21
EVALUASI PERTUMBUHAN DAN KUALITAS NUTRIEN IKAN NILA Oreochromis niloticus YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG TEPUNG DAUN KAYU MANIS Cinnamomum burmanii FATIMAH ZAHRAH DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014

Templat tugas akhir S1

  • Upload
    ngohanh

  • View
    242

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

EVALUASI PERTUMBUHAN DAN KUALITAS NUTRIEN

IKAN NILA Oreochromis niloticus YANG DIBERI PAKAN

MENGANDUNG TEPUNG DAUN KAYU MANIS

Cinnamomum burmanii

FATIMAH ZAHRAH

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Pertumbuhan

dan Kualitas Nutrien Ikan Nila Oreochromis niloticus yang Diberi Pakan

Mengandung Tepung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanii adalah benar

karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam

bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

Fatimah Zahrah

NIM C14100091

ABSTRAK

FATIMAH ZAHRAH. Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Nutrien Ikan Nila

Oreochromis nilotocus yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu

Manis Cinnamomum burmanii Dibimbing oleh DEDI JUSADI dan MIA

SETIAWATI

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan

kualitas nutrien ikan nila Oreochromis niloticus yang diberi pakan mengandung

tepung daun kayu manis Cinnamomum burmanii dengan dosis yang berbeda.

Dosis daun kayu manis yang digunakan adalah 0%, 0,5%, 1%, dan 1,5%. Bobot

ikan awal yang digunakan adalah 14,63±3,73 g dan dipelihara dalam 12 akuarium

berukuran 50x40x35 cm dengan kepadatan 15 ekor/akuarium selama 40 hari. Ikan

diberi makan tiga kali sehari dengan cara at satiation. Hasil penelitian

menunjukkan, penambahan daun kayu manis mempengaruhi jumlah konsumsi

pakan, kecernaan protein pakan, dan laju pertumbuhan harian yaitu terjadi

peningkatan hingga dosis 1%. Penambahan daun kayu manis juga mempengaruhi

kadar lemak daging yaitu terjadi penurunan hingga dosis 1,5%. Namun,

pertumbuhan yang dihasilkan dosis 0,5% dan 1% kayu manis tidak berbeda nyata.

Dengan demikian, dapat disimpulkan, dosis terbaik daun kayu manis yang

ditambahkan pada pakan ikan nila ialah dosis 1%.

Kata kunci: daun kayu manis, Cinnamomum burmanii, ikan nila, Oreochromis

niloticus

ABSTRACT

FATIMAH ZAHRAH. Evaluation of Growth and Nutrient Quality of Tilapia

Oreochromis niloticus Fed on The Diet Contained Cinnamon Leave

Cinnamomum burmanii. Supervised by DEDI JUSADI and MIA SETIAWATI

This study was performed to evaluate the growth performance and nutrient

quality of tilapia Oreochromis niloticus fed on the diet that contained Cinnamon

leave Cinnamomum burmanii. Dosages used in this study were 0%, 0,5%, 1%,

and 1,5%. The initial weight of fishes used in this study was 14,63±3,73 g and

reared in 12 tanks sized of 50x40x35 cm with stocking density 15 individu/tank

for 40 days. Fishes were fed 3 times a day at satiation. The results showed that

diet contained 0,5% and 1% Cinnamon leave affects the number of feed

consumption, feed protein digestibility, and daily growth rate of fish. Diet

contained Cinnamon leave also affected lipid level of meat in which the level

decreased up to dosage of 1,5%. However, there was no significant difference in

growth performance between 0,5% and 1% dosage. In that case, it could be

concluded that the best dosage for diet contained Cinnamon leave for tilapia feed

was 1%.

Keywords: cinnamon leave, Cinnamomum burmanii, Nile tilapia, Oreochromis

niloticus

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan

pada

Departemen Budidaya Perairan

EVALUASI PERTUMBUHAN DAN KUALITAS NUTRIEN

IKAN NILA Oreochromis niloticus YANG DIBERI PAKAN

MENGANDUNG TEPUNG DAUN KAYU MANIS

Cinnamomum burmanii

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Judul Skripsi : Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Nutrien Ikan Nila Oreochromis

niloticus yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu

Manis Cinnamomum burmanii

Nama : Fatimah Zahrah

NIM : C14100091

Disetujui oleh

Dr Dedi Jusadi

Pembimbing I

Dr Mia Setiawati

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Mia Setiawati

Sekertaris Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya ilmiah

ini. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei hingga

Juni 2013 ini berjudul “Evaluasi Pertumbuhan dan Nilai Gizi Ikan Nila

Oreochromis niloticus yang diberi pakan mengandung tepung daun kayu manis

Cinnamomum burmanii”.

Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Dr. Dedi Jusadi selaku

pembimbing I yang telah sabar membimbing selama penelitian dan selama

pembuatan skripsi, ibu Dr. Mia Setiawati selaku pembimbing II atas bimbingan

dan koreksi selama pembuatan skripsi, bapak Prof. M. Zairin Junior selaku

penguji atas kritik dan saran untuk perbaikan skripsi, dan bapak Ir. Dadang

Shafruddin M.Si selaku dosen program studi atas arahan dan koreksinya sekaligus

sebagai dosen pembimbing akademik atas bimbingannya selama masa

perkuliahan. Terima kasih kepada pak Wasjan dan mba Retno atas semangat,

bimbingan, dan bantuannya selama analisis di Laboratorium Nutrisi. Terima kasih

Mami, Papi, Ka Vita, Ka Latif, dan Ai atas kesabaran, kasih sayang, dan doanya

yang tidak pernah putus. Terima kasih Aini, Shella, Endang, dan Bagus atas

bantuan-bantuan dan keceriaannya selama penelitian. Terima kasih teman-teman

Nutrikids 2010 atas kebersamaan dan dukungannya. Terima kasih Astrid, Saki,

dan Ria atas ledekan-ledekan yang berarti dan kebersediaannya menjadi seksi

repot konsumsi seminar dan sidang. Terima kasih sahabat-sahabat selama

perkuliahan BDP 47, Mila, Rere, Nita, Cindy, Asli, dan teman-teman lain yang

tidak bisa disebutkan satu-persatu atas bantuan, dukungan, semangat, dan doanya.

Semoga karya tulis ini bermanfaat

Bogor, September 2014

Fatimah Zahrah

5

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 Tujuan .................................................................................................................. 2

METODE ................................................................................................................ 3 Pembuatan Pakan Uji .......................................................................................... 3 Pemeliharaan Ikan ............................................................................................... 3

Parameter Uji ....................................................................................................... 4 Analisis Data ....................................................................................................... 4 Analisis Kimia ..................................................................................................... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 5 Hasil ..................................................................................................................... 5 Pembahasan ......................................................................................................... 6

KESIMPULAN ....................................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8 LAMPIRAN .......................................................................................................... 10

DAFTAR TABEL

1 Hasil analisis proksimat pakan uji dalam bobot kering (%) ........................ 2

2 Bobot rata-rata awal (Wo), bobot rata-rata akhir (Wt), jumlah konsumsi

pakan (JKP), laju pertumbuhan harian (LPH), kecernaan total (KT),

kecernaan protein (KP), retensi protein (RP), feed convertion rate (FCR),

dan kelangsungan hidup (KH) ikan nila setelah dipelihara selama 40

hari ............................................................................................................. ..

3 Hasil analisis proksimat daging dan tubuh ikan, serta glikogen daging dan

hati selama pemeliharaan 40 hari ................................................................. 6

DAFTAR LAMPIRAN

1 ANOVA dan uji Duncan bobot rata-rata awal ............................................ 10

2 ANOVA dan uji Duncan bobot rata-rata akhir ............................................ 10

3 ANOVA dan uji Duncan kelangsungan hidup ............................................ 10

4 ANOVA dan uji Duncan jumlah konsumsi pakan ....................................... 10

5 ANOVA dan uji Duncan konversi pakan ..................................................... 11

6 ANOVA dan uji Duncan laju pertumbuhan harian ...................................... 11

7 ANOVA dan uji Duncan kecernaan total ..................................................... 11

8 ANOVA dan uji Duncan kecernaan protein ................................................ 11

9 ANOVA dan uji Duncan retensi protein ..................................................... 12

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Daun kayu manis Cinnamomum burmanii merupakan sumber nabati yang

potensial untuk dijadikan sebagai bahan pakan. Pada daun kayu manis terkandung

beberapa macam zat aktif seperti tannin, eugenol, safrole, damar, kalsium oksalat,

zat penyamak, dan sinamaldehid (Sufriadi 2006). Komponen senyawa kimia

utama dari daun kayu manis adalah sinamaldehid. Menurut Wang et al (2008),

persentase kandungan sinamaldehid pada daun kayu manis ialah sebesar 60,17%.

Sinamaldehid merupakan komponen penting untuk metabolisme lemak. Menurut

Azima (2004), sinamaldehid bersifat sebagai anti-agregasi platelet dan terbukti

mampu menekan kenaikan kadar trigliserida darah dan menurunkan total

kolesterol pada kelinci. Kandungan sinamaldehid yang mampu menurunkan kadar

lemak hati menunjukkan bahwa sinamaldehid mampu memperbaiki metabolisme

lemak. Daun kayu manis juga terbukti bersifat anti-mikroba. Berdasarkan

penelitian Damayanti (2004), serbuk kayu manis mampu menghambat

pertumbuhan beberapa bakteri, yaitu bakteri Staphylococus aureus, Escherichia

coli, dan Samonella typhimurium.

