Upload
amir-dics
View
5.257
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Makalah
“ Teori dan Model – Model Perilaku Konsumen“
Disusun untuk memenuhi Tugas Kuliah
Mata Kuliah Perilaku Konsumen
Dosen Pengampu : Eny Endah Pujiastuti, S. Sos., M. Si.
Oleh :
Rikie Ribut 152080001
Aminah Septiditya 152080079
Putra Lindo Permadi 152090074
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN”
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
YOGYAKARTA
2010-2011
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME yang telah
menciptakan bumi dan seluruh isinya dan nikmat yang tak terhingga
kepada kita semua sehingga kita masih diberikan waktu dan kesehatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Sholawat dan salam takkan lupa penulis haturkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman kebodohan kepada zaman yang penuh ilmu.
Makalah yang berjudul “ Teori dan Model Perilaku Konsumen”,
merupakan ujud kepedulian penulis terhadap pengembangan -
pengembangan yang harus dilakukan guna mengetahui dan mempelajari
apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen, variabel-variabel dalam
perilaku konsumen, model-model perilaku konsumen, tujuan dan fungsi
model perilaku konsumen serta macam-macam model perilaku
konsumen.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya
dan menjadi acuan kepada mereka untuk mengembangkan penelitian
tentang perilaku konsumen yang ada agar lebih berguna lagi untuk
meningkatkan kinerja perusahaan untuk lebih efektif dan efisien.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu dalam penyelesain makalah ini.
Banyaknya kesalahan dalam penulisan makalah ini tak luput dari
keterbatasan atau kemapuan penulis. Saran dan kritik sangat diharapkan
untuk memperbaiki kekurangan-keurangan yang ada. Terima kasih
Page 2
Yogyakarta, 06 Februari
2010
Daftar isi
1. Halaman Judul ……………………………………..…………………… 1
2. Kata pengantar ………………………………………….………………. 2
3. Daftar isi ………………………………………………………………... 3
4. Latar Belakang …………………………………………………………… 4
5. Rumusan Masalah ………………………………………………………... 5
6. Pembahasan ………………………………………………………………. 6
7. Kesimpulan ………………………………………………………………. 10
8. Daftar Pustaka …………………………………………………………. 11
Page 3
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku
konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia
itu sendiri.
Sebelum kita menganalisis perilaku konsumen, perlu
dipikirkan siapakah konsumen kita? Apa yang menjadi kebutuhan
konsumen? Kapan dan bagaimana mereka membeli?. Kemudian
dalam proses pembelian: siapakah pencetus inisiatifnya? Siapakah
pemberi pengaruhnya? Siapakah pengambil keputusan? Siapakah
yang melakukan proses pembelian? Siapakah yang akan memakai
produk yang akan dibeli atau sudah dibeli?.
Menganalisis perilaku konsumen akan lebih mendalam dan
berhasil apabila kita dapat memahami aspek – aspek psikologis
manusia secara keseluruhan, kekuatan faktor sosial budaya dan
prisip – prinsip ekonomis serta strategi pemasaran.
Kemampuan dalam menganalisis perilaku konsumen berarti
keberhasilan dalam menyelami jiwa konsumen dalam memenuhi
kebutuhannya. Dengan demikian berarti pula keberhasilan
pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam
memasarkan suatu produk yang akan membawa kepuasan kepada
konsumen dan bagi diri pribadinya.
Page 4
Penyusunan strategis pemasaran tidak hanya berfokus pada
produsen namun harus memperhatikan karakteristik konsumen.
Kepribadian konsumen sebagai salah satu aspek dalam psikologis
konsumen harus memperoleh perhatian yang cukup besar dalam
proses penyusunan strategi karena setiap strategi yang dilancarkan
tidak akan berhasil ketika tidak mendapat respon yang positif dari
konsumen. Oleh karena itu maka pemahaman yang cukup terhadap
kepribadian konsumen adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh
para pemasar.
Fokus utama setiap pemasar adalah untuk mendapatkan
respon yang positif dari target pasarnya. Pemahaman yang baik
terhadap perilaku konsumen menjadi sangat penting untuk
memperoleh respon tersebut. Konsumen akan melibatkan emosinya
dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu faktor utama
yang mempengaruhi perilaku pembelian adalah faktor psikologis
(Kotler, 2002 : 183).
Untuk mencapai keberhasilan dalam pemasaran perlu kita
pahami dan ketahui apa saja model perilaku konsumen itu sendiri,
baik itu faktor yang ada didalam diri konsumen, maupun faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi konsumen dalam
menggunakan sebuah produk.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, maka perlu dibuat rumusan masalah agar
diperoleh kejelasan dalam penulisan makalah ini. Adapun rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Perilaku Konsumen?
2. Apa saja model – model perilaku konsumen untuk dapat
menyusun startegi pemasaran yang efektis dan efisien?
