24
Konseling Kelompok Terapi Realitas | 1 “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk yang senantiasa memiliki peran sosial, manusia berkecenderungan membutuhkan orang lain untuk berinteraksi baik untuk mencapai tujuan yang sama atau sekedar mencapai aktualisasi diri dalam ruang lingkup sosial. Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut, manusia berinisiatif untuk membentuk sebuah kelompok. Individu sebagai bagian dari kelompok merupakan makhluk yang berbudaya, menyandang fungsi ganda sebagai makhluk biologis )individu) dan makhluk social beings (sosial). Dalam pergerakannya, manusia tidak hanya membentuk kelompok, namun terjadi kegiatan dinamis, konflik yang harus dihadapi, peraturan paten yang ditetapkan. Serta perpecahan yang mungkin terjadi. Fenomena tersebut terangkum dalam tahapan dinamika kelompok yang mengalami 5 tahap, yaitu “Forming”, “Storming”, “Norming”, “Performing” dan “Adjourning”. Namun, situasi global dewasa ini banyak menciptakan berbagai tuntutan yang serba cepat, serta menuntut penggunaan waktu yang serba efektif dan efisien. Persaingan pun menjadi semakin ketat, sehingga menimbulkan gejala-gejala stress pada orang yang berada di dimensi tersebut. Manusia memiliki keterbatasan dalam berfikir, ada masanya dimana manusia merasa sudah tidak sanggup lagi menerima ujian dari Allah SWT. Padahal Allah SWT menyatakan dalam surat Al-Baqoroh ayat terakhir, “Allah Tidak akan memberikan ujian yang mana melebihi batas kemampuan hamba Nya (tidak akan sanggup menghadapi atau menerimanya)”. Terapi realitas, merupakan pendekatan dalam konseling yang prosesnya relatif lebih cepat, dan dalam prosesnya menekankan / berorientasi pada saat ini, bisa

“Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 1

“Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk yang senantiasa memiliki peran sosial, manusia

berkecenderungan membutuhkan orang lain untuk berinteraksi baik untuk mencapai

tujuan yang sama atau sekedar mencapai aktualisasi diri dalam ruang lingkup sosial.

Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut, manusia berinisiatif untuk membentuk

sebuah kelompok. Individu sebagai bagian dari kelompok merupakan makhluk yang

berbudaya, menyandang fungsi ganda sebagai makhluk biologis )individu) dan

makhluk social beings (sosial).

Dalam pergerakannya, manusia tidak hanya membentuk kelompok, namun

terjadi kegiatan dinamis, konflik yang harus dihadapi, peraturan paten yang ditetapkan.

Serta perpecahan yang mungkin terjadi. Fenomena tersebut terangkum dalam tahapan

dinamika kelompok yang mengalami 5 tahap, yaitu “Forming”, “Storming”,

“Norming”, “Performing” dan “Adjourning”.

Namun, situasi global dewasa ini banyak menciptakan berbagai tuntutan yang

serba cepat, serta menuntut penggunaan waktu yang serba efektif dan efisien.

Persaingan pun menjadi semakin ketat, sehingga menimbulkan gejala-gejala stress

pada orang yang berada di dimensi tersebut. Manusia memiliki keterbatasan dalam

berfikir, ada masanya dimana manusia merasa sudah tidak sanggup lagi menerima

ujian dari Allah SWT. Padahal Allah SWT menyatakan dalam surat Al-Baqoroh ayat

terakhir, “Allah Tidak akan memberikan ujian yang mana melebihi batas kemampuan

hamba Nya (tidak akan sanggup menghadapi atau menerimanya)”.

Terapi realitas, merupakan pendekatan dalam konseling yang prosesnya relatif

lebih cepat, dan dalam prosesnya menekankan / berorientasi pada saat ini, bisa

Page 2: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 2

diterapkan dalam berbagai konseling, serta menekankan pada perubahan perilaku

individu menjadi lebih baik.

Terapi kelompok merupakan wahana yang efektif dalam melakukan penerapan

prosedur terapi realitas. Proses kelompok dapat menjadi agen yang kuat dalam

membantu konseli melaksanakan rencana dan komitmennya.

Berangkat dari ilustrasi di atas maka kami menulis makalah mengenai terapi

realitas dan penerapannya dalam kelompok, dengan tujuan menunjukan dan

memberikan alternatif layanan bimbingan dan konseling dengan situasi kelompok

untuk menambah optimalnya dampak dari proses konseling terhadap seseorang .

B. Tujuan dan Manfaat Pembahasan

a) Memperoleh pemahaman mengenai terapi realitas

b) Mengenal dan memahami lebih jauh dan dalam tentang terapi realitas dan

aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, terutama penerapannya dalam

kelompok

c) Mengetahui konsep dasar dan teknik dalam terapi realitas yang digunakan

dalam terapi individu dan kelompok

d) Mengenal terapi kelompok realitas untuk perbandingan dengan teori konseling

kelompok lain

e) Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya

f) Memenuhi salah satu tugas kelompok dari mata kuliah Teori Bimbingan dan

Konseling Kelompok

C. Rumusan masalah

Untuk memudahkan pembahasan makalah, maka penulis membuat rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apa itu Konseling kelompok?

2. Bagaimana Konsep dalam terapi realitas mengenai konseling kelompok?

Page 3: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 3

3. Bagaimana teori realitas diaplikasikan dalam konseling kelompok?

4. Apa saja tahap yang perlu diperhatikan dalam konseling kelompok yang

menggunakan terapi realitas?

5. Apa saja Keterbatasan dan Kelebihan dari konseling kelompok yang

menggunakan terapi realitas?

6. Apa saja keterampilan konselor yang menunjang dalam proses konseling

kelompok terapi realitas?

D . Metode Pembahasan

Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan beberapa metode

sehingga diharapkan mampu mencakup makalah laporan ini. Dan metode yang

digunakan berupa kajian pustaka (library research).

Kajian pustaka berusaha mengungkapkan konsep-konsep baru dengan cara

membaca dan mencatat informasi-informasi yang relevan dengan kebutuhan. Bahan

bacaan mencakup buku-buku teks, jurnal atau majalah-majalah ilmiah dan hasil-hasil

penelitian (Pidarta, 1999: 3-4).