Hutama (2012) telah menambahkan daun kayu manis pada pakan ikan mas.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penambahan daun kayu manis pada

pakan ikan mas mampu meningkatkan jumlah konsumsi pakan seiring dengan

pertambahan dosis daun kayu manis. Namun, pertumbuhan yang dihasilkan tidak

menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan. Hal ini diduga disebabkan

karena daun kayu manis bersifat antimikroba (Damayanti 2004). Pemberian zat

antimikroba yang berlebihan dapat berdampak tidak baik terhadap bakteri yang

terdapat di usus. Hal ini diduga merupakan penyebab perlakuan menghasilkan

pertumbuhan yang sama dengan perlakuan kontrol (tanpa daun kayu manis).

Namun, ikan mas yang diberi pakan dengan penambahan daun kayu manis

memiliki tekstur daging yang lebih kompak. Tekstur daging yang lebih kompak

biasanya berhubungan dengan kadar lemak daging yang lebih rendah. Hal ini

mengindikasikan bahwa ikan mas yang diberi pakan dengan tambahan daun kayu

manis memiliki metabolisme lemak yang lebih baik, seperti pada hasil penelitian

Azima (2014) pada kelinci.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut maka pada penelitian ini

dilakukan penambahan daun kayu manis pada pakan ikan nila Oreochromis

niloticus dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan kualitas nutrien daging

ikan nila. Ikan nila merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang umum

dibudidayakan di Indonesia. Menurut Indariyanti dan Rakhmawati (2012), ikan

nila merupakan ikan yang memliki kemampuan untuk memanfaatkan pakan

buatan yang mengandung bahan-bahan dari tumbuhan.

Tujuan

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan

kualitas nutrien ikan nila Oreochromis niloticus. yang diberi pakan yang

mengandung tepung daun kayu manis Cinnamomum burmanii

3

METODE

Pembuatan Pakan Uji

Pakan uji yang digunakan pada penelitian ini merupakan pakan komersil

yang dicampurkan dengan tepung daun kayu manis. Dosis tepung daun kayu

manis yang ditambahkan berbeda-beda setiap perlakuan mengacu pada penelitian

Hutama (2012). Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Perlakuan K (Kontrol) : penambahan daun kayu manis 0%

2. Perlakuan A : penambahan daun kayu manis 0,5%

3. Perlakuan B : penambahan daun kayu manis 1%

4. Perlakuan C : penambahan daun kayu manis 1,5%

Pakan komersil yang telah dihaluskan kemudian dicampurkan dengan

tepung daun kayu manis menggunakan mixer. Penambahan tepung daun kayu

manis dilakukan sedikit demi sedikit agar tercampur secara merata. Kemudian

ditambahkan air sebanyak 200 ml/kg pakan, lalu dicetak. Selanjutnya, pakan

dikeringkan dalam oven selama 4 jam dengan suhu 60 oC.

Pakan uji yang telah selesai dibuat, dianalisis proksimat untuk mengetahui

kadar nutrien yang terkandung di dalamnya. Berikut ini merupakan hasil analisis

proksimat pakan uji dalam bobot kering (Tabel 1)

Tabel 1 Hasil analisis proksimat pakan uji dalam bobot kering (%)

Komposisi Nutrien (%) Perlakuan pemberian daun kayu manis

0% 0,5% 1% 1,5%

Protein 34,91 34,32 34,06 33.57

Lemak 4,50 4,36 4,58 4,02

Serat kasar 10,14 11,40 12,62 8,59

Abu 13,85 13,64 13,40 13,50

BETN 36,60 36,28 35,34 40,33

GE (kkal/kg) 4289,98 4282,34 4299,55 4259,05

Keterangan: 1) 1 gram protein = 5,6 kkal, 1 gram karbohidrat = 4,1 kkal, 1 gram lemak =

9,3 kkal (Lee dan Putnam 1973)

Pemeliharaan Ikan

Ikan nila yang digunakan sebagai ikan uji dalam penelitian ini berasal dari

Kolam Percobaan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Ikan diaklimatisasi selama tiga hari dan diberi

pakan komersil tiga kali sehari. Setelah aklimatisasi selesai, ikan kemudian

ditimbang. Hasil sampling mendapatkan bobot ikan awal adalah 14,63±3,73 g.

Ikan-ikan tersebut lalu ditebar ke dalam 12 akuarium berukuran 50x 40x35 cm

dengan kepadatan 15 ekor/akuarium. Ikan diberi pakan perlakuan sehari setelah

dipuasakan, tiga kali sehari yaitu sekitar pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB

secara at satiation (sekenyangnya).

Pemeliharaan ikan dilakukan selama 40 hari dengan sistem resirkulasi.

