Tawang Tugas Revisi Makalah

Embed Size (px)

Citation preview

aa1

123


Tugas revisi makalah

KEWAJIBAN MEMELIHARA DAN MELINDUNGI FLORA DAN FAUNA

Oleh:

Salehuddin MattawangJURUSAN TAFSIR HADITS KHUSUS FAKULTAS USHULUDDIN & FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN AKADEMIK 2011 M

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

[1]

Keadaan alam kita, baik yang dekat maupun yang jauh yang bisa di lihat dari layar televisi maka bencana demi bencana silih berganti terjadi tiada henti. Semua itu terjadi dikarenakan alam sudah tidak baik lagi.

Seperti kita ketahui Allah swt menciptakan manusia dengan tujuan yang jelas yaitu, agar ia menjadi khalifah di bumi ini. Manusia di beri tugas agar memelihara, menjaga serta mengelola bumi ini. Artinya demi kelangsungan, kepentingan serta kenyamanan kita sebagai manusia, Allah swt sebagai pemilik tunggal bumi ( dan seluruh alam semesta ) mengizinkan kita mendaya gunakan bumi dan seluruh isinya secara maksimal. Ini adalah sifat utama-Nya, yaitu Ar-Rahman, Yang Maha Pengasih. Dengan syarat tidak merusak keseimbangannya.

Rumusan Masalah Bagaimanakah cara kita menjaga dan memelihara Flora dan Fauna? Bagaimana cara mengaplikasikan Dalil Al-Quran yang terkait dengan flora dan fauna?

BAB II PEMBAHASAN KEWAJIBAN MEMELIHARA DAN MELINDUNGI FLORA DAN FAUNA Al-Quran surah al-baqarah ayat 204-205

204. dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, Padahal ia adalah penantang yang paling keras. 205. dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.1

Penafsiran Para Ulama Pada awal ayat ini, telah dipaparkan bahwasanya :

(Di antara manusia ada seorang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu) tetapi sebaliknya tidak demikian halnya tentang kehidupan akhirat karena berbeda dengan pandangan dan keyakinannya,

(dan dipersaksikannya kepada Allah atas isi hatinya) bahwa itu benar-benar cocok dengan apa yang diucapkannya

(padahal ia adalah musuh yang paling keras) baik bagimu maupun bagi pengikut1 . Ungkapan ini adalah ibarat dari orang-orang yang berusaha menggoncangkan iman orang-orang mukmin dan selalu Mengadakan pengacauan.

[3]

pengikutmu disebabkan permusuhannya denganmu itu.2 Terkait ayat ini,3 beliau bernama Akhnas bin Syuraiq, seorang munafik yang manis mulut terhadap Nabi saw. Ia bersumpah bahwa ia seorang mukmin dan cinta kepada Nabi saw. lalu mendekati majelisnya. Maka kepalsuannya ini dibukakan Allah dan suatu waktu ia pernah lewat di pertanian dan peternakan seorang sahabat, maka dibakarnya tanaman dan disembelihnya hewan-hewan milik sahabat itu di waktu malam, sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah swt.:

205. (Dan apabila ia berpaling) dari hadapanmu

(ia berjalan di muka bumi untuk membuat kerusakan padanya dan membinasakan tanam-tanaman dan binatang ternak) untuk menyebut beberapa macam kerusakan itu

(sedangkan Allah tidak menyukai kerusakan), artinya tidak ridha atas apa yang dikerjakannya. Dalam ayat lain telah dipaparkan, terkait tentang pembahasan ini yaitu : Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orangorang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertaqwa

2. Sayyid Quthb. Tafsir Fi Zhilalil Quran. Jakarta: Gema Insani Press. 2003. Hal 207.3 . Prof dr Hamka, Tafsir Al Azhar, Juz 4, 5, 6 ( Jakarta: Panjmas, 1983), h. 128.

sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat? (QS. Shad: 27-28).4 Patutnya Memelihara Flora dan Fauna Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwasanya Flora adalah jenis-jenis tumbuhan sedangkan fauna yaitu jenis-jenis hewan5. Dan kita telah pahami pula bahwa Allah SWT tidak menciptakan langit dan bumi ini dengan tanpa tujuan. Ketahuilah!!! Bahwa sesungguhnya Allah menciptakan langit dan bumi ini untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Alam yang disediakan Allah ini, tidak dapat diciptakan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi manusia, karenanya alam ini harus selalu kita jaga kelestariannya. 6 Jikalau kita semua tidak mensyukuri karunia alam ini, maka hampir dapat dipastikan; manusia akan tertimpa berbagai bencana. Dengan segala ciptaan Allah ini, hendaknya kita mengambil pelajaran. Janganlah kita seperti orang-orang kafir yang menganggap kehidupan hanya di dunia saja. Allah SWT berfirman : "Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka."

27.

dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya

tanpa hikmah. yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, Maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.

4. Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah, Jilid II ( cet. IX; Jakarta: lentera Hati, 2007), h. 556. 5.ibid.h 243. 6. Mohammad Matsna. Al-Quran Hadits Madrasah Aliyah. Semarang: PT Karya Toha Putra.2004. hal

[5]

28. Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang- orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat ma'siat?7. QS. Surah as-shaad 27-28 . Marilah kita perhatikan tanah, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan makhluk Allah lainnya. Mereka sangat penting bagi kehidupan manusia.8 Pertama, tanah memberi kehidupan kepada semua makhluk hidup di atas bumi. Namun jika tanah telah kritis, akan mempengaruhi kehidupan di muka bumi. Tanah yang tercemari oleh sampah-sampah plastik dan pestisida, bukan saja berpengaruh pada tanaman, melainkan juga pada kesehatan manusia. Kedua, tumbuh-tumbuhan menyediakan kita sumber mata air, menampung air hujan dan perkayuan. Tumbuh-tumbuhan juga mampu membersihkan udara yang kotor dan tercemar menjadi bersih. Karenanya penebangan hutan yang sembarangan dapat berakibat mengeringnyua mata air, tanah gersang dan mudah erosi, punahnya berbagai jenis satwa dan naiknya suhu udara yang berakibat kurangnya curah hujan. Ketiga, hewan-hewan. Hewan-hewan memberikan kepada kita keseimbangan ekosistem dan sekaligus bahan makanan. Karenanya perburuan dan pembunuhan binatang berakibat punahnya berbagai jenis binatang dan berakibat terganggunya ekosisistem. Sebagai contoh, di kawasan Dieng, atau di Kabupaten Wonosobo memiliki jenis satwa langka, yaitu Elang Jawa. Namun karena tempat hidupnya terganggu, maka keberadaannya pun terganggu. Bahkan mungkin sekarang telah musnah. Keempat, air. Tercemarnya air tawar maupun air laut karena bahan kimia eracun, limbah rumah tangga maupun pabrik, sampah, pestisida dan minyak akan berbakibat bagi makhluk hidup lain. Air yang telah tercemar akan menimbulkan penyakit, membunuh ikan7. Ibid. 8. Syamsuri. Pendidikan Agama Islam untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2004.hal 56.

ikan serta merusak ekosistem di dalamnya. Kelima, udara. Pencemaran udara oleh karena asap beracun dari kendaraan, cerobong pabrik, timbunan sampah dan sanitasi yang tidak sehat akan berakibat terganggunya pernafasan makhluk hidup. Kenyataan di sekitar kita telah menunjukkan adanya pencemaran dan perusakan tanah, perusakan tumbuh-tumbuhan, hewan, pencemaran air dan pencemaran udara. Perusakan lingkungan ini disebabkan antara lain karena : Pertama, akhlak manusia. Kita belum menyadari akibat-akibat dari tindakannya, Keserakahan menjadikan manusia seringkali memburu keuntungan sendiri. Manusia merasa berkuasa dan sombong atas sumber-sumber alam.sehingga memboroskan sumber alam. Manusia yang tidak bertanggungjawab kepada makhluk hidup lain dan tidak mengingat kepentingan generasi mendatang.

[7]

BAB III PENUTUP Kesimpulan Sebagai revisi makalah ini saya pribadi dpat menarik kesimpulan bahwasanya: Kenalilah diri kita dan hakikatnya sebelum yang lain, sehingga kita menyadari kehambaan kita di sisi Allah swt. Pengenalan diri adalah kaca mata yang kita pakai untuk memahami segala hal yang ada di sekitar kita, tanpa kaca mata yang jelas ini maka segala yang ada di sekitar kita menjadi kabur dan rancu, penuh dengan ketidak pastian dan dugaan-dugaan yang menyesatkan. Allah SWT tidak menciptakan langit dan bumi ini dengan tanpa tujuan. Ketahuilah!!! Bahwa sesungguhnya Allah menciptakan langit dan bumi ini untuk memenuhi

kebutuhan hidup manusia. Alam yang disediakan Allah ini, tidak dapat diciptakan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi manusia, karenanya alam ini harus selalu kita jaga kelestariannya. Keserakahan menjadikan manusia seringkali memburu keuntungan sendiri. Manusia merasa berkuasa dan sombong atas sumber-sumber alam. sehingga memboroskan sumber alam baik flora maupun fauna.. Saran Melalui ini saya berharap dari teman-teman untuk memberikan berupa saran ataupun kritikannya yang membangun. Sehingga dalam presentase makalah kami yang selanjutnya bisa memberi yang lebih baik. Harapan pemakalah, semoga segala apa yang kita lakukan dapa berberkah baik untuk hari ini, esok dan di akhirat kelak. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Hamka, Prof. Dr, 1983. Tafsir Al-Azhar, PT. Pustaka Panjimas ; Jakarta. Quthb, Sayyid. 2003. Tafsir Fi Zhilalil Quran. Jakarta: Gema Insani Press. Shihab, Quraish. 2005. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati. Syamsuri. 2004. Pendidikan Agama Islam untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga. Syamsuri. 2006. Pendidikan Agama Islam KTSP untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga. Matsna, Mohammad. 2004. Al-Quran Hadits Madrasah Aliyah. Semarang: PT Karya Toha Putra. Departemen Agama, 2005. Al-Quran dan terjemahannya, CV penerbit Diponegoro ; Bandung.

[9]