25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional.Hal ini membawa konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha pelabuhan tersebut agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya yang terjangkau. Pada dasarnya pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan adalah pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap muatan ( barang dan penumpang ). Secara teoritis, sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut, fungsi pelabuhan adalah tempat pertemuan ( interface ) dua moda angkutan atau lebih serta interface berbagai kepentingan yang saling terkait. Barang yang diangkut dengan kapal akan dibongkar dan dipindahkan ke moda lain seperti moda darat ( truk atau kereta api). Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk atau kereta api ke pelabuhan bongkar akan dimuat lagi ke kapal. Oleh sebab itu berbagai kepentingan saling bertemu di pelabuhan seperti perbankan, perusahaan pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar dan pusat kegiatan lainnya. Atas dasar inilah dapat dikatakan bahwa

Teknik Pantai Dan Pelabuhan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis untuk pertumbuhan

industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha yang dapat memberikan kontribusi bagi

pembangunan nasional.Hal ini membawa konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha

pelabuhan tersebut agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien dan profesional

sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya yang terjangkau.

Pada dasarnya pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan adalah pelayanan terhadap kapal dan

pelayanan terhadap muatan ( barang dan penumpang ). Secara teoritis, sebagai bagian dari mata

rantai transportasi laut, fungsi pelabuhan adalah tempat pertemuan ( interface ) dua moda

angkutan atau lebih serta interface berbagai kepentingan yang saling terkait. Barang yang

diangkut dengan kapal akan dibongkar dan dipindahkan ke moda lain seperti moda darat ( truk

atau kereta api). Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk atau kereta api ke pelabuhan

bongkar akan dimuat lagi ke kapal. Oleh sebab itu berbagai kepentingan saling bertemu di

pelabuhan seperti perbankan, perusahaan pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar

dan pusat kegiatan lainnya. Atas dasar inilah dapat dikatakan bahwa pelabuhan sebagai salah

satu infrastruktur transportasi, dapat membangkitkan kegiatan perekonomian suatu wilayah

karena merupakan bagian dari mata rantai dari sistem transportasi maupun logistik.

Namun jika kita melihat kenyatan yang ada, harus kita akui bahwa memang pelabuhan –

pelabuhan yang ada di Indonesia masih belum dikelola dengan baik. Sebagaimana yang kita

telah ketahui bersama, dua pertiga wilayah Indonesia berupa perairan. Ribuan pulau berjajar dari

Sabang sampai Merauke. Posisi negeri ini sangat strategis karena berada di persilangan rute

perdagangan dunia. Ironisnya, Indonesia tak mampu memanfaatkan peluang emas itu.

Sebagai negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam perekonomian

Indonesia. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas

barang dan manusia di negeri ini. Pelabuhan menjadi sarana paling penting untuk

Page 2: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

menghubungkan antarpulau maupun antarnegara. Namun, ironisnya, kondisi pelabuhan di

Indonesia sangat memprihatinkan. Hampir semua pelabuhan yang ada di Indonesia saat ini sudah

ketinggalan zaman.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan fasilitas pelabuhan ?

1.2.2 Apa saja yang termasuk fasilitas pelabuhan ?

1.2.3 Jelaskan fasilitas-fasilitas pelabuhan !

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini :

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan fasilitas pelabuhan

Untuk mengetahui fasilitas-fasilitas pelabuhan

1.4 Manfaat

Diharapkan dengan adanya makalah ini , dapat membuat pembaca mengetahui fasilitas-

fasilitas pelabuhan.

Page 3: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pelabuhan

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan

batasbatastertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan

yangdipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau

bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi

dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang

pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi.

Selain itu Pelabuhan juga bermakna sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau

untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.

Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar

muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak

pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas

penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun

2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya.

Pelabuhan juga dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang terlindung dari gelombang

laut dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi :

dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang.

crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.

gudang laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang akan di

pindah ke kapal.

Pelabuhan juga merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah tertentu dan

sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau, bahkan antar negara. (Triatmodjo,

2009)

Page 4: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

2.2 Klasifikasi Pelabuhan

Untuk kepentingan penyelenggaraan pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan ditetapkan

klasifikasi pelabuhan. Klasifikasi pelabuhan ditetapkan dengan memperhatikan:

a. Fasilitas pelabuhan yang terdiri dan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang;

b. Volume operasional pelabuhan;

c. Peran dan fungsi pelabuhan.