Setiap dua hari sekali, pipa outlet dari akuarium dibersihkan dari kotoran yang

menumpuk. Selain itu, untuk menjaga kualitas air, pada tandon dipasang filter

fisik berupa kapas saring dan filter kimia berupa batu zeolit. Seminggu sekali,

4

filter diganti dan batu zeolit dibersihkan. Pada tandon juga diletakkan bio-ball

sebagai media tumbuh bakteri nitrifikasi. Probiotik EM4 ditambahkan sebanyak 5

ml setiap 2 hari sekali. Pada tandon dipasang heater. Selama masa pemeliharaan

suhu berkisar antara 26-28 oC, pH 6,08-6,68, oksigen terlarut 4,3-7,6 mg/l, dan

total amonia nitrogen (TAN) 0,44-1,14 mg/l.

Pada hari ke 25 pemeliharaan, dilakukan pemberian pakan uji yang

mengandung indikator kromium 0,6%. Tiga hari setelah itu kemudian dilakukan

pengumpulan feses. Pengumpulan feses dilakukan setiap hari dengan

menggunakan sifon. Feses dikumpulkan hingga cukup untuk dianalisis yaitu

sekitar 10 g bobot basah. Feses tersebut kemudian dikeringkan di oven selama 4-6

jam pada suhu 110 oC. Feses yang telah kering lalu dianalisis untuk mengetahui

kecernaan total dan kecernaan protein.

Pada hari ke 40 dilakukan sampling akhir. Sehari sebelum sampling, ikan

dipuasakan, lalu dipanen untuk penimbangan bobot akhir. Dari setiap akuarium,

diambil lima ekor ikan untuk analisis proksimat tubuh dan daging, serta lima ekor

ikan diambil hatinya untuk analisis glikogen.

Parameter Uji

Parameter uji yang dievaluasi meliputi laju pertumbuhan harian ikan

(Cook et al 2000), kelangsungan hidup ikan, jumlah konsumsi pakan, konversi

pakan (Takeuchi 1988), kecernaan total, dan kecernaan protein (Cho et al 1982),

serta kadar nutrien ikan.

Kecernaan Total (KT) merupakan daya cerna ikan terhadap seluruh

nutrient yang terdapat pada pakan yang diberikan. Rumus penghitunggan KT

adalah sebagai berikut (Cho et al 1982):

Kecernaan Protein (KP) merupakan daya cerna ikan terhadap protein yang

terdapat pada pakan yang diberikan. Rumus penghitungan KP adalah sebagai

berikut (Cho et al 1982):

Analisis Data

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

(RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan. Data diolah menggunakan

Microsoft Excel 2010 kemudian dianalisis statistik menggunakan SPSS 20.0

untuk diuji homogenitas dan apabila berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut

menggunakan uji Duncan.

Analisis Kimia

Analisis kimia yang dilakukan meliputi uji proksimat pakan, uji proksimat

tubuh ikan, uji proksimat daging ikan, dan uji glikogen (daging dan hati). Uji

5

proksimat pakan dan tubuh ikan meliputi pengukuran kadar air, protein, lemak,

serat kasar, dan abu dari pakan uji, sedangkan uji proksimat daging meliputi

pengukuran kadar air, protein, dan lemak. Sampel ikan yang diambil untuk

analisis kimia adalah sebanyak 10 ekor ikan setiap perlakuan (5 ekor untuk

analisis hati, 2 ekor untuk analisis tubuh, dan 3 ekor untuk analisis daging).

Prosedur analisis proksimat mengikuti Takeuchi (1988).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Setelah dilakukan pemberian pakan yang mengandung tepung daun kayu

manis selama 40 hari pada ikan nila, tampak hasil dari beberapa parameter uji.

Berdasarkan Tabel 2 dapat terlihat bahwa penambahan daun kayu manis

mempengaruhi jumlah konsumsi pakan. Penambahan daun kayu manis pada kadar

0,5% dan 1,0% meningkatkan konsumsi pakan oleh ikan. Namun, penambahan

daun kayu manis pada kadar 1,5% menurunkan kembali jumlah konsumsi pakan.

Seiring dengan pola jumlah konsumsi pakan, laju pertumbuhan harian ikan

memiliki pola yang sama, yakni meningkat pada perlakuan daun kayu manis 0,5%

dan 1,0%, lalu turun kembali ketika mengkonsumsi daun kayu manis 1,5%. Bobot

rata-rata akhir ikan uji, sama dengan laju pertumbuhan harian, meningkat pada

perlakuan 0,5% dan 1,0%, namun menurun kembali pada dosis 1,5%. Peningkatan

pertumbuhan ikan berkorelasi dengan peningkatan kecernan protein pakan. Hal ini

didukung dari data kecernaan protein yang meningkat pada perlakuan

penambahan daun kayu manis pada kadar 0,5% sampai 1,0% dan kembali

mengalami penurunan di perlakuan 1,5%. Kecernaan total dan retensi protein

pakan di setiap perlakuan nilainya sama.

