49
LBM 1 TERLAMBAT DATANG BULAN STEP 1 1. Amenorhea : keadaannya tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut- turut 2. HCG : hormon corionic gonadotropin, merupakan glikoprotein yang diproduksi oleh sel2 sinsitiotrofoblast dari plasenta pada kehamilan dini berfungsi mempertahankan korpus luteum dan menyokong kehamilan. 3. ANC : antenatal care, pemeriksaan pada ibu selama kehamilan. Fungsinya untuk memantau janin dan keadaan ibu. Pemeriksaan meliputi status gizi, pemeriksaan leopold (fundus uteri) dll STEP 2 Haid 1. definisi 2. Siklus haid 3. Gangguan haid Kehamilan 1. Tanda-tanda 2. DD 3. Pemeriksaan 4. Perkembangan janin 5. Komplikasi Amenorhea 1. Etiologi 2. Klasifikasi 3. Patofisiologi

Terlambat Datang Bulan-Bahan SGD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kemungkinan yang terjadi saat wanita mengalami datang bulan, berisi bahan yang digunakan untuk rujukan saat Small Group Discusion (SGD)

Citation preview

LBM 1

TERLAMBAT DATANG BULAN

STEP 1 1. Amenorhea : keadaannya tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-

turut

2. HCG : hormon corionic gonadotropin, merupakan glikoprotein yang diproduksi

oleh sel2 sinsitiotrofoblast dari plasenta pada kehamilan dini berfungsi

mempertahankan korpus luteum dan menyokong kehamilan.

3. ANC : antenatal care, pemeriksaan pada ibu selama kehamilan. Fungsinya untuk

memantau janin dan keadaan ibu. Pemeriksaan meliputi status gizi, pemeriksaan

leopold (fundus uteri) dll

STEP 2 Haid

1. definisi

2. Siklus haid

3. Gangguan haid

Kehamilan

1. Tanda-tanda

2. DD

3. Pemeriksaan

4. Perkembangan janin

5. Komplikasi

Amenorhea

1. Etiologi

2. Klasifikasi

3. Patofisiologi

4. Pemeriksaan penunjang

ANC

1. Tujuan

2. Macam2 pemeriksaan

STEP 3 Haid

1. Definisi

Perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus disertai pelepasan atau

deskuamasi endometrium melalui osteum uretri eksternum akibat adanya

rangsangan hormonal.

2. Siklus haid

fase proliferasi pembentukan folikel, hari ke 5-14 setelah haid

fase ovulasi folikel pecah hari 14-28 setelah haid

fase sekresi/lutealfolikel menjadi korpus luteum

3. Gangguan haid

a. Kelainan siklus : oligomenorhea (>35hr), polimenorhea (<21 hr), amenorhea

(>3bln),

b. Banyaknya dan lamanya berdarahan : hipomenorhea, hipermenorhea

c. Perdarahan diluar haid

d. Gangguan lain : disminorhea, premenstual tension, mastodinia, mittelschmertz

Kehamilan

1. Proses terjadinya

Folikel de graf oosit keluarditangkap oleh fibra tubasperma

datengdibuahizigotzigot turun ke uterusmengalami nidasi di

endometriumtrofoblas dlm zigot menghasilkan HCG yang akan

mempertahankan korpus luteum tetap dan tidak berubah menjadi korpus

albicanestrogen dan progesteron tetap meningkattidak terjadi peluruhan

endometriumamenorhea

2. Tanda-tanda

Tanda pasti

a. Palpasi : dirasakan gerak janin

b. Auskultasi : Denyut jantung janin (18 mg)

c. USG dan scanning : dapat terlihat kantong kehamilan, gambaran janin

d. Sinar X kerangka janin (sekarang tidak boleh)

Tidak pasti

1. Gejala

- Amenorhea

- Nausea disertai atau tidak disertai muntah

- Konstipasi penurunan hormon steroidpenurunan tonus??????

- Sering kencing VU tertekan

- Pingsan dan mudah lelah (hemodilusiHb rendahO2 berkurang

- Anoreksia

- Tidak tahan bau2 tertentu

- Ngidam

2. Tanda

- Pigmentasi kulit

- Payudara membesar esterogen dan progesteron meningkat

- Epulis (pembesaran papul gusi)

- Leukore (keputihan)

- Suhu basal meningkat

- Tanda chadwick

- Tanda hegar

- Tanda piscaseck

- Tanda braxton-hicks

- HCG +

3. DD

a. Pseudosiesis gangguan kejiwaan karena ingin hamil

b. Mioma uteri

c. Kista ovari

d. Kandung kemih penuhretensi urin

e. Hematometra

4. Pemeriksaan

a. Anamnesis : riwayat kehamilan sebelumnya, siklus haid HP & HT, sifat darah

b. PF :

inspeksi KU

perkusi tdk ada

palpasiuntuk mengetahui besar dan konsistensi rahim, bagian2 janin,

gerakan janin, letak janin, kontraksi rahim.

Auskultasi BJJ

c. PP

HCG, USG

5. Perkembangan janin

LI

6. Komplikasi

- hiperemesis gravidarummual muntah berlebihan

- toksemia gravidarum gejala hipertensi, proteinuria, edema. Contohnya

preeklamsia,

- abortus pengeluaran hasil konsepsi

- kelainan letak kehamilan ektopik

Amenorhea

1. Etiologi

- Gangguan organik pusat ; tumor, radang, destruksi

- Gangguan kejiwaan : pseudosiesis, syok emosional

- Gangguan poros hipotalamus, hipofisis, ovarium axis :

- Gangguan uterus dan vagina : endometriris TB, histerektomi

- Gangguan pankreas : DM

- Gangguan gonad : kelainan kongenital (sindroma turner, menopause

prematur)

2. Klasifikasi

- Primer : setelah 18 tahun belum pernah mengalami haid, lebih bahaya

bersifat kongenital

- Sekunder : penderita pernah mendapat haid tapi kemudian tidak dapat

lagi

ANC

1. Tujuan

2. Macam2 pemeriksaan

STEP 4

normal

MENSTRUASI

ABnormal

- Gangguan siklus - Jumlah dan lama - Perdarahan di luar

AMENORHEA

Tanda tak pasti

kehamilan pemeriksaan

kehamilan

- Nausea

- Vomitting

- Mengidam

- Tidak tahan

bau2an

- Pingsan

- anoreksia

- Fatique

- Payudara > besar

- dll

Step 5

Haid

1. Definisi

2. Siklus haid

3. Gangguan haid

Kehamilan

1. Proses terjadinya

2. Tanda-tanda

Tanda pasti

Tidak pasti

3. Gejala

4. Tanda

3. DD

4. Diagnosa

5. Perkembangan janin

6. Komplikasi

Amenorhea

1. Etiologi

2. Klasifikasi

ANC

1. Tujuan

2. Macam2 pemeriksaan

Step 6

Haid

1. Definisi

Perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan

(deskuamasi) endometrium.

