39
TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI PADAT OLEH : DOSEN PENGAMPU : ANITA LUKMAN M.Farm.,Apt ANGGI. A RAIDHATUL ULFA (1301074) YUDINA ALAWIAH (1301110) SUCI ANGRIANI (1301096) VINA ARDHYA KUSUMA (1301104) SELLYANA LUBIS (1301087) SYAFRINA (1301098) SAIRA (1301117) NURIANA SYAFITRI (1301064) NOVIA NABILA (1301058) KELOMPOK 1 REFIZA PUTRI MUSLIM (1301077)

Teknologi Sediaan Farmasi Padat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fcdgfg

Citation preview

Page 1: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI PADAT

OLEH :

DOSEN PENGAMPU : ANITA LUKMAN M.Farm.,Apt

ANGGI. A

RAIDHATUL ULFA (1301074)

YUDINA ALAWIAH (1301110)

SUCI ANGRIANI (1301096)

VINA ARDHYA KUSUMA (1301104)

SELLYANA LUBIS (1301087)

SYAFRINA (1301098)

SAIRA (1301117)

NURIANA SYAFITRI (1301064)

NOVIA NABILA (1301058)

KELOMPOK 1

REFIZA PUTRI MUSLIM (1301077)

Page 2: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

FI Ed. III• Tablet adalah sediaan padat kompak,

dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.

FI Ed. IV• Tablet adalah sediaan padat

mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.

PENDAHULUANDEFINISI TABLET

Page 3: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

Memenuhi keseragaman

ukuran

Memenuhi keseragaman

bobot

Memenuhi waktu hancur

Memenuhi keseragaman isi zat berkhasiat

SYARAT TABLET

Page 4: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

Biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bioavailabilitas (ketersediaan hayati) pada hewan dan manusia dan pemanfaatannya untuk menghasilkan respon terapi yang optimal

Dalam memformulasi tablet dapat mempengaruhi ketersediaan hayati (bioavailabilitas) sediaan

BIOFARMASETIKA

Page 5: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

FAKTOR – FAKTOR FORMULASI YANG BERPENGARUH TERHADAP BIOVAILABILITAS

Bentuk sediaan

Ukuran partikel serbuk zat aktif

Pembentukan garam

Page 6: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

Penggunaan surfaktan

Pemilihan bentuk kristal atau amorf

Pembentukan kompleks

Modifikasi eksipien

Page 7: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

Formulasi tablet dapat mempengaruhi ketersediaan hayati (bioavailabilitas) sediaan

Tipe dan jumlah pengikat dapat mempengaruhi kecepatan disolusi

Dalam beberapa hal, eksipien membentuk kompleks dengan bahan aktif. Contoh :garam kalsium dengan tertrasiklin

PERLU DIPERHATIKAN

Page 8: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

LANJUTAN .....•Adanya desintegran/ penghancur (seperti : crospovidon, croscarmelose dan Na. starch glikolat) dapat meningkatkan disolusi

PERLU DIPERHATIKAN

•Penggunaan Mg.stearat cenderung menyebabkan zat lain bersifat hidrofobik karena dapat menyalut permukaan

PERLU DIPERHATIKAN

•Tipe dan jumlah bahan penghancur perlu diperhatikan

PERLU DIPERHATIKAN

Page 9: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

ZAT

AKTIF

ZAT

TAMBAHAN

(EKSIPIEN)

DESAIN FORMULASI

Page 10: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

1. Zat Aktif Tidak Larut Air (Insoluble Drugs)

Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek lokal pada saluran pencernaan (seperti antasida dan adsorben). Oleh karena zat tidak larut air umumnya dipengaruhi oleh fenomena permukaan, maka jika bekerja menggunakan zat ini, sangatlah penting memperhatikan kemampuan redispersi bahan obat dari sediaan menghasilkan ukuran partikel yang halus dan luas permukaan yang tinggi. Dengan demikian efek formulasi, granulasi, dan pencetakan terhadap sifat permukaan dari bahan dan kemampuan memperbaiki sifat bahan dalam saluran cerna dengan sifat permukaan optimum merupakan faktor kritis.

ZAT AKTIF

Page 11: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

LANJUTAN.....

2. Zat Aktif Larut Air (Suluble Drugs)

Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek sistemik dengan terdisolusi dan terabsorpsi pada usus. Dalam hal ini obat diharapkan dengan memberikan efek sistemik, rancangan bentuk sediaan harus cepat terdisintegrasi dan terlarut. Kemampuan ini dapat menjadi faktor kritis atau tidak, tergantung pada kemampuan terlarutnya di daerah saluran cerna tempat bahan tersebut diabsorpsi.

