19
Tindak Pindana Korupsi Kelompok 12

Tindak Pindana Korupsi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PBAK

Citation preview

Page 1: Tindak Pindana Korupsi

Tindak Pindana Korupsi

Kelompok 12

Page 2: Tindak Pindana Korupsi

Pengertian KorupsiO Dalam ensiklopedia Indonesia disebut

“korupsi” (dari bahasa Latin: corruption = penyuapan; corruptore = merusak) gejala dimana para pejabat, badan-badan Negara menyalahgunakan wewenang dengan terjadinya penyuapan, pemalsuan serta ketidakberesan lainnya.

O Adapun arti harfia dari korupsi dapat berupa :

O Kejahatan kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan, dan ketidakjujuran.

Page 3: Tindak Pindana Korupsi

Berdasarkan undang-undang bahwa korupsi diartikan

O Barang siapa dengan melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu badan yang secara langsung merugikan keuangan Negara dan atau perekonomian Negara dan atau perekonomian Negara atau diketahui patut disangka olehnya bahwa perbuatan tersebut merugikan keuangan Negara (Pasal 2)

Page 4: Tindak Pindana Korupsi

Gambaran Umum Korupsi di Indonesia

O Korupsi di Indonsia dimulai sejak era Orde Lama sekitar tahun 1960-an bahkan sangat mungkin pada tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 24 Prp 1960 yang diikuti dengan dilaksanakannya “Operasi Budhi” dan Pembentukan Tim Pemberantasan Korupsi berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 228 Tahun 1967 yang dipimpin langsung oleh Jaksa Agung

Page 5: Tindak Pindana Korupsi

O Pada era Orde Baru, muncul Undang-Undang Nomor3 Tahun 1971 dengan “Operasi Tertib” yang dilakukan Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib), namun dengan kemajuan iptek, modus operandi korupsi semakin canggih dan rumit sehingga Undang-Undang tersebut gagal dilaksanakan. Selanjutnya dikeluarkan kembali Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999.

Page 6: Tindak Pindana Korupsi

O Gerakan reformasi yang menumbangkan rezim Orde Baru menuntut antara lain ditegakkannya supremasi hukum dan pemberantasan Korupsi, Kolusi & Nepotisme (KKN). Tuntutan tersebut akhirnya dituangkan di dalam Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1999 & Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penye-lenggaraan Negara yang Bersih & Bebas dari KKN.

Page 7: Tindak Pindana Korupsi

PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA PADA PERKARA

TINDAK PIDANA KORUPSIO Dalam Undang-undang Nomor 31 tahun

1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, pertanggung jawaban pidana pada perkara tindak pidana korupsi yaitu:

O Korporasi  adalah  kumpulan  orang  dan  atau  kekayaan  yang  terorganisasi  baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.

Page 8: Tindak Pindana Korupsi

O Pegawai Negeri adalah meliputi :O Pegawai  negeri  sebagaimana  dimaksud

 dalam  Kitab  Undang-undang  Hukum Pidana;O Orang yang menerima gaji atau upah dari

keuangan negara atau daerah;O Orang yang menerima gaji atau upah dari

suatu korporasi yang menerima bantuan dari keuangan negara atau daerah; atau

O Orang yang menerima gaji atau upah dari korporasi lain yang mempergunakan modal atau fasilitas dari negara atau masyarakat.

Page 9: Tindak Pindana Korupsi

PENJATUHAN PIDANA PADA PERKARA TINDAK PIDANA PADA

PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI

O Terhadap Orang yang melakukan Tindak Pidana Korupsi

O Pidana MatiO Dapat dipidana mati karena kepada setiap

orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-undang nomor 31 tahun 1999, Undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi

Page 10: Tindak Pindana Korupsi

O Pidana PenjaraO Pidana penjara seumur hidup atau

pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) bagi setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perkonomian Negara. (Pasal 2 ayat 1)

Page 11: Tindak Pindana Korupsi

O Pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak satu Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) bagi setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat

Page 12: Tindak Pindana Korupsi

O Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta) bagi setiap orang yang dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di siding pengadilan terhadap tersangka atau terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi. (Pasal 21)

Page 13: Tindak Pindana Korupsi

O Pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) bagi setiap orang

Page 14: Tindak Pindana Korupsi

Pidana TambahanO Perampasan barang bergerak yang berwujud

atau yang tidak berwujud atau barang tidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari tindak pidana korupsi

O Pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama dengan harta yang diperoleh dari tindak pidana korupsi.

O Penutupan seluruh atau sebagian perusahaan untuk waktu paling lama 1 (satu) tahun.

O Pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau penghapusan seluruh atau sebagian keuntungan tertentu yang telah atau dapat diberikan oleh pemerintah kepada terpidana.

Page 15: Tindak Pindana Korupsi

Terhadap Tindak Pidana yang dilakukan Oleh atau Atas Nama

Suatu KorporasiO Pidana pokok yang dapat dijatuhkan adalah pidana

denda dengan ketentuan maksimal ditambah 1/3 (sepertiga).

O Tindak pidana korupsi dilakukan oleh korporasi apabila tindak pidana tersebut dilakukan oleh orang baik berdasarkan hubungan kerja maupun berdasarkan hubungan lain, bertindak dalam lingkungan korporasi tersebut baik sendiri maupun bersama-sama

O Hakim dapat memerintahkan supaya pengurus korporasi menghadap sendiri di pengadilan dan dapat pula memerintahkan supaya penguruh tersebut dibawa ke siding pengadilan.

Page 16: Tindak Pindana Korupsi

Upaya yang Dapat Ditempuh dalam Pemberantasan Korupsi

O Upaya pencegahan (preventif).O Menanamkan semangat nasional yang positif

dengan mengutamakan pengabdian pada bangsa dan negara melalui pendidikan formal, informal dan agama.

O Melakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip keterampilan teknis.

O Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan memiliki tang-gung jawab yang tinggi.

O Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja yang tinggi.

Page 17: Tindak Pindana Korupsi

O Upaya penindakan (kuratif).O Upaya penindakan, yaitu dilakukan

kepada mereka yang terbukti melanggar dengan dibe-rikan peringatan, dilakukan pemecatan tidak terhormat dan dihukum pidana. 

Page 18: Tindak Pindana Korupsi

O Upaya edukasi masyarakat/mahasiswa.

O Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial terkait dengan kepentingan publik.

O Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.

O Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa hingga ke tingkat pusat/nasional.

Page 19: Tindak Pindana Korupsi

O Upaya edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).

O Indonesia Corruption Watch (ICW) O Transparency International (TI)