b log 125 = 3 b = 5.
I: 45
23 Salah satu S maju menuliskan jawaban mengenai hasil dari x, jika
9 log x = -2
x = 81 1 . G mengamati dan mengkoreksi pekerjaan salah satu S
tersebut.
I: 47
24 G berkeliling kelas sambil mengamati pekerjaan BS yang sedang
mengerjakan contoh soal tersebut di buku.
I: 47
25 G menuliskan sifat-sifat dasar logaritma yang ada di buku modul
pada papan tulis. Sifat-sifat dasar logaritma : . naa naaa ===
log,01log,1log
I: 49
26 G berkata bahwa kita akan lebih mudah menentukan nilai dari log
jika bilangan yang dicari logaritmanya, kita ubah menjadi bilangan
berpangkat dengan basisnya sama dengan basis logaritmanya.
I: 51
27 G menulis latihan soal yang ada di buku modul pada papan
tulis.
...64log...,1log...,7log 487 === I: 55
28 G mempersilahkan kepada S untuk menuliskan jawabannya di papan
tulis. G mengamati dan mengkoreksi jawaban dari salah satu S,
mengenai hasil 7 log 7 = 1, 8 log 1= 0, 4 log 64 = 3.
I: 57
29 G menuliskan latihan soal yang ada di buku modul pada papan
tulis. Latihan soal tersebut antara lain: nyatakan dalam bentuk
kogaritma
yqp xx ==== − 234 7,, 125
15,813 . Nyatakan dalam bentuk
1 2323
1 3 −==−==
I: 59-61
30 G berkeliling kelas sambil mengamati pekerjaan latihan soal yang
sedang dikerjakan SS di buku latihan.
I: 61
34
No Topik Data Bagian Data
31 G bertanya kepada SS mengenai latihan soal pada pertemuan
sebelumnya sudah diselesaikan SS di rumah atau belum kemudian G
mempersilahkan kepada SS yang akan maju menuliskan jawabanntya di
papan tulis. G mengamati dan mengkoreksi jawaban SS yang ada di
papan tulis.
II: 1-3-5- 7-9-11- 17-23
32 G mengamati jawaban yang ditulis SS nomer 1-8. G menyetujui
hasil yang ditulis SS mengenai jawaban latihan soal nomer 1-8
karena jawaban SS tersebut sudah benar.
II: 9-11
33 G berkata bahwa cara penyelesaian nomer 1-5 hanya dengan
mengubah dari eksponen ke logaritma dan sebaliknya logaritma ke
eksponen.
II: 9
34 G mempersilahkan kepada salah satu S untuk menuliskan jawaban
nomer 9 mengenai menyatakan dalam bentuk perpangkatan 2 log 8 = 3
di papan tulis. S menuliskan hasilnya di papan tulis. G mengamati S
tersebut. Kemudian G meminta S untuk menjelaskan langkah-langkah
untuk menyatakan bentuk perpangkatan 2 log 8 = 3. G menyetujui
jawaban dari S tersebut karena S tersebut sudah benar dalam
menjawab dan menjelaskan langkah-langkah penyelesaian soal
tersebut.
II: 17-19- 21-23
35 Salah satu S menuliskan dan menjelaskan langkah-langkah jawaban
nomer 11 menyatakan dalam bentuk perpangkatan dari log 0,001=-3 .G
menyetujui jawaban salah satu S tersebut.
II: 25-27
36 G bertanya jawab dengan SS mengenai jawaban nomer 12 yang
ditulis salah satu S, bahwa 5 log 0,04 = -2. G menyetujui jawaban
nomer 12 tersebut dan G berkata bahwa cara penyelesaian nomer 12
dapat juga diselesaikan menggunakan definisi logaritma.
II: 31-37- 39
perpangkatan dari 5 log 0,04 = 5 log 100
4 = 5 log 25 1 dengan melakukan tanya
jawab dengan kepada SS
38 G mempersilahkan kepada SS untuk melanjutkan mengerjakan nomer
selanjutnya yang belum dikerjakan nomer 13-20.
II: 43-47- 51
39 G mengamati pekerjaan yang dikerjakan SS di buku latihannya
masing- masing.
II: 43-45
40 G memberi kesempatan kepada SS untuk bertanya jika ada SS yang
belum jelas mengenai latihan soal . Jika SS sudah jelas dalam
menyelesaikan latihan soal, G kemudian mengajak SS untuk
melanjutkan materi yang lainnya.
II: 43-49
41 G mengamati dan mengkoreksi jawaban BS yang sedang mengerjakan
di papan tulis. G menyetujui jawaban nomer 14 dan 15 mengenai
bentuk
perpangkatan dari 32 1
log2 =-10, dan 2 5749log7 = . G kemudian
menjelaskan ulang kepada SS mengenai penyelesaian nomer 14 dan 15
dengan melakukan tanya jawab.
II: 53-55- 61-63-67
42 G memberikan kesempatan kepada SS untuk bertanya jika mengalami
kesulitan mengerjakan latihan soal.
II: 59
43 G memberikan kesempatan kepada SS jika ada yang akan memberikan
tanggapan atas latihan soal yang telah dibahas.
II: 59
44 G meminta SS untuk menuliskan jawaban nomer 18, 19, dan 20 di
papan tulis.
II: 67
45 G mengamati BS yang sedang menuliskan jawaban di papan tulis.
Kemudian G menghampiri salah satu S yang sedang menulis di papan
tulis dan G berkata jika menulis basis dalam logaritma,
penulisannya harus diletakkan di
II: 71-73
35
atas. 46 G mengamati pekerjaan BS yang sedang mengerjakan di buku
latihannya
masing-masing. II: 71
47 Salah satu S maju untuk menuliskan hasil dari nomer 17
8log128log32log 22 1
2 1
++ . G mengamati S tersebut jika S salah dalam menuliskan basis G
mengingatkan S. G berkata juga bahwa jika cara penulisan basis
salah, maka hasil penyelesaian juga salah.
