31
II - Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peta – Peta Kerja 2.1.1. Definisi Peta Kerja Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta – peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadia yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik dalm bentuk bahan baku, kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti: transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan; sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap. (Sutalaksana: 2006) 2.1.2. Lambang – lambang yang digunakan Menurut catatan sejarah, peta – peta kerja yang ada sekarang ini dikembangkan oleh Gilberth. Pada saat itu, untuk membantu suatu kerja, Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai. Pada tahun berikutnya jumlah lambang tersebut disederhanakan sehingga hanya tinggal 4 macam saja. Namun pada tahun 1947, American Society of Mechanical Engineers (ASME) membuat standar lambang – lambang yang terdiri atas 5 macam lambang yang merupakan modifikasi yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Gilberth. Penjelasan lambang – lambang tersebut adalah sebagai berikut.

Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

merupakan sekilas penjelasan tentang peta-peta kerja, pengukuran kerja, studi gerakan, dan ekonomi gerakan

Citation preview

Page 1: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 1

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Peta – Peta Kerja

2.1.1. Definisi Peta Kerja

Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan

jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta – peta ini kita bisa melihat semua langkah

atau kejadia yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik dalm

bentuk bahan baku, kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya,

seperti: transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan; sampai akhirnya

menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk

lengkap. (Sutalaksana: 2006)

2.1.2. Lambang – lambang yang digunakan

Menurut catatan sejarah, peta – peta kerja yang ada sekarang ini dikembangkan oleh

Gilberth. Pada saat itu, untuk membantu suatu kerja, Gilberth mengusulkan 40 buah

lambang yang bisa dipakai. Pada tahun berikutnya jumlah lambang tersebut

disederhanakan sehingga hanya tinggal 4 macam saja. Namun pada tahun 1947,

American Society of Mechanical Engineers (ASME) membuat standar lambang –

lambang yang terdiri atas 5 macam lambang yang merupakan modifikasi yang telah

dikembangkan sebelumnya oleh Gilberth. Penjelasan lambang – lambang tersebut

adalah sebagai berikut.

Operasi

Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat, baik

sifat fisik maupun kimiawi. Mengambil informasi maupun memberikan informasi

pada suatu keadaan juga termasuk operasi.

Operasi merupakan kegiatan yang paling banyak terjadi dalam suatu proses. Dan

biasanya terjadi pada suatu mesin atau sistem kerja. Contohnya:

Pekerjaan menyerut kayu

Pekerjaan mengeraskan logam

Pekerjaan merakit

Dalam praktiknya, lambang ini juga bisa digunakan untuk menyatakan aktivitas

administrasi, misalnya aktivitas perencanaan atau perhitungan.

Page 2: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 2

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Pemeriksaan

Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami

pemeriksaan baik untuk kualitas maupun kuantitas.

Lambang ini digunakan jika kita melakukan pemeriksaan terhadap suatu obyek atau

membandingkan obyek tertentu dengan suatu standar.

Suatu pemeriksaan tidak menjuruskan bahan ke arah menjadi suatu barang jadi,

contohnya:

Mengukur dimensi benda

Memeriksa warna benda

Mambaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap

Transportasi

Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan

mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi.

Contohnya:

Benda kerja diangkut dari mesin bubut ke mesin skrap untuk mengalami

operasi berikutnya.

Suatu obyek dipindahkan dari lantai atas lewat elevator.

Suatu pergerakan yang merupakan bagian dari operasi atau disebabkan oleh petugas

pada tempat bekerja sewaktu operasi atau pemeriksaan berlangsung bukanlah

merupakan transportasi, contohnya:

Keramik yang mengalami pemanasan suhu tinggi sambil bergerak diatas ban

berjalan merupakan kegiatan operasi. Walaupun keramik tersebut mengalami

perpindahan tempat tetapi perpindahan tersebut merupakan bagian dari

kegiatan pemanasan.

Menunggu

Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja ataupun perlengkapan tidak

mengalami kegiatan apa – apa selain menunggu (biasanya sebentar).

Kejadian ini menunjukkan bahwa suatu obyek ditinggalkan untuk sementara waktu

tanpa pencatatan sampai diperlukan kembali. Contohnya:

Obyek menunggu untuk diproses atau diperiksa.

Page 3: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 3

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Peti menunggu untuk dibongkar

Bahan menunggu untuk diangkut ke tempat lain.

Penyimpanan

Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang

cukup lama. Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali, biasanya memerlukan

suatu prosedur perizinan tertentu.

Lambang ini digunakan untuk menyatakan suatu obyek yang mengalami

penyimpanan permanen, yaitu ditahan atau dilindungi terhadap pengeluaran tanpa izin

tertentu. Prosedur perizinan dan lamanya waktu adalah dua hal yang membedakan

antara kegiatan menunggu dan penyimpanan. Contohnya:

Dokumen-dokumen disimpan di dalam brangkas.

Bahan baku disimpan di gudang.