ILMU KANDUNGAN

2. Siklus haid

SIKLUS MENSTRUASI

1. fase folikuler

dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar lh meningkat dan terjadi

pelepasan sel telur (ovulasi).

dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel

di dalam ovarium.

pada pertengahan fase folikuler, kadar fsh sedikit meningkat sehingga

merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing

mengandung 1 sel telur.tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang

lainnya hancur.

pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon

terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.

endometrium terdiri dari 3 lapisan.

lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan

dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk

kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.

perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5

hari. darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. darah menstruasi biasanya

tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

2. fase ovulatoir

fase ini dimulai ketika kadar lh meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel

telur. sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah

terjadi peningkatan kadar LH.

Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya

pecah dan melepaskan sel telur. pada saat ovulasi ini beberapa wanita

merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya; nyeri ini dikenal

sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai

beberapa jam.

3. fase luteal

fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.

setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan

membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar

progesteron.

progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase

luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.

peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya

ovulasi.

setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan

dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan.

jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan hcg (human chorionic gonadotropin). hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan

progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri.

tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar hcg.

(www.medicastore.com)

Fisiologi

Hipotalamus

Hipofisis Anterior

FSH LH

GnRH

Folikel primordial

Follikel de Graaf

Korpus Luteum

OVARIUM

Estrogen Ovum terlepas

( Ovulasi )

Estrogen

Progesteron

Follikel de

Graaf pecah

Sperma

( + )

Tdk terjadi

fertilitas

Fertilitas

Ovum di Ampula

Tuba

Sperma

( - )

Deskuamasi

Endometrium

Penebalan

Endometrium

ENDOMETRIUM

Implantasi di

Endometrium Menstruasi

+

3. Hormon – hormon reproduksi :

1. GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)

Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi

hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon

gonadotropin (FSH / LH ).

2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Diproduksi di sel-sel basal hipofisis

anterior, sebagai respons terhadap

GnRH.

Berfungsi memicu pertumbuhan dan

pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria :

memicu pematangan sperma di testis).

Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek

(sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya

dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulosa ovarium, melalui

mekanisme feedback negatif.

3. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial

Cell Stimulating Hormone)

Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis

anterior. Bersama FSH, LH berfungsi

memicu perkembangan folikel (sel-sel teka

dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan

terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-

surge).

Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan

dan mempertahankan fungsi korpus luteum

pascaovulasi dalam menghasilkan

progesteron.

Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah

bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek

(sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.

(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig

testis).

4. Estrogen hepar juga

Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel

di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga

diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada

pria, diproduksi juga sebagian di testis.

Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.

Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada

berbagai organ reproduksi wanita.

Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.

Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir

serviks.

Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.

Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.

Juga mengatur distribusi lemak tubuh.

Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu

pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk

pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi

hormon estrogen (sintetik) pengganti.

5. Progesteron

Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium,

sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga

diproduksi di plasenta.

Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase

sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium

uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.

6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan

trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan

kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian

turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik

kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).

Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum

dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa

kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.

Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda

kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin

Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /

meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara.

Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan

mempengaruhi fungsi korpus luteum.

Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL /

Human Placental Lactogen).

Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada

masa laktasi / pascapersalinan.

Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus,

sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat

terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan

gangguan haid berupa amenorhea.

4. Gangguan haid

Kelainan dlm byknya darah & lamanya perdarahan pd haid :

Hipermenorea /menoragia : perdarahan haid yang lebih banyak dari

normal, atau lebih lama dari normal (> 8 hr)

Hipermenore adalah perdarahan haid yang jumlahnya banyak,

ganti pembalut 5-6 kali per hari, dan lamanya 6-7 hari.

Penyebabnya adalah kelainan pada uterus (mioma, uterus

hipoplasia atau infeksi genitalia interna), kelainan darah, dan

gangguan fungsional. Keluhan pasien berupa haid yang banyak.

Pada setiap wanita berusia 35 tahun harus dilakukan kuretase

diagnostik untuk menyingkirkan keganasan.

Hipomenorea : perdarahan haid yg lbh pendek dan/atau dr biasa

Hipomenore adalah perdarahan haid yang jumlahnya sedikit, ganti

pembalut 1-2 kali per hari, dan lamanya 1-2 hari. Penyebabnya

adalah kekurangan estrogen & progesteron, stenosis himen,

stenosis serviks uteri, sinekia uteri (sindrom Asherman). Sinekia

uteri didiagnosis dengan histerogram atau histeroskopi.

Kelainan siklus

Polimenorea/polimenoragia/epimenoragia : siklus haid lbh pendek dr

biasa (< 21 hr), perdarahan sama atau lbh byk dr haid biasa

Oligomenorea : siklus haid lbh panjang, > 35 hr

Amenorea : keadaan tdk adanya haid utk sedikitnya 3 bln berturut-

turut.

Bila tidak haid lebih dari 3 bulan baru dikatakan amenore, diluar

amenore fisiologik. Penyebabnya dapat berupa gangguan di

hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium)

dan vagina. Kasus-kasus yang harus dikirim ke dokter ahli adalah

adanya tanda-tanda kelaki-lakian (maskulinisasi), adanya

galaktorea, cacat bawaan, uji estrogen & progesteron yang

negatif, adanya penyakit lain (tuberkulosis, penyakit hati,

diabetes melitus, kanker), infertilitas atau stress berat.