II: 75-77- 79
48 G menepuk-nepuk pundak salah satu S dan meminta S tersebut untuk
maju menuliskan jawaban nomer 18 di papan tulis. Salah satu S maju
untuk
menuliskan dan menjelaskan 4 log 16- 4log 4
27128log 64 1 4 =+ . G
kemudian menyetujui jawaban dari S tersebut.
II: 81-89- 93
49 G berkeliling kelas mengamati pekerjaan BS yang sedang
mengerjakan latihan soal di buku latihan.
II: 89
50 G meminta SS untuk menuliskan jawaban nomer 19 dan 20 di papan
tulis. G berkata kepada SS untuk mengurai cara berpikir S dalam
menyelesaikan suatu masalah menggunakan langkah-langkah yang tepat.
G berkata juga untuk menyelesaikan latihan soal dapat menggunakan
definisi logaritma.
II: 93-95
51 G menjelaskan kepada S bahwa hasil dari x log 3 = - 0,6 x -0,6 =
3. II: 95-99 52 G meminta kepada SS untuk membereskan catatan S,
jika ada catatan yang
belum jelas dan beres. II: 99-101
53 G meminta SS untuk mengadakan pembetulan-pembetulan di catatan
masing- masing S sebelum masuk ke sifat-sifat logaritma.
II: 99
54 G menulis sifat-sifat logaritma yang ada pada modul ke papan
tulis. G meminta kepada SS untuk mencoba membuktikan sifat 1 dari
logaritma a log (bxc) = a log b + a log c. G meminta kepada SS
untuk memunculkan ide dan gagasannya dahulu untuk menyelesaikan
setiap soal.
II: 101- 105
55 G berjalan berkeliling kelas untuk mengamati pekerjaan SS yang
sedang mengerjakan pembuktian sifat 1 logaritma a log (bxc) = a log
b + a log c.
II: 101
56 G menghampiri salah satu S yang bertanya kepada G dan G bertanya
jawab mengenai penyelesaian soal .
II: 103
No Topik Data Bagian
Data 57 G meminta SS untuk menyelesaikan pembuktian sifat-sifat
logaritma
menggunakan pemahaman tentang definisi logaritma. G meminta kepada
SS untuk mencoba membuktikan sifat 1 logaritma a log (bxc) = a log
b + a log c. sebelum membuktikan sifat 1 logaritma tersebut, G
meminta SS untuk membandingkan antara a log (bxc) = a log b + a log
c dengan am x an = am+n.
III: 1
58 G meminta kepada salah satu S untuk membuktikan sifat logaritma
a log (bxc) = a log b + a log c menggunakan ide yang dipunyai oleh
masing-masing S, tanpa membuka buku paket. Salah satu S tersebut
menuliskan pembuktian dan S tersebut menjelaskan ke SS mengenai
langkah pembuktian sifat 1 logaritma tersebut.
III: 3-7-9- 11
59 G berkata belum benar pembuktian sifat 1 logaritma tersebut, G
meminta kepada SL untuk membetulkan jawaban dari salah S yang belum
betul cara pembuktian dari sifat logaritma tersebut. Salah satu
dari SL maju dan menjelaskan kepada SS mengenai pembuktian yang
telah ditulisnya di papan tulis.
III: 13-15- 17-19-21-
25-27
60 G melakukan tanya jawab dengan S tersebut, G bertanya kepada S
mengenai III: 23-25-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
36
langkah untuk memperoleh a log (bxc) = alog ax+y. G menganggukkan
kepala sebagai respon setuju atas penjelasan dari S tersebut.
29
61 G memberikan kesempatan kepada S untuk memahami pembuktian sifat
logaritma tersebut, jika ada S yang kurang jelas memahami
pembuktian tersebut diminta untuk bertanya.
III: 33
62 G menulis contoh soal di papan tulis tentang sifat-sifat
logaritma yang ada pada buku modul yaitu 2 log 8 = 2 log 2 + 2 log
4 dan 6 log 2 + 6 log 3 =... lalu G menjelaskan cara untuk
memperoleh hail dari 2 log 8 = 2 log 2 + 2 log 4. G lalu meminta
kepada salah satu S untuk menuliskan hasil 6 log 2 + 6 log 3di
papan tulis. Salah satu S menuliskan jawaban bahwa 6 log 2 + 6 log
3 = 1. S tersebut menjelaskan pula ke SS mengenai
langkah-langkahnya. G dan S bertanya jawab mengenai perolehan hasil
6 log 2 + 6 log 3 = 6 log (2x3) = 6 log 6 = 1.
III: 37-39- 45
63 G berkeliling kelas mengamati BS yang sedang mengerjakan pada
buku latihan .
III: 41
64 G berkata bahwa cara pengerjaan untuk mencari nilai logaritma
jika dihitung manual susah. Maka menggunakan sifat logaritma akan
terasa lebih mudah dibanding dengan menggunakan tabel atau
kalkulator.
III: 47
65 G menuliskan sifat 2 logaritma yaitu a log cb
c b aa loglog −= di papan tulis. G
berkata kepada SS jika kita sudah dapat membuktikan 1 sifat
logaritma maka sifat selanjutnya dapat dengan mudah dibuktikan dan
kunci dari pembuktian sifat logaritma yaitu dengan pemisalan.
III:47-49- 51
66 G berkeliling kelas sambil mengamati SS dalam mengerjakan
pembuktian sifat 2 logaritma pada buku latihan.