Aktivitas gabungan

Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan

bersamaan atau dilakukan di suatu tempat kerja.

2.1.3. Macam-macam Peta Kerja

Pada dasarnya, peta-peta kerja bisa dibagi dalam dua kelompok besar berdasarkan

kegiatannya, yaitu:

Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja

keseluruhan.

Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja setempat.

Dalam hal ini tentunya kita harus bisa membedakan antara kegiatan kerja keseluruhan

dan kegiatan kerja setempat. Disebut keseluruhan bila melibatkan sebagian besar atau

semua sistem kerja yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan.

Sementara yang dimaksud dengan kegiatan kerja setempat, apabila hal itu

menyangkut hanya satu sistem kerja saja yang biasnya melibatkan orang dan fasilitas

dalam jumlah terbatas. Hubungan antara kedua macam kegiatan di atas terlihat bila

untuk menyelesaikan suatu produk diperlukan beberapa sistem kerja, dimana satu

sama lainnya saling berubungan. Misalnya di suatu perusahaan perakitan yang

mempunyai bermacam-macam mesin dalam berproduksi. Dalam hal ini kelancaran

proses produksi secara keseluruhan akan sangat tergantung pada kelancaran setiap

Page 4: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 4

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

sistem kerja. Suatu hal yang bijaksana apabila dalam praktiknya nanti, si pelaksana

pertama-tama berusaha berusaha untuk memperbaiki atau menyempurnakan setiap

sistem kerja yang ada sedemikian rupa sehingga didapatkan suatu urutan kerja yang

paling baik untuk saat itu. barulah kemudian menyempurnakan proses kerja secar

keseluruhan.

Dalam garis besarnya, cara penerapan yang baik kedua jenis peta itu dapat dijelaskan

berikut ini. Pertama, dimulai dengan membuat peta-peta kerja yang menggambarkan

kegiatan secara keseluruhan berdasarkan keadaan sekarang. Setiap kegiatan yang

berlangsung, yang terjadi dalam sistem-sistem kerja terpisah dan telah digambarkan

pada peta kegiatan keseluruhan diamati serinci mungkin. Penganalisaan ini dilakukan

dengan terlebih dahulu menggambarkan peta-peta kerja setempat bagi setiap sistem

kerja yang ada untuk menunjukkan keadaan sekarang. Keadaan sekarang inilah yang

dipelajari untuk diusahakan perbaikan-perbaikannya. Hasil perbaikannya dinyatakan

juga dalam peta-peta kerja setempat, tetapai yang menggambarkan keadaan yang

diusulkan. Setiap sistem kerja yang telah diperbaiki rancangannya inilah yang lalu

dipetakan dalam peta kerja keseluruhan. Dengan begitu terpetakanlah secara

keseluruhan semua sistem kerja itu dalam kaitan satu sama lain. Barulah analisis

keseluruhan dilakukan dan sudah tentu diperbaiki. Hasil akhirnya dinyatakan dalam

peta-peta kerja keseluruhan untuk keadaan yang diusulkan.(Sutalaksana:2006)

2.2. Peta Kerja Keseluruhan

2.2.1. Peta Proses Operasi (Operating Process Chart/OPC)

Suatu peta proses operasi menggambarkan langkah-langkah operasi dan pemeriksaan

yang dialami bahan (atau bahan-bahan) dalam urutan-urutannya sejak awal sampai

menjadi produk jadi utuh maupun sebagai bagian setengah jadi. Peta ini juga memuat

informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut, seperti waktu yang

dihabiskan, material yang digunakan, dan tempat atau alat atau mesin yang dipakai.

Sesuai dengan relevansinya, pada akhir keseluruhan proses dinyatakan keberadaan

penyimpanan.

a. Kegunaan peta proses operasi

Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.

Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan

memperhitungkan efisiensi di tiap operasi/pemeriksaan)

Page 5: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 5

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik

Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai

Sebagai alat untuk pelatihan kerja, dll.

b. Prinsip-prinsip pembuatan peta proses operasi

Pertama, pada baris paling atas, pada bagian “kepala” ditulis jelas jenis

peta, yaitu Peta Proses Operasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti:

nama obyek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, apakah itu

memetakan keadaan sekarang atau diusulkan, nomor peta dan nomor

gambar.

Material yang akan diproses dinyatakan tepat di atas garis horisontal yang

sesuai, yang menunjukkan ke dalam urutan-urutan tempat material tersebut

kemudian proses.

Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, dari atas ke bawah

sesuai urutan-urutan prosesnya.

Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan

sesuai dengan urutan operasi terkait.

Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara

tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

Agar diperoleh gambar operasi yang baik, bagian produk yang paling

banyak memerlukan operasi, dipetakan terlebih dahulu, dan ini dilakukan

pada bagian peta sebelah kanan.

Setelah semua proses digambarkan secara lengkap, pada akhir halaman

dicatat tentang ringkasanya yang memuat informasi-informasi seperti

jumlah operasi, jumlah pemeriksaan, dan jumlah waktu yang dibutuhkan.