Perdarahan diluar haid : metroragia

Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan

dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan

siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan

pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik

(polip endometrium, karsinoma endometrium, karsinoma serviks),

kelainan fungsional dan penggunaan estrogen eksogen.

Gangguan lain yg ada hubungannya dgn haid :

Premenstrual tension (ketegangan prahaid)

Mastodinia (nyeri pada mamae sebelum haid)

Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)

Dismenorea

(Hanifa W.2007.Ilmu Kandungan.Jakarta : YBP-SP) & (www.medicastore.com)

Kehamilan

1. Tanda-tanda

Tanda – tanda

Amenorea

Nausea & emesis (muntah), sering tjd pd pagi hr (morning sickness)

Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)

Pingsan

Mammae mjd tegang & membesar, krn pengaruh estrogen & progesterone

yg merangsang duktuli & alveoli di mammae, glandula Montgomery tampak

lbh jelas

Anoreksia, Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu

nafsu makan timbul lagi.

Sering kencing, tjd krn VU pd bulan2 pertama kehamilan tertekan oleh

uterus yg mulai membesar, pd akhir triwulan gejala timbul krn janin mulai

masuk ke ruang panggul & menekan kembali VU

Obstipasi, krn tonus otot menurun yg disebabkan oleh pengaruh hormon

steroid

Pigmentasi kulit, krn pengaruh dr hormon kortikosteroid plasenta yg

merangsang melanofor & kulit

Epulis : hipertrofi papilla ginggiva, tjd pd triwulan pertama

Varises

Tanda2 kemungkinan hamil :

Perut membesar

Uterus membesar : tjd perubahan dlm bentuk, besar, & konsistensi dr

rahim

Tanda Hegar : segmen bawah uteri lembek

Tanda Chadwick : vulva dan vagina berubah warna menjadi merah dan

sedikit kebiru2an : livide

Tanda Piscaseck: uterus membesar pada 1 sisi

Kontraksi2 kecil uterus bila dirangsang (Braxton-Hick)

Teraba ballotement

Reaksi kehamilan positif

Tanda pasti kehamilan :

Dpt diraba & dikenal bagian2 janin

Dpt dicatat & didengar bunyi jantung janin

Dpt dirasakan gerakan janin & balotemen

Px dgn sinar rontgen tampak kerangka janin

Dgn USG (scanning) dpt diketahui ukuran kantong janin, panjang janin

(crown-rump), & diameter biparietalis hingga dpt diperkirakan tuanya

kehamilan

(Hanifa W.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta : YBP-SP) & (Prof. Dr. Rustam Mochtar,

MPH.2007.Sinopsis Obstetri Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi, Jilid 1, Edisi

2.Jakarta:EGC)

2. DD

Hamil palsu (pseudocyesis = kehamilan spuria)

Gejala : amenorea, perut membesar, mual, muntah, air susu keluar dan bahkan

wanita ini merasakan gerakan janin.

Namun pada pemeriksaan, uterus tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain

dan reaksi kehamilan negatif

Mioma uteri

Gejala : perut rahim membesar, namun pada perabaan, rahim terasa padat,

kadangkala berbenjol-benjol.

Tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya

Kista ovarii

Perut membesar bahkan makin bertambah besar, namun pada pemeriksaan

dalam, rahim teraba sebesar biasa. Reaksi kehamilan negatif, tanda-tanda

kehamilan lain negatif

Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin

Pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing

Hematometra

Uterus membesar karena terisi darah yang disebabkan himen impeforata,

stenosis vagina atau serviks

NULIPARA MULTIPARA

1. Perut tegang Perut longgar, perut gantung, banyak

striae

2. Pusat menonjol

3. Rahim tegang

Tidak begitu menonjol

Agak lunak

4. Payudara tegang Kurang tegang dan tergantung, ada

striae

5. Labia majora nampak

bersatu

Terbuka

6. Himen koyak pada

beberapa tempat

Karunkula himenalis

7. Vagina sempit dengan

rugae yang utuh

Lebih lebar, rugae kurang menonjol

8. Serviks licin, bulat, dan

tidak dapat dilalui oleh

satu ujung jari

Bisa terbuka satu jari, kadangkala

ada bekas robekan persalinan yang

lalu

9. Perineum utuh dan baik Bekas robekan atau bekas episiotomi

(pemotongan perineum)

10. Pembukaan serviks :

Serviks mendatar dulu,

baru membuka

Pembukaan rata-rata 1

cm dalam 2 jam

Mendatar sambil membuka

hampir sekaligus

2 cm dalam 1 jam

11. Bagian terbawah janin

turun pada 4-6 minggu

akhir kehamilan

Biasanya tidak terfiksir pada PAP

sampai persalinan mulai

12. Persalinan hampir selalu

dengan episiotomi

Tidak

Sumber : Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. Editor : Dr. Delfi Lutan, DSOG. Sinopsis

Obstetri Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi. Jilid 1. Edisi 2 . EGC.

3. Pemeriksaan

Tahap Anamnesis Penjabaran Keterangan

Anamnesis :

Identitas

Nama

Alamat

Telp atau Hp

Umur

Untuk membedakan

Umur primigravida kurang

dari 16 tahun atau diatas

35 tahun merupakan batas

awal dan akhir reproduksi

yang sehat

Untuk menetapkan

identitas pasti

pasien karena

mungkin memiliki

nama yang sama

dengan alamat dan

nomor telepon yang

berebeda

Banyak terjadi

penyulit pada

kehamilan dini

Tergolong

primigravida tua

Lama menikah Batas ideal dan diikuti hamil

setelah 2 tahun

Disebut primigravida

tua sekunder jika hamil

setelah 5 tahun menikah

Jumlah anak Hati2 jika jumlah anak

melebihi 5 orang

Umur anak terkecil diatas

5 tahun

Jumlah anak ideal

hanya sampai

kehamilan ketiga

Kehamilan kelima

sudah termasuk

grandemultipara,

harus diwaspadai

perdarahan

postpartum

Umur anak di atas 5

tahun tergolong

primigravida tua

sekunder

Pertanyaan

tentang

persalinan

sebelumnya

Persalinan, spontan, aterm

dan lahir hidup sangat ideal

Riwayat abortus dan

persalinan prematuritas

Persalinan dengan operasi

transvaginal

Persalinan dengan seksio

sesarea

Persalinan letak sungsang

Menunjukkan bahwa

3P telah bekerja

sama dengan baik

Termasuk riwayat

kehamilan dan

persalinan buruk

sehingga kehamilan

saat ini perlu

diwaspadai

Kehamilan ini

tergolong kehamilan

beresiko tinggi

Sikap harus proaktif

Penyakit

keturunan

(herediter)

