20
Ahmad Zahid Ramadhan (3) Ghinaa Salsabila Rozi (16) Hardianti Azhari Putri (17) Ida Yustina Falahi (18) Kurnia Anwar Ra’if (20) Lena Saufika Fitriani (21) M.Amin Rais perfernandi Ilham (23) Yudha Saputera (37) Kelompok Tari Topeng Klana Nama Anggota Kelompok:

Tari topeng klana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Tari topeng klana

Ahmad Zahid Ramadhan (3)Ghinaa Salsabila Rozi (16)Hardianti Azhari Putri (17)

Ida Yustina Falahi (18)Kurnia Anwar Ra’if (20)

Lena Saufika Fitriani (21)M.Amin Rais perfernandi Ilham (23)

Yudha Saputera (37)

Kelompok Tari Topeng KlanaNama Anggota Kelompok:

Page 2: Tari topeng klana

Latar Belakang terbentuknya tari topeng Budaya tari topeng sudah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit di era

Hayam Wuruk. Kitab Negarakertagama menjelaskan bahwa Hayam Wuruk menarikan tarian ini di hadapan para perempuan istana. Setelah jatuhnya Majapahit (1525), tarian ini kemudian dilestarikan oleh para Sultan dari Demak. Bukan karena tariannya yang hinduistik, tapi karena tariannya bersifat transenden (mengacu kepada sesuatu yang di luar batas pengetahuan dan kesanggupan manusia, yaitu Tuhan). Tetapi unsur islam pun dimasukkan. Dari Demak tarian ini terbawa bersama penyebaran pengaruh politik Demak. Demak yang pesisir ini memperluas pengaruh kekuasaan dan Islamisasinya di seluruh daerah pesisir Jawa, ke arah barat sampai di Keraton Cirebon. Tari topeng yang awalnya hanya untuk kalangan keraton terbuka untuk umum karena Belanda mengatur sistem pemerintahan di keraton Cirebon, yaitu kerajaan sebagai pusat pemerintahan, sedangkan urusan agama dan kesenian harus berada di luar keraton. Sehingga, tari topeng berkembang di masyarakat dan mengalami perpaduan kesenian dari wilayah setempat. Maka, tari topeng Cirebon memiliki ciri khasnya masing-masing di setiap daerah. Ada yang versi Losari, Selangit, Indramayu, Gegesik dan lain-lain. Perbedaan tari topeng dari setiap versi bisa dari penjiwaannya, gerakannya, kostum yang dikenakan, musik pengiring, dan lain-lain

Page 3: Tari topeng klana

Definisi dari topengMenurut pendapat salah seorang seniman dari ujung gebang-Susukan-

Cirebon, Marsita, kata topeng berasal dari kata” Taweng” yang berarti tertutup

atau menutupi. Sedangkan menurut pendapat umum, istilah kata Topeng

mengandung pengertian sebagai penutup muka / kedok. Berdasarkan asal

katanya tersebut, maka tari Topeng pada dasarnya merupakan seni tari tradisional

masyarakat Cirebon yang secara spesifik menonjolkan penggunaan penutup

muka berupa topeng atau kedok oleh para penari pada waktu pementasannya.

Lalu klana sendiri mengandung arti kembara atau mencari. Bahwa dalam

hidup ini kita wajib berikhtiar. Berikhtiar dengan ikhlas dan dengan cara yang

halal. Ketika sudah mencapai kesuksesan, kita harus tetap bersyukur dan

bertawadhu.

Page 4: Tari topeng klana

 

Sejarah / Asal-Usul Tari Topeng Klana

Tokoh yang diambil oleh tari topeng klana losari berasal dari cerita panji, yaitu Klana Bandopati yang jahat, sombong dan serakah. Klana ingin menikahi Candrakirana karena ia dijanjikan untuk menguasai Kerajaan Urawan. Padahal ia sudah kaya dan seorang raja di kerajaan Bantarangin. Namun, Candrakirana mencintai Jaka Bluwok. Suatu hari, Jaka Bluwok menemui Candrakirana. Pertemuan ini diketahui Klana. Klana pun marah dan menubruk Jaka Bluwok sambil meneriakinya maling namun Jaka Bluwok berhasil kabur. Klana terus mengejarnya tetapi ia salah menangkap orang. Yang ia tangkap adalah Pagutan. Pagutan pun disanderanya. Atas desakan Palasentika, Klana melepas Pagutan. Klana sangat marah pada Pagutan sehingga terjadi peperangan sengit antara mereka. Klana dipanah Pagutan, Klana pun kalah dan kembali ke asalnya.