2.2.2. Peta Aliran Proses

Peta ini menggambarkan segenap aktifitas yang terlibat didalam sebuah proses.

(Nasrullah, 1996). Infomasi-informasi yang diperlukan untuk menganalisa setiap

komponen yang terjadi pada setiap metoda kerja dapat kita peroleh melalui Peta

Aliran Proses. Peta Aliran Proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-

urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang

terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta memuat pula informasi-

Page 6: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 6

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

informasi yang diperlukan untuk menganalisa seperti waktu yang dibutuhkan dan

jarak perpindahan (Sutalaksana, 2006).

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat dua hal yang

membedakan antara peta proses operasi dan peta aliran proses, yaitu :

a. Peta Aliran Proses memperlihatkan semua aktifitas-aktifitas dasar, termasuk

transportasi, menunggu dan penyimpanan. Sedangkan pada peta proses operasi

terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.

b. Pada Aliran Proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih

lengkap dibanding peta proses operasi dan memungkinkan untuk digunakan

disetiap proses atau prosedur, baik di pabrik maupun di kantor. Peta Aliran Proses

tidak bisa digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan

dan biasanya hanya menggambarkan dan untuk menganalisa salah satu komponen

dari sebuah produk yang dirakit (Sutalaksana, 2006).

c. Secara  terperinci dapat dikatakan bahwa peta aliran proses pada umumnya terbagi

dalam dua tipe :

Peta Aliran Proses tipe bahan

Peta aliran proses tipe bahan, ialah suatu peta yang menggambarkan kejadian

yang dialami bahan (bisa merupakan salah satu bagian produk jadi) dalam

suatu proses atau prosedur operasi.

Peta Aliran Proses tipe orang

Peta aliran proses tipe orang pada dasarnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

- Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja seorang

operator.

- Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja sekelompok  

manusia,  sering disebut peta proses kelompok kerja yang akan diuraikan

lebih lengkap dalam sub-bab berikutnya.

2.2.3. Diagram Aliran

Diagram aliran merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dan

gedung, yang menunjukan lokasi dari semua aktifitas yang terjadi dalam peta aliran

proses. Aktifitas, yang berarti pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat

ketempat berikutnya yang dinyatakan oleh garis dalam diagram tersebut (Sutalaksana,

2006).

Page 7: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 7

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Kegunaan diagram aliran dapat diuraikan sebagai berikut :

Lebih memperjelas suatu peta proses aliran proses, apalagi jika arah aliran

merupakan faktor yang penting. Dengan adanya informasi tambahan mengenai

arah aliran dari material orang selama aktifitasnya, maka kita akan mendapatkan

informasi yang lengkap. Tambahan informasi ini bisa kita gunakan sebagai bahan

analisa untuk bisa memperpendek jarak perpindahan.

Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.

Diagram aliran dapat menunjukkan dimana tempat-tempat penyimpanan, stasiun

pemeriksaan dan tempat-tempat kerja dilaksanakan. Juga dapat menunjukkan

bagaimana arah gerakan berangkat-kembalinya suatu material atau seorang pekerja.

Dengan begitu berarti kita memiliki data yang cukup baik untuk mengatur aliran lalu

lintas dalam ruangan tersebut sedemikian rupa sehingga tidak macet. Dengan kata lain

kita memiliki bahan untuk dipertimbangkan dalam rangka penyusunan suatu letak

tempat kerja yang baik. Tata letak baru dapat diperoleh dengan memindah-mindahkan

titik tempat berlangsungnya operasi, pemeriksaan dan penyimpanan sedemikian rupa

sehingga ditemukan susunan tata ruang yang paling ekonomis ditinjau dari segi jarak

dan waktu.

2.3. Peta-Peta Kerja Setempat

2.3.1. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Peta ini menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur

yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan

antara tugas yang dibebankan oleh tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan

suatu pekerjaan. Peta ini sangat praktis untuk memperbaiki suatu pekerjaan manual

dimana tiap siklus dari pekerja terjadi dengan cepat dan terus berulang, sedangkan

keadaan lain peta ini kurang praktis untuk dipakai sebagai alat penganalisa. Inilah

sebabnya dengan menggunakan peta ini kita bisa melihat dengan jelas pola-pola

gerakan yang tidak efisien, dan atau bisa melihat adanya pelanggaran terhadap

prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang terjadi pada saat pekerja manual tersebut

berlangsung (Sutalaksana, 2006).

Page 8: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 8

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

2.3.2. Peta Pekerja dan Mesin

Dalam beberapa hal, hubungan antara operator dan mesin sering bekerja secara silih

berganti yaitu sementara mesin menganggur, operator bekerja atau sebaliknya. Pada

hakekatnya, waktu menganggur ini adalah sebuah kerugian. Maka dari itu, waktu

menganggur ini harus dihilangkan atau setidaknya diminimumkan, baik waktu

menganggur pekerja ataupun mesin, namun tentunya harus masih ada dalam batas-

batas kehormatan, artinya harus memperhitungkan kemampuan manusia dan

mesinnya.