Penyakit herediter :

Cacat saat lahir

Persalinan kembar

Jika terjadi

kecacatan lahir perlu

dilakukan evaluasi

lebih mendalam

Hamil kembar sering

bersifat menurun

Pertanyaan

tentang kehamilan

saat ini

Tanggal mestruasi terakhir

Masih ada/tidaknya gejala

mual dan muntah pada

kehamilan muda

Pertama kali merasakan

gerakan janin

Hamil tua : ada atau

tidaknya pembekakkan kaki

atau muka pada hamil tua

Ada tidaknya :

Sakit kepala

Nyeri epigastrium

Mata kabur

Ada atau tidaknya

perdarahan :

Hamil muda

Hamil tua

Ada atau tidaknya nyeri

pinggang

Menentukan

perkiraan persalinan

menurut Naegle

Hamil pada

trisemester I

Kehamilan sudah

melampaui 16 minggu

Gejala prekalmsia

Gejala impeding

eklampsia

Nyeri/kontraksi pada

perut

Interval kontraksi perut

Kehamilannya saat ini

termasuk :

Primigravida

Multigravida

Kemungkinan abortus

Kemungkinan

perdarahan

antepartum

Mungkin kepala janin

mulai masuk PAP

Kontraksi Braxton

Hicks menandakan

janin intrauteri

Gejala inpartu/gejala

persalinan palsu

sebaliknya dipastikan

dengan pemeriksaan

dalam

Persalinan spontan,

aterm lahir hidup

menunjukkan bahwa

3P mampu melakukan

kerjasama dengan

baik

Tentang

mestruasi :

Umur

menarche

Pola mestruasi

Umumnya menarche terjadi

pada usia 12-13 tahun

Kini karena pengaruh panca

indera dapat terjadi lebih

awal

Teratur atau tidaknya

setiap bulan

Masa subur dapat

diperhitungkan pada siklus

mestruasi yang teratur

Siklus menstruasi yang

teratur dapat menunjukkan

bahwa faal ovarium cukup

baik

Beberapa puluh

tahun yang

lalu,menarche

terjadi sekitar 15

tahun

Pengaruh arus

komunikasi dan

globalisasi

menyebabakan

menarche makin

muda

Siklus menstruasi

berlangsung 28 hari

Mestruasi yang

teratur sangat

penting untuk

mengetahui masa

subur

Lamanya

mestruasi

Lama mestruasi ideal

terjadi selama 2-7 hari

Perdarahan kurang jika

perdarahan sekitar 2-3

hari

Pendarahan banyak jika

mestruasi di atas 7 hari,

apalagi disertai gumpalan

darah

Pemakaian pembalut

kurang dari 1-2 per

hari

Pemakaian pembalut

Lebih dari 3

buah/hari sampai

penuh

Sifat darah

Disertai atau

tidak dengan

dismenore

Tanggal

mestruasi

terakhir

Darah menstruasi encer

Warnanya hitam

Amis

Dismenore dapat bersifat

primer yang disebabkan

faktor hormonal

Tanggal mestruasi terakhir

sangatlah penting

Darah mestruasi

tidak mengandung

fibrinogen sehingga

bersifat encer

Warna hitam karena

berasal dari

deskuamasi

endometrium

Kadar prostaglandin

yang terlalu tinggi,

menimbulkan spasme

otot dan terjadi

dismenore

Dapat disebabkan

oleh faktor anatomis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Fisik Penjabaran

Kesadaran Umum Kesadaran penderita sangat penting dinilai, dengan

melakukan anamnesis

Kesadaran dinilai baik jika dapat menjawab smua

pertanyaan

Keadaan gizi Hubungan antara tinggi badan/berat badan seimbang

Kulit/mukosa Ikterus

Jantung/paru Dispnoe/sianosis

Edema Dapat terjadi pada muka, kaki dan tangan

Refleks Refleks lutut paling penting (????)

Pada umumnya normal

Batas terendah tekanan darah 140/90 mmHg yang

merupakan titik awal kemungkinan preklamsia

BB Trisemester pertama, kenaikan BB masih sukar,

karena dalam masa emesis gravidarum

Tatalaksana

Muka Kloasma gravidarum, konjungtiva (anemi atau tidak),

edema kelopak mata, Gusi epulis , lidah kotor(???),

naevus pigmentosum

Leher Bendungan vena, kelenjar tifoid, pembengkakan

limfe(????)

Mamae Pigmentasi aerola mamae dan papila mamae

Kelenjar montgomery tampak

Pembuluh darah vena tampak jelas

Kolostrum

Perut Pembesaran ke atas

Perut pendulum

Pigmentasi dinding abdomen

Bekas luka operasi

Vulva Pengeluaran fluor

Kondiloma akuminata

Tanda Chadwick

Luka perineum

Tungkai Varises

Edema tungkai

Sikatriks pada paha(?????)