Tabel 2 Bobot rata-rata awal (Wo), bobot rata-rata akhir (Wt), jumlah konsumsi

pakan (JKP), laju pertumbuhan harian (LPH), kecernaan total (KT),

kecernaan protein (KP), retensi protein (RP), konversi pakan (FCR), dan

kelangsungan hidup (KH) ikan nila setelah dipelihara selama 40 hari

Parameter Perlakuan Daun Kayu Manis

0% 0,50% 1% 1,50%

Wo (g) 14,68±0,25a 14,72±0,29

a 14,48±0,33

a 14,63±0,17

a

Wt (g) 26,76±0,5ab

29,01±1,46c 28,48±0,99

bc 26,09±0,83

a

JKP (g) 440,52±14,91a 499,34±18,43

b 515,94±15,04

b 439,66±14,00

a

LPH (%) 1,51±0,04a 1,71±0,11

b 1,71±0,04

b 1,46±0,09

a

KT (%) 61,60±7,13a 62,63±1,57

a 61,98±2,49

a 59,83±0,64

a

KP (%) 84,41±3,41ab

89,98±1,79c 86,35±1,53

bc 81,88±0,5

a

RP (%) 13,99±1,29a 17,49±1,95

a 16,45±1,75

a 15,21±3,04

a

FCR 2,56±0,15a 2,49±0,04

a 2,56±0,15

a 2,62±0,12

a

KH (%) 93,33±0,00a 95,56±3,85

a 95,56±3,85

a 97,78±3,85

a

Keterangan: 1Huruf superskrip yang sama pada baris yang sama menunjukkan hasil yang

tidak berbeda nyata (P>0,05).

6

Pada Tabel 3 ditampilkan hasil analisis proksimat daging ikan setelah

pemeliharaan 40 hari. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa untuk kandungan

protein daging tidak berbeda nyata antar perlakuan. Namun, kadar lemak daging

mulai menurun pada kadar daun kayu manis 1,0%. Pada Tabel 3 juga ditampilkan

hasil analisa proksimat tubuh ikan selama pemeliharaan 40 hari. Berdasarkan tabel

tersebut terlihat bahwa secara keseluruhan proksimat ikan di semua perlakuan

nilainya sama. Demikian juga glikogen daging dan hati tidak mengalami

perubahan akibat adanya perlakuan pemberian daun kayu manis.

Tabel 3 Hasil analisis proksimat daging dan tubuh ikan, serta glikogen daging dan

hati selama pemeliharaan 40 hari

Parameter Perlakuan daun kayu manis

0% 0.50% 1% 1.50%

Daging

Protein (%) 16,89±0,31a 17,96±1,10

a 17,28±0,65

a 17,96±0,45

a

Lemak (%) 1,81±0,2b 1,76±0,14

b 1,19±0,05

a 1,18±0,03

a

Kadar air (%) 79,49±0,21b 78,09±0,48

a 79,46±0,53

b 79,26±0,58

b

Glikogen (mg/100 ml) 0,29±0,19a 0,31±0,32

a 0.38±0.01

a 0.35±0.10

a

Tubuh

Protein (%) 14,39±0,71a 15,73±0,87

a 14,92±1,24

a 14,47±0,92

a

Lemak (%) 4,42±0,72a 4,79±0,42

a 4,15±1,13

a 3,51±1,13

a

Kadar air (%) 75,12±0,57a 73,46±0,73

a 74,78±1,35

a 74,55±1,57

a

Abu (%) 5,67±0,31a 5,04±0,86

a 5,14±0,45

a 6,28±1,17

a

Hati

Glikogen (mg/100 ml) 0,32±0,31a 0,18±0.04

a 0,16±0,19

a 0,05±0,04

a

Keterangan: 1Huruf superskrip yang sama pada baris yang sama menunjukkan hasil yang

tidak berbeda nyata (P>0,05).

Pembahasan

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah konsumsi

pakan meningkat seiring dengan peningkatan dosis daun kayu manis hingga 1%,

tetapi mengalami penurunan pada dosis 1,5% (Tabel 2). Peningkatan jumlah

konsumsi pakan ini diduga karena pada daun kayu manis terdapat kandungan

senyawa aromatik. Senyawa aromatik merupakan senyawa turunan fenol yang

terdiri dari gugus aromatik yang mampu menghasilkan aroma khas. Pada daun

kayu manis terdapat beberapa senyawa kelompok alkohol, aldehid dan keton. Dari

ke tiga jenis senyawa tersebut, komponen yang paling dominan adalah aldehid

yaitu sinamaldehid dengan persentase 60,17% (Wang et al 2008). Senyawa

tersebut mampu memberi aroma wangi pada pakan sehingga meningkatkan

palatabilitas pakan. Namun ternyata pada dosis 1,5% terjadi penurunan jumlah

konsumsi pakan. Hal ini berkaitan dengan adanya penurunan kecernaan pada

dosis 1,5%. Semakin tinggi nilai kecernaan, maka semakin banyak pakan yang

tercerna. Menurut Abdullah dan Darmi (2006), konsumsi pakan secara langsung

dikaitkan dengan kapasitas tamping lambung yang tersedia, sehingga

berhubungan langsung dengan kecernaan dan laju pengosongan lambung.

