28
TEKNIK PRESENTASI DAN KOMUNIKASI BAB I A. Pendahuluan Komunikasi adalah hubungan kontak antar danantara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungan`nya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda komunikasi (Widjaja, 1986). Sementara itu, untuk mrenjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan pengertian sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini faktor komunikasi memainkan peran penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern yaitu manusia yang cara berfikirnya tidak spekulatif, tetapi berdasarkan logika dan rasional (penalaran) dalam melaksanakan segala kegiatan dan aktivitasnya. Kegiatan dan aktivitasnya itu akan terselenggara dengan baik melalui proses dengan baik melalui proses komunikasi antar manusia. Komunikasi telah menjadi bahan dari kehidupan manusia. Berhasilnya suatu komunikasi ialah apabila kita mengetahui dan mempelajari unsur-unsur yang terkadang dalam proses komunikasi. Unsur-unsur yang dimaksud adalah sumber (resource), pesan (massage), saluran (chanel,media), dan penerima (receiver, audience). Dalam proses komunikasi bersamaan tersebut diusahakan melalui tukar menukar pendapat, penyampaian pesan oinformasi, serta perubahan sikap dan perilaku. Pada hakekatnya setiap proses komunikasi terdapat unsur-unsur tersebut yaitu sember, pesan, saluran dan penerimaan, disamping masih terdapat pula unsur pengaruh (effect) dan umpan balik (feed back). Bagaimanapun juga setiap komunikasi yang dilakukan senantiasa menambah efek yang positif atau efektivitas komunikasi. Komunikasi yang tidak menginginkan efektivitas, sesungguhnya adalah komunikasi yang tidak bertujuan. Efek dalam kominikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima (komunikan atau khalayak), sebagai akibat [pesan yang diterima baik langsung maupun tidak langsung/media massa jika perubahan itu sesuai keinginan komunikator, Maka komunikasi itu disebut efektif (Anwar Arifin; 1984). Disiplin ilmu psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibatdalam proses komunikasi. Pada diri komunikan, psikologi memberikan karakteristik manusiakomunikan serta faktor- faktor internal maupun external yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacaksifat-sifatnya dan

Teknik Presentasi Dan Komunikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tekpres dan Komunikasi

Citation preview

Page 1: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

TEKNIK PRESENTASI DAN KOMUNIKASI

BAB I

A. Pendahuluan

Komunikasi adalah hubungan kontak antar danantara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungan`nya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda komunikasi (Widjaja, 1986).

Sementara itu, untuk mrenjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan pengertian sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini faktor komunikasi memainkan peran penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern yaitu manusia yang cara berfikirnya tidak spekulatif, tetapi berdasarkan logika dan rasional (penalaran) dalam melaksanakan segala kegiatan dan aktivitasnya. Kegiatan dan aktivitasnya itu akan terselenggara dengan baik melalui proses dengan baik melalui proses komunikasi antar manusia. Komunikasi telah menjadi bahan dari kehidupan manusia. Berhasilnya suatu komunikasi ialah apabila kita mengetahui dan mempelajari unsur-unsur yang terkadang dalam proses komunikasi. Unsur-unsur yang dimaksud adalah sumber (resource), pesan (massage), saluran (chanel,media), dan penerima (receiver, audience).

Dalam proses komunikasi bersamaan tersebut diusahakan melalui tukar menukar pendapat, penyampaian pesan oinformasi, serta perubahan sikap dan perilaku. Pada hakekatnya setiap proses komunikasi terdapat unsur-unsur tersebut yaitu sember, pesan, saluran dan penerimaan, disamping masih terdapat pula unsur pengaruh (effect) dan umpan balik (feed back). Bagaimanapun juga setiap komunikasi yang dilakukan senantiasa menambah efek yang positif atau efektivitas komunikasi. Komunikasi yang tidak menginginkan efektivitas, sesungguhnya adalah komunikasi yang tidak bertujuan. Efek dalam kominikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima (komunikan atau khalayak), sebagai akibat [pesan yang diterima baik langsung maupun tidak langsung/media massa jika perubahan itu sesuai keinginan komunikator, Maka komunikasi itu disebut efektif (Anwar Arifin; 1984).

Disiplin ilmu psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibatdalam proses komunikasi. Pada diri komunikan, psikologi memberikan karakteristik manusiakomunikan serta faktor-faktor internal maupun external yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacaksifat-sifatnya dan bertanya; Apa yang menyebabkansatu sumber komunikasi dalam mempengaruhi orang lain,sementara sumber komunikasi yang lain tidak. Psikologi juga tertarik pada komunikasi diantara individu; bagaimana pesan dari seseorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan respons pada individu yang lain. Psikologi meneliti proses mengungkapkan pikiran menjadi lambang, bentuk-bentuk lambang, dan pengaruh lambang terhadap perilaku manusia dan pada saat pesan sampai pada diri komunikator, psikologi melihat kedalam proses penerimaan pesan, menganalisa faktor-faktor personal dan situasional yang mempengaruhinya,dan menjelaskan berbagai corak komunikan ketika sendirian atau dalam kelompok.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah antara lain sebagai berikut:

1. Apakah pengertian komunikasi?

Page 2: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

2. Bagaimana teknik komunikasi itu?

3. Jenis- jenis teknik komunikasi?

4. Apakah pengertian dari presentasi?

5. Apakah tujuan dari presentasi itu?

6. Bagaimana powerpoint yang efektif?

7. Apa kendala dalam presentasi?

C. Tujuan Penyusunan Makalah

Sebelum ke pembahasan lebih lanjut, adapun tujuan penyusunan makalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apa yang dimaksud komunikasi

2. Mengetahui teknik komunikasi

3. Mengetahui jenis-jenis teknik komunikasi

4. Mengetahui pengertian dari presentasi

5. Mengetahui tujuan dari presentasi

6. Mengetahui powerpoint yang efektif

7. Mengetahui kendala dalam presentasi

D. Mamfaat Penyusunan Makalah

Mamfaan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai

1. Teoritis, untuk mengkaji mengenai pengertian, jenis-jenis, dan proses komunikasi serta mengetahui mengenai hal tentang presentasi.

2. Praktik, melalui

a. Para pendidik, agar pendidik tidak salah dalam persepsi mengenai komunikasi dan presentasi

b. Para siswa, agar memahami tentang lingkup komunikasi dan presentasi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian komunikasi

Page 3: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

Pengertian komunikasi pembahasan mengenai “teknik komunikasi” terlebih dahulu perlu dijelaskan pengertian komunikasi. Jadi sebelum kita mengadakan paparan untuk menjawab pertanyaan “bagaimana kita berkomunikasi?”terlebih dahulu kita harus merasa jelas tentang “apa itu komunikasi”, pengertian komunikasi dengan segala aspek yang dicakupnya. Pengertian komunikasi ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu komunikasi dalam pengertian umun dan pengertian secara paradigmatik. Sehingga akan menjadi jelas bagaimana pelaksanaan teknik komunikasi itu.

1. Pengertian komunikasi secara Umum

Pengertian komunikasi secara umum ialah setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat komunikasi. Terjadinya komunikasi adalah konsekwensi hubungan sosial (social interaction). Terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi.Pengertian komunikasi secara umum dapat dilihat dari dua segi, yaitu:

a. Pengertian komunikasi secara etimologis

Secara etimologis atau menurut kata asalnya, istilah klomunikasi berasal dari bahasa latin communication dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Perkataan communis tersebut dalam pembahasan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai komunis yang sering dijumpai dalam kegiatan politik. Arti communis disini adalah sama, dalam arti sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan lain kata, hubungan antara mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti, maka komunikasi tidak berlangsung (tidak komunikatif).

b. Pengertian komunikasi secara terminologis

Secara terminologis berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian tersebut jelas bahwa klomunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi tersebut adalah manusia. Karena itu, komunikasi yang dimaksudkan disini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa asing human communication., yang sering kali disebut komunikasi sosial atau social communicatoion. Komunikasi manusia sebagai singkatan dari komunikasi antarmanusia dinamakan komunikasi sosial atau komunikasi masyarakat karena hanya pada manusia-manusia yang bermasyarakat terjadi komunikasi. Masyarakat terbentuk dari sedikitnya dua orang berhubungan dengan komunikasi sebagai penjalinnya. Robinson Crusoe, yang hidup menyendiri di sebuah pulau terpencil , tidak hidup bermasyarakat karena dia hidup sendiri. Oleh sebab itu dia tidak berkomunikasi dengan siapa-siapa . Dari pengertian diatas komunikasoi yangdibahas disini tidak termasuk komunikasi hewan, komunikasi transendental, dan komunikasi fisik.