Page 12: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

EKSIPIEN ( BAHAN - PEMBANTU)

Eksipien adalah zat yang bersifat inert secara farmakologi

yang digunakan sebagai zat pembantu dalam formulasi

tablet untuk memperbaiki sifat zat aktif, membentuk tablet dan

mempermudah teknologi pembuatan tablet

Page 13: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

•Tidak toksik (memenuhi persyaratan)

•Harga relatif murah

•Bebas dari kandungan bakteri patogen

KRITERIA EKSIPIEN

Page 14: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

LANJUTAN .....• Inert secara fisiologis

• Stabil secara fisika dan kimia baik tersendiri maupun dalam kombinasi dengan zat aktif

• Tidak membawa pengaruh yang buruk terhadap ketersediaan hayati dari zat aktif dalam sediaan

Page 15: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

Meningkatkan penerimaan pasien.

Contoh : Flavour

Memberikan fungsi esensial dalam teknologi manufaktur Contoh : Pengikat, glidant,

lubrikan

Membantu identifikasi produk.Contoh : Zat warna

Mengoptimalkan serta memodifikasi pelepasan

obat. Contoh : Desintegran, polimer hidrofilik, bahan

pembasah

TUJUAN PEMILIHAN EKSIPIEN

Page 16: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

Zat aktif

Karakteristik yang

dibutuhkan

Proses manufaktur

Fungsinya sebagai

penghantar dosis obat

Tipe tablet

PEMILIHAN EKSIPIEN

TERGANTUNG PADA

Page 17: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

Merubah penampilan

Persyaratan mutu resmi (Farmakope)

Persyaratan spesifikasi teknis

Untuk membantu memenuhi persyaratan proses teknologi

FUNGSI

FUNGSI EKSPIEN SECARA UMUM

Page 18: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

PENGGOLONGAN EKSIPIEN TABLET BERDASARKAN FUNGSI SPESIFIKNYAPengisi

Pengikat dan Perekat EKSIPIEN

Des-integran

LubrikanEKSIPIEN

Page 19: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

LANJUTAN .....Anti adheren

GlidanEKSIPIEN

Adsorben

Surfaktan (Pembasah) EKSIPIENPewarna,

Perasa, Aroma

(adjuvant)

Page 20: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

Pengisi adalah zat yang ditambahkan untuk menyesuaikan bobot dan ukuran tablet jika dosis zat aktif tidak cukup untuk membuat massa tablet

Memperbaiki daya kohesi sehingga tablet dapat dikempa dengan baik

Mengatasi masalah kelembaban yang mempengaruhi kestabilan zat aktif

PENGISIDEFINIS

I

FUNGSI

FUNGSI

Page 21: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

FUNGSI• Memberi daya adhesi

pada massa serbuk pada granulasi dan kempa langsung

FUNGSI • Untuk menambah daya kohesi yang telah ada pada bahan pengisi

PENGIKAT DAN PEREKAT ( BINDERS AND

ADHESIVES)

Page 22: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

FUNGSI• Untuk memudahkan

pecahnya atau hancurnya tablet ketika kontak dengan cairan pencernaan

FUNGSI• Bahan ini dapat menarik air ke

dalam tablet, mengembang, dan menyebabkan tablet pecah menjadi bagian-bagian

DESINTEGRAN (PENGHANCUR)

Page 23: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

DEFINISI •Lubrikan adalah eksipien tablet yang digunakan dalam formulasi sediaan tablet

FUNGSI •Untuk mempermudah pengeluaran sediaan tablet dari dalam lubang kempa

FUNGSI •Untuk mencegah pelekatan tablet pada pons

LUBRIKAN (BAHAN PELINCIR)

Page 24: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

Untuk mencegah menempelnya massa tablet pada punch

Untuk mengurangi penempelan pada dinding cetakan

Bahan ini sangat diperlukan untuk zat-zat yang mudah menempel, seperti vitamin E

ANTI ADHEREN (ANTI LENGKET)

FUNGSI

FUNGSI

FUNGSI

Page 25: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

GLIDAN (PERBAIKAN - ALIRAN)

Glidant ditambahkan dalam formulasi untuk menaikkan atau meningkatkan fluiditas massa yang akan dikempa,

sehingga massa tersebut dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam

Page 26: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

ADSORBEN (PENYERAPAN

CAIRAN)

Adsorben adalah zat yang digunakan untuk menyerap

sejumlah besar cairan seperti minyak, ekstrak cair, dan lelehan

eutektik yang dapat terinkoporasi dalam tablet tanpa perubahan zat

tersebut menjadi basah

Page 27: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

SURFAKTAN (PEMBASAH)

Beberapa zat berkhasiat memiliki sifat hidrofob,

yaitu sifat yang susah untuk dibasahi.