Page 5: Tari topeng klana

 Perkembangan Tari Topeng Klana

Setelah tari topeng sudah tidak lagi hanya dipentaskan di keraton, semua lapisan masyarakat mengenal tari topeng. Apalagi pada waktu itu belum ada TV. Tari topeng menjadi hiburan yang sangat menarik bagi mereka.Bukan hanya di Cirebon atau di Indonesia, tari topeng klana Losari sudah dikenal di luar negeri. Pada tahun 1977, Mimi Sawitri (tokoh tari topeng Losari) dan rombongan pernah diundang pemerintah AS untuk mementaskan tari topeng klana Losari di New York. Pernah juga mereka tampil di Osaka dan Jepang pada Mei 1989. Di Hongkong pun mereka pernah tampil pada 17 Agustus 1989. Dan masih banyak lagi negara-negara yang pernah mereka kunjungi untuk menampilkan tari topeng Cirebon. Tahun 70-an merupakan puncak keemasan tari topeng Klana Losari

Page 6: Tari topeng klana

Kostum tari topeng dari masa ke masa

Masa Hindu-Budha di relief Borobudur, baju tidak digunakan dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam pertunjukan, tetapi kain hiasan di kepala dan kain penutup kaki telah digunakan.

Masa Islam di Jawa, gambaran kostum tari topeng terdapat pada naskah ’Damar Wulan’, dimana penutup tubuh atau baju tidak digunakan, tetapi hiasan kepala seperti gelungan telah digunakan, termasuk kain penutup di kaki dan celana.

Awal abad 18 dalam catatan Raffles, kostum tari topeng terlihat tidak menggunakan baju atau penutup tubuh, tetapi telah ada pemberian kain selendang yang dililitkan pada leher sebatas dada. Pada bagian kaki telah digunakan celana sepanjang mata kaki, kain penutup kaki dan hiasan kepala berbentuk setengah lingkaran.

Pada tahun 1879 penari topeng telah menggunakan kain penutup berupa kemben, celana sepanjang mata kaki, kain panjang sebagai penutup kaki dan hiasan kepala berbentuk setengah lingkaran.

Page 7: Tari topeng klana

Pada awal abad 19, pertunjukan topeng mulai dipentaskan di jalanan, penari tidak menggunakan baju. Celana, kain dan hiasan kepala tetap digunakan

Tahun 1938, tari topeng mulai ditarikan oleh perempuan, dan kostum yang digunakan berupa kemben, kain panjang dan hiasan kepala berbentuk setengah lingkaran.

Tahun 1970an baju telah digunakan sebagai penutup tubuh, celana sebatas lutut yang disebut sontog dan hiasan kepala berbentuk setengah lingkaran.

Page 8: Tari topeng klana

 

9 Gerakan Pokok Tari Topeng

Didalam semua jenis tari topeng dan semua versi, terdapat 9 gerakan pokok yang harus ada:

1)Adeg-adeg.2)Pasangan.3) Capang. 4)Banting Tangan.5)Jangkungilo6)Godeg 7)Gendut8)Kenyut9)Nindak/Njangka

Page 9: Tari topeng klana

Kesembilan gerakan tersebut disesuaikan dengan lubang yang terdapat pada tubuh manusia, yaitu sebagai berikut :

Dua lubang mata Dua lubang telinga Dua lubang hidung Dua lubang pengeluaran Satu lubang mulut

Page 10: Tari topeng klana

Busana, Property dan Aksesoris Tari Topeng Klana Bandopati

1. Aksesoris b. Tutup Rasa c. Gelang

d. Kalung Mulan Temanggal

a. Sobra, Makuta, Jamang, Rawis, Kembang Melok, Picis

e. Ombyok

f. Gelang kaki

Page 11: Tari topeng klana

2. Busana

a. Baju lengan pendek b. Kerodong c. Stagen

d. Celana selutut e. Selendang/soder f. Kain dodot

Page 12: Tari topeng klana

3. Propertia. Topeng

Page 13: Tari topeng klana

Musik Pengiring Tari Topeng Klana Bandopati (Losari)

Lagu yang digunakan tari topeng klana bandopati adalah Gonjing dan diteruskan dengan Sarung Ilang. Lagu ini dimainkan dengan gamelan yang menyimbolkan rukun iman. Laras yang dipakai adalah laras pelog (bertangga diatonis). Berdasarkan ritme irama gamelan, terdapat 4 bagian dalam tarian dari yang terlambat sampai tercepat yaitu dodoan, tengahan, kering dan deder. Di akhir tari, pemain gamelan memainkan transisi dengan halus yang disebut jiro untuk menandakan bahwa performance sudah selesai.

