28
Teknik valuasi paten secara kuantitatif dan kualitatif berbasis pendapatan (income based) PELATIHAN VALUASI DAN LISENSI 2-4 DESEMBER 2020

Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Teknik valuasi paten secara kuantitatif dan kualitatifberbasis pendapatan(income based)

PE L AT IHAN VALUAS I DAN L IS E NS I 2 - 4 D E S E M BE R2 0 2 0

Page 2: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Pendahuluan

• Bader dan Rüether, (2009) → Pendekatan berbasis pendapatandidasarkan pada asumsi bahwa nilai suatu aset tidak berwujuddilihat dari keberhasilan masa depan aset tersebut dalambentuk arus kas

• Kaldos (Wibowo, 2018) → sebagai bagian dari penilaian, seorang ahli akan perlu untuk memperkirakan arus manfaatekonomi dari KI yang dinilai, durasi masa manfaat KI, dan pemahaman tentang faktor-faktor risiko yang terkait denganpenggunaan aset KI.

• Aiman 2014 → Nilai suatu paten dapat diperkirakan melaluiperhitungan kemungkinan manfaat yang akan diperoleh (future anticipated revenue) bila paten tersebut dipakai pihak lain. Perhitungan melalui cara ini adalah dengan memperkirakanpenghasilan dari royalti dan lisensi, baik yang dihitungberdasarkan persentase penjualan dari produk oleh industriyang menggunakan teknologi maupun dari berbagaikemungkinan jasa lainnya, yang kemudian diterjemahkanmenjadi Nilai Sekarang (present value)

Page 3: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Metode BerbasisPendapatan Yang dilakukan oleh LIPI

Page 4: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Valuasi Kualitatif Menggunakan Porter’s 5 Forces

❑ Analisis Porter’s five forces merupakan analisis kualitatif yang biasa digunakan

untuk menganalisa persaingan usaha dan pengembangan strategi perusahaan

dengan melihat potensi faktor faktor internal dan eksternal (Porter 1985).

❑ Analisa kualitatif ini akan dijadikan dasar bagaimana paten akan dieksploitasi

dalam bisnis untuk memperoleh nilai tambah yang optimum. Analisis ini akan

mempengaruhi asumsi kecenderungan valuasi paten dari segi faktor eksternal.

❑ Porter’s five forces analysis akan dijadikan dasar menentukan besaran fee

royalti. Penentuan besaran fee royalti dihitung 1-5% dari penjualan atau

revenue.

❑ Metode ini cukup handal dan sudah digunakan oleh 2 institusi besar yang

bergerak dibidang komersialisasi invensi, seperti: Isis Innovation – Oxford

University dan Uniquest – The University of Queensland.

Page 5: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Bargaining Power of Supplier (DayaTawar Pemasok)

❑ Supplier selaku pemasok bahan baku atau barang yang akandijual perusahaan memiliki kekuatan tawar-menawar yangberbeda.

❑ Hal ini dipengaruhi oleh jumlah supplier utama, seberapa unikbarang yang diperoleh dari supplier, dan berapa biaya perusahaanuntuk beralih ke supplier lain.

❑ Semakin sedikit supplier yang dimiliki perusahaan, semakin besartingkat ketergantungan perusahaan terhadap supplier yangmenjadikan kekuatan supplier menjadi tinggi dan kekuatanperusahaan semakin rendah.

❑ Sebaliknya, ketika perusahaan memiliki banyak supplier,perusahaan mempunyai banyak opsi dan pilihan sehinggamenjadikan kekuatan perusahaan lebih kuat dibandingkan dengansupplier.

Factors +/- Kondisi

(+) Bahan baku pembuatan pupuk organik hayati cair

menurut invensi ini merupakan bahan yang mudah diperoleh

di sekitar masyarakat dengan harga terjangkau.

(+) Harga bahan baku terjangkau

(+) Mudah didapatkan

Supplier Power (Rendah) +

Page 6: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Bargaining Power of Buyer/ Customer (DayaTawar Pembeli)

❑ Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawarandari pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembelidalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitasproduk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau labayang akan didapatkan oleh perusahaan produsen.

❑ Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pembeli makasemakin menguntungkan bagi perusahaan kita.

❑ Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk penggantiyang banyak, banyak stok yang tersedia namun hanya sedikitpembelinya.

Factors +/- Kondisi

(+) Pasar untuk pupuk organik hayati cair masih terbuka

lebar mengingat Indonesia adalah negara agraris yang

mengandalkan produk pertanian. Produk pertanian selalu

dibutuhkan dalam kehidupan.