2. Pengertian komuniksi secara paradigmatis

Pengertian komunikasi secara paradigmatis telah dijelaskan dimuka secara umum komunikasi adalah proses penyamp[aian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari hubungan sosial. Komunikasi dalam hal ini sering terlihat pada perjuangan dua orang. Mereka saling memberikan salam, bertanya tentang kesehatan dan mengenai keluarga, dan sebagainya. Atau dapat dilaksanakan pada dua orang yang, meskipun tidak saling mengenal sebelumnya, tetapi karena duduk berdekatan, lalu terlibat dalam percakapan, misalnya didalam kereta api, bis, atau pesawat terbang.Pada kedua contoh situasi komunikasi itu tidak terdapat tujuan apa-apa, tetapi sekedar membunuh waktu karena rasanya tidak enak duduk bersama-sama berjam-jam tanpa saling menyapa.

Page 4: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik media massa saperti surat kabar, radio, televisi, atau film, maupun media nonmassa, misal surat, telepon, papan pengumuman, poster, spanduk, dan sebagainya. Jadi komunikasi dalam pengertian secara paradigmatis bersifat intensional (intentional), mengandung tujuan, karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana kadar perancanaan itu, bergantung pada pesan yang akan dikomunikasikan dan pada komunikanyang dijadikan sasaran. Mengenai pengertian komunikasi secara paradigmatis ini banyakdifinisi yang dikemukakan oleh para ahli, tetapi dari sekian banyak difinisai itu dapat disimpulkan secara lengkap dengan menampilkan maknanya yang hakiki, yaitu: Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Dalam definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahuatau mengubah sikap (attitude),pendapat (opinion),atau perilaku (behavior) Jadi ditinjau dari segi si penyampai pertannyaan, komunikasi yang bertujuan bersifat informatifdan persuasif. Komunikasi persuasif lebih sulit daripada komunikasi informatif

B. Metode dan Teknik Komunikasi

1. Metode komunikasi

Dalam hal penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan banyak cara (metode) yang ditempuh, hal ini tergantung pada macam-macam tingkat pengetahuan, pendidikan, sosial budaya dan latar belakang dari komunikan sehingga komunikator harus dapat melihat metode atau cara apa yang akan dipakaio supaya pesan yang disampaikan mengenai sasaran. Metode atau cara tersebut antara lain:

a. Komunikasi satu tahap

Komunikator mengirimkan pesan langsung kepada komunikan sehingga timbul kemungkinan terjadi proses komunikasi satu arah

b. Komunikasi dua arah

Komunikator dalam menyampaikan tidak langsung kepada komunikan, teta[pi melalui orang-orang tertentu dan kemudian mereka ini meneruskan pesan kepada komunikan

c. Komunikasi banyak tahap

Dalam penyampaian pesan, komunikator melakukan dengan cara-cara lain, tidak selalu mempergunakan komunikasi satu arah atau komunikasi dua arah akan tetapi dengan cara lain, yakni dengan melakukan berbagai tahap

2. Teknik komunikasi

Agar proses komunikasidapat tercapai sasaran, maka perlu diperhatikanhal-hal sebagai berikut:

a. Perlu adanya ide yang jelas sebelum berkomunikasi

b. Periksa tujuan komunikasi

c. Periksa lingkungan fisik dan manusia sebelum berkomunikasi

d. Dalam berkomunikasi pertimbangkan isi dan nada suara

e. Dalam merencanakan komunikasi, berkonsultasilah kepada pihak lain agar memperoleh dukungan

Page 5: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

f. Komunikasikan hal-hak yang berharga saja

g. Komunikasi yang efektif perlu tindak lanjut

h. Komunikasi pesan-pesan secara singkat

i. Tindakan komunikator harus sesuai dengan yang diukomunikasikan

j. Jadilah pendengar yang baik

Teknik komunikasi ada dua yaitu teknik komunikasi interpersonal dan teknik komunikasi kelompok. Teknik komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnyaatau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya (komunikasi langsung) (Muhammad, 2005:159).

Teknik komunikasi kelompok ialah suatu kumpulanm individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terkait satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka (Muhammad 2005).

3. Penyampaian berkomunikasi

Dari teknik komunikasi tersebut penyampainyanya juga bervariasi

namun disini dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Dikomunikasikan melalui verbal

Komunikasi verbal ialah komunikasi lisan atau tulisan dengan dengan menggunakan kata-kata. Merencanakan kalimat pertama atau kedua anda sebelum memulai suatu percakapan akan memudahkan anda menyatakan pendapat dan keinginan dengan effektif. Penyampaian secara faktual (dengan kata-kata netral), menggunakan kata-kata yang faktual, spesifik dan bahasa yang netral dalam menyampaikan evaluasi atau menyatakan pandangan kita tentang suatu hal.

b. Dikomunikasikan melalui non verbal

50% kesan pertama, diluar konteks dan tanpa informasi latar belakang, didasarkan pada hal-hal non verbal yang meliputi penampilan dan postur tubuh (Albert Mehabrian). Komunikasi non verbal adalah proses penciptaan dan pertukaran pesan (komunikasi) dengan tidak menggunakan kata-kata, namun dengan gerakan tubuh, ekspresi wajah, vokal, sentuhan, dan lain sebagainya. Yang perlu diperhatukan dalam komunikasi non verbal ialah gaya berpakaian (kenyamanan,keserasiandan kerapian), gaya mendengarkan disini melihat ide dan sikap menurut sudut pikiran orang lain, merasakan dan berusaha mengerti orang lain, menangkap apa yang dibicarakan berdasarkan pola pikirnya (Rogers dalam McKEenna:15, )perhatikan juga bahasa tubuh (ekspresi wajah, gerakan tangan, bahu, kepala, dan posisi badan). Menggunakan bahasa tubuh yang baik sesuai dengan apa yang hendak kita katakan,waspada terhadap isyarat/bahasa tubuh yang diperhatikan lawan bicara kita.

4. Proses Komunikasi

Proses komunikasi ialah proses penyampaian pesan dari seseorang (pengirim) kepada orang lain (penerima) dengan maksud memperoleh umpan balik.

C. Presentasi

1. Pengertian

Page 6: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara dihadapan banyak hadirin. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis dan promosi. Presentasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menyajikan atau mengemukakakan. Atau secara presentasi bisa diartikan menyajikan atau mengemukakan informasi kepada orang lain dengan tujuan bermacam-macam, seperti memberi tahu, mempengarui atau mengajak (persuasif). Namun demikian pada saat ini presentasi juga dilakukan dalam proses pembelajaran, baik yang dilakukan oleh guru atau siswa.

Tujuan dari presentasi dalam proses pembelajaran bermacam-macam, misalnya untuk memberi informasi, untuk menyakinkan peserta, menyampaikan pesan dan bahkan untuk melakukan penilaian.

Agar bisa pandai berpresentasi, orang sering kali belajar kepada para pakar presentasi. Juga, ada banyak pembicara terkenal yang sering kali diamati oleh orang-orang yang ingin pandai berbicara dihadapan umum. Para pembicara terkenal di Indonesia antara lain Mario Teguh, Ary Ginanjar, James Gwee, KH Abdullah Gymnastiar, Tung Desem Waringin, Andrie Wongso, Gede Prama dan masih banyak lagi.

Keahlian berbicara di hadapan hadirin merupakan hal yang sangat penting bagi siapa pun yang ingin maju. Banyak presiden, manajer, wiraniaga, dan pengajar anak asuhannya yang menjadi sukses dan terkenal lewat keahlian berpresentasi.