Peta pekerjaan dan mesin dapat dikatakan suatu grafik yang menggambarkan

koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja

dan mesin. Dengan demikian peta ini merupakan alat yang baik digunakan untuk

mengurangi waktu menganggur.

Informasi paling penting yang diperoleh oleh peta pekerja dan mesin ialah hubungan

yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang ditanganinya.

Dengan informasi ini, maka kita mempunyai data yang baik untuk melakukan

penyelidikkan, penganalisaan, dan perbaikkan suatu pusat kerja, sedemikian rupa

sehingga efektifitas penggunaan pekerja atau mesin bisa ditingkatkan, dan tentunya

keseimbangan kerja antara pekerja dan mesin bisa lebih diperbaiki.

Peningkatan efektifitas penggunaan dan perbaikkan keseimbangan kerja tersebut

dapat dilakukan, misalnya dengan cara : (Sutalaksana, 2006).

1. Merubah tata letak tempat kerja

Tata letak tempat kerja merupakan salah satu faktor yang menentukan lamanya

waktu penyelesaian suatu pekerjaan.

2. Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja

3. Pada dasarnya, gerakan-gerakan kerja juga merupakan faktor yang menentukan

waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Sehingga penataan kembali garakan-gerakan

yang dilakukan pekerja, akan sangat membantu meningkatkan efektifitas kerjanya,

dan sekaigus mempengaruhi efisiensi penggunaan tenaga.

4. Merancang kembali mesin dan peralatan

Keadaan mesin dan peralatan sering kali perlu dirancang kembali untuk

meningkatkan efektivitas pekerja dan mesin. Misalnya untuk mengurangi waktu

mengangkut dan sekaligus menghemat tenaga pekerja, maka pekerjaan

Page 9: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 9

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

memindahkan barang terutama barang berat, yang tadinya menggunakan gerobak

dorong, sekarang perlu dipikirkan untuk menggunakan keretan.

5. Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah mesin bagi 

seorang pekerja.

Lambang-lambang yang dipergunakan dalam Peta Pekerja dan Mesin adalah:

(Sutalaksana, 2006).

Menunjukkan waktu menganggur.

Digunakan untuk menyatakan pekerja atau mesin yang sedang menganggur atau salah

satu sedang menunggu yang lain.Misalnya dalam suatu rangkaian kerja, si operator

sedang melakukan pemeriksaan terhadap mesin, untuk mencegah kerusakan. Maka

dalam hal ini si operator sedang melakukan kerja tak bergantungan, dan mesin sedang

menganggur atau menunggu.

Menunjukkan kerja tak bergantungan (independent).

Jika ditinjau dari pekerja, maka keadaan ini menunjukan seorang pekerja yang sedang

bekerja dan independent dengan mesin dan pekerja lainnya. Misalnya seorang pekerja

yang sedang mengambil dan mempersiapkan bahan atau ia sedang melakukan

pemeriksaan terhadap produk akhir tanpa alat. jika ditinjau dari pihak mesin, maka

berarti mesin tersebut sedang bekerja tanpa memerlukan pelayanan dari operator

(mesin otomatis).

Menunjukkan kerja kombinasi.

Jika ditinjau dari pihak pekerja, maka lambang ini digunakan apabila diantara

operator dan mesin, atau dengan operator lainnya yang sedang bekerja secara

bersama-sama. Jika ditinjau dari pihak mesin, maka berarti selama bekerjanya, mesin

tersebut memerlukan beberapa pelayanan dari operator (mesin manual).

Langkah terakhir setelah semua aktifitas digambarkan, dibuat kesimpulan dalam

bentuk ringkasan yang memuat waktu menganggur, waktu kerja dan akhirnya kita

bisa mengetahui waktu penggunaan dari pekerja atau mesin tersebut. Satuan waktu

yang biasanya digunakan dalam detik, walaupun ini tidak mengikat.

Page 10: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 10

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Page 11: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 11

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

2.4. Studi Gerakan

Studi gerakan adalah suatu analisis yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian

tubuh pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan demikian agar gerakan-

gerakan yang tidak perlu dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga akan

diperoleh penghematan baik dalam bentuk tenaga, waktu kerja maupun dana.

Untuk memudahkan penganalisisan terhadap gerakan-gerakan yang dipelajari, perlu

dikenali terlebih dahulu apa yang disebut sebagai gerakan-gerakan dasar sebagaimana

yang dikembangkan secara mendalam oleh Frank b. Gilbreth beserta istrinya, Lilian. Ia

telah menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang mereka

namakan therblig.

2.4.1. Gerakan-gerakan yang diuraikan oleh Gilnreth

Sebagian besar dari gerakan-gerakan therblig ini merupakan gerakan-gerakan dasar

tangan dan sering dijumpai terutama dalam pekerjaan yang bersifat manual.

