9
Nervus Kranialis PSPD 2011 Bismillahirrohmanirrohim.. teman2, bahasan n.kranialis ada banyak banget sebenarnya, tentir ini hanya merangkum dari kuliah dan beberapa sumber. Dari kuliahnya sepertinya belliau lebih menekankan ke klinisnya, jadi pahami betul fungsi normal & bagian yg dipersarafi masing2 n.kranialis. Untuk anatominya insyallah dari kuliah beliau jg udah cukup detail. Bagian yang di BOLD MERAH itu yg ditekankan beliau saat kuliah. Semoga bermanfaat, good luck! Gambar: Letak nukleus nervus kranialis VII. Nervus Facialis VIII. Nervus Vestibulokokhlearis IX. Nervus Glossopharyngeus X. Nervus Vagus XI. Nervus Accessorius XII. Nervus Hypoglossus I. Nervus Olfaktorius II. Nervus Optikus III. Nervus Okulomotorius IV. Nervus Trokhlearis V. Nervus Trigeminus VI. Nervus Abducens

Tentir Nervus Kranialis PSPD 2011

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tentir Nervus Kranialis PSPD 2011

Nervus Kranialis PSPD 2011

Bismillahirrohmanirrohim.. teman2, bahasan n.kranialis ada banyak banget sebenarnya, tentir ini hanya

merangkum dari kuliah dan beberapa sumber. Dari kuliahnya sepertinya belliau lebih menekankan ke klinisnya,

jadi pahami betul fungsi normal & bagian yg dipersarafi masing2 n.kranialis. Untuk anatominya insyallah dari

kuliah beliau jg udah cukup detail. Bagian yang di BOLD MERAH itu yg ditekankan beliau saat kuliah. Semoga

bermanfaat, good luck!

Gambar: Letak nukleus nervus kranialis

VII. Nervus Facialis

VIII. Nervus Vestibulokokhlearis

IX. Nervus Glossopharyngeus

X. Nervus Vagus

XI. Nervus Accessorius

XII. Nervus Hypoglossus

I. Nervus Olfaktorius

II. Nervus Optikus

III. Nervus Okulomotorius

IV. Nervus Trokhlearis

V. Nervus Trigeminus

VI. Nervus Abducens

Page 2: Tentir Nervus Kranialis PSPD 2011

I.Nervus Olfaktorius

Fungsi: sensori penghidu

Perjalanan: epitel olfaktorius (tdpt sel respetor N.olfaktorius) fila olfaktoria

bulbus olfaktorius traktus olfaktorius area konrtikal olfaktorius (terbentang

dari unkus lobus temporalis ke permukaan medial lobus frontalis di bawah korpus

kalosum)

Gangguan fungsi:

- Gangguan penghidu kuamtitatif pada ec kerusakan n.olfaktorius di

perifer, yaitu pada fila olfaktoria (biasanya akibat rinitis, trauma lamina

kribrosa, kerusakan pd bulbus/traktus olfaktorius ec meningioma

Hiposmia: berkurangnya bau

Anosmia: hilang atau tidak ada bau

- Gangguan penghiidu kualitatif (parosmia)

Kakosmia: bau yang tidak menyenangkan

Hipernosmia: terlalu sensitif, bau yg kuat

- Halusinasi olfaktorius psikosis, lesi unkus/hipokampus

Etiologi:

