Upload
moses-liunsanda
View
289
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SIPIL
Citation preview
REKAYASA PANTAI DAN MUARA
Revetment/ Dinding Pantai
Revetment adalah konstruksi tidak massif (berongga/ tidak padat)
yang
fungsinya untuk perlindungan terhadap pengaruh gelombang dan arus.
Revetment
tidak berfungsi sebagai penahan tanah di belakang konstruksi. Bahan yang
umum
digunakan adalah susunan batu kosong, blok-blok beton, pasangan batu dan
beton. Revetment yang terbuat dari susunan batu kosong atau blok-blok
beton
dengan kemiringan tertentu disebut konstruksi dengan tipe rubble (rubble
mount).
Konstruksi ini mempunyai lapisan pelindung luar yang langsung terhempas
gelombang yang disebut armor. Nama lain untuk revetment dari susunan
armor
yang terdiri dari campuran batu kosong yang tidak seragam disebut rip-rap.
Untuk
mencegah hanyutnya material pantai yang halus antara pantai yang
dilindungi dan
revetment harus dipasang lapisan filter (Yuwono, 2005).
Permukaan revetment yang terdiri dari tumpukkan batu dan blok-blok beton
dengan rongga-rongga diantaranya, menjadikan revetment lebih efektif
untuk
meredam energi gelombang yang menghantam pantai. Dalam perencanaan
revetment perlu ditinjau fungsi dan bentuk bangunan, lokasi, panjang,
tinggi,stabilitas bangunan dan tanah pondasi, elevasi muka air baik di depan
maupun
dibeakang bangunan, ketersediaan bahan bangunan dan sebagainya
(Triatmodjo,
1999).
MARIA RAINY LENGKONG 120211013
REKAYASA PANTAI DAN MUARA
Gambar 2.25 Macam-macam tipe dinding pantai/ revetment
Kerusakan DindingPantai dan Penanggulangannya
Kegagalan pada sebuah dinding pantaidapat berupagerusan (erosi) pada
dasardinding pantaiakibat tidak terlindungi,pergeseran elemen bangunan pantai
akibatterjangan gelombang, kegagalan gelinding akibat ikatan angker
yang lemah(dindingpantai jenis turap), dan terjadi perbedaan elevasi pada muka air pada
bagian muka danbelakang dinding pantai (
Failure Mechanisms For Flood Defence Structures
, 2007).Perbedaan elevasi muka air laut di belakang dan di depan bangunan tersebut dapatmenimbulkan
kecepatan aliran cukup besar yang dapat menarik butiran tanah di belakangdan pada pondasi bangunan (
piping
). Keadaan ini dapat mengakibatkan rusak atauruntuhnya bangunan.
Gambar 2.2. Kegagalan gelinding pada Pantai Lebih, Pulau Bali (Laporan Survei:
KerusakanPantai dan Penanggulangannya,2011)
MARIA RAINY LENGKONG 120211013
REKAYASA PANTAI DAN MUARA
Pada gambar 2.2 di atas dapat dilihat, akibat perencanaan yang kurang baik, dindingpantai buis beton
mengalami kegagalan gelinding yang menyebabkan dinding pantaitersebut tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Keadaan ini juga dapat membahayakanpemukiman setempat. Gambar 2.2 juga
menunjukkan kemungkinan kegagalan gelindingterjadi akibat lapisan pasir di belakang dinding pantai
tersebut tidak mampu mengimbangitekanan di muka bangunan akibat limpasan gelombang yang sangat
besar.Penanggulangannya yaitu dengan membuat sebuah dinding pantai yang sesuai denganfungsinya
yaitu dapat menahan limpasan gelombang yang sangat besar sehingga dapatmencegah terjadinya
gelinding. Adapun penanggulangan yang dapat dilakukan apabila terjadi perbedaan elevasi
muka air laut yaitu1) membuat elevasi puncak bangunan cukup tinggi sehingga tidakterjadi
limpasan, 2) di belakang bangunan dilindungi dengan lantai beton atau aspal dandilengkapi dengan saluran
drainase, atau 3) dengan membuat konstruksi yang dapatmenahan terangkutnya butiran tanah/pasir,
misalnya dengan menggunakan geotekstilyang berfungsi sebagai saringan.
Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karenaserangan gelombang dan
arus. Dalam perencanaannya tidak boleh asal-asalan agar tidak terjadi salah fungsi yang menyebabkan
bangunan pantai yang dibangun tidak berfungsi sebagaimana mestinya.Berbagai kerusakan yang terjadi
pada bangunan pantai terjadi karena adanya perbedaan elevasi muka air laut. Perbedaan elevasi muka air
laut di belakang dan didepan bangunan tersebut dapat menimbulkan kecepatan aliran cukup besar yang
dapat menarik butiran tanah di belakang dan pada pondasi bangunan (piping ).Keadaan ini
yangmenyebabkan munculnya berbagai penyebab kerusakan pada bangunan pantai seperti kegagalan
guling dan erosi yang terjadi pada dasar dinding pantai. Untuk penanggulangannya, dapat dilakukan dengan
MARIA RAINY LENGKONG 120211013
REKAYASA PANTAI DAN MUARA
membuat konstruksi yang dapat menahan terangkutnya butiran tanah/pasir, misalnya dengan
menggunakan geotekstil yang berfungsi sebagai saringan.
PERHITUNGAN REVETMENT
Perhitungan gelombang rencana dan gelombang pecah untuk
revetment
Pada saat gelombang menjalar dari perairan dalam ke pantai dimana
bangunan pantai akan dibangun, maka gelombang tersebut mengalami
proses
perubahan tinggi dan arah gelombang. Perubahan ini antara lain disebabkan
karena proses refraksi, difraksi, pendangkalan dan pecahnya gelombang.
Keempat
proses perubahan (deformasi) gelombang tersebut dapat menyebabkan
tinggi
gelombang bertambah atau berkurang. Oleh karena itu tinggi gelombang
rencana
yang akan dipergunakan di lokasi pekerjaan harus ditinjau terhadap proses
ini.
Tinggi gelombang rencana terpilih adalah tinggi gelombang maksimum yang
mungkin terjadi di lokasi pekerjaan. Apabila gelombang telah pecah sebelum
mencapai lokasi pekerjaan, maka gelombang rencana yang dipakai adalah
tinggi
gelombang pecah (Hb) di lokasi pekerjaan. Tinggi gelombang pecah ini
biasanya
dikaitkan dengan kedalaman perairan (ds) dan landai dasar pantai (m).
Apabila
pantai relatif datar, maka tinggi gelombang pecah dapat ditentukan dengan
rumus
(CERC, 1984):
Hb = 0,78ds
Keterangan :
Hb = Tingi gelombang pecah (m)
ds = Kedalaman air di lokasi bangunan (m)
MARIA RAINY LENGKONG 120211013
REKAYASA PANTAI DAN MUARA
Dengan demikian tinggi gelombang rencana (HD) dapat ditentukan dengan
rumus:
HD = Hb
Elevasi dasar revetment direncanakan 0,00 m. Ketinggian muka air pada
ujung bangunan revetment yang menghadap ke laut direncanakan sebesar
HHWL
= +1,30 m dari dasar laut, sehingga didapatkan ds = 1,30 m. Dari penjelasan
di
atas, maka untuk perhitungan gelombang rencana pada revetment Pantai
Tambak Mulyo adalah sebagai berikut:
ds = HHWL = 1,3 m
Hb = 0,78.ds
Hb = 0,78 . 1,3 = 1,014 m
HD = Hb = 1,014 m
Perhitungan Elevasi Mercu Revetment
Elevasi mercu bangunan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Elevasi mercu = DWL + Ru + Fb
Dimana:
DWL : Design water level (elevasi muka air rencana)
Ru : Run-up gelombang
Fb : Tinggi jagaan (0,5 – 1,5 m)
MARIA RAINY LENGKONG 120211013
REKAYASA PANTAI DAN MUARA
Wave Run Up
Pada saat gelombang menghantam suatu bangunan, gelombang tersebut akan naik pada permukaan
bangunan. Penentuan tinggi run up gelombang ini digunakan grafik perbandingan run up gelombang
dengan rubble mound pada beberapa kondisi kemiringan. Grafik ini diambil dari Shore Protection
Manual Vol II, 1984.
Data yang dibutuhkan :
H0 = Tinggi gelombang di laut dalam (m)
T0 = Periode gelombang di laut dalam (s)
Dari hasil analisa didapatkan:
H0 = 2,76 m
T0 = 7.20 s
H0 / gT02 = 0.0054
R / H0 = 0,85
R = 0,85 H0
= 2,35 m
Digunakan grafik run up gelombang dengan lapisan pelindung menggunakan batu pecah didapatkan
Ru/H = 1,15. Run up yang terjadi setinggi 2,35 m.
MARIA RAINY LENGKONG 120211013
REKAYASA PANTAI DAN MUARA
PERHITUNGAN RUNUP
MARIA RAINY LENGKONG 120211013
REKAYASA PANTAI DAN MUARA
MARIA RAINY LENGKONG 120211013
REKAYASA PANTAI DAN MUARA
MARIA RAINY LENGKONG 120211013