III: 51
67 G memperhatikan BS yang sedang mengerjakan pembuktian dari sifat
2 logaritma di papan tulis.
III: 53
68 G meminta BS untuk mengecek jawaban yang sudah dituliskan oleh
salah satu S di papan tulis.
III: 55
69 G meminta S untuk bertanya jika ada yang merasa belum memahami
cara pembuktian sifat logaritma.
III: 55
70 G mengamati dan mengkoreksi jawaban pembuktian sifat 2 di papan
tulis, G menyetujui pembuktian yang dikerjakan oleh salah satu S
mengenai sifat 2
logaritma bahwa a log cb c b aa loglog −=
III: 57
9 27 33 −= di papan tulis. Lalu
G menjelaskan contoh soal mengenai 3 log 9log27log 9 27 33 −= 3 log
3 = 3
log 33- 3 log 32 1= 1.
III: 59-61- 63-65
72 G menulis contoh soal dari modul di papan tulis, mengenai 3 log
18 – 3 log 2 =…. dan 7 log 147 – 7 log 3 = …
III: 65
73 G berkeliling kelas sambil mengamati SS yang sedang mencoba
mengerjakan contoh soal pada buku latihan.
III: 67-69
74 G menulis penurunan sifat dari sifat 2 logaritma, bahwa a log
c
c a log1
=− .
Lalu G menjelaskan mengenai a log cb c b aa loglog −= . Jika b=1,
maka
diperoleh –a log c.
75 G menulis contoh soal di papan tulis, yaitu 2log ....
3 1 = dan 5log ....
III: 73
37
3 4 = . G bertanya jawab dengan SS hasil dari 2log
3log 3 1 2=− dan hasil dari 5log
4 3log
3 4 5=−
76 G menulis sifat 3 logaritma a log bc = c. a log b di papan
tulis. G meminta SS untuk mencoba membuktikan sifat 3
logaritma.
III: 75
77 G berkeliling kelas sambil mengamati SS yang sedang mengerjakan
pembuktian sifat 3 logaritma pada buku latihan.
III: 77
78 G memeriksa jawaban salah satu S dan G menyetujui jawaban S
tersebut dengan menganggukkan kepala dan mempersilahkan S tersebut
untuk maju menuliskan pembuktian sifat 3 logaritma di papan tulis.
Setelah S tersebut menuliskan pembuktiannya, G meminta kepada S
tersebut untuk menjelaskan langkah-langkah untuk mendapatkan
pembuktian sifat 3 logaritma.
III: 79-83
79 G bertanya kepada SL, jika ada yang memiliki jawaban yang
berbeda dengan jawaban yang telah ditulis di papan tulis. G
memberikan kesempatan kepada SL untuk mencoba mengerjakan denmgan
cara lain mengenai pembuktian sifat 3 logaritma.
III: 83-93
80 G bertanya kepada SS, mengenai masih bingung atau tidak untuk
memahami pembuktian sifat 3 logaritma.
III: 93
81 G menulis contoh log 10003 = 3.log 1000 di papan tulis. Lalu G
meminta SS untuk menjawab 2 log 35 = … G dan SS bertanya jawab
untuk mendapat hasil 2 log 35 = 5. 2 log 3.
III: 95-99- 101
82 G menulis mengenai mengubah bilangan pokok logaritma, sifat 4
logaritma a
log b = a b
log log di papan tulis. Lalu G menjelaskan mengenai mengubah
bilangan pokok logaritma, bahwa bilangan pokok logaritma itu bisa
diubah dengan misalkan a bisa diubah menjadi c, d, e, dan lain
sebagainya.
III: 101- 103
83 G meminta kepada SS untuk membuktikan sifat 4 logaritma bahwa a
log b =
a b
c
c
log log . G mempersilahkan kepada S yang sudah selesai membuktikan
untuk
menuliskan jawabannya di papan tulis.
III: 103- 105
84 Salah satu S maju menuliskan pembuktian sifat 4 logaritma. G
mengamati S tersebut di papan tulis. Lalu G meminta S tersebut
untuk menjelaskan mengenai pembuktian sifat 4 logaritma.
III: 107- 109-111-
b bb
b = ab log
pokok logaritma di papan tulis, yaitu dalam
a. 9log,5log,25log,5log...,6log 527335 nyatakanajika ==
III: 115- 117
86 G memberikan kesempatan kepada SS untuk mencoba mengerjakan
contoh soal tersebut.
III: 117- 119
87 G menghampiri S yang bertanya kepada G, terlihat G sedang
bertanya jawab mengenai penyelesaian soal.
III: 117
88 G berkata kepada SS bahwa logaritma bisa menjadi materi yang
bisa untuk membantu kita mengolah kreativitas berpikir dan
cara/jalan pengerjaan logaritma bermacam-macam untuk menemukan
hasil akhir yang sama.
III: 119
89 G menjelaskan dengan bertanya jawab dengan SS, mengenai contoh
soal, jika 3 log 5 = a maka hasil dari 3 log 25 = 3 log 52 = 2. 3
log 5 = 2a.
III: 119
90 Salah satu S maju menuliskan jawabannya di papan tulis. G
meminta S untuk III: 125-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
38
a 3 15log
131
91 G menghampiri salah satu S yang bertanya kepada G, terlihat G
dan S sedang bertanya jawab mengenai penyelesaian soal.
III: 131- 133
92 G menyetujui jawaban dari salah satu S bahwa hasil 27 log 5
=
a 3 15log
3 15log 333 == . G berkata kepada S bahwa cara penyelesaian
untuk
mengubah bilangan pokok logaritma 1 nomer dapat diselesaikan
menggunakan 3 macam cara yang berbeda-beda tetapi hasil akhirnya
sama
yaitu a 3 1 .