Tinggi FU Menentukan umur kehamilan menurut McDonald

Leopold Teknik pemeriksaan yang paling lengkap dan sempurna

Auskultasi Terdengar suara detak jantung janin menunjukkan

bahwa janin hidup

(Pengantar Kuliah Obstetri, Ida Bagus Gde Manuaba EGC)

Yg lazim dipakai adalah cara palpasi menurut Leopold :

Leopold I : utk menentukan tinggi fundus uteri, penentuan bgn janin mana

yg terletak pd fundus uteri

Leopold II : penentuan batas samping uterus & letak punggung janin yg

membujur dr atas ke bawah menghubungkan bokong dgn kepala, penentuan

letak lintang kepala janin

Leopold III : penentuan bgn apa yg terletak di sebelah bawah

Leopold IV : penentuan bgn janin yg terletak di sebelah bawah, penentuan

brp bgn kepala yg tlh masuk ke dlm pintu atas panggul, mendengar bunyi

jantung di tempat tertentu

4. Perkembangan janin

PERKEMBANGAN EMBRIO

Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari setelah

pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak

dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada

hari ke 16-17. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari

ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. Selanjutnya,

pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta.

Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10 minggu

setelah permbuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang terus mengalami

pematangan selama kehamilan. Kelainan pembentukan organ (malformasi) paling

banyak terjadi pada trimester pertama (12 minggu pertama) kehamilan, yang

merupakan masa-masa pembentukan organ dimana embrio sangat rentan

terhadap efek obat-obatan atau virus. Karena itu seorang wanita hamil

sebaiknya tidak menjalani immunisasi atau mengkonsumsi obat-obatan pada

trimester pertama kecuali sangat penting untuk melindungi kesehatannya.

Pemberian obat-obatan yang diketahui dapat menyebabkan malformasi harus

dihindari.

Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim pada salah

satu sisi rongga rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin (istilah yang digunakan

setelah usia kehamilan mencapai 8 minggu) telah mengalami pertumbuhan yang

pesat sehingga lapisan pada kedua sisi rahim bertemu (karena janin telah

memenuhi seluruh rahim).

MENENTUKAN USIA KEHAMILAN

Secara konvensional, kehamilan dihitung dalam minggu, dimulai dari hari pertama

menstruasi terakhir.

Ovulasi biasanya terjadi 2 minggu sesudah menstruasi dan pembuahan biasanya

terjadi segera setelah ovulasi, karena itu secara kasar usia embrio adalah 2

minggu lebih muda daripada jumlah minggu yang secara tradisional dipakai untuk

menyatakan usia kehamilan. Dengan kata lain, seorang wanita yang hamil 4 minggu

sedang mengandung embrio yang berumur 2 minggu.

Jika menstruasinya tidak teratur, maka perbedaan yang pasti bisa lebih atau

kurang dari 2 minggu.

Untuk praktisnya, jika seorang wanita menstruasinya terlambat 2 minggu,

dikatakan telah hamil 6 minggu.

Kehamilan berlangsung rata-rata selama 266 hari (38 minggu) dari masa

pembuahan atau 280 hari (40 minggu) dari hari pertama menstruasi.

Untuk menentukan tanggal perkiraan persalinan bisa dilakukan perhitungan

berikut:

- tanggal menstruasi terakhir ditambah 7

- bulan menstruasi terakhir dikurangi 3

- tahun menstruasi terakhir ditambah 1.

Hanya 10% wanita hamil yang melahirkan tepat pada tanggal perkiraan

persalinan, 50% melahirkan dalam waktu 1 minggu dan hampir 90% yang

melahirkan dalam waktu 2 minggu sebelum atau setelah tanggal perkiraan

persalinan. Persalinan dalam waktu 2 minggu sebelum maupun sesudah perkiraan

persalinan masih dianggap normal.

Kehamilan terbagi menjadi periode 3 bulanan, yang disebut sebagai:

Trimester pertama (minggu 1-12)

Trimester kedua (minggu 13-24)

Trimester ketiga (minggu 25-persalinan).

5. Perubahan Fisiologis pada wanita hamil

A. PERUBAHAN PADA SISTEM REPRODUKSI

1) Uterus

- Ukuran: Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar

akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut

kolagennya menjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua.

Ukuran pada kehamilan cukup bulan: 30 x 25 x 20 cm dengan

kapasitas lebih dari 4000 cc.

- Berat: Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi

1000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan).

- Bentuk dan konsistensi: Pada bulan-bulan pertama kehamilan,

bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan

berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti bujur telur. Rahim

yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2

bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur

angsa. Pada minggu pertama, isthmus rahim mengadakan

hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa

lebih lunak (soft), disebut tanda Hegar. Pada kehamilan 5

bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim

terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui

dinding perut dan dinding rahim.

- Posisi rahim dalam kehamilan:

o pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau

retrofleksi

o pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga

pelvis

o setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam

pembesarannya dapat mencapai batas hati

o rahim yang hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga

abdomen kanan atau kiri

- Vaskularisasi: Aa.uterina dan aa.ovarika bertambah dalam

diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya. Pembuluh darah

balik (vena) mengembang dan bertambah.

- Serviks uteri: Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi

lunak (soft) disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikal

membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena

pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi

livid, dan ini disebut tanda Chadwick.

2) Indung Telur (Ovarium)

- Ovulasi terhenti

- Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya

uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.

3) Vagina dan Vulva

Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva.

Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau

kebiruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda

Chadwick.

4) Dinding Perut (Abdominal Wall)

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan

robeknya serabut elastik di bawah kulit, sehingga timbul striae

gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada

hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastasis rekti

bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya

dan disebut linea nigra.

B. PERUBAHAN PADA ORGAN DAN SISTEM LAINNYA

1) Sistem Sirkulasi Darah

- Volume darah: Volume darah total dan volume plasma darah naik

pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan

bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncaknya pada

kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang

meningkat sebanyak ± 30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas

kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit

jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis.

Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati

cukup bulan.

- A Protein darah: Gambaran protein dalam serum berubah; jumlah

protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama

dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta-

globulin dan fibrinogen terus meningkat.