(-) Banyak produk pupuk lainnya dipasaran

(-) harga produk juga bersaing

Buyer Power (Tinggi) -

Page 7: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Threat of New Entrants (Hambatan bagiPendatang Baru)

❑ Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untukmasuk ke industri tertentu. Jika Industri tersebut bisamendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan makapesaing akan segera bermunculan.

❑ Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranyaadalah seperti : Memerlukan dana atau modal yang tinggi,Teknologi yang tinggi, Hak Paten, Merek dagang, Skala Ekonomi,Loyalitas Pelanggan dan Peraturan Pemerintah

❑ Bila hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki pasar atauindustri cukup banyak, kekuatan pendatang baru akan lemahdan kekuatan perusahaan akan kuat.

❑ Sedangkan ketika hambatan bagi pendatang baru cukup sedikitdan rendah, kekuatan bagi perusahaan akan melemah danjustru menguatkan kekuatan pendatang baru.

Factors +/- Kondisi

(+) Pupuk organik hayati cair telah mendapatkan paten

(-) Tidak membutuhkan teknologi tinggi dalam

pembuatannya

(-) Produk pupuk organik hayati cair sudah banyak

digunakan. Bukan teknologi baru dalam dunia pertanian.

Threat of New Entry

(Rendah)-

Page 8: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Threat of substitutes (Hambatan ProdukPengganti)

❑ Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumenmendapatkan produk pengganti yang lebih murah atau produkpengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biayapengalihan yang rendah.

❑ Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia di pasaran akansemakin menguntungkan perusahaan kita.

❑ Ketika produk substitusi yang beredar cukup banyak danmempunyai harga dan kualitas tak kalah dengan produkperusahaan, konsumen mudah beralih dan kekuatannya lebihbesar dari perusahaan.

Factors +/- Kondisi

(-) Produk pupuk organik hayati cair sudah banyak tersedia

di pasar dengan berbagai varian dan rahasia resep masing-

masing. Namun, tidak menutup kemungkinan produk pupuk

organik hatyati cair menurut invensi ini bisa ikut bersaing di

pasaran.

(-) Pupuk non organik konvensional atau pupuk kimia sudah

banyak beredar dipasaran

Threat of Substitution

(Tinggi)-

Page 9: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Rivalry Among Existing Competitor (Persaingan denganKompetitor

❑ Setiap perusahaan berjuang untuk menciptakan inovasi agarproduknya tak kalah saing dan dapat mengungguli pendapatankompetitor.

❑ Persaingan akan kuat dan tinggi bila banyak pesaing di sekitardengan produk atau jasa yang serupa.

❑ Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak pesaing yangmerebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah,produk dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitoryang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapipersaingan.

❑ Biasanya hal ini terjadi ketika industri sedang tumbuh dan konsumendapat dengan mudah beralih ke penawaran pesaing dengan biayarendah untuk mendapatkan suatu produk.

❑ Ini sangat berbanding terbalik bila jumlah pesaing dalam suatu pasaratau industri cukup jarang. Kekuatan perusahaan pun akan semakintinggi.

Factors +/- Kondisi

Competitive Rivalry

(Tinggi)-

(-) Beragam pupuk organik hayati cair sudah banyak

beredar di pasar dengan kekuatan kualitas masing-masing.

Page 10: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Valuasi Kualitatif Menggunakan PESTLE/PESTEL

PESTLE/ PESTEL

Political

Economic

Social

Technology

Legal

Environment

Page 11: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

FaktorPolitik

❑ Kondisi politik❑ Kebijakan perdagangan, fiskal dan

perpajakan❑ Kebijakan Tarif❑ Kebijakan pemerintah lainnya

seperti peraturan, program, danlarangan yang terkait denganbidang usaha dan ekonomi

Page 12: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

FaktorEkonomi

❑ Pertumbuhan ekonomi,❑ Nilai tukar,❑ Tingkat inflasi,❑ Suku bunga,❑ Pendapatan konsumen dan❑ Tingkat pengangguran❑ Perubahan ekonomi dapat memengaruhi

model permintaan/penawaran produk❑ Tingkat Upah❑ Model bisnis

Page 13: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

FaktorSosial

❑ Karakteristik demografis,❑ Norma,❑ Adat istiadat,❑ Nilai-nilai populasi di mana organisasi

beroperasi❑ Tingkat pertumbuhan penduduk,❑ Distribusi usia,❑ Distribusi pendapatan,❑ Tingkat Pendidikan❑ Tingkat Pekerjaan,❑ Gaya hidup masyarakat❑ Budaya❑ Image Perusahaan

Page 14: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

FaktorTeknologi

❑ Insentif teknologi,

❑ Tingkat inovasi,

❑ Otomatisasi,

❑ Aktivitas penelitian dan pengembangan,

❑ Perubahan teknologi

❑ Berkaitan dengan keterkaitan usahayang dijalankan dengan teknologi, baikteknologi mesin, elektronik, informasi, danlainnya

Page 15: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

FaktorLingkungan

❑ Berkaitan dengan peraturan pemerintahtentang pemeliharaan lingkungan, sepertipenggunaan plastik, tingkat emisi bahanbakar yang diizinkan, daur ulang imbah,dan sebagainya.