III: 133
93 G menyetujui jawaban contoh soal c yang telah dituliskan salah
satu S di
papan tulis, bahwa hasil dari 5 log 3 = a 1
5log 1
III: 137
94 G menyetujui jawaban contoh soal c yang telah dituliskan S di
papan tulis,
bahwa hasil dari 5 log 9 = 5 log 32 = 2.5 log 3 = a 2 .
III: 137
95 G menulis mengenai sifat 5 logaritma a log b . b log c = a log c
di papan tulis. Lalu G meminta kepada SS untuk mencoba membuktikan
sifat 5 logaritma a log b . b log c = a log c.
III: 137
96 G berkeliling kelas sambil mengamati SS yang sedang mengerjakan
pembuktian sifat 5 logaritma a log b . b log c = a log c di buku
latihan SS.
III: 143
97 G mengamati dan mengkoreksi pembuktian sifat 5 logaritma lalu G
menyetujui pembuktian dari salah satu S yang berada di papan tulis
mengenai sifat 5 logaritma a log b . b log c = a log c.
III: 145
98 G memberikan nasehat kepada BS yang masih bingung mengerjakan
untuk mengejar supaya tidak tertinggal materinya.
III: 145
q pb apqa log.log = di papan tulis. G bersama-sama SS
membuktikan b q pb apqa log.log = .
III: 145
100 G berkata kepada SS bahwa SS tidak boleh hanya jadi penonton
saja, dalam matematika harus banyak mencoba dan berlatih
mengerjakan soal-soal supaya terbiasa menyelesaikan masalah dan
untuk menyelesaikan 1 soal, terbuka banyak kemungkinan cara untuk
mendapatkan hasil.
III: 149
No Topik Data Bagian
Data 101 G mendekte kepada SS mengenai bilangan berpangkat pada
logaritma, bn = a
b = n a . Jika nilai a diketahui maka nilai b bisa ditentukan.
b>0
merupakan n a .
IV: 1
102 G menulis contoh soal nyatakan logaritma dalam n, jika 9 log 8
= n pada soal 27 log 16, 4 log 3, 81log32
1
. Lalu G meminta kepada SS untuk mencoba mengerjakan contoh soal
tersebut.
IV: 1-5
103 G berkeliling kelas sambil mengamati SS yang sedang mengerjakan
contoh soal di buku latihan.
IV: 1-7
39
104 G mempersilahkan kepada SS yang mempunyai ide untuk mengerjakan
contoh soal tersebut di papan tulis.
IV: 3-5
105 G menghampiri BS yang sedang berdiskusi, terlihat G dan BS
sedang bertanya jawab tentang penyelesaian contoh soal.
IV: 5
106 G berkata kepada SS bahwa yang bisa diubah bukan hanya yang
ditanyakan saja, yang diketahui pun bisa diubah.
IV: 5
107 G menghampiri salah satu S, G melihat jawaban S tersebut pada
buku milik S, lalu G mempersilahkan S tersebut untuk menuliskan
jawabannya di papan tulis.
IV: 9
108 Salah satu S maju menuliskan jawabannya, G mengamati dan
mengkoreksi jawaban S, lalu G meminta S tersebut untuk menjelaskan
jawabannya ke SS,
G menyetujui jawaban yang ditulis S di papan tulis bahwa 27 log 16
= n 8 9 .
IV: 11-13- 15-17-19
109 G menjelaskan 9 log 8 = n = 323 2log 3 log 2 2log
3 2 3=n .
IV: 11
110 G bertanya kepada SS hasil dari 27 log 16= …. IV: 11 111 G
menghampiri salah satu S yang bertanya dan terlihat G dan S
saling
bertanya jawab mengenai penyelesaian soal. IV: 17-21
112 G berkeliling kelas sambil mengamati SS yang sedang mencoba
mengerjakan di buku latihannya.
IV: 19-27
113 G memeriksa jawaban salah satu S yang ada di buku latihannya, G
menganggukkan kepala menandakan setuju kepada salah satu S
tersebut, kemudian S tersebut mengerjakan contoh soal menggunakan
cara yang lain.
IV: 23
114 G mengajak S untuk mengkoreksi jawaban yang ditulis salah satu
S di papan tulis.
IV: 27
115 Salah satu S maju menuliskan jawabannya, G mengamati dan
mengkoreksi jawaban S, G meminta S tersebut untuk menjelaskan ke SS
tentang
jawabannya 4 log 3 = n 1 di papan tulis.
IV: 27-33
116 G meminta kepada SS yang akan menuliskan cara yang berbeda
untuk mengerjakan contoh soal b di papan tulis.
IV: 35-37
3 4 dengan
jawab dengan SS
IV: 41-45- 47
118 G menulis a.a log b = b di papan tulis. Kemudian G meminta
kepada SS untuk membuktikan a.a log b = b.
IV: 45-47
119 G mempersilahkan S untuk menuliskan pembuktian dari a.a log b =
b di papan tulis.
IV: 47
120 G menulis contoh soal dan di papan tulis dan G meminta kepada
SS untuk mengerjakan contoh soal tersebut.
...7 3log7 = ....3
4log9 = IV: 47-55-
1
IV: 49-53- 55
122 Salah satu S maju menuliskan jawabannya, G mengamati dan
mengkoreksi jawaban S, G meminta S tersebut untuk menjelaskan ke SS
tentang langkah menyelesaikan hasil dari di papan tulis. 23
4log9 =
dengan bertanya jawab dengan SS
23 4log9 =
23 22log
40
No Topik Data Bagian Data
= +
2
( 23log.2 23 23 9 +=
mengerjakan soal latihan di buku latihan S.