- Inflamasi mukosa hidung

- Fraktur os fossa cranii anterior

- Tumor lobus frontalis, temporalis, pituitari

- Meningitis, hidrosefalus

- Psikosa, neurosa

- CVD

II.N. Optikus

Fungsi: sensori Penglihatan

Perjalanan: Reseptor (retina) Nervus optikus chiasma optikum Traktus

optikus Kolikulus sup/ Lat geniculated body Radiasio Optika Korteks

kalkarina lobus oksipitalis

Page 3: Tentir Nervus Kranialis PSPD 2011

Lesi n.optikus: Perhatikan betul2 ya gambar dibawah ini, these pictures are

saying what dr.Zainal said~

• Buta Sirkumferensial histeria atau neuritis optika

• Buta total pada satu mata (digambar no 2) putusnya satu saraf optikus

• Hemianopia Nasalis (digambar no 3) lesi parsial pada sisi lateral

chiasma optikum

• Hemianopia bitemporal (digambar no 4) lesi medial chiasma optikum

biasa karena tumor hipofisis

• Heteronimus: hemianopia bitemporal + hemianopia binasal

• Hemianopia Homonim kontralateral (digambar no 5) lesi traktus

optikus

Nasal

Temporal Temporal

Nasal

Temporal Temporal

Dari mata daerah nasal, sarafnya nyilang ke temporal

Page 4: Tentir Nervus Kranialis PSPD 2011

• Quadoanopia inferior homonim kontralateral lesi pada radiasio optika

bagian medial

• Quadoanopia superior homonim kontralateral lesi pada radiasio

optika bagian lateral

• Foster Kennedy syndrome: retrobulbar (dibelakang mata) optic neuritis,

central scotoma (penurunan lap pandang), optic atrophy pada sisi

ipsilateral dan papilledema pada sisi kontralateral, yang terjadi akibat

tumor di lobus frontal yang menekan kebawah

III. N. Okulomotorius

Fungsi: motorik dari nukleus n.okulomotorius (inti N.III, di tegmentum

mesensefalon) gerakan mengangkat palpebra (m.levator palpebra superior),

gerakan bola mata selain ke lateral dan medial bawah (m.rektus medialis,

m.rektus superior & inferior, m.obliqus inferior). Otonom di nukleus Edinger

Westphal mengatur diameter & reflex pupil & akomodasi mata (m. sphincter

pupilae, m. siliaris)

Perjalanan:

Serabut motorik

Muncul dari substansia Grisea sentralis setinggi kolumna superior mesensefalon

dinding lateral sinus kavernosus fissura orbitalis superior

Serabut parasimpatis

Muncul dari nucleus Edinger Westphal ganglion ciliaris

Kelumpuhan N.III:

- Ptosis ec paralisis m.levator palpebrae (sering pada pasien Miastenia Gravis).

Lawannya ptosis >< lagoftalmus (parese N.facialis: tidak bisa menutup mata

secara sempurna)

-Posisi mata terfiksasi melihat kebawah & keluar

-Dilatasi pupil ec hilangnya kontaksi m.sfingter pupilae

-Refleks cahaya pupil menghilang & refleks akomodasi menghilang (ec hilangnya

kontraksi m.siliaris). Refleks cahaya pupil juga bisa menghilang jika ada parese

N.optikus

Page 5: Tentir Nervus Kranialis PSPD 2011

IV.N. Trokhlearis

Fungsi: motorik dari Nukleus n.trokhlearis (inti N.IV, di tegmetum

mesensefalon) gerakan bola mata ke medial bawah, rotasi interna dan abduksi

ringan (m. obliquus superior)

Perjalanan:

Inti motorik

Dari bagian bawah N III Setinggi colliculus superior Dinding lateral sinus

cavernosus Fissura orbitalis superior

Kelumpuhan N.IV:

Mata deviasi (strabismus) ke atas & sedikit kedalam + diplopia

VI.N. Abducens Merupakan saraf kranialis terpanjang

Fungsi: motorik dari Nukleus n.abducens di tegmetum pontis dibagian bawah

dasar ventrikel 4 gerakan bola mata ke lateral (m.rectus lateral)

Perjalanan:

Inti motorik

Tegmentum dorso caudal didalam caudal pons

Serabut saraf Permukaan bawah pons Sinus cavernosus Fissura orbita

superior

Kelumpuhan N.VI:

Mata deviasi ke arah dalam (strabismus interna/konvergen)

V.N. Trigeminus

Fungsi: sensorik (komponen yg lebih besar/porsio mayor) wajah + kepala dan

rongga hidung + sinus paranasal & ronggga mulut & kanalis auditorius eksternus +

membran timpani, refleks kornea, refleks bersin & mengisap. Motorik (komponen

yg lebih kecil) untuk otot2 pengunyah/mastikasi.