Selain itu data diperoleh secara online dengan bantuan search engine

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam menulis makalah ini

adalah :

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan pembahasan

C. Rumusan Masalah

D. Metodologi Penulisan

E. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Bimbingan dan Konseling kelompok

Page 4: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 4

B. Konseling Kelompok

C. Terapi Realitas sebagai Teori yang Digunakan dalam Konseling Kelompok

1. Sejarah Perkembangan Terapi Realitas

2. Pandangan Mengenai Manusia

3. Kebutuhan Dasar Manusia dalam Terapi Realitas

4. Ciri-Ciri Terapi Realitas dalam Konseling kelompok

5. Tugas dan Peran Konselor dalam Konseling Kelompok

6. Penerapan Terapi Realitas dalam Konseling kelompok

BAB III Analisis

A. Kelebihan dan Keterbatasan

B. Keterampilan Konselor yang Menunjang Konseling Kelompok Terapi Realitas

BAB IV KESIMPULAN

Daftar Literatur

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Bimbingan dan Konseling Kelompok

Seperti telah dikemukakan Aristoteles, manusia itu merupakan mahkluk sosial,

sehingga tiap-tiap manusia memiliki keinginan untuk berkelompok dengan teman-

teman sosialnya. Gerungan, 1966 (dalam Walgito, 2005) mengungkapkan bahwa

“kegiatan-kegiatan manusia itu seperti dikatakan oleh Kuypers, dapat digolongkan ke

dalam 3 golongan utama secara hakiki. Kegiatan-kegiatan itu merupakan kegiatan yang

bersifat pribadi, yang bersifat sosial dan kegiatan-kegiatan yang bersifat ke-Tuhanan.

Hal itu terjadi karena adanya 3 segi utama pada manusia, bahwa manusia secara hakiki

sekaligus merupakan makhluk individual, sosial dan makhluk berke Tuhanan”.

Page 5: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 5

Dengan memperhatikan hal tersebut, maka penyelenggaraan bimbingan dan

konseling kelompok mempunyai dasar psikologis sesuai dengan sifat hakiki individu

sebagai manusia.

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Kelompok

Manusia baik individu atau kelompok merupakan sasaran bimbingan dan

konseling. Kelompok dalam rangka bimbingan dan konseling bukan suatu himpunan

individu-individu yang karena satu alasan tergabung bersama, melainkan suatu satuan

orang yang mempunyai tujuan yang ingin dicapai bersama, berinteraksi dan

berkomunikasi secara intensif satu sama lain pada waktu berkumpul, saling tergantung

dalam proses kerja sama dan mendapat kepuasan pribadi dari interaksi psikologis

dengan seluruh anggota kelompok itu.

Bimbingan Kelompok, merupakan bimbingan yang diberikan kepada

kelompok yang dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan

pada diri individu yang ada dalam kelompok. Sedangkan Konseling Kelompok, yaitu

merupakan usaha bantuan kepada kelompok dalam rangka memberikan kemudahan

dalam perkembangan dan pertumbuhannya.

Bimbingan dan konseling kelompok, yaitu proses belajar antar anggota

kelompok sebagai konseli dengan konselor yang berperan sebagai pemimpin kelompok

yang membantu konselinya untuk membuat pilihan dan keputusan yang tepat akan

hidupnya, membimbing dalam mencegah dan mengatasi masalah perkembangan dan

atau hambatan dalam hidup para konselinya untuk memudahkan penguasaan tugas

perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan baik

dalam rangka mengoptimalkan perkembangannya. Kegiatan ini ditujukan kepada

individu-individu yang normal dalam sebuah kelompok yang mengalami kesulitan

dalam masalah pribadi, pendidikan, pekerjaan dan sosial dimana mereka mengalami

hambatan dalam membuat keputusan yang tepat dan mempunyai masalah akan

penguasaan tugas perkembangannya. Konseling ini pun diberikan kepada individu-

individu dengan tujuan untuk membantu kelompok mengetahui kekuatan dan

Page 6: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 6

kelemahan kelompok dan masing-masing anggota serta mengembangkan pemikiran

positif terhadap diri dan kelompoknya.

2. Karakteristik dan Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok

Bimbingan dan konseling kelompok tentu berbeda dari layanan bimbingan dan

konseling individual. Selain berbeda dari bentuk kegiatan dan layanan yang dilakukan,

perbedaan terdapat pula pada karakteristik dan tujuan proses bimbingan dan konseling

tersebut. Berikut pemaparan mengenai karakteristik bimbingan kelompok, konseling

kelompok serta tujuan dari bimbingan dan konseling kelompok.

Karakteristik Bimbingan Kelompok antara lain; Bimbingan biasanya

diberikan dalam bentuk penyampaian informasi tentang masalah pendidikan,

pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial ; penyampaian informasi berbentuk pelajaran ;

Berbentuk kelas yang beranggotakan 20-30 orang ; kegiatan biasanya dipimpin oleh

konselor pendidikan atau guru ; berorientasi pada perkembangan.

Karakteristik Konseling Kelompok yaitu; sifatnya pencegahan dan

penyembuhan ; diarahkan pada kemudahan perkembangan dan pertumbuhan ;

hubungannya berupa antarpribadi yang dinamis ; terpusat pada pemikiran dan perilaku

yang sadar dan melibatkan fungsi-fungsi terapi. Bimbingan dan konseling kelompok

merupakan salah satu bentuk realisasi bimbingan dan konseling. Disamping dapat

mengefisienkan fungsi bimbingan dan konseling ternyata bimbingan dan konseling

kelompok pun dapat membantu individu di dalamnya menjalin sebuah dinamika antar

satu dengan lainnya.

Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok adalah adanya perubahan sikap

dari anggota kelompok; mengenali kemajuan atau perkembangan positif yang terjadi

dalam diri dan kelompok; mencegah timbulnya masalah baru; meningkatkan

kemampuan berkomunikasi dengan pribadi-pribadi yang memiliki peranan dan fungsi

berbeda untuk menciptakan kesempurnaan lingkungan belajar; membantu kelompok

agar memiliki kemampuan untuk berfungsi secara wajar sebagai anggota masyarakat;

menciptakan interaksi yang optimal dalam kelompok untuk pemahaman diri dan

Page 7: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 7

pemahaman terhadap orang lain ; menciptakan komunikasi yang interaktif dalam

kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan akan nilai-nilai dan

tujuan-tujuan tertentu. Namun, tujuan utama dilakukannya bimbingan dan konseling

kelompok ternyata adalah mencapai kesejahteraan kelompok, serta menambah

keberfungsian kelompok dalam masyarakat melalui pengoptimalan perkembangan

individu dalam kelompok tersebut.