❑ Aspek ekologi dan lingkungan seperti cuaca,iklim, penyeimbangan lingkungan danperubahan iklim yang terutama dapatmemengaruhi industri.

❑ Bencana Alam❑ Lokasi Geografis dan aksesnya❑ Etika Bisnis Positif dan Keberlanjutannya❑ Penurunan Bahan Baku

Page 16: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

FaktorHukum (Legal)

❑ Peraturan-peraturan tentang usaha,seperti undang-undang tentang hakcipta dan paten, tentang persainganusaha, tentang informasi dan transaksielektronik, tentang perlindungankonsumen, dan sebagainya.

❑ Kebijakan Perindustrian❑ Legalitas Usaha❑ Undang-undang Tenaga Kerja❑ Undang-undang kesehatan dan

keselamatan❑ Undang-undang keamanan pangan❑ Dsb.

Page 17: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Contoh Pada Invensi PupukOrganik Hayati

Cair

FAKTOR PESTEL Kondisi Mendukung/TidakMendukung

1. Faktor Politik

Kebijakan Pemerintah Himbauan Penggunaan Pupuk Organik Mendukung

BUMN Pupuk Masih membuat pupuk non organik Tidak Mendukung

2. Faktor Ekonomi

Daya Beli Harga terjangkau dan mudah didapatkan Mendukung

Pasar Pasar belum banyak dan saat ini banyak petani atau perkebunan yang menggunakan kembali pupuk organik

Mendukung

Model Bisnis Dapat dilakukan semua pihak baik perusahaan kecil maupun besar Mendukung

3. Faktor Sosial

Demografi Penduduk Indonesia sebagian besar masih Bertani dan bercocok tanam Mendukung

Budaya, adat istiadatdan Norma

Budaya masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai alami dan sekaranglebih banyak mendukung organik

Mendukung

4. Faktor Teknologi

Paten Sudah ada patennya Mendukung

Teknologi kemasan Pupuk ini dapat dikemas dalam bentuk sachet yang lebih ekonomis Mendukung

5. Faktor Hukum

Undang-undang Undang-undang tentang lingkungan hidup, UU paten, dan undang-undangkesehatan

Mendukung

6. Faktor Lingkungan

Ramah lingkungan Mengembalikan unsur hara tanah dengan penggunaan pupuk ini Mendukung

Page 18: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Penentuan Nilai Royalti

Page 19: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

PenghitunganKuantitatif

• Nilai sekarang dapat dihitung dengan menggunakanDiscounted Cash Flow (DCF), yang didasari dari nilai beberapakomponen, seperti : kapasitas produksi, komponen biayaproduksi, investasi, tenaga kerja, perkiraan harga jual produk,dan pinjaman

• Pendekatan DCF berupaya untuk menentukan nilai KIdengan menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depansuatu KI selama masa manfaatnya.

• Komponen hasil dari perhitungan DCF yang akan digunakandalam perhitungan nilai paten adalah :❑ Nett Present Value (NPV)❑ Prosentase rata-rata EBIT terhadap pendapatan❑ Akumulasi royalti

Page 20: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Net Present Value

• Net Present Value menggambarkan perbedaan antara total pendapatan berbanding

dengan Total biaya yang dikeluarkan dalam satu siklus usia teknologi. Rumus NPV

adalah sebagai berikut.