Suatu pekerjaan yang utuh dapat diuraikan menjadi beberapa gerakan dasar dan setiap

pekerjaan mempunyai uraian pekerjaan yang berbeda. Kemampuan untuk mengurangi

dengan baik suatu pekerjaan ke dalam elemen-elemen gerakan sangat diperlukan

untuk perancangan atau perbaikan sistem kerja, karena dengan demikian akan

memudahkan penganalisisan.

Gerakan therblig sangat baik diperlukan untuk menghemat waktu kerja atau gerakan

mana yang sebetulnya tidak diperlukan oleh pekerja tapi masih dilakukan pekerja.

Adapun 17 gerakan dasar atau elemen gerakan therblig dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Mencari (Search)

Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk menemukan

lokasi objek. Yang bekerja dalam hal ini adalah mata. Gerakan ini dimulai pada

saat mata bergerak mencari objek dan berakhir bila objek sudah ditemukan.

Untuk therblig ini tujuan analisisnya adalah sedapat mungkin menghilangkannya.

Mencari merupakan gerak yang tidak efektif dan masih dapat dihindarkan

misalnya dengan menyimpan peralatan atau bahan-bahan pada tempat yang tetap

sehingga proses mencari dapat dihilangkan.

2. Memilih (Select)

Memilih merupakan gerakan untuk menentukan suatu objek yang tercampur.

Tangan dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan untuk melakukan

Page 12: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 12

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

gerakan ini. Therblig ini dimulai pada saat tangan dan mata mulai memilih dan

berakhir bila objek sudah ditemukan. Batas antara mulai memilih dan akhir dari

mencari agak sulit untuk ditentukan karena ada pembauran pekerjaan di antara

dua gerakan tersebut yaitu gerakan yang dilakukan oleh mata.

Gerakan memilih merupakan gerakan yang tidak efektif sehingga sedapat

mungkin elemen gerakan ini harus dilakukan oleh mata.

3. Memegang (Grasp)

Therblig ini adalah gerakan untuk memegang objek, biasanya didahului oleh

gerakan menjangkau dan dilanjutakn oleh gerakan membawa. Therblig ini

merupakan gerakan yang efektif dari suatu pekerjaan dan meskipun sulit untuk

dihilangkan dalam beberapa keadaan masih dapat diperbaiki.

4. Menjangkau (Reach)

Pengertian menjangkau dalam therblig adalah gerakan tangan berpindah tempat

tanpa beban, baik gerakan mendekati maupun menjauhi objek.

Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan melepas (release) dan diikuti oleh

gerakan memegang. Therblig ini mulai pada saat tangan mulai berpindah dan

berakhir bila tangan sudah berhenti.

Waktu yang dipergunakan untuk menjangkau, tergantung pada jarak dari

pergerakan tangan dan dari tipe menjangkaunya. Seperti juga memegang,

menjangkau sulit untuk dihilangkan secara keseluruhan dari siklus kerja yang

masih mungkin adalah pengurangan dari waktu gerak ini.

5. Membawa (move)

Elemen gerak membawa juga merupakan gerak perpindahan tangan, hanya dalam

gerakan ini tangan dalam keadaan dibebani. Gerakan membawa biasanya

didahului oleh memegang dan dilanjutkan oleh melepas atau dapat juga oleh

pengarahan (position).

Therblig ini mulai dan berakhir pada saat yang sama dengan menjangkau, karena

itu faktor-faktor yang mempengarui waktu gerakan pun hampir sama, yaitu jarak

pindah dan macamnya. Pengaruh yang lain adalah beratnya beban yang dibawa

oleh tangan.

Dalam beberapa pekerjaan yang memerlukan kombinasi antara tangan dan mata,

waktu yang diperlukan untuk membawa menjadi terpengaruhi oleh waktu yang

Page 13: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 13

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

diperlukan oleh gerakan mata. Pekerjaan ini sering dijumpai karena pada dasarnya

sewaktu objek sedang dibawa, mata sudah mulai mengarahkan (positioning).

6. Memegang Untuk Memakai (Hold)

Pengertian memegang untuk memakai di sini adalah memegang tanpa

menggerakkan objek yang dipegang. Perbedaannya dengan memegang terdahulu

adalah pada perlakuan terhadap objek. Pada memegang, pemegangan dilanjutakan

dengan gerak membawa sedangkan memegang untuk memakai tidak demikian.

Therblig ini merupakan gerakan yang tidak efektif, dengan demikian sedapat

mungkin harus dihilangkan atau paling tidak dikurangi.

7. Melepas (Release)

Elemen gerak melepas terjadi bila seorang pekerja melepaskan objek yang

dipegangnya. Bila dibandingkan dengan therblig lainnya, gerakan melepas

merupakan gerakan yang relatif lebih singkat.