B. Konseling Kelompok

Konseling kelompok merupakan bentuk khusus dari layanan konseling, yaitu

konsultasi dan konseling antara konselor professional dengan beberapa individu yang

dibentuk dalam satu kelompok. Konseling kelompok adalah suatu proses dinamis antar

pribadi yang terpusat pada pemikiran & perilaku yang disadari. Proses itu mengandung

ciri teurapeutik seperti pengungkapan pikiran & perasaan secara leluasa, berorientasi

pada kenyataan, pembukaan diri mengenai perasaan – perasaan mendalam yang

dialami, saling percaya, saling pengertian, saling perhatian & saling mendukung. Ciri

teurapeutik itu diciptakan & dibina dalam suatu kelompok dengan cara pengemukaan

hal – hal secara diskusi.

Data & Fakta tentang pribadi-sosial, dunia pekerjaan, dunia pendidikan serta

proses perkembangan juga kerap diinformasikan kepada kelompok, misalnya… satuan

kelas dalam rangka bimbingan kelompok. Pemberian informasi secara kelompok dapat

membantu individu-individu di dalamnya untuk melakukan perencanaan masa depan,

antara lain karena interaksi antar-anggota kelompok dengan membuka pikiran mereka

terhadap hal–hal yang belum disadari sebelumnya.

Pemberian informasi secara kelompok membawa keuntungan – keuntungan

seperti menghemat waktu & tenaga bila dibandingkan dengan proses bimbingan &

konseling secara individual, menciptakan kesempatan bagi semua individu untuk

berinteraksi dengan konselor yang memungkinkan individu lebih berkeinginan untuk

membicarakan perencanaan masa depan, kehidupan pribadi – sosial dalam wawancara

Page 8: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 8

konseling sehingga konseli terdorong untuk berusaha menghadapi kenyataan itu

bersama – sama & saling mendiskusikannya.

Dalam hal ini, Konseling kelompok juga memiliki beberapa kelemahan seperti

tidak semua masalah dapat dibahas secara spesifik karena tidak dapat sepenuhnya

dilayani, terkecuali bila ditindak lanjuti dengan konseling individual; informasi yang

disampaikanpun biasanya tidak terlalu mendalam, beranggapan saja informasi itu

diselaraskan dengan rata–rata kebutuhan kelompok yang walaupun pada kenyataannya

didalam suatu kelompok tidak semua anggotanya memiliki keinginan yang sama dalam

menentukan suatu hal; Tidak semua individu akan tertarik & melibatkan diri dalam

proses ini karena daya tangkap, minat & tingkat kedewasaan tiap orang dalam

kelompok berbeda. Oleh karena itu, Proses pemberian informasi kepada suatu

kelompok merupakan tantangan bagi konselor yang harus menemukan prosedur &

penentu materi yang sesuai bagi kelompok yang dilayani.

Layanan konseling kelompok ini dapat diorganisasi sesuai dengan pola–pola

dasar pelaksanaan bimbingan & konseling dalam rangka pola kurikuler (kursus

bimbingan), pola generalis (proses akademik konselor), pola spesialis (pendidikan

profesi konselor). Tiap penggunaan pola akan efektif bila disesuaikan dengan informasi

yang dibutuhkan oleh anggota konseling kelompok dalam proses konseling kelompok.

Konseling kelompok merupakan konseling yang dilakukan melalui hubungan antar

pribadi dalam suatu kelompok dengan lebih menekankan kepada pengembangan

pribadi. Dalam kelompok, para anggota bisa belajar satu sama lainnya mengenai

masalah yang sedang dihadapi, atau berbagi pengalaman untuk dijadikan pelajaran

hidup.

Terapi realitas merupakan terapi berjangka pendek dan memfokuskan aspek

“here and now”, juga menekankan pada kekuatan individu untuk memandang realita

dalam rangkah merubah dirinya menjadi lebih baik. Terapi realitas diharapkan dapat

bermaanfaat dalam konseling kelompok untuk menangani permasalahan para

anggotanya atau permasalahan kelompok dalam memenuhi kebutuhan dan

mengembangkan identitas keberhasilan dan perilaku bertanggung jawab.

Page 9: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 9

C. Terapi Realitas Sebagai Teori yang Digunakan dalam Konseling

Kelompok

Tulisan mengenai terapi realitas akan memperkaya bahan kajian aplikatif

teoritis terhadap layanan konseling baik untuk individu secara pribadi maupun bagi

individu dalam setting kelompok. Terapi realitas adalah terapi yang didasarkan atas ide

empiris individu yang bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan untuk

mencapai identitas keberhasilan.

Terapi realitas, dapat diaplikasikan dalam konseling individual maupun

kelompok dan biasa digunakan di sekolah-sekolah, rumah sakit, juga tempat-tempa

rehabilitasi termasuk rumah tahanan, rumah-rumah kumuh dan sebagainya (Marja,

2005). Terapi kelompok merupakan wahana yang efektif dalam melakukan penerapan

prosedur terapi realitas. Proses kelompok dapat menjadi agen yang kuat dalam

membantu konseli melaksanakan rencana dan komitmennya.

1. Sejarah Perkembangan dan Konsep Utama Terapi Realitas

Terapi Realitas dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1960-an.

Wiliam Glasser merupakan seorang psikiatris Amerika, dia lahir di Cleveland, Ohio,

1925. Glasser mempunyai banyak pengalaman bertahun-tahun sebagai psikiatri

psikoanalisa. Namun, ia mulai mengamati bahwa apa yang dia dipraktekkan tidak

sesuai dengan keyakinannya, akhirnya Glasser mengalami kekecewaan. Dia mulai

meneliti mengenai intervensi yang efektif mengenai pendekatan fasilitator terhadap

sebuah situasi terapi yang ternyata berbeda dari metode yang diajarkan psikoanalisa.

Glasser melakukan penyelidikan mengenai suatu pendekatan yang berbeda

yang mana berpusat pada “here and now” dan mulai menerapkan pertanyaan pada

konseli tentang “apa yang mereka lakukan sekarang untuk membantu diri mereka

keluar dari masalah yang dihadapi?”.