2. Tujuan

a. Menyampaikan Informasi

Banyak pendidik dan peserta didik yang melakukan presentasi hanya bertujuan menyampaikan informasi saja. Informasi/pesan yang disampaikan bisa bersifat biasa, penting atau bahkan rahasia. Melalui informasi maka diharapkan tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu seorang baik secara individu maupun mewakili kelompoknya harus memiliki keahlian sesuai dengan tujuan presentasi. Dalam proses pembelajaran, informasi dari seorang presentasi sangat penting bagi warga kelas

b. Menyakinkan Pendengar

Presentasi yang dilakukan berisikan informasi-informasi, data-data dan bukti-bukti yang disusun secara logis sehingga informasi yang disampaikan dapat membuat seseorang atau kelompok orang merasa yakin. Semula yang asalnya memiliki unsur ketidakjelasan dan ketidakpastian sehingga ketika diadakan presentasi oleh pembicara, seseorang/kelompok orang tersebut menjadi yakin atas informasi yang diberikan. Misal ketika seorang guru atau sekelompok siswa melakukan presentasi kelompok, maka siswa yang lain menjadi lebih yakin dengan materi yag sedang dipelajari.

c. Menghibur Pendengar

Pada era globalisasi ini banyak acara-acara hiburan pada penayangan televisi. Acara hiburan tersebut dipimpin oleh presenter yang handal, tujuannya untuk menghibur para penonton. Prensenter dituntut untuk melakukan pembicaraan yang sifatnya menghibur tetapi relevan dan profesional sehingga para penonton televisi dapat menikmati acara tersebut. Selain acara televisi, acara hiburan yang lainnya dapat kita temukan pada pesta perayaan-perayaan. Contoh: pesta perayaan pernikahan, ulang tahun dan lain-lain. Presenter ditugaskan untuk berbicara dan menyelipkan kata-kata yang dapat menghibur para tamu yang hadir pada pesta perayaan tersebut. Sedikit berbeda dengan presentasi yang dilakukan di dalam kelas, seorang presenter tidak harus menggunakan kata-kata yang bersifat menghibur aka tetapi bisa cukup dengan kata-kata yang komunikatif. Untuk lebih menghibur penonton agar tidak mudah jenuh, maka jika presentasi dilengkapi dengan media gambar maka suasananya akan lebih tertolong

d. Memotivasi dan menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan

Page 7: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

Demi tercapainya suatu tujuan pembelajaran, seorang guru dituntut untuk mengarahkan dan membimbing para siswanya agar dapat belajar secara maksimal dan tidak lupa untuk memperhatikan kualitas belajarnya. Selain diberi arahan dan bimbingan, seorang guru juga dapat melakukan motivasi agar para siswa dapat belajar dengan semangat yang tinggi. Kegiatan memotivasi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan suatu forum. Forum tersebut terdiri dari para siswa yang bertindak sebagai pendengar, sedangkan yang bertindak sebagai pembicara yaitu pihak guru atau siswa maupun sekelompok siswa yag sudah diberi arahan oleh guru.

e. Menyampaikan pesan

Tujuan presentasi yang keempat yaitu menyampaikan pesan. Hal ini dilakukan karena proses pembelajaran bukan sekedar transfer ilmu pengetahua dari seorang guru atau sekelompok siswa kepada warga kelas, kan tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan moral. Guru atau siswa yang melakukan presentasi dibantu dengan alat bantu peraga ataupun media untuk memudahkan penyampaian pesan.

f. Membuat suatu ide atau gagasan

Presentasi yang dilakukan hanya bertujuan untuk memunculkan suatu ide/gagasan dari para peserta pendengar. Tipe tujuan ini biasanya diterapkan pada materi pelajaran yang memerlukan pemecahan atau solusi dari orang lain. Forum yang dilakukan sering dikenal dengan istilah diskusi.

g. Menyentuh emosi pendengar

Tujuan yang keenam yaitu untuk menyentuh emosi para siswa. Dalam hal ini pembicara atau presenter bertugas untuk melakukan pembicaraannya yang dapat menyentuh perasaaan/emosi seseorang. Sebagai contoh pembicara melakukan presentasi kepada para pendengar mengenai korban bencana, demonstrasi, kelaparan, gelndangan, tuna pendidikan dan lain-lain. resentasi yang dilakukan pembicara membuat pendengar merasa tersentuh untuk membantu para korban bencana dengan cara menyumbangkan sebagian hartanya.

h. Memperkenalkan diri

Presentasi juga dapat ditujukan hanya sekedar untuk memperkenalkan jati diri bagi yang melakukan presentasi, baik secara individual maupun kelompok.

3. Tips Presentasi powerpoint yang efektif

Bagi kalian yang belum pernah melakukan presentasi, mungkin belum bisa membayagkan bagaimana kita harus berusaha agar yang mendengarkan presentasi kita betah berlama-lama di kursinya. Oleh karena itu, usahakan agar presentasi kita itu efektif. Apalagi jika kita memanfaatkan media yang meggunakan program Power Point. Nah, agar efektif, presentasi PowerPoint sebaiknya tidak lebih dari 10 slide. Kita semua pernah mengalami sebuah diskusi tak berujung. Diskusi yang seharusnya menarik menjadi sangat menjemukan karena kebanyakan tayangan yang semuanya berupa tulisan. Sebaliknya sebuah diskusi menjadi sangat menarik karena dilakukan dengan presentasi beberapa slide Power Point, yang berisi tulisan menarik, kata-kata singkat, gambar, efek animasi dan efek sound.

Berikut ini adalah beberapa tips bermanfaat untuk hasil presentasi PowerPoint yang maksimal:

a. Presentasi Pertama, PowerPoint Kedua.

Kesalahan terbesar orang-orang saat membuat presentasi adalah menjadikan PowerPoint sebagai fokus presentasi. Fokusnya harus pada presenter dan cerita menarik yang akan presenter sampaikan.

Page 8: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

PowerPoint sangat efektif memberikan informasi tambahan, seperti grafik sederhana berwarna, tapi bukan merupakan sumber informasi utama. Hal terburuk yang dilakukan presenter adalah membelakangi penonton, kemudian membaca dari layar PowerPoint. Jika semua informasi ada pada layar, bukankah itu berarti presenter tidak diperlukan?

b. Sampaikan Sebuah Cerita

Tujuan dari presentasi adalah untuk menjual sebuah ide. Ini mungkin berupa lapangan investasi di perusahaan baru, rencana untuk melakukan reorganisasi bisnis atau proposal untuk proyek penelitian ilmiah. Untuk memberi efek emosional sekaligus tingkat intelektual tinggi, presentasi perlu diutarakan sebagai sebuah narasi kohesif, yaitu cerita. Untuk itu, penonton perlu tahu tiga hal:

Di mana kita sekarang? Dimana tujuan kita? Bagaimana kita ke sana. Slide PowerPoint harus digunakan untuk menyampaikan ketiga ide sederhana tersebut. Ini bisa dicapai melalui pernyataan teks sederhana dan gambar serta grafik yang kuat.

c. Tampilkan, Jangan Ditulis

Manusia adalah pembelajar yang sangat visual. Otak manusia jauh lebih mudah mengingat gambar kuat dan unik daripada serangkaian fakta dan angka. PowerPoint adalah program mengagumkan yang mudah digunakan untuk membuat puluhan jenis grafik dan diagram. Ingatlah bahwa semakin sederhana dan besar grafik yang kita buat, akan semakin baik hasilnya. Sebagai contoh, jika Anda ingin menanamkan bahwa PC Windows mengendalikan sebagian besar pasar komputer rumah dunia, coba tunjukkan pie chart dengan potongan merah besar bertuliskan kata “PC”. Tidak peduli berapa banyak statistik yang Anda kutip, gambar ini akan diingat penonton lebih cepat dan lebih lama dibandingkan kata-kata.

d. Aturan 10

Guy Kawasaki, seorang mantan tokoh Apple, kapitalis usaha dan motivator professional, mempublikasikan metodenya yang terkenal yaitu “Sepuluh Aturan Kawasaki”, di mana ia hanya menggunakan 10 slide selama presentasi berlangsung. Sepuluh slide ini umumnya berisi tak lebih dari satu kalimat atau frase dan gambar pendukung. Sepuluh slide memberikan isyarat visual kuat yang mendukung pesan yang Kawasaki sampaikan. Karena penonton tahu bahwa hanya akan ada 10 slide dan 10 poin utama selama presentasi, mereka tahu kapan presentasi akan diakhiri.

e. Pastikan Singkat

Tidak ada yang mengeluh tentang presentasi yang terlalu singkat. Pada saat penonton merasa bosan dan berhenti memperhatikan, maka presentasi kehilangan efektivitasnya. Pada kondisi ini, peserta presentasi tidak hanya berhenti menyerap informasi baru, tetapi juga mulai kesal pada presenter karena telah membuang waktu mereka. Kawasaki, misalnya, berpikir bahwa presentasi PowerPoint yang ideal harus berlangsung tidak lebih dari 20 menit.