Perjalanan:

Akar sensorik

Berasal dari sel-sel bipolar dalam ganglion semilunaris (ganglion

gasseri/trigeminal) lateral sinus cavernosus menerima serabut :

- divisi opthalmika memasuki cavum cranii melalui fissura orbitalis superior

- divisi maksillaris memasuki cavum cranii melalui for. Rotundum

- divisi mandibular memasuki cavum cranii melalui foramen ovale

• Semua serabut sensorik ini basis cranii inti sensorik N.V di Pons

Akar sensorik ( sbgn besar ) membawa sensasi dari kulit dan sebagian kepala

Akar motorik innervasi :

Page 6: Tentir Nervus Kranialis PSPD 2011

otot-otot pengunyah (masseter, temporalis, pterygoideus lateral &

medial, mylohyoid, venter anterior m.digastriikus)

otot tensor tympani pada telinga tengah

Lesi N.V:

Kelemahan flasid otot2 pengunyah

Hilangnya modalitas sensori di masing2 cabang N.V

Gangguan/hilangnya pendengaran ec paralisis m.tensor tympani

Rahang deviasi ke sisi lesi (karena dominasi tekanan dari m.pterigoideus

kontralateral)

Jaw reflex –

Neuralgia trigeminalis (ec kompresi radiks trigeminalis oleh pembuluh

darah, biasanya a.cerebeli superior) nyeri hebat & tajam (tertusuk-

tusuk) yg paroksismal pada distribusi satu/lebih cabang n.trigeminus.

Biasanya nyeri hanya dengan senthan ringan diwajah saat mencuci muka,

sikat gigi. Obatnya: karbamazepin atau gaba pentin

Sering mirip sakit gigi pada neuralgia trigeminal cabang maxilaris

VII.N. Facialis

Fungsi: motorik otot wajah (oleh n.facialis proprius): senyum, bersiul,

mengerutkan dahi, mengangkat alis mata, menutup kelopak mata dengan

tahanan, refleks kornea, sekresi kelenjar. Sensorik (oleh n.facialis intermedius):

sensasi rasa 2/3 anterior lidah

Perjalanan: inti n.facialis ada di bagian ventrolateral tegmentum pontis

Motorik, mempersarafi otot2 ekspresi wajah: m.orbikularis oris, m.orbikularis

okuli, m.businator, m.oksipitalis, m.frontalis, dan juga otot seperti m.stapedius,

m.platisma, m.stilohioideus dan , venter posterior m.digastriikus. selain itu,

bagian eferen (motorik) viseral N.VII juga mempersarafi glandula nasalis &

glandula lakrimalis, glandula sublingualis & glandula submandibularis.

Lesi N.VII:

Parese n.facialis & Bells Palsy (PERHATIKAN GAMBAR DIBAWAH YA):

Otot2 dahi mendapat persarafan dari kedua hemisfer serebri, tapi otot2

wajah lainnya hanya dipersarafi dari 1 hemisfer. Jika lesi N.VII di

UMN/semtral (diatas nukleus N.VII) & mengenai 1 sisi maka kelumpuhan

wajah tidak melibatkan dahi (pasien masih bisa mengangkat alis &

memejamkan matanya dengan kuat) digambar no 1. Jika lesi LMN

N.VII (Bells Palsy) maka kelumpuhan pada otot2 wajah ipsilateral satu sisi

(termasuk dahi nya juga lumpuh) digambar no 2

Page 7: Tentir Nervus Kranialis PSPD 2011

Keterangan: No 1, lesi UMN di otak bagian kiri parese bibir sebelah

kanan jadi mencong kebawah, bibir kirinya (bagian yang sehat) terlihat

lebih tertarik ke atas

Kerut kening (-) paralisis m. frontalis

Lagopthalmus paralisis m. orbic oculi

Sudut mulut jatuh pada sisi lesi paralisis m. orbicularis oris

Kehilangan sensasi 2/3 anterior lidah

VIII.N.Vestibulokokhleaaris

Fungsi:

N. Vestibularis : Somatosensoris menghantarkan impuls keseimbangan. N.

Koklearis : Somatosensoris menghantarkan impuls akustik (pendengaran &

organ corti)

Test N. Koklearis : Garpu tala (test Webber, Rinne, dan Swabach), audiometri

Lesi N.VIII:

Gangguan keseimbangan:

• Gangguan keseimbangan

• Vertigo : perasaan abnormal dan mengganggu bahwa seseorang

seakam2 bergerak terhadap lingkungannya (vertigo subjektif) atau

lingkungannya seakan2 bergerak (vertigo objektif)