Glasser memandang bahwa perilaku itu merupakan pilihan dan dia mulai

meng-eksplore perilaku sebagai pilihan itu terhadap konselinya. Ternyata hal itu

Page 10: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 10

merupakan langkah awal bagi bentuk pendekatan yang segera meluas di dunia dan

memberikan dampak bagi pendidikan, terapi, manajemen, konseling, parenting, dsb,

yaitu Choice Theory. Teori choice menjadi bingkai kerja dan tiang fondasi teori serta

pendekatan terapi realitas.

Filsafat dasar dari terapi realitas sendiri adalah “orang membutuhkan identitas

dan mampu mengembangkan “identitas keberhasilan” maupun “identitas kegagalan”.

Terapi realitas berlandaskan motivasi pertumbuhan dan antideterministik. Kelompok

yang di konseling melalui terapi realitas merupakan kumpulan individu normal dan

sehat mental, karena pendekatan teori realitas menolak model medis dan konsep

tentang penyakit mental. Berfokus pada apa yang bisa dilakukan sekarang, dan

menolak masa lampau sebagai variabel utama menjadi konsep utama untuk

mengantarkan kelompok pada sikap bertanggung jawab pada perbuatannya sebdiri

tanpa menyalahkan hal-hal diluar dirinya terutama kejadian dimasa lalu.

Pertimbangan nilai dan tanggung jawab moral ditekankan pada tiap anggota

kelompok dalam proses konseling, bertujuan untuk mencapai kesehatan mental yang

dianggap sama dengan penerimaan atas tanggung jawab baik individu yang berperan

sebagai pribadi ataupun berperan sebagai anggota kelompok.

2. Pandangan Mengenai Manusia

Terapi realitas berlandaskan premis bahwa ada suatu kebutuhan psikologis

tunggal yang hadir sepanjang hidup, yaitu kebutuhan akan identitas yang mencakup

kebutuhan untuk merasakan keunikan, keterpisahan, dan ketersendirian. Kebutuhan

akan identitas menyebabkan dinamika-dinamika tingkah laku, dipandang sebagai

universal pada semua kebudayaan.

Menurut terapi realitas, akan sangat berguna apabila menganggap identitas

dalam pengertian “identitas keberhasilan” lawan “identitas kegagalan”. Dalam

pembentukan identitas, masing-masing dari manusia mengembangkan keterlibatan-

keterlibatan dengan orang lain dan dengan bayangan diri, yang dengannya manusia

merasa relatif berhasil atau gagal.

Page 11: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 11

Manusia sebagai makhluk sosial diakui oleh konsep terapi realitas. Setiap

manusia mempunyai persepsi masing-masing mengenai identitas keberhasilan dan

identitas kegagalan, maka dari itu perlu bantuan dari orang lain untuk membuat

persepsi itu. Individu yang lain memainkan peran yang berarti dalam membantu

menjelaskan dan memahami identitas individu yang lain juga. Pandangan tentang

manusia mencakup pernyataan bahwa suatu “kekuatan pertumbuhan” akan mendorong

individu untuk berusaha mencapai suatu identitas keberhasilan. Glaser dan Zunin

(dalam Corey, 2006) menyatakan mereka percaya bahwa masing-masing individu

memiliki suatu kekuatan ke arah kesehatan atau pertumbuhan. Pada dasarnya, manusia

ingin memuaskan hati dan menikmati suatu identitas keberhasilan. Menunjukan

tingkah laku yang bertanggung jawab dan memiliki hubungan interpersonal yang

penuh makna.

Penderitaan pribadi bisa diubah hanya dengan perubahan identitas. Pandangan

terapi realitas menyatakan bahwa karena individu-individu bisa mengubah cara hidup,

perasaan, dan tingkah lakunya, maka mereka pun bisa mengubah identitasnya. Maka

dari itu, perubahan identitas bergantung pada perubahan tingkah laku. Terapi realitas

tidak berpijak pada filsafat deterministik tentang manusia, tetapi dibangun atas asumsi

bahwa manusia adalah agen yang menentukan dirinya sendiri. Prinsip ini menyiratkan

bahwa masing-masing orang memikul tenggung jawab untuk menerima konsekuensi-

konsekuensi dari tingkah lakunya sendiri.

Kelompok konseling yang dimaksud atau dipandang sebagai sekumpulan

individu yang harus dibantu menurut persepsi terapi realitas mengenai manusia adalah,

kelompok atau individu-individu yang belum mampu mengembangkan identitas

keberhasilannya secara penuh yang salah satu caranya adalah dengan penerimaan

terhadap tanggung jawab atas perbuatan dan penerimaan diri / kelompok secara

positif baik dari segi kekuatannya atau kelemahannya. kelompok konseling terapi

realitas, merupakan kumpulan individu yang sedang ada dalam proses

pengoptimalan perkembangan dalam rangka menumbuhkan identitas keberhasilan

dan menjauhkan identitas kegagalan dari diri atau kelompoknya

Page 12: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 12

3. Kebutuhan Dasar Manusia dalam Terapi Realitas

Setiap manusia mempunyai kebutuhan, manusia berkelompok pun pasti

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Kelompok konseling dalam terapi

realitas pun terbentuk dalam rangka membantu akan pemenuhan kebutuhan-

kebnutuhan dari anggota kelompoknya. Terapi realitas terpusat pada lima jenis

kebutuhan yang harus terpenuhi dalam diri individu. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi

kebutuhan fisik dan psikologis. 4 diantara 5 kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan

psikologis, yaitu

a) Kebutuhan LOVE and BELONGING, merupakan kebutuhan untuk cinta dan

keterkaitan sosial. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk menjadi bagian

dari beberapa bagian atau menjadi bagian dari sebuah hubungan. Dalam hal

ini kebutuhan kelompok tercipta dalam bentuk; kebutuhan untuk dihargai oleh

masyarakat; diakui keberadaan kelompoknya; serta mendapat perhatian

dengan cara wajar atas eksistensi kelompoknya, dsb.

b) Kebutuhan POWER, yaitu kebutuhan untuk meraih sebuah tingkat yang

tinggi dari kualitas dalam kehidupan kerja atau mendapatkan level penting

dalam hidup. Kebutuhan kelompok dalam power antara lain; sukses bersama;

keberhasilan belajar (pada kelompok belajar); mendapat penghargaan yang

bermakna dari masyarakat; berhasil dalam mengaktualisasikan identitas

kelompoknya,dll.