Semakin tinggi kemampuan cerna nutrien maka akan mempercepat laju

7

pengosongan lambung, sehingga jumlah konsumsi pakan meningkat. Pada

penelitian ini, kecernaan pada dosis 1,5% menurun. Menurunnya kecernaan

menyebabkan jumlah pakan yang tercerna semakin sedikit. Hal ini diduga akan

memperlambat laju pengosongan lambung, sehingga berdampak pada jumlah

konsumsi pakan yang menurun.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data kecernaan total tidak berbeda

nyata antar perlakuan. Namun kecernaan protein meningkat pada kada kadar daun

kayu manis 0,5% dan 1,0%, lalu turun pada kadar daun kayu manis 1,5%. Nilai

kecernaan protein ini seiring dengan pola jumlah konsumsi pakan dan laju

pertumbuhan harian ikan.

Kecernaan protein mengalami peningkatan pada dosis 0,5% dan 1%. Hasil

ini sesuai dengan yang diperoleh Hernandez et al (2004) bahwa suplementasi

ekstrak tumbuhan (oregano, kayu manis, dan merica) mampu meningkatkan

kecernaan nutrien di usus ayam broiler. Meskipun mekanisme peningkatan

kecernaan nutrien tersebut belum diketahui dengan jelas, peningkatan kecernaan

dapat terjadi karena ekstrak tumbuhan mampu mengatur pertumbuhan dan

kolonisasi dari bakteri yang terdapat di usus.

Peningkatan konsumsi pakan dan kecernaan protein pada perlakuan

penambahan daun kayu manis sebesar 0,5% dan 1,0% berarti meningkatkan

jumlah protein yang diserap oleh saluran pencernaan. Peningkatan jumlah nutrien,

khususnya protein, yang diserap ini berimplikasi pada peningkatan pertumbuhan

ikan di ke dua perlakuan tersebut. Selain itu, sifat sinamaldehid pada daun kayu

manis sebagai senyawa antioksidan membantu pemanfaatan nutrien menjadi lebih

efisien, sehingga pertumbuhan juga lebih tinggi. Senyawa antioksidan merupakan

senyawa yang mampu menghambat radikal bebas yang reaktif dan mampu

merusak jaringan. Senyawa radikal bebas disebabkan berbagai proses kimia

kompleks dalam tubuh seperti hasil samping dari proses oksidasi dan metabolisme

sel (Damayanti 2004). Menurut Pebrimadewi (2011), sinamaldehid pada kayu

manis memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi daripada antioksidan

sintetik (BHT).

Peningkatan pertumbuhan pada penelitian ini akibat dari peningkatan

konsumsi pakan, yang diikuti dengan peningkatan retensi protein. Oleh karena ke

dua parameter uji ini meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan, maka

nilai retensi protein dan konversi pakan juga tidak berbeda antara perlakuan 0%

dan 1,5% daun kayu manis.

Pada dosis 1,5% kecernaan menunjukkan penurunan. Turunnya kecernaan

pada dosis 1,5% diduga karena sifat antimikroba pada daun kayu manis. Pada

daun kayu manis terkandung senyawa derivat alkohol seperti sinamaldehid

(60,17%), eugenol (17,62%), borneol (6,79%), dan α-terpineol (0,74%) (Wang et

al 2008). Menurut Damayanti (2004), senyawa eugenol merupakan komponen

fenolik alam yang mampu merusak fungsi dari membran sitoplasma

mikroorganisme. Pada dosis daun kayu manis 1,5%, zat antimikroba tersebut

diduga telah mematikan sebagian mikroba-mikroba usus yang berperan penting

dalam pencernaan. Pemberian zat antimikroba yang berlebihan dan apabila

dikonsumsi secara terus menerus berdampak tidak baik terhadap bakteri yang

terdapat di usus. Selain zat antimikroba, daun kayu manis juga mengandung zat

antinutrisi seperti tannin sebesar 771,5 ppm dan kalsium oksalat sebesar 48,35

ppm. Tannin merupakan salah satu zat antinutrisi yang mempengaruhi proses

8

pencernaan dengan cara mengikat enzim pencernaan atau dengan mengikat

langsung komponen pakan seperti protein dan mineral. Begitupun dengan kalsium

oksalat. Oksalat merupakan zat antinutrisi yang mempengaruhi penggunaan

mineral (Francis et al 2001).