Therblig ini mulai pada saat pekerja mulai melepaskan tangannya dari objek dan

berakhir bila seluruh jarinya sudah tidak menyentuh objek lagi. Gerakan ini

biasanya didahului oleh gerakan menjangkau.

8. Mengarah (Position)

Therblig ini merupakan gerakan mengarahkan suatu objek pada suatu lokasi

tertentu. Mengarahkan biasanya didahului oleh gerakan mengangkut dan diikuti

oleh gerakan merakit (assembling).

Gerakan ini mulai sejak tangan mengendalikan objek misalnya memutar,

menggeser ke tempat yang diinginkan dan berakhir pada saat gerakan merakit atau

memakai dimulai.

9. Mengarahkan Sementara (Pre Position)

Mengarahkan sementara merupakan elemen gerak pada suatu tempat sementara.

Tujuan dari penempatan sementara ini adalah untuk memudahkan pemegangan

apabila objek tersebut akan ditangani kembali. Dengan demikian untuk siklus

kerja berikutnya elemen gerak mengarahkan diharapkan berkurang. Hal ini terjadi

karena objek yang akan dipegang sudah diposisikan sedemikian rupa sehingga

memudahkan dalam pemakaian selanjutnya.

Therblig ini sering terjadi bersama dengan therblig yang lain seperti mengangkut

dan melepas.

Page 14: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 14

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

10. Pemeriksaan (Inspection)

Therblig ini merupakan pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah

objek telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Elemen ini dapat berupa gerakan

melihat seperti untuk memeriksa warna, meraba seperti memeriksa kehalusan

permukaan, mencium, mendengarkan dan kadang-kadang merasa dengan lidah.

Biasanya pemeriksaan dilakukan dengan membandingkan antara objek dan suatu

standar. Banyak atau sedikitnya waktu yang diperlukan untuk memeriksa,

tergantung pada kecepatan operator untuk menyimpulkan ada tidaknya perbedaan

antara objek dengan standar yang dibandingkan.

Pemeriksaan yang dilakukan dalam therblig ini dapat berupa pemeriksaan kualitas

seperti baik atau buruknya objek yang ditentukan oleh warnanya, dapat pula

berupa pemeriksaan kuantitas misalnya jika cacat-tidaknya ditentukan oleh jumlah

cacatnya.

11. Perakitan (Assemble)

Perakitan adalah gerakan yang menghubungkan satu objek dengan objek yang lain

sehingga menjadi satu kesatuan. Gerakan ini biasanya didahului oleh salah satu

therblig membawa atau mengarahkan dan dilanjutkan oleh therblig melepas.

Pekerjaan perakitan dimulai bila objek sudah siap dipasang dan berakhir bila

sudah tergabung secara sempurna.

12. Lepas Rakit (Disassemble)

Therblig ini merupakan kebalikan dari therblig diatas, di sini dua bagian objek

dipisahkan dari satu kesatuan.gerakan lepas rakit biasanya didahului oleh

memegang dan dilanjutakan oleh membawa atau biasanya juga dilanjutkan oleh

melepas. Gerakan ini dimulai pada saat pemegang atas objek dan dilanjutkan

dengan usaha memisahkan dan berakhir bila kedua objek telah terpisah secara

sempurna. Biasanya akhir dari lepas rakit merupakan awal dari salah satu gerakan

membawa atau melepas.

13. Memakai (Use)

Yang dimaksud memakai di sini adalah bila tangan atau kedua-duanya dipakai

untuk menggunakan alat. Lamanya waktu yang dipergunakan untuk gerak ini

tergantung dari jenis pekerjaan dan keterampilan pekerjanya.

14. Kelambatan yang tak terhindarkan (Unavoidable delay)

Page 15: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 15

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Keterlambatan yang dimuksudkan di sini adalah keterlambatan yang diakibatkan

oleh hal-hal yang terjadi di luar kemampuan pengendalian pekerja. Contohnya

karena ketentuan cara kerja yang mengakibatkan satu tangan menganggur

sedangkan tangan yang lain bekerja misalnya pada operator mesin pemotong

kayu. Sebagai akibat dari sifat alat dan pekerjaannya, hanya memungkinkan satu

tangan bekerja secara aktif. Gangguan-ganguan yang terjadi seperti padamnya

listrik, rusaknya alat-alat dan sebagainya menyebabkan juga keterlambatan ini.

Keterlambatan dapat dikurangi dengan mengadakan perubahan atau perbaikan

pada proses operasi.

15. Keterlambatan yang dapat dihindarkan (Avoidable delay)

Keterlambatan ini disebabkan oleh hal yang timbul sepanjang waktu kerja oleh

pekerja baik disengaja maupun tidak disengaja. Misalnya pekerja yang sedang

menderita sakit batuk, ia batuk-batuk sepanjang waktu kerjanya dan hal ini

menimbulkan gangguan pada pekerjaannya. Contoh lain: pekerja yang merokok

ketika sedang bekerja. Untuk mengurangi kelambatan ini, harus diadakan

perbaikan oleh pekerjanya sendiri tanpa harus mengubah proses operasinya.