c) Kebutuhan FREEDOM, yaitu kebutuhan untuk untuk membuat keputusan,

untuk bertindak dan menyukai apa yang menurut kita menarik. Kebutuhan ini

terpenuhi manakala sebuah kelompok merasakan kebebasan dalam

mengekspresikan keunikannya, mendapat kebebasan untuk melakukan

rutinitas kelompok atau hobi bersama, merasakan keterbukaan lingkungan

dalam menerima pendapat atau pemikiran kelompok, dsb.

d) Kebutuhan FUN, yaitu kebutuhan untuk bersenang-senang dalam bermain,

belajar mencipta atau menemukan solusi. Kebutuhan kelompok yang

termasuk Fun antara lain; melakukan hal-hal yang disenangi bersama; belajar

Page 13: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 13

bersama; main dan refreshing bersama-sama; mengunjungi tempat-tempat

wisata untuk liburan, berlibur bersama, dsb.

Yang terakhir merupakan kebutuhan fisik yaitu,

e) Kebutuhan SURVIVE, merupakan kebutuhan untuk memuaskan kebutuhan

fisik dalam menjalani hidup (contoh, makanan, minuman, pakaian,

reproduksi, dsb).

4. Ciri-Ciri Terapi Realitas dalam Konseling kelompok

Terapi realitas memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Corey,2006) :

1. Terapi realitas menolak tentang penyakit mental. Asumsinya adalah bahwa

bentuk-bentuk gangguan tingkah laku yang spesifik adalah akibat dari ketidak

bertanggung jawaban. Pendekatan terapi realitas tidak menggunakan

diagnosis-diagnosis psikologis, tetapi mempersamakan gangguan mental

yang dihadapi kelompok dengan tingkah laku yang tidak bertanggung jawab

dan mempersamakan kesehatan mental kelompok yang ditunjukkan dengan

tingkah laku atau kegiatan kelompok yang bertanggung jawab.

2. Terapi realitas berfokus pada tingkah laku sekarang. Terapi realitas

menekankan kesadaran atas tingkah laku sekarang. Terapi realitas juga tidak

bergantung pada pemahaman untuk mengubah sikap-sikap, tetapi

menekakankan bahwa perubahan sikap mengikuti perubahan tingkah laku.

Jika sebuah kelompok ingin menumbuhkan identitas keberhasilan melalui

sikap mereka, maka yang diperhatikan dalam konseling kelompok adalah

“apakah yang sekarang harus dilakukan kelompok untuk mencapai

keberhasilan tersebut?” dan “bagaimana perilaku tersebut akan mengantarkan

kelompok pada keberhasilan di masa yang akan datang?”

3. Terapi realitas berfokus pada saat sekarang, bukan kepada masa lampau.

Karena masa lampau itu telah tetap dan tidak bisa diubah, maka yang bisa

diubah hanyalah saat sekarang dan masa yang akan datang. Terapis terbuka

untuk mengeskplorasi segenap aspek dari kehidupan kelompok saat ini,

Page 14: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 14

mencakup harapan-harapan kelompok untuk masa depan, ketakutan-

ketakutan apa yang sekarang sedang dihadapi. Dan dalam proses konseling

kelompok, konselor harus menekankan kekuatan-kekuatan, potensi-potensi,

keberhasilan-keberhasilan, dan kualitas-kualitas yang positif dari kelompok.

Glasser tidak menganjurkan penghitungan kembali sejarah dan

pengeksplorasian masa lampau karena menurutnya hal itu merupakan usaha

yang tidak produktif. Oleh karenannya, ia mengajukan pertanyaan, “Mengapa

terlibat dengan orang yang dulunya tidak bertanggung jawab? Kita ingin

terlibat dengan orang yang kita tahu bisa menjadi orang yang bertanggung

jawab” (Glasser, 1965, hlm.32 dalam Corey, 2006).

4. Terapi realitas menekankan pertimbangan-petimbangan nilai. Terapi realitas

menempatkan pokok kepentingannya pada peran anggota kelompok dalam

menilai kualitas tingkah lakunya sendiri dan anggota kelompok lainnya dalam

menentukan apa yang membuat kegagalan dalam kelompok.

Jika tiap anggota kelompok sadar bahwa mereka tidak akan memperoleh apa

yang mereka inginkan dan bahwa tingkah laku mereka justru menimbulkan

kegagalan, maka ada kemungkinan yang nyata untuk terjadinya perubahan

positif, semata-mata karena mereka menetapkan bahwa alternatif-alternatif

bisa lebih efektif daripada perilaku mereka sekarang yang tidak realistis.

5. Terapi realitas tidak menekankan transferensi. Terapi realitas tidak

memandang konsep tradisional tentang transferensi sebagai hal yang penting.

Ia memandang transferensi sebagai suatu cara bagi konselor untuk tetap

bersembunyi sebagai pribadi. Terapi realitas menghimbau agar konselor

menempuh cara beradanya yang sejati, bukan sebagai orang lain. Glasser

(1965) menyatakan bahwa individu tidak mencari suatu pengulangan

keterlibatan di masa lampau yang tidak berhasil, tetapi mencari suatu

keterlibatan manusiawi yang memuaskan dengan orang lain dalam

keberadaan mereka sekarang.

Page 15: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 15

6. Terapi realitas menekankan aspek-aspek kesadaran bukan aspek-aspek

ketaksadaran. Teori psikoanalitik, yang berasumsi bahwa pemahaman dan

kesadaran atas proses-proses ketaksadaran sebagai suatu prasyarat bagi

perubahan kepribadian, menekankan pengungkapan konflik-konflik tak sadar.

Sebaliknya, terapi realitas menekankan bagaimana tingkah laku sekarang

hingga kelompok tidak mencapai tujuannya dan bagaimana kelompok

menyusun bisa suatu rencana bagi tingkah laku yang berlandaskan tingkah

laku yang bertanggung jawab dan realistis.

7. Terapi realitas menghapus hukuman. Glasser mengingatkan bahwa

pemberian hukuman guna mengubah tingkah laku tidak efektif dan bahwa

hukuman untuk kegagalan melaksanakan rencana-renana mengakibatkan

perkuatan identitas kegagalan konseli dan perusakan hubungan terapeutik.