Kadar lemak daging mengalami penurunan pada perlakuan pemberian

daun kayu manis mulai 1,0%. Kandungan lemak daging (% BK) pada perlakuan

penambahan daun kayu manis 0% dan 1,5%, masing-masing adalah sebesar

8,82% dan 8,03%. Sedangkan kadar lemak daging di perlakuan penambahan daun

kayu manis 0,5% dan 1,0%, masing-masing hanya sebesar 5,79% dan 5,69%.

Diduga pada kadar daun kayu manis tersebut terjadi metabolisme lemak yang

lebih tinggi, sehingga lebih sedikit lemak yang disimpan dalam jaringan adipose.

Hal ini didukung hasil penelitian Azima (2004) bahwa penambahan kayu manis

pada kelinci menurunkan perlemakan di hati, yang menjadi indikasi bahwa daun

kayu manis meningkatkan metabolisme lemak di dalam tubuh.

Glikogen adalah bentuk simpanan dari glukosa yang merupakan sumber

polisakarida utama pada sel manusia dan hewan. Glikogen terdapat pada hampir

semua jaringan tubuh, terutama pada otot dan hati. Anabolisme dan katabolisme

glikogen di otot maupun hati bergantung dari ketersediaan glukosa dalam darah

serta aktivitas tubuh (Suarsana et al 2010). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh

bahwa baik kadar glikogen hati maupun glikogen daging tidak berbeda nyata antar

perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan daun kayu manis pada pakan

ikan nila tidak mempengaruhi kadar glikogen daging dan hati.

KESIMPULAN

Penambahan tepung daun kayu manis hingga dosis 1% dalam pakan mampu

meningkatkan pertumbuhan ikan nila Oreocromis niloticus dan menurunkan kadar

lemak daging seiring dengan penambahan dosis daun kayu manis.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah dan Darmi. 2006. Laju pengosongan isi lambung benih ikan gurami

(Osphronemus gourami) yang diberi pakan pellet. WARTA-WIPTEK. 14(2)

Azima F. 2004. Aktivitas Antioksidan dan anti-agregasi platelet ekstrak cassia

vera (Cinnamomum burmanni Nees ex Blume) serta potensinya dalam

pencegahan aterosklerosis pada kelinci. [disertasi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Cho CY, Cowey CB, Watanabe T. 1985. Finfish Nutrition In Asia. Tokyo (JP):

International Development Research Centre

Cook JT, McNiven MA, Richardson GF, Sutterlin AM. 2000. Growth rate, body

composition and feed digestibility/conversion of growth-enhanced

transgenic Atlantic salmon (Salmo salar). Aquaculture. 188:15-32

9

Damayanti E. 2004. Mempelajari aktivitas antioksidan dan antibakteri dari ekstrak

campuran rempah minuman cinna-ale. [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Francis G, Makkar HPS, Becker K. 2001. Antinutritional factors present in plant-

derived alternate fish feed ingredients and their effects in fish. Aquaculture.

199:199-227

Halver JE, Hardy RW. 2002. Fish nutrition: Third Edition. California (USA):

Academic press

Hernandez F, Madrid J, Garcia V, Orengo J, and Meglas MD. 2004. Influence of

two plant extracts on broilers performance, digestibility, and digestive organ

size. Journal of Poultry Science. 83:169-174

Hutama AA. 2012. Pengaruh pemberian daun kayu manis terhadap pertumbuhan

dan kualitas daging ikan mas. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Indariyanti N, Rakhmawati. 2012. Peningkatan kualitas nutrisi limbah kulit buah

kakao dan daun lamtoro melalui fermentasi sebagai basis protein pakan ikan

nila. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 13(2):108-115

Lee DJ, Putnam GB. 1973. The response of rainbow trout to varying

protein/energy ratios in a test diet. The Journal of Nutrition. 103: 916-922

Pebrimadewi E. 2011. Isolasi sinamaldehida dari minyak kulit kayu manis sebagai

antioksidan. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Suarsana IN, Prioseryanto BP, Wresdiyati T, Bintang M. 2010. Sintesis glikogen

hati dan otot pada tikus diabetes yang diberi ekstrak tempe. Jurnal Veteriner.

11(3):190-195

Sufriadi A. 2006. Manfaat daun kayu manis (Cinnamomum burmanii) terhadap

khasiat antioksidasi mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.)

selama penyimpanan. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Takeuchi T. 1988. Laboratory work: chemical evaluation of dietary nutrients. Di

dalam: Watanabe T, editor. Fish Nutrition and Mariculture, JICA Textbook,

the General Aquaculture Course. Tokyo (JP): Kanagawa international fish

training center. hlm 179-229.

Wang R., Wang R., Yang B.. 2008. Extraction of essential oils from five

cinnamon leaves and identification of their volatile compound compositions.

Journal of innovative food science and emerging technologies. 10: 289-292.