Fasilitas pokok meliputi:

1. perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran;

2. kolam pelabuhan;

3. fasilitas sandar kapal;

4. penimbangan muatan;

5. terminal penumpang;

6. akses penumpang dan barang ke dermaga;

7. perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa;

8. fasilitas penyimpanan bahan bakar (Bunker);

9. instalasi air, listrik dan komunikasi;

10. akses jalan dan atau rel kereta api;

11. fasilitas pemadam kebakaran;

12. tempat tunggu kendaran bermotor sebelum naik ke kapal.

Fasilitas penunjang meliputi:

1. kawasan perkantoran untuk menunjang kelancaran pelayanan jasa kepelabuhanan;

2. tempat penampungan limbah;

3. fasilitas usaha yang menunjang kegiatan pelabuhan;

4. area pengembangan pelabuhan.

Page 5: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

Pelabuhan Penyeberangan

Klasifikasi pelabuhan penyeberangan dibagi dalam 3 (tiga) kelas, yaitu:

1. pelabuhan penyeberangan kelas I

2. pelabuhan penyeberangan kelas II

3. pelabuhan penyeberangan kelas III.

Penetapan pelabuhan penyeberangan kelas I:

1. volume angkutan: penumpang > 2000 orang/hari dan kendaraan > 500 unit/hari;

2. frekuensi > 12 trip/hari;

3. dermaga > 1000 GRT;

4. waktu operasi > 12jam/hari;

5. fasilitas pokok sekurang-kurangnya meliputi:

perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran;

kolam pelabuhan;

fasilitas sandar kapal;

fasilitas penimbangan muatan;

terminal penumpang;

akses penumpang dan barang ke dermaga;

perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa;

fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker);

instalasi air, listrik dan komunikasi;

Page 6: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

akses jalan dan/atau rel kereta api;

fasilitas pemadam kebakaran;

tempat tunggu kendaraan bermotor sebelum naik ke kapal.

Dermaga Pelabuhan Penyeberangan

Penetapan pelabuhan penyeberangan kelas II:

1. volume angkutan:penumpang : 1.000 – 2.000 orang/hari dan kendaraan : 250 – 500

unit/hari;

2. frekuensi 6 -12 trip/hari;

3. dermaga 500 – 1000 GRT;

4. waktu operasi 6 -12 jam/hari;

5. fasilitas pokok sekurang-kurangnya meliputi:

perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran;

kolam pelabuhan;

Page 7: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

fasilitas sandar kapal;

fasilitas penimbangan muatan,

terminal penumpang;

akses penumpang dan barang ke dermaga;

perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa;

fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker).

Penetapan pelabuhan penyeberangan kelas III:

1. volume angkutan: penumpang < 1000 orang/hari; dan kendaraan < 250 unit/hari;

2. frekuensi < 6 trip/hari;

3. dermaga < 500 GRT;

4. waktu operasi < 6 jam/hari;

5. fasilitas pokok sekurang-kurangnya meliputi:

perairan tempat labuh termasuk alur pelayanan;

Kolam pelabuhan;

fasilitas sandar kapal;

fasilitas penimbangan muatan;

terminal

perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa.

Page 8: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

2.3 Fasilitas Untuk Kapal

2.3.1 Dermaga

Dermaga adalah tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Pada dermaga dilakukan berbagai

kegiatan bongkar muat barang dan orang dari dan ke atas kapal.

Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan bakar untuk kapal, air minum, air

bersih, saluran untuk air kotor/limbah yang akan diproses lebih lanjut di pelabuhan.

1. Dermaga barang umum, adalah dermaga yang diperuntukkan untuk bongkar-muat barang

umum/general cargo ke atas kapal.

2. Dermaga peti kemas, dermaga yang khusus diperuntukkan untuk bongkar muat peti

kemas. Bongkar muat peti kemas biasanya menggunakan kran (crane)

3. Dermaga curah, adalah dermaga yang kusus digunakan untuk bongkar-muat barang curah

yang biasanya menggunakan ban berjalan (conveyor belt)

4. Dermaga khusus, adalah dermaga yang khusus digunakan untuk mengangkut barang

khusus, seperti bahan bakar minyak, bahan bakar gas dan lain sebagainya.