4. KENDALA

Dalam dunia pendidikan dan bisnis kata “presentasi” bukanlah hal yang tabu lagi. Semua orang yang berada di dunia pendidikan dan bisnis pasti tahu dan pernah melakukan presentasi, terlepas baik atau tidak kualitas presentasinya.

Presentasi bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah. Banyak kendala atau masalah yang bisa terjadi pada saat presentasi, yang ujungnya menentukan kualitas dari presentasi tersebut. Walaupun dari kendala-kendala tersebut banyak yang kembali kepada individunya sendiri, sebagai contoh adalah gugup. Gugup merupakan sikap yang manusiawi yang biasa terjadi terlebih lagi jika presentasi di hadapan banyak orang. Untuk mengatasinya kita perlu cara khusus untuk mengalihkan rasa gugup tersebut, sebagai contoh dengan menganggap semua orang yang melihat presentasi kita adalah teman-

Page 9: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

teman dekat kita. Dengan begitu bisa mengurangi rasa gugup tersebut. Kendala lain adalah kurang menguasai bahan, ini sering terjadi karena kesalahan pribadi, misalkan tidak membaca dan menguji materi yang ingin dipresentasikan. Kurangnya model untuk digunakan dalam presentasi sehingga informasi yang disampaikan tidak sempurna. Padahal model adalah salah satu faktor yang menentukan dalam presentasi. Untuk itu pandai memilih model yang digunakan. Contohnya menggunakan Powerpoint atau alat peraga lain yang berhubungan langsung dengan presentasi tersebut.

Untuk itu perlu rencana, pematangan, latihan dan pengalaman agar presentasi yang disampaikan tidak menemui kendala yang berarti dan sukses. Dengan semakin sering latihan dan presentasi, maka akan terbiasa mengahadapi orang banyak. Perlu diingat, gugup juga dialami orang yang sudah berpengalaman sekalipun, yang penting tahu cara mengatasinya. Kendala pasti ada setiap kita melakukan presentasi, tetapi kita harus berusaha untuk meminimalisirnya.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Hakekatnya bahwa pengertian komunikasi adalah interaksi (pemberi dan penerima pesan). Dan tanpa disadari sejak lahir kita sudah melakukan komunikasi tersebut. Komunikasi yang baik itu ada umpan balik yang artinya ketika si pemberi pesan (informasi) maka penerima aka memahami apa yang dikehendaki oleh si pemberi pesan (informasi).

Berbagai macam dan bentuk ataupun cara berkomunikasi. Adapun salah satunya yaitu presentasi. Presentasi merupakan bentuk dari komunikasi yang bersifat tertentu dan mempunyai tujuan tertentu,dengan berinteraksi biasanya lebih dari dua orang.

B. Saran

Mengenai teknik komunikasi dan presentasi hendaknya dipahami betul supaya dalam pemahaman tidak melenceng dan pelaksanaan tidak salah sesuai dengan situasi dan tempat dimana berkomunikasi. Seharusnya sebagai seorang yang berpendidikan hendaknya mengetahui dan mengerti betul apa itu komunikasi dan kegunaan presentasi yang debenarnya. Selain buat wawasan, semua itu juga sangat membantiu dalam proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/guest81e510/pengertian-komunikasi

http://id.wikipedia.org/apple-touch-icon.png

http://missevi.wordpress.com/2011/08/20/metode-presentasi-dalam-proses-pembelajaran/

http://www.muhammadnoer.com/2009/01/membuka-presentasi-dengan-baik/

http://edukasi.kompasiana.com/2010/06/03/5-cara-presentasi-effektif/

http://bandono.web.id/files/makalah-komunikasi.pdf

Page 10: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

http://kur2003.if.itb.ac.id/file/Teknik%20Presentasi.pdf

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Oleh Drs. Zamris Habib, M.Si, Dosen Komunikasi UMJ dan UIN Jakarta

Perkembangan teknologi komunikasi diawali oleh penemuan sebuah alat cetak pada tahun 1041. Meskipun Johann Gutenberg, seorang yang berkebangsaan Jerman, dikenal sebagai orang yang membuat cetak-mencetak menjadi poses yang jauh lebih cepat dan ekonomis di tahun 1436, namun pemikiran Gutenberg ini bercikal dari sebuah penemuan awal alat cetak di Cina pada tahun 1041 tadi.

Seorang bernama Bi Zheng di Cina diakui secara umum sebagai pencipta keterampilan cetak-mencetak. Tahun 1041, ia mencetak dokumen-dokumennya yang pertama dengan menggunakan cetakan huruf yang sudah ia bakar dalam tanah liat dan kemudian dibentuk menjadi kalimat. Proses Bi Zheng diperbaiki oleh Wang Zhen pada tahun 1298, yang membuat huruf-hurufnya dari kayu keras dan selanjutnya mencetak buku-buku dan bahkan surat kabar.[1]

Dengan demikian di Asia, cetak-mencetak sudah berlangsung sejak sekitar 100 tahun yang lalu, terutama di Cina dan Korea. Teks dan gambar diukirkan pada kepingan papan, logam atau tanah liat, kemudian acuan stempel itu diberi tinta, ditumpangi selembar kertas lalu di tekan rata.

Di Eropa cara mencetak semacam itu pertama kali disempurnakan oleh Johann Gutenberg, yang hasil penyempurnaannya itu merupakan salah-satu hasil karya terbesar dalam sejarah sampai saat ini.[2] Sejak saat itu industri percetakan pun mulai dan terus berkembang.

Masa Renaisans yang dikenal sebagai masa kebangkitan Romawi dan Yunani Kuno, yang merupakan masa hidupnya hampir sebagian besar tokoh-tokoh penemu bersejarah, termasuk masa di mana Johan Gutenberg lahir dan mematenkan hasil karyanya, akhirnya berakhir. Kehidupan terus berjalan dan penciptaan-penciptaan tidak berhenti bermunculan.

Dari keempat jenis media massa maka pers dalam artian surat kabar dan majalah merupakan media tertua. Film, radio, televisi adalah media yang lahir setelah surat kabar dan majalah. Menurut sejarah pers, surat kabar yang tertua adalah Notizie Scritte di Vinesia yang terbit pada tahun 1566. Sedangkan majalah yang pertama diterbitkan adalah Gentelman’s Megazine pada tahun 1731 di London.

Sampai akhir abad 19, kegiatan komunikasi massa hanya dilakukan oleh suratkabar dan majalah. Media Massa lainnya belum lahir.sekarang suratkabar dan majalah sudah mengalami kemajuan sangat pesat sesuai dengan perkembangan tekhnologi yang semakin canggih. Kalau pada mulanya suratkabar dan majalah hanya dicetak dengan tinta hitam saja, sekarang dicetak dengan banyak warna atau disebut full-colour.

Teknik percetakan yang sudah semakin maju telah mngantarkan bentuk suratkabar dan majalah semakin baik dan indah. Selain dari itu, tekhnik penulisan isi redaksionalnya sudah semakin baik pula.

Perkembangan terakhir adalah diperlukannya teknik percetakan jarak jauh. Cetak jarak jauh ini telah diterapkan oleh beberapa suratkabar besar di dunia. Suratkabar yang dulunya hanya dicetak di London, sekarang dalam waktu bersamaan juga dicetak di Hongkong. Teknik ini juga akan berlaku di Indonesia. Tekhnik cetak jarak jauh tentu akan memudahkan pendistribusian media cetak ke daerah, sehingga waktu pengiriman bisa dipangkas.[3]

Sementara itu, juga di abad ke-19, saat mesin uap mampu menaikkan kecepatan yang ditempuh kendaraan baik di darat ataupun di laut, dengan jelas muncul kebutuhan sebuah sarana komunikasi langsung jarak jauh. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang

Page 11: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

terciptanya komunikasi secara jelas meski berada pada tempat-tempat yang begitu jauh dari pandangan mata. Dalam pengertian bahwa komunikasi itu harus lebih cepat dari kecepatan kapal maupun kilat.