Widyanti W. 2009. Kinerja pertumbuhan ikan nila Oreochromis niloticus yang

diberi berbagai dosis enzim cairan rumen pada pakan berbasis daun

lamtorogung Leucaena leucocephala. [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

10

LAMPIRAN

Lampiran 1 Anova dan hasil uji Duncan bobot rata-rata awal

Jumlah

kuadrat

Df Rataan

Kuadrat

F Sig

Antar kelompok 0,101 3 0,034 0,458 0,719

Dalam kelompok 0,589 8 0,074

Total 0,690 11

Lampiran 2 Anova dan hasil uji Duncan bobot rata-rata akhir

Jumlah

kuadrat

Df Rataan

Kuadrat

F Sig

Antar kelompok 17,218 3 5,739 5,651 0,022

Dalam kelompok 8,125 8 1,016

Total 25,343 11

Pakan uji N Untuk alpha =0,05

1 2 3

C 3 26,0933

Kontrol 3 26,7567 26,7567

B 3 28,4833 28,4833

A 3 29,0067

Sig. 0,443 0,069 0,543

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan.

Lampiran 3 Anova dan hasil uji Duncan laju kelangsungan hidup

Jumlah

kuadrat

Df Rataan

Kuadrat

F Sig

Antar kelompok 29,659 3 9,886 0,889 0,487

Dalam kelompok 88,978 8 11,122

Total 118,637 11

Lampiran 4 Anova dan hasil uji Duncan jumlah konsumsi pakan

Jumlah

kuadrat

Df Rataan

Kuadrat

F Sig

Antar kelompok 14105,140 3 4701,713 19,108 0,001

Dalam kelompok 1968,514 8 246,064

Total 16073,654 11

Pakan uji N Untuk alpha =0,05

1 2

C 3 439,6567

Kontrol 3 440,5167

A 3 499,3367

B 3 515,9433

Sig. 0,948 0,231

11

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan.

Lampiran 5 Anova dan hasil uji Duncan konversi pakan

Jumlah

kuadrat

Df Rataan

Kuadrat

F Sig

Antar kelompok 0,024 3 0,008 0,520 0,681

Dalam kelompok 0,123 8 0,015

Total 0,147 11

Lampiran 6 Anova dan hasil uji Duncan laju pertumbuhan harian

Jumlah

kuadrat

Df Rataan

Kuadrat

F Sig

Antar kelompok 0,153 3 0,051 8,306 0,008

Dalam kelompok 0,049 8 0,006

Total 0,202 11

Pakan uji N Untuk alpha =0,05

1 2

C 3 1,4565

Kontrol 3 1,5126

B 3 1,7058

A 3 1,7081

Sig. 0,406 0,971

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan.

Lampiran 7 Anova dan hasil uji Duncan kecernaan total

Jumlah

kuadrat

Df Rataan

Kuadrat

F Sig

Antar kelompok 12,882 3 4,294 0,287 0,834

Dalam kelompok 119,755 8 14,969

Total 132,636 11

Lampiran 8 Anova dan hasil uji Duncan kecernaan protein

Jumlah

kuadrat

Df Rataan

Kuadrat

F Sig

Antar kelompok 104,881 3 34,960 8,017 0,009

Dalam kelompok 34,885 8 4,361

Total 139,766 11

Pakan uji N Untuk alpha =0,05

1 2 3

C 3 81,8800

Kontrol 3 84,4100 84,4100

B 3 86,3500 86,3500

A 3 89,9767

Sig. 0,176 0,288 0,066

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan.

12

Lampiran 9 Anova dan hasil uji Duncan retensi protein

Jumlah

kuadrat

Df Rataan

Kuadrat

F Sig

Antar kelompok 20,719 3 6,906 1,551 0,275

Dalam kelompok 35,614 8 4,452

Total 56,333 11

13

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak ke-3 dari bapak Capt. Moh. Jafar dan Ibu Arya

Wirayati. Penulis dilahirkan di Ujung Pandang, pada tanggal 31 Mei 1992.

Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 17 Pagi Jakarta

Utara, pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 30 Jakarta, dan

pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 13 Jakarta. Pada tahun 2010,

penulis diterima di program studi teknologi dan manajemen perikanan budidaya,

Institut Pertanian Bogor melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri

(SNMPTN).

Selama mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis cukup aktif dalam

mengikuti kegiatan non-akademis. Pada tahun pertama, penulis sempat mengikuti

UKM Uni Konservasi Fauna. Penulis juga pernah menjadi komisi kedisiplinan

pada acara orientasi mahasiswa baru fakultas perikanan dan ilmu kelautan

(OMBAK). Penulis juga pernah menjadi panitia acara pada Aquaculture Festival

2013. Dalam rangka memperdalam dan mencari pengetahuan baru, penulis juga

pernah mengikuti magang di BBAP Situbondo untuk komoditas kerapu. Pada

bulan Juli-Agustus 2013 penulis melaksanakan praktik lapang akuakultur di

BLUPPB Karawang dengan komoditas udang vaname (Litopenaeus vannamei).