16. Merencanakan (Plan)

Merencanakan merupakan proses mental yakni operator berpikir untuk

menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya. Therblig ini lebih sering

terjadi pada seorang pekerja baru.

17. Istirahat untuk menghilangkan fatigue (Rest to overcome fatigue)

Hal ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja, tetapi secara periodik. Waktu untuk

memulihkan lagi kondisi badannya dari rasa fatigue sebagai akibat kerja berbeda-

beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya tetapi juga karena individu pekerjanya.

2.5. Pengukuran Waktu Kerja

Dalam situasi pengukuran kerja aktual, penting untuk membandingkan citra mental

“kinerja normal” dengan prestasi yang diobservasi . Peringkat ini ikut dimasukkan dalam

perhitungan standar kinerja sebagai satu faktor dan standar akhirnya tidak mungkin lebih

akurat daripada pemeringkatannya.

Sistem pengukuran kerja praktis mencakup :

Pengukuran waktu aktual yang diobservasi

Page 16: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 16

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Penyesuaian waktu yang diobservasi untuk memperoleh “waktu normal” melalui

pemeringkatan kerja.

Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu

aktivitas atau pekerjaan oleh tenaga kerja yang wajar pada situasi dan kondisi yang

normal sehingga didapatkan waktu baku atau waktu standar secara umum.

Ada dua cara untuk menentukan waktu baku antara lain :

Cara langsung

Cara langsung adalah suatu cara untuk menentukan waktu baku di mana pengamatan

data-data yang diperlukan langsung dilakukan di tempat berlangsungnya suatu aktivitas

atau pekerjaan yang akan ditemukan waktu bakunya.

Cara langsung dibagi menjadi dua, yaitu :

- Pengukuran jam henti

- Pengukuran sampling kerja (pekerjaan)

Cara tak langsung

Cara tak langsung adalah suatu cara untuk menentukan waktu baku yang data-datanya

tidak langsung dilakukan di tempat berlangsungnya aktivitas/perkerjaan tetapi cukup

menggunakan data-data masa lampau yang telah dibukukan untuk pekerjaan-pekerjaan

yang sejenis.

Cara ini dapat dibagi dua cara, yaitu :

- Pengukuran waktu data waktu baku

- Pengukuran data waktu gerakan

2.5.1. Pengukuran waktu jam henti (Stop Watch)

Pendekatan yang paling umum untuk pengukuran kerja yang digunakan sekarang ini

meliputi penilaian waktu stop watch dan pengukuran kinerja operasi secara simultan

untuk menentukan waktu normal. Piranti pengukur waktu elektronik yang sekarang

sering digunakan adalah stop watch konvensional.

Pengukuran waktu jam henti (stop watch) adalah suatu cara untuk menentukan

waktu baku yang pengamatannya langsung dilakukan di tempat berlangsungnya suatu

aktivitas atau berlangsungnya suatu pekerjaan dengan menggunakan alat utamanya

adalah jam henti (stop watch) yaitu dengan mengamati saat mulainya pekerjaan itu

hingga berakhirnya pekerjaan/aktivitas yang meliputi : waktu setting, waktu operasi

dan waktu inspeksi.

Page 17: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 17

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Untuk mendapatkan hasil yang baik, yaitu yang dapat dipertanggungjawabkan

maka tidaklah cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran dengan

menggunakan jam henti. Banyak faktor yang harus diperhatikan agar akhirnya dapat

diperoleh waktu yang pantas untuk jumlah pengukuran dan lain-lain. Langkah-

langkah sebelum melakukan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

Penetapan tujuan pengukuran

Melakukan penelitian pendahuluan

Memilih operator

Melatih Operator

Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan

Menyiapkan alat-alat pengukuran.

2.5.2. Perhitungan waktu baku

Cara untuk mendapatkan waktu baku dari data yang terkumpul adalah sebagai

berikut:

a. Hitung siklus rata-rata dengan rumus ;

b. Hitung Waktu Normal

Wn = Ws x p

P adalah faktor penyesuaian

siklus rata-rata normal, p1 untuk bekerjanya terlalu lambat atau sebaliknya.

c. Hitung waktu baku

Wb = Wn = ( Wn x 1 )

Dimana 1 adalah kelonggaran atau allowance yang diberikan kepada pekerja untuk

menyelesaikan pekerjaannya disamping waktu normal.