Tahun 1791, Abbe Claude Chappe (1763-1805) menyatukan dua kata menjadi sebuah istilah, telegram optik, untuk menggambarkan digunakannya sederet menara untuk mengirimkan sebuah pesan yang kasat mata oleh satu menara dari satu menara sebelumnya. Sistem Chappe ini membutuhkan 120 menara berjajar yang mampu mengirimkan sebuah pesan antara Paris dan Laut Tengah dalam waktu kurang dari satu jam, yang berarti lebih cepat dari kuda tunggang yang tercepat.

Semua sistem ini bergantung pada sinyal-sinyal yang kasat mata. Telegram merupakan sebuah terobosan dalam komunikasi karena ini memungkinkan terjadinya komunikasi instan antara dua orang yang tidak berhadapan muka. Gagasan untuk mengirimkan pesan-pesan sandi dengan sarana kabel yang masing-masing mewakili setiap huruf dalam abjad.[4]

Selanjutnya perkembangan dari telegram ini adalah penemuan yang dilakukan oleh Michael Faraday (1791-1867) yang mampu membuktikan bahwa getaran-getaran logam dapat diubah menjadi impuls-impuls listrik. Inilah yang menjadi cikal-bakal diciptakannya telepon oleh dua orang yang bekerja secara terpisah di Amerika Serikat. Mereka adalah Alexander Graham Bell (1847-1922) kelahiran Skotlandia dan Elisha Gray (1835-1901).

Keduanya mematenkan karyanya di New York pada tanggal 14 Februari 1876. Namun, karaya Bell mampu mengalahkan karya Gray . Meskipun Gray yang pertama kali membuat diafragma/alat penerima elektromagnit baja pada tahun 1874, tapi ia tidak menguasai desain pemancar yang mudah digunakan sebelum Bell berhasil membuatnya.[5]

Sebelum berkembangnya televisi sebagai media massa, dunia telah lebih dulu dipikat oleh kemunculan film.

Film dimasukkan ke dalam kelompok Komunikasi Massa. Selain mengandung aspek hiburan, juga memuat pesan edukatif. Namun aspek sosial kontrolnya tidak sekuat pada suratkabar atau mserta televisi yang memang menyiarkan berita berdasarkan fakta terjadi. Fakta dalam film ditampilkan secara abstrak, di mana tema cerita bertitik tolak dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Bahkan dalam film, cerita dibuat secara imajinatif. Film sebagai alat komunikasi massa baru dimulai pada tahun 1901, ketika Ferdinand Zecca membuat film “The Story of Crime” di Perancis dan Edwar S. Porter membuat film “The Life of an American Fireman” tahun 1992.

Film yang mempunyai suara baru ditemukan pada tahun 1927. Dari masa ke masa, film mengalami perkembangan, termasuk soal warna yang semula hitam putih sekarang sudah berwarna. Namun sekarang ini, film tidak populer disebut sebagai komunikasi atau media massa, karena media massa lebih berkonotasi kepada media yang memuat berita yang digarap oleh para reporter atau wartawan. Film lebih banyak difahami sebagai media hiburan semata yang diputar di bioskop dan televisi. [6]

Baru setelah tahun 1946, kegiatan dalam bidang televisi tersebut tampak dimulai lagi. Pada waktu itu, di seluruh Amerika Serikat hanya terdapat beberapa buah pemancar. Tetapi kemudian, karena situasi dan kondisi yang mengizinkan serta perkembangan tekhnologi, maka jumlah studio/pemancar televisi pun meninglat dengan hebatnya.

Pekembangan ini dimulai dari ditemukannya electrische teleskop sebagai perwujudan gagasan seseorang mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Nikov, untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat yang lain. Hal ini terjadi antara tahun 1883-1884. Akhirnya Nikov diakui sebagai “Bapak Televisi”.

Televisi mulai dapat dinikmati oleh publik Amerika Serikat (AS) pada tahun 1939, yaitu ketika berlangsungnya “World’s Fair” di New York, namun sempat terhenti ketika terjadi Perang Dunia II.

Page 12: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

Sekarang , sudah sekitar 750 stasiun televisi terdapat di negara Paman Sam itu. Tak heran, bila televisi akhirnya menjadi kebutuhan hidup sehari-hari di seluruh penjuru AS dan merupakan kekuatan yang luar biasa dalam komunikasi massa. Lebih dari 75 juta pesawat televisi digunakan secara tetap.[7]

Pada tahun 1946, televisi dinikmati sebagai media massa ketika khalayak dapat menonton siaran Rapat Dewan Keamanan PBB di New York. Dewasa ini, setiap negara telah mempunyai pemancar televisi. Bahkan melalui parabola sebagai sambungan satelit, pemirsa dapat menikmati siaran dari luar negaranya seperti yang terjadi di Indonesia. Dengan demikian arus berita dan informasi lewat televisi semakin beragam.

Namun demikian, penyiaran televisi ke rumah pertama dilakukan pada tahun 1928 secara terbatas ke rumah tiga orang eksekutif General Electric, menggunakan alat yang sederhana. Sedangkan penyiaran televise secara elektrik pertama kali dilakukan pada tahun 1936 oleh British Broadcasting Coorporation. Semenata di Jerman penyiaran TV pertama kali terjadi pada tanggal 11 Mei 1939. Stasiun televisi itu kemudian diberi nama Nipko, sebagai pengahargaan terhadap Paul Nikov.[8]

Televisi selain menyajikan aspek hiburan, juga menyiarkan berita, yang ada antaranya bersifat sosial kontrol. Karena itu, televisi sebagai media massa telah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat di rumah tangga masing-masing.

Sebagai media massa yang muncul belakangan dibandingkan media cetak, televisi baru berperan selama tiga puluh tahun. ‘Kotak ajaib’ ini sendiri lahir setelah adanya beberapa penemuan tekhnologi, seperti telepon, telegraf, fotografi (yang bergerak dan tidak bergerak) serta rekaman suara. Terlepas dari semua itu, pada kenyataannya media televisi kini dapat dibahas secara mendalam, baik dari segi isi pesan maupun penggunaannya.

Selang seabad kemudian, pada malam tanggal 30 oktober 1938, ribuan masyarakat Amerika panik karena siaran radio yang menggambarkan serangan makhluk mars yang mengancam peradaban manusia. Karena belum pernah terjadi maka serentak seluruh masyarakat Amerika tegang dan kalang kabut.

Akibat peristiwa tersebut para pakar peneliti sosial tertarik untuk meneliti masalah tersebut. Karena hal tersebut menggambarkan keperkasaan media dalam hal mempengaruhi khalayaknya. Karena dengan media orang bisa berebut kekuasaan dengan mudah seperti yang dilakukan oleh Hitler, Musolini, dan Lenin.[9]

Guglielmo Marconi (Griffone, dekat Bologna, 25 Aprl 1874-Roma, 20 Juli 1937). Insinyur lektro Italia; adalah orang pertama yang pada tahun 1895 berhasil melakukan pengiriman sinyal tanpa kawat melewati jarak + 2 km, dengan suatu pesawat pemancar dan pengirim buatannya sendiri,kedua-duanya dilengkapi dengan antena penemuannya sendiri pula. Pada tahun 1898 berhasil dijalin hubungan telegraf tanpa kawat antara Inggeris dan Perancis; tahun 1909 dia menerima hadiah Nobel untuk ilmu alam bersama K. F. Braun, penemu tabung sinar elektron dan penerap lingkaran getaran pada radio telegrafi penemuan Marconi.[10]

Penyiar informasi dalam bentuk berita dan penyiaran musik oleh radio dimulai hampir bersamaan. Tetapi yang terkenal ialah penyiaran kegiatan pemilihan umum presidan Amerika Serikat pada tanggal 2 November 1920 yang dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara luas dan teratur kepada masyarakat.