• Nistagmus

Page 8: Tentir Nervus Kranialis PSPD 2011

Gangguan pendengaran:

• Tuli konduktif/tuli telinga tengah penghantaran suaranya yg

tergangggu: getaran suara hanya sedikit atau tidak sama sekali

dihantarkan ke telinga dalam biasanya karena kerusakan membran

timpani

• Tuli sensorineural/perseptif (tuli saraf) akibat lesi yang mengenai

organ korti, n.kokhlearis, atau jaras auditori sentral; sering terjadi karena

aging (presbycusis) disfungsi persepsi suatu gelombang suara

• Mixed deafness

• Tinnitus a noise in the ear *nging nging~

IX.N. Glossopharingeus

Fungsi: sensorik: somatosensorik & pengecapan 1/3 posterior lidah, faring (Gag

refles), telinga tengah, tuba eustachius . Motorik sekresi glandula parotidea

Lesi N.IX:

• Hipogeusia berkurangnya kemampuan pengecapan pada 1/3 posterior

lidah sering pd orang tua ( makan obat )

• Ageusia gangguan/hilangnya pengecapan pada 1/3 posterior lidah

• Berkurang atau hilangnya refleks muntah/Gag reflex

• Anastesia & analgesia pada bagian atas faring, tonsil dan dasar lidah

• Gangguan salivasi dari glandula parotidea

• Disfagia

• Suara serak

• Deviasi palatum

X.N.Vagus

Fungsi: simpatis visceral thorak /abdomen. Motorik pharyng, palatum mole

& laryng. Sensorik visceral thorak & abd, telinga luar, duramater fossa

posterior

Lesi N X:

palatum mole pada sisi lesi jatuh

Gag reflex –

Mukosa palatum terdorong ke sisi normal saat pasien berbicara karena

parese m.konstriktor faringi

Disfoni (suara serak) paralisis laring & vocal cord, lesi n.laringeus

rekuren

Disfagia

Bilateral vagal paralisis

paralisis total pharing & laryng

Dyspnoe

Dilatasi, nyeri pd lambung, aritmia jantung

Fatal kematian

Unilateral vagal paralisis

Paralisis unilateral pharyng & laryng

Anastesi pharyng dan laryng

Page 9: Tentir Nervus Kranialis PSPD 2011

Disfonia, dispnoe, dysphagia

deviasi uvula kesisi normal

Etilogi lesi n. vagus :

Intrakranial : tumor, hematom, trombosis, MS, ALS, siringobulbi,

meningitis

Perifer : neuritis, tumor, penyakit kelenjar, trauma

XI.N. Acessorius

Fungsi: motorik pada m. sternocleidomastoideus dan m. trapezius mengangkat

bahu & menggelengkan kepala

Inti n.aksesorius ada di medula oblongata

Lesi N.XI:

Kelumpuhan sesisi: m. sternocleidomastoideus lumpuh seluruhnya

(flasid) kepala tdk dpt berputar kearah kontra lateral & bahu jatuh

sesuai dengan sisi lesi (m. trapezius hanya terkena separuh bagian

atasnya saja)

Kelumpuhan bilateral leher tidak dapat tegak atau tidak dapat

mengangkat kepala ketika berbaring

XII.N. Hipoglosus

Fungsi: motorik otot2 lidah (stiloglosus, hioglosus, genioglosus)

Inti n.hipoglosus ada di Ventro medial subtantia grisea medula oblongata

Lesi N.XII:

• Lesi unilateral lidah ketika dijulurkan sedikit terdeviasi ke arah yang

parese (karena dominan dorongan dari m.genioglosus yg sehat) , disartria

• Lesi bilateral disartria & disfagia berat

• Lesi nuklear (UMN) paralisis flasid bilateral pada lidah dengan atrofi

dan fasikulasi. Kasus lanjut: lidah terletak lemas di dasar mulut + fasikulasi

yg hebat + biacara & menelan nyata terganggu

• Lesi perifer (LMN) sama seperti UMN tapi hanya unilateral

• Pasien stroke paling sering kelainanya di N.VII dan N.XII

Sekian dulu ya tentirnya, selamat belajar