- Hitung jenis dan hemoglobin: Hematokrit cenderung menurun

karena kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah eritrosit

cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transpor 02

yang sangat diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb

terlihat menurun, walaupun sebenarnya lebih besar

dibandingkan Hb pada orang yang tidak hamil. Anemia fisiologis

ini disebabkan oleh volume plasma yang meningkat. Dalam

kehamilan, leukosit meningkat sampai 10.000/cc, begitu pula

dengan produksi trombosit. Bagian I Anatomi dan Fisiologi

Alat-Alat Kandungan, Mudigah, Janin, dan Wanita Hamil

- Nadi dan tekanan darah: Tekanan darah arteri cenderung

menurun terutama selama trimester kedua, dan kemudian akan

naik lagi seperti pada pra-hamil. Tekanan vena dalam batas-batas

normal pada ekstremitas atas dan bawah, cenderung naik

setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata-

ratanya 84 per menit.

- Jantung: Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah

kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu-minggu

terakhir kehamilan. Elektrokardiogram kadangkala

memperlihatkan deviasi aksis ke kiri.

2) Sistem Pernapasan

Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek napas.

Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat

pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama

hamil. Seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam. Yang lebih

menonjol adalah pernapasan dada (thoracic breathing).

3) Saluran Pencernaan (Traktus Digestivus)

Salivasi meningkat dan, pada trimester pertama, mengeluh mual

dan muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga

motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran

makanan. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan

obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasa-

nya pada pagi hari, disebut sakit pagi (morning sickness).

4) Tulang dan Gigi

Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-

ligamen melunak (softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada

ruang persendian. Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi

kebutuhan kalsium janin, kalsium maternal pada tulang-tulang

panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini. Bila

konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium. Apa

yang disebut dengan gingivitis kehamilan adalah gangguan yang

disebabkan oleh faktor lain, misalnya hygiene yang buruk di sekitar

mulut.

5) Kulit

Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi:

- muka: disebut masker kehamilan (chloasma gravida)

- payudara: puting susu dan areola payudara

- perut: linea nigra striae

- vulva

6) Kelenjar Endokrin

- Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit

- Kelenjar hipofise: dapat membesar terutama lobus anterior

- Kelenjar adrenal: tidak begitu terpengaruh

C. METABOLISME

Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu

wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi

sehat.

1) Tingkat metabolik basal (basal metabolic rate, BMR) pada wanita

hamil meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.

2) Keseimbangan asam-alkali (acic-base balance) sedikit mengalami

perubahan konsentrasi alkali:

- wanita tidak hamil: 155 mEq/liter

- wanita hamil: 145 mEq/liter

- natrium serum: turun dari 142 menjadi 135 mEq/liter

- bikarbonat plasma : turun dari 25 menjadi 22 mEq/liter

3) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kan-

dungan, payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.

4) Hidrat arang: seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan

kuat, sering kencing, dan kadang kala dijumpai glukosuria yang

mengingatkan kita pada diabetes melitus. Dalam kehamilan, pengaruh

kelenjar endokrin agak terasa, seperti somatomamotropin, plasma

insulin, dan hormon-hormon adrenal-l7-ketosteroid. Untuk

rekomendasi, harus diperhatikan sungguh-sungguh basil GTT oral dan

GTT intravena.

5) Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolesterol meningkat sampai

350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin

mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara.

Deposit lemak lainnya terdapat di badan, perut, paha, dan lengan.

6) Metabolisme mineral:

- Kalsium: dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk

pembentukan tulang-tulang terutama dalam trimester terakhir

dibutuhkan 30-40 gram.

- Fosfor: dibutuhkan rata-rata 2 g/hari.

- Zat besi: dibutuhkan tambahan zat besi ± 800 mg, atau 30-50 mg

sehari.

- Air: wanita hamil cenderung mengalami retensi air.

7) Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. Kenaikan

berat badan yang terlalu banyak ditemukan pada keracunan hamil

(pre-eklamsi dan eklamsi). Kenaikan berat badan wanita hamil

disebabkan oleh:

janin, uri, air ketuban, uterus

payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein, dan retensi air.

8) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi. Kalori yang

dibutuhkan untuk ini terutama direroleh dari pembakaran zat arang,

khususnya sesudah kehamilan 5 bulan ke atas.

9) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus

mengandung banyak protein.

Payudara (Mammae)

Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang, dan berat.

Dapat teraba noduli-noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli;

bayangan vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu

dan areola payudara. Kalau diperas keluar, air susu (kolostrum)

berwarna kuning.

Sinopsis Obstetri

6. Komplikasi

a. Hiperemesis Gravidarum :

Definisi : Mual muntah yang berlebihan pada wanita hamila sampai

menganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk,

karena terjadi dehidrasi

Etiologi : sebab pasti belum diketahui

Faktor predisposisi :

1. Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes,

dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG

2. Faktor organik, karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi

maternal dan perubahan metabolik

3. Faktor psikologik : keretakan rumah tangga, kehilangan

pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan,

takut memikul tanggungjawan, dsb

4. Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes, dll.

Gejala : bisa lebih dari 10 kali muntah

b. Toksemia Gravidarum

Definisi : gejala berupa HPE (Hipertensi, Proteinuria, dan Edema), yang

kadang bila keadaan lebih parah diikuti oleh KK (Kejang-kejang/konvulsi

dan Koma)

Klasifikasi :

1. Pre-eklamsi : ringan dan berat

2. Hipertensi esensial : tanpa ada komplikasi dan superimposed

pre-eclampsia

3. Nefritis kronis : tanpa ada komplikasi dan superimposed pre-

eclampsia

4. Eklamsi : murni dari pre-eklamsi dan tidak murni dari

hipertensi esensial dan nefritis kronis

c. Abortus dan Kelainan dalam umur Kehamilan

Definisi : pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar

kandungan

Etiologi :

1. Faktor ovum

2. Faktor ibu

3. Faktor bapak

d. Kelainan Letak Kehamilan (Kehamilan Ektopik)

Definisi : kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar

endometrium rahim

Etiologi :

Faktor uterus : tumor rahim yang menekan tuba dan uterus

hipoplastis

Faktor tuba : striktur tuba, penyempitan lumen tuba, tuba sempit,

panjang dan berlekuk-lekuk

Faktor ovum : migrasi eksterna dari ovum, perlekatan membrana

granulosa, migrasi internal ovum

e. Penyakit Trofoblas :