Zat berkhasiat yang demikian akan

menimbulkan masalah dalam waktu hancurnya,

oleh karena itu diperlukan suatu zat pembasah

Zat pembasah membantu

mempercepat penetrasi cairan ke dalam tablet sehingga dapat terjadi kontak antara bahan

cairan dengan zat penghancur yang lebih

cepat

Page 28: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

ADJUVANT (ZAT TAMBAHAN)

Adjuvant adalah zat tambahan dalam formula sediaan obat yang ditambahkan dalam jumlah kecil untuk maksud pemberian warna, penawar bau, dan rasa. Contohnya : Colors dan PigmentsSweetners dan FlavorPenambahan pemanis

Page 29: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

KRTITERIA BAHAN PENGISI

Secara fisiologis harus inert/netral

Tidak boleh mengganggu

bioavailabilitas obat

Harus color compatible (tidak boleh mengganggu

warna)Harus bebas dari

segala jenis mikroba

Harganya harus cukup murah

Tidak boleh saling berkontraindikasi

Page 30: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

LANJUTAN .....Harus non toksik dan dapat memenuhi peraturan-peraturan dari negara-negara dimana produk akan dipasarkan

Harus tersedia dalam jumlah yang cukup di negara tempat produk itu dibuat

Harus stabil secara fisik dan kimia, baik dalam kombinasi dengan berbagai obat atau komponen tablet lain

Page 31: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

CONTOH BAHAN PENGISI

ZAT PENGISI GRANULASI BASAH

Page 32: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

ZAT PENGISI GRANULASI KERING DAN KEMPA LANGSUNG

Page 33: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

1. LAKTOSA HIDRAT

Laktosa hidrat merupakan pengisi yang paling luas digunakan dalam formulasi tablet

Laktosa hidrat mengandung sekitar 5% air kristal dan digunakan dalam granulasi basah dan kering

Tablet dengan laktosa menunjukkan kecepatan pelepasan zat aktif yang baik

Page 34: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

LANJUTAN .....

Laktosa merupakan eksipien yang banyak sekali digunakan dalam tablet aktif berkonsentrasi kecil karena mudah dalam pencampuran yang homogen

Harga laktosa lebih murah dibandingkan zat pengisi lainnya

Page 35: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

2. PATI (AMYLUM)Pati pada umumnya digunakan sebagai pengisi dan pengikat dalam tablet yang dibuat dengan metoda granulasi basah dan kering

Satu-satunya modifikasi pati yang telah diterima sebagai kempa langsung adalah Starch 1500 (yang berasal dari pati jagung)

Page 36: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

3. MIKROKRISTALIN SELULOSA (AVICEL)

Banyak digunakan pada formulasi tablet kempa langsung

Biasanya tidak digunakan

sebagai pengisi tunggal dalam

formulasi

Harganya lebih mahal dibanding pati dan laktosa

Tablet dengan kandungan avicel yang tinggi dapat

menjadi sensitif jika terpapar kelembaban

tinggi dan dapat menjadi lunak (kekerasan menurun)

Avicel dapat berfungsi sebagai pengikat & penghancur pada

beberapa formula tablet, sehingga sangat berguna bagi

tablet yang memerlukan perbaikan dalam gaya kohesi,

namun waktu hancurnya panjang

Page 37: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

4. MANITOLManitol merupakan pengisi yang baik untuk tablet jika rasa merupakan salah satu faktor penting,seperti dalam tablet kunyah

Manitol tidak membuat tablet sekeras tablet yang mengandung sorbitol,tetapi kurang peka terhadap lembab

Akhir-akhir ini manitol dalam bentuk granul tersedia dalam perdagangan sebagai eksipien tablet kempa langsung

Page 38: Teknologi Sediaan Farmasi Padat

5. SORBITOL Sorbitol digunakan sebagai pengisi tablet granulasi basah. Terutama berguna pada tablet kunyah yang memberikan rasa yang manis, enak dan sensasi dingin

Page 39: Teknologi Sediaan Farmasi Padat