5. Dermaga marina, adalah dermaga yang digunakan untuk kapal pesiar, speed boat.

6. Demaga kapal ikan, adalah dermaga yang digunakan oleh kapal ikan

Tipe dermaga dibagi menjadi berikut :

a. Dermaga ‘quay wall’

Terdiri struktur yang sejajar pantai, berupa tembok yang berdiri di atas pantai, konstruksi

sheet pile baja/beton atau caisson beton. Biasanya di lokasi pantai tidak landai yang

sering disebut sebagai pelabuhan alam sehingga kedalaman yang diinginkan tidak terlalu

jauh dari garis pantai.

Page 9: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

b. Dermaga ‘dolphin’

Tempat sandar kapal berupa dolphin di atas tiang pancang. Biasanya dilokasi dengan

pantai yang landai, diperlukan jembatan trestel sampai dengan kedalaman yang

dibutuhkan.

c. Dermaga system Jetty

Dapat berupa dermaga apung umumnya digunakan untuk kapal-kapal penumpang pada

dermaga angkutan sungai/danau yang tidak membutuhkan konstruksi yang kuat untuk

menahan muatan barang yang akan diangkut dengan kapal.

2.3.2 Alur Pelayanan

Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas hambatan

pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari oleh kapal di laut, sungai atau

danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk-pelayaran serta

diumumkan oleh instansi yang berwenang. Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal

masuk ke kolam pelabuhan, oleh karena itu harus melalui suatu perairan yang tenang terhadap

gelombang dan arus yang tidak terlalu kuat.

Penguasa pelabuhan berkewajiban untuk melakukan perawatan terhadap alur pelayaran,

perambuan dan pengendalian penggunaan alur. Persyaratan perawatan harus menjamin:

keselamatan berlayar, kelestarian lingkungan, tata ruang perairan dan tata pengairan untuk

pekerjaan di sungai dan danau.

Pemerintah mempunyai kewajiban untuk:

1. menetapkan alur-pelayaran;

2. menetapkan sistem rute;

3. menetapkan tata cara berlalu lintas; dan

4. menetapkan daerah labuh kapal sesuai dengan kepentingannya.

Page 10: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

Untuk mempertahankan kedalaman dan lebar alur pelayaran sebagaimana dikehendaki perlu

dilakukan pengerukan. Pengerukan secara reguler penting khususnya dipelabuhan-pelabuhan

yang sedimentasinya tinggi ataupun disungai-sungai yang banyak membawa material erosi atau

sampah dari hulu sungai.

2.3.3 Pemecah gelombang (breakwater)

Pemecah gelombang atau dikenal sebagai juga sebagai Pemecah ombak atau bahasa Inggris

breakwater adalah prasanana yang dibangun untuk memecahkan ombak / gelombang, dengan

menyerap sebagian energi gelombang. Pemecah gelombang digunakan untuk mengendalikan

abrasi yang menggerus garis pantai dan untuk menenangkan gelombang dipelabuhan sehingga

kapal dapat merapat dipelabuhan dengan lebih mudah dan cepat

Pemecah gelombang harus didesain sedemikian sehingga arus laut tidak menyebabkan

pendangkalan karena pasir yang ikut dalam arus mengendap di kolam pelabuhan. Bila hal ini

terjadi maka pelabuhan perlu dikeruk secara reguler.

Breakwaters create safe harbors but can also trap sediment moving along the coast. Long Beach Harbor,

April, 1998

Page 11: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

2.3.4 Kolam Pelabuhan

Kolam pelabuhan adalah lokasi tempat dimana kapal berlabuh, berolah gerak, melakukan

aktivitas bongkar muat, mengisi perbekalan yang terlindung dari ombak dan mempunyai

kedalaman yang cukup untuk kapal yang beroperasi dipelabuhan itu. Agar terlindung dari ombak

biasanya kolam pelabuhan dilindungi dengan pemecah gelombang.

Page 12: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

2.4 Fasilitas Untuk Barang dan Penumpang

2.4.1 Gudang Laut dan Gudang

a. Gudang Laut

Gudang laut disebut juga gudang pabean, gudang linie ke I, gudang transit. Gudang laut

adalah gudang yang ada ditepi perairan pelabuhan dan hanya dipisahkan dari laut oleh dermaga

pelabuhan. Gedung ini menyimpan barang-barang yang baru turun/akan naik dari/ke kapal yang

memerlukan perlindungan terhadap cuaca (hujan dan sinar matahari ), untuk barang-barang yang

tidak memerlukan perlindungan, seperti mobil, besi beton dan sebagainya dapat ditempatkan

pada lapangan penumpukan terbuka.