Etiologi :

1. Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati,

tetapi terlambat dikeluarkan

2. Imunoselektif dari trofoblast

3. Keadaan sosio-ekonomi yang rendah

4. Paritas tinggi

5. Kekurangan protein

Penyakit dan Kelainan Plasenta dan Tali Pusat

1. Kelainan plasenta : kelainan bentuk dan bobot (berat)

plasenta

2. Kelainan tali pusat : kelainan panjang tali pusat

Air Ketuban (Liquor Amnii = Amniotic Fluid) dan kelainannya

1. Oligohidramnion : keadaan dimana air ketuban kurang dari

normal, yaitu kurang dari ½ liter

2. Hidramnion : suatu keadaan dimana jumlah air ketuban jauh

lebih banyak dari normal, biasanya kalau lebih dari 2 liter

Kehamilan Ganda

Etiologi :

1. Bangsa, umur, dan paritas

2. Faktor obat induksi ovulasi

3. Faktor keturunan

amenorhea

1. Etiologi

1) Klasifikasi

Amenore primer tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 th dengan

/ tanpa perkembangan seksual

Amenore Sekunder tidak terjadinya menstruasi selama 3 bulan / lebih

pada wanita yang telah mengalami siklus haid.

(Hanifa W.2007.Ilmu Kandungan.Jakarta : YBP-SP) & (www.medicastore.com)

2) Etiologi

Amenore primer

Tertundanya menarke (1st mens)

Kelainan bawaan pada sistem kelamin (misalnya tdk memiliki rahim atau

vagina, adanya sekat pada vagina, serviks yang sempit, lubang pada

selaput yang menutupi vagina terlalu sempit/himen imperforata)

Penurunan BB yg drastis (akibat kemiskinan, diet berlebihan, anoreksia nervosa, bulimia, & lain lain)

Kelainan bawaan pd sistem kelamin

Kelainan kromosom (misalnya sindroma Turner atau sindroma Swyer)

dimana sel hanya mengandung 1 kromosom X)

Obesitas yang ekstrim

Hipoglikemia

Disgenesis gonad

Hipogonadisme hipogonadotropik

Sindroma feminisasi testis

Hermafrodit sejati

Penyakit menahun

Kekurangan gizi

Penyakit Cushing

Fibrosis kistik

Penyakit jantung bawaan (sianotik)

Kraniofaringioma, tumor ovarium, tumor adrenal

Hipotiroidisme

Sindroma adrenogenital

Sindroma Prader-Willi

Penyakit ovarium polikista

Hiperplasia adrenal kongenital

Amenore Sekunder

Kehamilan

Kecemasan akan kehamilan

Penurunan BB yg drastis

Olah raga yang berlebihan

Lemak tubuh < 15-17%extreme

Mengkonsumsi hormon +an

Obesitas

Stres emosional

Menopause

Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yg menghasilkan sejumlah

besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)

Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB,

fenotiazid)

Prosedur dilatasi dan kuretase

Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan

sindrom Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim

akibat infeksi atau pembedahan).

(Hanifa W.2007.Ilmu Kandungan.Jakarta : YBP-SP) & (www.medicastore.com)

2. Patofisiologi

Gangguan berat badan :

Gangguan makan anoreksia nervosa kegagalan

hypothalamus melepaskan GnRH gagal stimulus hipofisis

anterior sekresi hormone gonadotropinn menurun tidak

mengalami menstruasi.

Hiperprolactinemia :

Sekresi prolactin oleh hipofisis berlebih GnRH di hambat

sekresinya penurunan hormone gonadotropin dalam darah

ovulasi terhambattidak mengalami menstruasi

Hipotiroidisme :

Hipotiroid menghambat sekresi dopamine (inhibitor prolactin)

prolactin dalam darah meningkat (hiperprolactinemia) tidak

menstruasi.

Insensitivitas hypothalamus

Hypothalamus tidak mensekresi GnRH gonadotropin tidak di

sekresi pematangan folikel dan ovulasi terhambat tidak

menstruasi.

Sindroma ovarium polikistik :

SOP folikel-folikel ovarium kecil sinyal ke hypothalamus

berlebihan GnRH berlebihan hipofisis anterior sekresi LH

berlebihan dalam darah hipertrofi teka interna peningkatan

sekresi androstenedione dan testosterone oleh tubuh berlebih

menghambat maturasi oosit ovulasi terhambat tidak

mengalami menstruasi.

Gagal gonade primer :

Folikel normal tapi terbentuk suatu autoantibody menutupi

folikel hambatan ikatan gonado tropin hormone dengan sel-sel

granulose tidak menstruasi.

(Dasar-Dasar Obstetric dan Ginekologi edisi 6, Derek Llewellyn-Jones)

3. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan foto rontgen dari thoraks terhadap tuberkulosis pulmonum dan

dari sella tursika untuk mengetahui apakah adanya perubahan pada sella

tersebut

Pemeriksaan sitologi vagina untuk mengetahui adanya esterogen yang dapat

dibuktikan kan berkat pengaruhnya

Tes toleransi glukosa utuk mengetahui adanya DM

Pemeriksaan mata untuk mengetahui keadaan retina dan luas pandang visus

jika ada kemungkinan tumor hipofisis

Kerokan uterus untuk mengetahui keadaan endometrium dan untuk

mengetahui adanya endometritis tuberkulosa

Pemeriksaan metabolisme basal atau jika ada fasilitas pemeriksaan T3 dan

T4 untuk mengetahui fungsi glandula tiroidea

Pemeriksaan khusus

- Laparoskopi mengetahui hipoplasia uteri, aplasia uteri, tumor ovarium,

ovarium polikistik

- Pemeriksaan kromatin seks untuk mengetahui genetik seorang wanita

- Pembuatan kariogram dengan pembiakan sel untuk mempelari hal ihwal

kromosom.

Apabila fenotip tidak sama dengan genotip

- Pemeriksaan kadar hormon

ANC

1. Tujuan

Tujuan perawatan antenatal adatah mengusahakan agar:

Ibu sampai pada akhir kehamilanan sama sehatnya atau lebih sehat daripada

sebelum hamil.