Alih-alih penggunaan hukuman, Glasser menganjurkan untuk membiarkan

kelompok mengalami konsekuensi-konsekuensi yang wajar dari tingkah

lakunya.

8. Terapi realitas menekankan tanggung jawab, yang oleh Glasser (1965)

didefinisikan sebagai “kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

sendiri dan melakukannya dengan cara tidak mengurangi kemampuan orang

lain dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka”. Bagian yang esensial

dari terapi realitas mencakup moral, standar-standar, pertimbangan-

pertimbangan nilai, serta benar dan salahnya tingkah laku karena semuanya

itu berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan akan rasa berguna

(Corey,2006). Menurut Glasser, kelompok yang bertanggung jawab

melakukan apa-apa yang memberikan kepada kelompoknya perasaan

bermanfaat bagi anggota kelompoknya dan bagi orang lain.

5. Tugas dan Peran Konselor dalam Konseling Kelompok

Tugas dasar Konselor adalah melibatkan diri dengan kelompok dan kemudian

membuatnya menghadapi kenyataan selain bertindak sebagai pembimbing yang

Page 16: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 16

membantu kelompok agar bisa menilai tingkah lakunya sendiri secara realistis. Menilai

tingkah laku tersebut termasuk mengevaluasi tingkah laku melalui keterlibatan

kelompok dan dengan membuka tingkah laku yang sebenarnya secara terang-terangan

Konselor diharapkan memberikan pujian apabila ada anggota kelompok

bertindak dengan cara yang bertanggung jawab dan menunjukkan ketidaksetujuan

apabila mereka tidak bertindak demikian. Fungsi Konselor pun adalah sebagai guru,

konselor harus mengajari kelompok bahwa tujuan terapi tidak diarahkan kepada

kebahagiaan. Terapi realitas berasumsi bahwa kelompok bisa menciptakan

kebahagiannya sendiri dan bahwa kunci untuk menemukan kebahagiaan adalah

penerimaan tanggung jawab. Untuk itu konselor dalam proses konseling harus mampu

terlibat untuk melibatkan kelompok dalam konseling.

6. Penerapan Terapi Realitas dalam Konseling kelompok

Terapi realitas digunakan dalam konseling kelompok. Terapi kelompok

merupakan wahana yang efektif dalam melakukan penerapan prosedur terapi realitas.

Proses kelompok dapat menjadi agen yang kuat dalam membantu konseli

melaksanakan rencana dan komitmennya. Para anggota dalam kelompok tersebut

diminta menuliskan kontrak-kontrak khusus dan membacakannya dihadapan

kelompok. Keterlibatan dengan para anggota lain dengan cara yang bermakna dapat

menjadi perangsang untuk tetap pada komitmen yang telah dibuat.pemakaian asisten

terapis sering dilakukan dan telah diketahui sangat membantu dalam kelompok-

kelompok terapi realitas.

Terapi realitas dalam adegan kelompok menantang konseli untuk menguji

produktivitas perilaku mereka dan perubahannya, ketika perlu melalui perencanaan dan

pencapaian keberhasilan mereka. Terapi realitas adalah suatu model aktif, direktif dan

didaktik. Penekanannya pada perilaku sekarang, bukan pada sikap, wawasan, masa

lalu, atau motivasi ketidaksadaran (Marja, 2005; Corey,2006). Seperti analisis

transaksional, terapi realitas pada awalnya lebih banyak digunakan dalam kelompok

dari pada individual. Terapi realitas juga menjadi tumpuan dalam lingkungan

Page 17: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 17

kerja/tugas, seperti pergerakan kualitas total, yang menekankan bekerja secara

kooperatif dan produktif dalam kelompok-kelompok kecil. Terapi realitas sebagai

suatu pendekatan teori control, berbeda dari cara kerja dalam kelompok yang

berdasarkan akal-sehat lain. Pendekatan ini menekankan bahwa “semua perilaku

dihasilkan dalam diri mereka sendiri untuk memenuhi satu atau beberapa tujuan

(kebutuhan dasar)” (Glasser,1984 dalam Supriatna M, 2003:192).

Penerapan terapi realitas dalam konteks kelompok berdasarkan suatu proses

yang rasional. Terapi menekankan pada perilaku yang tampak pada kejadian “here and

now”. Ada beberapa variasi dalam menerapkan terapi realitas dalam adegan kelompok,

tetapi delapan tahap dasar terapi realitas umumnya digunakan baik dalam konteks

kelompok maupun individual (Glasser, 1984)

1) Berteman/ membangun suatu hubungan yang bermakna. Langkah pertama

konselor adalah usaha membangun hubungan baik (rapport) dengan setiap

anggota kelompok

2) Menegaskan perilaku sekarang/ bertanya apa yang dilakukan sekarang.

Langkah ini terfokus pada proses pilihan, terapi realitas menekankan

pentingnya penggunaan berfikir dan bertindak, dari pada perasaan atau

fisiologi untuk membawa perubahan, anggota kelompok diminta untuk

konsentrasi pada pengontrolan perilaku mereka sekarang.

3) Menegaskan apakah tindakan-tindakan konseli sesuai dengan apa yang

mereka inginkan. Langkah ini menekankan tentang pertimbangan anggota

kelompok atas perilaku mereka dan mempelajari perilaku yang mereka

control. Satu bagian dari proses ini memfokuskan pada nilai-nilai personal,

sedangkan bagian kedua berdasarkan aturan system kehidupan masyarakat.

Orang-orang dengan kesulitan mungkin mengulangi perilakunya dengan

pertimbangan yang baik atau sesuai dnegan kebijakan masyarakat

4) Membuat suatu rencana positif untuk berbuat lebih baik. Langkah ini

merupakan tahapan kritis dalam proses kelompok. Langkah ini meliputi

perencanaan, menasihati, membantu, dan mendorong. Perencanaan, pada

Page 18: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 18

dasarnya merupakan tindakan individual, namun anggota dan pemimpin

kelompok dapat sangat efektif memberikan input dan sugesti-sugesti yang

akan membuat perencanaan lebih potensial. Wubbolding, 1988 (dalam

Supriatna, 2003) menyatakan bahwa ada beberapa komponen yang harus

dimiliki agar rencana tersebut efektif dalam kelompok, antara lain ;

berhubungan erat dengan kebutuhan anggota; sederhana dan mudah dipahami;

realistic dan dapat dicapai; melibatkan tindakan-tindakan positif; independen

terhadap kontribusi orang lain; dapat dipraktekan secara teratur; dapat

dilakukan dengan segera; berorientasi proses; dan terbuka untuk input yang

membangun dari anggota kelompok melalui tulisan dan diformulasikan

dengan baik.