V: 3-5-17- 41
125 G berkeliling kelas mengamati SS yang sedang mengerjakan soal
di buku latihan masing-masing S.
V: 7-9-13- 21-29-41- 43-49-57- 59-63
126 G mengamati BS yang sedang mengerjakan di papan tulis. G
mengkoreksi dan menyetujui pekerjaan salah satu S nomer 2a bahwa
681,148log = dengan berkata betul
V: 11
127 G meminta salah satu S untuk mengerjakan soal nomer 2b di papan
tulis. V: 19 128 G menghampiri salah satu S yang sedang mengerjakan
di papan tulis sambil
mengamati pekerjaan S di papan tulis. V: 33
129 G mengamati pekerjaan BS yang sedang mengerjakan di papan tulis
kemudian G menyetujui jawaban yang dikerjakan S nomer 2b yaitu log
36=1,556.
V: 35-39- 41
130 G menghampiri salah satu S yang bertanya dan G terlihat
bertanya jawab dengan S tersebut mengenai penyelesaian soal.
V: 55
131 G mempersilahkan kepada salah satu S yang ingin menuliskan
jawabannya dengan cara yang berbeda dengan SL di papan tulis.
V: 61
132 G meminta kepada BS untuk mengecek ulang jawaban yang sudah
ditulis oleh SL di papan tulis.
V: 65
133 G mengamati dan mengkoreksi pekerjaan BS yang telah ditulisnya
di papan tulis. G menyetujui jawaban nomer 3 yang dikerjakan oleh
salah satu S di
papan tulis, yaitu 3 1log 3
2
= a
b .
V: 67-69- 71-73
134 G berkata bahwa untuk mengerjakan soal logaritma dapat
dikerjakan dengan beberapa macam cara.
V: 71
135 G memberi kesempatan kepada SS yang akan bertanya jika ada BS
yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihan.
V: 71
136 G memberi kesempatan kepada SL untuk membetulkan jawabannya
yang masih kurang tepat di papan tulis.
V: 71
41
No Topik Data Bagian Data
137 G menulis soal latihan tentang logaritma di papan tulis, antara
lain 3 log 2 x 16 log 243 =…5 log 27 x 9 log 125 + 16 log 32 =…27
log 125 x 25 log
64 1
=... 6log
VI: 1-3
138 G berkeliling kelas mengamati SS yang sedang mengerjakan soal
di buku latihan.
VI: 5-7- 31-45
139 G mengamati BS yang sedang mengerjakan di papan tulis. VI: 7-45
140 G meminta kepada BS untuk mengecek ulang jawaban yang di tulis
SL di
papan tulis. G meminta kepada SL untuk menuliskan jawaban di papan
tulis jika ada yang memiliki jawaban yang berbeda dengan yang di
papan tulis.
VI: 9-11
141 G meminta kepada salah satu S untuk menjelaskan kepada SL
mengenai jawaban nomer 1 di papan tulis, yaitu 3 log 2 x 16 log 243
=10
VI: 13-15
142 G memberikan kesempatan kepada SS untuk menuliskan jawabannya
di papan tulis.
VI: 17-19- 27
143 G mengamati dan mengkoreksi jawaban nomer 2 dari salah satu S
dan
berkata betul untuk jawaban 5 log 27 x 9 log 125 + 16 log 32 = 2 13
.
VI: 19
144 G memberikan nasehat kepada SS untuk selalu mencoba dalam
mengerjakan latihan, jangan hanya sekedar mencontoh jawaban yang
sudah ada.
VI: 23
145 G meminta kepada salah satu S untuk maju menuliskan jawaban
nomer 5. G mengamati dan mengkoreksi jawaban nomer 5 tersebut, G
kurang menyetujui
jawaban S tersebut bahwa 6log
3log29log38log ++ =
jawaban 6log
3log29log38log ++ =
VI: 33-35- 37-39-41- 43
146 G menghampiri salah satu S yang sedang bertanya dan terlihat G
dan S bertanya jawab mengenai penyelesaian soal di meja S.
VI: 35
147 G menanggapi penjelasan dari salah satu S tersebut dengan
berkata betul, terlihat G dan S bertanya jawab di papan
tulis.
VI: 43-45
42
No Topik Data Bagian Data
148 G meminta kepada salah satu S untuk menuliskan jawaban nomer 10
di papan tulis. G mengamati dan mengkoreksi pekerjaan S tersebut
dan menyetujui jawaban nomer 10 tersebut yaitu log xxx loglog2 + =
6 4=⇔ x
VII: 1-5-9
149 G menuliskan latihan soal yang ada pada buku modul di papan
tulis, antara lain Diket 8 log 3 = a, nyatakan logaritma berikut
dalam a, 2 log 3=...,
3 9log =... Tentukan nilai x yang
memenuhi 9logloglog3log 3425 =++− xxxx . Lalu G meminta kepada S
untuk mencoba mengerjakan soal latihan di buku latihannya
masing-masing.
VII: 7-11
150 G mempersilahkan kepada salah satu S untuk maju mengerjakan
soal latihan di papan tulis.
VII: 13- 15-19-21- 23
151 G menanggapi jawaban yang ada di papan tulis dengan berkata
salah. Lalu G meminta kepada SS untuk mengecek ulang jawaban yang
ada di papan tulis.
VII: 27- 29-31
152 G berdiri di belakang kelas sambil mengamati S yang sedang
menuliskan jawabannya di papan tulis.
VII: 33
153 G bertanya kepada S mengenai langkah pengerjaan latihan soal
yang telah ditulisnya di papan tulis.
