11
TAUFAN KAMAJAYA SP 1220221094 TEST FAAL PARU

Test Faal Paru Topan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

test faal paru ppt

Citation preview

TEST FAAL PARU

TAUFAN KAMAJAYA SP1220221094TEST FAAL PARUTEST FUNSGI PERTUKARAN UDARA1. Perbedaan tekanan oksigen alveolar-arterial (PAO2-PaO2)PaO2 : tekanan yang ditimbulkan oleh oksigen yang terlarut dalam darah arteri.PaO2 < 60mmHg terdapat kelainan paru yang signifikan. (PaO2 Normal = 80 100 mmHg)Untuk menentukan PaO2 digunakan PEFR (Peak Expiratory Flow Rate) dimana untuk membedakan pasien dengan dyspneu karena kelainan jantung atau paru.DDI = PEFR x PaO21000Test PAO2-PaO2 sensitif dalam mendeteksi perfusi ventilasi regional (V/Q) namun tidak digunakan untuk screening karena sulit mengukur PAO2.Maka digunakan rumus:PAO2 = PiO2 PaCO2Nilai normal PAO2 berkisar 8 mmHg pada usia muda, 25 mmHg pada usia 80an.2. Multiple Breath Nitrogen WashoutPada tes ini sisa N2 diparu akan dibuang dengan pemberian O2 100%, sehingga konsentrasi N2 menurun sepanjang ekspirasi.Tes ini dilakukan untuk mengukur ditribusi ventilasi. 3. Kapasitas Difusi ParuDL (diffusing capacity of lungs) adalah gas yang masuk ke darah dibagi tekanan alveolar dan end capillary. Gas yang digunakan adalah CO dimana CO mempunyai afinita 200 kali lebih kuat mengikat Hb dibanding O2.Pengukuran DLCO meliputi :Milimeter CO yang ditransfer alveoli ke darah/menit.Nilai rata-rata tekanan alveolar CO (PACO)Tekanan kapiler pulmonal CO (PCCO)Teknik yang digunakan untuk mengukur DLCO adalah tes single breath.Pasien inspirasi kemudian menahan napas sampai 10 detik, selama periode ini CO meninggalkan gas alveolar untuk masuk ke darah secara difusi. Kadar CO yang ditransfer dihitung dari prosentase CO pada gas alveolar awal dan akhir dengan analisis inframerah.Nilai Normal DLCO 20-30 mL/mnt/mmHgTES EXCERCISEUntuk evaluasi preanestesi digunakan tes excercise yang paling mudah adalah naik tangga.>3 anak tangga baik 20 mL/kg/mnt -> morbiditas minimal VO2 max < 15 mL/kg/mnt -> resiko tinggi dengan mortalitas >30%MATCH TESTa. Cara pemeriksaan Pasien disuruh meniup korek api dari jarak 15 cm tapi kedua bibir tidak boleh bertemu.b. InterpretasiPasien yang dapat melakukan tes ini mempunyai ventilasi yang adekuat, dan pasien yang tidak dapat mematikan api memerlukan tes lain untuk mengetahui fungsi parunya.INDIKASI TES FAAL PARU1.INDIKASI TES FAAL PARU PREANESTESITes faal paru digunakan untuk mengetahui kemungkinan kegagalan paru post operasi.Faktor yang mempengaruhi evaluasi paru preoperatif Usia > 70 tahun Obesitas Pembedahan didaerah toraks Pembedahan di daerah abdominal atas Riwayat merokok dan batuk lama Penyakit paru lain2.INDIKASI TES FAAL PARU PADA PASIEN RESEKSI PARU

Syarat tes faal paru pada pasien yang akan dilakukan reseksi paru menurut Miller :FEV1 > 2L dan perbandingan FEV1/FVC min 50%MVV > 50% dari perkiraanPerbandingan RV/TLC < 50%Jika ada salah satu kriteri yang tidak terpenuhi, tes faal paru dilanjutkan dengan tes pada tiap paru untuk memperkirakan fungsi tiap paru.3. USAHA PENINGKATAN FUNGSI PARUada 4 garis besar dari pengobatan, yaitu :- Berhenti merokok- Mobilisasi dari sekresi- Terapi dari bronkospasme- Peningkatan motivasi dan staminaTERIMA KASIH