Sementara di Amerika Serikat orang yang dinilai berjasa dalam penemuan radio adalah Dr. Lee De Forest dan Dr. Frank Conrad, yang berperan dalam penemuan radio di tahun 1920.

Usaha Marconi ketika itu baru berhasil pada tahap mengirimkan gelombang radio secara on dan off (nyala dan mati), sehingga baru bisa menyiarkan kode telegraf. Lee De Frost lalu menemukan vacumm

Page 13: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

tube yang berfungsi menangkap sinyal radio walaupun lemah. Sementara Frank Conrad secara regular menyiarkan produk-produk sebuah department store di AS. Akibat siaran ini, angka penjualan pesawat radio meningkat tajam hingga 500 ribu buah pada tahu 1923, atau meningkat 5 kali lipat dibangingkan tahun berikutnya.[11]

Radio sebagai media elektronik, dimasukkan kepada komunikasi massa, karena ada berita yang disiarkan secara luas dan dapat di dengar oleh orang banyak. Untuk berita, radio mempunyai reporter khusus yang mencari dan mengolah berita.

Sekarang radio masih tetap memainkan perannya sebagai media massa, meskipun televisi dan surat kabar atau majalah mengalami kemajuan pesat, baik kualitas maupun kuantitasnya. Tapi radio mempunyai kelebihan tersendiri, sebab seorang dapat mengikuti sambil tetap melakukan pekerjaannya. Berbeda dengan surat kabar atau televisi yang memerlukan penglihatan.

Perkembangan mutakhir dari teknologi komunikasi adalah kemunculan internet yang merebak dengan cepat. Sebelum membahas tentang internet, terlebih dahulu kita bahas mengenai penemuan komputer sebagi sarana yang digunakan untuk emngakses internet.

Komputer pertama yang bernama Colossus 1, dibuat di Amerika Serikat pada awal tahun 1941. Perkembangan-perkembangan sebelumnya, yang merintis lahirnya komputer modern adalah dimulai dari berkembangnya aljabar logik dari George Boole (Inggris), yang dikembangkan oleh Charles Babbage yang menghasilkan kalkulator manikal yang dinamakan ‘Differential Engine’.

Dari perkembangan tersebutlah, lalu pada tahun 1937 seorang insyinyur Amerika, howard Aiken merancang IBM Mark 7, yang menjadi cikal-bakal dari komputer besar masa kini, yang mengunakan tabung hampa udara dan memiliki tombol-tombol elektromagnetik, bukan elektronik.

Komputer elektronik yang pertama yang telah dituliskan bernama Colossus 1, akhirnya dibuat oleh Alan Turing dan M.H.A Neuman, untuk pemerintah Britania di universitas Manchester.[12]

Dari kemunculan komputer inilah yang di kemudian hari terus mengembang dan akhirnya lahirlar fasilitas internet. Internet adalah sejenis media massa yang agak baru.

Tahun 1972 merupakan awal kelahiran jaringan internet, yaitu dengan adanya proyek yang menghubungkan antara jaringan komunikasi pada jaringan komputer ARPANET. Proyek tersebut telah menetapkan sebuah metoda baru untuk menghubungkan berbagai macam jaringan yang berbeda yang dikenal sebagai konsep gateway. Pada tahun 1973-1977, dikembangkan protokol TCP/IP (Transmission Control/Internetworking Protocol). Protokol ini digunakan untuk pengiriman informasi yang dikenal sebagai paket (packet).[13]

Internet baru dimanfaatkan di Indonesia pada tahun 1996. Seseorang yang mempunyai pesawat komputer dapat menyambungkannya dengan jaringan komputer lainnya lewat satelit. Perbedaannnya dengan teknologi komunikasi lainnya bahwa internet dapat dibuat oleh orang perorang, bukan hanya oleh satu lembaga yang bergerak dalam penyiaran informasi.

Informasi yang dibuat seseorang dapat diketahui oleh banyak orang sepanjang orang lain tersebut mempunyai jaringan. Karena dapat diakses oleh publik inilah, maka internet dapat dikategorikan sebagai media massa.

Lebih dari lima orang Amerika dewasa mengggunakan internet di rumah, kantor atau sekolah, dan di atas 10% menggunakannya setiap hari. Dari karakteristik jenis kelamin hampir sama banyaknya lelaki dengan perempuan yang menggunakan web (situs).[14]

Internet merupakan aktivitas mereka sehari-hari. Situs juga menjadi sumber informasi untuk hiburan dan informasi untuk perjalanan wisata. Pengguna internet bergantung pada situs untuk memperoleh

Page 14: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap minggunya.[15]

Namun demikian kehadiran internet yang mewabah dengan cepat serta mampu membuat para penggunaya menjadi ketagihan telah memberikan dampak mengejutkan terutama pada perusahaan-perusahaan penyedia jasa internet. Seirng berjalannya waktu internet menjadi seperti media komunikasi yang lazim ditemukan. Siapapun nyaris bisa mengakses layanan internet kapan dan di manapun. Sehingga tarif internet menjadi murah. Sebagaimana yang dituliskan Joseph Straubhaar dan Robert LaRose dalam buku “Media Now”:

At the turn of the century, the Web began to converge with conventional electronic media as many of the “dot-com” companies that pioneered the internet ran out of money and died. Consumer interest, in on-line information, entertainment, and electronic shopping, or e-commerce, reached levels comparable to the early days of radio or television. Home computer ownership surpassed 50 percent as personal computer prices plummeted. Forty percent of all U.S. consumers had acces ti the internet at home, school or work, although many minority and low-income families were left behind by the internet craze (NTIA, 2000).

To reach the millions of eyeballs now glued to the Web,conventional media rolled out Web versionof their products and ivested in internet properties, internet active televition and on-line newspaper aimed to intergrate Web content with the conventional media consumption experience within the framework of conventional advertising-supported media. Cable TV systems offered internet service, telephone companies placed calls over the internet and traditional broadcasters like NBC AOL’s acquisition of the Time Warner media conglomerate in 2000 marked the beginning of a new phase of integrating “old media” with the new internet media to take advantage of the strengths of both.[16]

Pengaruh Perkembangan Teknologi Komunikasi

Saat ini, selain disibukkan oleh upaya penemuan maupun pengembangan-pengembangan sarana teknologi komunikasi yang lebih baik, masyarakat juga mulai melakukan penelitian-penelitian mengeai dampak dari perkembangan teknologi komunikasi tersebut.

Globalisasi media massa berawal pada kemajuan tekhnologi komunikasi dan informasi semenjak dasawarsa 1970-an. Dalam pengertian itulah kita bertemu dengan beberapa istilah populer, banjir komunikasi, era informasi, masyarakat informasi atau era satelit.

Perkembangan masyarakat yang dipacu oleh kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap kemekaran media massa, tetapi dilain pihak secara timbal-balik ini menimbulkan dampak yang teramat kuat pula terhadap masyarakat. Para pakar komunikasi mengkhawatirkan pengaruh media massa ini bukannya menimbulkan dampak yang positif konstruktif, melainkan yang negatif destruktif. Lalu para pakar komunikasi mempertanyakan fungsi media massa itu.[17]

Arus informasi meluas keseluruh dunia, globalisasi informasi dan media massa pun menciptakan keseragaman pemberitaan maupun preferensi acara liputan. Pada akhirnya, sistem media masing-masing negara cenderung seragam dalam hal menentukan kejadian yang dipandang penting untuk diliput.

Peristiwa yang terjadi di suatu negara, akan segera mempengaruhi perkembangan masyarakat di negara lain. Atau dengan kata lain, menurut istilah John Naisbitt dan Patricia Aburdence dalam bukunya Megatrend 2000 (1991), dunia kini telah menjadi ‘global village’.

Page 15: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

Revolusi informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru, sehingga mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas sosial. Disamping itu, kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi pun mampu mengatasi jarak ruang dan waktu.

Salah seorang pakar komunikasi Abdul Muis, dalam tulisannya di majalah Analisis CSIS (1991) menyebutkan, “… kemajuan tekhnologi komunikasi dan informasi menghadirkan aneka ragam saluran (media) yang kian lama kian canggih dan memungkinkan segala macam kejadian.”