5) Membuat kesepakatan untuk rencana positif selanjutnya. Tidak cukup untuk

membuat rencana tindakan, anggota kelompok harus mengikuti tahap

selanjutnya. Suatu rencana yang tidak memiliki kerangka komitmen konseli

yang kuat mungkin akan gagal, untuk itu tiap anggota kelompok bertanggung

jawab terhadap kehidupan mereka agar proses pencapaian lebih terkontrol

6) Tak ada alasan. Anggota kelompok tidak akan berhasil dalam rencana

tindakan mereka bila sering memaafkan kesalahan. Penerimaan alasan yang

diberikan seseorang dalam kelompok menunjukkan bahwa ide mereka lemah,

tidak dapat berubah dan akibatnya tidak mampu mengontrol kehidupan

mereka.

7) Tidak ada hukuman. Glasser mengemukakan bahwa “hukuman adalah siksaan

yang menyakitkan dengan cara meredakan tanpa alasan atau mengakhiri

perasaan sakit tanpa materi yang berkaitan dengan kesalahan orang. Terapi

realitas menekankan, bahwa seseorang yang tidak mengikuti rencana tindakan

mereka, harus hidup dengan konsekuensi alami dari hasil perbuatannya

tersebut.

8) Tidak pernah berhenti. Perubahan selalu memerlukan waktu, khususnya jika

konseli memiliki sejarah kegagalan yang banyak. Masing-masing anggota

Page 19: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 19

kelompok harus enjadi teman yang baik, yang tidak pernah berhenti berusaha

membantu dengan sungguh-sungguh.

7. Peran Pimpinan Kelompok Dalam Terapi Realitas

Pemimpin kelompok terapi realitas aktif dan terlibat dengan anggota kelompok,

berusaha hangat dan mengkonfrontasi individu yang menunjukkan ke luar realitas

anggota kelompok secara langsung.

Ada empat kriteria pemimpin terapi realitas yang efektif yaitu:

1) Mereka harus menjadi pribadi yang bertanggungjawab dan mampu memenuhi

kebutuhan mereka

2) Mereka harus kuat mental dan mampu menentang kesenangan anggota

kelompok untuk simpati dan berdalih atas perilaku yang tidak produktif

3) Berkualitas untuk menerima anggota kelompok siapapun mereka

4) Pemimpin kelompok realitas harus terlibat secara emosional dan mendukung

setiap anggota kelompok

Praktisi terapi realitas harus berusaha mengangkat fungsi-fungsi yang lain.

Fungsi yang lebih umum yaitu mereka tampil sebagai model personal yang berperilaku

bertanggungjawab (seorang yang beridentitas berhasil). Pemimpin kelompok terapi

realitas harus membantu perkembangan proses penilaian diri para anggota kelompok,

membangun suatu struktur dan batasan sesi kelompok, membantu anggota kelompok

memahami ruang lingkup proses kelompok dan kebutuhan untuk menerapkan pelajaran

dalam kelompok kepada kehidupan mereka sehari-hari. Hansen, et al. (1980)

menyatakan bahwa dalam mengemban tanggung jawab dalam kelompok, pemimpin

kelompok terapi relitas umumnya bersifat eklektik di dalam teknik-teknik kerja

mereka.

Dalam adegan kelompok, ada beberapa hal yang diharapkan terjadi dalam

kelompok terapi realitas. Hal yang terpenting adalah perubahan pengalaman anggota

kelompok dalam perpindahan pola-pola perilaku merusak diri pada masa lalu. Tiap

Page 20: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 20

anggota kelompok berusaha membuat rancangan perilaku baru untuk membantu

mencapai tanggung jawab mereka, atau tujuan-ujuan yang berorientasi pada masa kini.

Anggota kelompok datang dari pengalaman terapi realitas dengan kesadaran

yang tinggi akan nilai-nilai mereka. Melalui kelompok, mereka menyadari memiliki

pilihan tentang apa yang mereka lakukan. Mereka bebas untuk merealisasikan

peraturan bermain dalam mengendalikan hidup mereka. Intinya para anggota

kelompok harus dapat bertanggung jawab dan dapat memilih untuk berubah.

BAB III

ANALISIS

A. Kelebihan dan Keterbatasan

Dalam tiap teori pasti ada kekuatan dan kelemahan. Terapi realitas dalam

adegan kelompok pun tak lepas dari keterbatasan dan kelebihan, berikut merupakan

kelebihan dan keterbatasan terapi realitas dalam format kelompok,

Kelebihan :

1) Terapi realitas menekankan pada tanggung jawab. Individu bertanggungjawab

untuk memutuskan apa yang mereka hargai dan inginkan untuk berubah dalam

hidup mereka.mereka mempelajari bahwa mereka harus bekerja

Page 21: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 21

mengimplementasikan perubahan dan tanggung jawab ditempatkan secara

tepat pada anggota kelompok.

2) Pendekatan ini menekankan pada tindakan dan berfikir sebagai lawan dari

perasaan dan fisik. Melalui penekanan bahwa anggota kelompok membuat

rencana dan melakukannya, terapi realitas melepaskan kesuraman masa lalu

dan membuat klien lebih mampu untuk berubah. Bagian proses

tindakan/berfikir melibatkan penolakan untuk menerima alasan dan tidak

menghukum (Glasser, 1984). Dimensi tindakan/berfikir terapi realitas

ditujukan pada keterarahan positif, seperti memenuhi kebutuhan dan perubahan

yang tepat.

3) Dimensi yang berharga dari kelompok terapi realitas adalah kelangsungan

hidup orang dalam masyarakat sebagaimana yang mereka inginkan. Kelompok

terapi realitas memungkinkan bekerja secara produktif dengan populasi lain

yang dipandang sebagai sesuatu yang sulit dan tidak dapat diperbaiki.

Pendekatan ini sangat efektif dalam konseling krisis dan konseling jangka

panjang.

4) Pendekatan ini menekankan pada batasan prosedur kerja dengan individu-

individu dalam kelompok (Glasser, 1986). Terapi realitas sangat terang-

terangan dalam menekankan apa yang dibutuhkan dan kapan pemimpin

kelompok berbuat.