Setiap problem fisik situ psikologikik yang tirnbul semasa kehamilan dapat

dideteksi dan diobati.

Setiap komplikasi kehamilan dapat dicegah atau dideteksi secara dini dan

diberi penatalaksaan secara adekuat.

Ibu dapat melahirkan anak yang sehat.

Ibu mempunyai kesempatan membahas kecemasan dan ketakutannya

tentang kehamilan.

Ibu diberitahu tentang setiap tindak, alasan dilakukan tindakan tersebut dan

hasil yang mungkin dicapai.

Pasangan dipersiapkan untuk kelahiran dan membesarkan anak, termasuk

mendapatkan informasi mengenai diet, perawatan anak dan keluarga

berencana.

Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi, Derek Llewelyn-Jones

2. Macam2 pemeriksaan

Pengelolaan ANC

a. pemeriksaan ibu hamil

- anamnesis keluhan utama

- pemeriksaan fisik umum dan obstetrik

- pemeriksaan penunjang ( laboratorium, USG, Rontgent dll)

b. imunisasi ibu hamil

c. penyuluhan gizi ( pengaturan menu seimbang dan cara pengolahan menu)

d. antenatal breast care

e. senam hamil dan simulasi persalinan

Variabel Yang harus diketahui pada pemeriksaan ANC

a. Umur kehamilan

b. Keadaan umum kesehatan ibu

c. Gangguan non fisik (psikiatri dll)

d. Berat badan

e. Tekanan darah

f. Denyut jantung janin

g. Letak janin

h. Tinggi fundus uteri

i. Tanda tanda komplikasi obstetri (perdarahan antepartum, nyeri kepala,

bengkak kaki dll)

j. Obat obat yang dikonsumsi, termasuk imunisasi yang telah diberikan

k. Hasil pemeriksaan penunjang :

a. Laboratorium

- VDRL/TPHA

- HbsAg

- Gula darah

- TORCH (bila diperlukan)

b. USG (konfirmasi umur kehamilan, taksiran berat janin, jumlah air

ketuban, cacat kongenital, serta profil biofisik janin) dan KTG (bila ada

indikasi)

Faktor penyulit kehamilan :

a. Too many (paritas tinggi)

b. Too Close ( jarak < 2 tahun)

c. Too Early (umur < 18 tahun)

d. Too Late (umur > 35 tahun)

Diagnosa kehamilan

a. Trimester I : 0 – 12 minggu

b. Trimester II: 12 – 28 minggu

c. Trimester III: 28 – 40 minggu

Gejala kehamilan :

a. tanda presumtif

- amenorrhoe ( HPL rumus Naegele)

- mual muntah (emesis gravidarum)

- mengidam (tak tahan bau bauan)

- pingsan di tempat ramai

- anorexia

- mastodinia

- obstipasi

- inkontinesnia urin

- stria gravidarum

- pigmentasi kulit (linea nigra , kloasma gravidarum)

- epulis (hipertrofi papilla gusi)

- varices (haemorrhoid)

b. tanda objektif

- perut membesar (uiterus membesar)

- tanda HEGAR pada minggu (gravid, isthmus memanjang, hipertrofi dan

teraba lunak pada palpasi)

- tanda CHADWICK(portio berwarna livide karena bertambahnya

vasa/pembuluh darah dan pelebaran pembuluh darah)

- tanda PICASECK (pembesaran/pelunakkkan umilateral pada tempat

implantasi uterus)

- kontraksi BRAVION HICAS (timbul kontraksi kecil pada uterus bila

dirangsang)

- tanda GOODEL (cerviks melunak dan vaskularisasi bertambah)

- tanda Ballotment

- reaksi kehamilan positif

- rumus HAASE umur kehamilan ibu dalam bulan dari HPHT dapat

menunjukkan perkiraan panjang janin :

a. umur 1-4 bulan : n2 (<25)

b. umur 5 – 10 bulan : n X 5 (> 25)

c.tanda positif :

- gerak janin

- denyut jantung janin (+)

- Ro foto terdapat tulang janin

PEMERIKSAAN IBU HAMIL

TUJUAN:

a. menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental dalam persalinan

b. memperoleh hasil ibu – anak sehat selama hamil, bersalin dan nifas

c. mengenal dan mengatasi penyakit dalam masa kehamilan-persalinan-nifas

d. menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan anak

e. nasehat cara hidup sehari hari dalam masa kehamilan – persalinan – nifas,

KB,laktasi

f. mengobati penyakit selama masa kehamilan – persalinan- nifas

Macam :

a. ante natal care

b. ante partal care

c. pre natal care

Pemeriksaan :

a. Anamnesis

b. Pemeriksaan Fisik

- Inspeksi

- Palpasi

1. besar dan konsistensi uterus

2. bagian janin, letak janin dan presentasi

3. gerak janin,HIS, Pandl Ring

4. kontraksi Braxton Hicks

5. perkiraan umur kehamilan dan taksiran berat janin (TBJ)

- auskultasi (mulai bulan ke IV)

1. bagi anak

DJJ (denyut jantung janin dengan metode ANARD

(tempat pemeriksaan DJJ disesuaikan dengan letak

janin dalam rahim)

Bising plasenta

2. bagi ibu

bising aorta

peristaltik usus

- vaginal/rectal toucher

INDIKASI

Indikasi Sosial (pemeriksaan kehamilan dan partus

sebelum ditinggalkan penolong)

Pada pemeriksaan dari luar, kedudukan janin tidak

dapat di tentukan

Partus tak maju/macet

Menentukan ukuran panggul dalam

Menentukan skor pelvis

Kecurigaan CPD/DKP

Persiapan tindakan Obstetri operatif

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.Reaksi imunologis

- gravindex/ PPtest

2. rontgent foto

- letak dan presentasi

-IUPD dan KET

- Metode : Colcher sussman

- Snow’s dan Thorn’s

- Mc Lane

- Stereoskopik

3.USG

Sumber : Bunga rampai Obstetri Ginekolog