Ukuran gudang laut ditentukan dengan memperhitungkan kapasitas dermaga. Misalnya :

dermaga dapat melayani kapal dengan bobot 10.000 DWT, setelah kapal membongkar

muatannya, kemudian ruang kosong harus diisi kembali dengan muatan yang akan dikapalkan,

dengan demikian muatan yang harus dilayani adalah 20.000 DWT. Apabila dari muatan tersebut

terdapat 20% atau 4.000 ton muatan muatan yang bisa disimpan di lapangan terbuka, sedangkan

yang 16.000 DWT disimpan dalam gudang.Misalnya setiap 1 m3 muatan mempunyai berat 1,5

ton, maka memerlukan volume penyimpanan sebesar 10.666m3. Apabila dalam penyimpanannya

ditumpuk setinggi 4 m, maka diperlukan luasan sebesar 2.666 m2.Mengingat adanya ruangan

yang hilang diantara tumpukan sebesar 25 % Gudang harus mempunyai gang yang diperuntukan

bagi lalulintas alat angkut sebesar 50%

b. Gudang

Gudang digunakan untuk menyimpan barang dalam waktu lama, Gudang ini dibuat agak jauh

dari dermaga.

2.4.2 Lapangan Penumpukan

Lapangan penumpukan adalah lapangan di dekat dermaga yang digunakan untuk menyimpan

barang-barang yang tahan terhadap cuaca untuk dimuat atau setelah dibongkar dari kapal.

Page 13: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

2.4.3 Terminal

Terminal adalah lokasi khusus yang diperuntukan sebagai tempat kegiatan pelayanan

bongkar/muat barang atau petikemas dan atau kegiatan naik/turun penumpang di dalam

pelabuhan.

Jenis terminal meliputi terminal petikemas, terminal penumpang, terminal minyak, terminal

barang curah, terminal barang tambang, terminal biji-bijian.

2.4.4 Silo

Silo adalah struktur yang digunakan untuk menyimpan bahan curah (bulk materials). Silo

umumnya digunakan di bidang pertanian sebagai penyimpan biji-bijian hasil pertanian dan pakan

ternak. Di luar bidang pertanian, silo digunakan untuk menyimpan batu bara, semen, potongan

kayu, dan serbuk gergaji. Ada tiga jenis silo yang banyak digunakan hingga saat ini, yaitu tipe

menara, bunker, dan karung.

Dalam memuat bahan curah ke dalam silo, diperlukan mekanisme elevator biji-bijian seperti

konveyor (konveyor sabuk, konveyor udara, konveyor ember), auger, dan hopper tergantung

pada jenis bahan curah yang dimuat. Pengisian dilakukan dari tingkat paling atas, sehingga yang

Page 14: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

masuk lebih dulu akan berada di bawah. Sedangkan pengambilan bahan curah dilakukan dari

bawah.

Tergantung pada bahan yang dimuat, pengendalian lingkungan di dalam bisa bervariasi.

Pengendalian kadar air di udara diperlukan dan disesuaikan dengan kadar air kesetimbangan

bahan jika menginginkan waktu penyimpanan yang lama. Pengendalian jenis dan kadar gas di

dalam silo diperlukan jika bahan mudah bereaksi dengan gas tertentu seperti oksigen.

Pengendalian kadar gas juga diperlukan jika silo digunakan untuk proses fermentasi, aerob

maupun anaerob.

2.4.5 Apron

Apron adalah halaman di atas dermaga yang terbentang dari sisi muka dermaga sampai

gudang laut atau lapangan penumpukan terbuka. digunakan untuk menempatkan barang yang

akan dinaikkan ke kapal atau barang yang baru diturunkan dari kapal. Bentuk apron tergantung

dari jenis barangnya apakah barang potongan, curah atau peti kemas.

Lebar apron tergantung dari fasilitasnya, seperti jalan untuk truk dan/atau KA, kran, alat

pengangkut lainnya seperti forklift, kran mobil, gerbong yang ditarik traktor, dan sebagainya.