5) Penggunaan terapi realitas dalam kelompok adalah perlakuan yang kontinyu

sampai partisipan mampu memecahkan kesulitan. Sebagai suatu cara

mendorong perubahan yang positif, terapi realitas merupakan pendekatan yang

relative singkat (Wubbolding, 1988). Banyak individu hanya memiliki waktu

yang terbatas untuk bekarja menghadapi kesulitan mereka, apakah dalam

konterks terapeutik atau dalam konteks organisasional. Terapi realitas sanggup

realistis dan membantu anggota kelompok untuk terlibat dengan orang lain dan

memperkuat perencanaan setiap orang agar lebih berhasil.

Keterbatasan :

Page 22: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 22

1) Menekankan pada pertukaran komunikasi, secara verbal atau tulisan. Banyak

terapis realitas menggunakan kontrak dalam kelompok mereka untuk

mengkalirifikasi tujuan angota dengan tepat. Individu yang tidak dapat atau

tidak mau berkomunikasi dalam cara ini tidak memperoleh manfaat dari metode

pendekatan seperti ini.

2) Keterbatasan metode ini adalah kesederhanaannya. Delapan tahapan metode

Glasser memandu suatu kelompok yang mungkin keliru diterapkan oleh

pemimpin kelompok secara “mekanis” yang tidak memahami atau menghargai

kompleksitas hakikat dan perubahan manusia.

3) Ekstrim tentang beberapa isu. Terutama isu mengenai beberapa teori yang lebih

menekankan aspek ketak sadaran individu atau masa lalau. Terapi realitas jelas

menolak menghadapi ketaksadaran dan menyangkal pentingnya kejadian masa

lalu kecuali sebagai cara untuk memahami perilaku seseorang.

4) Teori ini kurang efektif dalam kerja kelompok. Glasser emmbantah bahwa

terapi realitas hanya teori yang lebih popular dalam pendidikan, penjara, dan

program penyalahgunaan narkoba, tetapi validasi empiris teori ini terkadang

harus dipenuhi melalui penelitian.

5) Menekankan pada konformitas dan kegunaan. Anggota kelompok diharapkan

menyesuaikan realitas mereka. Meskipun penekanan ini bersifat pragmatis, itu

juga dapat mengurangi perilaku kreatif dan independen. Terapi realitas juga

menekankan jauh dari perubahan lingkungan seseorang. Terapi realitas

merupakan teori yang tidak hanya lebih memfokuskan pada perubahan individu

dalam kelompok alih-alih menekankan perubahan lingkungan.

Tiap teori mempunyai kekuarangan dan kelebihan, oleh karenannya dalam

praktik konseling, satu teori saja tidak cukup. Alangkah tidak bijaksana bila kita hanya

menggunakan atau berkiblat pada satu pendekatan saja dalam proses konseling karena

bisa saja satu pendekatan yang kita gunakan tersebut tidak atau kurang sesuai dengan

kebutuhan konseli, serta kondisi sosial, budaya dan agama.

Page 23: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 23

Untuk itu disarankan agar para konselor tidak menggunakan teori atau

pendekatan tunggal pada semua kasus untuk diselesaikan. Akan tetapi harus dicoba

secara kreatif memilih bagian-bagian dari beberapa pendekatan yang relevan,

kemudian secara sintetis-analitis diterapkan pada kasus yang dihadapi. Allen Ivey,1980

(Willis,2004:55) memperkenalkan CSA ”Creative-Synthesis-Analytic”. CSA

membuat konselor lebih kreatif dan luas wawasannya. Selain itu sebagai seorang calon

konselor haruslah memahami setiap teori konseling agar dapat memberikan pelayanan

yang terbaik, artinya memberikan pelayanan sesuai dengan kesulitan atau masalah

yang dihadapi konseli.

B. Keterampilan Konselor yang Menunjang Aplikasi Terapi Realitas dalam

Konseling Kelompok

1. Kelompok dan Pengaruhnya pada Perilaku Komunikasi

Para pendidik melihat komunikasi sebagai metode pendidikan yang efektif.

Para manajer menemukan komunikasi kelompok sebagai wadah yang tepat untuk

melahirkan gagasan-gagasan kreatif. Para psikiater mendapatkan komunikasi

kelompok sebagai wahana untuk memprbaharui kesehatan mental. Para ideology juga

menyaksikan komunikasi kelompok sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran

politik-ideologis. Pengaruh Kelompok pada Perilaku Komunikasi antara lain terlihat

pada 3 aspek dibawah ini

1. Konformitas (conformity). Bila sejumlah orang dalam kelompok mengatakan

atau melakukan sesuatu, ada kecenderungan para anggota untuk

mengatakandan melakukan hal yang sama.

2. Fasilitas Sosial. Fasilitas sosial dapat diartikan kelancaran atau peningkatan

kualitas kerja karena ditonton kelompok

3. Polarisasi

2. Bentuk-bentuk Komunikasi Kelompok

1. Komunikasi Kelompok Deskriptif

Kelompok Tugas : Model Fisher. Pada model ini kelompok melewati empat tahap :

orientasi, konflik, pemunculan, dan peneguhan.

Page 24: “Terapi Realitas: Konsep dan Aplikasi - Ceklis - Homeceklis.weebly.com/uploads/3/9/4/8/39489817/terapi_realitas_dalam... · ... merupakan pendekatan dalam konseling yang ... menciptakan

Konseling Kelompok Terapi Realitas | 24

Kelompok Pertemuan : Model Bennis dan Shepherfd. Pada model ini terdiri dari dua

tahap, yaitu (1) kebergantungan pada otoritas, dan (2) kebergantungan satu sama lain.

Kelompok Penyadar : Model Chesebro, Cragan, dan McCullough.Model ini

melewati empat tahap, kesadaran diri akan identitas baru, identitas kelompok melalui

polarisasi, menegakkan nilai-nilai baru bagi kelompok, dan menghubungkan diri

dengan kelompok revolusioner lainnya.

2. Komunikasi Kelompok Preskriptif.

Diklasifikasikan pada dua kelompok besar : privat dan public. Yang termasuk

kelompok privat : kelompok pertemuan, kelompok belajar, panitia, dan konferensi.

Sedangkan yang termasuk kelompok public adalah: panel, wawancara terbuka, forum,

dan symposium.