NPV = Σ (B - Ct) / (1 + i)t

Dimana:

B= Benefit/Revenue

C= Cost

i = interest/Discount rate

t = Time frame

Page 21: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Penghitungan DCF

Analisa Beban dan Kapasitas

• Kapasitas Produksi per Bulan

• Biaya Produksi per Bulan

• Mesin dan Peralatan

• Biaya per Bulan

Investasi

• Lahan dan Bangunan

• Mesin dan Peralatan

• Kredit Invetasi

SDM • Jumlah Upah dan SDM

Penghitungan LabaRugi

• Proyeksi Laba Rugi selama usia paten

• Perhitungan DCF

• Nilai Lisensi dan Royalti

• Nilai Teknologi /Nilai Paten

Page 22: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Sumber Data Penghitungan DCF• Diskusi dengan Peneliti

• Diskusi dengan Pihak pelisensi

• Perbandingan dengan Produk yang sama

Bahan Baku Produksi dan Investasi

•Diskusi dengan Peneliti

•UMR

•Kebutuhan dalam Produksi (Mitra)SDM

•Website Bank Indonesia

•Acuan resmi terkait tingkat diskonto atau Suku Bunga BI untuk IndustriTingkat Diskonto

•Dapat dilihat pada situs Bank Indonesia terkait data kredit investasi

•Bank pemberi kreditKredit Investasi

•Umur Paten

•Kesepakatan dengan mitraUmur Proyeksi Laba-Rugi

Page 23: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Analisis Beban dan Kapasitas

❑Biaya Produksi : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk x dalamwaktu sebulan. Di dalamnya terkait dengan biaya pengadaan bahan baku, alat produksi, bahan pendukung produksi dan lain sebagainya.

❑Mesin dan Peralatan : Daftar mesin dan peralatan yang disediakan atau dibeliuntuk mendukung pembuatan produk selama masa usia produksi

❑ Biaya Bulanan yang dikeluarkan selama proses produksi, seperti biaya listrik, biaya air, biaya energi lainnya, dan biaya lain lain

❑Kapasitas Produksi : Kapasitas Produksi selama satu bulan❑Harga Pokok Produksi : Biaya produksi yang harus dikeluarkan perusahaan

pada periode tertentu dibagi dengan jumlah kapasitas produksi yang dihasilkan

❑Simulasi keuntungan yang akan diperoleh❑Simulasi dalam excel : Valuasi Teknologi\Praktek Penghitungan DCF Valuasi

Income Based.xlsx

Page 24: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Investasi

❑ Investasi yang dikeluarkan berupa infrastruktur dan peralatanproduksi

❑ Infrastruktur terdiri atas : Lahan dan Bangunan❑ Peralatan produksi : Mesin dan Peralatan, serta peralatan

penunjang kebutuhan operasional pabrik❑ Kredit Investasi dan Modal Shareholder❑ Cicilan Kredit Investasi : Maks 7 Tahun❑ Bunga Kredit Investasi ( Sesuai dengan Bunga Bank Kredit

Investasi)❑ Grace period selama 2 tahun❑ Simulasi dalam excel : Valuasi Teknologi\Praktek Penghitungan

DCF Valuasi Income Based.xlsx

Page 25: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

SDM

❑ Jumlah SDM yang dibutuhkan dalam Produksiyang terdiri atas Manager Produksi, Staf Produksi, Administrasi dan lain sebagainya

❑ Jumlah upah yang diberikan kepada SDM sesuaidengan UMR

❑ Simulasi dalam excel : Valuasi Teknologi\PraktekPenghitungan DCF Valuasi Income Based.xlsx

Page 26: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Perhitungan Laba Rugi

❑ Proyeksi Pendapatan dan Laba-Rugi selama masa usiapaten/teknologi

❑ Penjualan, Biaya Produksi, Biaya Operasional, BiayaRoyalti, Pajak, Tingkat Suku Bunga, EBIT (PendapatanSebelum Pajak dan Bunga), Bagi Hasil denganStakeholders, Pendapatan Bersih

❑ Perhitungan DCF, NPV, Nilai Lisensi dan Nilai Teknologi/Paten

❑ Simulasi dalam excel : Valuasi Teknologi\PraktekPenghitungan DCF Valuasi Income Based.xlsx

Page 27: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

Penentuan Nilai Lisensi

http://ppii.lipi.go.id

• Penentuan besaran fee lisensi dihitung dengan menggunakan rules of thumb atau 25

percent rule (Razgaitis 2009).

• Cara ini berbeda dengan yang biasa digunakan pada valuasi di beberapa negara

dimana 25 percent rule digunakan untuk menentukan royalti. Namun nilai tersebut

terlalu besar untuk dapat diterima oleh mitra industri LIPI, khususnya di Indonesia.

• Biaya Lisensi : (25 %X Prosentanse Rata-rata EBIT) x NPV

• Nilai Teknologi/Paten adalah Akumulasi nilai royalti ditambah dengan nilai lisensi

• Simulasi dalam excel : Valuasi Teknologi\Praktek Penghitungan DCF Valuasi Income

Based.xlsx

Page 28: Teknik valuasi teknologi secara kuantitatif dan kualitatif

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

TERIMAKASIH