Biasanya lebar apron adalah antara 15 sampai dengan 25 meter

Page 15: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

2.4.6 Fasilitas Lain Untuk Barang dan Penumpang

Selain fasilitas-fasilitas yang telah dijelaskan diatas, terdapat juga fasilitas-fasilitas lain untuk

barang dan penumpang di pelabuhan, antara lain :

1. Tank farm

2. Cranes dan berbagai handling equipment

3. Bangunan pendingin

4. Gedung administrasi

5. Gedung perkantoran pemerintah maupun swasta pengelola pelabuhan, kantor polisi,

kantor keamanan, ruang untuk buruh / pekerja pelabuhan

6. Bengkel

7. Garasi

8. Rumah pemadam kebakaran

2.5 Fasilitas Untuk Penggunaan Tanah

1. Jaringan jalan

2. Parking areas (untuk truk dan mobil)

3. Jalan kereta api (railway tracking)

4. Lapangan penumpukan (marshalling yards)

5. Waiting docks (untuk angkutan sungai)

6. Pipa-pipa untuk berbagai macam bulk liquid cargo)

2.6 Fasilitas Penanganan Barang

Ada beberapa macam alat yang dipergunakan untuk melakukan bongkar muat barang

potongan, antara lain :

1. Derek Kapal

2. Kran Darat

3. Kran Terapung

Page 16: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

4. Alat pengangkut muatan di atas dermaga

2.6.1 Derek Kapal

Derek kapal digunakan untuk mengangkat muatan yang tidak terlalu berat dengan radius

kecil antara 6 meter dari lambung kapal.

Derek kapal ini terdiri dari lengan, kerekan dan kabel baja yang digerakan ( dilepas dan

ditarik ) dengan bantuan winch. Pada sebuah kapal biasanya terdapat beberapa buah derek kapal

dengan kapasitas 0.5 ton, 2.5 ton, 5 ton yang tergantung dari besar kecilnya kapal.

2.6.2 Kran Darat

Kran darat adalah alat untuk bongkar muat dengan lengan yang cukup panjang yang

ditempatkan di atas dermaga pelabuhan, dipinggir permukaan perairan pelabuhan. Kran ini

mempunyai roda dan dapat berpindah sepanjang rel kereta api. Daya angkut kran darat

bermacam-macam, yaitu : 2.5 ton, 5 ton, 10 ton, atau lebih.

2.6.3 Kran Terapung

Kran terapung adalah pesawat bongkar muat yang mempunyai mesin sendiri untuk bergerak

dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tetapi ada juga kran jenis ini yang tidak menggunakan

mesin. Perpindahannya ditarik oleh kapal tunda. Kran terapung dapat mengangkat beban mulai

dari 50 ton – 200 ton. Penggunaan kran terapung dapat membahayakan stabilitas kapal.

2.6.4 Alat pengangkut muatan di atas Dermaga

Ada beberapa alat mengangkat dan mengangkut muatan barang diatas dermaga.Beberapa

diantaranya adalah fork lift,kran mobil,dan gerobag yang ditarik oleh traktor.

1. Fork lift banyak digunakan untuk mengangkat barang dari apron dan membawanya ke

gudang laut,dan bisa menumpuknya sampai ketinggian 6 meter. Penumpukan barang ini

membuat kemungkinan untuk penggunaan ruangan secara lebih efisien.

Page 17: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

2. Kran mobil memiliki kelebihan dapat beroperasi di ruangan yang lebih sempit. Kran

mobil memiliki derek lengan yang dapat diatur secara hidraulis.

3. Gerobag digunakan apabila jarak antara tempat penyimpanan barang dari kapal ke

gudang cukup jauh.

Page 18: Teknik Pantai Dan Pelabuhan

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Dari Uraian diatas dapat saya simpulkan

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan

batasbatastertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan

yangdipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau

bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi

dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang

pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi.

Klasifikasi Pelabuhan

Untuk kepentingan penyelenggaraan pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan

ditetapkan klasifikasi pelabuhan. Klasifikasi pelabuhan ditetapkan dengan

memperhatikan:

1. Fasilitas pelabuhan yang terdiri dan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang;

2. Volume operasional pelabuhan;

3. Peran dan fungsi pelabuhan.

Fasilitas Untuk Kapal berupa : Dermaga, Alur Pelayanan, Pemecah

gelombang(breakwater)dan Kolam Pelabuhan.

Fasilitas untuk Penumpang : Gudang Laut dan Gudang, Lpangan Penumpukan,

Terminal, Silo dan Apron.

Fasilitas Penangan barang : Derek Kapal, Kran Drat, kran terapung, Alat Pengangkut

Muatan diatas Dermaga seperti fork fill, kran mobil, dan gerobag.

Page 19: Teknik Pantai Dan Pelabuhan