VII: 35- 37-39-41- 43-45-47
154 G menghampiri salah satu S yang bertanya kepada G, terlihat G
dan S bertanya jawab mengenai penyelesaian soal di meja S.
VII: 49
155 G meminta kepada salah satu S untuk menjelaskan ke SS mengenai
maksud jawaban yang telah ditulisnya di papan tulis.
VII: 53- 55-57-59- 61
156 G meminta kepada SL untuk membantu S dalam mengerjakan soal
latihan di papan tulis.
VII: 63
157 G menuntun S dalam menyelesaikan soal latihan di papan tulis
dengan melakukan tanya jawab.
VII: 65- 67-69-71- 71-75-77
158 G memberi nasehat kepada S agar S selalu mencoba dan terus
berlatih dalam mengerjakan soal latihan.
VII: 79
159 G meminta kepada SS untuk maju menuliskan jawabannya di papan
tulis. VII: 87-91 160 G berkeliling kelas sambil mengamati S yang
sedang mengerjakan di buku
latihan S. VII: 87
161 G menuntun S dalam mengerjakan soal latihan dengan melakukan
tanya
jawab kepada S di papan tulis, yaitu 30 log 6 1
= 12
p . G menanggapi
jawaban S tersebut bahwa jawaban S tersebut kurang tepat. Lalu G
meminta kepada S untuk berdiskusi dulu dengan temannya untuk
mendapatkan jawaban yang lebih tepat lagi.
VII: 89- 91-95
162 G terlihat bertanya jawab dengan salah satu S, yang sedang maju
bertanya kepada G di meja G.
VII: 99- 101-103- 105
163 G berkeliling kelas sambil mengamati BS yang sedang mengerjakan
soal latihan di papan tulis.
VII: 107- 135
164 Salah satu S maju menuliskan jawaban nomer 12. G mengamati dan
VII: 111-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
43
mengkoreksi pekerjaan S tersebut. G meminta kepada S tersebut
untuk
menjelaskan langkah pengerjaannya 6 1log50 =
( ) 12
1 + −−
115-117- 119-121
165 G berkeliling kelas sambil mengamati S yang sedang mengerjakan
di buku latihannya masing-masing.
VII: 125
c b
c b
− dengan melakukan tanya
jawab dengan SS.
VII: 127- 129-131
167 G menanggapi jawaban salah satu S yang telah ditulisnya di
papan tulis, telihat G dan S bertanya jawab mengenai hasil
( ){ } ( ) ( )[ ]3 1
20203 1
20 logloglog rqqr ppp += ⇔ 51253 = di papan tulis. G kemudian
menanggapi jawaban S tersebut, dengan berkata betul untuk jawaban
nomer 15 yang telah ditulisnya di papan tulis.
VII: 137- 139-141- 145-149- 151-153
168 G menulis soal latihan di papan tulis mengenai logaritma,
yaitu
=+− 48log3log.381log. 2 1 222 …,
0loglog 1
=+ bb aa !! G meminta kepada S untuk mencoba mengerjakan sendiri
mengenai soal latihan logaritma yang akan dikumpulkan di
kertas.
VII: 161- 163
169 G mengamati S yang sedang mengerjakan soal latihan pada
selembar kertas yang hasilnya akan dikumpulkan.
VII: 165- 167-169- 171-175- 177-179
170 G meminta kepada S untuk mengkoreksi jawabannya sendiri-sendiri
dengan cara mencocokkan dengan jawaban G di papan tulis.
VII: 181- 183-185
No Topik Data Bagian
Data 171 G mengingatkan kepada SS mengenai hari akan diadakannya
ulangan
matematika agar SS tidak lupa. VIII: 1-3- 5-7-9-11
172 G menasehati S agar S mempersiapkan diri menghadapi ulangan
matematika agar memperoleh ketuntasan belajar.
VIII: 13- 15
173 G meminta S untuk menuliskan jawaban soal latihan pertemuan
sebelumnya di papan tulis.
VIII: 17- 21-23
174 G berkeliling kelas sambil mengamati BS yang sedang menuliskan
jawabannya di papan tulis.
VIII: 19
( ) ( ) =
Tentukan nilai x jika 31loglog 2 22 =
−
x x .
VIII: 27
176 G menanggapi jawaban dari S yang telah ditulisnya di papan
tulis, dengan VIII: 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
44
21 2 + ++
.
177 G berdiri di belakang kelas sambil mengamati BS yang sedang
mengerjakan di papan tulis.
VIII: 37- 39-59
178 G meminta kepada SL untuk menuliskan jawabannya jika ada BS
yang memiliki cara pengerjaan yang berbeda dengan cara pengerjaan
salah satu S yang ada di papan tulis.
VIII: 41
179 G menanggapi jawaban dari S yang telah ditulisnya di papan
tulis, dengan berkata betul untuk jawaban nomer 3, yaitu
31loglog 2 22 =−
VIII: 47
180 G memberi nasehat kepada SS agar S mau berusaha untuk menjawab
sendiri tidak hanya dengan mencontoh hasil pengejaan yang sudah
ada, supaya akhirnya S dapat memahami materi.
VIII: 49
181 G meminta kepada S yang mempunyai ide dan gagasan agar
menuliskan jawabannya di papan tulis.
VIII: 51
182 G menghampiri salah satu S yang bertanya kepada G, terlihat G
dan S bertanya jawab mengenai penyelesaian soal di meja S.
VIII: 53
183 G menanggapi jawaban dari S yang telah ditulisnya di papan
tulis, dengan berkata betul untuk jawaban nomer 4, yaitu ( )( )
dxcba =logloglog ⇔
xc dab =
VIII: 55
184 G berkeliling kelas sambil mengamati SS yang sedang mengerjakan
di buku latihannya.