Akan tetapi di lain sisi, globalisasi informasi dan komunikasi tidaklah sepenuhnya membawa kebahagiaan bagi semua orang, masyarakat atau bangsa. Pengetahuan dan preferensi yang cenderung seragam terhadap informasi di masing-masing negara justru dapat menumbuhkan perbedaan atau kesenjangan internasional dalam berbagai bidang. [18]

Terjadinya pemekaran jenis-jenis media sebagai akibat kemajuan tekhnologi komunikasi dan informasi yang luar biasa, globalisasi media pun meningkat dalam kualitas jaringan internet global (cybercommunication) telah menciptakan sebuah jalan raya yang syarat informasi yang amat luas dan seakan-akan tidak berujung (information super haigway) komunikasi internet cenderung menjadi sebuah jenis media massa baru, karena penggunaan internet sudah massal.

Internet diibaratkan sebuah “dunia maya’ (dunia mimpi) tatkala TV telah menjadi begian terpenting dalam budaya komunikasi umat manusia “istilah kodok dalam tempurung” sudah mulai berubah tempurung kepala mulai berlubang-lubang kata seorang pengamat komunikasi manca negara. Dan kodok yang sudah lama tinggal di dalamnya sudah mulai bisa melihat ke seluruh pelosok dunia (TV disebut jendela dunia).

Sedangkan ketika kemudian muncul internet yang membentuk jaringan komunikasi dan informasi sejagat. Tempurung kepala itupun terbalik. Akibatnya sang kodok memperoleh kekuasaan meloncat-loncat ke seluruh dunia dengan kendaraan komputer.

Sebagai konsekuensi keberadaan cybercom, agaknya diperlukan undang-undang hukum pidana yang mengatur jaringan internet global ata antar bangsa (international cyberlow) untuk bekerja sama untuk melawan dampak buruk cybercom atau yang merugikan nilai-nilai budaya sutu bangsa.

Dalam globalisasi media massa (yang di perkuat dengan kemunculan berbagai saluran komunikasi massa yang kian canggih khususnya internet). Globalisasi media massa cenderung mendorong perluasan aspirasi kebebasan menyatakan pendapat atau kebebasan informasi di masing-masing negara.

Di Indonesia aspirasi kebebasan itu ingin mengutamakan pembatasan yuridis melalui pengadilan. Namun, karena sistem yang berlaku di zaman orde baru tidak/belum memungkinkan hal itu, maka aspirasi kebebasan itu lebih pada hiburan yang kurang sehat justru tidak lagi sesuai dengan tuntutan sistem budaya (norma-norma agama) terjadi secara kontroversi atau kejanggalan.

Khalayak media dalam globalisasi informasi berdiri di tengah-tengah polusi kebudayaantanpa perlindungan karena institusi-institusi tradisional tidak lagi sanggup berperan sebagaimana mestinya.

Arus globalisasi informasi (yang membawa nilai-nilai baru bagi Indonesia). Globalisasi media massa dapat berdampak keresahan dan gejolak sosio cultural di masing-masing negara. Hal itu disebabkan oleh pengaruh media global (informasi global).

Meskipun demikian, bagi bangsa Indonesia agaknya tolak ukur atau acuan dasar yang masih bisa diandalkan untuk memahami arus globalisasi nilai(yang dibawa oleh globalisasi media massa dan informasi) ialah nilai-nilai agama.

Pada dekade 1950-an, pemerintah di negara-negara berkembang memanfaatkan radio siaran untuk menyebarkanpesan-pesan pembangunan, terutama bidang pertanian, yang di tujukan kepada

Page 16: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

masyarakat pedesaan. Komunikasi pembangunan melalui radio siaran itu oleh para ahli komunikasi dinilai efektif, terutama setelah dikembangkannya Radio Farm Forum yang kemudian di Indonesia dikenal sebagai kelompok pendengar.

Berkembangnya Radio Farm Forum ittu adalah berkat kegiatan UNESCO yang pada tahun 1956 menetapkan India untuk benua Asia dan Ghana benua Afrika sebagai pilot project guna menerapkan pola Kanada sebagai negara yang pertama kali melaksanakan gagasan Radio Farm Forum. Indonesia mengembangkan Radio Farm Forum atau kelompok pendengar itu sejak bulan September 1969.

Apabila komunikasi melalui radio tidak menimbulkan dampak negatif pada masyarakat, tudak demikian dengan media televisi.

Negara-negara berkembang mengoperasikan televisi siaran mulai dekade 1905-an. Filipina memulainya pada tahun 1952, Indonesia pada tahun 1962, Malaysia dan Singapura pada tahun yang sama, yakni tahun 1963.

Daya tarik media televisi sebagai media elektronik, setelah memasyarakatnya media radio sifatnya aural (hanya dapat didengarkan), televisi sifatnya audio-visual (selain dapat didengarkan, juga dapat dilihat) dan segala sesuatunya berlangsung “hidup”, seolah-olah khalayak berada di tempat peristiwa yang disiarkan oleh pemancar televisi.[19]

Selain menayangkan berita-berita musibah, televisi ternyata juga menjadi slauran produksi dari beberapa karya sinematografi dan sinema elektronik, baik dalam bentuk film maupun “live music”. Kebebasan media tv dalam menayangkan film-film yang berbau porno, sadis atau menyangkut SARA, sering menimbulkan polemic da konflik di antara pakar-pakar komunikasi massa, para agamawan, bahkam kaum moralis.[20]

Kita akan melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap khalayak dengan mengulas secara sepintas penjelasan Melvin Defleur dan Sandra Ball-Rokeach tentang teori-teori komunikasi dan pendekatan motivasional dari model uses and gratification (penggunaan dan pemuasan).

Teori Defleur dan Ball-Rokeach tentang pertemuan dengan Media

Pertemuan antara khalayak dan media berdasakan tiga karangka teoritis:

a.Perspektif perbedaan individual memandang bahwa sikap dan organisasi personal-psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih stimuli dari lingkungan, dan bagaimana dia memberi makna dari stimuli tersebut.

b.Perspektif kategori sosial berasumsi bahwa di dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok sosial, yang reaksinya pada stimuli tertentu cenderung sama.

c.Perspektif hubungan sosial menekankan pentingnya peranan hubungan sosial yang informal dalam mempegaruhi reaksi orang terhadap media massa.[21]

Sesuai dengan tujuannya, komunikasi massa mempunyai fungsi untuk memberikan kinformasi, menghibur dan mempegaruhi. Sudah dapat dipastikan, bahwa komunikasi akan memberikan dampak atau pengaruh terhadap pembaca, pendengar dan penontonnya. Apabila pengaruhnya tidak ada, maka tujuan komunikasi itu sendiri tidak berjalan.

Dampak komunikasi massa, selain positif juga mempunyai dampak negatif. Pengelola komunikasi massa dapat dipastikan tidak berniat untuk menyebarkan dampak negatif kepada khalayaknya. Semua orang menginginkan pengaruh yang positif. Apabila terdapat dampak negatif, bisa dikatakan sebagai efek samping. Namun efek samping itu cukup membahayakan sendi-sendi kehidupan masyarakat banyak.

Page 17: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

Komunikasi massa harus mempunyai efek menambah pengetahuan, mengubah sikap, dan menggerakan perilaku kita. Efek yang terjadi pada komunikasi tersebut terdapat pada tiga aspek. Ketiganya adalah efek kognitif, afektif, dan behavioral.

1.Efek Kognitif

Pembaca suratkabar atau majalah, pendengar radio, dan penonton televise merasa mendapatkan pengetahuan setelah membaca, mendengar, dan menonton. Banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh dari komunikasi tersebut, sehingga komunikasi atau media massa dijadikan sebagai kebutuhan utama setiap hari. Apabila media massaaa tersebut telah berhasil menambah wawasan atau pengetahuan, maka sudah dapat dilihat bahwa komunikasi massa telah mempunyai pengaruh secara kognitif.

2. Efek Efektif

Komunikasi massa juga akan memberikan dampak atau efek efektif kepada khalayaknya. Efek efektif lebih berkonotasi kepada perubahan sikap dan perasaan. Dalam membaca berita sedih dalam majah atau suratkabar, seseorang juga terseret perasaan sedih. Demikian juga sebaliknya, orang akan merasa gembira ketika menonton peristiwa lucu di televise. Tidak ada orang yang merasa gembira, ketika mendengar dari radio berita jatuhnya pesawat terbang yang mengakibatkan ratusan penumpang meniggal seketika.