BAB II
Page 5
PEMBAHASAN
TEORI DAN MODEL PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut beberapa ahli yang mengatakan tentang perilaku
konsumen bahwasanya perilaku konsumen merupakan bentuk hal yang
penting dalam bidang pemasaran.
James F. Engel et al. (1968) berpendapat bahwa: “ Consumer
behavior id defined as the acts of individuals directly in volved in
obtaining and using economic good services including the decision
process that precede and determine these acts” (Perilaku konsumen
didefinisikan sebagai tindakan – tindakan individu yang secara langsung
terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang – barang
jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului
dan menentukan tindakan – tindakan tersebut).
Sedangkan menurut ahli David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta
(1984 : 6) mengemukakan bahwa : “consumer behavior may be defined
as decision process and physical activity individuals engange in when
evaluating, acquairing, using or disposing of goods and services”.
(Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan
keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam
proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat
mempergunakan barang – barang dan jasa).
Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf (1979:6) menjelaskan
bahwa: “consumer behavior are acts, process and social relationship
exhibited by individuals, group and organizations in the obtainment, use
of, and consequent experience with products, services and other
resources”.( Perilaku konsumen adalah tindakan – tindakan, proses, dan
hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi
dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai
suatu akibat dari pengalamannya dengan produk pelayanan, dan sumber
– sumber lainnya).
Page 6
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen adalah tidakan – tidakan yang dilakukan oleh
individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan atau organisasi yang berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan
barang – barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.
B. Variabel – variabel dalam perilaku konsumen
Variabel Stimulus
Variable stimulus merupakan variabel yang berada di luar
diri individu (faktor eksternal) yang sangat berpengaruh
dalam proses pembelian. Contohnya: Merek dan jenis barang,
iklan, pramuniaga,penataan barang, dan ruangan toko.
Variabel Respons
Variabel respons merupakan hasil aktivitas individu sebagai
reaksi dari variabel stimulus. Variabel respons sangat
bergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulus.
Contohnya: keputusan membeli barang, pemberi penilaian
terhadap barang, perubahan sikap terhadap suatu produk.
Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel antara stimulus dan
respons. Variabel ini merupakan faktor internal individu,
termasuk motif - motif membeli, sikap terhadap suatu
peristiwa, dan persepsi terhadap suatu barang. Peranan
variabel intervening adalah untuk memodifikasi respons.
MODEL – MODEL PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Model – Model Perilaku Konsumen
David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984 : 29)
mengemukakan: “A model can be defined as a simplified
representation of reality” (suatu model dapat definisikan sebagai
suatu wakil realitas yang disederhanakan). Gerald Zaltman dan
Melanie Wallendrof (1979 : 515) mendefinisikannya sebagai
Page 7
berikut: “A model is a representation of something (in our case, a
process)” (suatu model adalah sesuatu yang mewakili sesuatu
dalam hal ini adalah suatu proses).
Model perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai
kerangka kerja atau sesuatu yang mewakili apa yang diyakinkan
konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli.
B. Tujuan dan fungsi model perilaku konsumen
Ada 2 tujuan utama dari suatu model, yaitu pertama sangat
bermanfaat untuk mengembangkan teori dalam penelitian perilaku
konsumen; kedua untuk mempermudah dalam mempelajari apa
yang telah diketahui mengenai perilaku konsumen.
Sedangkan fungsi model perilaku konsumen adalah sebagai
berikut:
1. Deskriptif, yaitu fungsi yang berhubungan dengan
pendalaman mengenai langkah – langkah yang diambil
konsumen dalam memutuskan suatu penelitian membeli.
2. Prediksi, yaitu meramalkan kejadian – kejadian dari
aktivitas konsumen pada waktu yang akan datang.
Misalnya meramalkan merek produk yang paling mudah
diingat oleh konsumen.
3. Explanation, yaitu mempelajari sebab – sebab dari
beberapa aktivitas pembelian, seperti mempelajari
mengapa konsumen sering membeli barang dagangan
dengan merek yang sama. Apakah itu merupakan
kebiasaan ataukah karena mereka menyukai merek
barang tersebut?
4. Pengendalian, yaitu mempengaruhi dan mengendalikan
aktivitas – aktivitas konsumen pada masa yang akan
datang.
C. Macam – macam model perilaku konsumen
Model perilaku Konsumen dari Howard dan Sheth
Page 8
Model ini menunjukan suatu proses dan variabel yang
mempengaruhi perilaku konsumen dan sesudah terjadinya
pembelian. Ada 3 variabel yang utama pada model ini yaitu:
persepsi, belajar, dan sikap. Tujuan model perilaku konsumen
dari Howard dan Seth adalah untuk menjelaskan bagaimana
konsumen membandingkan dan memilih satu produk yang
sesuai dengan kebutuhannya.