Page 14: Tari topeng klana

Gamelan tari topeng terdiri dari:

1. KENDANG2. SARON

3. GONG

4. BONANG 5. KEMPUL 6. GENDER

Page 15: Tari topeng klana

7. Kenong dan Jengglong8. Gambang

9. Kempyang dan Ketuk 10.Kecrek/keprak

Page 16: Tari topeng klana

Fungsi Tari Topeng KlanaPada awalnya tari topeng sebagai media penyebaran islam. Lalu setelah berbaur dengan masyarakat sebagai kesenian daerah yang menghibir, terdapat tiga jenis pola pertunjukan, yakni pertunjukan topeng hajatan/dinaan, topeng bebarang (ngamen), dan topeng dalam upacara komunal (Ngunjung, Ngarot, Sedekah Bumi, mapag sri dan lain-lain).

Dalam pertunjukan topeng hajatan, yakni setelah tari topeng tersebut selesai, penari biasanya melakukan nyarayuda atau ngarayuda, yakni meminta uang kepada para penonton, tamu undangan, pemangku dan panitia hajat, para pedagang, dan lain-lain. Ia berkeliling seraya mengasong-asongkan kedok yang dipegang terbalik–bagian dalamnya terbuka dan bagian wajahnya menghadap ke bawah–dan kedok berubah fungsi menjadi wadah uang. Mereka memberikan uang seikhlasnya tanpa ada paksaan

Page 17: Tari topeng klana

Setelah merasa cukup, penari kembali ke panggung dan sebagai rasa terima kasih. Nyarayuda atau ngarayuda adalah sebuah pesan moral atau simbol yang mengingatkan kita tentang bagaimana sebaiknya berkehidupan di masyarakat. Klana adalah seorang raja yang kaya raya, yang tak kurang suatu apapun, namun ia masih merasa kekurangan, merasa segalanya belum cukup, sehingga ia tetap berusaha untuk mengambil sebanyak-banyaknya harta tanpa mempedulikan apakah itu hak atau batil. Itulah sebenarnya pesan yang ingin disampaikan nyarayuda, yang artinya bukan semata-mata mengemis. Hidup, sebaiknya lebih banyak memberi daripada lebih banyak meminta. Itulah pesan yang ingin disampaikan.

 

Page 18: Tari topeng klana

Pertunjukan topeng bebarang adalah pertunjukan keliling yang dilakukan atas inisiatif sebuah rombongan topeng. Bebarang (bhs. Jawa) artinya sama dengan ngamen atau pertunjukan keliling. Pertunjukan topeng kecil atau topeng babakan, adalah tontonan jalanan yang dimainkan oleh orang-orang yang berkeliling (wong bebarang) yang melakukan pertunjukan di mana saja menurut permintaan orang yang menanggap, sedangkan bentuk penyajiannya diatur menurut babakan, sesuai dengan banyaknya “babak” yang diminta. Satu tarian dianggap satu babak. Personal topeng bebarang, biasanya hanya sekitar tujuh sampai dengan delapan orang. Gamelannya dibawa dengan cara dipikul. Oleh karena itu, tak banyak istrumen/gamelan yang dibawa. Gamelan bebarang termasuk gamelan ensembel kecil terdiri atas: dua buah saron, kendang indung dan kulanter, gong dan kiwul, kecrek/keprak, tutukan dan kebluk. Topeng bebarang biasanya dilakukan manakala di daerah tempat tinggal mereka musim paceklik tiba dan di daerah lain tengah musim panen.

  

Page 19: Tari topeng klana

Tokoh penari topeng klana1. Mimi Rasinah dari Indramayu2. Mimi Sawitri dari Losari3. Arja Sudjana dari Slangit

Page 20: Tari topeng klana

KesimpulanTari topeng merupakan aset bangsa

yang tak ternilai harganya. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa hendaknya melestarikan budaya-budaya yang sudah ada dengan cara mendekati sanggar kesenian termasuk sanggar tari dengan demikian kita bisa tahu dan bisa mempelajari akan budaya bangsa Indonesia yang banyak dikagumi oleh masyarakat dalam negri ataupun di Luar negeri