3. Efek Behavioral

Setelah mendapatkan ilmu atau pengetahuan, lalu merasakan sesuatu, maka efek yang terakhir dari komunikasi adalah berubahnya perilaku dari pembaca, pendengar, dan penonton. Bila televisi menyebabkan anda lebih mengerti bahasa Indonesia, maka televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. Bila anda membaca penderitaan orang miskin, lalu tergerak untuk membantunya, maka itu dinamakan efek prososial efektif. Tetapi bila anda telah mengirimkan wesel kepada penderita tersebut, maka itu disebut efek prososial behavioral.[22]

Lapangan dampak atau efek komunikasi massa beradapada ketiga sector tersebut, yakni pada pengetahuan (kognitif), perasaan (afektif), dan sikap perilaku (behavioral).

Selain itu, bila ditinjau dari fungsinya media massa atau media komunikasi memiliki pengaruh persuasif.

Apa persuasif itu? Banyak definisi yang dikemukakan: mengubah sikap dan perilaku orang dengan menggunakan kata-kata lisan dan tertulis, menanamkan opini baru, dan usaha yang disadari untuk mengubah sikap, kepercayaan, atau perilaku orang melalui transmisi pesan.[23] Maka persuasi adalah suatu proses timbale balik yang di dalamnya komunikator, dengan sengaja atau tidak, menimbulkan perasaan responsif pada orang lain.[24]

Dalam buku Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy. M. A.: pengertian komunikasi persuasif adalah komunikasi yang dilakukan agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau keyakinan, dan lain-lain.

Di dalam masyarakat demokrasi, maka persuasif bukan merupakan pembujukan terhadap seseorang ataupun suatu kelompok untuk menerima pendapat yang lain. Akan tetapi persuasif merupakan suatu tekhnik mempengaruhi manusia dengan memanfaatkan atau menggunakan data dan fakta psikologis dan sosiologis dari komunikasi.

Masing-masing media massa mempunyai kelebihan dan kelemahan. Namun yang kelihatan sama adalah ciri-ciri dari komunikasi massa tersebut, sebagai berikut:

Page 18: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

1.Komunikasi Satu Arah, di mana semua media massa tadi dilancarkan oleh sumbernya kepada khalayak ramai tanpa dapat diresponi pada waktu bersamaan sebagaimana terjadi pada komunikasi personal. Antara komunikator dan komunikan tidakdapat merasakan reaksi masing-masing.

2.Komunikator pada komunikasi massa melembaga, yakni informasi yang disiarkan bersumber dari satu lembaga, kecuali internet yang dapat disiarkan orang secara pribadi. Sebagai komsekuansi institusi, seorang yang memiliki informasi barudapat menyiarkan setelah bekerjasama dengan orang lain dalam lembaga tersebut. Seorang wartawan yang telah menulis berita belum serta merta dapat menyiarkannya kepada pembacanya tenpa dibantu oleh pekerja lain di redaksi atau percetakan.

3.Pesan pada komunikasi massa bersifat umum. Media massa tidak akan menyiarkan informasi yang bersifat khusus seperti pesan yang hanya diperlukan seseorang atau kelompok tertentu. Informasi yang disiarkan adalah informasi yangdiperlukan orang banyak.

4.Media Komunikasi massa menimbulkan keserempakkan. Artinya dalam waktu yang bersamaan, masyarakat banyak dapat mengetahi informasi secara serentak. Misalnya siaran televisi.

5.Komunikan komunikasi massa heterogen. Media massa tidak dapat menyiarkan informasi hanya untuk jenis orang tertentu saja. Dengan kata lain pembaca tak dapat dibatasi untuk orang tertentu. Tetapi ia memberikan porsi untuk semua orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, bangsa dan siapa saja yang dapat membaca, mendengar dan menontonnya.[25]

Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa perkembangan teknologi komunikasi yang diawali oleh penemuan alat pencetak huruf di Cina dulu, telah mendorong manusia untuk semakin menyempurnakan sarana-sarana komunikasi yang ada. Hal ini terjadi karena setelah ditemukannya sesuatu, pada umumnya orang-orang kemudian akan menemukan kekurangan-kekurangan dari sesuatu itu. Kekurangan-kekurangan inilah yang menjadi landasan pemikiran keinginan para ilmuwan untuk menemukan teknologi komunikasi yang lebih efisien.

Kehadiran beragam sarana teknologi komunikasi memberikan efek yang beragam pula kepada masyarakat. Adanya pengaruh-pengaruh inilah yang juga kemudian menarik sejumlah kalangan untuk mengadakan penelitian-penelitian seputar dampak media komunikasi, agar masyarakat tahu dan memikirkan cara penanggulangan dampak negatif media massa guna meningkatkan fungsinya yang positif.

DAFTAR PUSTAKA

Yenne, Bill, Seri Sekilas Mengetahui, 100 Peristiwa yang Berpengaruh Di Dalam Sejarah Dunia, Karisma Publishing Group, Batam: 2002.

Ensiklopedi Indonesia, Jilid 2 & 4, PT Ichtiar Baru-Van Hoeve, Jakarta: 1989.

Amir, Mafri, Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam, PT. Logos Wacana Ilmu, Jakarta: 1999.

Rahmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005.

Nimmo, Dian, Komunikasi Politik, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 1989.

Page 19: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

Kuswandi, Wawan, Komunikasi Massa, Sebuah Analisis Media Televisi, PT RinekaCipta, Jakarta: 1996.

Mufid, Muhammad, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, Prenada MediaGroup, Jakarta: 2007.

Effendi, Uchana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005.

Sutanta, Edhy, Komunikasi Data & Jaringan Komputer, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta: 2005.

Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Edisi Revisi, Simbiosa Rekatama Media, Bandung: 2007.

Straubhaar, Joseph, Robert LaRose, Media Now, Communications Media in the Information Age, Wadsworth Group, United States of America: 2002.

[1] Bill, Yenne, Seri Sekilas Mengetahui, 100 Peristiwa yang Berpengaruh Di Dalam Sejarah Dunia, (Batam; Karisma Publishing Group, 2002), h. 70.

[2] Ensiklopedi Indonesia, Jilid 2, (Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1989), h. 649.

[3] Mafri Amir, Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999) h. 26.

[4]Bill, Yenne, (Seri Sekilas Mengetahui, 100 Peristiwa yang Berpengaruh Di Dalam Sejarah Dunia), op. cit. h. 104.

5 Ibid, h. 124.

[6]Mafri Amir, (Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam), op. cit, h. 27.

[7] Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa, Sebuah Analisis Media Televisi, (Jakarta, PT RinekaCipta, 1996), h. 6.

[8]Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: Prenada MediaGroup, 2007), h. 29.

[9] Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2005), h. 195.

[10] Ensiklopedi Indonesia, Jilid 4, (Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1989), h. 2142.

[11]Muhammad Mufid, (Komunikasi dan Regulasi Penyiaran), op.cit, h. 25.

[12]Bill Yenne, (Seri Sekilas Mengetahui, 100 Peristiwa yang Berpengaruh Di Dalam Sejarah Dunia), op.cit, h. 198.

Page 20: Teknik Presentasi Dan Komunikasi

[13]Edhy Sutanta, Komunikasi Data & Jaringan Komputer, (Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2005), h. 13.

[14] Mafri Amir, (Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam), op. cit, h. 30.

[15] Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Edisi Revisi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 149.

[16] Joseph Straubhaar, Robert LaRose, Media Now, Communications Media in the Information Age, (United States of America, Wadsworth Group, 2002), h. 284.

[17] Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),h.26.

[18] Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa, Sebuah Analisis Media Televisi, op.cit, h. 1.

[19] Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, op. cit, h. 94.

[20] Wawan Kuswandi, (Komunikasi Massa, Sebuah Analisis Media Televisi),op.cit, h. 31.

[21]Mafri Amir, (Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam), op.cit, h. 204.

[22] Jalaluddin Rakhmat, (Psikologi Komunikasi), op. cit., h.230.

[23] Dian Nimmo, Komunikasi Politik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989), h.131.

[24] Ibid., h. 132.

[25]Mafri Amir, (Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam), op.cit, h. 30.