VIII: 63- 67
185 G menanggapi jawaban salah satu S yang telah ditulisnya di
papan tulis, dengan berkata kurang tepat untuk jawaban nomer 5a,
yaitu
20log 28log28log 5
m n
m m
m n
VIII: 65
186 G memberikan kesempatan kepada SL untuk membetulkan jawaban
nomer 5a yang masih salah di papan tulis.
VIII: 67
187 G menjelaskan mengenai langkah pengerjaan soal latihan nomer 5
dengan melakukan tanya jawab dengan SS.
VIII: 69- 71-73
Keterangan: (n: m)
n = pertemuan m = nomer pada transkrip G = guru, SS = seluruh
siswa, S = siswa, BS = beberapa siswa, SL = siswa lain
4.4 Kategori – Kategori Data
Berdasarkan topik-topik data yang telah dipaparkan di atas, proses
analisis
data selanjutnya adalah penentuan kategori-kategori data berupa
gagasan abstrak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
45
yang mewakili makna yang sama dalam sekelompok topik data.
Kategorisasi data
merupakan proses membandingkan topik-topik data satu sama lain
sehingga
menghasilkan suatu kategori-kategori data. Topik-topik data
merupakan deskripsi
singkat mengenai bagian data yang mengandung makna tertentu yang
sedang
diteliti.
Topik - topik data tindakan-tindakan guru untuk memfasilitasi
pembelajaran
dalam materi logaritma di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. telah
dipaparkan
pada tabel topik–topik data. Topik-topik data itu kemudian
dianalisis untuk
menghasilkan ketegori-kategori data yang bersangkutan.
Melalui prosedur, diperoleh kategori data tindakan-tindakan guru
untuk
memfasilitasi pembelajaran pada topik logaritma di SMA Kolese De
Britto
Yogyakarta yang terkait dengan masing-masing subjek penelitian..
berikut ini
akan ditentukan mengenai kategori dan subkategori data
tindakan-tindakan guru
untuk memfasilitasi pembelajaran pada topik logaritma di SMA Kolese
De Britto
Yogyakarta yang tertuang dalam tabel kategori data dan diagram
pohon kategori
data.
Tindakan Tindakan Guru Untuk Memfasilitasi Pembelajaran Matematika
No Kategori dan Subkategori Data Topik Data 1. Guru menyajikan
materi dengan melibatkan siswa 2, 4, 5, 6, 10, 11, 12, 14,
15,
37, 51, 62, 71, 74, 75, 81, 89, 99, 117, 121, 123, 166, 187.
2. Guru mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran 2.1
Mendorong siswa untuk mengungkapkan pendapatnya
saat mengerjakan latihan soal
17, 38, 54, 57, 58, 75, 76, 83, 86, 95, 102, 118, 120, 124, 137,
149, 168, 175, 181.
2.2 Mendorong siswa untuk menyajikan jawabannya di papan
tulis
19, 20, 22, 28, 31, 34, 35, 48, 50, 58, 59, 61, 78, 79, 84, 90,
104, 107, 115, 119, 122, 127, 141, 142, 145, 148, 150, 153, 155,
159, 164, 167, 173, 185.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
46
2.3 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya kepada guru jika
siswa mengalami kesulitan baik dalam memahami konsep materi ataupun
dalam mengerjakan latihan soal
7, 16, 40, 42, 43, 61, 69, 80, 135.
2.4 Mendorong siswa untuk mengecek, mengkomentari, dan membetulkan
jawaban siswa lain
68, 79, 113, 114, 116, 131, 132, 136, 140, 145, 151, 178,
186.
3. Guru memberi umpan balik terhadap jawaban siswa 32, 34, 35, 36,
41, 48, 58, 59, 60, 70, 78, 92, 93, 94, 108, 113, 126, 129, 133,
143, 145, 147, 157, 161, 167, 176, 179, 185.
4. Guru memberikan nasehat kepada siswa 64, 65, 88, 98, 100, 134,
144, 158, 172, 180.
5. Guru meminta kepada siswa untuk melengkapi catatannya agar
mempermudah siswa dalam belajar
52, 53.
6. Guru menulis 6.1 materi di papan tulis 8, 25, 54, 65, 74, 76,
82, 95,
99, 118. 6.2 contoh soal di papan tulis 6, 14, 17, 62, 71, 72, 75,
81,
85, 102, 120. 6.3 latihan soal di papan tulis:
a. Dikerjakan siswa di buku latihan
b. Dikerjakan diselembar kertas dikumpulkan
27, 29, 124, 137, 149, 168, 175. 169
7. Guru memantau siswa dalam mengerjakan latihan soal 7.1 Mengamati
siswa yang sedang menuliskan jawaban di
papan tulis 21, 23, 28, 31, 41, 47, 67, 70, 97, 108, 115, 122, 126,
128, 129, 133, 139, 143, 145, 148, 152, 163, 164, 174, 177.
7.2 Berkeliling kelas mengamati siswa yang sedang mengerjakan di
buku latihan
9, 18, 24, 30, 39, 46, 49, 55, 66, 73, 77, 96, 103, 112, 125, 138,
160, 165, 184.
8. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa dalam mengerjakan
soal
8.1 Menghampiri siswa yang mengerjakan di papan tulis untuk
melakukan tanya jawab
21, 36, 45, 60, 62, 157, 161.
