of 26 /26
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL (SAMPLING) Ni’matut Tamimah, M.Sc

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL - lecturer.ppns.ac.id

  • Author
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL - lecturer.ppns.ac.id

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL• Membuat dugaan tentang karakter atau hubungan antar variabel pada populasi setelah melakukan pengamatan pada sampel.
• Konsep generalisasi harus ada, yaitu sejauh mana temuan penelitian pada sampel bisa digeneralisasi pada populasi.
• Yang menjadi fokus pembahasan adalah insiden dan frekuensi, bukan konsep dan kategori seperti pada paradigma kualitatif
ISTILAH PENTING DALAM PENELITIAN
Target Population Accessible Population
• Keseluruhan entitas yang diidentifikasi sebagai representasi sesuatu yang akan diselidiki dalam penelitian.
• Contoh: jika Anda ingin meneliti tentang sikap anak remaja Indonesia terhadap tren pakaian, maka “target population” adalah semua laki-laki atau perempuan Indonesia yang didefinisikan sebagai berusia remaja – yaitu usia antara 12 -21 tahun.
Apa yang disebut “accessible
population”
• Bagian populasi yang dapat di jangkau oleh peneliti untuk diambil sampelnya.
• Penentuan accessible population ini dipengaruhi oleh waktu (time) dan sumber (resource) yang dimiliki peneliti.
• Contoh: karena tidak mungkin dari segi waktu untuk melibatkan seluruh anak remaja di Indonesia, maka populasi yang akan diambil sampelnya hanya beberapa kota besar di Indonesia yang mewakili karakteristik remaja Indonesia.
ALASAN SAMPLING
elemen mempunyai kesempatan yang
sampel (random - acak)
sampel (non-random – bukan acak).
menjadi anggota sampel
• Tentukan jumlah sampel berapa prosen dari populasi yang Anda inginkan berdasarkan pertimbangan metodologis
• Pilih sejumlah sampel yang sudah Anda tentukan dengan prosedur random (bisa dengan menggunakan tabel random atau teknik lotre nomor.
Random sampling tepat digunakan
• Karakteristik populasi dikategorikan homogen berdasarkan masalah yang akan diteliti.
• Contoh: Anda akan meneliti kemampuan siswa, maka seluruh siswa pada satuan pendidikan tertentu (SMA, misalnya) tidak bisa dikatakan sebagai homogen karena terdapat pembagian kelas.
• Akan tetapi jika Anda ingin meneliti sikap siswa terhadap tren rambut, maka seluruh siswa SMA bisa dikategorikan homogen karena mereka secara sosial sama yaitu usia remaja.
Apabila populasi Anda tidak
teknik Stratified Random Sampling.
harus terwakili dalam sampel.
strata yang ada di populasi kemudian tarik
sampel dengan komposisi menurut
dari seluruh populasi)
dari seluruh populasi)
Systematic Sampling
kelipatan.
Pengambilan dengan kelipatan 10, maka
pemilihan ditunjuk pada setiap kelipatan
10.
Cluster Sampling
• Unit yang dipilih sebagai sampel bukan individu tetapi lebih kepada kelompok yang sudah tertata.
• Cluster sampel ini harus di pilih random dari populasi cluster juga.
• Contohnya satu kelas diambil sebagai sampel karena sistem sekolah tidak memungkinkan untuk merandom individu di sekolah
Non-Probability Sampling
• Accidental Sampling
• Purposive Sampling
• Quota Sampling
Accidental Sampling
yang digunakan sampel; atau
diajar sendiri sebagai sampel
(typical) dari populasi.
dalam pemilu suatu daerah, survey memilih
sampel kecamatan atau desa dengan ciri yang
mewakili karakter seluruh daerah itu. Kemudian
seluruh anggota masyarakat di daerah itu
diwawancarai untuk menyimpulkan prediksi
bermacam-macam strata dalam populasi.
akan diberikan tiap segmen, lalu seleksi kasus
tipikal untuk setiap segmen dalam populasi
untuk mengisi kuota sampel.
Seberapa Besar ukuran Sampel
ditentukan?
• Yang harus dikawatirkan dan menjadi hal penting dalam pengambilan sampel adalah keterwakilan (representativeness) setiap elemen dalam populasi.
• Ukuran besar sampel tidak menjamin keakuratan.