Model Perilaku Konsumen Industri dari Sheth
Model ini merupakan pengembangan terhadap model
perilaku konsumen dari Howard dan Sheth. Secara umum
model ini berbeda dari model aslinya. Model ini merupakan
model asli yang diaplikasikan untuk kelompok pembuat
keputusan membeli dalam suatu organisasi. Model ini
mempunyai kesamaan dengan model aslinya, antara lain
stimulus = information source, dan output (the supplier or
branch choice). Oleh karena itu, penambahan pada proses
belajar dan persepsi individu dalam model Sheth dimasukan
ke dalam proses interpersonal seperti resolusi konflik dan
negosiasi
Sheth juga memberikan beberapa perhatian terhadap
ketentuan bilamana keputusan membeli dilakukan bersama.
Menurut Sheth, keputusan bersama lebih disukai apabila:
1. Ada resiko yang cukup berat.
2. Pemakaian modal lebih besar daripada pembelian rutin.
3. Desakan waktu yang rendah.
4. Organisasi yang besar.
5. Organisasi yang didesentraslisasi.
Model Perilaku Konsumen Industri dari Engel, Kollat,
dan Blackwell
Model EKB membedakan tipe – tipe perilaku konsumen atas
dasar situasi yang dihadapinya, apakah pilihan membeli
Page 9
berlangsung secara rutin atau hanya pada saat tertentu saja.
Hal ini merupakan pengembangan dari model Howard dan
Sheth mengenai situasi pemecahan masalah secara
automatis. Komponen dasar EKB adalah stimulus, proses
informasi, proses pengambilan keputusan, variabel proses
pengambilan keputusan, dan pengaruh lingkungan eksternal.
Model Perilaku Konsumen dari Kerby
Model yang sederhana mengenai perilaku konsumen
dikembangkan oleh Joe Kent Kerby. Kesederhanaan model ini
sangat bermanfaat untuk mengetahui dasar – dasar perilaku
konsumen. Stimulus akan menimbulkan pengenalan
kebutuhan konsumen. Apabila situasi tidak bersifat rutin,
akan timbul motivasi untuk melakukan kegiatan
mengevaluasi alternatif, dan dapat memuaskan kebutuhan.
Dengan demikian akan dihasilkan aktivitas bertujuan
(melakukan kegiatan terarah pada tujuan untuk memuaskan
kebutuhan). Aktivitas tersebut akan menjadi kebiasaan
apabila dievaluasi sebagai respons yang selalu dapat
memuaskan secara optimal.
Model Perilaku Konsumen dari Francesco Nicosia
Dasar model perilaku konsumen ini paling sedikit melibatkan
dua orang yang berinteraksi, yaitu pejual membangkitkan
stimulus, misalnya meningkatkan permintaan atau
merupakan segmentasi pasar yang baru menghasilkan
persepsi, belajar, dan suatu output perilaku (misalnya produk
baru). Sedangkan variabel eksogennya adalah kepribadian,
posisi ekonomis, dan desakan keluarga. Output dari penjual
menjadi stimulus bagi pembeli. Keputusan atau output dari
pembeli menjadi stimulus kembali pada penjual. Pengambilan
keputusan konsumen dari model Nicosia melibatkan suatu
Page 10
firma. Firma mempengaruhi perilaku konsumen, dan
sebaliknya perilaku konsumen dipengaruhi oleh firma
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Page 11
Para pemasar berusaha memahami kepribadian konsumen dalam
rangka mempelajari perilaku konsumen dan merumuskan strategi
pemasaran yang efektif dan efisien, dalam hal ini variabel – variabel yang
terdapat dalam komponen perilaku konsumen seperti variabel stimulus,
respons, dan intervening merupakan variable yang berpengaruh dalam
psikologi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Hal lain yang harus diketahui oleh para calon pemasar adalah
model yang digunakan untuk menyelami psikologi konsumen dalam
menanggapi adanya suatu produk. Ke lima model ini mempunyai
kekuatan untuk menyatukan interelarasi antara sikap – sikap,
kepribadian, peranan sosial, struktur sosial, dan proses belajar.
Tujuan dari kelima model ini merupakan sarana untuk
mengembangkan penelitian lebih jauh lagi terhadap sikap dan minat
konsumen dalam menanggapi adanya suatu produk, sedangkan fungsi
dari kelima model ini seperti fungsi Deskriptif, Prediksi, Explanation,
dan Pengendalian, merupakan fungsi yang digunakan dalam
penyusunan startegi pemasaran sehingga para pemasar tetap dapat
mengikuti perkembangan selera konsumen yang sering berubah - ubah.
Sumber Bacaan
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Perilaku Konsumen edisi Revisi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Utomo, Humam Santosa, 2009. “Pemahaman Terhadap Kepribadian Konsumen Dalam Rangka Penyusunan Strategi Pemasaran”, Jurnal Administrasi Bisnis Vol.5, No. 2 (Januari): 105 - 114
Page 12