2.5.3. Penyesuaian dan kelonggaran

Penyesuaian dilakukan untuk mengantisipasi ketidakwajaran yang dapat terjadi,

misalnya bekerja tanpa kesungguhan, sangat cepat atau menjumpai kesulitan-

kesulitan karena kondisi ruangan yang sempit atau buruk. Untuk melakukan

penyesuaian keterampilan dibagi menjadi enam kelas dengan ciri-ciri setiap kelas

seperti berikut:

Tabel 2.1. Penyesuaian Menurut Westinghouse

Page 18: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 18

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Faktor Kelas Lambang Penyesuaian

Page 19: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 19

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Keterampilan Superskill

Exellent

A1

A2

B1

+ 0,15

+ 0,13

+ 0,11Faktor Kelas Lambang PenyesuaianKeterampilan Good

Average

Fair

Poor

B2

C1

C2

D

E1

E2

F1

F2

+ 0,08

+ 0,06

+ 0,03

0,00

- 0,05

- 0,10

- 0,16

- 0,22Usaha Superskill

Exellent

Good

Average

Fair

Poor

A1

A2

B1

B2

C1

C2

D

E1

E2

F1

F2

+ 0,13

+ 0,12

+ 0,10

+ 0,08

+ 0,05

+ 0,02

0,00

- 0,04

- 0,08

- 0,12

- 0,17Kondisi Superskill

Exellent

Good

A

B

C

+ 0,06

+ 0,04

+ 0,02

Page 20: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 20

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Average

Fair

Poor

D

E

F

0,00

- 0,03

- 0,07Konsistensi Superskill

Exellent

Good

Average

Fair

Poor

A

B

C

D

E

F

+ 0,04

+ 0,03

+ 0,01

0,00

- 0,02

- 0,04

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi menghilangkan

rasa fatique dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Ketiga hal ini

merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja dan selama pengukuran

tidak diamati, diukur, dicatat, ataupun dihitung. Karenanya sesuai pengukuran dan

setelah mendapatkan waktu normal perlu ditambahkan :

- Kelonggaran untuk waktu pribadi

- Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique

- Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tak terhindarkan.

2.5.4. Penyesuaian dengan Metoda Work Factor

Work factor atau sistem faktor kerja merupakan salah satu sistem dari Predetermined

Time System yang paling awal dan secara luas diaplikasikan. Sistem ini

memungkinkan untuk menetapkan waktu untuk pekerjaan-pekerjaan manual dengan

menggunakan data waktu gerakan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Langkah-langkah dalam perhitungan waktu baku menggunakan metode work

factor

1. Membuat analisa detail setiap langkah kerja yang ada berdasarkan empat variable

yang merupakan dasar utama pelaksanaan kerja yaitu :

Page 21: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 21

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Anggota tubuh

Kerja perpindahan gerakan

Manual control

Berat/hambatan yang ada

2. Pada Work-Factor System, suatu pekerjan dibagi atas elemen-elemen gerakan

standar kerja sebagai berikut : Transport atau reach & move (TRP), Grasp (GR),

Pre-Position (PP), Assemble (ASY), Use (manual, process or machine time)-(US),

Diassemble (DSY), Mental Process (MP), dan Release (RL). Dan simbol-simbol

yang digunakan untuk menunjukan anggota tubuh yang dipergunakan dan faktor-

faktor kerja juga distandardkan sebagai berikut :

 

 

 

 

 

 

 

 

3. Menetapkan waktu baku yang tepat (diperoleh dari table data waktu baku

gerakan) untuk setiap gerakan kerja yang telah didefenisikan dengan

menambahkan waktu longgar pada waktu total

Contoh kasus:

Analisa pengukuran waktu baku menggunakan metode work factor pada

industri jasa pengisian pulsa “Anis Cellular”

Elemen gerakan yang terjadi pada saat pengisian pulsa di toko “Anis Cellular”

adalah :

No.

Elemen

Deskripsi Elemen Kerja Analisa Waktu

Anggota Tubuh Simbol Faktor Kerja Simbol

Finger F Weight of Resistant W

Hand H Directional Control S

Arm A Steer S

Forearm FS Care (Precaution) P

Trunk T Chenge Direction U

Foot FT Define Stop D

Leg L

Head Turn HT

Page 22: Teori Pengukuran Kerja, Studi Gerakan, Peta Kerja, dan Ekonomi Gerakan

II - 22

Laporan Praktikum Analisis Perancangan Kerja 1 ~ Peta – Peta Kerja dan Studi Gerakan

Gerakan(menit)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Menjangkau hp sejauh 8”

Memegang hp

Membawa hp ke depan wajah 6”

Menginput data angka 24 digit

Menunggu pulsa tekirim 25 detik

Menekan tombol redial

Membawa hp ke meja 6”

Meletakkan hp di atas meja

Melepaskan hp

Menggerakkan tangan kembali 8”

A8D

0,5F1

A6D

F24D

24D

F1D

A6D

F1P

0,5F1

A12D

0,0054

0,0008

0,0047

0,0815

0,4166

0,0023

0,0047

0,0023

0,0080

0,0065

Total waktu (menit) 0,5328

Dalam hal ini, asumsi allowance atau kelonggaran adalah sebesar 1 menit untuk

keterlambatan (delay), maka waktu  baku yang diperoleh dari kegiatan ini adalah :

Waktu baku = total waktu + allowance

= 0,5328 + 1,000

= 1,5328 menit