8.2 Menghampiri siswa yang bertanya untuk melakukan tanya
jawab
56, 87, 91,105, 111, 130, 146, 154, 162, 182.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN
TIDAK TERPUJI
26
mendorong siswa untuk mengungkapkan
mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya jika siswa mengalami kesulitan baik
dalam
memahami konsep materi/mengerjakan latihan soal mendorong siswa
mengecek, mengomentari, dan
membetulkan jawaban siswa lain memberi umpan balik
terhadap jawaban siswa Tindakan-tindakan Guru memberikan nasehat
kepada siswa untuk memfasilitasi pembelajaran matematika
meminta kepada siswa untuk melengkapi catatannya agar mempermudah
siswa dalam belajar
materi di papan tulis menulis contoh soal di papan tulis dikerjakan
di buku latihan latihan soal di papan tulis dikumpulkan di kertas
mengamati siswa yang menulis di papan tulis memantau siswa
mengerjakan latihan soal berkeliling kelas mengamati siswa
47
menghampiri siswa yang mengerjakan di papan tulis untuk melakukan
tanya jawab bertanya jawab dengan siswa dalam mengerjakan latihan
soal menghampiri siswa yang bertanya untuk
melakukan tanya jawab
48
mengenai hasil penelitian tersebut.
49
memfasilitasi pembelajaran matematika dengan topik logaritma di SMA
Kolese
De Britto Yogyakarta. Yang dimaksud tindakan guru untuk
memfasilitasi
pembelajaran adalah tindakan-tindakan guru yang dapat menciptakan
lingkungan
atau menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa dapat belajar di
kelas
secara optimal.
dapat dibedakan menjadi delapan macam tindakan, yaitu:
1. Guru menyajikan materi dengan melibatkan siswa
2. Guru mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran
3. Guru memberi umpan balik terhadap jawaban siswa
4. Guru memberikan pesan kepada siswa
5. Guru meminta kepada siswa untuk melengkapi catatannya agar
mempermudah siswa dalam belajar
6. Guru menulis materi, contoh soal, dan latihan soal di papan
tulis
7. Guru memantau siswa dalam mengerjakan latihan soal
8. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa dalam mengerjakan
soal.
49
50
Dalam menjelaskan mengenai materi, guru melibatkan siswa agar
siswa
ikut aktif selama proses pembelajaran di kelas. Guru memberikan
pertanyaan
pancingan di sela-sela penjelasan materi. Pada saat menjelaskan
mengenai
bilangan berpangkat, guru mula-mula menulis contoh , kemudian
guru
memberikan pertanyaan . Kemudian guru memberitahu siswa bahwa
bentuk bilangan berpangkat bisa diubah menjadi bentuk logaritma
yaitu
. Siswa kemudian menjawab bahwa . Guru menulis
kemudian guru menulis . Guru kemudian mengatakan
bahwa .
1255... =
1255... =
1255... =
guru mengatakan bahwa dalam eksponen adalah menentukan hasil
perpangkatan
jika bilangan pokok dan pangkatnya diketahui. Tetapi dalam
logaritma adalah
menentukan pangkat jika bilangan pokok dan hasilnya diketahui. Dari
pernyataan
yang dikatakan guru tersebut, guru lalu meminta siswa untuk melihat
hubungan
antara eksponen dan logartima sehingga siswa akhirnya dapat
menjawab bahwa
hubungan antara eksponen dan logaritma adalah kebalikan. Guru
kemudian
berkata kepada siswa bahwa logaritma merupakan invers dari
perpangkatan.
Pada saat guru akan menjelaskan mengenai definisi logaritma,
mula-mula
guru hanya menulis , lalu guru memancing siswa dengan
pertanyaan
mengenai arti dari a, b, dan c dalam materi logaritma serta guru
bertanya kepada
siswa mengenai syarat untuk a, b, dan c pada . Jadi saat guru
akan
cba =log
cba =log
51
menjelaskan mengenai definisi logaritma guru melibatkan siswa
dengan
memberikan pertanyaan mengenai arti dan syarat-syarat untuk a, b,
dan c pada
. cba =log
Dalam menjelaskan mengenai kelima sifat dari logaritma yaitu
(1) , (2) cbbxc aaa loglog)log( += cb c b aaa logloglog −= , (3) ,
(4) bcb aca log.log =
a bb c
mengenai kelima sifat logaritma tersebut. Guru mula-mula menulis
sifat-sifat
dasar logaritma yaitu , lalu guru menuliskan
sifat pertama logaritma yaitu dan siswa diminta untuk
membuktikan terlebih dahulu sifat pertama logaritma tersebut,
setelah ada salah
satu siswa yang sudah dapat membuktikan guru kemudian membahas
mengenai
pembuktian sifat pertama logaritma tersebut dengan melibatkan
seluruh siswa
dengan melakukan tanya jawab di papan tulis, dan seterusnya sampai
pada
pembuktian sifat kelima dari logaritma.
ccb aba loglog.log =
nadana naaa === log,01log,1log
cbbxc aaa loglog)log( +=
beberapa pertanyaan untuk melibatkan siswa selama proses belajar.
Guru biasanya
sampai mengulang-ulang pertanyaannya supaya siswa dapat memahami
maksud
dari pertanyaan guru tersebut. Misalnya saja, saat guru bertanya
mengenai syarat-
syarat untuk a, b, dan c pada , guru mengulang-ulang
pertanyaan
mengenai syarat untuk a, apakah boleh negatif atau tidak. Guru
bertanya
mengenai syarat untuk a dalam apakah negatif dapat
cba =log
52
memenuhi syarat untuk a, siswa kembali mejawab secara serentak
boleh untuk
bilangan negatif memenuhi syarat untuk a. Guru harus
mengulang-ulang
pertanyaan agar siswa dapat menjawab secara benar mengenai syarat a
bahwa
bilangan negatif dapat memenuhi syarat untuk a. Dalam menjelaskan
mengenai
4 116 2
, guru juga mengulang-ul